Category: Detik.com Ekonomi

  • Mentan Sebut Perusahaan Besar Diduga Terlibat Praktik Beras Oplosan

    Mentan Sebut Perusahaan Besar Diduga Terlibat Praktik Beras Oplosan

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyayangkan sejumlah perusahaan besar terindikasi melakukan pengoplosan beras premium dengan kualitas rendah. Ia menilai tindakan ini bukan hanya merugikan konsumen, tetapi juga mencoreng tata niaga pangan nasional serta mengkhianati perjuangan petani dalam menjaga ketahanan pangan.

    Praktik ini diketahui usai dilaksanakannya investigasi oleh Kementerian Pertanian. Hasilnya di sejumlah wilayah ditemukan beras bermerek dijual dengan harga premium, namun isinya ternyata campuran dengan beras medium atau tidak sesuai standar mutu beras premium.

    “Sangat kami sayangkan, sejumlah perusahaan besar justru terindikasi tidak mematuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Masyarakat membeli beras premium dengan harapan kualitasnya sesuai standar, tetapi kenyataannya tidak demikian. Kalau diibaratkan, ini seperti membeli emas 24 karat namun yang diterima ternyata hanya emas 18 karat,” ujar Amran dalam keterangan tertulis, Senin (12/7/2025).

    Amran menegaskan pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap pelaku pengoplosan. Ia menyebut praktik ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap petani, konsumen, dan juga semangat swasembada pangan.

    Ia menjelaskan bahwa sesuai standar mutu beras yang diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 6128:2020, beras premium berkadar air maksimal 14 persen, butir kepala minimal 85 persen dan butir patah maksimal 14,5 persen.

    Tak hanya di SNI, peraturan mutu beras juga turut diperkuat oleh peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Mutu dan Label Beras, serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31/PERMENTAN/PP.130/8/2017 tentang Kelas Mutu Beras.

    Registrasi produk beras sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 53/Permentan/KR.040/12/2018 tentang Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT). Pasal 2 menyebutkan, registrasi bertujuan melindungi konsumen serta meningkatkan kepastian usaha dan daya saing pangan segar asal tumbuhan.

    Sesuai regulasi tersebut, pelaku usaha yang mengemas PSAT untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada kemasan. Label minimal harus memuat nomor pendaftaran, nama produk, berat bersih atau isi bersih, serta nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor PSAT ke Indonesia.

    Sebagai tambahan, Amran menjelaskan bahwa alasan utama mengapa registrasi produk beras sangat penting dan wajib diterapkan oleh seluruh pelaku usaha penggilingan serta distribusi diantaranya yakni menjamin keamanan dan mutu produk, melindungi konsumen dan kecurangan, mendorong transparansi dan keterlacakan. Kemudian menjaga tata niaga dan persaingan sehat, mempermudah pengawasan dan kebijakan pemerintah, dan memastikan legalitas usaha.

    Tonton juga video “Kala Mentan Endus ‘Mafia’ di Balik Harga Beras Naik saat Stok Aman” di sini:

    (acd/acd)

  • Gula Aren hingga Abon Asal RI Dilirik Pengusaha Korsel

    Gula Aren hingga Abon Asal RI Dilirik Pengusaha Korsel

    Jakarta

    Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) mengikuti ajang Korea Import Fair (KOIMA) 2025 yang digelar selama tiga hari pada 7-9 Juli 2025 di COEX Hall, Seoul, Korea Selatan. Pertamina menghadirkan 23 UMKM unggulan yang membawa 152 produk khas Indonesia, mulai dari cokelat, kopi, fashion, aksesori, makanan olahan, produk spa, hingga home decor yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan.

    UMKM asal Purbalingga, Jawa Tengah, yakni Bunga Palm dan Abon Cap Koki, mencuri perhatian buyer asal Korea Selatan. Produk gula kelapa dan gula aren dari Bunga Palm menjadi yang paling diminati. Bahkan salah satu perusahaan, YM Story, akan berkunjung langsung ke lokasi usaha Bunga Palm di Purbalingga untuk menjajaki potensi kerja sama.

    Sementara itu, Abon Cap Koki, dengan produk olahan abon khas Indonesia, juga sukses menarik perhatian berbagai perusahaan F&B Korea Selatan. Salah satu perusahaan bahkan menyatakan minat melakukan pemesanan dalam jumlah besar, mencapai satu kontainer penuh.

    UMKM lainnya, Sambal Lyvia dari Minahasa, Sulawesi Utara, juga mencuri perhatian melalui produk sambal khas Indonesia seperti sambal roa dan cakalang. Produk ini diminati oleh perusahaan food supplier dari berbagai negara, salah satunya Otto.

    Keunggulan utama dari Sambal Lyvia dan beberapa UMKM kuliner lainnya adalah telah mengantongi sertifikasi HACCP, untuk memastikan bahwa produk telah sesuai standar mutu dan kesehatan.

    Sertifikasi ini membuka peluang lebih luas untuk ekspansi ke pasar internasional, khususnya Korea Selatan yang memiliki regulasi ketat terhadap produk makanan.

    Selama gelaran KOIMA 2025, produk UMKM binaan Pertamina mencatatkan performa penjualan lebih dari 80% produk terjual. Potensi transaksi menembus angka lebih dari setengah miliar rupiah.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian ini.

    “Kegiatan KOIMA 2025 mewujudkan komitmen Pertamina dalam mendorong UMKM binaannya untuk Go Global, khususnya ke pasar Korea Selatan. Kami menilai produk-produk UMKM Indonesia memiliki potensi yang sangat baik untuk diterima, karena memiliki cita rasa Asia yang dekat dengan selera konsumen Korea,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).

    Korea Import Fair (KOIMA) merupakan ajang tahunan yang mempertemukan buyer dan supplier dari berbagai negara, dengan tujuan mengembangkan kerja sama dagang dan memperluas pasar produk unggulan ke Korea Selatan.

    Keikutsertaan Pertamina dalam KOIMA menjadi bagian dari misi Pertamina untuk memberdayakan UMKM dalam Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) serta membukakan akses pasar ekspor melalui pembinaan dan pendampingan berkelanjutan, selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam upaya meningkatkan perekonomian rakyat dari desa, menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, memperkuat kewirausahaan nasional, serta mengembangkan industri kreatif yang berdaya saing tinggi.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (prf/ega)

  • PGTC 2025, Pertamina Ajak Mahasiswa Kembangkan Semangat Wirausaha

    PGTC 2025, Pertamina Ajak Mahasiswa Kembangkan Semangat Wirausaha

    Jakarta

    Pertamina terus mendorong semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda lewat gelaran Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025. Dalam kegiatan ini, Pertamina menghadirkan sesi Business Talkshow bertajuk “From Zero to Hero: Creating Impactful Business” yang menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa dalam menumbuhkan ide bisnis dan menjadi entrepreneur berdampak.

    Salah satu sorotan utama dari acara ini adalah dukungan Pertamina terhadap generasi muda melalui program Pertamuda, sebuah kompetisi ide bisnis bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia.

    Acara yang digelar Kamis (11/7) di Grha Pertamina ini dihadiri dr. Tirta Mandira Hudhi, dokter, pengusaha, sekaligus figur publik. dr Tirta menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Pertamuda. Ia juga memotivasi peserta untuk tak hanya memulai bisnis, tetapi mampu mengelola dan mempertahankan keberlanjutan usahanya.

    “Saya yakin semua orang bisa membuat bisnis, tapi tidak semua orang bisa mengelolanya. Banyak orang bisa jadi owner, tapi tidak semua orang menjadi CEO. Seperti kita ketahui, Pertamina perusahaan besar yang asetnya sudah tak terhitung. Dengan aset yang sangat besar ini, Pertamina butuh kalian, para generasi muda, untuk menyetorkan ide,” ungkap dr Tirta dalam keterangannya, Selasa (14/7/2025).

    Menurutnya, Pertamuda adalah langkah awal yang penting bagi anak muda yang ingin terjun ke dunia kewirausahaan.

    Sesi talkshow juga menghadirkan beberapa alumni Pertamuda dan pelaku startup muda inspiratif. Salah satunya Muhammad Hariz Izzuddin dari startup Aitoma, yang memulai bisnisnya dari riset kecil tentang kerusakan mesin industri. Dari sana, ia mengembangkan solusi predictive maintenance yang kini telah mendapat pendanaan awal dan menjalin kerja sama dengan mitra industri besar.

    “Menurut saya, PGTC 2025 menjadi kesempatan bagi saya melakukan sharing tentang bagaimana tahapan yang saya lalui sampai bisa masuk dan menjadi Top 3 di Pertamuda, hingga pada akhirnya mendapatkan funding,” ujarnya.

    Sementara itu, Bramantyo Adiyatma, pendiri SmartPath, startup edutech yang telah membantu lebih dari 260 ribu mahasiswa dan fresh graduate, serta menyalurkan puluhan beasiswa dan ratusan akses bootcamp gratis ke berbagai kalangan, termasuk kelompok yang terpinggirkan.

    Ada juga Altaresh, Founder dan CEO TamanSchool, platform pendidikan peer-to-peer yang sejak 2019 telah membantu lebih dari 700 siswa mencapai impian akademis mereka. TamanSchool juga telah memberdayakan lebih dari 200 tutor sebaya untuk mengajar secara bermakna sekaligus menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan.

    Sementara itu, Ashab Alkahfi, pendiri dan Presiden Chickin Indonesia, turut hadir membagikan pengalamannya dalam digitalisasi industri peternakan ayam broiler di Indonesia. Startup agritech ini telah menjangkau lebih dari 12.000 peternak, mendistribusikan 30 juta kg ayam, dan mempekerjakan lebih dari 300 profesional. Atas capaian tersebut, Ashab masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30, dan Chickin Indonesia mendapat pengakuan dari G20 Digital Innovation Alliance serta menjadi salah satu Top 10 LinkedIn Startup 2023.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa Pertamuda merupakan program kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa aktif perguruan tinggi seluruh Indonesia. Program ini bertujuan mendorong inovasi sektor energi, membuka akses permodalan bagi startup, serta menjadi bagian dari implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).

    “Pertamuda bertujuan untuk memperluas inovasi sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi startup untuk bertemu dengan akses permodalan, serta bagian implementasi SDGs,” jelasnya.

    Menurutnya, program ini telah menghasilkan ribuan ide bisnis yang terkumpul dari member Pertamuda dengan capaian ekonomi pengembangan bisnis yang tersalurkan hingga miliaran rupiah dari dampak keberhasilan generasi muda mengembangkan bisnisnya.

    “Pertamuda juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo dalam mendorong pengembangan kewirausahaan generasi muda,” ujarnya.

    Pertamina sebagai pemimpin transisi energi nasional juga terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung target net zero emission 2060, lewat berbagai inisiatif yang selaras dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dan pencapaian SDGs di seluruh lini bisnisnya.

    Tonton juga video “Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka” di sini:

    (ega/ega)

  • UMKM Binaan Pertamina Dilatih Pakai AI untuk Optimalisasi Pemasaran Digital

    UMKM Binaan Pertamina Dilatih Pakai AI untuk Optimalisasi Pemasaran Digital

    Jakarta

    Gencarnya promosi dalam pemasaran digital, memerlukan dukungan visual yang menarik. Hal ini yang menjadi tantangan pengusaha UMKM dalam menampilkan visual terbaik produk untuk menarik konsumen.

    Hadirnya teknologi kecerdasan buatan atau AI menjadi alternatif solusi bagi UMKM untuk mendukung sajian visual produk. Namun beberapa kendala muncul seperti visual produk jauh dari kenyataan, atau munculnya tambahan biaya, untuk layanan bersifat premium.

    Aimazing.id salah satu inovasi kolaborasi Perwira Pertamina Yoga Pratama dan CEO AI Accelerate Luca Cada Lora, hadir menjawab tantangan tersebut melalui platform AI. Yoga yang saat ini mendapatkan penugasan sebagai CFO Rumah BUMN Pertamina Banjarmasin, berkolaborasi mengaplikasikan teknologi Aimazing.id guna mengoptimalkan desain dan visual produk UMKM binaan Pertamina.

    Langkah konkret tersebut bisa diaplikasikan dalam hitungan detik, dimana UMKM bisa mendapatkan visual dengan latar belakang dan aksesoris pendukung tampilan, tanpa mengubah visual aslinya.

    Yoga Pratama mempraktekan inovasi Aimazing.id kepada 75 UMKM peserta pelatihan Emak Emak Matic – Jualan Pintar Lewat Pemasaran Digital & AI, di Balikpapan, dalam rangka HUT Ke-45 Dekranas.

    Dalam pelatihan, Yoga mencontohkan pengambilan foto produk berupa pouch anyaman menggunakan telepon seluler, tanpa memikirkan background ataupun akesoris pendukung. Foto kemudian di unggah dalam web Aimazing.id, dan sekejap kemudian foto pouch sudah tampil menarik, tanpa mengubah keaslian produk.

    “Langkah konkret ini sangat membantu UMKM dalam membuat konten gambar promosi digital tanpa kehilangan ciri khas budaya, proses editing efisien, dan memangkas biaya marketing,” papar Yoga dalam keterangannya, (14/7/2025).

    Penerapan Aimazing.id ini sudah dilakukan selama 2 bulan terakhir, dan telah membantu mewujudkan lebih dari 600 gambar produk UMKM yang menarik, dan menghemat biaya sekitar Rp 600 juta.

    “Dengan Aimazing.id ini, pengusaha UMKM tidak harus mengeluarkan biaya jutaan untuk satu produk, tidak pusing memikirkan aksesoris pendukung, dan visual produk masih sesuai dengan aslinya,” tuturnya.

    Karena teknologi AI karyanya masih berbasis web, Yoga melalui Rumah BUMN Pertamina Banjarmasin, gencar melakukan pelatihan digital kepada UMKM binaan Pertamina.

    “Saat ini masih dalam tahap pengembangan menjadi aplikasi dan harapannya bisa lebih mudah diakses pengusaha UMKM di seluruh Indonesia,”ujarnya.

    Sementara itu VP Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso menyatakan langkah inisiatif dan inovasi kolaborasi Perwira Pertamina ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan yang selaras dengan asta cita 3 yakni mendorong kewirausahaan dan industri kreatif.

    “Perkembangan dunia digital dan kecerdasan buatan, tidak bisa kita pungkiri dan UMKM harus siap beradaptasi. Melalui pelatihan dan pengenalan teknologi karya anak bangsa ini, kami berharap pelaku usaha UMKM bisa memanfaatkannya secara maksimal, untuk meningkatkan daya saing dan penjualan produk,”jelasnya.

    Tonton juga video “SRC Ungkap Tingkatkan Ekonomi UMKM” di sini:

    (mpr/ega)

  • IEU-CEPA Disepakati, L’Oreal-Perusahaan Eropa Lain Siap Tambah Investasi di RI

    IEU-CEPA Disepakati, L’Oreal-Perusahaan Eropa Lain Siap Tambah Investasi di RI

    Jakarta

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA tidak hanya dapat menggenjot perdagangan saja, melainkan juga investasi.

    Usai perjanjian itu diresmikan dan diimplementasikan bulan September mendatang, Rosan bilang investor Eropa juga menyambut positif. Menurutnya, perjanjian dagang ini juga menarik minat perusahaan Eropa untuk berbisnis di Indonesia.

    “Dari segi investasi juga diharapkan responsnya menjadi lebih positif. Karena memang selama ini investasi kalau masuk Indonesia Memang paling banyak dari negeri Belanda ya. Tapi beberapa investasi yang sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Perancis seperti L’Oreal akan ekspansi lagi di Indonesia,” beber Rosan kepada awak media di sela mendampingi kunjungan Presiden ke Paris, Prancis, Senin (14/7/2025).

    “Kemudian sudah ada juga perusahaan yang akan menambah investasinya, jadi responsnya sudah sangat positif,” tegasnya menekankan.

    Menurut eks Ketua Umum Kadin Indonesia itu, IEU-CEPA hadir di saat yang tepat bagi Indonesia dan Eropa. Di tengah meningkatnya konflik geopolitik dan berdampak ekonomi global, Indonesia bisa membuka peluang baru yang jauh lebih menjanjikan di pasar Eropa, begitu juga sebaliknya.

    “Jadi menurut kami sih ya ini suatu hal yang positif ya karena di tengah meningkatnya geopolitik dan geoekonomi yang cukup tidak menentu ini tapi kita membuka pasar mendiversifikasi pasar-pasar kita,” beber Rosan.

    Tonton juga video “RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA” di sini:

    (hal/rrd)

  • Investor China Bawa Rp 648 Miliar buat Bangun Pabrik Tekstil di Brebes

    Investor China Bawa Rp 648 Miliar buat Bangun Pabrik Tekstil di Brebes

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M atas komitmennya menanamkan modalnya di Indonesia. Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, investasi yang digelontorkan lebih dari US$ 40 juta atau Rp 648 miliar (kurs Rp 16.200).

    Dana itu digunakan untuk pembangunan pabrik seluas 8 hektare di Brebes, Jawa Tengah. Menurut Faisol, pabrik tersebut mampu menyerap tenaga kerja hingga 8.000 orang.

    “Ini tidak hanya menandai dimulainya pembangunan fisik, namun juga awal dari kerja sama jangka panjang yang kami harapkan ikut memberikan manfaat nyata bagi para investor, pemerintah, serta masyarakat lokal,” ujarnya pada peletakan batu pertama PT Xinhai Knitting Indonesia di Brebes, dilansir dari keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).

    Menurut Faisol, investasi PT Xinhai Knitting Indonesia ini mencerminkan adanya kepercayaan yang kuat terhadap bangsa Indonesia. “Bahwa Indonesia bukan hanya mampu menarik investasi, tetapi juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya saing sektor industri TPT di pasar global,” ujarnya.

    Apalagi, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan pembangunan industri nasional. Sektor ini juga menjadi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari kinerja pada Triwulan I tahun 2025, sektor industri TPT mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,64%.

    Sementara itu, dari capaian sisi ekspor, untuk periode Januari hingga April 2025, industri TPT mencatat nilai sebesar US$ 3,38 miliar, meningkat 3,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Saat ini, sektor TPT menyerap lebih dari 3,76 juta tenaga kerja, atau sekitar 19,18% dari total tenaga kerja di sektor manufaktur nasional.

    “Rencana produksi yang dijadwalkan mulai pada Juli 2026, kehadiran perusahaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini diharapkan akan memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan aktivitas ekonomi lokal, serta mendukung transformasi industri menuju keberlanjutan. Apalagi, pabrik ini dirancang akan menggunakan solar panel dan pengolahan air limbah sesuai standar industri hijau,” papar Faisol.

    Guna semakin meningkatkan daya saing industri TPT nasional yang berkelanjutan, Kemenperin telah menyiapkan lima kebijakan strategis. Pertama, penggunaan bahan baku ramah lingkungan dan pemisahan pasar untuk produk TPT daur ulang.

    Kedua, efisiensi penggunaan air, energi, dan bahan kimia. Ketiga, penguatan praktik ekonomi sirkular. Keempat, pemberian insentif bagi industri hijau. Dan, kelima, implementasi proyek percontohan untuk daur ulang tekstil pasca-konsumsi.

    “Keberadaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini sebagai bagian dari rantai pasok global H&M, yang menerapkan standar keberlanjutan tinggi, sangat sejalan dengan visi Indonesia untuk mewujudkan sektor manufaktur yang tangguh, inklusif, dan berwawasan lingkungan,” jelas Faisol.

    Ia menyatakan Kemenperin terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif, termasuk mendorong kolaborasi antara investor, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan vokasi, terutama di wilayah industri baru seperti Brebes, guna menyiapkan SDM industri yang kompeten.

    “Saya bangga karena pabrik ini sudah menunjukkan komitmen nyata terhadap penerapan energi baru terbarukan, dan telah merancang sistem pengolahan limbah sesuai standar industri hijau. Ini menjadi langkah penting dalam menciptakan industri tekstil berdaya saing dan berkelanjutan,” ungkap Faisol.

    Direktur PT Xinhai Knitting Indonesia, Huang Lu Yu, menyampaikan, pihaknya memilih Indonesia sebagai lokasi investasi karena melihat potensi besar yang ditawarkan.

    “Sebagai investor tekstil dan pakaian global, grup kami memiliki basis produksi pakaian rajut skala besar di Nantong, China dan Yangon, Myanmar, dan telah lama menyediakan layanan berkualitas tinggi untuk brand internasional, seperti H&M, partner bisnis kami,” ujar Huang.

    Ia menambahkan, untuk memperdalam kerja sama strategis dengan H&M ini, perusahaan memilih Brebes sebagai titik awal yang baru. Huang juga menyebut potensi tenaga kerja yang melimpah yang dimiliki oleh Indonesia.

    “Indonesia bukan hanya pusat maritim di ASEAN, tapi juga memiliki tenaga kerja yang melimpah. Masyarakat Brebes yang hangat juga membuat kami percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia,” tutupnya.

    Tonton juga video “Bahlil Blak-blakan Biang Kerok PHK Massal Pabrik Tekstil” di sini:

    (ily/kil)

  • Giliran Sri Mulyani Minta Tambah Anggaran Kemenkeu Jadi Rp 52 T

    Giliran Sri Mulyani Minta Tambah Anggaran Kemenkeu Jadi Rp 52 T

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan tambahan anggaran untuk 2026 menjadi sebesar Rp 52,02 triliun. Jumlah itu bertambah Rp 4,88 triliun dari pagu indikatif awal Rp 47,13 triliun.

    Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan jumlah tersebut sudah termasuk untuk 7 badan layanan umum (BLU). Jika tidak menyertakan pagu indikatif BLU, pagu indikatif murni Kemenkeu pada 2026 diusulkan senilai Rp 41,64 triliun.

    “Secara keseluruhan kami ingin mengusulkan pagu Kemenkeu tahun 2026 sebesar Rp 52.017.195.644.000, yaitu Rp 47.132.862.219.000 ditambah Rp 4.884.333.425.000. Ini kami usulkan sebagai alokasi anggaran yang optimal untuk melaksanakan tugas dan fungsi selaku pengelola fiskal,” kata Suahasil dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (14/7/2025).

    Suahasil menyebut tambahan anggaran itu untuk memenuhi kebutuhan strategis yakni dukungan pencapaian target penerimaan negara Rp 1,20 triliun, layanan mandatori dan prioritas Rp 1,74 triliun, belanja TIK yang belum terdanai Rp 1,90 triliun dan kebutuhan dasar unit eselon I baru Rp 41,32 miliar.

    “Seperti halnya pagu indikatif seluruh kementerian/lembaga yang lain dialokasikan adalah untuk belanja pegawai, operasionalisasi kantor dan belanja pelaksanaan tusi dasar secara minimal. Untuk itu memang belum memasukkan kegiatan-kegiatan strategis yang perlu tambahan anggaran, ini juga berlaku untuk K/L yang lain,” ucap Suahasil.

    Sementara itu, total keseluruhan anggaran Kemenkeu di 2026 untuk lima program yaitu (1) program kebijakan fiskal, (2) program pengelolaan penerimaan negara, (3) program pengelolaan belanja negara, (4) program pengelolaan perbendaharaan, kekayaan negara dan risiko, serta (5) program dukungan manajemen.

    Adapun total anggaran 7 BLU di bawah Kemenkeu dialokasikan sebesar Rp 10,38 triliun di 2026. Jumlah tersebut terdiri dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rp 3,93 triliun, Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Rp 6,06 triliun, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp 43,01 miliar, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Rp 69,60 miliar, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Rp 95,64 miliar, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp 163,47 miliar, serta Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN Rp 15,03 miliar.

    Menanggapi itu, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengaku heran Kemenkeu mengusulkan tambahan anggaran saat perannya sebagai penguasa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    “Jadi Ibu (Sri Mulyani) minta sama Ibu juga. Saya nggak tau ini bilangnya gimana, jadi saya minta kepada diri saya sendiri bahwa belanja saya kurang. Terus minta persetujuan kita semua. Pusatnya yang punya uang masih kurang, apalagi yang di pinggir-pingirnya,” tutur Misbakhun dalam kesempatan yang sama.

    Misbakhun menyebut usulan tambahan anggaran itu akan dibahas terlebih dahulu oleh masing-masing unit eselon I. “Kita memahami bahwa semangatnya adalah menjaga keuangan negara, semangatnya adalah efisiensi seperti yang digariskan oleh Bapak Presiden Prabowo bahwa kita harus efisien dalam penggunaan anggaran,” imbuh Misbakhun.

    Tonton juga video “Kelakar Sri Mulyani Mau Potong Gaji Sekjen karena Punya 3 Wamen” di sini:

    (acd/acd)

  • Perdagangan RI-Eropa Berpotensi Naik Dua Kali Lipat Berkat IEU-CEPA

    Perdagangan RI-Eropa Berpotensi Naik Dua Kali Lipat Berkat IEU-CEPA

    Jakarta

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan pemerintah baru saja menyelesaikan kesepakatan pada perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA. Perjanjian ini dapat meningkatkan kapasitas perdagangan antara Indonesia dan Eropa hingga hampir dua kali lipat.

    Rosan memaparkan perdagangan antara Indonesia dan kawasan Eropa hingga kini ditaksir sekitar US$ 34 miliar. Dengan adanya IEU-CEPA, jumlah itu bisa bertumbuh sampai menjadi US$ 60 miliar.

    “Diharapkan dengan adanya IEU-CEPA ini trade-nya bisa meningkat menjadi US$ 60 miliar dari awalnya kurang lebih US$ 34 miliar,” papar Rosan saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto di Paris, Senin (14/7/2025).

    Perjanjian ini membuka akses pasar untuk produk pabrik dalam negeri Indonesia ke tanah Benua Biru. Bila ditotal ada 700 juta manusia yang berpotensi jadi pasar besar di kedua kawasan.

    “Jadi ini juga sesuatu hal yang sangat-sangat positif. Karena kita dengar bersama baik trade-for-investment dengan negara-negara Ruropean countries itu sangat-sangat signifikan,” sebut Rosan.

    Bila tak ada halangan berarti, Rosan bilang IEU-CEPA bakal segera ditekan pada bulan September 2025 mendatang. Setelahnya pemerintah Indonesia dan 27 negara di bawah Uni Eropa akan melakukan ratifikasi. Rosan berharap ratifikasi dilakukan juga dengan cepat.

    “Rencananya tentunya ini bisa segera ditandatangani dalam waktu bulan September kemudian diratifikasi. Paling lama ya? Kita melihatnya gini aja secepat dan sesegera mungkin lah,” pungkas Rosan.

    Tonton juga video “RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA” di sini:

    (hal/rrd)

  • Daftar Merek Beras yang Diduga Dioplos, Ada Sania hingga Ayana

    Daftar Merek Beras yang Diduga Dioplos, Ada Sania hingga Ayana

    Jakarta

    Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri memeriksa empat produsen beras terkait kasus dugaan pelanggaran mutu dan takaran. Keempat produsen itu yakni, Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

    Sebanyak empat perusahaan itu mengelola sejumlah merek beras ternama di Indonesia, misalnya merek beras dari Wilmar Group yakni, Sania, Sovia dan Fortune. Lalu, merek beras produksi dari PT Food Station Tjipinang Jaya, FS Japonica, FS Setra Ramos, FS Beras Sego Pulen, FS Sentra Wangi, Alfamart Sentra Pulen, hingga Indomaret Beras Pulen Wangi.

    Berikutnya, merek beras dari PT Belitang Panen Raya, yakni untuk kualitas premium ada Raja Ultima, Raja Platinum, RajaKita, sementara kualitas ekonomis ada merek RAJA. Sementara, beras dari Japfa Group yaitu merek Ayana.

    Untuk diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan 212 merek beras yang terbukti melanggar telah diserahkan ke Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung). Sejauh ini, terdapat 10 produsen yang sudah diperiksa.

    “Saya sampaikan, 212 kami sudah kirim merek yang tidak sesuai standar, mengurangi volume, mutunya tidak sesuai, kemudian tidak sesuai standar, kami sudah kirim ke Pak Kapolri langsung dan Pak Jaksa Agung langsung. Sekarang ini, pemeriksaan sudah berjalan. Pemeriksaan sekarang ini, tiga hari yang lalu. Mulai ada 10 perusahaan, yang terbesar itu sudah dipanggil oleh Reskrim Satgas Pangan,” ujar Amran kepada wartawan di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025).

    Amran mengatakan, ini kesempatan emas untuk memberantas produsen yang tidak mengikuti ketentuan mengingat stok beras Indonesia yang melimpah. Ia juga meminta produsen beras untuk mengikuti standar kualitas dan mutu beras yang dijualnya.

    “Jadi kami minta sekali lagi, kami minta semua yang merasa tidak sesuai standar, tolong diperbaiki. Karena itu Satgas Pangan akan bekerja sampai ke daerah,” jelasnya.

    Terkait empat perusahaan yang telah diperiksa, diungkapkan oleh Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf membenarkan bahwa pemeriksaan empat produsen beras ini termasuk dari informasi yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Namun Helfi belum membeberkan lebih rinci mengenai materi pemeriksaan yang didalami dari para produsen. “Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” kata dia dikutip dari detikNews.

    Tonton juga video “Kala Mentan Endus ‘Mafia’ di Balik Harga Beras Naik saat Stok Aman” di sini:

    (ada/ara)

  • DPR Soroti Banyak Pemda Tak Terlibat Program MBG, Anggaran Full dari Pusat

    DPR Soroti Banyak Pemda Tak Terlibat Program MBG, Anggaran Full dari Pusat

    Jakarta

    Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyoroti minimnya keterlibatan pemerintah daerah (pemda) dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Padahal, program senilai Rp 71 triliun yang digagas pemerintah pusat ini digadang-gadang mendorong pergerakan ekonomi daerah.

    Dalam rapat Panja Kebijakan Transfer ke Daerah di Senayan, Jakarta, Senin (14/7/2025), pimpinan rapat Jazilul Fawaid mengungkap banyak pemda bahkan tidak mengetahui lokasi titik pelaksanaan MBG di wilayahnya. Ia mempertanyakan apakah pemerintah pusat tidak memberi ruang bagi pemda untuk ikut mengontrol maupun mendukung program ini.

    “Pergerakan MBG itu kan besar banget, tapi tidak terkait sama sekali dengan daerah. Jadi kontrol pemerintah daerah kelihatannya juga tidak ada,” kata Jazilul.

    Jazilul menambahkan, dirinya menemukan sejumlah bupati dan wali kota tidak memiliki data distribusi MBG di wilayah masing-masing. Hal ini membuat daerah seperti tidak dilibatkan sejak awal.

    Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Askolani menjelaskan, hingga saat ini anggaran MBG masih sepenuhnya bersumber dari pusat melalui Badan Gizi Nasional. Menurutnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah sempat mengimbau pemda untuk mendukung program ini, namun belum ada alokasi resmi di APBD.

    “Kalau kami ikuti sebenarnya dari Mendagri sudah sempat melakukan sounding untuk pemda men-support ini. Tapi memang sampai dengan saat ini kami sampaikan, alokasi dana khusus di pemda untuk men-support itu belum ada,” jelas Askolani.

    Ia mengakui ada beberapa daerah yang mendukung program MBG dengan dana APBD secara inisiatif. Namun, fokus utama program masih sepenuhnya di pemerintah pusat. Pemerintah, kata dia, juga membuka peluang untuk mempertimbangkan pelibatan anggaran pemda dalam program MBG pada 2026 mendatang.

    Sebagai catatan, anggaran awal MBG sebesar Rp 71 triliun sempat direncanakan naik Rp 100 triliun. Namun akhirnya hanya ditambah sekitar Rp 50 triliun menjadi total Rp 121 triliun.

    Tonton juga video “Kapolri: 190 dari 200 SPPG Makan Gratis Sudah Terealisasi” di sini:

    (shc/rrd)