Category: CNBCindonesia.com

  • Trump Berubah Pikiran, Nasib TikTok Makin Luntang-lantung

    Trump Berubah Pikiran, Nasib TikTok Makin Luntang-lantung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berubah pikiran dalam menentukan nasib TikTok di negaranya. Setelah dua kali melakukan penundaan, kini Trump kembali memberi sinyal memperpanjang tenggat untuk layanan milik ByteDance asal China tersebut.

    Pada pengumuman terakhir, Trump menetapkan 19 Juni 2025 sebagai tenggat dalam memutuskan apakah TikTok bisa tetap beroperasi di AS atau diblokir permanen.

    Namun, Trump mengatakan jika belum ada kesepakatan hingga tanggal tersebut, kemungkinan tenggat akan diperpanjang lagi.

    “Saya mau melihat ini [nasib TikTok] selesai,” kata Trump dalam wawancara bersama NBC News Program.

    Trump mengatakan ia memiliki sentimen khusus terhadap TikTok karena telah membantunya memenangkap Pilpres 2024 silam. TikTok memudahkan Trump untuk menjangkau audiens muda.

    “TikTok sangat menarik, aplikasi itu akan dilindungi,” kata Trump.

    Sejauh ini, disebut-sebut TikTok harus memisahkan operasinya di AS dan membentuk entitas baru yang mayoritas dimiliki dan dioperasikan oleh investor AS. Namun, diskusi itu tertahan gara-gara kondisi geopolitik yang kian memanas antara AS dan China.

    Senator Demokrat mengatakan Trump tak memiliki otoritas hukum untuk memperpanjang tenggat nasib TikTok. Salah satu sumber yang dekat dengan investor ByteDance di AS mengatakan kesepakatan prospektif antara pemerintah AS dan TikTok terus berlanjut menjelang batas waktu 19 Juni 2025.

    Kendati demikian, Gedung Putih dan Beijing perlu menyelesaikan sengketa tarif terlebih dahulu, dikutip dari Reuters, Senin (5/5/2025).

    Trump mengatakan kepada NBC News bahwa China ingin segera memiliki kesepakatan dengan AS. Trump mengklaim tarif resiprokal dari AS ke China sebesar 145% telah berdampak besar pada ekonomi negara kekuasaan Xi Jinping.

    Trump menegaskan tak akan membatalkan tarif ke China, namun mempertimbangkan untuk menurunkan tarif sebagai bagian dari kesepakatan antara dua negara.

    “Pada titik tertentu, saya akan menurunkan [tarif]. Jika tidak, kita tak bisa sama sekali berbisnis dengan mereka [China]. Mereka sangat ingin berbisnis [dengan AS],” kata Trump.

    Sebagai informasi, nasib TikTok semula ditentukan pada 19 Januari 2025. Lalu, setelah Trump dilantik, ia memperpanjang tenggatnya hingga April. Selanjutnya, Trump kembali memperpanjang tenggat hingga 19 Juni 2025. Kita tunggu saja apakah tenggat akan kembali diperpanjang atau tidak.

    (fab/fab)

  • Tebar Duit dari Bola Mata, Pemilik Aplikasi World App Punya Visa RI

    Tebar Duit dari Bola Mata, Pemilik Aplikasi World App Punya Visa RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nama layanan World tiba-tiba jadi pembicaraan. Dari heboh menjanjikan imbalan Rp 800 ribu dengan memindai iris mata hingga akhirnya izinnya dibekukan sementara oleh Kementerian Komunikasi dan Digital.

    Komdigi membekukan Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) Worldcoin dan WorldID setelah adanya laporan masyarakat. Selain itu pihak Kementerian akan memanggil PT. Terang Bulan Abadi dan PT. Sandina Abadi Nusantara. Seluruh perusahaan akan diminta memberikan klarifikasi soal dugaan pelanggaran ketentuan penyelenggaraan sistem elektronik.

    Layanan itu dikembangkan oleh Tools for Humanity. Dalam laman resminya dituliskan perusahaan dikembangkan oleh Alex Blania dan Sam Altman yang bertindak sebagai CEO serta Chairman pada 2019.

    Altman sendiri dikenal sebagai pendiri OpenAI, yang membuat chatbot populer ChatGPT. Chatbot itu sempat viral pada akhir 2022 lalu, bahkan hanya dalam waktu lima hari berhasil mengantongi 1 juta pengguna.

    Di Indonesia, nama pria 40 tahun itu juga tak asing. Bahkan menjadi penerima Golden Visa Indonesia pertama dari pemerintah.

    Altman bisa mendapatkan visa karpet merah karena masuk dalam kategori yang ditentukan. Misalnya orang berpengaruh dengan adanya ChatGPT.

    “Misalnya ada orang yang punya kapasitas intelektual tinggi, peneliti dari top university, orang-orang berpengaruh seperti Chat GPT ya (CEO) Sam Altman,” kata Luhut Binsar Pandjaitan yang waktu itu menjabata sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.

    Golden Visa ini diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 22 tahun 2023 mengenai Visa dan Izin Tinggal, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82 tahun 2023. Dua aturan itu baru saja terbit pada 30 Agustus 2023.

    Salah satu yang berhak mendapatkan Golden Visa adalah investor perorangan yang akan mendirikan perusahaan di Indonesia dengan keharusan berinvestasi minimal US$2,5 juta untuk mendapatkan izin tinggal 5 tahun dan 10 tahun sebesar US$5 juta.

    Untuk investor korporat diatur secara berbeda, paling sedikit US$25 juta, dan Golden Visa akan diberikan pada jajaran direksi dan komisaris untuk masa tinggal 5 tahun. Sementara masa tinggal 10 tahun dengan besaran investasi mencapai US$50 juta.

    Investor asing perseorangan yang tidak mendirikan perusahaan di Indonesia dapat Golden Visa dengan menempatkan dana senilai US$350 ribu untuk 5 tahun. Sementara untuk 10 tahun senilai US$700 ribu.

    Uang itu bisa didapatkan untuk membeli obligasi pemerintah RI, saham perusahaan publik atau penempatan tabungan.

    Pernah Kunjungi Indonesia

    Sekitar dua tahun lalu, Altman juga pernah berkunjung ke Jakarta. Saat itu dia datang dalam sebuah acara membicarakan mengenai teknologi Artificial Intelligence.

    Dalam kesempatan itu, dia menjawab pertanyaan termasuk cara Indonesia untuk bisa berperan dalam pengembangan teknologi AI. Dia menjawab salah satu yang dilakukan adalah bisa menerima kegagalan.

    “Saya rasa, apa yang saya pelajari dari membangun OpenAI adalah Anda harus siap menerima kegagalan yang signifikan secara ekonomi, sosial, dan aspek lainnya,” kata dia.

    Kedatangannya ke Indonesia sebagai bagian dari kunjungannya ke beberapa negara lain untuk mempromosikan AI. Selain itu juga bwerbicara langsung dengan pengguna ChatGPT dan pengembangan.

    Blusukannya juga menjadi ajang bertemu pemangku kepentingan. Altman mengumumkan langsung perjalanannya itu pada akun media sosialnya tahun 2023.

    Selain Jakarta, beberapa kota lain yang dikunjungi adalah Kanada (Toronto), Brasil (Rio), Nigeria (Lagos), Spanyol (Madrid), Belgia (Brussels), Jerman (Munich), Inggris (London), Perancis (Paris), Israel (Tel Aviv), Uni Arab Emirat (Dubai), India (New Delhi), Singapura, Korea Selatan (Seoul), Jepang (Tokyo), serta Australia (Melbourne).

    (fab/fab)

  • Alasan Wilayah RI Panas Mendidih Disertai Hujan Lebat, Ini Kata BMKG

    Alasan Wilayah RI Panas Mendidih Disertai Hujan Lebat, Ini Kata BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam beberapa hari terakhir, cuaca panas mendidih disertai dengan hujan lebat melanda wilayah Indonesia. Di Jakarta, panas terik kerap dirasakan warga setelah hujan deras.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, memasuki bulam Mei 2025, sekitar 21% Zona Musim (ZOM) di wilayah RI sudah memasuki awal Musim Kemarau.

    Di beberala wilayah seperti Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Selatan menunjukkan potensi hujan yang kian berkurang. Pengamatan suhu udara maksimum di wilayah RI masih berada di bawah 35,5 derajat Celcius.

    Kendati demikian, BMKG menyebut sejumlah masyarakat di beberapa wilayah RI sudah mengeluhkan cuaca panas.

    “Kelembaban udara yang masih relatif tinggi dan kecepatan angin yang cukup rendah membuat suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat,” tertulis dalam laporan BMKG di laman resminya, dikutip Senin (5/5/2025).

    Menurut BMKG, meski cuaca cenderung panas di beberapa wilayah, tetapi hasil analisis dan prediksi dinamika atmosfer menunjukkan sejumlah faktor mendukung pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

    Hujan dengan intensitas lebat terpantau di wilayah Riau, Sumatra Utara, Jampu, dan Kepulauan Bangka Belitung. Hujan dengan intensitas sedang juga teramati di sebagian Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Selatan.

    BMKG mengatakan kondisi ini menunjukkan potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah RI. Dengan cuaca yang beragam, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan terus terhidrasi.

    Selain itu, warga RI juga diminta menghindari paparan sinar Matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada siang hingga sore hari.

    “Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi radiasi Matahari yang tinggi di siang hari, serta terhadap potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir, khususnya yang terjadi dalam durasi singkat di siang menjelang malam hari,” kata BMKG.

    Pada pekan ini, pola angin di wilayah Indonesia masih menunjukkan periode peralihan. Artinya, massa udara dari Belahan Bumi Utara dan Selatan bertemu di sekitar wilayah Indonesia dan membentuk sejumlah sistem tekanan rendah.

    Misalnya bibit siklon tropis 99W, serta sirkulasi siklonik di Laut China Selatan dan Perairan selatan Jawa-Bali.

    Tak cuma itu, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency diperkirakan masih aktif di wilayah Indonesia seperti sebagian Sumatra, Kalimantan bagian utara, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Selatan.

    “Lebih jauh lagi, dengan kelembaban udara yang masih tinggi dan didukung labilitas atmosfer sedang hingga kuat di sejumlah lokasi, potensi hujan masih ada di sebagian wilayah Indonesia,” kata BMKG.

    Prospek Cuaca 5-8 Mei 2025

    BMKG mencatat wilayah Indonesia masih didominasi cuaca cerah berawan hingga hujan ringan. Ada beberapa wilayah yang perlu mewaspadai potensi angin kencang seperti di Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.

    (fab/fab)

  • Aplikasi World Buka Suara Usai Viral dan Dibekukan Komdigi

    Aplikasi World Buka Suara Usai Viral dan Dibekukan Komdigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pihak pengembang World, Tools for Humanity, buka suara soal pembekuan sementara izin yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Digital. Layanan verifikasi World yang ada di Indonesia telah dihentikan untuk sementara.

    “World telah menghentikan sementara layanan verifikasi di Indonesia secara sukarela dan saat ini tengah mencari kejelasan terkait persyaratan izin dan lisensi yang relevan,” kata Tools for Humanity, dalam keterangannya yang diterima CNBC Indonesia, Senin (5/5/2025).

    Dialog juga diharapkan bisa terus dilanjutkan dengan pemerintah. Termasuk siap menindaklanjuti jika ada kekurangan maupun kesalahpahaman soal izin World di Indonesia.

    “World telah menghentikan sementara layanan verifikasi di Indonesia secara sukarela dan saat ini tengah mencari kejelasan terkait persyaratan izin dan lisensi yang relevan,” jelas Tool for Humanity.

    Dalam keterangan tersebut disebutkan teknologi baru kerap disambut dengan skeptisisme dan kekhawatiran. Sebelum akhirnya teknologi tersebut bisa diterima baik masyarakat serta pemangku kepentingan.

    Tools for Humanity mencontohkan ponsel, mobil dan komputer juga mendapatkan reaksi yang sama. Namun akhirnya bisa bermanfaat bagi masyarakat.

    “Hal ini yang menjadi alasan Tools for Humanity (TFH), sebagai perusahaan yang membangun protokol World, sangat berhati-hati dalam memperkenalkan World di Indonesia. Kami melakukan diskusi yang berkelanjutan dan mendalam dengan pemerintah, memastikan kepatuhan terhadap seluruh regulasi yang berlaku, serta menginformasi masyarakat melalui konferensi pers, acara publik, dan kampanye edukatif sebelum meluncurkan layanan kami,” Tools for Humanity menuturkan.

    Mereka juga menjelaskan teknologi yang dibawanya unik untuk era AI dan saat banyaknya pencurian identitas hingga deepfake kerap terjadi. Prosesnya juga diklaim tidak menyimpan data pribadi siapapun.

    “Proses ini dilakukan tanpa menyimpan data pribadi siapa pun, dan sebaliknya, kami menyerahkan kendali penuh atas informasi tersebut kepada sang pengguna. Informasi ini tidak dapat diakses oleh World maupun pihak kontributor seperti Tools for Humanity,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Kementerian Komdigi mengumumkan membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID. Dua perusahaan juga akan dipanggil yakni PT. Terang Bulan Abadi dan PT. Sandina Abadi Nusantara.

    Komdigi menjelaskan PT. Terang Bulan Abadi belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan tidak memiliki TDPSE. Namun ternyata Worldcoin tercatat TDPSE atas nama badan hukum PT. Sandina Abadi Nusantara.

    (fab/fab)

  • Manusia Rp 1.600 Triliun Naik Gaji, Akhirnya Setelah 10 Tahun Lebih

    Manusia Rp 1.600 Triliun Naik Gaji, Akhirnya Setelah 10 Tahun Lebih

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Nvidia Jensen Huang baru saja naik gaji. Kenaikan tersebut terjadi setelah 10 tahun manusia dengan kekayaan sekitar Rp 1.600 triliun mengembangkan perusahaan menjadi sangat besar hingga sekarang.

    Dalam pengajuan kepada SEC dilaporkan gaji pokok Huang naik menjadi US$1,5 juta atau sekitar Rp 24,6 miliar. Kenaikannya mencapai 49% dari tahun 2024 lalu, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (5/5/2025).

    Selain itu, uang tunai variabelnya meningkat US$1 juta (Rp 16,4 miliar) atau 50% dan penghargaan saham naik US$38,8 juta (Rp 638,3 miliar. Jadi total seluruh gaji yang didapatkan Huang mencapai US$49,9 juta (Rp 820,9 miliar).

    Gaji tersebut juga mencakup biaya keamanan, konsultasi perumahan dan layanan pengemudi. Jumlahnya mencapai US$3,5 juta (Rp 57,5 miliar).

    Biaya keamanan dan konsultasi mengalami kenaikan dari US$2,2 juta (Rp 36,1 miliar) tahun lalu.

    Namun biaya itu masih jauh dari yang dibayarkan Google kepada bosnya CEO Sundar Pichai. Angkanya naik 22% menjadi US$8,27 juta (R 136 miliar) per tahun ini.

    Komite kompensasi menilai kenaikan gaji Huang perlu dilakukan dengan memperhitungkan kesetaraan gaji internal dan pokok.

    Pengembangan AI yang pesat mendorong Nvidia juga menjadi sangat besar. Perusahaan menjadi salah satu yang paling bernilai sekarang berkait GPU yang mendukung model dan AI canggih.

    (dem/dem)

  • Cara Matikan Bunyi WhatsApp Call Orang Tak Dikenal, Sales, dan Pinjol

    Cara Matikan Bunyi WhatsApp Call Orang Tak Dikenal, Sales, dan Pinjol

    Jakarta, CNBC Indonesia – Panggilan dari nomor misterius yang tak dikenal makin lama makin sering terjadi. Bisa jadi telepon tersebut dari pelaku penipuan. Untuk itu pengguna mesti tahu cara mematikan dering WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal.

    Anda dapat menghindari panggilan tersebut dengan menggunakan fitur WhatsApp bernama Silence Unknown Callers. Jadi tiap telepon yang masuk dari orang yang tidak dikenal akan dibisukan.

    Meski dibisukan atau tidak bersuara, panggilan telepon tersebut tetap muncul di notifikasi WhatsApp. Selain itu tab Calls di aplikasi juga akan memunculkan panggilan yang sama.

    Jadi pengguna tetap mengetahui telepon masuk. Karena bisa jadi telepon tersebut berasal dari orang yang penting namun nomornya belum disimpan kontak pengguna.

    Fitur ini sudah tersedia baik untuk pengguna Android maupun iPhone. Berikut cara menggunakan fitur Silence Unknown Callers:

    Buka WhatsAppMasuk ke menu SettingsPilih PrivacyKlik CallsAktifkan fitur dengan menggeser toggle pada pilihan Silence Unknown CallersFitur filter chat

    Sementara itu WhatsApp juga kembali mengumumkan kehadiran fitur baru bernama Filter Chat. Aplikasi itu memiliki tiga filter untuk memudahkan pengguna mencari pesan tanpa harus menelusuri seluruh kontak masuk.

    Ketiga filter itu adalah ‘Semua’, ‘Belum Dibaca’, dan ‘Grup’. ‘Semua’ artinya menampilkan semua pesan secara default.

    Sementara ‘Belum Dibaca’ adalah untuk melihat chat yang belum dibaca atau belum dibuka. Terakhir, ‘Grup’ adalah menemukan chat grup dalam satu tempat termasuk menampilkan subgrup Komunitas.

    Filter tersebut akan muncul di bagian atas daftar chat. Anda dapat memilih salah satunya dengan mengklik ketiga pilihan tersebut.

    “Kami yakin bahwa filter akan memudahkan orang-orang untuk tetap tertata dan menemukan percakapan yang paling penting, sembari membantu menavigasi pesan secara lebih efisien. Kami akan terus mengembangkan lebih banyak opsi untuk membantu Anda fokus pada hal yang paling penting,” kata WhatsApp dalam keterangannya yang diterima CNBC Indonesia.

    (dem/dem)

  • Sri Mulyani Makin Mesra dengan Petinggi China, Bahas Komitmen Ini

    Sri Mulyani Makin Mesra dengan Petinggi China, Bahas Komitmen Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan momen pertemuan dirinya dengan Menteri Keuangan RRT, H.E. Lan Fo’an. Ini adalah pertemuan kedua antara keduanya setelah sebelumnya di Washington D.C. pada rangkaian IMF-World Bank Spring Meetings yang lalu.

    Sri Mulyani dan Lan Fo’an bertemu di sela-sela forum ASEAN+3 di Milan, pada Minggu (4/5/2025). Pertemuan ini menjadi lanjutan dari pertemuan sebelumnya di Washington D.C.

    “Kami sepakat akan bertemu kembali di Milan untuk melanjutkan berbagai pembahasan, sekaligus memperingati hubungan diplomatik antara RRT dengan Indonesia ke-75 tahun,” kata Menkeu.

    Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan mengenai negosiasi dan tawaran kerja sama Indonesia dalam merespons dan memahami arah penerapan kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

    Sementara itu, Lan Fo’an menyampaikan apresiasinya atas dukungan Indonesia terhadap berbagai inisiatif ASEAN+3 tahun ini, di mana Tiongkok berperan sebagai Co-Chair.

    “Kami berharap sinergi baik antara Tiongkok dan Indonesia akan terus terjaga. Semoga ke depannya, Indonesia dan Tiongkok bisa menggali potensi kerja sama yang lebih luas,” terang Menkeu.

    Sri Mulyani sebelumnya mengaku mendapat undangan langsung dari Menteri Keuangan China, Lan Fo’an untuk berkunjung ke Beijing. Undangan tersebut disampaikan di sela-sela pertemuan bilateral IMF- World Bank Spring Meeting yang sedang berlangsung di Washington, Amerika Serikat.

    “Untuk mempererat hubungan kami bertemu menkeu RRT, beliau undang saya untuk datang ke Beijing ingin meningkatkan hubungan erat dengan Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Kamis lalu (21/4/2025).

    Menurutnya, undangan tersebut mencerminkan komitmen China untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan keuangan dengan Indonesia. Hal tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral, terutama di tengah dinamika geopolitik global yang tak menentu.

    “Indonesia baik di ASEAN, hubungan dengan AS, dengan China, pihak-pihak yang sekarang tensinya sedang eskalasi. Kita tetap dalam posisi netral dan dihormati dan diperhitungkan,” tegasnya.

    (haa/haa)

  • Jangan Santai! Ada 5 Tanda Ekonomi RI Tidak Baik-Baik Saja

    Jangan Santai! Ada 5 Tanda Ekonomi RI Tidak Baik-Baik Saja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2025 pada siang ini, Senin (5/5/2025). Ekonomi Indonesia diyakini sulit tumbuh mencapai 5% pada kuartal I-2025. Hal ini dipicu oleh ketidakpastian dari kebijakan dagang Presiden AS Donald Trump yang menekan banyak negara, termasuk Indonesia.

    Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,94% (year on year/yoy) dan terkontraksi 0,9% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq) pada kuartal I-2025.

    “Ya tentu kalau matematika ada pembulatan [jadi 5%],” tuturnya kepada awak media di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat lalu (2/5/2025).

    Adapun, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah. Dia memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,91% pada kuartal I-2025. Dia melihat konsumsi rumah tangga hanya akan tumbuh 4,9% pada kuartal I-2025.

    Hal ini dipicu oleh pelemahan konsumsi masyarakat. Hal ini ditandai dengan belanja yang berkurang seiring dengan rumah tangga yang mulai menyimpan uangnya.

    Sementara itu, belanja pemerintah diperkirakan akan menurun menjadi 3,3% yoy pada kuartal I-2025 dari 4,3% yoy pada akhir kuartal IV-2024. Ini dimungkinkan terjadi akibat penyesuaian kebijakan dan pencairan yang lambat di awal tahun. Hal ini juga membebani investasi, yang diperkirakan tumbuh 1,7% yoy pada kuartal I-2025, turun dari 4,9% yoy pada kuartal IV-2024.

    “Pencairan fiskal yang tertunda, terutama untuk proyek infrastruktur dan investasi yang didukung pemerintah, telah menyebabkan laju pembentukan modal yang lebih lambat selama periode tersebut,” tulis Andry dalam catatannya.

    Proyeksi ini diperkuat dengan sejumlah indikator ekonomi di Tanah Air yang terjadi pada rentang kuartal I-2025, berikut ini rinciannya:

    Aktivitas manufaktur Indonesia terkontraksi pada April 2025. Data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dirilis S&P Global Jumat lalu (2/5/2025). Data ini menunjukkan PMI manufaktur Indonesia ada di level 46,7 atau mengalami kontraksi di April 2025.

    Ini adalah kali pertama PMI mencatat kontraksi sejak November 2024 atau dalam lima bulan terakhir. Angka ini bahkan disebut sebagai kinerja terburuk sejak Agustus 2021, pada periode tersebut Indonesia tengah dihantam pandemi Covid-19 gelombang Delta. Kondisi ini terjadi di tengah panasnya tensi perang dagang, akibat kebijakan tarif resiprokal tinggi yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump kepada negara-negara mitra dagang utamanya, termasuk RI. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, merosotnya PMI Manufaktur itu disebabkan masalah perang dagang, yang membuat optimisme pelaku usaha di Indonesia maupun di seluruh dunia melemah. Sebab, perang tarif dagang menghambat aktivitas perdagangan dunia.

    “PMI turun kan karena trade war. Jadi, dunia kan perdagangannya shrinking, pertumbuhan Amerika juga negatif. Jadi ini namanya optimisme yang terganggu oleh trade war,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta, dikutip Senin (5/5/2025).

    Untuk mengantisipasi masalah sentimen industri ini, Airlangga mengatakan pemerintah telah meluncurkan sejumlah strategi. Di antaranya ialah mendiversifikasi pasar ekspor Indonesia lebih kuat di luar negara mitra dagang utama, seperti China dan AS yang sedang perang tarif dagang. Salah satunya ialah pasar ekspor Eropa melalui percepatan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

    “Kita sedang mendorong untuk IEU CEPA. Memang sudah waktunya untuk mendiversifikasi pasar ekspor dan menurunkan tariff barrier, karena kalau kita turun, yang lain juga resiprokal menurunkan, maka produk kita akan lebih kompetitif,” ucap Airlangga.

    Selain diversifikasi pasar ekspor, Airlangga menekankan, pemerintah juga tengah menggodok kebijakan deregulasi untuk makin menggeliatkan aktivitas perdagangan internasional Indonesia, melalui Satgas Deregulasi.

    Setelah badai PHK melanda industri tekstil, kini industri perhotelan di Tanah Air dihampiri kisruh yang sama. Tenaga kerja di sektor perhotelan terus berkurang setelah pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran mengungkapkan bahwa saat ini hotel sudah tidak lagi menyerap pekerja harian karena kebutuhannya memang tidak ada.

    “Kontribusi pemerintah besar, antara 40-60%, kalau diperhatikan banyak daerah yang kontribusinya lebih dari itu, sampai 70% karena selama ini pasar pemerintah besar untuk mengadakan berbagai kegiatan dengan menggunakan kegiatan pertemuan hotel sehingga tumbuh convention tentu dengan kondisi yang ada sekarang,” ungkap Maulana kepada CNBC Indonesia, akhir April lalu (28/4/2025).

    Karenanya banyak pekerja yang akhirnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) serta dirumahkan. Hotel yang paling banyak terkena khususnya pada hotel yang mengadakan MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions).

    “Setengah 50% sudah berkurang khususnya hotel yang bergerak ke venue mice, karena kebutuhan untuk itu nggak ada, nggak mungkin kita menyerap tenaga kerja kalau orderan ke kitanya juga nggak ada,” sebut Maulana.

    Adapun Dalam rilis Q1 2025 Colliers yang keluar akhir pekan lalu, dampak dari langkah-langkah efisiensi pemerintah cukup terasa, terutama bagi hotel yang sangat bergantung pada pasar pemerintah.

    “Jika tidak ada pelonggaran dari pemerintah, hampir dapat dipastikan bahwa pasar hotel di Jakarta akan bergantung sepenuhnya pada sektor non-pemerintah. Para pengelola hotel harus menemukan pasar dan sumber pendapatan tambahan untuk tetap bertahan; jika tidak, tahun 2025 akan cukup berat bagi mereka,” tulis Colliers dalam rilis kuartal I-2025, dikutip Senin (5/5/2025).

    Warga RI Pilih Nabung daripada Belanja

    Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) jenis tabungan perorangan justru meningkat signifikan pada Maret 2025 atau selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Namun, masyarakat semakin enggan menaruh uangnya di deposito.

    Meningkatnya jumlah tabungan selama Ramadan terbilang anomali mengingat biasanya masyarakat menguras tabungan selama Ramadan karena tingginya konsumsi. Sebagai catatan, Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025 dan berakhir pada 30 Maret sementara Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 31 Maret 2025.

    Meningkatnya tabungan dan masih tekoreksinya deposito perorangan tercatat dalam data Bank Indonesia.

    Bank Indonesia (BI) pada Rabu (24/4/2025) telah merilis data uang beredar yang tampak masih tumbuh pada Maret 2025.

    Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2025 tumbuh 6,1% (year on year/yoy) atau relatif stabil jika dibandingkan bulan sebelumnya yang naik sebesar 6,2% yoy sehingga tercatat Rp9.436,4 triliun.

    Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia Research, per Maret 2025, pertumbuhan DPK tabungan perorangan sebesar 6,4% year on year/yoy atau bahkan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 5,7% yoy. Pertumbuhan DPK tabungan perorangan Maret 2025 juga merupakan yang tertinggi sejak November 2022 atau sekitar 2,5 tahun terakhir.

    Jika dilihat dari sisi nominal, jumlah DPK tabungan perorangan per Maret 2025 bertumbuh menjadi Rp2.574,2 triliun dari sebelumnya Rp2.505 triliun.

    Pertumbuhan tabungan perorangan pada Maret menembus 6,4% atau yang tertinggi sejak November 2024. Padahal. secara tradisi, pertumbuhan tabungan akan melandai saat Ramadan hingga Lebaran karena masyarakat menguras uang di rekening untuk belanja.

    Di sisi lain, banyak pusat perbelanjaan yang semakin sepi. Bahkan, pedagang di wilayah Mangga Dua baik Mangga Dua Square maupun WTC Mangga Dua mengeluhkan ekonomi yang semakin lesu belakangan. Kondisi saat ini bahkan disebut lebih buruk dibandingkan pandemi Covid-19.

    “Waktu pandemi kemarin masih mending banyak yang belanja, sekarang Rp 50 ribu sehari aja belum tentu, kita lebih banyak bengong sekarang dibanding ngelayanin pelanggan,” kata pedagang di Mangga Dua Square Anita kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/4/2025).

    Ia beranggapan penurunan penjualan seperti tas hingga dompet dikarenakan masyarakat menjadikan barang-barang yang dijualnya sebagai kebutuhan terakhir setelah kebutuhan pokok. Selain itu ada juga faktor lainnya, yakni efisiensi dari pemerintah.

    “Sebelumnya banyak orang-orang daerah yang ke Jakarta buat dinas, ada acara di hotel-hotel dekat sini, baliknya pingin bawa oleh-oleh dari Jakarta jadi pada beli tas di sini, banyak yang datang juga rombongan, sekarang udah engga ada lagi,” kata Anita.

    Di tengah situasi yang sulit saat ini, Anita pun berharap bisa memilih bekerja lebih baik dibandingkan berusaha. Pasalnya belum tentu uang yang masuk sebanding dengan beban bulanan seperti biaya sewa lapak hingga kebutuhan sehari-hari.

    “Kalau bisa kerja mah lebih baik kerja lah, yang udah kerja mending bertahan aja, dihemat-hemat aja. Apalagi biaya sekolah naik, biaya hidup juga sama, kalau usaha belum tentu lah,” kata Anita.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi secara bulanan atau month-to-month (mtm) pada dua bulan pertama di tahun 2025. Deflasi tercatat sebesar 0,76 persen mtm pada Januari 2025 dan 0,48 persen mtm pada Februari 2025. Kondisi ini sangat jarang terjadi jelang Ramadan.

    Berdasarkan data BPS yang dapat diperoleh CNBC Indonesia Research sejak 1996, IHK secara bulanan untuk periode satu bulan sebelum bulan Ramadhan cenderung selalu mengalami inflasi. Namun berbeda halnya dengan Februari 2025 yang justru mengalami deflasi 0,48%.

    Dengan demikian, inflasi ini diduga terjadi karena faktor-faktor seperti penurunan konsumsi rumah tangga, pengangguran di sektor manufaktur, dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Sejak era krisis 1997/1998, Indonesia hanya mengalami dua kali deflasi (yoy) yakni pada Maret 2000 dan Februari tahun ini. Artinya, fenomena deflasi tahunan hanya terjadi 25 tahun yang lalu.

    Terjadinya deflasi pada Maret 2000 lebih disebabkan karena inflasi pada periode sebelumnya sangat tinggi, Inflasi pada Maret 1999 menembus 45%.

    Namun, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa deflasi bukan disebabkan oleh menurunnya daya beli. Namun, deflasi terjadi akibat adanya diskon 50% untuk tarif listrik dari pemerintah.

    “Ini bukan karena penurunan daya beli tapi karena diskon tarif listrik yang memberikan andil deflasi dua bulan berturut-turut,” ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/3/2025).

    Lebih lanjut, data Astra Internasional dan GAIKINDO menunjukkan penjualan mobil nasional kembali tertekan. Setelah sempat menikmati lonjakan signifikan di bulan Februari 2025 lalu, penjualan di bulan Maret 2025 berbalik turun.

    Data tersebut mencatat, penjualan mobil nasional bulan Maret 2025 turun 1,99% atau 1.44 unit menjadi 70.892 unit dibandingkan Februari 2025 yang mencapai 72.336 unit. Jika dibandingkan secara tahunan, penjualan bulan Maret 2025 mengalami penurunan sebanyak 3.828 unit. Atau drop sekitar 5,12% dari Maret 2024 yang mencapai 74.720 unit.

    Secara total, penjualan wholesale mobil sepanjang Januari-Maret 2025 tercatat mencapai 205.160 unit. Anjlok 10.090 unit atau 3,66% dari periode sama tahun 2024 yang tercatat sebanyak 215.250 unit.

    Sebelumnya, pada bulan Februari 2025, penjualan mobil nasional beri kabar baik. Tercatat, penjualan mobil mencapai 72.295 unit, melonjak 10.363 unit atau 16,73% dibandingkan Januari 2025 yang sebanyak 61.932 unit.

    Pengamat otomotif Yannes Pasaribu menilai, data jumlah pemudik 2025 turun 24,34% dari 2024 sudah jadi sinyal awal. Ini mengindikasikan memang terjadi tekanan ekonomi yang nyata di Indonesia.

    Apalagi, imbuh dia, pemutusan hubungan kerja (PHK) terus terjadi dan meningkat. Yang memperparah kondisi masyarakat kelas menengah di Indonesia.

    Menurut Yannes, penurunan penjualan mobil nasional di bulan Maret 2025 mencerminkan tekanan signifikan dari pelemahan ekonomi makro.

    “Indeks Keyakinan Konsumen yang terus menurun dan deflasi beruntun juga menunjukkan kehati-hatian masyarakat dalam belanja. Dalam situasi ini, pembelian mobil sebagai kebutuhan tersier berbiaya tinggi, besar kemungkinan akan ditunda,” kata Yannes kepada CNBC Indonesia, dikutip (5/5/2025).

    “Konsumen tampaknya lebih memilih mengalokasikan dana untuk kebutuhan primer, menabung, atau membayar kewajiban expenditure keluarga lain yang lebih penting dan mendesak,” sambungnya.

    Dia menambahkan, warga RI kemungkinan memilih menunggu kepastian pemulihan ekonominya dan kestabilan daya beli sebelum mengambil keputusan pembelian besar.

    (haa/haa)

  • iPhone Makin Tak Laku, Tanda Kehancuran Apple Tampak Jelas

    iPhone Makin Tak Laku, Tanda Kehancuran Apple Tampak Jelas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Xiaomi berhasil menyalip Apple di pasar smartphone China pada kuartal I 2025. Hal ini menjadi pukulan keras bagi Apple, mengingat China merupakan salah satu pasar utama sekaligus basis produksi strategis iPhone selama bertahun-tahun.

    Posisi Apple kini bergeser ke peringkat lima, menandai pergeseran besar dalam dominasi merek global di pasar terbesar dunia tersebut.

    Berdasarkan laporan terbaru Canalys, pasar smartphone China tumbuh 5% dengan total pengapalan mencapai 70,9 juta unit pada periode Januari-Maret 2025.

    Xiaomi menjadi pemimpin pasar dengan pangsa 19% setelah mencatat lonjakan pengapalan hingga 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pertumbuhan Xiaomi tak lepas dari strategi sinergi lintas produk ekosistem mereka serta dorongan dari program subsidi perangkat nasional yang mulai berlaku sejak 8 Januari 2025.

    Program tersebut memberikan diskon hingga 15% dari harga ritel perangkat seperti smartphone, tablet, dan smartwatch dengan harga di bawah 6.000 yuan (sekitar Rp 13 juta), demikian dikutip dari GSM Arena, Jumat (2/5/2025).

    Sementara itu, Huawei mengikuti di posisi kedua dengan pangsa pasar 18% dan pertumbuhan tahunan sebesar 12%. Produk seperti Mate XT dan Pura X serta ekspansi HarmonyOS Next turut mendorong minat konsumen terhadap perangkat buatan dalam negeri.

    Di sisi lain, Apple justru berada di posisi lima dengan hanya 13% pangsa pasar. Turunnya peringkat ini mengindikasikan tantangan besar yang dihadapi brand asal Amerika Serikat di tengah naiknya nasionalisme konsumen dan ketentuan subsidi yang tidak menguntungkan model premium seperti iPhone.

    Oppo dan Vivo masing-masing berada di posisi tiga dan empat dengan pangsa pasar 15%.

    Kehadiran teknologi AI juga mulai memainkan peran penting. Sekitar 22% dari seluruh smartphone yang dikapalkan di China pada kuartal ini disebut telah mendukung fitur AI, dan angka ini diprediksi mencapai 40% pada akhir tahun.

    Dengan perubahan pangsa pasar ini, Apple menghadapi tekanan untuk menyesuaikan strategi di pasar yang sebelumnya menjadi salah satu penyumbang terbesar pendapatannya.

    Sementara Xiaomi semakin membuktikan sebagai pemimpin domestik yang mampu menyaingi merek global dari segi teknologi, harga, hingga adopsi teknologi terbaru.

    (dem/dem)

  • Cari Kerja Susah, 7 Jenis Pekerjaan Kantoran ini Terancam Punah

    Cari Kerja Susah, 7 Jenis Pekerjaan Kantoran ini Terancam Punah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan kecerdasan buatan atau AI bisa menimbulkan banyak korban. Termasuk beberapa pekerjaan yang tadinya dilakukan manusia diprediksi bisa digantikan oleh AI.

    Isu ini memang terus bergulir dengan cepat. Ada banyak yang mengatakan sejumlah pekerjaan bakal bisa diotomatisasi dalam waktu dekat, sebaliknya tak sedikit yang menyebut beberapa pekerjaan tidak bisa digantikan oleh mesin.

    Laporan Goldman Sachs memperkirakan 300 juta pekerjaan bisa hilang karena AI. Jumlah itu berdampak pada seperempat pasar tenaga kerja global.

    Forbes menuliskan beberapa pekerjaan yang mungkin akan digantikan AI. Berikut rangkumannya, Jumat (2/5/2025):

    1. Pekerja Terkait Administratif

    Pekerjaan yang membutuhkan pemrosesan data berulang akan digantikan. Misalnya customer service, entry data, dan penjadwalan yang memang sudah diambil alih AI seperti chatbot dan robotik.

    Studi Institute for Public Policy tahun 2024 menemukan 60% tugas administratif dapat diotomatisasi.

    2. Pembukuan, Pemodelan Keuangan, dan Analis Data

    Platform AI diketahui bisa mengolah data serta menghasillkan laporan lebih cepat dari manusia. Misalnya JP Morgan yang melakukan otomatisasi pada tugas perbankan rutin.

    Laporan itu menuliskan setidaknya peran 20% analis akan berisiko tergantikan pada 2030 mendatang.

    3. Pekerja di Bidang Hukum

    Pekerjaan di bidang hukum seperti paralegal, penyusunan kontrak dan peneliti bisa jadi korban AI berikutnya. Studi Standford 2025 menyatakan sejumlah perangkat AI telah mengotomatisasi untuk analisis dokumen dengan tingkat akurasi mencapai 90%.

    Namun masih ada beberapa pekerjaan yang mungkin akan selamat dari gempuran AI. Misalnya strategi senior legal strategy dan courtroom advocacy masih dibutuhkan karena menggunakan penilaian manusia.

    4. Desain Grafis, Penulis Naskah, dan Jurnalis

    Salah satu laporan dari Pew Research Center tahun lalu menyebut 30% pekerjaan media bisa diotomatisasi pada 2035. Bill Ackman dari Pershing Square memperkirakan konten AI akan mendominasi periklanan.

    Namun dia tetap yakin kreativitas manusia pada penceritaan dan seni tinggi bakal bertahan lebih lama. Setidaknya tidak menggunakan otomatisasi secara penuh.

    5. Software Development, Engineering, dan Data Science

    Meski bekerja terkait teknologi tak menjamin pekerjaan-pekerjaan ini bisa aman dari AI. Teknologi itu akan meningkatkan produktivitas namun di sisi lain bisa mengotomatisasi tugas pengkodean dan desain rutin.

    Forum Ekonomi Dunia 2025 mengatakan 40% tugas pemrograman bakal diotomatisasi pada 2040 mendatang.

    6. Tenaga Medis

    Salah satu pekerjaan yang sering disebut akan digantikan AI adalah tenaga medis. Sebab AI diagnostik dan bedah robotik terus mengalami perkembangan.

    Namun disebutkan pekerjaan dengan empati tetap sulit digantikan oleh mesin, misalnya perawat, terapi, dan pekerja sosial. Studi Lancet tahun 2023, menyebutkan 25% tugas administratif medis bisa menghilang 10 tahun lagi atau 2035 mendatang.

    7. Tenaga Pengajar

    Meski ada banyak pekerjaan terkait pengajar yang tidak bisa digantikan, namun ada beberapa yang tetap menjadi korban dari AI. Laporan OECD tahun 2024 memperkirakan 10% tugas pengajaran bisa diotomatisasi tahun 2040.

    Beberapa pekerjaan yang sulit ditiru misalnya pengajar khususnya di bidang dengan filsafat atau pendidikan anak usia dini, serta manajemen tingkat tinggi dengan kecerdasan emosional serta kemampuan beradaptasi.

    (dem/dem)