Category: Detik.com Ekonomi

  • Nasib Indonesia di Sisa 2025 Usai Ekonomi Tumbuh 5,12%

    Nasib Indonesia di Sisa 2025 Usai Ekonomi Tumbuh 5,12%

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) akhirnya mengumumkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus ke angka 5,12% di kuartal kedua 2025. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud. Berdasarkan data yang dikantonginya, produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II 2025 sebesar Rp 5.947 triliun.

    “Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto PDB pada triwulan 2 2025 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.947 triliun, atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.396,3 triliun sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 2 2025 bila dibandingkan dengan triwulan 2 2024 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,12%,” kata Edy dikutip dari detikFinance, Selasa (5/7/2025).

    Meski demikian, jika dibandingkan dengan kuartal I, pertumbuhan ekonomi RI hanya berkisar di kepala 4% saja. Edy mengungkapkan jika pertumbuhan ini masih ditopang oleh sektor industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan.

    “Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan 2 2025, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu 1,13%. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,70%, informasi dan komunikasi dengan sumber pertumbuhan 0,53%, serta konstruksi dengan sumber pertumbuhan 0,47%,” terangnya.

    Sebelumnya, sejumlah pengamat ekonomi menyebut jika pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini tidak akan tembus di angka 5%. Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, menyebut jika pertumbuhan ekonomi RI tidak akan lepas dari angka 4%.

    “CORE memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 melambat ke kisaran 4,7-4,8%, turun dari 4,87% pada kuartal I,” ungkap Faisal.

    Lesunya daya beli masyarakat juga dinilai menjadi faktor lain penyebab lemahnya tekanan pertumbuhan ekonomi. Belakangan, fenomena rohana dan rojali menjadi pertanda penting jika kondisi ekonomi masyarakat tidak sedang baik-baik saja. Konsumsi rumah tangga dinilai tidak cukup menggerakkan roda ekonomi nasional.

    Lalu bagaimana nasib ekonomi Indonesia di paruh kedua tahun 2025? Menghadirkan ekonom INDEF, Tauhid Ahmad, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

    Beralih ke Pontianak, Kalimantan Barat, detikSore akan mengulas nasib nahas yang dialami oleh seorang balita. Diketahui, balita tersebut merupakan korban perkosaan yang dilakukan oleh kerabat keluarganya sendiri. Tidak hanya menyisakan trauma berat, korban juga mengidap penyakit menular seksual yang diperoleh dari pelaku. Bagaimana perkembangan kasus ini? Ikuti laporan Jurnalis detikKalimantan selengkapnya.

    Jelang matahari terbenam nanti, detikSore akan menghadirkan komunitas di Jakarta yang mengumpulkan masyarakat pecinta tarik suara. Adalah Meda Dawu, salah satu pendiri Komunitas Nyanyi Bareng Jakarta memiliki alasan khusus mengapa ia ingin membuka wadah bagi para penyuka nyanyi.

    Sejak berdiri, komunitas ini terus berkembang, bahkan seringkali menjadi ‘rumah’ bagi para musisi atau tokoh-tokoh ternama. Lalu bagaimana seluk-beluk komunitas ini? apakah mereka menjadi salah satu pihak yang terdampak kemelut aturan hak cipta? Temui Meda Dawu dalam Sunsetalk.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • RI Segera Punya UU Khusus Ekonomi Syariah

    RI Segera Punya UU Khusus Ekonomi Syariah

    Jakarta

    Pemerintah RI tengah mempersiapkan Undang-Undang (UU) khusus untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah. Wakil Presiden ke-13 RI KH Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa pembentukan UU Ekonomi Syariah telah masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
    Ma’ruf menilai regulasi ini penting untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia, mengingat mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim dan potensinya sangat besar.

    “Undang-Undang Ekonomi Syariah saat ini sedang digodok di DPR,” ujar Ma’ruf Amin saat ditemui di Universitas Paramadina, Trinity Tower, Jakarta Selatan, Selasa (5/8/2025).

    Ma’ruf menyampaikan bahwa dalam UU tersebut juga akan diatur pembentukan badan khusus yang menangani persoalan ekonomi dan keuangan syariah. Badan ini merupakan transformasi dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang sebelumnya berbentuk struktural.

    “Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah itu bentuknya struktural, terdiri dari presiden, menteri, dan unsur pemerintah lainnya. Agar lebih optimal dan bisa melibatkan unsur masyarakat lebih luas, maka dilakukan transformasi menjadi badan,” terangnya.

    Ma’ruf berharap badan baru tersebut bisa terbentuk pada bulan Agustus ini, meski proses pembentukan UU masih berjalan di DPR. Menurutnya, UU Ekonomi Syariah akan menjadi dasar hukum untuk seluruh kegiatan ekonomi syariah, termasuk kelembagaannya.

    “Kita tunggu saja. Kita harapkan Agustus ini badan tersebut bisa terbentuk. Tapi untuk undang-undangnya memang masih dalam proses di DPR. Itu nanti yang akan menjadi dasar dari semua kegiatan syariah, termasuk kelembagaannya,” ujar Ma’ruf.

    Sementara itu, Ekonom Senior Indef Didik Rachbini turut mengonfirmasi bahwa UU Ekonomi Syariah memang tengah dibahas di DPR. Ia menyebut informasi itu berasal langsung dari Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun.

    “Saya mendengar dari Mas Misbakhun, bahwa Undang-Undang Syariah sudah masuk Prolegnas. Nah kita dorong terus, kita tempel Pak Misbahun supaya ini berjalan dengan cepat ya,” kata Didik.

    Tonton juga Video Gibran: Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia Lewat Industri Halal

    (shc/rrd)

  • Mengenal Ajaib Protect, Layanan Ajaib yang Memastikan Keamanan Investasi

    Mengenal Ajaib Protect, Layanan Ajaib yang Memastikan Keamanan Investasi

    Jakarta

    Ajaib menghadirkan layanan Ajaib Protect sebagai pendekatan keamanan menyeluruh untuk mencegah kejahatan finansial digital seperti phishing dan rekayasa sosial. Ajaib Protect dihadirkan sebagai solusi perlindungan yang proaktif dan menyeluruh bagi para investor.

    “Kepercayaan jutaan pengguna adalah fondasi utama kami,” ujar Direktur Utama Ajaib Sekuritas, Juliana, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/8/2025).

    Juliana menerangkan inisiatif ini mencerminkan komitmen Ajaib dalam menciptakan ekosistem investasi yang tidak hanya mudah diakses, tetapi juga aman dan berorientasi pada perlindungan investor.

    Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa kerugian masyarakat akibat investasi ilegal dan kejahatan finansial digital mencapai triliunan rupiah setiap tahun. Ajaib Protect hadir sebagai sistem perlindungan menyeluruh yang mengintegrasikan aspek teknologi, edukasi, dan layanan untuk menjaga keamanan pengguna dalam berinvestasi

    “Ajaib Protect adalah bentuk tanggung jawab kami untuk tidak hanya menyediakan akses investasi, tapi juga mengawal setiap langkah penggunanya. Dengan teknologi yang Aman, edukasi yang Pintar, dan dukungan penuh Care, kami ingin membangun ekosistem investasi paling aman di Indonesia,” tambahnya.

    Ajaib Protect dibangun di atas tiga pilar utama yang saling memperkuat:

    1. Pilar AMAN (Keamanan Teknologi Terdepan)

    Ajaib memperkuat infrastruktur keamanannya dengan teknologi canggih, termasuk enkripsi data berlapis, otentikasi biometrik, Two-Factor Authentication (2FA), serta sistem deteksi anomali berbasis AI yang memonitor aktivitas mencurigakan secara real-time untuk mencegah akses tidak sah.

    2. Pilar PINTAR (Edukasi Finansial Terstruktur)

    Menyadari bahwa investor yang teredukasi adalah benteng pertahanan terbaik, pilar ini menjadi payung bagi gerakan literasi keuangan #SIAPinvestasi. Melalui gerakan ini, Ajaib secara masif menggelar webinar keamanan, menyajikan konten edukasi di aplikasi, serta menjalankan program literasi sejak dini.

    3. Pilar CARE (Program Dukungan Responsif)

    Melalui Ajaib Care Program, Ajaib mendedikasikan jalur layanan khusus bagi pengguna yang menghadapi kendala keamanan atau memiliki pertanyaan. Tim Ajaib Care dilatih untuk memberikan bantuan yang responsif, empatik, dan solutif, memastikan setiap pengguna merasa didengar dan didampingi saat mereka membutuhkan bantuan.

    “Teknologi ‘Aman’ kami mencegah masalah, edukasi ‘Pintar’ kami memberdayakan pengguna, dan ‘Ajaib Care’ hadir untuk membantu jika masalah tetap terjadi. Kombinasi ketiganya adalah janji kami untuk mengawal setiap langkah investor di platform Ajaib,” papar Juliana.

    Dengan Ajaib Protect, pengguna akan menerima notifikasi keamanan secara berkala, akses mudah ke pusat edukasi, serta akses prioritas ke layanan Ajaib Care untuk semua pertanyaan terkait keamanan akun.

    “Tujuan kami adalah menjadikan investasi sebagai kegiatan yang aman dan nyaman bagi semua orang,” tutup Juliana.

    (ega/ega)

  • Data BPS Ungkap ‘Roh Halus’ di Mal Benar-benar Nyata

    Data BPS Ungkap ‘Roh Halus’ di Mal Benar-benar Nyata

    Jakarta

    Konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2025 mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,97%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,93%. Komponen ini memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% pada kuartal II-2025.

    Naiknya konsumsi rumah tangga ini terjadi saat fenomena Roh Halus muncul yakni rombongan hanya ngelus, tapi belinya lewat online.

    Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh Edy Mahmud mengatakan komponen konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar dari sisi pengeluaran. Hal ini didorong oleh peningkatan belanja kebutuhan rumah tangga dan mobilitas masyarakat seiring adanya hari besar keagamaan, libur nasional dan cuti bersama.

    “Faktor yang mendorong konsumsi rumah tangga utamanya adalah meningkatnya kebutuhan primer dan mobilitas rumah tangga. Kita tahu mobilitas penduduk cukup tinggi di triwulan II, kemudian meningkatnya kebutuhan primer untuk beberapa kegiatan karena memang ada momentum hari libur, hari besar keagamaan dan sebagainya,” kata Edy dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

    Hal itu sejalan dengan jumlah perjalanan wisatawan nasional yang tumbuh 22,32% (yoy), serta peningkatan jumlah penumpang di beberapa moda transportasi seperti di angkutan rel dan angkutan laut yang masing-masing tumbuh 9,17% dan 16,79% yoy. Kebutuhan bahan makanan dan makanan jadi juga ikut meningkat karena aktivitas pariwisata selama periode libur.

    “Jadi mobilitas penduduk di triwulan II ini betul-betul sangat meningkat,” imbuhnya.

    Lantas apakah hal ini membuktikan daya beli sudah pulih, Edy tidak bisa menyimpulkannya. Ia hanya bilang ada pertumbuhan belanja masyarakat secara online sebesar 7,55% pada kuartal II-2025 dibandingkan kuartal I-2025.

    “Apakah daya beli sudah pulih, kita hanya menyampaikan data memang konsumsinya demikian. Jadi ada hal baru yang mungkin belum pernah diungkap yaitu fenomena adanya shifting dari belanja secara offline ke online yang barangkali belum pernah diungkap. Jadi kita memang mudah melihat fenomena secara langsung atau secara offline, tapi secara online barangkali cukup sulit untuk bisa dilihat,” imbuhnya.

    Selain konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran paling tinggi pertumbuhannya terjadi pada komponen ekspor dan impor yakni 10,67% dan 11,65%. Pertumbuhan ekspor didorong oleh kenaikan nilai ekspor non migas dan kunjungan wisatawan mancanegara, sedangkan pertumbuhan impor didorong oleh kenaikan impor barang modal serta bahan baku dan penolong.

    Selain itu, konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh 7,82% dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang menjadi komponen dengan kontribusi terbesar kedua PDB tumbuh 6,99%. Hanya konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi 0,33%.

    “Untuk konsumsi pemerintah memang kalau kita lihat di tahun lalu, belanja pemerintah di 2024 itu masih ada terkait dengan biaya Pemilu dan persiapan Pilkada yang cukup besar. Jadi kalau kita me-recall memori kita di tahun lalu pada triwulan II, memang ada realisasi belanja pemerintah yang cukup tinggi, itulah yang kemudian di Q2 ini belanja pemerintah terutama belanja barang dan jasanya memang masih negatif,” jelas Edy.

    Untuk diketahui, usai Rojali atau rombongan jarang beli dan Rohana atau rombongan hanya nanya di pusat perbelanjaan, kini ada fenomena Roh Halus alias rombongan hanya ngelus, tapi belinya lewat online. Fenomena Roh Halus ini menyoroti sekelompok orang yang datang ke mal cuma untuk memastikan kualitas dan ukuran suatu produk, biasanya pakaian atau produk fesyen lainnya. Namun mereka tidak beli produk di toko tersebut, melainkan ‘kabur’ ke toko online yang biasanya jauh lebih murah.

    Menurut Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah, salah satu penyebab banyak masyarakat tidak atau kurang berbelanja di mal karena sudah membeli produk-produk yang dibutuhkan mulai dari peralatan rumah tangga sampai fesyen secara online.

    “Untuk toko-toko peralatan rumah tangga, elektronik, toko baju-fesyen, sepatu itu terpukul sekali yang di mal, di department store terpukul sekali dengan online,” katanya kepada detikcom, ditulis Kamis (31/7).

    Lihat juga Video: Analisis Fenomena Rojali yang Kini Eksis

    (acd/acd)

  • Mau Cuan dari AI dan Investasi Saham? Yuk Belajar di LPS Financial Festival

    Mau Cuan dari AI dan Investasi Saham? Yuk Belajar di LPS Financial Festival

    Jakarta

    Menghasilan cuan sekarang bisa dari mana saja, salah satunya dengan belajar Artificial Intelligence (AI) dan Investasi Saham. detikers bisa belajar langsung dari ahlinya di acara ‘LPS Financial Festival 2025’ yang berlangsung 6-7 Agustus di Dyandara Convention Center, Surabaya.

    Pada hari pertama Educational Class acara ini, Bank Mega x Daud Kurnia akan hadir membahas ‘Jalan Ninja Raih Cuan Dari AI’ pukul 15.00-16.00 WIB di Room 1 Dyandra Convention Center. Daud Kurnia memiliki banyak peran di dunia teknologi, yang merupakan Desainer UI/UX dan Kreatif.

    Daud dikenal sebagai pendiri Negeri AI dan juga seorang Web3 Enthusiast. Daud percaya bahwa dunia kecerdasan buatan sangat menakjubkan. Ia tidak segan untuk menceritakan pengalamannya meraih cuan dengan AI eksklusif di LPS Financial Festival Surabaya.

    Selain Daud, Adrian Maulana juga siap membagikan tips investasi untuk hidup lebih tenang di LPS Financial Festival 2025 dalam sesi Educational Class Bank Mandiri x Adrian Maulana dengan tema “Livin’ Tenang, Investasi Sekarang!”. Sesi bersama Adrian Maulana akan berlangsung pada Rabu, 6 Agustus, di Room 2, pukul 15.00-16.00 WIB.

    Diketahui, selain menjalankan frugal living, pemain sinetron ini juga rajin berinvestasi. Ia tertarik menekuni dunia pasar modal ketika diundang oleh Bursa Efek Indonesia dan diperkenalkan dengan instrumen pasar modal.

    Selanjutnya, sesi Educational Class LPS Financial Festival hari pertama juga akan menampilkan Ellen May, yang akan membahas tema ‘Belajar Saham Dari Nol’ di Room 1 pukul 16.00-17.30. Ellen May dikenal sebagai Trader handal dan sukses membangun bisnisnya di Tanah Air.

    Memulai karier sebagai trader sejak 2010, Ellen adalah Trader dan Investor ternama yang kini aktif berbagi kisah inspiratif melalui buku, kelas, hingga seminar terkait berinvestasi di pasar modal. Meskipun dia mengakui pernah mengalami kerugian cukup besar, namun Ellen berhasil bangkit dan menjadi trader handal serta panutan di pasar modal.

    Sebagai informasi, selain pembicara-pembicara di kelas edukasi, LPS Financial Festival 2025 akan menghadirkan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Pendiri CT Corp Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun. Hadir juga Anggota Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono, Mantan Menteri Kebudayaan Prof. Dr. Mohammad Nuh, dan Cak Lontong serta Raffi Ahmad.

    Tidak ketinggalan, akan turut hadir antara lain Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dadak, Anggota Komisi XI DPR Wihadi Wiyanto, dan Presiden Direktur PT HM Sampoerna Ivan Cahyadi. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga akan hadir dan menyampaikan keynote speech pada hari kedua.

    Untuk meramaikan acara yang dipenuhi pembicara dan tokoh ternama, LPS Financial Festival juga akan menyuguhkan penampilan penyanyi papan atas, mulai dari RAN, Wali, Coldiac, hingga Nassar.

    Yuk tunggu apalagi? Klik link ini untuk mendaftarkan diri kamu di acara LPS Financial Festival Surabaya.

    (akd/akd)

  • Rekening Nganggur Diblokir, Bos PPATK Klaim Frekuensi Deposit Judol Turun

    Rekening Nganggur Diblokir, Bos PPATK Klaim Frekuensi Deposit Judol Turun

    Jakarta

    Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir sebanyak 122 juta rekening dormant atau rekening yang tidak menunjukkan aktivitas transaksi selama tiga bulan lebih. Dari kebijakan tersebut, Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengklaim ada penurunan frekuensi setoran awal atau deposit yang menuju judi online (judol).

    Ivan menilai frekuensi deposit turun signifikan. Dalam data PPATK, pada Mei 2025 frekuensi deposit judol mencapai 7,32 juta. Lalu angkanya turun menjadi 2,79 juta pada Juni 2025.

    Hal ini berarti penurunan frekuensi deposit judol mencapai 61,88%. Penurunan frekuensi deposit ini menyusul diberlakukannya pemblokiran rekening dormant pada 16 Mei 2025.

    “Sangat signifikan, itu sangat signifikan. Jadi upaya yang kita lakukan ini justru adalah upaya untuk menjaga integritas sistem keuangan yang pada akhirnya menambah kepercayaan publik terkait dengan hak dan kepentingan mereka terhadap rekening-rekeningnya,” kata Ivan dalam acara ‘Strategi Nasional Memerangi Kejahatan Finansial’, di Jakarta Selatan, Selasa (5/8/2025).

    Frekuensi deposit judol sempat mencapai 17,33 juta pada Januari 2025. Angkanya naik pada Februari dan Maret dengan masing-masing sebesar 17,99 juta dan 15,82 juta. Frekuensi deposit judol melonjak pada April mencapai 33,23 juta. Angkanya mulai turun pada Mei 2025 menjadi 7,32 juta saat menerapkan kebijakan pemblokiran rekening.

    Sementara, untuk transaksi deposit judol mencapai Rp 5,08 triliun pada April 2025. Nilai transaksinya menurun pada Mei 2025 mencapai Rp 2,29 triliun dan Rp 1,50 triliun pada Juni 2025.

    “Nah ini kita lihat memang faktanya transaksi yang dilaporkan terkait dengan judi online penurunan drastis, bayangkan Maret 2025 Rp 2,5 triliun, lalu kemudian melonjak sampai Rp5,8 triliun, ini ada fenomena lebaran, udah di liquid dan segala macam, sehingga ternyata dipakai juga untuk kepentingan judol oleh saudara-saudara kita. Lalu menurun di bulan Mei 2025 dan turun lagi sekarang Rp1,5 triliun,” imbuh Ivan.

    Ivan menegaskan rekening dorman rentan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, termasuk untuk aktivitas judol. Ivan menjelaskan pemain judol biasanya menutupi identitas pribadi. Dengan begitu, rekening dormant menjadi solusi.

    “Sekarang banyak sekali komplain kepada PPATK terkena dengan rekening dormant. Ternyata dia dipergunakan bukan terkena dengan rekening dormant, bener-bener terkena dengan judi online, satu yang komplain, satu orang yang komplain itu, itu merepresentasikan berapa rekening yang ternyata begitu kita lihat, rekening dormant sudah banyak menerima uang yang sebenarnya tidak bisa diapa-apakan untuk melakukan transaksi judi online,” terang Ivan.

    Lihat juga Video: OJK Temukan 25 Ribu Rekening Terindikasi Judi Online

    (rea/kil)

  • Anak Buah Luhut Sebut Kondisi Dunia Makin Tidak Jelas, Ekonomi Juga Lesu

    Anak Buah Luhut Sebut Kondisi Dunia Makin Tidak Jelas, Ekonomi Juga Lesu

    Jakarta

    Dunia sedang menghadapi puncak ketidakpastian tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini dihitung berdasarkan Global Economic Policy Uncertainty Index yang membaca sejumlah indikator perkembangan global.

    Menurut Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Firman Hidayat ketidakpastian itu berasal dari berbagai dinamika, misalnya kenaikan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hingga pecahnya konflik di berbagai kawasan. Sekadar informasi, DEN merupakan lembaga yang dibentuk untuk memberi nasihat kepada presiden terkait kebijakan ekonomi. DEN dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

    “Saat ini kita menghadapi situasi ekonomi dunia yang penuh ketidakpastian. Kalau kita lihat ini ada Global Uncertainty Index yang menggambarkan ketidakpastian yang ada di dunia. Tahun 2025 kita mencapai titik yang paling tinggi dalam sejarah indeks ini pernah ada,” ujarnya dalam Katadata Policy Dialogue di Hotel Luwansa di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

    “Faktornya ada banyak, ada Trump Tarif, ada perang dan lain-lain termasuk perubahan. Perubahan yang sifatnya structural seperti perubahan iklim dan AI. Jadi kita sedang menghadapi situasi dunia yang penuh ketidakpastian,” tambah dia.

    Beberapa faktor lain mencakup pelambatan ekonomi China, pertumbuhan ekonomi Eropa yang rentan, perubahan global supply chain, isu ketahanan pangan global, hingga divergensi kebijakan global.

    Tingginya ketidakpastian menggerus angka pertumbuhan ekonomi dunia. Tahun ini saja International Monetary Fund (IMF) sudah mengoreksi angka pertumbuhan ekonomi dunia sebanyak 3 kali.

    “Di Januari mereka memprediksi 3,3%, tapi di bulan April mereka koreksi menjadi 2,8%. Minggu lalu mereka koreksi menjadi 3% lagi, tetapi masih relatif lebih rendah dibandingkan bulan Januari,” tuturnya.

    Seiring dengan penurunan ekonomi dunia, volume perdagangan dunia juga anjlok. Harga komoditas internasional, terutama batu bara juga terkoreksi cukup dalam, hingga foreign direct investment yang kian menyusut.

    “Jadi kita dihadapkan pada situasi yang kurang kondusif. Sementara di satu sisi kita juga memiliki target-target yang cukup tinggi. Untungnya semua tekanan global ini membuat hampir semua negara dikoreksi ke bawah. Indonesia proyeksinya IMF di 4,8% untuk tahun 2025. Tapi kan kita punya targeting lebih tinggi daripada itu. Tahun 2025 kita targetnya 5,2%. tutupnya.

    Lihat juga Video: Video Fenomena Rojali di Tengah Krisis Daya Beli

    (ily/kil)

  • Zulhas Pastikan Dana Desa Tak Jadi Jaminan Pinjaman Kopdes, Begini Skemanya

    Zulhas Pastikan Dana Desa Tak Jadi Jaminan Pinjaman Kopdes, Begini Skemanya

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas memastikan dana desa tidak menjadi jaminan pinjaman Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dari bank BUMN. Dalam proposal pengajuan pinjaman, jaminan yang diberikan Kopdes adalah bentuk bisnisnya.

    “Dana desa tidak menjadi penjamin. Yang menjadi penjamin itu misalnya kalau (bentuk bisnis) gas, gasnya itu yang dijaminkan, kalau sembako ya sembakonya yang dijaminkan. Jadi, pinjaman itu yang dibelanjakan itulah yang menjadi jaminannya,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025).

    Dana desa akan menjadi bantalan atau jaminan terakhir yang digunakan jika terjadi pelanggaran, kesalahan atau kerugian pada Kopdes Merah Putih. “Sementara dana desa itu kalau misalnya terjadi sesuatu akibat kesalahan, atau namanya pelanggaran ya, nah itu baru (digunakan) terakhir,” jelasnya.

    “Dana desa itu istilahnya intercept, jadi kalau pengurusnya uangnya dipakai harus digantilah,” tambahnya.

    Usai konferensi pers, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto juga menerangkan kembali jika jaminan pinjaman Kopdes akan berbentuk barang. Selain itu, dana atau pinjaman yang akan cair juga akan langsung disalurkan ke penyalur barang atau bisnis dari Kopdes.

    “Misalkan dia pinjam Rp 100 juta buat LPG, nah 100 juta itu nggak masuk ke Kopdes, langsung ke Patra Niaga yang menyalurkan gas. Jadi, Kopdes tidak terima duit sebenarnya, tapi dia (Kopdes) akan terima barang, termasuk pupuk. Misalkan dia butuh (pinjaman) pupuk Rp 50 juta, Rp 50 juta tidak masuk ke Kopdes, langsung diberikan ke Pupuk Indonesia, nanti Kopdes menerima pupuknya,” terangnya.

    Ia menegaskan, dengan skema itu Kopdes tidak menerima uang dari pinjaman yang diajukan, tetapi langsung barang yang akan menjadi bisnis atau penjualannya. Yandri pun meyakini dengan begitu, Kopdes tidak akan merugim

    “Sebenarnya Kopdes tidak terima duit langsung dari Bank Himbara, terima barang, kemudian mereka akan dapat untung dari situ. Inti pokoknya sebenarnya nggak mungkin rugi sebenarnya. Tapi kalau rugi, tentukan harus ada antisipasinya. Itu yang sedang kami usulkan dalam Permendesnya,” jelasnya.

    Pendanaan Koperasi Merah Putih

    Koperasi Merah Putih di Melawai Jaksel/Foto: Ari Saputra

    Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 49 tahun 2025 tentang Tata Cara Pinjaman dalam rangka Pendanaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diteken Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 21 Juli 2025.

    Dalam aturan itulah tertuang mengenai penempatan dana desa untuk menutupi kekurangan angsuran pokok dan bunga Kopdes. Aturan itu menyebutkan, apabila dalam hal jumlah dana Kopdeskel Merah Putih tidak mencukupi jumlah angsuran pokok dan bunga/margin/bagi hasil Perjanjian Pinjaman yang telah jatuh tempo, Bank menyampaikan surat permohonan penempatan dana untuk menutupi kekurangan angsuran pokok dan bunga/margin/bagi hasil Pinjaman kepada KPA BUN Pengelola Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus, dan Keistimewaan untuk Pinjaman KDMP; dan/atau KPA BUN Pengelola Dana Transfer Umum untuk Pinjaman KKMP.

    “Penempatan dana untuk menutupi kekurangan angsuran pokok dan bunga/margin/bagi hasil Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari: a. Dana Desa untuk KDMP; atau b. DAU/DBH untuk KKMP,” tulis pasal 11 ayat 2.

    Dana Desa Jadi Jaminan, Jika…

    Kemudian, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tinggal Yandri Susanto pernah menyebut, jaminan dana desa yang akan digunakan untuk mengganti angsuran Kopdes jika terjadi kerugian hanya 30% yang menjadi jaminan.

    “Kami atur di Permendes jadi dana desa yang ada itu maksimal dia menjadi jaminan 30%. Misalnya dana desa itu Rp 500 juta, maka maksimal yang ditanggung oleh jaminan dana desa itu Rp 150 juta. Nah semakin besar tentu semakin besar, maka tadi disepakati juga menjamin itu tidak sekaligus,” jelasnya.

    Lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah juga menerangkan alasan dana desa yang merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan menjadi jaminan dalam pembiayaan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih.

    Sri Mulyani mengatakan jaminan dana desa itu untuk menjaga kehati-hatian perbankan dalam ikut membangun perekonomian di desa. Pasalnya tidak semua desa sudah terampil atau memiliki kapasitas dalam menjalankan aktivitas ekonomi.

    “Kalau ternyata desanya ada yang sudah terampil, bagus, pasti kegiatan ekonominya akan sustainable. Tapi kalau desa belum banyak kapasitas, pasti bank-nya akan mengatakan nanti kalau macet seperti apa,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Rabu (9/7/2025).

    “Makanya kita mencoba mengkombinasikan untuk terus menjaga keseimbangan antara kehati-hatian bank untuk ikut membangun dalam perekonomian di desa, namun di sisi lain juga dari sisi menggunakan instrumen APBN sendiri yaitu menjadi semacam penjamin, dana desanya sebagai penjamin,” tambahnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ada/ara)

  • Ekonomi Katanya Tumbuh 5,12%, Tapi Banyak Ekonom Tak Yakin

    Ekonomi Katanya Tumbuh 5,12%, Tapi Banyak Ekonom Tak Yakin

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 sebesar 5,12% secara year on year (yoy). Angka pertumbuhan ekonomi ini ternyata menimbulkan keraguan dari para ekonom.

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan kredibilitas data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 ini diragukan karena ada sejumlah komponen perhitungan yang dinilai tidak sesuai dengan indikator perhitungan lainnya.

    Sebut saja salah satunya dari komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang menurut BPS pada kuartal II 2025 ini tumbuh hingga 6,99%. Menurutnya angka pertumbuhan komponen yang satu ini tidak sesuai dengan realita, mengingat sektor industri manufaktur dalam negeri sedang mengalami tekanan karena berbagai faktor.

    “Ada keraguan dong. Karena situasi ekonomi sekarang terutama dari investasi, kok di tengah ketidakpastian ada kenaikan investasi yang cukup tinggi dari PMTB. Nah ini juga menjadi salah satu keraguan terhadap kredibilitas data BPS,” kata Bhima kepada detikcom, Selasa (5/8/2025).

    Bhima menjelaskan ketika sektor industri manufaktur Tanah Air sedang mengalami tekanan, seharusnya komponen PMTB ikut mengalami pelemahan. Sebab menurutnya tidak mungkin pengusaha dalam negeri meningkatkan investasi dalam bentuk aset tetap saat sektor industrinya sedang tertekan.

    “Industri manufaktur sebenarnya mengalami kontraksi. Tercermin dari PMI manufaktur turun pada Juni dari 47,4 menjadi 46,9. Jadi kalau ada PMI manufaktur yang turun sementara pertumbuhan industri manufakturnya naik tinggi, ini kan ada data yang janggal, ada data yang tidak sinkron dari data BPS. Nah ini butuh penjelasan lebih detail,” jelasnya.

    “Kenapa industri naik padahal banyak dikabarkan PHK, efisiensi, banyak yang terpengaruh oleh rencana kebijakan tarif versi lokal Amerika, ini kok pertumbuhannya anomali? Nah inilah yang membuat kita bertanya-tanya terhadap data BPS ini. Kenapa kok nggak mencerminkan realitas sebenarnya di industri manufaktur?” terang Bhima lagi.

    Senada dengan itu, Ekonom senior INDEF Tauhid Ahmad juga ikut mempertanyakan perhitungan komponen PMTB oleh BPS yang tumbuh sangat tinggi pada kuartal II 2025 ini. Padahal menurutnya sekarang ini kredit investasi dalam negeri sedang mengalami perlambatan karena berbagai faktor.

    “PMTB itu naik drastis menjadi 7%. PMTB ini kan pembelian belanja barang ya, mesin-mesin peralatan dan sebagainya begitu. Nah sementara kita tahu ini kan investasi baik pemerintah maupun masyarakat, kredit investasi dan sebagainya ini lagi masalah gitu ya,” ucap Tauhid.

    “PMTB naik itu biasanya ketika triwulan III atau triwulan IV. Jadi banyak bangun gedung, konstruksi dan sebagainya. Kenapa triwulan II naik tinggi begitu? Ini yang saya kira menjadi pertanyaan,” sambungnya.

    Lihat juga Video BPS: Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II 2025

    (igo/fdl)

  • Raih Masa Depan Ideal dari Ngonten, Yuk Hadir di LPS Financial Festival

    Raih Masa Depan Ideal dari Ngonten, Yuk Hadir di LPS Financial Festival

    Jakarta

    Membuat konten saat ini bukan hanya soal hobi, tapi bisa jadi ladang cuan dan bikin hidup di masa depan ideal. detikers bisa belajar langsung dari ahlinya di acara ‘LPS Financial Festival 2025’ yang berlangsung 6-7 Agustus di Dyandra Convention Center, Surabaya.

    Menariknya, pada hari kedua acara ini, ada Educational Class bersama Bank Jatim x Evelyn Hutani yang akan membahas mengenai ‘Cuan Dari Ngonten’. Sesi ini akan berlangsung pada Kamis, 7 Agustus, di Room 2, pukul 15.00-16.00 WIB.

    Diketahui, Evelyn Hutani merupakan konten kreator dengan logat Surabaya yang khas. Sebelum menjadi konten kreator penuh, Evelyn pernah bekerja sebagai pegawai kantoran.

    Nantinya, Evelyn akan membagikan pengalaman membangun karier dari media sosial, hingga menjadi kreator penuh waktu. Ia percaya bikin konten itu bukan soal viral semata, tapi bagaimana kita membangun karakter yang kuat, otentik, dan berdampak positif.

    Tak hanya Evelyn saja, di sesi berikutnya ada Cinta Laura yang bakal hadir dengan tema ‘Bijak Finansial, Masa Depan Ideal’ pada pukul 16.00-17.30 WIB di Room 1.

    Cinta Laura bukan hanya dikenal sebagai artis atau penyanyi, tetapi juga entrepreneur muda yang sangat cukup sukses dalam membangun bisnis kopi ‘Eighteen Coffee’, serta menjadi komisaris di salah satu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

    Cinta Laura nantinya akan berbagi tentang pentingnya disiplin keuangan sejak muda, cara mengelola uang di tengah godaan belanja barang branded, hingga bagaimana mempersiapkan masa depan melalui investasi dan hidup sederhana.

    Sebagai informasi, acara yang berlangsung selama dua hari ini juga menghadirkan tokoh inspiratif mulai dari, Daud Kurnia, Ellen May, Adrian Maulana yang akan mengisi sesi hari pertama. Tak hanya itu, LPS Financial Festival 2025 di Surabaya juga dimeriahkan sejumlah band mulai dari, Wali, Coldiac, Nassar, dan RAN.

    Pengunjung diharapkan bisa mendapatkan pembelajaran di acara ‘LPS Financial Festival 2025’, dari berbagai tokoh-tokoh penting di industri keuangan mulai dari LPS hingga praktisi keuangan.

    Jadi tunggu apa lagi? Mau jadi kreator sukses dan bijak finansial? Daftar sekarang dan hadir langsung di LPS Financial Festival 2025 di Surabaya.

    Tonton juga Video: Sederet Fitur AI di Galaxy S24 FE yang Cocok Buat Ngonten

    (akd/akd)