Category: Detik.com Ekonomi

  • Shell, BP, VIVO Sudah Minta Jatah Impor BBM Tahun Depan

    Shell, BP, VIVO Sudah Minta Jatah Impor BBM Tahun Depan

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan bahwa seluruh badan usaha penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM), baik itu Shell, BP, dan VIVO telah mengajukan kuota impor BBM tahun depan.

    Hal ini diungkapkan oleh Dirjen Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman.

    “Sudah. Semuanya sudah (Ajukan impor BBM tahun depan),” ujar Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

    Hanya saja, Laode belum dapat memastikan berapa kuota impor BBM yang akan diberikan kepada SPBU swasta. Ia mengatakan pengumuman besaran kuota untuk SPBU swasta bisa diambil setelah seluruh usulan dipaparkan kepada Menteri ESDM.

    “Nanti setelah saya paparan ke Pak Menteri, saya akan paparan ke Pak Menteri semua, mulai dari bensin, avtur, solar. Nah begitu beliau sudah setuju, kita umumkan,” kata Laode.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan tahun depan SPBU swasta akan tetap memiliki kuota impor BBM untuk memenuhi stoknya. Menurutnya, pemerintah tidak akan dzalim kepada pengusaha dengan menghapus kuota impor BBM dari SPBU swasta.

    Baginya, untuk perusahaan-perusahaan yang mau menaati aturan, kuota impornya tidak akan dipotong tahun depan. Bahkan bisa jadi ditambah 10% seperti tahun ini.

    “Nah terkait dengan tahun 2026 kita akan memberikan kuota juga, akan kita akan berlakukan sama bagi perusahaan-perusahaan yang mau taat aturan. Saya katakan bahwa pemerintah tidak boleh dzalim pada pengusaha, tapi pengusaha juga jangan mengatur- ngatur pemerintah,” tegas Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).

    Bagaimanapun, sejauh ini pikiran semua SPBU swasta akan mendapatkan kuota impor BBM lebih besar 10% pada tahun 2026. Persis seperti yang dilakukan tahun ini.

    “Sampai saat ini pikiran saya masih begitu ya, kalau kalau ada yang agak sedikit bagaimana-gimana kita berpikir lah ya,” ujar Bahlil ketika ditanya apakah kuota impor BBM akan tetap menumpuk 10% tahun depan.

    Lihat juga Video ‘Daftar Harga BBM di SPBU Shell Usai Dipasok Pertamina’:

    (hns/hns)

  • Jelang Akhir Tahun, Anggaran Ketahanan Pangan Baru Terserap 64%

    Jelang Akhir Tahun, Anggaran Ketahanan Pangan Baru Terserap 64%

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran ketahanan pangan baru mencapai Rp 93,4 triliun hingga Oktober 2025. Jumlah itu setara dengan 64,6% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang sebesar Rp 144,6 triliun.

    Direktur Perekonomian dan Kemaritiman Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu Tri Budhianto mengatakan realisasi anggaran tersebut disalurkan melalui belanja pemerintah pusat Rp 57,4 triliun, transfer ke daerah (TKD) Rp 13,9 triliun dan pembiayaan Rp 22,1 triliun.

    “Sampai 31 Oktober 2025 realisasi anggaran ketahanan pangan Rp 93,4 triliun atau 64,6% dari alokasi Rp 144,6 triliun. Kalau dibilang rendah, ya mungkin bisa dibilang rendah,” kata Tri di Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/12/2025).

    Tri menyebut anggaran ketahanan pangan ini paling banyak untuk bagian infrastruktur sehingga realisasi fisiknya berjalan, namun pembayaran kontraknya terlambat atau biasanya dibayar di akhir. Ia memastikan saat pembayaran proyek infrastruktur pertanian sudah jatuh tempo, maka akan langsung dibayarkan sehingga realisasinya akan bertambah.

    “Alokasi-alokasi anggaran yang ada di APBN itu terutama alokasinya terkait dengan infrastruktur. Jadi fisiknya sudah berjalan, maka keuangannya biasanya agak terlambat di belakangnya,” ungkap Tri.

    Dari realisasi tersebut, di antaranya digunakan untuk cetak sawah dan intensifikasi lahan sebanyak 160,5 ribu hektare (Ha) dengan realisasi anggaran Rp 6,6 triliun atau 60,6% dari pagu Rp 10,9 triliun.

    Kemudian untuk bendungan sudah terealisasi 83,1% dari target 15 unit dengan realisasi anggaran Rp 11,9 triliun atau setara 65,9% dari pagu Rp 23 triliun. Lalu untuk Kampung Nelayan Merah Putih, budidaya ikan nila salin (BINS) dan peningkatan produksi garam nasional realisasi anggarannya mencapai Rp 2,1 triliun atau 79,8% dari pagu Rp 2,6 triliun.

    Terakhir, digunakan untuk Operator Investasi Pemerintah (OIP) Bulog per Oktober 2025 mencapai 494 ribu ton, gabah 1,64 juta ton dan jagung 347,6 ton. Anggaran yang digunakan sudah mencapai Rp 22,1 triliun atau 100% dari target.

    Anggaran ketahanan pangan di 2026 dipastikan akan berlanjut dengan jumlah yang lebih besar. Adapun untuk tahun depan alokasinya mencapai Rp 210,4 triliun.

    “Di tahun 2026 kita juga ingin tetap mempertahankan, yang kita harapkan dapat mendorong protektivitas, memastikan stabilitas harga juga tetap terjaga, termasuk juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani ataupun pelayan,” tandasnya.

    Lihat juga Video ‘Taufiq Supriadi, Ketua RT Inovatif dari Jakarta Timur’:

    (fdl/fdl)

  • Pertamina Tambah Pasokan BBM-LPG ke Aceh Lewat Jalur Udara

    Pertamina Tambah Pasokan BBM-LPG ke Aceh Lewat Jalur Udara

    Jakarta

    Pertamina Patra Niaga kembali mengirimkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG menggunakan moda udara menuju Bandar Udara Rembele, Aceh. Pasokan energi ini akan bisa digunakan untuk masyarakat di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

    Pengiriman lewat mode udara ditempuh sebagai solusi atas terbatasnya akses darat akibat kondisi bencana yang masih menghambat mobilitas distribusi di sejumlah titik.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menjelaskan jalur udara kembali dipilih untuk menyalurkan energi ke wilayah tersebut, termasuk LPG Bright Gas 5,5 kg sebanyak 10 tabung yang diterbangkan menggunakan pesawat Casa TNI AL dari Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe.

    “Pertamina Patra Niaga terus memastikan distribusi energi berjalan lancar. Pada wilayah tertentu yang aksesnya terbatas, pengiriman melalui jalur udara menjadi opsi terbaik agar kebutuhan energi masyarakat dan fasilitas pelayanan tetap terjaga,” ujar Roberth dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).

    Sejak 3 Desember yang lalu, Pertamina Patra Niaga telah melakukan penyaluran energi melalui moda udara. Pasokan tersebut mencakup BBM jenis gasoline, mulai dari Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo-dengan total 2.800 liter. Ada juga BBM jenis gasoil seperti Pertamina Dex, Dexlite, dan BioSolar sebanyak 8.000 liter.

    Penyaluran ini diprioritaskan untuk memastikan operasional layanan publik, kendaraan logistik, dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi di wilayah yang masih terisolasi dan belum dapat dilalui mobil tangki.

    Sejalan dengan upaya menjaga kelancaran pasokan energi, Pertamina Patra Niaga juga menyalurkan berbagai bantuan logistik sejak 3 Desember 2025 untuk membantu masyarakat terdampak bencana.

    Bantuan ini meliputi kebutuhan pangan seperti 490 kilogram beras, 78 kardus mie instan, 54 kardus air mineral, dan 100 kardus biskuit. Pertamina juga mendistribusikan dukungan kesehatan berupa 70 kardus masker, obat-obatan, dan vitamin.

    Sementara itu, kebutuhan harian masyarakat turut dipenuhi melalui penyaluran 100 selimut, 100 handuk, serta 10 lampu emergency, ditambah 1 unit genset untuk mendukung operasional posko dan fasilitas pelayanan publik yang terdampak. Seluruh bantuan disalurkan secara bertahap sesuai kebutuhan dan perkembangan situasi di lapangan.

    (acd/acd)

  • HERO Jual Aset Bekas Hipermarket Giant Rp 90 Miliar

    HERO Jual Aset Bekas Hipermarket Giant Rp 90 Miliar

    Jakarta

    Pengelola jaringan ritel Guardian dan IKEA Indonesia, PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO), melepas aset properti yang sebelumnya digunakan oleh Hipermarket Giant. Hingga September 2025, perseroan telah menjual dua aset properti bekas jaringan mal miliknya.

    Presiden Direktur DFI Retail Nusantara, Hadrianus Wahyu Trikusumo, menjelaskan aset properti bekas Giant ini berupa tanah dan bangunan. Kedua aset ini terjual dengan masing-masing harga sekitar Rp 30 miliar dan Rp 90 miliar.

    “Yang terakhir kemarin memang ada dua property yang kita jual, dan nilainya ada di kisaran sekitar Rp 30-an miliar dan sekitar Rp 90-an miliar. Itu masih within the range dengan market price,” ujar Wahyu dalam Public Expose Tahunan di Graha HERO, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (9/12/2025).

    Wahyu menjelaskan, pihaknya masih memiliki sekitar delapan aset properti Giant ini yang berstatus dijual. Namun begitu, ia tak mengungkap rinci nilai dari kedelapan aset properti ini.

    “Kalau ditanya jumlahnya sekitar delapan lagi. Delapan operasi lagi yang masih on sale. Dan kita rencanakan secepatnya karena ini sudah bulan Desember,” ungkapnya.

    Ia juga mengaku sulit melepas aset properti dengan aset yang besar dalam kondisi ekonomi saat ini. Wahyu mengatakan, pembeli aset properti ini juga biasanya dari sektor properti dan ritel.

    “Saat ini untuk menjual properti dengan nilai yang cukup besar, dengan kondisi ekonomi kita sekarang ini juga nggak mudah. Pasti orang membeli langsung, kebanyakan yang membeli dari kita langsung dioperasikan untuk bisnisnya mereka juga, seperti bisnis properti atau bisnis ritel juga. Jadi untuk mencari buyer ini juga nggak mudah,” pungkasnya.

    (ahi/hns)

  • Cuma Segini Untung Loper Koran di Era Digital

    Cuma Segini Untung Loper Koran di Era Digital

    Jakarta

    Keberadaan loper atau penjual koran kian tergerus seiring peralihan media cetak ke platform digital. Sementara mereka yang masih berjuang melawan arus, mencari rupiah yang tak seberapa dari penjualan koran yang semakin kurang diminati.

    Rino (40), salah satu dari sedikit penjual koran yang tersisa di Jakarta, mengatakan dalam sehari dirinya paling banyak hanya bisa menjual sampai 10 eksemplar. Jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Sebab dari setiap satu eksemplar koran yang berhasil dijualnya, ia hanya mendapat keuntungan Rp 1.000-4.000 saja. Artinya paling banyak dalam sehari, untung bersih yang diterimanya hanya Rp 10.000-40.000 saja, itu pun kalau dagangannya benar laku semua.

    “Tergantung korannya, kalau ini (sembari menunjukkan salah satu eksemplar) itu harga jual Rp 3.000, dari sana beli Rp 2.000. Kalau Kompas, dari sana Rp 9.000, bisa jual Rp 12.000-13.000,” kata Rino saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (9/12/2025).

    Alih-alih mendapatkan keuntungan dari berjualan koran, sehari-hari dirinya banyak mendapatkan pemasukan dari bantuan mereka yang rela berbagi dengan memberi uang lebih saat membeli koran. Berkat itu, meski dagangannya sering tersisa, dalam sehari dirinya masih bisa mengumpulkan untung bersih setidaknya Rp 50.000.

    “Ya paling dapat lebih dari yang beli tuh biasanya Rp 3.000 (harga koran), dikasih Rp 10.000 nggak usah kembalian,” ucapnya.

    Namun dengan keuntungan yang sangat tipis, ditambah sedikitnya koran yang laku, Rino bahkan mengaku kesulitan membeli makan. Pada akhirnya, ia hanya bisa mengandalkan uluran tangan satu dari sekian banyak pengguna jalan yang rela memberinya makan.

    “Untungnya nggak seberapa. Makanannya sekarang bisa Rp 15.000 sekali makan,” tuturnya.

    “Ya nunggu yang kasih saja. Alhamdulillah biasanya ada saja sih, orang kantoran lewat bawah nasi kotak, dikasih. Ada saja yang kasih,” kata Rino lagi.

    (ahi/fdl)

  • 7.405 Kantor dan 1,2 Juta AgenBRILink Jadi Upaya BRI untuk Layani Warga

    7.405 Kantor dan 1,2 Juta AgenBRILink Jadi Upaya BRI untuk Layani Warga

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus memperluas layanan keuangan hingga ke pelosok negeri dalam rangka memperkuat inklusi finansial. Memasuki hampir 130 tahun hadir di Indonesia, BRI menegaskan komitmennya untuk menghadirkan akses transaksi yang cepat, mudah, dan terjangkau bagi masyarakat.

    Corporate Secretary BRI, Dhanny, menyampaikan bahwa kemudahan sistem transaksi menjadi salah satu prioritas utama BRI. Berbagai penguatan layanan melalui jaringan fisik maupun kanal digital dan pemerataan jaringan hingga tingkat desa menjadi upaya BRI untuk memastikan masyarakat di berbagai wilayah dapat mengakses layanan keuangan secara mudah.

    “Memasuki usia ke-130 tahun, BRI menegaskan kembali perannya sebagai bank yang hadir untuk masyarakat dalam mendukung aktivitas ekonomi, menciptakan lapangan kerja hingga memperluas inklusi dan literasi keuangan. Ke depan, BRI berkomitmen memastikan layanan perbankan tetap relevan dan mampu memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat yang terus berkembang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

    Sejalan dengan komitmen tersebut, BRI terus memperluas jaringan layanan melalui AgenBRILink yang menjadi solusi bagi masyarakat dalam mengakses layanan perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang. Hingga Oktober 2025, jumlah AgenBRILink sendiri telah mencapai sekitar 1,2 juta agen, menjangkau 66.649 desa atau lebih dari 80% total desa di Indonesia. AgenBRILink juga tercatat telah memfasilitasi 913 juta transaksi finansial dengan nilai volume mencapai Rp1.440 triliun.

    Selain itu, BRI juga mempertahankan layanan tatap muka melalui 7.405 unit kantor per September 2025 sebagai backbone layanan langsung bagi transaksi yang membutuhkan pendampingan lebih detail. Tak berhenti di situ, BRI pun memperkuat infrastruktur digital melalui lebih dari 687 ribu e-channel yang mencakup ATM, CRM, hingga merchant. Saat ini, porsi transaksi digital banking diketahui telah menyentuh 99,4% dari total transaksi BRI, menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital.

    (ega/ega)

  • Jelang Akhir Tahun, Anggaran Ketahanan Pangan Baru Terserap 64%

    Bank Mandiri Siapkan Rp 25 Triliun buat Libur Natal & Tahun Baru

    Bandung

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai Rp 25 triliun untuk kebutuhan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Nominal ini meningkat 5,8% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

    Corporate Secretary Bank Mandiri Adhika Vista menyebut dari nilai tersebut, sebagian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian sekitar 12.958 Mandiri ATM/CRM yang mencapai sekitar Rp2 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan transaksi tunai masyarakat selama 33 hari sejak 1 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

    Peningkatan alokasi ini merupakan bagian dari sinergi dan akselerasi layanan keuangan guna memastikan seluruh jaringan perbankan siap melayani masyarakat selama periode puncak transaksi akhir tahun.

    “Kami memperkirakan transaksi nasabah pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2026 akan mengalami peningkatan. Karena itu, kami memperkuat sinergi antara jaringan cabang dan layanan digital untuk menjaga ketersediaan uang tunai serta menghadirkan layanan transaksi yang lancar dan aman,” ujar Adhika dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

    Adhika menjelaskan Bank Mandiri telah menyiapkan langkah antisipatif terhadap lonjakan transaksi di jaringan ATM dan EDC. Saat ini, Bank Mandiri mengoperasikan 12.958 unit ATM/CRM yang terhubung ke jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima, dan Visa/Plus di seluruh Indonesia, dan 290 CSM. Bank Mandiri memproyeksikan puncak kebutuhan pengisian uang tunai ATM akan terjadi satu hari sebelum Hari Raya Natal dan satu hari sebelum Tahun Baru 2026.

    “Transaksi pada mesin EDC termasuk transaksi QRIS juga kami perkirakan meningkat seiring pembagian THR dan peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Natal. Untuk itu, kami telah menyiapkan lebih dari 307.000 jaringan EDC guna mendukung transaksi non-tunai,” tambah Adhika.

    Sebagai bagian dari akselerasi transaksi digital, Bank Mandiri juga menyebarkan uang elektronik e-money sebanyak 956.250 kartu ke seluruh Indonesia. Sementara itu, layanan Call Center 14000 dan Live Chat MITA di akun resmi WhatsApp (+62 811-84-14000) disiagakan untuk mendukung nasabah selama masa liburan.

    Selain layanan fisik, Bank Mandiri memastikan kesiapan penuh ekosistem digital banking seperti Super App Livin’ by Mandiri, Kopra by Mandiri, SMS Banking, dan Call Center 14000 agar nasabah dapat melakukan transaksi keuangan dengan mudah kapan pun dan di mana pun. Selain itu terdapat fitur Livin’ Sukha yang dapat digunakan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi seperti pembelian tiket pesawat, tiket kereta api, konser, voucher gim, hingga pengajuan kredit dengan mudah.

    “Transformasi ini menjadi bukti nyata komitmen dan sinergi berkelanjutan Bank Mandiri untuk memberikan solusi finansial yang cepat, mudah, dan aman bagi seluruh masyarakat,” jelas Adhika.

    Tak lupa, ia mengimbau nasabah untuk terus menjaga kerahasian data pribadi dalam melakukan transaksi digital banking. Terutama berhati-hati dalam memberikan data rahasia kepada pihak manapun yang mengatasnamakan Bank Mandiri.

    Bank Mandiri tidak pernah meminta kerahasiaan data nasabah termasuk nomor kartu, OTP, CVV, CVC, dan lainnya. Selain itu, nasabah dihimbau untuk tidak mudah terpancing untuk mengklik atau menginstal file berformat APK.

    Tonton juga Video: Bank Mandiri Raih Anugerah Pertumbuhan Ekonomi & Ekosistem Digital Detikcom Awards 2025

    (rea/hns)

  • Dulu Laris Kayak Jual Kacang, Kini 2 pun Sulit Laku

    Dulu Laris Kayak Jual Kacang, Kini 2 pun Sulit Laku

    Jakarta

    Saat informasi semakin mudah di dapat hanya dari genggaman handphone, profesi loper koran semakin jarang terlihat. Namun, masih ada yang memilih bertahan karena pekerjaan ini adalah satu-satunya sumber kehidupan mereka.

    Salah satunya ada Rino (40), satu dari sedikit loper atau penjual koran yang tersisa di tengah padatnya kota Jakarta. Di dekat lampu merah Tugu Tani arah Jl. Menteng Raya, ia menawarkan dagangannya dari satu pengendara ke pengendara lain yang terhenti sejenak.

    Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Selasa (9/12/2025), setiap lampu merah menyala, Rino sembari menenteng segepok koran langsung berjalan menyusuri sela-sela kendaraan.

    Di tengah padatnya lalu lintas yang terhenti sejenak, lengan kirinya terangkat menunjukkan koran-koran dagangannya dan tangannya yang lain mengambil satu eksemplar paling depan dalam genggaman, menyodorkannya ke pengguna jalan.

    Namun sayang hingga lampu merah mulai meredup digantikan lampu hijau, koran-koran dalam genggamannya tak kunjung laku juga. Mau tak mau, dirinya hanya bisa menepi ke trotoar, menunggu lampu merah kembali terang untuk mengulangi proses berjualan.

    “Sampai siang ini, baru laku dua saja sih,” ucapnya saat ditemui detikcom di lokasi.

    Ia bercerita profesi ini sudah digelutinya lebih dari 20 tahun lalu saat pemerintahan masih dipimpin oleh Presiden Megawati Sukarnoputri. Kala itu, menurutnya penjual koran seperti dirinya masih banyak dicari, dengan mudah menjual puluhan hingga ratusan eksemplar.

    “Dulu jual 50 itu cepat banget pagi. Belum yang edisi sore, ada juga tabloid. Itu kayak jual kacang,” kata Rino.

    Seakan menolak kalah melawan zaman, Rino mengaku masih bertahan dengan profesi ini karena tidak punya modal untuk berjualan yang lain. Menurutnya kondisi ini masih jauh lebih baik daripada dirinya tak melakukan apapun dan hanya menjadi pengemis di pinggir jalan.

    “Habis nggak ada usaha lain. Daripada ngemis gitu, yang penting kan sudah usaha,” ucapnya.

    Lain dulu dengan sekarang, Rino yang masih terjebak dalam bayang-bayang masa jaya media cetak kini paling banyak hanya bisa menjual 10 eksemplar koran, dari pagi hari sekitar pukul 06.00 sampai pukul 09.00 malam.

    “Sekarang laku sepuluh biji saja susah banget, kalau dulu mah 50 lembar paling cuma berapa jam. Kan sekarang sudah ada handphone,” terangnya.

    Akibatnya modal yang ia miliki untuk berjualan keesokan harinya kian terbatas. Biasanya ia hanya membeli 2 eksemplar koran dari masing-masing media cetak yang masih beroperasi.

    “Kalau pagi paling Kompas, Merdeka, Wartakota, Poskota, Indopos. Modal Rp 80-90 ribu, paling masing-masing beli dua,” terangnya.

    Lihat juga Video: Senandung Hidup Loper Koran Tuna Daksa Tak Menyerah Beri Les Gitar Keliling

    (igo/fdl)

  • Profil VP Sekretaris SKK Migas yang Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Sepeda

    Profil VP Sekretaris SKK Migas yang Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Sepeda

    Jakarta

    Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) mengumumkan kabar duka, Vice President (VP) Sekretaris SKK Migas, Hudi Dananjoyo Suryodipuro meninggal dunia.

    “Turut berduka cita atas berpulangnya Hudi Dananjoyo Suryodipuro Vice President Sekretaris SKK Migas. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” unggah SKK Migas dalam akun Instagram resmi-nya, @skkmigasofficial, Selasa (9/12/2025).

    Hudi Dananjoyo Suryodipuro merupakan pejabat senior SKK Migas dan telah lama berkiprah di dunia migas. Berdasarkan profile profesionalnya, Hudi pernah menjabat sebagai tim Leader Human Resources di Chevron dari Agustus 2005 hingga Oktober 2008.

    Perjalanan karir Hudi di SKK Migas tergolong panjang dan menempati peran-peran strategis. Hudi pernah menempati posis Head of Human Resources di SKK Migas pada 2017 hingga 2023.

    Lalu Hudi mendapat jabatan sebagai Kepala Divisi Program dan Komunikasi pada 2023 hingga Oktober 2025. Pada Oktober 2025, Hudi diangkat sebagai VP Sekretaris SKK Migas.

    Lihat juga Video Gary Iskak Meninggal karena Kecelakaan Motor

    (rea/hns)

  • Perusahaan Besar dengan Market Cap Rp 3 T Bakal IPO Tahun Depan

    Perusahaan Besar dengan Market Cap Rp 3 T Bakal IPO Tahun Depan

    Jakarta

    PT Mandiri Sekuritas membeberkan rencananya menghantarkan perusahaan mercusuar ke perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun depan. Bahkan, perusahaan yang direncanakan melakukan pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) ini diklaim lebih dari kategori lighthouse.

    Diketahui, lighthouse sendiri merupakan istilah untuk perusahaan besar dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 3 triliun dan free float minimal 15%. Mandiri Sekuritas menargetkan IPO perusahaan mercusuar ini pada paruh pertama tahun 2026.

    “Lebih dari lighthouse mestinya. Ada yang lebih dari lighthouse. Jadi mungkin tahun depan, makanya menurut saya lebih bagus (IPO tahun depan),” ungkap Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, kepada wartawan di Seribu Rasa, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

    Namun begitu, Oki tak mengungkap rinci perusahaan mercusuar yang akan IPO tahun depan ini. Pasalnya, rencana pencatatan saham ini masih dalam pembahasan. Adapun Mandiri Sekuritas tahun depan akan membawa beberapa perusahaan IPO.

    Meski demikian, tidak ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dihantarkan IPO lewat Mandiri Sekuritas. Oki sendiri mengaku tidak melihat perusahaan melalui status badan usahanya, baik BUMN maupun swasta.

    “Kita lihat deh tahun depan ya (ada BUMN atau tidak). Tapi ada beberapa sektor yang pasti. Kita kan nggak perlu lihat mau BUMN atau nggak BUMN, yang penting kan fundamentalnya bagus,” jelasnya.

    Oki menambahkan, bursa IPO tahun depan akan lebih menarik karena investor telah memetakan arah kebijakan pemerintah. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus menunjukkan pertumbuhan seiring dengan perbaikan fundamental sejumlah emiten. Mandiri Sekuritas berencana membawa 4 hingga 5 perusahaan IPO tahun depan.

    “Kemarin baru transisi, kemudian kita kan baru melihat, “oh ini pemerintahan baru seperti apa.” Kemudian everyone investors sudah mulai comfortable, dan ya geopolitik masih challenging, masih ada uncertainty-nya. Tapi kalau kita liat di pasar modal kita kan maju terus. Fundamental kita bagus semua. Korporasi. Jadi bagus banget,” jelas dia.

    (kil/kil)