Category: CNNindonesia.com

  • Hamas Ingin Perpanjang Gencatan Senjata di Jalur Gaza

    Hamas Ingin Perpanjang Gencatan Senjata di Jalur Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok militan Palestina, Hamas ingin memperpanjang gencatan senjata empat hari dengan Israel. Ini merupakan upaya Hamas agar sandera yang dibebaskan bisa lebih banyak lagi.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Minggu malam, Hamas mengatakan bahwa mereka ingin “memperpanjang gencatan senjata setelah periode empat hari berakhir, melalui upaya serius untuk meningkatkan jumlah orang yang dibebaskan dari penjara sebagaimana diatur dalam perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.”

    Awal pekan ini, Qatar, yang memainkan peran sentral dalam memediasi kesepakatan tersebut, mengatakan bahwa pihaknya juga berharap untuk memperpanjang gencatan senjata, yang mencakup ketentuan perpanjangan satu hari ekstra untuk setiap sepuluh sandera yang siap dibebaskan Hamas.

    “Apa yang kami harapkan adalah bahwa momentum yang telah dibawa dari pembebasan dan dari kesepakatan empat hari ini akan memungkinkan kami untuk memperpanjang gencatan senjata lebih dari empat hari ini, dan oleh karena itu masuk ke dalam diskusi yang lebih serius tentang sisa sandera,” kata juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Majed Al-Ansari, melansir CNN.

    Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bertujuan memperpanjang gencatan senjata di Gaza. Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas sebelumnya hanya menyepakati gencatan senjata selama empat hari.

    Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.

    Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap “terlibat secara pribadi untuk memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.”

    “Selama berminggu-minggu saya telah menganjurkan jeda dalam pertempuran untuk dua tujuan: untuk meningkatkan bantuan yang masuk ke warga sipil Gaza yang membutuhkan bantuan, dan untuk memfasilitasi pembebasan sandera.”

    Biden mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai antara Israel dan Hamas “terstruktur sehingga dapat diperpanjang untuk terus membangun hasil-hasil ini.”

    “Itulah tujuan kami: untuk menjaga agar jeda ini terus berlanjut hingga besok,” kata Biden.

    Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Biden bahwa Israel akan melanjutkan serangan di Gaza dengan kekuatan penuh setelah gencatan senjata sementara berakhir.

    Namun, Netanyahu mengaku menyambut baik rencana perpanjangan gencatan senjata jika hal itu dapat memfasilitasi pembebasan sepuluh sandera tambahan setiap hari, seperti yang telah disepakati dalam kesepakatan awal yang ditengahi oleh Qatar.

    Sebelumnya, Israel dan milisi Hamas sepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Barak Militer Diserbu, Sierra Leone Berlakukan Jam Malam

    Barak Militer Diserbu, Sierra Leone Berlakukan Jam Malam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sierra Leone memberlakukan jam malam serentak di seluruh negara setelah kelompok bersenjata menyerang barak militer utama di Ibu Kota.

    Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio mengumumkan jam malam nasional pada hari Minggu setelah orang-orang bersenjata menyerang barak utama dan terbesar militer di ibukota negara Afrika Barat tersebut. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran akan kekacauan ketertiban di tengah-tengah lonjakan kudeta di wilayah tersebut.

    Orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang gudang senjata militer di dalam barak Wilberforce di ibukota, Freetown, pada pagi hari, kata Bio dalam sebuah pernyataan yang diposting di X. Ia menambahkan bahwa mereka dipukul mundur oleh pasukan keamanan dan “ketenangan telah dipulihkan.”

    “Ketika tim gabungan Pasukan Keamanan kami terus membasmi sisa-sisa pemberontak yang melarikan diri, jam malam nasional telah diumumkan dan warga didorong untuk tetap berada di dalam rumah,” tulisnya.

    Kementerian Informasi dan Pendidikan juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah dan pasukan keamanan sudah “mengendalikan” situasi. Sampai saat ini belum ada informasi lebih rinci tentang kelompok bersenjata atau alasan serangan tersebut.

    Sebuah video viral menunjukkan tentara berpatroli di jalan-jalan kosong di Freetwon. Dalam rekaman video itu juga terdengar suara rentetan tembakan.

    Gejolak di Sierra Leone terjadi usai Bio terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan kedua pada bulan Juni lalu dalam sebuah pemungutan suara yang dipersengketakan. Dalam pemilu tersebut dilaporkan ada dugaan kecurangan, sehingga membuat partai oposisi tidak puas dengan hasilnya.

    Ini adalah pemilihan presiden kelima di negara ini sejak berakhirnya perang saudara yang brutal selama 11 tahun – lebih dari dua dekade yang lalu – yang menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan perekonomian negara.

    Bio terus menghadapi kritik karena kondisi ekonomi yang melemahkan. Hampir 60 persen dari populasi Sierra Leone yang berjumlah lebih dari tujuh juta jiwa menghadapi kemiskinan, dengan pengangguran kaum muda menjadi salah satu yang tertinggi di Afrika Barat.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Biden Mau Perpanjang Gencatan Senjata, Netanyahu Kasih Sinyal Positif

    Biden Mau Perpanjang Gencatan Senjata, Netanyahu Kasih Sinyal Positif

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bertujuan memperpanjang gencatan senjata di Gaza. Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas sebelumnya hanya menyepakati gencatan senjata selama empat hari.

    Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.

    Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap “terlibat secara pribadi untuk memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.”

    “Selama berminggu-minggu saya telah menganjurkan jeda dalam pertempuran untuk dua tujuan: untuk meningkatkan bantuan yang masuk ke warga sipil Gaza yang membutuhkan bantuan, dan untuk memfasilitasi pembebasan sandera.”

    Biden mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai antara Israel dan Hamas “terstruktur sehingga dapat diperpanjang untuk terus membangun hasil-hasil ini.”

    “Itulah tujuan kami: untuk menjaga agar jeda ini terus berlanjut hingga besok,” kata Biden, melansir CNN.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa ia mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden bahwa Israel akan melanjutkan serangan di Gaza dengan kekuatan penuh setelah gencatan senjata sementara berakhir.

    Namun, Netanyahu ia mengaku menyambut baik perpanjangan gencatan senjata jika hal itu dapat memfasilitasi pembebasan sepuluh sandera tambahan setiap hari, seperti yang telah disepakati dalam kesepakatan awal yang ditengahi oleh Qatar.

    Sebelumnya, Israeldan milisi Hamassepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • 39 Anak Palestina Bebas dari Penjara Israel, Disambut Suka Cita

    39 Anak Palestina Bebas dari Penjara Israel, Disambut Suka Cita

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 39 anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel pada hari ketiga gencatan senjata antara Israel-Hamas, Minggu (26/11).

    Puluhan anak-anak itu diantar oleh sebuah bus ke pusat kota Tepi Barat, Ramallah, Minggu malam waktu setempat. Mereka dibebaskan setelah Hamas melepas 17 sandera yang ditawan di Gaza.

    Sebelumnya, Dinas Penjara Israel mengkonfirmasi bahwa mereka telah membebaskan 39 narapidana dan tahanan dari total tujuh penjara Israel (enam di Israel dan satu di Tepi Barat), sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan Hamas.

    Mengutip CNN, mereka yang dibebaskan pada hari Minggu termasuk anak laki-laki berusia 18 tahun ke bawah; dua orang berusia 15 tahun, dan satu orang, yang termuda yang dibebaskan, berusia 14 tahun.

    Mereka disambut di Ramallah oleh ratusan simpatisan, sebagian melambaikan bendera Palestina, sebagian lagi membawa bendera Hamas.

    Beberapa orang ditahan tanpa mengetahui tuduhan mereka: 16 dari mereka yang dibebaskan sedang menjalani hukuman, sebagian besar karena serangan terhadap warga Israel, menurut informasi yang diambil dari Dinas Penjara Israel dan Masyarakat Tahanan Palestina, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang mengadvokasi hak-hak tahanan.

    Sisanya, 23 orang yang dibebaskan telah ditahan dalam penahanan administratif, sebuah praktik yang dikritik secara luas di mana seorang tahanan tidak mengetahui adanya dakwaan terhadap mereka, dan kasus mereka tidak tunduk pada proses hukum apa pun.

    Sebelumnya, Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • 3 Mahasiswa Palestina Ditembak di Vermont, Pelaku Masih Buron

    3 Mahasiswa Palestina Ditembak di Vermont, Pelaku Masih Buron

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tiga mahasiswa asal Palestina jadi korban penembakan di Vermont, Amerika Serikat (AS). Ketiga mahasiswa itu ditembak di area dekat Universitas Vermont, Burlington, Sabtu malam (25/11).

    Kepala Polisi Burlington Jon Murad mengatakan mulanya petugas merespons permintaan bantuan dan menemukan dua korban, dengan korban ketiga berada tidak jauh dari lokasi penembakan, semuanya dekat dengan kampus Universitas Vermont.

    Menurut Jon setelah itu para korban langsung dibawa ke University of Vermont Medical Center, mengutip CNN.

    Polisi belum bisa mengidentifikasi pelaku penembakan, kata Jon, “dan departemen kepolisian sedang dalam tahap awal penyelidikan kejahatan ini.”

    Ketiga korban tersebut merupakan lulusan Ramallah Friends School, sebuah sekolah nirlaba swasta yang dikelola oleh Quaker di Ramallah, Palestina.

    Sekolah tersebut mengidentifikasi para siswa dalam sebuah unggahan di Facebook sebagai Hisham Awartani, Kinnan Abdelhamid dan Tahseen Ahmed.

    Menurut Ramallah Friends School, ketiganya adalah mahasiswa di perguruan tinggi Amerika. Haverford College di Pennsylvania mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa Abdelhamid adalah mahasiswa junior di perguruan tinggi tersebut, sedang dalam masa pemulihan dari luka tembak di sebuah rumah sakit.

    Husam Zomlot, duta besar Palestina untuk Inggris, memposting di X tentang insiden tersebut, menyebutkan nama-nama mahasiswa dan mengidentifikasi mereka sebagai “tiga pemuda Palestina.”

    “Kejahatan kebencian terhadap warga Palestina harus dihentikan. Warga Palestina di mana pun membutuhkan perlindungan,” tulis Zomlot di X (sebelumnya Twitter).

    Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab mengatakan dalam sebuah rilis berita bahwa mereka “memiliki alasan untuk meyakini bahwa penembakan ini terjadi karena para korban adalah orang Arab.” Organisasi hak-hak sipil tersebut menambahkan bahwa dua dari mahasiswa tersebut masih dalam perawatan intensif dan satu lainnya mengalami “luka yang sangat kritis dan serius.”

    Mereka juga mengumumkan bahwa ada hadiah sebesar US$10.000 untuk “informasi yang dapat membantu menangkap dan menghukum pelaku penembakan.”

    Penembakan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan kejahatan kebencian di AS dalam beberapa minggu sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan mematikan di Israel dan Israel membalas dengan serangan udara yang menghancurkan di Gaza.

    Pada bulan Oktober, seorang anak laki-laki Amerika keturunan Palestina berusia 6 tahun ditikam hingga tewas oleh pemilik rumah keluarganya dalam sebuah kasus yang oleh pihak berwenang disebut sebagai kejahatan kebencian.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Biden Umumkan Pembebasan Abigail, Bocah 4 Tahun yang Disandera Hamas

    Biden Umumkan Pembebasan Abigail, Bocah 4 Tahun yang Disandera Hamas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan pembebasan bocah perempuan berusia 4 tahun yang sempat ditawan kelompok militan Hamas.

    Menurut Biden bocah perempuan warga negara AS itu kini sudah berada di Israel dengan selamat setelah dibebaskan pada hari Minggu (26/11).

    “Dia sudah bebas dan dia ada di Israel sekarang,” kata Biden, mengutip AFP.

    “Dia mengalami trauma yang mengerikan,” tambah Biden.

    Anak perempuan berusia 4 tahun itu yang sempat disandera Hamas itu bernama Abigail Edan. Ia diculik kelompok Hamas pada 7 Oktober.

    Edan menjadi yatim piatu ketika orang tuanya dibunuh oleh Hamas pada peristiwa penculikan tahun tersebut. Dia berusia 3 tahun saat diculik, dan melewati ulang tahun ke-4 saat disandera.

    Abigail merupakan satu dari 17 sandera yang dibebaskan pada Minggu (26/11). Menurut laporan IDF, 17 orang sandera yang diserahkan ke Palang Merah, 14 di antaranya warga Israel dan tiga lainnya warga negara asing.

    Sebelumnya, Israel dan milisi Hamas sepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • IDF: Palang Merah Terima 14 Sandera yang Ditawan di Gaza

    IDF: Palang Merah Terima 14 Sandera yang Ditawan di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut Palang Merah telah menerima 14 sandera yang ditawan di Gaza, Palestina, Minggu (26/11).

    Menurut IDF, selain 14 sandera asal Israel yang diserahkan ke Palang Merah, ada tiga warga negara asing yang ikut dibebaskan hari ini.

    “Berdasarkan informasi yang diterima dari Palang Merah, 14 sandera Israel dan tiga sandera asing telah diserahkan kepada Palang Merah,” demikian pernyataan yang dikeluarkan IDF, Minggu (26/11), mengutip AFP.

    Kelompok ini merupakan bagian dari rencana pertukaran sandera tahap ketiga yang ditahan di Gaza dengan para tahanan Palestina, yang akan dilakukan dalam gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas.

    Sebelumnya, Israel dan milisi Hamas sepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Pada Minggu (26/11), gencatan senjata memasuki hari ketiga.

    Sejauh ini, total sandera Israel yang dibebaskan Hamas mencapai 40 orang. Di hari pertama tercatat 13 orang, dan dihari kedua, yakni pada Sabtu, juga terdapat 13 orang, dan di hari ketiga dilaporkan 14 orang.

    Di hari pertama, Hamas juga membebaskan 10 warga Thailand dan satu warga asing. Kemudian di hari kedua, empat warga Thailand turut dilepas milisi itu, dan hari ketiga empat warga asing turut dibebaskan.

    Namun, pembebasan warga asing ini tak termasuk dalam kesepakatan Israel-Hamas.

    Gencatan senjata ini muncul usai puluhan hari Israel melancarkan agresi ke Palestina. Sepanjang agresi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah hingga rumah sakit.

    Imbas serangan pasukan Israel, lebih dari 14.800 orang di Palestina meninggal.

    Deret Simbol-Slogan Perlawanan Palestina ke Israel (Foto: CNN Indonesia/ Agder Maulana) (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Serangan Udara Israel Kembali Bombardir Bandara Utama Suriah

    Serangan Udara Israel Kembali Bombardir Bandara Utama Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel kembali melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Damaskus di Suriah, sehingga membuat bandara itu tidak dapat beroperasi lagi. Bandara ini sebetulnya baru beroperasi kembali setelah mendapat serangan serupa bulan lalu.

    “Pesawat-pesawat tempur Israel pada hari Minggu sore melakukan serangan baru yang menargetkan bandara internasional Damaskus, membuatnya tidak beroperasi lagi,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, Minggu (26/11).

    Serangan tersebut menargetkan landasan pacu, dan melaporkan suara ledakan dari arah bandara militer di tempat lain di ibukota.

    Israel telah melancarkan ratusan serangan udara ke negara tetangganya di utara sejak perang saudara Suriah dimulai pada tahun 2011, terutama menargetkan para pejuang Hizbullah Lebanon dan pasukan yang didukung Iran serta posisi-posisi tentara Suriah.

    Namun, serangan-serangan tersebut semakin meningkat sejak perang antara Israel dan Hamas, sekutu Hizbullah, dimulai 7 Oktober, dan serangan-serangan Israel terhadap bandara Damaskus dan bandara Aleppo di bagian utara pada tanggal 12 Oktober dan 22 Oktober membuat kedua fasilitas tersebut tidak beroperasi.

    Dua kantor tiket di ibukota mengatakan kepada AFP bahwa penerbangan telah kembali dibuka dari Damaskus pada hari Minggu, dan media lokal juga melaporkan pembukaan kembali.

    Pihak berwenang belum memberikan pengumuman resmi mengenai hal ini. Penerbangan dialihkan ke Latakia di pantai barat setelah serangan 22 Oktober.

    Israel jarang mengomentari serangan individu yang menargetkan Suriah, namun telah berulang kali mengatakan tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, memperluas kehadirannya di sana.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gedung Putih Yakin Hamas Segera Bebaskan Sandera Asal AS

    Gedung Putih Yakin Hamas Segera Bebaskan Sandera Asal AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, optimistis sandera asal Amerika Serikat akan dibebaskan oleh Hamas hari ini, Minggu (26/11).

    “Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa salah satu warga AS tersebut akan dibebaskan hari ini,” kata Sullivan, Minggu (26/11).

    Kendati begitu, Sullivan menolak memberikan identitas sandera yang mungkin akan dibebaskan oleh Hamas. Ketika ditanya kemungkinan sandera yang akan dibebaskan adalah seorang anak perempuan berusia empat tahun yang orang tuanya terbunuh, ia mengatakan “Kami tahu siapa dia, tapi saya tidak bisa memastikannya.”

    Israel dan Hamas sepakat saling menukar 50 sandera yang ditahan militan Palestina itu dengan 150 tawanan di penjara-penjara Israel selama periode gencatan senjata empat hari.

    Mengutip Reuters, sejauh ini Hamas telah membebaskan 26 warga Israel dan empat warga Thailand yang disandera. Sementara, Israel telah membebaskan 78 warga Palestina.

    Mesir, yang membantu memediasi kesepakatan tersebut, mengatakan bahwa mereka telah menerima daftar 13 warga Israel dan 39 warga Palestina yang dijadwalkan untuk pembebasan ketiga pada hari Minggu.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (Reuters/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Hari Kedua Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 17 Sandera

    VIDEO: Hari Kedua Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 17 Sandera

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok militan Palestina Hamas membebaskan 17 sandera Israel pada Sabtu (25/11) di hari kedua gencatan senjata.

    Jumlah sandera itu terdiri dari enam wanita, tujuh anak dan remaja serta Warga Negara Thailand.

    Sebelumnya sempat terjadi penundaan selama tujuh jam karena Hamas mengklaim Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

    Qatar sebagai mediator Israel-Palestina pun berhasil meredakan konflik tersebut.

    Israel pun telah membebaskan 39 tahanan Palestina yang terdiri dari 6 wanita dan 33 anak-anak.