Category: Detik.com Ekonomi

  • Minat Kripto Warga RI Lompat 5%, Industri Koin Diramal Makin Kinclong

    Minat Kripto Warga RI Lompat 5%, Industri Koin Diramal Makin Kinclong

    Jakarta

    Mata uang kripto kian digandrungi warga RI saat ini. Hal ini tercermin dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana investor kripto di Indonesia tercatat sebanyak 15,85 juta per Juni 2025. Jumlah itu meningkat 5,18% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 15,07 juta.

    Chairman Indodax, Oscar Darmawan, menilai catatan ini menjadi bukti tingginya minat masyarakat terhadap aset digital. Saat ini, ia menyebut aset kripto semakin diterima sebagai alternatif investasi.

    Di sisi lain, Oscar menyebut pemerintah tengah berupaya untuk memperkuat pengawasan dan tata kelola industri kripto. Hal ini terlihat dari peralihan tugas pengawasan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ke OJK.

    “Saya optimistis bahwa ke depan kita akan melihat peningkatan kepercayaan publik, regulasi yang lebih terintegrasi, dan perlindungan konsumen yang makin baik,” ujar Oscar kepada detikcom, Jumat (8/8/2025).

    Sementara untuk penerapan pajak baru bagi kripto, Oscar mendukung kebijakan pemerintah, termasuk penyempurnaan regulasi pajak terhadap aset kripto. Menurutnya, pajak yang jelas dan terstruktur menunjukkan posisi aset kripto setara dengan instrumen keuangan lainnya yang sah.

    Diketahui, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghapus pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) atas penyerahan aset kripto mulai 1 Agustus 2025. Hal itu dikarenakan adanya pergeseran status kripto di Indonesia dari komoditas menjadi aset keuangan digital dengan karakteristik surat berharga.

    Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 50 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Atas Transaksi Perdagangan Aset Kripto. Aturan ini menggantikan aturan sebelumnya yang menjadikan aset kripto sebagai objek langsung PPN dengan besaran 0,11% (Bappebti) dan 0,22% (non Bappebti).

    “Kami percaya bahwa dengan sinergi antara regulator dan pelaku industri, pertumbuhan industri ini akan semakin berkelanjutan dan inklusif di masa depan,” ungkapnya.

    Kendati secara transaksi melemah 34,83% dari Rp 49,57 triliun di bulan Mei 2025 menjadi Rp 32,31 triliun pada Juni, Oscar meyakini fondasi industri kripto akan mengalami pertumbuhan secara jangka panjang.

    “Jadi meskipun ada fluktuasi jangka pendek dalam volume transaksi, secara fundamental industri ini terus bertumbuh dan bergerak menuju arah yang lebih sehat dan teratur,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • Tren Gowes Rontok! Sepeda Ratusan Juta Tak Laku, Toko Berguguran

    Tren Gowes Rontok! Sepeda Ratusan Juta Tak Laku, Toko Berguguran

    Jakarta

    Penurunan tren gowes menyebabkan penjualan sepeda di Tanah Air kian merosot dari waktu ke waktu. Tak terkecuali untuk penjualan sepeda-sepeda mewah dengan harga puluhan hingga ratusan juta.

    Kondisi ini terlihat salah satunya di STC Senayan, Jakarta Pusat. Dulu kawasan ini merupakan salah satu pusat sepeda kelas atas, namun kini hampir seluruh toko gowes di pusat perbelanjaan itu tutup dan gulung tikar. Hanya menyisakan satu toko sepeda saja yang masih bertahan hingga kini.

    Runtuhnya penjualan sepeda dalam negeri hingga banyaknya toko yang gulung tikar ini dibenarkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo. Ia mengatakan sejak tren gowes memudar pada 2021 hingga sekarang, secara umum penjualan sepeda di Indonesia jatuh hingga 70%.

    “Sebenarnya tahun paling berat itu tahun kemarin sama tahun ini. Volumenya luar biasa turun jauh. Kalau dihitung mulai dari tahun 2021, turunnya sudah 70%. Kan tren bersepeda itu naik tinggi pas pandemi, 2020 itu, dari situ sudah turun hingga 70%,” kata Eko kepada detikcom, Jumat (8/8/2025).

    Karena itu dirinya tak heran jika akhirnya banyak penjual sepeda tidak bisa bertahan karena kurang pembeli. Bahkan menurutnya kondisi ini tak hanya membuat banyak toko sepeda tutup, namun juga berdampak pada para importir hingga pabrik-pabrik sepeda dalam negeri.

    “Tutup banyak, pertama yang berdampak itu kan adalah di toko dulu. Toko sudah nggak ada aktivitas penjualan dan sebagainya. Terus juga toko tutup, lalu juga importir juga tutup. Terus kedua pabrik juga mengurangi line produksi,” ucapnya.

    “Nah yang sekarang bertahan itu yang benar-benar memang perjalanan bisnis utamanya dalam sepeda selama bertahun-tahun. Jadi dia bisa menyesuaikan dengan situasi yang ada walaupun dengan volume yang sangat kecil,” sambung Eko.

    Lebih lanjut Eko mengatakan kondisi penurunan tren gowes ini paling berdampak ke toko-toko dan importir sepeda kelas atas alias branded yang dibanderol bisa sampai ratusan juta itu. Sebab sepeda-sepeda mewah ini biasanya dibeli sebagai salah satu tren ‘gaya hidup’, yang kini sudah tidak ngetren lagi.

    “Sepeda itu kemarin kan ramai yang untuk barang branded karena lifestyle. Pada saat lifestyle itu berubah, yang paling berdekatan itu kayak lari, pada saat mereka sudah seneng sepeda terus mereka pindah lari, ya sudah tren sepedanya turun. Penjualan tuh efek sekali,” papar Eko.

    “Nah sekarang ini padel (sedang tren), ya habis sudah. Efek karena budget mereka juga terbatas, mereka akan memilih prioritas mana yang lagi tren dan mereka mau ikutin,” jelasnya lagi.

    (igo/fdl)

  • Banyak Cabang, AgenBRILink di Lahat Buka Lapangan Pekerjaan untuk Warga

    Banyak Cabang, AgenBRILink di Lahat Buka Lapangan Pekerjaan untuk Warga

    Jakarta

    Berawal dari toko kecil yang hanya menjual pulsa dan voucher, Sony Pranata kini sukses membangun jaringan toko AgenBRILink yang tersebar di Desa Ulak Pandan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

    Kisah Sony ini menunjukkan peran strategis AgenBRILink sebagai penggerak ekonomi kerakyatan dan pilar inklusi keuangan di desa-desa Indonesia. Di samping menyediakan layanan keuangan yang dekat dan aman, Jaringan AgenBRILink milik Sony juga membuka lapangan pekerjaan hingga belasan warga sekitar.

    “Saya awalnya cuma ingin alat buat transfer belanja dagangan sendiri. Tapi makin banyak yang datang, minta tolong bayar listrik, tarik tunai, transfer, bayar tagihan dan lain-lain. Dari situ saya mulai buka untuk umum. Promosi pun nggak ada, cuma dari mulut ke mulut,” cerita Sony, dalam keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).

    Usaha yang ia rintis sejak 2022 bernama ‘Putra Cell’ ini tak hanya memudahkan akses layanan keuangan bagi masyarakat desa, tetapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi lokal lewat penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Sony bercerita bahwa awal mula ia menjadi mitra AgenBRILink didorong atas kebutuhan pribadi untuk menunjang transaksi usaha dagangnya.

    Namun seiring berjalannya waktu, permintaan dari warga sekitar terus berdatangan, sehingga ia pun memutuskan untuk membuka layanan tersebut secara umum bagi masyarakat. Bermodalkan Rp 10 juta untuk perputaran cashflow dalam melayani transaksi pelanggan, Sony dan istrinya mengelola usaha ini secara mandiri.

    Perlahan tapi pasti, kerja keras Sony membuahkan hasil. Jaringan AgenBRILink miliknya terus berkembang pesat, dan ia pun mengajak anggota keluarganya untuk turut terlibat dalam usaha ini.

    Hingga kini, Ia telah membangun 10 toko yang tersebar di wilayah desa-desa sekitar, dengan jarak antar gerai rata-rata hanya 2 kilometer. Hal ini menunjukkan seberapa luas cakupan layanan yang berhasil ia hadirkan demi menjangkau lebih banyak masyarakat di pelosok.

    “Pelanggan kami di sekitar Lahat itu sebagian adalah petani kopi dan pekerja tambang batu bara yang gajian tiap bulan. Jadi kalau sudah tanggal gajian, biasanya ramai yang datang tarik tunai atau transfer,” ujar Sony.

    Keberhasilannya dalam membangun jaringan AgenBRILink pun berdampak pada pembukaan lapangan kerja bagi warga sekitar. Tercatat, lebih dari 15 orang kini bekerja di gerai-gerai ‘Putra Cell’.

    Tak berhenti di situ, Sony juga berupaya agar hasil dari usahanya dapat dinikmati bersama oleh lingkungan tempat AgenBRILink tersebut tumbuh. Alhasil, ia rutin mengadakan berbagai kegiatan untuk masyarakat, seperti turnamen olahraga dan program berbagi saat momen-momen tertentu.

    Menurut Sony, semua itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan rasa syukur atas dukungan warga yang telah menjadi bagian dari perjalanan usahanya.

    Terpisah, Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa salah satu kekuatan utama BRI adalah menjangkau lapisan masyarakat luas hingga pelosok negeri melalui jaringan AgenBRILink.

    “Hingga akhir Juni 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen atau tumbuh 22,60% secara YoY (year-on-year). Agen-agen tersebut tersebar di 67 ribu desa, menjangkau seluruh penjuru negeri,” jelas Akhmad.

    “Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp 843 triliun atau tumbuh 9,85% YoY, menunjukkan peran yang vital dalam memberikan akses keuangan”, pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Ragukan Data Ekonomi BPS, Lembaga Ini Kirim Surat ke PBB Minta Investigasi

    Ragukan Data Ekonomi BPS, Lembaga Ini Kirim Surat ke PBB Minta Investigasi

    Jakarta

    Center of Economic and Law Studies (CELIOS) mengirimkan surat permintaan investigasi pada Badan Statistik PBB yakni United Nations Statistics Division (UNSD) dan United Nations Statistical Commission. Surat itu dilayangkan karena data pertumbuhan kuartal II 2025 yang dirilis BPS menimbulkan indikasi adanya perbedaan dengan kondisi riil perekonomian Indonesia.

    Salah satunya, terkait dengan pertumbuhan sektor industri pengolahan dan investasi (PMTB).

    Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, inisiasi tersebut menjadi upaya untuk menjaga kredibilitas data BPS yang selama ini digunakan untuk berbagai penelitian oleh lembaga akademik, analis perbankan, dunia usaha termasuk UMKM dan masyarakat secara umum. “Surat yang dikirimkan ke PBB memuat permintaan untuk meninjau ulang data pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2025 yang sebesar 5,12% year-on-year,” kata Bhima, dalam keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).

    CELIOS pun mencoba melihat ulang seluruh indikator yang disampaikan BPS, lalu menemukan industri manufaktur tumbuh tinggi. Padahal, menurut Bhima, PMI Manufaktur tercatat kontraksi pada periode yang sama.

    Porsi manufaktur terhadap PDB juga rendah yakni 18,67% dibanding triwulan ke-I 2025 yang sebesar 19,25%, yang artinya deindustrialisasi prematur terus terjadi. Data PHK massal terus meningkat, dan industri padat karya terpukul oleh naiknya berbagai beban biaya.

    “Jadi apa dasarnya industri manufaktur bisa tumbuh 5,68% yoy? Data yang tidak sinkron tentu harus dijawab dengan transparansi.” ujar Bhima.

    Direktur Kebijakan Fiskal CELIOS Media Wahyudi Askar menambahkan, apabila terjadi tekanan institusional atau intervensi dalam penyusunan data oleh BPS, maka hal itu bertentangan dengan Fundamental Principles of Official Statistics yang diadopsi oleh Komisi Statistik PBB.

    “Data yang kredibel bukan hanya persoalan teknis, tetapi berdampak langsung terhadap kredibilitas internasional Indonesia, dan kesejahteraan rakyat. Data ekonomi yang tidak akurat, khususnya jika pertumbuhan dilebih-lebihkan, dapat menyesatkan pengambilan kebijakan,” kata Media.

    Dengan data yang tidak akurat, lanjut Media, pemerintah bisa keliru menunda stimulus, subsidi, atau perlindungan sosial karena menganggap ekonomi baik-baik saja. Menurutnya kondisi ini akan membuat para pelaku usaha. investor, serta masyarakat kebingungan dan terkena dampak negatif.

    CELIOS berharap United Nations Statistics Division (UNSD) dan UN Statistical Commission segera melakukan investigasi teknis atas metode penghitungan PDB Indonesia, khususnya kuartal II 2025. CELIOS juga berharap UNSD dan UN Statistical Commission mendorong pembentukan mekanisme peer-review yang melibatkan pakar independen, serta dukungan reformasi transparansi di tubuh BPS.

    “Keinginan masyarakat itu sederhana, agar pemerintah Indonesia menghitung pertumbuhan ekonomi dengan standar SDDS Plus sehingga datanya dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Media.

    Direktur Ekonomi CELIOS Nailul Huda juga mengatakan, ketidakpercayaan terhadap data BPS didasari pada anomali yang terjadi terkait dengan data historis. Salah satu yang disorotinya, pertumbuhan ekonomi triwulan II yang lebih tinggi dibandingkan triwulan yang ada momen Ramadhan-Idul Fitri terasa janggal.

    “Hal ini dikarenakan tidak seperti tahun sebelumnya di mana pertumbuhan triwulanan paling tinggi merupakan triwulan dengan ada momen Ramadhan-Idul Fitri. Triwulan I 2025 saja hanya tumbuh 4,87% year-on-year (YoY), jadi cukup janggal ketika pertumbuhan triwulan II mencapai 5,12%.” Jelas Huda.

    Dengan sumbangan mencapai 50% dari PDB, menurutnya nampak janggal apabila pertumbuhan konsumsi rumah tangga triwulan I 2025 hanya 4,95% tapi pertumbuhan ekonomi di angka 4,87%.

    “Tidak ada momen yang membuat peningkatan konsumsi rumah tangga meningkat tajam. Indeks keyakinan konsumen (IKK) juga melemah dari Maret 2025 sebesar 121,1 turun menjadi 117,8 (Juni 2025),” ujarnya lagi.

    (acd/acd)

  • Ekonomi RI Masih Diselamatkan ‘Warung’, Bukan ‘Gedung Pencakar Langit’

    Ekonomi RI Masih Diselamatkan ‘Warung’, Bukan ‘Gedung Pencakar Langit’

    Jakarta

    HSBC Global Research menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 banyak ditopang dari sektor informal dibandingkan sektor formal. Sektor informal, meliputi berbagai jenis usaha yang tidak terdaftar secara resmi, seperti pedagang kaki lima, buruh harian lepas, hingga pekerja rumah tangga.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mencapai 5,12%. Angka ini menjadi tertinggi dalam dua tahun dan meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 4,87%.

    Chief Indonesia and India Economist HSBC Global Research, Pranjul Bhandari, mengatakan sektor informal memegang kontribusi besar terhadap lapangan kerja dan konsumsi nasional, masing-masing menyumbang 60% dan 55%.

    Sementara, sektor formal hanya menyumbang 40% tenaga kerja dan 45% terhadap konsumsi nasional. Sektor formal mencakup berbagai usaha yang terdaftar secara resmi, seperti perkantoran di sektor perbankan, manufaktur, kesehatan, hingga pendidikan.

    “Yang kami lihat di 2025, meskipun sektor formal belum menunjukkan perbaikan yang berarti, sektor informal justru mulai membaik,” katanya dalam acara Media Briefing yang disiarkan secara daring, Jumat (8/8/2025).

    Pranjul menjelaskan pertumbuhan sektor informal dapat membaik lantaran adanya pelonggaran kebijakan fiskal dan moneter yang mengalir ke konsumsi. Dengan begitu, dapat mendongkrak daya beli, terutama bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.

    “Produksi pertanian juga kuat. Setelah periode El Nino, kini kita masuk ke periode La Nina, dan itu mendukung hasil pertanian serta upah petani. Ditambah lagi, ada peningkatan belanja bantuan sosial dari pemerintah,” katanya.

    “Kita melihat bahwa indikator sektor formal masih lemah, misalnya, penjualan mobil, alat rumah tangga, dan barang konsumsi tahan lama menurun. Tapi indikator sektor informal lebih kuat, belanja makanan, minuman, pakaian, dan barang-barang kebutuhan dasar lainnya mengalami peningkatan,” terang dia.

    (rea/fdl)

  • Proyek MRT Bundaran HI-Kota Sudah 51%, Target Rampung 2029

    Proyek MRT Bundaran HI-Kota Sudah 51%, Target Rampung 2029

    Jakarta

    Proyek lanjutan jalur MRT Jakarta terus dikebut pembangunannya. Khususnya pada fase 2A yang menghubungkan Stasiun Bundaran HI ke kawasan Kota Tua.

    Di akhir bulan Juli 2025, proyek tersebut perkembangannya sudah mencapai 51,29% secara akumulatif. Proyek ini dibagi menjadi 6 bagian, mulai dari pembangunan jalur bawah tanah, stasiun, pengadaan kereta, rel, persinyalan, hingga sistem pembayaran.

    “Per Juli 2025, perkembangan konstruksi fase 2A lintas utara-selatan telah mencapai 51,31%. Angka tersebut melampaui target 50,23%,” tulis MRT Jakarta dalam data yang dibagikan di Instagram resmi, @mrtjkt, Jumat (8/8/2025).

    Pengembangan proyek yang paling maju ada pada bagian CP 201 yang merupakan pembangunan jalur dan stasiun Thamrin menuju Monas. Progresnya sudah mencapai 88,86%. Targetnya proyek ini bisa selesai 2027, begitu juga pengoperasian tambahan kereta hingga Stasiun Monas.

    Kemudian, CP 202 yang menghubungkan kawasan Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar sudah mencapai 55,64% pengerjaannya. Lalu, CP 203 yang menghubungkan kawasan Glodok hingga Kota sudah mencapai 75,95% pengerjaannya.

    Sementara itu, untuk proyek persiapan sistem perkeretaapian dan rel, atau tepatnya proyek CP 205 pengerjaannya sudah mencapai 20,88%. Proyek ini menyiapkan gardu induk, sistem distribusi daya, listrik aliran atas, persinyalan, telekomunikasi, sistem supervisory control and data acquisition (SCADA), rel, dan juga pintu tepi peron.

    Kemudian di proyek CP206 atau penyediaan kereta ratangga (rolling stock) prosesnya saat ini masih melakukan market sounding dengan calon kandidat potensial untuk pelelangan. Terakhir, di proyek CP207 atau penyediaan sistem pembayaran sedang proses klarifikasi dokumen tender.

    Dalam catatan detikcom, targetnya proyek lanjutan jalur MRT Jakarta hingga Kota Tua ini bisa selesai di tahun 2029 secara penuh. Sejauh ini MRT Jakarta baru beroperasi sepanjang 16 kilometer, dari Lebak Bulus ke Bundaran HI dengan total 13 stasiun operasional.

    (acd/acd)

  • Sumur Minyak Rakyat Tembus 33 Ribu, Pertamina Siap Borong Hasilnya

    Sumur Minyak Rakyat Tembus 33 Ribu, Pertamina Siap Borong Hasilnya

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan ada 33 ribu sumur minyak masyarakat di Indonesia berdasarkan hasil identifikasi sementara. Nantinya, hasil dari sumur-sumur tersebut akan masuk dalam perhitungan lifting nasional.

    “Sumur (minyak) masyarakat itu lagi diidentifikasikan, sudah ada 33 ribu yang kita identifikasi lebih kurang,” ujar Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/8/2025).

    Yuliot menjelaskan, sumur minyak masyarakat itu tersebar di Aceh, Sumatera Selatan, Jambi, hingga Jawa Tengah. Pertamina akan menjadi pembeli hasil minyak tersebut, dengan wilayah Sumatera Selatan menjadi daerah pertama yang diserap.

    Harga pembelian akan mengacu pada 70% dari Indonesian Crude Price (ICP). “Ya, ini mungkin Sumatra Selatan lebih dulu,” katanya.

    Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyebut potensi tambahan lifting nasional dari sumur minyak masyarakat bisa mencapai 100 ribu barel minyak per hari (BOPD) dari sekitar 30 ribu sumur yang sudah terdata. Satu sumur bisa menghasilkan tiga barel per hari (BOPD).

    “Yang sudah masuk nih, nanti kalau dari masing-masing provinsi lain kan, kondisinya bisa besar sekali. Saya sih melihat potensi ya, bisa 100.000. Kalau saya, potensi, potensi loh,” kata Djoko.

    (rrd/rrd)

  • Jajaran Komisaris Terbaru Jakpro, Termasuk Jubir Anies

    Jajaran Komisaris Terbaru Jakpro, Termasuk Jubir Anies

    Jakarta

    Jajaran dewan komisaris PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro dirombak. Dalam perombakan ini muncul sejumlah nama seperti Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Lusiana Herawati hingga Juru Bicara (Jubir) mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sahrin Hamid.

    Dikutip dari unggahan akun Instagram PT LRT Jakarta @lrtjkt, Jumat (8/8/2025), setidaknya ada empat sosok baru yang resmi menjadi komisaris Jakpro.

    “Semoga amanah dan semangat baru ini semakin memperkuat langkah Jakpro Group dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan. LRT Jakarta siap berkolaborasi untuk transportasi publik yang terintegrasi, modern, dan inklusif,” tulis LRT Jakarta.

    Sosok pertama, ada Lusiana Herawati yang merupakan Kepala Bapenda DKI Jakarta. Kini, Lusiana menduduki posisi sebagai Komisaris Utama Jakpro, menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh Hikmahanto Juwana.

    Kedua, ada Sahrin Hamid yang diangkat menjadi Komisaris Jakpro. Sahrin diketahui pernah menjadi juru bicara Anies pada saat Pilpres 2024. Ketiga, ada Kreshna Putra yang juga diangkat sebagai Komisaris Jakpro. Kreshna merupakan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Jakarta Selatan.

    Lalu yang terakhir, ada Syaefuloh Hidayat yang juga diangkat sebagai komisaris. Syaefuloh diketahui Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta.

    “LRT Jakarta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Dewan Komisaris sebelumnya atas dedikasi dan kontribusinya dalam mendukung transformasi serta penguatan tata kelola perusahaan,” tulis LRT Jakarta.

    (acd/acd)

  • Warning buat RI! Pengusaha Masih Ogah Investasi, Cuma Nabung

    Warning buat RI! Pengusaha Masih Ogah Investasi, Cuma Nabung

    Jakarta

    HSBC Global Research menilai masih banyak korporasi yang enggan investasi di Indonesia. Menurut Chief Indonesia and India Economist HSBC Global Research Pranjul Bhandari, investasi yang jumbo dari korporasi dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

    Pranjul menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 masih berada di jalur positif. Namun, masih perlu dorongan besar dari investasi korporasi untuk mengerek laju pertumbuhan ekonomi ke depan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia belum cukup untuk menutupi kesenjangan output (output gap).

    “Bagaimana kita bisa mencapai pertumbuhan PDB yang lebih tinggi dalam beberapa kuartal mendatang atau mungkin beberapa tahun mendatang? Dan menurut saya, yang benar-benar dibutuhkan adalah peningkatan investasi korporasi,” kata Pranjul dalam Media Briefing yang disiarkan secara daring, Jumat (8/8/2025).

    Pranjul menerangkan investasi korporasi dapat mempunyai multiplier efek. Di antaranya, memperluas kapasitas produksi, menciptakan lapangan kerja, hingga mengerek upah yang tinggi.

    Namun, Pranjul menilai investasi korporasi yang masuk di Indonesia masih rendah. Menurut dia, korporasi saat ini cenderung menabung daripada melakukan investasi.

    “Dan ketika kita melihat investasi korporasi, kita menemukan bahwa investasinya tidak terlalu tinggi. Perusahaan-perusahaan (lebih memilih) menabung. Jadi ada banyak tabungan di luar sana, tetapi mereka tidak berinvestasi. Apa yang akan membuat korporasi berinvestasi? Itulah pertanyaan besar yang dihadapi Indonesia,” jelas dia.

    Pranjul menjelaskan situasi ini tidak hanya dihadapi Indonesia saja, tapi juga hampir semua negara di luar sana. Menurut dia, Indonesia dapat memanfaatkan peluang di tengah ketegangan perdagangan akibat tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    “Saya rasa ada peluang dalam jangka menengah, dan itu datang dari sisi perdagangan,” imbuh Pranjul.

    Simak juga Video ‘Akankah MSCI Jadi Sentimen Positif?’:

    (rea/fdl)

  • RI & Selandia Baru Target Kerja Sama Dagang Rp 58 T di 2029

    RI & Selandia Baru Target Kerja Sama Dagang Rp 58 T di 2029

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd McClay pada Kamis (7/8). Pertemuan itu dalam rangka membahas berbagai isu strategis terkait perdagangan internasional.

    Indonesia dan Selandia Baru sepakat memperbaharui komitmen bersama untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral dengan menetapkan target baru sebesar NZ$ 6 miliar pada 2029 atau setara Rp 58,29 triliun (asumsi kurs Rp 9.716), naik dari target sebelumnya sebesar NZ$ 4 miliar hingga 2024. Kesepakatan itu dituangkan dalam Plan of Action Kemitraan Komprehensif Indonesia-Selandia Baru Tahun 2025-2029.

    “Penyelesaian tersebut dapat mendorong kedua negara untuk lebih fokus ke bidang-bidang strategis lain guna memperkuat kerja sama ekonomi,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (8/8/2025).

    Kedua menteri juga menegaskan pentingnya penyelesaian sengketa mengenai importasi produk hortikultura, hewan dan produk hewan yang sedang dibahas di World Trade Organization (WTO). Indonesia mengundang Selandia Baru untuk memperluas investasi di sektor pengolahan susu guna meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat secara berkelanjutan.

    “Perusahaan-perusahaan di Selandia Baru memiliki kapasitas dan kesiapan untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara berkelanjutan,” ucap Menteri McClay menanggapi.

    Selain itu, Selandia Baru menyatakan dukungannya terhadap Indonesia untuk proses aksesi ke Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) serta Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Proses aksesi tersebut diharapkan akan memperkuat upaya reformasi ekonomi nasional dan posisi strategis Indonesia di panggung internasional.

    Kedua menteri juga membahas upaya deregulasi pada berbagai sektor di Indonesia. Melalui reformasi kebijakan ini, Pemerintah Indonesia berupaya untuk menciptakan kepastian hukum, memberikan kemudahan dalam proses berusaha, serta meningkatkan daya saing industri nasional di masa depan.

    “Langkah ini merupakan bagian dari upaya konkret pemerintah untuk mendorong kemudahan berusaha di seluruh wilayah Indonesia,” pungkas Airlangga.

    (aid/rrd)