Foto Bisnis
Agung Pambudhy – detikFinance
Selasa, 26 Agu 2025 14:00 WIB
Solo – Peternak ayam rakyat Solo Raya gelar aksi mandi jagung di Gladak, Solo. Aksi ini sebagai protes mahalnya harga jagung pakan dan minta perlindungan pemerintah.

Foto Bisnis
Agung Pambudhy – detikFinance
Selasa, 26 Agu 2025 14:00 WIB
Solo – Peternak ayam rakyat Solo Raya gelar aksi mandi jagung di Gladak, Solo. Aksi ini sebagai protes mahalnya harga jagung pakan dan minta perlindungan pemerintah.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa harga beras di pasar perlahan mulai mengalami penurunan.
Kendati begitu, pemerintah tetap akan melakukan operasi pasar untuk menekan lonjakan harga. Salah satunya lewat penyaluran 1,3 juta ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga Desember 2025.

Jakarta –
KAI Commuter menginformasikan sejak pukul 21.49 WIB, kondisi jalur kereta di lintas Tanah Abang-Palmerah telah kembali aman dan dapat dilalui kembali.
Sebelumnya jalur lintas Tanah Abang-Palmerah sempat ditutup sementara imbas massa pendemo yang sebelumnya berada di depan gedung DPR, berkerumun di sekitar jalur rel dan perlintasan JPL 41.
“Kami sampaikan bahwa perjalanan Commuter Line Rangkasbitung pada pukul 21.49 WIB sudah kembali dapat melanjutkan layanan untuk berangkat dari stasiun Palmerah menuju Stasiun Tanah Abang.Perjalanan Commuter Line kini sudah kembali hingga Stasiun Tanah Abang secara bertahap,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Senin (25/8/2025).
KRL atau Commuter Line No.1793 relasi Tigaraksa-Tanah Abang sebagai Commuter Line pertama yang kembali melintas pada jalur tersebut.
Selanjutnya perjalanan Commuter Line No.1793 akan kembali diberangkatkan menuju Stasiun Rangkasbitung. Petugas operasional dan pengamanan juga masih disiagakan di titik-titik strategis untuk memastikan perjalanan berlangsung dengan aman dan lancar.
Joni menambahkan untuk mengantisipasi kepadatan pengguna yang berada di Stasiun Palmerah untuk menuju Arah Serpong/Rangkasbitung, KAI Commuter juga sempat melakukan rekayasa perjalanan Commuter Line Rangkasbitung.
“Perjalanan hanya sampai Stasiun Kebayoran dan Stasiun Palmerah untuk kembali berangkat menuju Serpong/Rangkasbitung,” tambah Joni.
KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan selama berada di stasiun maupun di dalam kereta.
Informasi terbaru dapat diakses melalui pengumuman di stasiun, aplikasi C-Access, serta media sosial resmi @commuterline.
“Terima kasih atas pengertian dan kerja sama para pengguna. Kami akan terus memantau situasi dan memberikan layanan terbaik demi keselamatan bersama, serta memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” terang Joni.
(hns/hns)

Jakarta –
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bicara soal skema penyaluran subsidi energi, khususnya komoditas LPG tahun depan. Dalam RAPBN 2026, subsidi akan tetap berbasis pada komoditas meskipun ada wacana mengubah subsidi menjadi berbasis penerima.
Bahlil pun mengatakan tahun depan subsidi LPG akan tetap berbasis komoditas namun memang penerimanya akan mulai dikontrol. Menurutnya subsidi akan diberikan maksimal hingga desil 7-8 saja.
Data terpadu sosial ekonomi nasional (DTSEN) yang dikelola Badan Pusat Statistik (BPS) akan jadi kontrol utama untuk kuota subsidi. Secara teknis skema subsidi akan dibahas kembali setelah UU APBN tahun 2026 disahkan.
“Kita nanti tetap berbasis komoditas, tapi desilnya sampai desil 7 atau 8 ya. Nanti kita kontrol dari kuotanya. Dan nanti datanya data tunggal dari BPS, teknisnya akan dirapatkan setelah disahkan APBN,” sebut Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).
Pendataan subsidi lewat NIK untuk LPG disebut Bahlil juga akan dimulai tahun depan. Dia meminta kesadaran untuk masyarakat mampu tak ikut mengkonsumsi LPG subsidi.
“Jadi ya kalian jangan pakai LPG 3 kg lah, desil 8, 9, 10 saya pikir mereka dengan kesadaran lah harusnya,” sebut Bahlil.
Perlu diketahui, anggaran Rp 210,06 triliun disiapkan pemerintah untuk subsidi energi tahun depan. Jumlah itu tercantum dalam Buku Nota Keuangan dan RAPBN 2026. Jumlah ini naik hingga 13,4% dibandingkan dengan anggaran yang sama pada tahun lalu.
Dalam buku Nota Keuangan dan RAPBN 2026, subsidi energi dibagi untuk subsidi listrik, subsidi LPG 3 Kg, dan juga subsidi BBM. Paling besar subsidi energi diberikan untuk listrik masyarakat berdaya 450-900 VA dengan besaran mencapai Rp 104,64 triliun atau naik 17,5% dari tahun lalu.
Selain listrik, subsidi energi juga menyasar untuk subsidi BBM dan LPG 3 kg yang mendapat alokasi anggaran senilai Rp 105,4 triliun. Untuk jenis BBM tertentu anggarannya senilai Rp 25,1 triliun dan untuk LPG anggarannya sebesar Rp 80,3 triliun.
Dalam dokumen yang sama juga disebutkan, subsidi energi tepat sasaran juga terus disiapkan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran anggaran karena subsidi diterima oleh yang tidak berhak.
Kebijakan subsidi energi yang awalnya berbasis komoditas akan diubah menjadi berbasis orang atau penerima manfaat. Hal ini akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan data, infrastruktur, serta kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
Disebutkan juga untuk tahun depan subsidi berbasis komoditas untuk komoditas LPG tabung 3 kg dan juga listrik rumah tangga masih akan berlaku dan belum berubah.
“Dalam RAPBN tahun anggaran 2026 tersebut masih akan dialokasikan belanja Subsidi LPG Tabung 3 kg dan Subsidi Listrik rumah tangga berbasis komoditas,” tulis dokumen tersebut.
Pemerintah akan tetap melanjutkan upaya transformasi subsidi LPG Tabung 3 kg tepat sasaran menjadi berbasis penerima manfaat dan terintegrasi dengan data penerima manfaat yang akurat. Kebijakan tersebut antara lain dilakukan dengan pendataan pengguna LPG Tabung 3 kg berbasis teknologi sehingga pengguna LPG Tabung 3 kg adalah pengguna yang telah terdata dan tercantum dalam data terpadu sosial dan ekonomi nasional (DTSEN).
Kemudian, untuk subsidi listrik untuk rumah tangga rencananya juga akan diberikan kepada rumah tangga miskin dan rentan sesuai dengan data terpadu DTSEN. Tetapi, khusus untuk komoditas listrik reformasi subsidi juga akan dilakukan dengan disertai penyesuaian tarif (tariff adjustment) untuk pelanggan non subsidi.
Sementara itu untuk kebijakan subsidi BBM tepat sasaran penyaluran BBM bersubsidi dilakukan dengan registrasi konsumen penggunanya. Dalam rangka memastikan upaya pengendalian konsumsi berhasil dilakukan, maka diperlukan sinergi dan koordinasi antar K/L dengan pemerintah daerah maupun instansi terkait lainnya.
(acd/acd)

Jakarta –
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto membuka Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) di Balai Makarti Muktitama, Senin (25/8/2025).
Yandri mengajak Apdesi untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto ke-enam yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Menurutnya, cara untuk sukseskan Asta Cita adalah menyukseskan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Menurut Yandri, KDMP menyasar semua kebutuhan dasar di desa seperti Elpiji, sembako, pupuk dan sebagainya.
Yandri optimistis jika Kades, BPD, Tokoh Masyarakat dan masyarakat desa kompak, maka KDMP ini akan untung dan tidak bakal rugi.
“Pasalnya keberpihakan Pemerintah sudah luar biasa, mulai pinjaman tanpa agunan, bunga rendah, pasokan langsung dari BUMN seperti Elpiji dan Pupuk,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (25/8/2025).
KDMP ini digaransi tidak bakal rugi oleh Yandri, oleh karena itu perlu keseriusan Kades untuk mengawalnya karena kewenangannya luar biasa sesuai Permendesa Nomor 10 tahun 2025. Ia berharap Kades ikut menyetujui kaitan tentang KDMP, setelah melalui Musyawarah Desa.
“Saya berharap Apdesi Merah Putih menjadi lembaga yang kuat membawa ruh perjuangan ke seluruh desa di Indonesia yang nanti disandingkan dengan 12 Rencana Aksi Kementerian Desa,” sebut Mantan Anggota DPR RI ini.
Ia juga mendorong untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Desa bisa menyiapkan bahan bakunya mengingat tingkat kebutuhan yang sangat tinggi.
“Jika desa bisa menyiapkan bahan bakunya maka ekonomi desa makin bergeliat,” kata Mantan Wakil Ketua MPR RI. Pasalnya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu sebagian besar berada di desa.
Sementara itu, Ketua Umum Apdesi Anwar Sadat mengajak seluruh Kepala Desa se-Indonesia untuk bergandeng tangan bersama-sama memajukan desa.
Anwar juga mengajak Kades untuk berkolaborasi, termasuk dengan Kementerian Desa PDT untuk saling melengkapi untuk menyelesaikan persoalan yang di desa.
“Perlu ada aksi yang konkrit agar Indonesia Maju, Indonesia Emas bisa kita capai di tahun 2045,” tutupnya.
(ily/hns)

Jakarta –
Pemerintah menjelaskan alasan pembentukan dua badan baru, yakni Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa/Badan Otorita Pengelola Laut Pantura Jawa, dan Badan Industri Mineral.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pembentukan dua badan tersebut didasari atas kebutuhan yang dinilai penting oleh pemerintah. Salah satunya adalah persoalan penurunan muka tanah di pantai utara Pulau Jawa.
“Berkenaan dengan masalah badan karena adanya, betul-betul adanya kebutuhan terhadap beberapa hal, contoh misalnya dalam hal ini beberapa kali juga sudah disampaikan oleh Bapak Presiden dan sebetulnya itu sudah sejak tahun 90-an, rencana itu juga sudah disusun sebetulnya, yang betul berkenaan dengan pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Pantai Utara Jawa,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Ia menjelaskan, berbagai studi mengatakan bahwa setiap tahun terjadi penurunan muka tanah di wilayah tersebut. Beberapa wilayah juga rutin terkena bencana banjir rob.
“Dan saudara-saudara juga perhatikan beberapa tempat hampir rutin terjadi rob, sementara kurang lebih berdasarkan data hampir kurang lebih 20 juta warga yang tinggal di pesisir pantai utara. Nah ini kan harus ada penanganan yang kemudian, karena kebutuhan itulah dibentuklah Badan Pengelola Pantai Utara Jawa,” jelas Prasetyo.
Kemudian berkenaan dengan badan industri mineral, Prasetyo menyebut Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang luar biasa. Hampir seluruh mineral-mineral strategis berada di Tanah Air.
“Nah karena itulah untuk bisa mengoptimalkan sumber daya alam, terutama mineral strategis ini, maka kita memutuskan ada satu kebutuhan untuk kita membentuk badan. Oleh karenanya, badan tersebut untuk pertama kalinya dijabat langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi,” bebernya.
Alasannya, Badan Industri Mineral akan membutuhkan riset dan penelitian lebih lanjut terhadap mineral-mineral strategis yang dimiliki Indonesia. Menurut Prasetyo, badan-badan tersebut akan berdiri sendiri dan tidak di bawah Kementerian mana pun.
Badan Industri Mineral bertugas melindungi mineral-mineral strategis supaya itu tidak kemana-mana, serta mengidentifikasi seluruh mineral-mineral strategis yang ada. Badan itu juga bertugas melakukan riset untuk mengolah mineral-mineral menjadi lebih optimal.
“Karena posisi beliau sebagai Mendikti, justru itu menjadi pertimbangan kunci bahwa kita menunjuk beliau. Supaya pada saat nanti harus misalnya ya dalam tataran teknis itu bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset, dengan perguruan-perguruan tinggi maka itu justru akan mempermudah kerja badan ini,” jelas dia.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto melantik Mendiktisaintek Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral, Senin (25/8/) di Istana Negara. Prabowo juga melantik Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Laksamana Madya TNI (Purn.) Didit Herdiawan Ashaf sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.
Lalu, Darwin Trisna Djajawinata dilantik sebagai Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa. Darwin merupakan Direktur Operasional & Keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Suhajar Diantoro juga dilantik sebagai Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa.
Menurut Prasetyo, penunjukkan sosok-sosok tersebut murni karena mempertimbangkan kebutuhan. Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan soal Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa yang dijabat oleh dua orang.
“Nggak ada tafsir apapun terhadap jumlah. Sekali lagi ini masalah kebutuhan. Jadi Wakil Kepala Badan Otorita Pengelolaan Pantai Utara Jawa atau Tanggul Laut Utara Jawa itu, kenapa dua? Karena disitu memenuhi satu unsur dari teman-teman di Danantara,” jelas Prasetyo.
Dalam proses pengelolaan, perencanaan, pembangunan, badan tersebut akan berhubungan dengan masalah investasi. Karena itu, struktur organisasi juga mempertimbangkan keberadaan Danantara.
“Maka kita membutuhkan satu yang mewakili Danantara. Kemudian satu juga disitu mewakili pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri. Karena bicara utara Jawa ia akan berada di kurang lima provinsi di pulau Jawa. Jadi lebih kepada masalah kebutuhan, nggak ada tafsir mengenai jumlah,” terang Prasetyo.
(hns/hns)