Category: CNBCindonesia.com

  • Trump Usir Ilmuwan AS, Negara Lain Langsung Mau Tampung

    Trump Usir Ilmuwan AS, Negara Lain Langsung Mau Tampung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Program efisiensi pemerintahan Donald Trump berdampak pada para ilmuwan. Anggaran miliaran dolar AS untuk mendanai penelitian sains telah dipangkas dan membuat banyak ilmuwan kehilangan pekerjaan.

    Hal ini membuka peluang bagi para ilmuwan AS untuk ‘kabur’ ke negara lain. Pasalnya, pemerintah dan universitas di seluruh dunia siap menampung mereka.

    Program ‘Canada Leads’ yang diluncurkan pada April 2025 lalu, bertujuan membina generasi inovator berikutnya dengan membawa peneliti biomedis pemula ke Kanada.

    Universitas Aix-Marseille di Prancis juga memulai program ‘Safe Place for Science’ pada Maret 2025 lalu. Program ini berkomitmen untuk menyambut para ilmuwan yang tinggal di AS dan merasa terancam atau terhambat gara-gara pemangkasan anggaran oleh pemerintah Trump.

    Tak cuma itu, Australia juga mengumumkan program ‘Global Talent Attraction’ pada April lalu. Program itu menjanjikan paket relokasi dan gaji kompetitif bagi para ilmuwan.

    “Sebagai respons atas situasi di AS, kami melihat ada peluang untuk menarik talenta-talenta paling cerdas ke sini [Australia],” kata kepala Australian Academy of Sciences, Anna-Maria, dikutip dari Arab News, Selasa (27/5/2025).

    Sejak Perang Dunia ke-II, AS menggelontorkan investasi besar-besaran untuk penelitian ilmiah yang digelar di universitas-universitas swasta dan lembaga-lembaga federal.

    Pendanaan itu membantu AS menjadi kekuatan ilmiah yang mendominasi dunia. Beberapa inovasi kawakan datang dari pendanaan tersebut, misalnya penciptaan ponsel seluler, internet, serta pengobatan jantung dan stroke, menurut Holden Thorp, pemimpin redaksi jurnali Science.

    Namun, sejak Trump kembali menjadi Presiden AS pada Januari 2025, fokusnya berubah total. Trump mengatakan pemerintah perlu memperketat anggaran dengan memangkas beragam program, serta pegawai negeri.

    Salah satu yang dipangkas adalah pendanaan untuk National Science Foundation (NSF), National Institute of Health (NIH), NASA, serta lembaga-lembaga lain yang fokus pada inovasi dan penelitian ilmiah.

    Usulan anggaran Gedung Putih untuk tahun depan menyerukan pemotongan anggaran NIH sebesar 40 persen dan anggaran NSF sebesar 55 persen.

    “Pemerintahan Trump menghabiskan beberapa bulan pertamanya untuk meninjau proyek-proyek pemerintahan sebelumnya, mengidentifikasi pemborosan, dan menyelaraskan kembali pengeluaran penelitian kami agar sesuai dengan prioritas rakyat Amerika dan melanjutkan dominasi inovatif kami,” kata juru bicara Gedung Putih Kush Desai.

    Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa universitas sudah membekukan perekrutan, memangkas staf, dan berhenti menerima mahasiswa pascasarjana baru.

    Pemerintahan Trump juga mencabut izin Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa internasional, meskipun seorang hakim menundanya.

    Lembaga penelitian di luar negeri mencermati kolaborasi yang bergantung pada kolega di AS dengan penuh perhatian, tetapi mereka juga melihat peluang untuk merekrut talenta

    “Ada ancaman terhadap sains di selatan perbatasan,” kata Brad Wouters, dari University Health Network, rumah sakit dan pusat penelitian medis terkemuka di Kanada, yang meluncurkan program perekrutan “Canada Leads”.

    “Ada banyak bakat, banyak kelompok yang terpengaruh oleh momen ini,” ujarnya.

    (fab/fab)

  • Video: Selain Motor & Mobil, Permintaan Bus Anjlok

    Video: Selain Motor & Mobil, Permintaan Bus Anjlok

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri Karoseri di Indonesia mengalami tekanan berat akibat penurunan permintaan bus hingga 30 persen pada tahun 2025. Penurunan permintaan bus tersebut disebabkan oleh kebijakan pengetatan anggaran pemerintah yang berdampak langsung pada industri transportasi.
    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (27/05/2025).

  • Video: Kena PPNBM, Mobil di Bawah Rp 400 Juta Harus Bayar Pajak Lagi

    Video: Kena PPNBM, Mobil di Bawah Rp 400 Juta Harus Bayar Pajak Lagi

    Video

    Video: Kena PPNBM, Mobil di Bawah Rp 400 Juta Harus Bayar Pajak Lagi

    News

    32 menit yang lalu

  • Putin Ngamuk di Ukraina, Jet tempur NATO Meluncur ke Perbatasan

    Putin Ngamuk di Ukraina, Jet tempur NATO Meluncur ke Perbatasan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan di wilayah timur Eropa kembali meningkat setelah Polandia mengerahkan jet tempur NATO pada Senin (26/5/2025), menyusul serangan besar-besaran Rusia ke Ukraina yang melibatkan ratusan rudal dan drone.

    Militer Polandia menyebut langkah tersebut sebagai respons terhadap “aktivitas baru penerbangan jarak jauh Federasi Rusia” yang meluncurkan serangan udara terhadap berbagai wilayah di Ukraina.

    “Semua prosedur yang diperlukan untuk menjamin keamanan wilayah udara Polandia telah diaktifkan,” demikian pernyataan militer Polandia melalui platform X.

    “Komando Operasi Angkatan Bersenjata Polandia sedang memantau situasi, dan seluruh pasukan serta sumber daya bawahan tetap dalam kesiapan penuh untuk merespons secara segera.”

    Langkah ini diambil setelah Rusia melakukan dua malam berturut-turut, yang kini berlanjut ke hari ketiga, serangan skala besar menggunakan rudal jelajah dan drone terhadap berbagai kota di Ukraina, termasuk Kyiv, Kharkiv, Odesa, dan Dnipropetrovsk.

    Menurut Angkatan Udara Ukraina, pada Senin pagi Rusia meluncurkan 355 drone serang dan sembilan rudal jelajah dalam gelombang terbaru serangan ke wilayah Ukraina. Sehari sebelumnya, Rusia juga melancarkan 300 drone serang dan 70 rudal, yang menyebabkan sedikitnya 13 orang tewas, seperti dilaporkan The Moscow Times.

    Target serangan Rusia meliputi Kyiv, Chernihiv, Dnipropetrovsk, Zhytomyr, Sumy, Kharkiv, Odesa, Mykolaiv, Khmelnytskyi, Ternopil, Cherkasy, dan Poltava, menunjukkan penyebaran serangan yang luas di seluruh Ukraina.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pihaknya berhasil menangkis serangan balik dari Ukraina yang juga melibatkan drone dan rudal jarak jauh. Dalam pernyataan resmi, Rusia menyebut telah menembak jatuh tujuh bom udara berpemandu JDAM, lima roket HIMARS buatan AS, serta 220 drone bersayap tetap yang 139 di antaranya di luar zona operasi militer khusus.

    Sebagai anggota NATO yang berbatasan langsung dengan Ukraina, Polandia telah meningkatkan kewaspadaan tinggi sejak pecahnya perang pada Februari 2022. Pemerintah di Warsawa secara rutin menuduh Rusia melakukan aksi provokatif di sepanjang perbatasan timur NATO, termasuk dugaan pelanggaran wilayah udara oleh rudal Rusia dalam beberapa insiden sebelumnya.

     

    (luc/luc)

  • Video: Top Women Fest 2025 (2/2)

    Video: Top Women Fest 2025 (2/2)

    Jakarta, CNBC Indonesia – CNBC Indonesia sukses menggelar Top Women Fest 2025 bertema “Perempuan Indonesia: Berkarya, Berdaya, Berdampak” untuk merayakan kiprah perempuan di berbagai sektor. Acara ini memberikan ruang strategis bagi perempuan untuk bersuara dan membentuk masa depan, sekaligus memberikan penghargaan kepada para pemimpin perempuan inspiratif. Dengan dukungan berbagai pihak, Top Women Fest menjadi katalisator perubahan menuju masyarakat yang lebih inklusif, setara, dan berkelanjutan.

    Selengkapnya saksikan di CNBC Indonesia.

  • Tingkat Insiden di Hulu Migas Terus Menurun, Ini Buktinya

    Tingkat Insiden di Hulu Migas Terus Menurun, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan tingkat insiden (incident rate/IR) sektor hulu migas di Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun. Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Hendratmi Susilowati mengatakan sejak 2020 tingkat insiden sektor hulu migas menurun dari angka 0,55 menjadi 0,11 di 2024.

    “Di sini poin safety di keselamatan kerja itu kami di-target incident rate itu kurang dari 0,5,” jelasnya dalam acara HSSE Talkshow ‘Driving Terminal and Marine Operation Excellence through Proactive Safety Assurance’, di JICC, Selasa (27/5/2025).

    Detailnya, IR pada 2020 tercatat sebesar 0,55, kemudian pada 2021 menurun hingga 0,18. Lalu pada 2022 naik tipis di angka 0,23, di 2023 turun menjadi 0,22, hingga 2024 di angka 0,11.

    Lebih lanjut, hingga April 2025 IR sektor hulu migas menurun ke angka 0,1. Hal ini disebabkan adanya perhatian bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang beroperasi di Indonesia.

    “HSSE itu kalau di SKK Migas itu sangat poin, sangat penting. Ini kami tuangkan di KPI SKK Migas, dan KPI ini kami deliver kepada seluruh kontraktor-kontraktor kerja sama untuk bersama-sama mencapainya,” pungkasnya.

    “Target kita itu 0,5. Itu masih di bawah international oil and gas producer, itu sekitar mereka 0,75. Jadi memang overall kinerja safety di upstream itu lebih bagus dari rata-rata international oil and gas producer,” tambahnya.

    (rah/rah)

  • Video: PM India Beri Peringatan Keras ke Pakistan

    Video: PM India Beri Peringatan Keras ke Pakistan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri India Narendra Modi memberi pakistan peringatan keras pada hari Senin waktu setempat. Menurut Modi, pelurunya sudah siap jika negara tetangganya itu tidak memilih jalan damai.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (27/05/2025).

  • Planet Venus Masih Hidup, Peneliti NASA Ungkap Temuan Mencengangkan

    Planet Venus Masih Hidup, Peneliti NASA Ungkap Temuan Mencengangkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para peneliti menemukan planet Venus belum mati. Setidaknya secara geologis, tetangga Bumi itu masih dinyatakan hidup.

    Kedua planet diketahui memiliki ukuran yang sama. Bahkan memiliki total jumlah air yang sama dalam waktu bersamaan.

    Namun dalam perkembangannya hanya Bumi yang kemudian diisi berbagai macam makhluk hidup. Adapun, Venus berubah menjadi dunia yang mengerikan dan tidak bisa dihuni siapapun dan apapun.

    Dalam penelitian terbaru terungkap Venus tak sepenuhnya mati. Masih banyak bukti yang menyebutkan planet tersebut memiliki lebih banyak dinamika internal dengan Bumi dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.

    “Penelitian ini memberikan wawasan baru dan penting soal proses bawah permukaan yang membentuk permukaan Venus,” kata asisten ilmuwan di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA, Gael Cascioli dikutip dari Live Science, Selasa (27/5/2025).

    Para peneliti menemukan sejumlah bukti berbentuk cincin di permukaan Venus. Fitur yang disebut korona disebutkan terbentuk saat gumpalan panas naik dari bagian mantel dan mendorong kerak menuju ke atas.

    Saat mendingin dan runtuh, struktur melingkar yang kemudian tertinggal.

    Tim peneliti melakukan beberapa simulasi untuk pembentukan tersebut. Termasuk dengan hasil dari data dari Magellan, pesawat antariksa milik NASA yang bertugas memetakan permukaan Venus.

    Hasil temuan peneliti adalah 52 dari 75 korona yang diteliti berada di atas gumpalan mantel. Mereka juga memastikan adanya proses aktif yang mendorong pembentukannya, ungkap pemimpin studi Anna Gulcher dari Universitas Bern Swiss.

    “Kami percaya proses serupa mungkin terjadi di awal sejarah Bumi,” jelasnya.

    Dari penelitian yang sama ditemukan kerak Venus bisa pecah atau mencair saat memiliki ketebalan 65 kilometer. Namun bisa saja terjadi saat keadaan lebih tipis lagi.

    Proses pencairan ini tidak hanya membantu mengatur struktur permukaan, tetapi mengatur ulang air serta material lain ke bagian dalam planet. Pada akhirnya proses tersebut dapat memicu aktivitas vulkanik dan berdampak pada atmosfer planet.

    (dem/dem)

  • Video: Strategi Pertumbuhan Pembiayaan Infrastruktur Nasional

    Video: Strategi Pertumbuhan Pembiayaan Infrastruktur Nasional

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Sarana Multi Infrastruktur Persero (PT SMI) sejauh ini berhasil menghimpun dana sebesar USD 3,1 Miliar atau Sekitar Rp 51 Triliun. Himpunan dana tersebut dirancang untuk disalurkan kepada tiga platform pembiayaan untuk kebutuhan proyek strategis nasional.

    Bagaimana strategi pertumbuhan pembiayaan infrastruktur nasional di tengah kondisi ekonomi yang dipenuhi ketidakpastian?

    Selengkapnya saksikan dialog Dina Gurning bersama Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Reynaldi Hermansjah Program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (27/05/2025).

  • Pertamina Siap Replikasi Proyek Avtur dari Jelantah di Dua Kilang Ini

    Pertamina Siap Replikasi Proyek Avtur dari Jelantah di Dua Kilang Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina bersiap melaksanakan ekspansi dan replikasi proyek Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel (USAF) berbahan minyak jelantah yang telah dikembangkan di Kilang Cilacap. Ekspansi dan replikasi ini juga akan dilakukan di Kilang Dumai dan Kilang Balongan.

    Tidak sendirian, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Pertamina Patra Niaga bersinergi, demi komitmen Pertamina mendukung agenda nasional transisi energi, sekaligus mewujudkan dual growth strategy, yakni penguatan core business dan pengembangan new business. Project USAF ini adalah bukti nyata komitmen Pertamina tidak hanya dalam menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga mengembangkan portofolio energi rendah karbon yang berkelanjutan.

    Untuk menandai komitmen untuk replikasi tersebut, dilakukan penandatanganan komitmen pengembangan Project USAF Pertamina yang digelar di di Grha Pertamina. Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman mengatakan, Project USAF atau Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel merupakan inisiatif yang sangat relevan untuk menuju pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

    Project USAF diperkuat dengan lahirnya Peraturan Menteri ESDM nomor 4 Tahun 2025 dan selaras dengan roadmap dari Kemenko Marves yang akan mendorong implementasi SAF lebih cepat dari rencana awal, yaitu dari tahun 2027 menjadi 2026. Melalui project ini, KPI akan mengolah minyak jelantah menjadi avtur, kemudian Patra Niaga akan membuka peluang bisnisnya agar USAF dapat digunakan secara luas dan komersil.

    “Sebagai bagian dari Pertamina Group, KPI memiliki mandat besar dalam mendukung agenda tersebut. Project USAF ini adalah bukti nyata bahwa kami berkomitmen untuk tidak hanya menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga mengembangkan portofolio energi rendah karbon yang berkelanjutan,” ujar Taufik dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).

    Menurut Taufik, jejak pengembangan SAF di Pertamina, khususnya KPI, telah dimulai sejak 2020. Ketika itu KPI, melalui Kilang Cilacap, berhasil memproduksi Bioavtur J2.4 dari Palm Kernel Oil. Setahun kemudian, produk tersebut digunakan dalam penerbangan uji coba dengan pesawat CN-235. Kemudian dilanjutkan pada 2023 dengan penerbangan komersial Garuda Indonesia rute Jakarta-Solo. Taufik mengatakan, dua uji coba tersebut membuktikan bahwa bahan bakar aviasi berbasis nabati bukan lagi konsep, tetapi realitas.

    Pada 2024, KPI mencanangkan Project USAF (UCO to SAF) sebagai langkah penting untuk memulai komersialisasi SAF berbahan baku waste (minyak jelantah) dan bersertifikat sustainability. Serangkaian aktivitas dilaksanakan antara lain pengembangan teknologi katalis bersama Pertamina Technology Innovation, manufacturing katalis oleh PT Katalis Sinergi Indonesia, melakukan sertifikasi sustainability ISCC EU dan CORSIA, dan puncaknya pada Turn Around Januari 2025, PT KPI telah melaksanakan change out catalyst USAF di RU IV dan menandai siap untuk melakukan uji komersial produksi certified SAF dari minyak jelantah di awal kuartal III-2025.

    Visi menjadi produsen SAF bersertifikat sustainable dan berbahan baku minyak jelantah pertama kali di Indonesia ini di dukung oleh ekosistem hulu-hilir SAF Pertamina Group yang melibatkan beberapa subholding antara lain Pertamina Patra Niaga, Pelita Air dan Pertamina Persero sebagai Project Coordinator. Sebagai bukti komitmen terhadap Project USAF, KPI akan memperluas proyek ini ke kilang lain, seperti Kilang Dumai dan Kilang Balongan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksi SAF, sekaligus memulai trial komersial.

    Menurut Taufik, Project USAF tak hanya sekadar memproduksi bahan bakar berkelanjutan, tapi juga bagian dari blueprint besar circular SAF ecosystem yang membentuk rantai pasok yang kuat bersama pelaku pengumpulan UCO, transporter, serta off-taker seperti maskapai dan BUMN Aviasi.

    “Pada tahun 2028, kami berharap dapat menyaksikan startup Green Refinery Project di Cilacap, dengan kapasitas 6 MBSD, mengolah feedstock dari UCO, POME, dan lainnya. Ini akan menjadikan Pertamina sebagai pelopor energi hijau,” pungkas Taufik.

    Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan, upaya KPI dan PT Pertamina Patra Niaga dalam mengembangkan USAF merupakan sebuah kolaborasi bersejarah bagi Pertamina dan Indonesia. Sebab program ini tertera dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni mengenai kemandirian energi.

    Dan untuk mendukung realisasi Project USAF, Mars Ega mengatakan, PT Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan alat untuk mengumpulkan Used Cooking Oil (UCO) di sepuluh SPBU yang tersebar di Jakarta. Dengan alat itu pula, PT Pertamina Patra Niaga menggandeng masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan USAF. Menurut Mars Ega, masyarakat sangat antusias untuk memberikan minyak jelantah yang mereka miliki, sebagai bahan baku utama pembuatan USAF.

    “Alat ini masih dalam skala piloting, tapi sampai hari ini sudah tercatat sedikitnya 6.042 orang yang secara sukarela menyetorkan UCO di alat-alat yang tersebar di sepuluh SPBU di Jakarta,” ungkap Mars Ega

    Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengapresiasi manajemen dan seluruh perwira Pertamina atas ditandatanganinya komitmen pengembangan Used Cooking Oil (UCO) to Sustainable Aviation Fuel (SAF). Menurutnya, Project USAF adalah jawaban dari tantangan global untuk menjamin ketahanan energi, keterjangkauan harga bagi masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan secara bersamaan.

    Namun Simon mengingatkan agar project ini tidak hanya berakhir di seremoni penandatanganan komitmen. Ia menyatakan, pengembangan USAF yang telah dilakukan Pertamina sejak beberapa waktu lalu, harus terwujud dan memberikan manfaat bagi banyak pihak.

    “Ini adalah prestasi yang sudah diukir Pertamina, kita harus wujudkan sampai terimplementasi dengan baik. Kita juga harus saling berkolaborasi satu sama lain, agar Pertamina terus menjadi yang terdepan dalam menyediakan energi yang baik bagi negeri ini,” papar Simon.

    Acara penandatanganan komitmen pengembangan Project USAF turut dihadiri oleh Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan. Ia mengatakan, kini transisi energi bukan lagi sebuah pilihan, namun sudah menjadi keniscayaan strategis. Terlebih Indonesia telah menetapkan target Net Zero Emission pada tahun 2060. Karena itulah Mochamad Iriawan menyambut baik proyek Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel (USAF) atau Avtur berbahan minyak jelantah.

    Menurutnya, SAF tidak bisa dilihat sebagai proyek semata, melainkan sebuah misi besar membangun ekosistem pengolahan energi baru yang ramah lingkungan. Karena itulah ia meminta Pertamina Group membangun kolaborasi internal yang melibatkan seluruh subholding. Kolaborasi itu lalu diperluas dengan menggandeng sektor lainnya, seperti pemerintah, maskapai penerbangan, lembaga riset dan penyedia feedstock hingga mitra internasional.

    “SAF harus menjadi solusi yang berkelanjutan secara menyeluruh dan pastikan Pertamina Group menjadi pemimpin utama di bisnis SAF, baik sebagai produsen utama maupun market leader dalam pasar domestik dan global. Proyek ini harus diimplementasikan secara terarah dan konsisten sesuai target yang telah ditetapkan,” pungkas Mochamad Iriawan.

    (rah/rah)