Category: Detik.com Ekonomi

  • Bos Baru LPS Anggito Abimanyu di Mata Menkeu Purbaya

    Bos Baru LPS Anggito Abimanyu di Mata Menkeu Purbaya

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto melantik Anggito Abimanyu sebagai Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2025-2030 hari ini, Rabu (8/10/2025).

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai, Anggito merupakan sosok cukup kompeten dalam memimpin LPS. Sebab, mantan Wakil Menteri Keuangan itu memiliki rekam jejaknya panjang di sektor ekonomi.

    “Dia kan sudah cukup senior juga. Harusnya nggak terlalu sulit untuk menjalankan tugasnya di LPS,” kata Purbaya, sebelum serah terima jabatan (Sertijab) Ketua DK LPS di Kantor LPS, Equity Tower, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

    Selain itu, Purbaya yang juga merupakan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) ini memastikan bahwa dirinya akan terus membersamai Anggito dalam di sektor keuangan.

    “Dan saya kan di KSSK juga, jadi dia akan lepas sendirian. Saya kendalikan dari sana juga. Kita diskusi di sana nanti di KSSK supaya semuanya bagus,” ujarnya.

    Selain itu, Purbaya mengingatkan agar LPS ke depan juga terus melakukan asesmen terhadap perbankan. Hasil asesmen harus tepat dan transparan, serta tepat waktu.

    “(Pesannya) tetap kreatif, laporan apa adanya, ases (assessment) kondisi perbankan dengan benar. Kalau nggak, nanti saya yang lebih tahu soalnya. Awas kalau mereka nggak tahu,” ujar Purbaya.

    Ia juga mengingatkan mengingatkan bahwa Anggito punya tantangan besar sebagai Ketua LPS yakni melaksanakan Program Penjaminan Polis (PPP) asuransi di tahun 2028. Hal ini selaras dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

    (shc/hns)

  • Harga Bitcoin cs Pecah Rekor, Tembus Rp 2,08 M

    Harga Bitcoin cs Pecah Rekor, Tembus Rp 2,08 M

    Jakarta

    Bitcoin (BTC) menyentuh harga tertinggi sepanjang masa di level US$ 126.000 atau sedikit di bawah Rp 2,08 miliar (asumsi kurs Rp 16.577) pada perdagangan hari ini, Rabu (8/10/2025). Capaian ini menandakan kripto sebagai aset lindung di tengah ketidakpastian ekonomi.

    Berdasarkan data pasar, harga BTC sempat menyentuh US$ 126.080 sebelum stabil di kisaran US$ 124.700. Kenaikan BTC diikuti penguatan harga Ethereum ke level US$ 4.600 dan koin XRP di harga US$ 2,9.

    Pergerakan ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap aset kripto utama yang meningkat setelah periode konsolidasi di beberapa bulan terakhir. Kenaikan BTC ini didorong peningkatan arus masuk dana institusional seiring melemahnya dolar AS.

    ETF Bitcoin yang diterbitkan sejumlah manajer investasi global seperti BlackRock dan Fidelity juga mencatat arus masuk miliaran dolar sepekan terakhir, yang berdampak untuk mempersempit suplai di pasar spot.

    Penurunan cadangan BTC di bursa global ke titik terendah dalam enam tahun juga memperkuat tekanan kenaikan harga. Kondisi ini menandakan banyak investor yang menyimpan BTC di dompet pribadi untuk jangka panjang.

    Vice President INDODAX, Antony Kusuma, kenaikan harga BTC menjadi sinyal kuat diakuinya aset digital dalam sistem keuangan global. Menurutnya, reli harga ini turut didorong oleh meningkatnya partisipasi institusi, bukan hanya investor ritel.

    “Pencapaian harga US$ 126.000 merupakan bukti nyata bahwa Bitcoin telah memasuki fase kematangan baru. Saat ini, Bitcoin tidak lagi sekadar instrumen spekulatif, melainkan bagian dari strategi diversifikasi aset yang diakui oleh lembaga keuangan besar di seluruh dunia,” ujar Antony dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/10/2025).

    Antony menjelaskan, karakteristik pasar saat ini berbeda dibandingkan siklus sebelumnya. Pada 2021, euforia BTC lebih banyak digerakkan oleh faktor emosional dan partisipasi ritel.

    Namun kini, penurunan cadangan bursa, hingga permintaan institusional yang stabil menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga BTC. Ia menegaskan, faktor tersebut menciptakan fondasi lebih sehat bagi pertumbuhan jangka panjang.

    “Kita tidak lagi melihat kenaikan berbasis hype. Kali ini, kenaikan Bitcoin dibangun atas dasar kepercayaan dan penerapan nyata di berbagai sektor, termasuk pembayaran lintas negara, aset treasury, hingga instrumen lindung nilai terhadap inflasi,” jelasnya.

    Dari sisi pasar domestik, Antony mencatat peningkatan signifikan di perdagangan INDODAX seiring dengan rekor harga baru ini. Volume transaksi dalam platformnya tercatat meningkat hampir 50%, dibandingkan periode sebelumnya.

    “Bahkan dalam satu hari terakhir, bertepatan dengan Bitcoin ATH di US$ 126.000 volume trading INDODAX mencapai Rp 1 T. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin percaya diri terhadap investasi kripto dan mulai memandangnya sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang,” ungkapnya.

    Antony menilai momentum ini juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperkuat peran di ekosistem kripto global. Dengan regulasi yang matang dan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri aset kripto Indonesia berpotensi menjadi salah satu yang paling progresif di Asia Tenggara.

    “Keterbatasan suplai Bitcoin yang hanya 21 juta unit menjadikannya asetbyang secara fundamental langka. Ketika permintaan terus tumbuh, terutama dari institusi besar, harga wajar Bitcoin akan cenderung terus meningkat,” katanya.

    Mengenai potensi pergerakan harga ke depan, Antony menyebut selama BTC mampu bertahan di atas level psikologis US$ 120.000, tren bullish masih sangat kuat. Pasalnya secara teknikal dan fundamental, kondisi pasar saat ini mendukung kenaikan lanjutan.

    Ia pun mengingatkan strategi investasi yang konsisten dan terukur tetap menjadi kunci. Menurutnya, strategi pembelian bertahap atau Dollar-Cost Averaging (DCA) efektif menghadapi volatilitas.

    “Investor kripto perlu tetap disiplin dan tidak terjebak pada euforia jangka pendek,” pungkasnya.

    (fdl/fdl)

  • Anggito Abimanyu Bos Baru LPS: Saya Masih Belajar

    Anggito Abimanyu Bos Baru LPS: Saya Masih Belajar

    Jakarta

    Anggito Abimanyu resmi menjabat Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Anggito pun sudah serah terima jabatan (sertijab) dari Plt Ketua DK LPS Didik Madiyono Kantor LPS, Rabu malam (8/10/2025).

    Usai sertijab, Anggito mengatakan dirinya belum bisa berkomentar banyak menyangkut perannya sebagai Ketua LPS. Ia juga meminta waktu untuk belajar terlebih dulu.

    “Saya masih belum ya, saya masih belajar, masih belajar dulu. Beri saya waktu untuk mempelajari, karena LPS ini kan masih baru ya buat saya,” kata Anggito di Kantor LPS, Equity Tower, Jakarta.

    Anggito mengatakan, dirinya harus belajar dulu bagaimana meningkatkan kualitas dari organisasi tersebut, khususnya dalam rangka untuk mendukung stabilisasi sektor keuangan.

    “Saya harus belajar dulu bagaimana meningkatkan kualitas dari organisasi ini dalam langkah untuk mendukung stabilisasi sektor keuangan, baik di perbankan maupun di asuransi,” ujar mantan Wakil Menteri Keuangan itu.

    Kemudian saat ditanya menyangkut Program Penjaminan Polis (PPP) yang menjadi mandat besar LPS pada 2028, ia juga belum dapat berbicara banyak. Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa skema yang dibahas dalam rangka pelaksanaannya ke depan.

    “Saya tahu sudah ada di UU P2SK, di materi itu, di penyusunan DPR juga sudah ada. Cuman kan pilihannya masih banyak ya, skenarionya. Tadi Pak Didik bilang ada yang stages, ada yang sekaligus, ada yang lain. Saya belum bisa mengertikan apa namanya posisi LPS,” terang Anggito.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto melantik dan mengambil sumpah Anggota DK LPS periode 2025-2030 di Istana Negara, setelah dipilih dan ditetapkan dalam Sidang Paripurna DPR pada tanggal 22 September 2025. Anggito Abimanyu yang dulu menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan, dilantik Prabowo sebagai Ketua DK LPS.

    (shc/hns)

  • Ekspresi Anggito Abimanyu yang Resmi Jabat Bos Baru LPS

    Ekspresi Anggito Abimanyu yang Resmi Jabat Bos Baru LPS

    Foto Bisnis

    Andhika Prasetia – detikFinance

    Rabu, 08 Okt 2025 20:52 WIB

    Jakarta – Anggito Abimanyu resmi menjabat Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ia menggantikan Purbaya Yudhi Sadewa yang kini menjadi Menkeu.

  • Raih Cuan Maksimal di Pasar Saham Bareng Investor Legendaris Andry Hakim

    Raih Cuan Maksimal di Pasar Saham Bareng Investor Legendaris Andry Hakim

    Jakarta

    Keberhasilan investasi saham tak cukup jika hanya mengandalkan keberuntungan. Dibutuhkan strategi yang efektif untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

    Salah satu sosok yang telah membuktikannya adalah Andry Hakim, seorang entrepreneur dan investor yang sukses meraih lebih dari +20.000% keuntungan dalam tiga tahun terakhir.

    Lewat FITClass Saham, kamu berkesempatan belajar langsung dari Andry tentang cara menemukan saham potensial dan strategi yang bisa membuat investasimu berkembang pesat. Ratusan peserta sebelumnya sudah membuktikan hasilnya, bahkan banyak yang berhasil membeli rumah dan mobil mewah dari hasil cuan saham mereka.

    Kelas ini tersedia dalam dua tipe yaitu Kelas Premium (4 Hari Online via Zoom) dan Kelas VIP (4 Hari Online + 1 Hari Offline Bareng Andry Hakim).

    Selama kelas online (11-14 November 2025, pukul 20.00-22.00 WIB), kamu akan dipandu langsung oleh Andry Hakim.

    Ia akan membagikan cara menerapkan filosofi value investing ala Warren Buffet dengan pendekatan unik yang disesuaikan dengan karakter pasar saham Indonesia. Kelas dilakukan secara interaktif lewat Zoom, dengan pembahasan studi kasus nyata dan portofolio yang terbuka.

    Bagi peserta kelas VIP, ada sesi tambahan offline eksklusif (16 November 2025) bertajuk “Secrets of Indonesian Stock Market”. Di sesi ini, Andry akan mengulas kesalahan investasi yang pernah ia alami, cara menghindarinya, hingga berbagi insight portofolio terbarunya.

    Kamu juga akan mendapat kesempatan untuk makan malam langsung bersama Andry dan berdiskusi santai soal strategi pasar yang sedang berkembang.

    FITClass Saham mengajak siapapun kamu yang baru mulai berinvestasi maupun yang ingin naik level dalam mengelola portofolio. Materi disajikan lengkap dan mudah dipahami, mencakup dasar investasi hingga cara membaca peluang saham multibagger.

    Kalau kamu ingin belajar dari sosok yang sudah terbukti sukses, FITClass Saham bersama Andry Hakim ini adalah tempat yang tepat!

    Segera amankan kesempatanmu sekarang dan temukan rahasia di balik cuan besar investasi saham hanya di detikevent!

    (hns/hns)

  • Siap-siap! Anggito Bos Baru LPS Bakal Hadapi Tantangan Ini

    Siap-siap! Anggito Bos Baru LPS Bakal Hadapi Tantangan Ini

    Jakarta

    Menteri Keuangan sekaligus Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan tantangan yang akan dihadapi Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Anggito Abimanyu.

    Purbaya mengingatkan bahwa pada tahun 2028 akan mulai dilaksanakan Program Penjaminan Polis (PPP) asuransi. Hal ini selaras dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

    “Tantangan LPS kan sebentar lagi ada itu Program Penjaminan Polis tahun 2028,” kata Purbaya, ditemui di Kantor LPS, Equity Tower, SCBD, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

    Selain itu, ia juga mengingatkan agar LPS ke depan juga terus melakukan assesmen terhadap perbankan. Hasil asesmen harus tepat dan transparan, serta tepat waktu.

    “Mesti lihat terus kondisi perbankan seperti apa. Biasanya kadang-kadang agak telat. Kita harapkan ke depan lebih cepat dibanding sebelumnya,” ujarnya.

    Ia juga berpesan agar Anggito sebagai ketua LPS yang baru tetap kreatif dan transparan. Adapun transparan yang dimaksud ialah mengembangkan instrumen-instrumen menyesuaikan dengan kondisi perbankan dan perekonomian.

    “Instrumen-instrumen yang kita kembangkan untuk melihat kondisi perbankan dan perekonomian itu lebih advance dibandingkan tempat lain yang ada di KSSK. Nah itu harus dikembangkan terus ke depan, biar pegawai-pegawai tetap rajin, research dan mencari terobosan-terobosan baru untuk melihat gimana sih kondisi sistem perekonomian ke depan,” jelas Purbaya.

    Di sisi lain, Purbaya juga meyakini bahwa Anggito dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sebab, Anggito sendiri bukanlah orang baru di lingkungan tersebut.

    “Dia kan sudah cukup senior juga, harusnya nggak terlalu sulit untuk menjalankan tugasnya di LPS. Dan saya kan di KSSK juga, jadi dia akan lepas sendirian. Saya kendalikan dari sana juga. Kita diskusi di sana nanti di KSSK supaya semuanya bagus,” kata Purbaya.

    (shc/hns)

  • Menkop Susun Kriteria Koperasi Pengelola Tambang hingga 2.500 Ha

    Menkop Susun Kriteria Koperasi Pengelola Tambang hingga 2.500 Ha

    Jakarta

    Koperasi kini diberi wewenang untuk menggarap tambang mineral dan batu bara (minerba). Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba.

    Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menjelaskan aturan ini memberikan wewenang bagi koperasi untuk masuk ke sektor-sektor minerba. Namun, kriteria koperasi yang dapat mengelola tambang masih dalam proses penyusunan.

    “Kriterianya secara teknis nanti Kementerian Koperasi akan buat aturan, tapi secara teknis juga nanti di Kementerian ESDM juga ada,” ungkap Ferry saat ditemui wartawan di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

    Meski begitu, Ferry menyebut PP ini menjadi kesempatan bersejarah bagi koperasi. Menurutnya, momentum ini menjadi yang pertama sepanjang sejarah Indonesia. Ia pun menyebut sudah ada beberapa koperasi yang telah mengajukan izin pengelolaan tambang.

    “Sudah ada beberapa saya dengar dari daerah yang mengajukan ke kami,” jelasnya.

    Ferry menambahkan, Kementerian Koperasi sendiri kemungkinan akan menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) untuk aturan ini. Namun, ia tak menyebut rinci verifikasi dan kriteria koperasi yang boleh mengelola tambang.

    “Iya, nanti lagi kita bahas. Belum, baru kemarin terbitnya. Ya mungkin (bentuknya) Permen, ada petunjuk teknisnya,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, koperasi kini diberi wewenang untuk mengelola tambang minerba dengan wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) maksimal seluas 2.500 hektar. Dalam pasal 26F pada beleid tersebut menyatakan luas WIUP mineral logam atau WIUP batubara untuk koperasi dan badan usaha kecil dan menengah diberikan paling luas sebesar 2.500 hektare.

    Kemudian pada pasal 26 C yang menyebutkan, verifikasi kriteria administratif terhadap legalitas dan kriteria keanggotaan koperasi bagi pemberian prioritas kepada koperasi, dilakukan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang koperasi terhadap koperasi. Usai melalui verifikasi, Menteri menerbitkan persetujuan pemberian WIUP Mineral logam atau WIUP Batubara dengan cara prioritas melalui Sistem OSS.

    “Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya di wilayah dengan potensi tambang,” ucap Ferry dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/10/2025).

    (rrd/rrd)

  • Tetap Kreatif, Laporan Apa Adanya

    Tetap Kreatif, Laporan Apa Adanya

    Jakarta

    Serah Terima Jabatan (Sertijab) Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dilakukan Rabu malam ini (8/10/2025).

    Sertijab ini akan dilakukan oleh Plt. DK Ketua LPS Didik Madiyono kepada Ketua LPS yang sudah dilantik Presiden Prabowo Subianto, Anggito Abimanyu.

    Sertijab disaksikan para anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Salah satunya ialah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang juga merupakan Ketua KSSK dan mantan Kepala DK LPS.

    Terpantau di Kantor LPS di Equity Tower, SCBD, Jakarta, Anggito telah tiba di kantor barunya pada sekitar pukul 19.00. Tidak lama berselang, hadir pula Purbaya di lokasi.

    Sebelum masuk ke ruangan, Purbaya menyempatkan diri untuk menyampaikan sejumlah pesan untuk Ketua DK LPS yang baru.

    “(Pesannya) tetap kreatif, laporan apa adanya, asess (assessment) kondisi perbankan dengan benar,” ujar Purbaya, ditemui di lokasi.

    Purbaya juga memberi peringatan kepada Kepala DK LPS yang baru agar jujur dalam bekerja dan membuat pelaporan yang transparan.

    “Kalau nggak, nanti saya yang lebih tahu soalnya. Awas kalau mereka nggak tahu,” kata Purbaya sembari tersenyum.

    Dalam kesempatan tersebut, juga turut hadir beberapa perwakilan anggota KSSK lainnya, antara lain Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti, Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.

    Kemudian juga ada Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK sekaligus ex officio LPS, Dian Ediana Rae, Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun, Wakil Ketua Komisi XI Fauzih Amro, Wakil Ketua Komisi XI Muhammad Haika, hingga Anggota II Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Daniel Lumban Tobing.

    Sebagai informasi, pada siang hari ini Presiden RI Prabowo Subianto melantik dan mengambil sumpah Anggota DK LPS periode 2025-2030 di Istana Negara, setelah dipilih dan ditetapkan dalam Sidang Paripurna DPR pada tanggal 22 September 2025.

    Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 111/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisioner (ADK) LPS yang terdiri dari:

    1. Anggito Abimanyu, sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS
    2. Farid Azhar Nasution, sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS
    3. Doddy Zulverdi, sebagai Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank
    4. Ferdinan D Purba, sebagai Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Penjaminan Polis
    5. Aida S Budiman, Anggota Dewan Komisioner LPS ex-officio Bank Indonesia
    6. Suminto, Anggota Dewan Komisioner LPS LPS ex-officio Kementerian Keuangan

    Dengan pengangkatan ADK ini maka Dewan Komisioner LPS saat ini berjumlah 7 anggota dimana satu lagi, yaitu Dian Ediana Rae masih menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner LPS ex-officio Otoritas Jasa Keuangan.

    Pengangkatan ADK ini untuk menggantikan pejabat yang sudah selesai masa tugasnya, yaitu Didik Madiyono, Anggota Dewan Komisioner Bidang Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank, dan Luky Alfirman, Anggota Dewan Komisioner ex-officio Kementerian Keuangan.

    Didik Madiyono juga merangkap sebagai Plt Ketua Dewan Komisioner LPS sejak pengunduran diri Purbaya Yudhi Sadewa dari Ketua Dewan Komisioner LPS yang dilantik Presiden Prabowo menjadi Menteri Keuangan pada tanggal 8 September 2025.

    (shc/hns)

  • Menyongsong Masa Depan Digital Industri Asuransi

    Menyongsong Masa Depan Digital Industri Asuransi

    Foto Bisnis

    Andhika Prasetia – detikFinance

    Rabu, 08 Okt 2025 19:30 WIB

    Jakarta – Rhenald Kasali sebut pentingnya agen asuransi beradaptasi di era kecerdasan buatan. Menurutnya, teknologi harus dimanfaatkan untuk memperkuat nilai kemanusiaan.

  • Kopdes Bakal Kerja Sama dengan Swasta, Harga Barang di Desa Bisa Murah

    Kopdes Bakal Kerja Sama dengan Swasta, Harga Barang di Desa Bisa Murah

    Jakarta

    Pemerintah memastikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat bekerjasama dengan perusahaan swasta. Kerja sama di sini berkaitan dengan jenis usaha ataupun produk yang dijual.

    Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan kerja sama itu dibutuhkan agar masyarakat desa bisa mendapatkan banyak produk kebutuhan dengan harga yang terjangkau. Karena selama ini masyarakat desa sering mendapatkan harga barang yang lebih mahal dibanding di kota.

    “Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan dibukakan skema kerja sama dengan pihak swasta juga dan bukan hanya BUMN. Tetapi saya ingin menyampaikan ada fakta-fakta bahwa masyarakat desa itu seringkali mendapatkan barang dengan harga yang lebih mahal dibandingkan orang kota,” kata dia dalam dalam Investor Daily Summit 2025, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

    Ia menerangkan, selama ini mahalnya harga barang yang didapatkan masyarakat desa karena terlalu panjang mata rantai pasok barang. Ferry mencontohkan, sebelumnya pupuk subsidi dan akses LPG 3 Kg sangat sulit didapat oleh masyarakat desa.

    “Jadi makin ke bawah bukan makin murah. Obat juga menurut kami ini juga harus. Mudah-mudahan nanti akan mendapatkan harga yang murah,” terangnya.

    Ferry mengatakan, di tengah terbentuknya Kopdeskel Merah Putih ini, pemerintah juga mendapatkan lebih banyak kendala di desa. Ia menyebutkan, masih banyak desa belum terakses listrik dan internet.

    “Banyak sekali desa-desa yang belum punya, belum ada listriknya. Jumlahnya saya ngilu untuk menyampaikan di sini. Ada belasan ribu desa yang belum terkoneksi jaringan internet. Nah ini masalah-masalah yang harus dihadapi oleh new economic order,” pungkasnya.

    (fdl/fdl)