Category: CNNindonesia.com

  • Viral Sandera Israel Kirim Surat ‘Terima Kasih’ untuk Hamas

    Viral Sandera Israel Kirim Surat ‘Terima Kasih’ untuk Hamas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, merilis surat yang diklaim ditulis oleh salah satu sanderanya yang baru dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel pekan lalu.

    Surat tersebut ditulis oleh Danielle, seorang perempuan Israel yang disandera milisi Hamas pada 7 Oktober lalu. Ia disandera bersama aknya, Emilia Aloni berusia 6 tahun.

    Surat yang diklaim ditulis oleh Danielle itu dirilis oleh media Al Qassam dan menjadi sorotan media Arab dan Timur Tengah. Meski begitu, belum bisa diverifikasi isi surat tersebut dan kebenarannya.

    Dalam surat itu, Danielle mengaku dia dan anaknya diperlakukan manusiawi oleh para milisi Hamas selama ditawan.

    “Putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza. Terima kasih atas waktu yang Anda (milisi Hamas) habiskan sebagai pengasuh,” ucap Danielle dalam surat itu.

    “Dia (Emilia) belum pernah bertemu siapa pun dalam perjalanan panjang kami, mulai dari pangkat rendah hingga pimpinan, yang tidak memperlakukannya dengan kelembutan, kasih sayang, dan cinta,” paparnya menambahkan seperti dikutip Palestine Chronicle.

    Dalam surat itu, Danielle juga mengucapkan salam perpisahan kepada milisi Hamas yang sudah bersamanya sejak 7 Oktober lalu.

    “Kepada para jenderal yang telah mendampingi saya dalam beberapa minggu terakhir, sepertinya kita akan berpisah besok, namun saya berterima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang ditunjukkan terhadap putri saya, Emilia,” kata Danielle.

    “Anda sudah seperti orang tua baginya, mengundangnya ke kamarmu kapan pun dia mau. Dia mengakui perasaan bahwa Anda semua adalah temannya, bukan hanya teman, tapi benar-benar dicintai dan baik.”

    Hamas menyandera lebih dari 200 orang dari Israel saat melancarkan serangan dadakan ke negara Zionis itu pada 7 Oktober lalu. Serangan Hamas ini menjadi pematik agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina hingga hari ini telah menewaskan lebih dari 14.800 warga sipil, termasuk 6.000 anak.

    Sebanyak 200 lebih sandera itu terdiri dari warga Israel hingga warga negara asing seperti warga Amerika Serikat, Prancis, hingga Thailand.

    Sekitar dua pekan setelah perang pecah, Hamas sempat membebaskan dua sandera. Saat itu, sejumlah cerita sandera yang mengaku diperlakukan sangat baik oleh milisi Hamas pun sempat jadi sorotan publik.

    Hamas, milisi penguasa Gaza itu pun akhirnya sepakat membebaskan puluhan sandera lainnya secara bertahap setelah menyepakati gencatan senjata dengan Israel pada pekan lalu.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang

    Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan kelompok Hamas Palestina resmi memperpanjang gencatan senjata selama dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu Gaza.

    Perpanjangan gencatan senjata ini disebut-sebut untuk membebaskan lebih banyak sandera atau tahanan dari Gaza dan Israel.

    Pentolan Hamas Ghazi Hamid mengatakan kesepakatan perpanjangan ini telah tertulis dalam perjanjian. Perpanjangan gencatan senjata disepakati lantaran kedua belah pihak setuju membebaskan lebih banyak tahanan dan sandera dari masing-masing pihak.

    “Itu [kemungkinan perpanjangan gencatan senjata] tertulis dalam perjanjian, jika Hamas membebaskan lebih banyak sandera, akan ada lebih banyak gencatan senjata,” kata Hamid kepada Al Jazeera.

    Hamid berharap gencatan senjata ini bisa terus diperpanjang hingga perang berakhir.

    Dia juga menyebut harapan itu mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti Qatar, Mesir, dan sejumlah negara Barat.

    “Kami ingin mengakhiri perang. Kami sedang gencatan senjata sementara, tapi kami mencoba memperpanjang,” ujar dia.

    Sementara itu, Israel belum memberikan komentar resmi soal perpanjangan gencatan senjata.

    Namun sebelum resmi diperpanjang, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberi sinyal persetujuan atas rencana ini.

    Di kesempatan terpisah, Israel juga menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan seluruh sandera. meski mereka juga berambisi memusnahkan hamas.

    “Kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: melenyapkan Hamas, memastikan Gaza tak seperti semula, dan tentu saja pembebasan semua sandera kami,” ujar Netanyahu.

    Pengumuman perpanjangan gencatan senjata ini muncul dari mediator Israel-Hamas yakni Qatar.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan kedua pihak sepakat menambah hari untuk jeda kemanusiaan.

    “Pemerintah Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari proses mediasi yang berlangsung, kesepakatan telah tercapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama tambahan dua hari di Jalur Gaza,” ungkap Al Anshari.

    Gencatan senjata pertama Israel dan Hamas berlangsung pada 24-27 November.

    Kesepakatan itu mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, hingga pertukaran tahanan.

    Menyoal pertukaran tahanan, Hamas sepakat membebaskan 50 sandera Israel, dan pemerintahan Zionis sepakat melepas 150 tahanan Palestina.

    Selama gencatan senjata fase pertama, Hamas melepas 39 warga Israel dan ditukar 117 tahanan Palestina.

    Sebagai bagian dari negosiasi Qatar, Hamas juga membebaskan sandera warga asing yakni 17 warga negara Thailand, satu warga Filipina, dan satu orang kewarganegaraan ganda Rusia-Israel.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • 9 Komandan-Tokoh Hamas yang Tewas Dibunuh Pasukan Israel

    9 Komandan-Tokoh Hamas yang Tewas Dibunuh Pasukan Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ambisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menyerang Palestina dan memburu Hamas semakin menjadi-jadi meskipun disepakati gencatan senjata.

    Pembebasan puluhan sandera dan gencatan senjata selama beberapa hari bukan menjadi tanda berakhirnya perang antara Israel dan Hamas.

    “Kami terus melanjutkan sampai kami mencapai kemenangan penuh. Menghilangkan Hamas, membebaskan tawanan kami dan memastikan bahwa pasca-Hamas tidak akan ada ancaman terhadap Israel.” ungkap Netanyahu, dikutip dari The Guardian.

    Netanyahu juga telah menginstruksikan Mossad, badan intelijen Israel untuk menargetkan serangan kepada para pemimpin Hamas dimanapun mereka berada.

    Sejak serbuan balasan ditujukan ke pasukan Hamas pada 7 Oktober, Israel mengklaim berhasil membunuh beberapa komandan Hamas.

    Berikut daftar komandan Hamas yang tewas dibunuh pasukan Israel.

    1. Ayman Nofal

    Pasukan Israel berhasil membunuh komandan tertinggi Hamas, Ayman Nofal, yang sedang bertugas di kamp pengungsi Bureij, Gaza.

    Kematian Nofal dikonfirmasi langsung oleh kelompok sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz el-Deen Al-Qassam, akibat serangan udara Israel pada Selasa (17/10).

    “Ayman Nofal, ‘Abu Ahmad’, seorang anggota dewan umum militer dan komandan komando pusat Brigade Al-Qassam, tewas”, ungkap Hamas, dikutip dari WION News.

    Nofal sendiri merupakan tokoh yang berpengaruh di Hamas dalam pembuatan senjata dan mengarahkan roket yang ditembakkan ke Israel. Nofal juga pernah menjadi kepala intelijen Hamas.

    2. Billal Al Qedra

    Salah satu komandan Hamas yang juga berhasil dibunuh oleh IDF adalah Billal al-Qedra. Juru bicara IDF, Letnan Kolonel Peter Lerner, mengungkapkan bahwa Billal yang diduga memimpin serangan terhadap Kibbutz atau pemukiman Nirim di dekat perbatasan Israel, telah tewas atas serangan Israel, dikutip dari CNN.

    “Ini hanya untuk mencontohkan bahwa kami memiliki intelijen untuk memusnahkan kepemimpinan Hamas sampai ke pihak-pihak peneror yang melanggar, menembus, dan membantai bayi di kamar tidur mereka. Jadi, operasi sedang berlangsung,” kata Lerner.

    3. Muetaz Eid

    Dalam serbuan balasan ke Gaza, Israel menargetkan 250 titik serangan untuk melumpuhkan Hamas. Selain itu, Israel juga menyerang lebih dari 100 sasaran militer yang berlokasi di Zaytun, Khan Yunis, dan Jabaliya barat.

    Tujuan dari Israel adalah melumpuhkan Hamas dengan menyerbu pusat komando operasional, kompleks militer, lusinan peluncur, pos peluncuran rudal anti-tank, dan pos pengamatan, dikutip dari New York Post.

    Aksi Israel ini akhirnya kembali berhasil menggugurkan komandan Hamas, Muetaz Eid. Intelijen IDF dan Badan Keamanan Israel (ISS) mendeteksi keberadaan Eid di distrik selatan.

    4.Merad Abu Merad

    IDF mengklaim berhasil membunuh komandan Hamas, Merad Abu Merad, saat menyerang Gaza pada pekan lalu.

    Merad terbunuh atas serangan jet tempur Israel menyasar markas operasional Hamas.

    “Selama serangan itu, jet tempur IDF membunuh Merad Abu Merad, yang merupakan kepala Sistem Udara Hamas di Kota Gaza dan sebagian besar bertanggung jawab mengarahkan teroris selama pembantaian pada hari Sabtu,” kata IDF, dikutip CNN.

    Merad sendiri dikenal memimpin serbuan Hamas ke Israel yang terjadi sejak Sabtu (7/10).

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    5. Jawad Abu Shamala

    Jawad Abu Shamala adalah menteri ekonomi Hamas yang selama ini pendanaan aktivitas Hamas, baik didalam maupun diluar Gaza.

    Gugurnya Jawad terjadi setelah Israel dalam beberapa hari menggempur bank-bank utama Hamas. Israel juga meluncurkan serangan udaranya yang menargetkan lokasi strategis pemimpin Hamas.

    6. Zakaria Abu Maamar

    Zakarian Abu Maamar sebagai biro politik Hamas gugur bersama dengan Jawad dalam serangan udara Israel.

    Dikutip dari Reuter, putri dari Maamar terlihat menangis di pemakaman ayahnya yang dibunuh di Khan Younis, selatan Jalur Gaza.

    Korban tewas pemimpin Hamas diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan invasi IDF di Gaza yang kian intens.

    7. Amar Abu Jalalah

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim berhasil membunuh komandan angkatan laut Hamas, Amar Abu Jalalah, saat melayangkan serangan udara ke Khan Younis, kota terbesar di Gaza selatan, pada Kamis (23/11).

    “Jet tempur IDF, yang diarahkan oleh intelijen IDF dan ISA, berhasil melumpuhkan Amar Abu Jalalah, komandan angkatan laut Hamas di Khan Yunis dan seorang agen tambahan di angkatan laut Hamas,” tulis IDF di sosial media X.

    “Amar Abu Jalalah adalah seorang agen senior di angkatan laut Hamas dan terlibat dalam mengarahkan beberapa serangan teror melalui laut yang digagalkan oleh IDF.” imbuhnya.

    Gempuran Israel ke wilayah Khan Younis terjadi setelah Tel Aviv menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Hamas pada Rabu (22/11).

    8. Nasim Abu Ajina

    Serangan udara Israel di Jalur Gaza, Palestina berhasil melumpuhkan Nasim Abu Ajina yang teridentifikasi sebagai komandan batalion tempur di Gaza utara.

    Dilansir dari CBS News, militer Israel menyatakan pada Selasa (30/10) bahwa serangan berbasis intelijen dengan jet tempur IDF dan Badan Keamanan Israel (ISS) berhasil menewaskan Ajina.

    Pembunuhan komandan Hamas tersebut seiring dengan peningkatan operasi darat Israel di Gaza.

    9. Mohammed Katamish

    Pejabat senior Hamas, Mohammed Katamish, dikonfirmasi militer Israel pada Minggu (22/10) telah tewas atas serangan artileri di Jalur Gaza.

    Dilansir dari Anadolu Agency, Katamish merupakan wakil komandan sistem roket dan artileri kelompok perlawanan Palestina, yang juga bertanggung jawab mengarahkan tembakan roket di wilayah tengah.

    Katamish berkontribusi penting dalam perencanaan dan peluncuran roket Hamas ke Israel.

  • Rusia Singgung NATO sebagai Syarat Damai di Ukraina, Ditolak Kyiv

    Rusia Singgung NATO sebagai Syarat Damai di Ukraina, Ditolak Kyiv

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rusia menawarkan penghentian invasi di Ukraina dengan syarat Presiden Volodymyr Zelenskyy membatalkan niat bergabung ke NATO, namun Kyiv menolak.

    Pemimpin delegasi Ukraina David Arakhamia mengatakan Rsusia telah mengusulkan resolusi atas konflik tersebut sejak menjelang akhir 2022.

    Arakhamia mengatakan kepada jurnalis Ukraina Natalia Moseychuk bahwa Rusia memandang netralitas Ukraina sebagai syarat utama untuk potensi perdamaian, namun pihak Kyiv menaruh sangsi atas kata-kata tersebut.

    “Mereka benar-benar berharap bahwa mereka akan menekan kami untuk menandatangani perjanjian tersebut sehingga kami bersikap netral. Itu adalah hal besar bagi mereka,” ujar Arakhamia dikutip dari Business Insider. 

    “Tidak ada, tidak akan ada kepercayaan pada Rusia bahwa mereka akan melakukannya. Itu hanya bisa dilakukan jika ada jaminan keamanan,” terang Arakhamia mengutarakan ketidakpercayaan atas bujukan Moskow tersebut.

    Menurut Arakhamia menandatangani perjanjian tanpa jaminan seperti itu akan membuat Ukraina rentan akan potensi serangan karena hal itu akan memberi Rusia kesempatan untuk berkumpul dan bersiap menghadapi agresi militer berikutnya.

    Saran agar Ukraina tidak melakukan penandatanganan perjanjian apapun pertama kali datang dari mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ketika datang ke Kyiv pada April 2022.

    Ukraina dan Rusia sempat menyatakan kesiapan pertemuan Zelenskyy dan Vladimir Putin. Diskusi mendadak terhenti ketika pasukan Rusia mundur dari Kyiv. Penarikan pasukan tersebut mengungkap kejahatan perang yang besar, termasuk pembantaian Bucha yang merupakan tragedi pembantaian ratusan rakyat sipil Ukraina oleh pasukan Rusia pada Maret 2022.

    Putin sempat mengatakan keputusan menginvasi Ukraina merupakan langkah yang salah karena perang tersebut menjadi bumerang dan membuat negara-negara anggota NATO bersatu mendukung Ukraina.

    Kendati demikian Ukraina tampaknya tidak akan segera bergabung dengan NATO karena AS menentang perluasan keanggotaan demi menghindari peningkatan ketegangan pihak Barat dengan Rusia.

    (nva/bac)

  • Gencatan Senjata Diperpanjang, Israel Bebaskan 33 Tahanan Palestina

    Gencatan Senjata Diperpanjang, Israel Bebaskan 33 Tahanan Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel membebaskan tambahan 33 warga Palestina yang menjadi tahanan di beberapa penjara pada Senin (27/11). 

    Pembebasan ini dilakukan menyusul kesepakatannya dengan kelompok Hamas Palestina untuk memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza. Puluhan warga Palestina itu dibebaskan dari beberapa penjara Israel antara lain Damon, Mgiddo, Ofer, Ktzi’ot, Ramon, dan Nafha.

    Di sisi lain, Hamas juga membebaskan tambahan 11 sanderanya sebagai bagian dari kesepakatan perpanjangan gencatan senjata.

    Dikutip CNN, Hamas sejauh ini telah membebaskan 69 dari total sekitar 200 sandera. Sementara itu, Israel telah membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang menjadi tahanan, mayoritas perempuan dan anak-anak.

    Ratusan tahanan Palestina ini telah dipenjara di Israel tetapi tidak pernah dikenakan dakwaan secara resmi.

    Gencatan senjata antara pasukan Israel dengan kelompok Hamas, resmi diperpanjang hingga dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu setempat.

    “Kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama tambahan dua hari di Jalur Gaza,” kata pemerintah Qatar selaku mediator kesepakatan, seperti dilansir Reuters.

    Dengan begini, gencatan senjata akan berakhir pada Kamis (30/11).

    Pada kesepakatan awal, Israel setuju menambah satu hari gencatan senjata untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan Hamas dari Gaza.

    Ini artinya untuk 2 hari tambahan gencatan senjata, akan ada sekitar 20 sandera yang dibebaskan dari Gaza. Sementara Israel juga setuju untuk membebaskan tiga kali lipat jumlah tahanan Palestina dari penjara Israel, yang berarti akan ada sekitar 60 warga Palestina yang akan dibebaskan.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan di Gaza Diperpanjang sampai 4 Komandan Hamas Dibunuh Israel

    Gencatan di Gaza Diperpanjang sampai 4 Komandan Hamas Dibunuh Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina diperpanjang masih menjadi sorotan berita global. Kabar empat komandan sayap bersenjata Hamas tewas selama berperang dengan Israel sejak 7 Oktober lalu juga menjadi perhatian.

    Berikut kilas berita internasional pada Senin (27/11):

    Gencatan Senjata Diperpanjang 48 Jam, 20 Sandera Dibebaskan dari Gaza

    Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari atau 48 jam di Gaza, terhitung mulai Senin (27/11) waktu setempat.

    Kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir ini dicapai, usai masa gencatan senjata tahap pertama yang dimulai sejak Jumat (24/11) lalu, resmi berakhir pada Senin.

    Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan akan ada 10 sandera Israel yang akan dibebaskan dari Gaza per harinya.

    Kabinet Perang Israel Terpecah Gegara Anggaran Agresi ke Gaza Bengkak

    Kabinet perang Israel dilaporkan terpecah usai para menterinya berdebat kusir soal pengaturan anggaran agresi militer ke Jalur Gaza Palestina yang kian bengkak.

    Salah satu menteri dalam kabinet perang Israel, Benny Gantz, memperingatkan para pejabat bahwa kegagalan negara mengalihkan semua dana diskresioner koalisi untuk kebutuhan perang bakal menyebabkan partainya, Persatuan Nasional, menentang anggaran perang yang telah diusulkan.

    Ancaman itu diutarakan Gantz, eks menteri pertahanan Israel, dalam rapat kabinet perang pada Minggu (26/11).

    4 Komandan Top Brigade Al Qassam Hamas Tewas Dibunuh Tentara Israel

    Sayap militer Hamas Palestina, Brigade Al Qassam, mengatakan empat pemimpinnya telah terbunuh akibat agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.

    Salah satu dari empat komandan Brigade Al Qassam itu merupakan komandan top sayap bersenjata tersebut yakni anggota Dewan Militer sekaligus komandan Brigade di utara Gaza, Ahmed Al Ghandour.

    “Brigade Al Qassam berduka atas (kepergian) sekelompok pemimpin yakni Komandan Ahmed Al Ghandour yang dikenal sebagai Abu Anas, anggota Dewan Militer dan komandan Brigade Utara dan pemimpin lainnya; Wael Rajab, Raafat Salman, dan Ayman Siam,” bunyi pernyataan Brigade Al Qassam seperti dikutip kantor berita Turki, Anadolu, pada Minggu (26/11).

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan Senjata Israel-Hamas Resmi Diperpanjang 2 Hari

    Gencatan Senjata Israel-Hamas Resmi Diperpanjang 2 Hari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata antara pasukan Israel dengan kelompok Hamas, resmi diperpanjang hingga dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu setempat.

    “Kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama tambahan dua hari di Jalur Gaza,” kata pemerintah Qatar selaku mediator kesepakatan, seperti dilansir Reuters.

    Usai kabar perpanjangan gencatan senjata, militer Israel juga telah mengonfirmasi bahwa 11 sandera sudah dilepas dan kini telah tiba di wilayah Israel.

    Menurut Qatar, para sandera yang dibebaskan itu termasuk tiga orang berkewarganegaraan Prancis, dua orang berkewarganegaraan Jerman, dan enam warga negara Argentina.

    Sementara itu Hamas juga mengaku telah menerima daftar nama 33 warga Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel, di waktu perpanjangan gencatan senjata ini.

    Pada kesepakatan awal, Israel setuju menambah satu hari gencatan senjata untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan Hamas dari Gaza.

    Ini artinya untuk 2 hari tambahan gencatan senjata, akan ada sekitar 20 sandera yang dibebaskan dari Gaza. Sementara Israel juga setuju untuk membebaskan tiga kali lipat jumlah tahanan Palestina dari penjara Israel, yang berarti akan ada sekitar 60 warga Palestina yang akan dibebaskan.

    Per Minggu (26/11) kemarin, Hamas telah melepas total 58 sandera dari Gaza. Israel sementara itu telah membebaskan 117 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

    Gencatan senjata yang disepakati pekan lalu menjadi jeda pertama sejak lebih dari tujuh pekan agresi Israel atas Palestina.

    Selama agresi ini, pemerintah di Gaza menyebut lebih dari 15 ribu warga tewas, di mana lebih dari separuh korban adalah perempuan dan anak-anak.

    Pada kesepakatan pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengklaim ketika gencatan senjata berakhir mereka akan “kembali dengan kekuatan penuh”.

    “Kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: melenyapkan Hamas; memastikan bahwa Gaza tidak akan kembali seperti semula; dan tentu saja pembebasan semua sandera kami,” kata Netanyahu.

    (cpa/dna)

  • Gempa Dangkal M 6,5 Terjadi di Papua Nugini

    Gempa Dangkal M 6,5 Terjadi di Papua Nugini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gempa dangkal bermagnitudo 6,5 terjadi di lepas pantai utara Papua Nugini.

    Survei Geologi Amerika Serikat menyebut gempa itu terjadi pada Selasa (28/11) dini hari.

    Lokasi gempa itu sendiri terdeteksi di wilayah lepas pantai, pada kedalaman sektar 12 kilometer dari permukaan bumi.

    “Tidak ada ancaman tsunami,” kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, dikutip AFP.

    Hingga kini belum ada informasi lebih lanjut mengenai kerusakan maupun korban akibat gempa ini.

    (dna/dan)

  • Gencatan Senjata Diperpanjang 48 Jam, 20 Sandera Dibebaskan dari Gaza

    Gencatan Senjata Diperpanjang 48 Jam, 20 Sandera Dibebaskan dari Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari atau 48 jam di Gaza, terhitung mulai Senin (27/11) waktu setempat.

    Kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir ini dicapai, usai masa gencatan senjata tahap pertama yang dimulai sejak Jumat (24/11) lalu, resmi berakhir pada Senin.

    Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan akan ada 10 sandera Israel yang akan dibebaskan dari Gaza per harinya.

    “Kami mendapat konfirmasi dari Hamas bahwa 20 sandera tambahan akan dibebaskan dalam dua hari ke depan,” kata Al-Ansari kepada Al Jazeera.

    Dia mengatakan, “Di pihak Palestina, itu berarti sekitar 60 warga Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel.”

    Dia juga menyebut pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza akan terus berlanjut, demikian juga dengan jeda pertempuran.

    Sebelumnya Israel setuju untuk menambah satu hari gencatan senjata bagi setiap 10 sandera yang dibebaskan Hamas dari Gaza.

    Sebagai imbalannya, jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan berjumlah tiga kali lipat dari sandera yang dilepas dari Gaza.

    Pada MInggu (26/11), Hamas membebaskan 17 orang termasuk seorang anak berusia empat tahun sehingga total sandera yang sudah dibebaskan dari Gaza total 58 orang.

    Sementara itu Israel telah membebaskan 117 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, selama gencatan senjata ini.

    (dna/dna)

  • Qatar: Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza Diperpanjang Dua Hari

    Qatar: Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza Diperpanjang Dua Hari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan kelompok Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari di Jalur Gaza. Qatar selaku mediator kesepakatan, telah mengonfirmasi kabar ini.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed-Al-Ansari mengatakan kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata. 

    “Kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza,” kata dia dalam sebuah pernyataan, dikutip Al Jazeera.

    Majed Al-Ansari menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa “kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza”.

    Dilansir Reuters, Layanan Informasi Negara Mesir (SIS) Diaa Rashwan mengatakan perpanjangan gencatan senjata ini akan mencakup pembebasan 20 sandera Hamas di Gaza. Sebagai imbalan, 60 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga akan dibebaskan.

    Gencatan senjata tahap pertama selama empat hari yang dimulai sejak Jumat (24/11) lalu, akan berakhir pada Senin (27/11) malam waktu setempat.

    Sebelumnya Hamas disebut menginginkan empat hari perpanjangan gencatan senjata, sementara Israel menginginkan perpanjangan hari demi hari.

    Seorang pejabat Israel menyebut Tel Aviv setuju menambah satu hari gencatan senjata, untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan Hamas. Sebagai imbalannya, jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan akan berjumlah tiga kali lipat dari sandera Israel yang dilepas dari Gaza.

    Pada Minggu (26/11) Hamas membebaskan 17 orang termasuk seorang anak warga Israel-AS berusia 4 tahun, sehingga jumlah total sandera yang dibebaskan kelompok itu sejak Jumat lalu menjadi 58 orang.

    Israel telah membebaskan 39 tahanan remaja Palestina, sehingga menjadikan jumlah warga Palestina yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata menjadi 117 orang.

    Berdasarkan ketentuan kesepakatan gencatan senjata, Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak Israel pada fase pertama. Tidak ada batasan dalam kesepakatan mengenai jumlah orang asing yang dapat dibebaskan.

    Juru bicara pemerintah Israel mengatakan saat ini jumlah sandera yang masih ditahan di Gaza adalah 184 orang, termasuk 14 orang asing dan 80 warga Israel dengan kewarganegaraan ganda.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut pihaknya kini sedang meninjau daftar tahanan Palestina yang diterima dari Hamas, untuk dibebaskan pada Senin (27/11).

    Sejak agresi Israel ke Palestina pada 7 Oktober lalu dan berlangsung hingga 49 hari, jumlah warga Palestina yang tewas mencapai 14.800 orang. Akibat agresi ini, ratusan ribu orang juga telah mengungsi.

    (dna/dan)