Category: Detik.com Ekonomi

  • Bandel Bansos Dipakai Judol, Namanya Bakal Ditendang dari Daftar Penerima!

    Bandel Bansos Dipakai Judol, Namanya Bakal Ditendang dari Daftar Penerima!

    Jakarta – Pemerintah bakal mengevaluasi data penerima bantuan sosial (bansos) agar lebih tepat sasaran. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, sejumlah nama bisa didepak dari daftar penerima bansos, lalu yang lainnya bisa dimasukkan ke daftar nama penerima.

    Beberapa kategori yang bakal didepak antara lain oknum yang menggunakan dana bansos untuk bermain judi online (judol). Tak hanya itu, masyarakat yang sudah naik kelas juga dikeluarkan dari daftar penerima bansos.

    “Penerima bansos bisa berubah, termasuk PBI (Penerima Bantuan Iuran BPJS) Kesehatan, selalu ada yang keluar dan ada yang menggantikannya. Siapa yang keluar ,yang inclusion error yang masuk data negative list, yang bansosnya disalahgunakan seperti judol misalnya, yang mungkin sudah sejahtera atau atau naik kelas,” kata Gus Ipul dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

    Mereka akan digantikan oleh nama-nama yang selama ini tidak mendapatkan bansos padahal seharusnya berhak menerima sesuai kriteria yang berlangsung. Menurut Gus Ipul, hal penyesuaian ini merupakan konsekuensi dari penerapan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTESN).

    Konsekuensi lainnya adalah adanya pemeringkatan dari desil 1 sampai desil 10. Lewat desil, masyarakat dikelompokkan berdasarkan tingkat pendapatan, yakni paling miskin desil 1, sementara paling kaya desil 10.

    “Apa yang terjadi di sana, pertama dinamis pemeringkatan berubah dalam kurun waktu 3 bulan sekali akibat pemutakhiran data. Dengan adanya pemutakhiran itu ada inclusion error, mereka yang seharusnya tidak menerima bansos, tetapi menerima. Ada juga yang exclusion error, mereka yang seharusnya menerima Bansos, namun tidak menerima Bansos,” bebernya.

    Menurutnya data-data tersebut sangat dinamis dan terus berubah setiap hari, sesuai dengan kondisi di masyarakat. Misalnya, bertambahnya jumlah kelahiran, kematian, masyarakat yang pindah domisili dan lain-lain.

    Konsekuensi ketiga adalah kuota penerima bansos daerah yang berubah. Namun, Gus Ipul menegaskan kuota bansos nasional tidak akan berubah.

    “Ada 10 juta KPM untuk PKH, ada 18,3 juta KPM untuk sembako, dan 96,8 juta Jiwa PBI untuk jaminan kesehatan, jadi kuotanya tidak berubah,” tuturnya.

    Hanya saja distribusi kuota penerima bansos daerah berubah mengikuti proporsi jumlah penduduk miskin di daerah. Intinya semakin banyak penduduk miskin maka semakin banyak pula kuota bansosnya.

    “Kemudian daerah yang kurang dari kuota akan ditambah, sementara daerah yang over kuota akan berkurang, ini yang mungkin perlu kami Informasikan di awal sebagai hal yang mungkin baru,” tutupnya.

    Lihat juga Video Mensos Masih Dalami Kasus Penerima Bansos yang Terlibat Judol-Terorisme

    (ily/fdl)

  • Kelola Pulau-Bangun Resor Tanpa Izin Siap-siap Disegel!

    Kelola Pulau-Bangun Resor Tanpa Izin Siap-siap Disegel!

    Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menutup usaha yang tak melaporkan dokumen Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Hal ini menyusul masih banyaknya perusahaan yang tak melaporkan kewajiban laporan tahunan ke KKP.

    Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pelaku usaha yang tidak melaporkan KKPRL akan dikenakan sanksi, mulai dari pengenaan denda hingga penutupan izin usaha.

    KKPRL merupakan izin dasar yang harus dimiliki setiap orang atau badan usaha yang ingin melakukan kegiatan menetap di ruang laut, seperti penggelaran pipa dan kabel bawah laut hingga mendirikan bangunan/infrastruktur produksi di laut.

    Penyampaian laporan tahunan dilakukan setiap tahun dan tidak boleh melebihi tanggal diterbitkannya dokumen KKPRL. Misal dokumen KKPRL terbit pada 24 Agustus 2023, maka laporan tahunan pertama wajib diserahkan maksimal pada 23 Agustus 2024. Tanggal tersebut berlaku untuk laporan tahunan di tahun-tahun selanjutnya.

    “Sanksinya ditutup. Didenda, ditutup (jika tidak melaporkan KKPRL),” kata pria yang akrab disapa Trenggono kepada awak media di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

    KKP juga mengawasi pemanfaatan pulau oleh orang asing. Trenggono menerangkan KKP melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) sempat menyegel resort milik orang asing di Kepulauan Anambas lantaran tak mengantongi izin KKPRL.

    “Itu (Kepulauan Anambas) ada resort miliknya orang asing di sana, yang tidak memiliki izin kesesuaian ruang laut atau izin KKPRL itu, lalu kemudian oleh beliau (Dirjen PSDKP Pung Nugroho Saksono) disegel,” ujarnya.

    KKP akan mengecek apakah wilayah tersebut boleh dimaksimalkan untuk pengembangan ekonomi, seperti resort. Usaha tersebut akan tetap disegel jika wilayah tersebut masuk ke dalam zona konservasi.

    “Tapi apabila wilayahnya kemudian itu menjadi zona konservasi, tentu itu sama sekali tidak boleh, harus kembalikan ke fungsi konservasi,” terang dia.

    Untuk mengawasi hal itu, Trenggono akan memanfaatkan teknologi dengan mengembangkan infrastruktur teknologi Ocean Big Data. Sistem tersebut akan dibangun melalui perangkat berbasis teknologi pemantauan pesisir, laut, dan udara, seperti radar, sensor pengukuran kualitas air dan laut, drone bawah air, drone udara, hingga satelit nano.

    “Ocean Big Data ini sekarang kita tujuannya untuk memonitor mana ada aktivitas di laut yang kemudian tidak, yang bisa kita deteksi tapi kemudian tidak melaporkan kepada kita,” jelas Trenggono.

    Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengimbau para pemegang dokumen Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) untuk menyelesaikan kewajiban menyerahkan laporan tahunan. Jika mengabaikan, denda administratif sebesar Rp 5 juta per hari telah menunggu.

    “Laporan tahunan dari pemegang dokumen KKPRL itu wajib. Kami sudah selalu mengimbau bahwa ada sanksi bagi yang telat apalagi tidak menyerahkan laporan,” ujar Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin dalam keterangannya.

    Doni menerangkan pengiriman laporan tahunan merupakan salah satu kewajiban bagi Pemegang Dokumen KKPRL yang diatur dalam Permen KP 28/2021 tentang Penyelenggaran Penataan Ruang Laut. Sedangkan pengawasan penataan ruang laut yang mengatur sanksi yang diberikan terhadap Pemegang KKPRL yang tidak memenuhi kewajiban tersebut tertera dalam PermenKP 31/2021.

    “Laporan tahunan ini untuk melihat komitmen dari pemegang KKPRL terhadap kewajiban dalam pemanfaatan ruang laut, salah satunya dalam pengelolaan lingkungan dan tanggungjawab sosial ekonomi bagi masyarakat pesisir,” tegas Doni.

    (rea/hns)

  • Asuransi Jasindo Kantongi Premi Rp 2,43 T, Naik Hampir 37%

    Asuransi Jasindo Kantongi Premi Rp 2,43 T, Naik Hampir 37%

    Jakarta – PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi 36,98% menjadi Rp 2,43 triliun sepanjang semester I-2025. Pada tahun sebelumnya, Jasindo membukukan pendapatan premi Rp 1,77 triliun.

    Pertumbuhan ini ditopang oleh lonjakan premi di hampir seluruh lini produk unggulan, yakni Bisnis Engineering naik 301,57% yoy menjadi Rp 216,76 miliar dari Rp 53,98 miliar pada Juni 2024. Kemudian Personal Accident juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 77,16%, menjadi Rp 1,51 miliar.

    Sementara Cargo tumbuh 38,74% menjadi Rp 34,43 miliar, dan Properti naik 23,67% menjadi Rp 549,35 miliar. Pertumbuhan juga terjadi pada lini bisnis Energy, baik offshore yang naik 7,95% menjadi Rp 409,13 miliar dan onshore tumbuh 19,90% menjadi Rp 86,02 miliar.

    Kemudian untuk lini bisnis Liability atau Tanggung Gugat, tumbuh tipis sebesar 0,69% yoy. Selain pertumbuhan premi, hasil underwriting Jasindo juga meningkat 20,02% menjadi Rp 252,03 miliar. Di sisi lain, hasil investasi naik tipis 2,75% secara tahunan menjadi Rp 132,45 miliar.

    “Pertumbuhan premi yang kuat mencerminkan strategi bisnis yang agresif namun selektif, serta meningkatnya kepercayaan pasar terhadap produk dan layanan Jasindo,” ungkap Sekretaris Perusahaan Jasindo, Brellian Gema dalam keterangan tertulis, Selasa (15/7/2025).

    Menurutnya, kinerja solid ini mencerminkan strategi bisnis yang menerapkan prinsip kehati-hatian. Di sisi lain, Jasindo juga melakukan penguatan mitigasi risiko melalui prudent underwriting dan penyesuaian profil risiko dengan risk appetite yang terukur.

    Brellian menjelaskan, Jasindo terus memperkuat tata kelola Perusahaan yang baik, transparan, dan akuntabel. Sejak 2021, Perusahaan telah menjalankan transformasi menyeluruh di seluruh lini bisnis dan operasional.

    Salah satu langkah nyata ialah program Sosialisasi Strategi Anti-Fraud yang ditujukan kepada seluruh karyawan Jasindo sebagai bagian dari upaya pengendalian internal dan pencegahan risiko operasional.

    “Penerapan strategi anti-fraud bukan hanya kewajiban internal, tetapi juga bentuk komitmen Jasindo dalam menjaga kepercayaan dan perlindungan maksimal kepada seluruh Tertanggung,” pungkasnya.

    Lihat juga Video: Eks Dirut Jasindo Divonis 3,5 Tahun Bui di Kasus Korupsi Rp 38 M

    (ara/ara)

  • Danantara Bakal Kuasai Aset Negara yang Nganggur!

    Danantara Bakal Kuasai Aset Negara yang Nganggur!

    Jakarta – Barang Milik Negara (BMN) akan dialihkan menjadi aset Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Dengan demikian badan baru tersebut tidak hanya mengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Hal itu terungkap dalam kesimpulan rapat kerja Komisi XI DPR RI bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam bagian Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dijelaskan bahwa pengalihan BMN menjadi aset Danantara dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    “DJKN dan BLU (Badan Layanan Umum) LMAN memperkuat kebijakan-kebijakan sebagai berikut: Satu, Kebijakan pengelolaan aset negara diarahkan untuk memberi nilai tambah terhadap perekonomian nasional dan ditunjukan dengan indikator capaian yang terukur. Dua, pengalihan BMN menjadi aset Danantara dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” tulis kesimpulan yang dibacakan Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun, Selasa (15/7/2025).

    Ditanya lebih lanjut, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban mengatakan tidak semua aset BMN akan dialihkan menjadi aset Danantara. Pengalihan hanya dilakukan pada aset-aset yang nganggur (idle) untuk kemudian bisa memberi nilai tambah terhadap perekonomian nasional.

    “(Nggak semua aset BMN dikelola Danantara?) Ya kan ada yang masih dipakai kementerian. Jadi ada saja di kemudian hari memang ada aset BMN yang idle yang menurut saya bisa dikelola Danantara,” ucap Rionald di Gedung DPR RI, Jakarta.

    Sayangnya tidak disebutkan BMN mana saja yang akan dialihkan ke Danantara. Ia hanya menyebut pengalihan kepemilikan BMN dari satu entitas (negara) ke entitas lain atau PMPP dengan tujuan tertentu telah sesuai Undang-Undang (UU).

    “Jadi kan aset BMN itu misalnya kalau ada aset negara yang mau di PMPP kan, ya sesuai UU,” imbuh Rionald.

    Lihat juga Video: Danantara Resmi Jadi Mitra Kerja Komisi VI dan XI DPR

    (acd/acd)

  • Bank Pelat Merah dengan Kinerja Hijau

    Bank Pelat Merah dengan Kinerja Hijau

    Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), mencatat pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan. Tak ayal, BNI tercatat sebagai bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia.

    Untuk diketahui, BNI merupakan anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang loyal memberikan fasilitas pembiayaan kepada korporasi besar. BNI memiliki delapan sektor utama yakni minyak, gas, pertambangan, permesinan, konstruksi, telekomunikasi, digital, kimia, ritel, pertanian, hingga makanan-minuman.

    Dikutip dari laporan keuangan BNI, perseroan tercatat telah menyalurkan kredit Rp 755,44 triliun hingga Mei 2025. Angka tersebut tumbuh jika dibandingkan periode yang sama 2024, sebesar Rp 708,89 triliun. Pada periode tersebut, total aset perseroan juga tercatat tumbuh menjadi Rp 1.091,5 triliun dari Rp 1.039,5 triliun di periode yang sama periode sebelumnya.

    BNI juga membukukan pendapatan bunga bersih Rp 15,73 triliun dengan komposisi pendapatan bunga Rp 26,97 triliun dan beban bunga Rp 11,23 triliun. Sementara, laba tahun berjalan BNI Rp 8,5 triliun hingga Mei 2025. BNI juga mencatat rasio pinjaman terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) atau Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 94,5% hingga Mei.

    Sementara untuk Return on Equity (ROE), tercatat di level 12,8% dengan rasio kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) sebesar 2%. Hingga Mei 2025, BNI mencatat DPK sebesar Rp 799 triliun dengan rasio giro dan tabungan terhadap DPK (Current Account Saving Account/CASA) pada level 71,7%, serta rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) 20,8%.

    BNI di Balik Permodalan Perusahaan Terbuka

    Selain mencatat pertumbuhan kinerja keuangan, BNI juga loyal memberi fasilitas kredit kepada sejumlah perusahaan terbuka. Berdasarkan data yang dihimpun detikcom, beberapa di antaranya adalah emiten milik pebisnis kakap, seperti Prajogo Pangestu, Hashim Djojohadikusumo, hingga keluarga Bakrie.

    PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

    Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BNI tercatat sempat memberikan fasilitas untuk emiten batu bara milik Prajogo Pangestu, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Fasilitas itu diberikan untuk anak usaha CUAN, yakni PT Equator Sumber Energi dan PT Daya Bumindo Karunia sebesar Rp 2,42 triliun pada 23 Desember 2024.

    Pinjaman berdasarkan tersebut akan jatuh tempo dalam 120 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas dilakukan oleh Entitas Anak Perseroan. Seluruh Pinjaman yang diperoleh Entitas Anak Perseroan ini akan dialokasikan untuk membiayai kegiatan Entitas Anak Perseroan secara umum.

    PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)

    BNI menjalin kerja sama dengan anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), yakni PT Integrasi Jaringan Ekosistem (WEAVE). Dalam kerja sama ini, BNI memberikan fasilitas kredit investasi dengan nilai pinjaman Rp 978 miliar.

    Kredit investasi ini akan dialokasikan untuk membangun jaringan internet rakyat dengan kecepatan tinggi hingga 100 Mbps kepada 40 juta rumah tangga, mencakup wilayah urban, sub-urban, dan rural di Pulau Jawa. Fasilitas pinjaman ini tidak hanya sejalan dengan visi digital nasional, melainkan juga mengukuhkan peran BNI dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

    “BNI senantiasa mendukung inisiatif yang memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat,” ujar Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, 30 Januari 2025.

    Bakrie Grup

    Bakrie Grup juga menjadi salah satu penerima fasilitas kredit dari BNI melalui anak usaha PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), yakni PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (BSP). Fasilitas kredit ini disepakati melalui penandatangan nota kesepahaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani plasma dan program kemitraan strategis sektor perkebunan kelapa sawit.

    BNI melihat potensi pembiayaan mencapai Rp 1 triliun untuk mendukung lebih dari 13.400 petani dengan total luasan plasma kemitraan mencapai 19.406 hektare. Program ini tersebar di berbagai wilayah operasional entitas Grup Bakrie, meliputi Sumatera Utara, Jambi, dan Sumatera Barat.

    Tonton juga video: Wondr by BNI Terima Penghargaan Strategi Komunikasi Aplikasi Perbankan Paling Kreatif dan Inovatif

    (ara/ara)

  • 6 Ruas Jalan di Sulawesi Tenggara Bakal Diperbaiki Pemerintah

    6 Ruas Jalan di Sulawesi Tenggara Bakal Diperbaiki Pemerintah

    Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan melakukan penanganan enam ruas jalan sepanjang 27 kilometer (km) di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Hal ini selaras dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2025 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.

    Dody mengatakan, pelaksanaan Inpres Jalan Daerah ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, khususnya dalam rangka meningkatkan produktivitas kawasan pangan dan kelancaran distribusi energi.

    “Pelaksanaan Inpres tersebut harus segera dilaksanakan agar ekonomi daerah dapat tumbuh lebih pesat. Ia menegaskan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, penguatan ekonomi nasional dimulai dengan penguatan ekonomi daerah,” ujar Dody, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (15/7/2025).

    Penanganan enam ruas itu merupakan usulan yang disampaikan oleh Pemda setempat saat kunjungan Dody ke lokasi tersebut, Minggu (3/7). Secara rinci, keenam ruas itu meliputi dua ruas di Kecamatan Kusambi, yaitu ruas Matarawa-Kusambi sepanjang 4,5 km dan ruas Guali-Kusambi sepanjang 5,1 km.

    Selanjutnya, ada ruas Abadi Jaya-Pajala di Kecamatan Maginti sepanjang 4,85 km, ruas Lasosodo-Marobea di Kecamatan Sawerigadi sepanjang 7 km, serta dua ruas di Kecamatan Napano Kusambi, yaitu ruas Kusambi-Masara sepanjang 3,95 km dan ruas Kombikuno-Latawe sepanjang 1,6 km.

    Dody mengatakan, penanganan ruas jalan ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi jalan provinsi dan kabupaten sehingga mobilitas transportasi dan distribusi logistik menjadi lebih efisien dan cepat. Dengan kondisi jalan yang lebih baik, harapannya biaya logistik bisa ditekan, distribusi hasil pangan dan energi menjadi lebih lancar, serta terbuka peluang usaha dan investasi baru di daerah.

    “Dengan peningkatan jalan daerah yang cepat dan efektif, kami yakin potensi pangan dan energi di Muna Barat akan berkembang maksimal, serta memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Dody.

    Sementara itu, Bupati Muna Barat Laode Darwin menjelaskan, Kabupaten Muna Barat memiliki potensi besar di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun potensi tersebut masih terhambat oleh kondisi infrastruktur konektivitas yang kurang memadai.

    “Kami berharap agar dukungan dari Menteri PU ini segera terealisasi sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan kualitas pendidikan di wilayahnya,” ujar Laode.

    Lihat juga Video: Aksi Warga Pringsewu Tambal Jalan Rusak Pakai Dana Patungan

    (shc/rrd)

  • PTPP Mau Lepas Saham 4 Anak Usaha, Ada Tol Semarang-Demak

    PTPP Mau Lepas Saham 4 Anak Usaha, Ada Tol Semarang-Demak

    Jakarta – PT PP (Persero) Tbk atau PTPP berencana melakukan divestasi atau melepas aset maupun saham anak usaha. Langkah ini dilakukan untuk menekan utang dan beban bunga perseroan.

    Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad mengatakan, perusahaan tahun ini akan mengembalikan fokus bisnis ke sektor konstruksi. Di sisi lain, perseroan juga akan merestrukturisasi anak usaha dan mengelola portofolio dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

    “Jadi, intinya yang harus kami lakukan setelah kami pelajari dengan lebih detail yang membuat debt atau beban bunga cukup tinggi adalah di area investasi yang tidak cukup prudent dilakukan dengan baik,” ungkap Novel dalam RDP bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

    Novel mengatakan, potensi bisnis konstruksi masih miliki gross profit yang cukup baik dan mampu menopang kondisi perusahaan saat ini. Ia merinci, divestasi ini ditargetkan sebesar Rp 3,06 triliun.

    Anak Usaha PTPP

    Beberapa divestasi yang ditargetkan mencakup anak usaha perseroan, yakni divestasi PP Infrastruktur sebesar 99,2%. PP Infrastruktur ini bergerak untuk 7 sektor utama, mencakup pengelolaan air melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), infrastruktur telekomunikasi, jalan tol, infrastruktur jaringan gas, logistik, kawasan industri, hingga kepelabuhanan.

    Kemudian, divestasi Centurion Perkasa Iman 67,8%. Salah satu anak usaha PTPP ini bergerak di sektor perhotelan di daerah Surabaya.

    Selanjutnya, PT Celebes Railway Indonesia (CRI) sebesar 47,81%. CRI merupakan anak usaha PTPP yang bergerak di sektor pembangunan jalur perkeretaapian di Sulawesi Selatan.

    Terakhir, divestasi PT PP Semarang Demak sebesar 45,6%. Anak usaha ini menjalankan pembangunan Tol Semarang-Demak. Perusahaan ini juga berperan sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk proyek Tol Semarang-Demak.

    “Ini adalah strategi divestasi yang bisa menurunkan debt cukup besar dan nantinya akan memperbaiki struktur keuangan kita, rasio-rasio yang ada di PTPP,” imbuhnya.

    Lihat juga Video Jual Semua Saham di SM ke Tencent, HYBE: Merampingkan Aset Non-Inti

    (ara/ara)

  • PTPP Mau Lepas Saham 4 Anak Usaha, Ada Tol Semarang-Demak

    PTPP Mau Lepas Saham 4 Anak Usaha, Ada Tol Semarang-Demak

    Jakarta – PT PP (Persero) Tbk atau PTPP berencana melakukan divestasi atau melepas aset maupun saham anak usaha. Langkah ini dilakukan untuk menekan utang dan beban bunga perseroan.

    Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad mengatakan, perusahaan tahun ini akan mengembalikan fokus bisnis ke sektor konstruksi. Di sisi lain, perseroan juga akan merestrukturisasi anak usaha dan mengelola portofolio dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

    “Jadi, intinya yang harus kami lakukan setelah kami pelajari dengan lebih detail yang membuat debt atau beban bunga cukup tinggi adalah di area investasi yang tidak cukup prudent dilakukan dengan baik,” ungkap Novel dalam RDP bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

    Novel mengatakan, potensi bisnis konstruksi masih miliki gross profit yang cukup baik dan mampu menopang kondisi perusahaan saat ini. Ia merinci, divestasi ini ditargetkan sebesar Rp 3,06 triliun.

    Anak Usaha PTPP

    Beberapa divestasi yang ditargetkan mencakup anak usaha perseroan, yakni divestasi PP Infrastruktur sebesar 99,2%. PP Infrastruktur ini bergerak untuk 7 sektor utama, mencakup pengelolaan air melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), infrastruktur telekomunikasi, jalan tol, infrastruktur jaringan gas, logistik, kawasan industri, hingga kepelabuhanan.

    Kemudian, divestasi Centurion Perkasa Iman 67,8%. Salah satu anak usaha PTPP ini bergerak di sektor perhotelan di daerah Surabaya.

    Selanjutnya, PT Celebes Railway Indonesia (CRI) sebesar 47,81%. CRI merupakan anak usaha PTPP yang bergerak di sektor pembangunan jalur perkeretaapian di Sulawesi Selatan.

    Terakhir, divestasi PT PP Semarang Demak sebesar 45,6%. Anak usaha ini menjalankan pembangunan Tol Semarang-Demak. Perusahaan ini juga berperan sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk proyek Tol Semarang-Demak.

    “Ini adalah strategi divestasi yang bisa menurunkan debt cukup besar dan nantinya akan memperbaiki struktur keuangan kita, rasio-rasio yang ada di PTPP,” imbuhnya.

    Lihat juga Video Jual Semua Saham di SM ke Tencent, HYBE: Merampingkan Aset Non-Inti

    (ara/ara)

  • Bansos Rp 500 Triliun Bocor! Sebanyak Ini yang Salah Sasaran

    Bansos Rp 500 Triliun Bocor! Sebanyak Ini yang Salah Sasaran

    Jakarta

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkap besarnya angka salah sasaran pada program bantuan sosial (bansos) dan subsidi. Program yang dimaksud mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) dan Sembako, Program Indonesia Pintar (PIP) hingga bansos lainnya.

    Anggaran bansos dan subsidi tahun ini diketahui mencapai Rp 504,7 triliun. Sayangnya banyak program yang dicanangkan pemerintah justru salah sasaran dan mengalir ke pihak yang tidak berhak.

    “Bantuan sosial yang besarannya Rp 500 triliun lebih besar juga ya, Rp 500 triliun lebih, di situ jelas untuk PKH dan Sembako, untuk PIP, untuk Gas 3 kg, BBM, listrik Bantuan Sosial lainnya termasuk PBI,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat. Selasa (15/7/2025).

    “Nah ini yang menarik, ditengarai untuk PKH dan Sembako misalnya itu 45% mistargeted atau salah sasaran. Jadi hampir bantuan sosial dan subsidi sosial kita itu ditengarai tidak tepat sasaran,” tambah Gus Ipul.

    Dari data yang dipaparkan, anggaran untuk PKH dan Sembako adalah Rp 78 triliun, namun 45% salah sasaran. Kemudian anggaran PIP adalah Rp 13,4 triliun, tapi 43% salah sasaran.

    Pemerintah juga menganggarkan Rp 87,6 triliun untuk subsidi LPG 3 kg namun 60,6% di antaranya salah sasaran. Sementara 58,6% dari total subsidi listrik yang sebesar Rp 90,2 triliun salah sasaran. Begitu juga dengan bansos dan subsidi lainnya senilai Rp 207,8 triliun, 40% di antaranya salah sasaran.

    Karena alasan itu, Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTESN). Nantinya akan ada satu data terpadu supaya penyaluran program pemerintah menjadi lebih tepat sasaran.

    “Ini adalah suatu sejarah baru buat Indonesia, di mana kita diwajibkan, baik itu kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah Menjadikan DTSEN sebagai satu-satunya sumber untuk melaksanakan program-program pembangunan,” tutupnya.

    Potensi efisiensi jika subsidi dan bansos tepat sasaran diprediksi mencapai Rp 101 triliun sampai Rp 127 triliun. Potensi ini berasal dari efisiensi pada program-program bantuan sosial yang saat ini berjalan.

    (ily/fdl)

  • Peluncuran Kopdes Merah Putih Mundur Jadi 21 Juli, Zulhas Beberkan Alasannya

    Peluncuran Kopdes Merah Putih Mundur Jadi 21 Juli, Zulhas Beberkan Alasannya

    Jakarta

    Peluncuran Koperasi/Desa Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih diundur menjadi 21 Juli 2025. Sebelumnya, rencana peluncuran Kopdeskel akan dilaksanakan 19 Juli 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkap mundurnya peluncuran ini karena pada tanggal 19 Juli bertepatan pada hari Sabtu atau libur kerja. Pada hari tersebut dikhawatirkan kepala daerah atau perwakilan daerah tengah melakukan kunjungan kerja, sementara perintah dari Presiden Prabowo Subianto peluncuran ini harus dihadiri semua pihak, terutama dari daerah.

    “Memang rencana tanggal 19, tapi 19 itu kan hari Sabtu. Kita ingin penjelasan presiden itu bisa diketahui, diikuti oleh semua pihak agar nggak dua kali kita kerja kan, baik gubernur maupun bupati, wali kota, kepala desa, DPD. Nah, itu bagus kalau hari kerja, sehingga tidak bergabung, kan hari kerja. Arahan dari presiden, tapi kalau di Sabtu biasanya ada yang ke daerah, ada yang kunjungan kerja dan sebagainya,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

    Pembentukan Kopdes telah rampung dengan jumlah 80.000 koperasi. Sementara, dalam peluncuran pemerintah akan merilis 103 Koperasi/Desa Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih percontohan.

    Selain itu, jelang peluncuran yang akan dilakukan Presiden Prabowo Subianto, pihaknya dengan sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) menyempurnakan pengadaan gerai koperasi desa, misalnya Peraturan Menteri ESDM terkait penyaluran LPG agar Kopdes bisa menjadi pangkalan.

    “Sekarang sudah, tapi aturannya harus segera diselesaikan. Yang kedua mengenai pupuk juga, aturan-aturan mengenai pupuk agar nanti Kopdes juga bisa menjadi pangkalan pupuk. Begitu juga aturan ketiga yaitu warung, Kopdes juga otomatis menjadi izin untuk sembako dan lain-lain. Termasuk kerjasama dengan kantor pos, BNILink, BRIlink, dan MandiriLink,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut sebanyak 103 Kopdeskel Merah Putih siap diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli. Budi Arie menyebut peluncuran tersebut akan dilakukan secara luring maupun daring di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

    “Sebanyak 103 Kopdes/Kel percontohan akan ditampilkan di hadapan Presiden secara luring maupun daring pada saat peluncuran Kopdes/Kel Merah Putih tanggal 19 Juli 2025 di Desa Bentangan, Kab. Klaten, Jawa Tengah,” kata Budi Arie kepada detikcom, dikutip Minggu (13/7/2025).

    Budi Arie menegaskan Kopdeskel Merah Putih percontohan direncanakan tersebar di seluruh Provinsi, baik yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi, Kementerian BUMN, Kementerian Kelautan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Desa dan PDT, dan Kementerian/lembaga yang tergabung dalam Satuan Tugas Nasional.

    Pengurus, pengawas, serta pengelola Kopdeskel Merah Putih percontohan ini akan mendapatkan pendampingan dan pelatihan manajemen perkoperasian agar tata kelola koperasi percontohan berjalan dengan baik. Dengan begitu, dapat dijadikan sebagai rujukan oleh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih lainnya.

    (ada/ara)