Category: CNBCindonesia.com News

  • Video: Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol Resmi Ditangkap!

    Video: Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol Resmi Ditangkap!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan tuntutan dari berbagai lapisan masyarakat, penyidik Korea Selatan akhirnya menangkap Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan yakni Yoon Suk Yeol pada Rabu 15 Januari 2025/ Yoon ditangkap atas pemberontakan buntut deklarasi darurat militer pada Desember 2024 lalu.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia (Rabu, 15/01/2025) berikut ini.

  • Sekutu Putin Beri Warning, Ukraina Bakal Musnah Tahun Ini

    Sekutu Putin Beri Warning, Ukraina Bakal Musnah Tahun Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ukraina diramalkan akan musnah pada 2025. Hal ini diungkapkan langsung oleh Sekretaris Dewan Keamanan Rusia yang juga sekutu Presiden Vladimir Putin, Nikolai Patrushev.

    Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar pro-Kremlin Komsomolskaya Pravda, Selasa (15/1/2025), Patrushev memaparkan pemikirannya tentang masa jabatan kedua Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang akan datang. Diketahui, AS merupakan sekutu utama Ukraina dan Trump menjadi pengkritik besar bantuan ke Kyiv.

    Saat menjawab pertanyaan tentang kemungkinan konsesi teritorial selama negosiasi perdamaian di bawah Trump, Patrushev membuat prediksinya tentang Ukraina yang tidak lagi menjadi negara berdaulat pada akhir tahun.

    “Orang Rusia merasakan ikatan persaudaraan dengan orang Ukraina karena hubungan yang telah terjalin selama berabad-abad dengan Rusia sebelum paksaan yang keras ideologi neo-Nazi dan Russophobia yang merajalela,” tuturnya dalam wawancara yang juga dikutip Newsweek itu.

    “Ada kemungkinan bahwa pada tahun mendatang Ukraina akan benar-benar lenyap.”

    Di bagian lain wawancara, Patrushev mengkritik para pemimpin Moldova di Chișinău atas apa yang disebutnya sebagai ‘kebijakan anti-Rusia’ mereka. Ia bahkan mengatakan Moldova juga mungkin tidak lagi menjadi sebuah negara.

    “Saya tidak mengesampingkan bahwa kebijakan anti-Rusia yang agresif di Chișinău akan mengakibatkan Moldova menjadi bagian dari negara lain atau lenyap sama sekali,” tambahnya.

    Pejabat Ukraina belum menanggapi komentar Patrushev secara terbuka. Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Moldova menanggapi komentar Patrushev dalam sebuah pernyataan di kantor berita Moldova, NewsMaker.

    “Pernyataan tersebut merupakan campur tangan yang tidak dapat diterima dalam urusan internal negara kita dan ditujukan untuk mengganggu stabilitas kawasan. Republik Moldova adalah negara berdaulat yang secara konsisten mengejar jalur demokrasi dan integrasi Eropa sesuai dengan keinginan warganya,” tulis lembaga itu.

    Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Langkah ini pun akhirnya menyeret sejumlah negara Barat dalam konflik, termasuk AS, Inggris, dan sejumlah sekutunya di Eropa. Mereka memberikan bantuan besar kepada Kyiv untuk melawan pasukan Rusia, dan di sisi lain, menjatuhkan ribuan sanksi ekonomi kepada Moskow agar tak memiliki anggaran untuk perang

    Sementara itu, Rusia dan Ukraina telah meningkatkan serangan mereka satu sama lain menjelang pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari mendatang.

    Trump mengatakan bahwa ia bermaksud menghentikan konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun dan masing-masing pihak ingin berada dalam posisi negosiasi yang paling kuat sebelum pemerintahan baru AS memulai pembicaraan untuk mengakhiri konflik.

    (luc/luc)

  • Luhut Semprot Pengkritik Pemerintah: Jangan Banyak Cerewet-Ribut

    Luhut Semprot Pengkritik Pemerintah: Jangan Banyak Cerewet-Ribut

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan kepada berbagai pihak agar bisa sama-sama mendorong penggunaan produk dalam negeri. Sebaliknya Ia merasa bingung dengan pengamat yang mengkritik tanpa data yang jelas.

    “Covid yang begitu sulit aja masih bisa kerja apalagi keadaan tenang gini, yang penting jangan terlalu banyak cerewet, terutama pengamat-pengamat itu cerewet aja, nggak ada datanya, ribut aja, jadi kita duduk lihat,” kata Luhut dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) di Jakarta, Rabu (15/1/2024).

    Luhut terlihat heran dengan pihak-pihak yang melemparkan kritikan tanpa dasar, apalagi kepada mantan pejabat yang dulunya sempat berada di pemerintahan. Ia pun membandingkan capaian kinerjanya dulu dengan kritikan yang terlontarnya saat ini.

    Foto: Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) di Jakarta, Rabu (15/1/2024). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) di Jakarta, Rabu (15/1/2024). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

    “Kita perlu kritik, tapi kalau kritik nggak jelas kadang saya suka lihat orang ini dulu di pemerintah, tapi kau dulu kerja apa kau ribut? Jadi jangan cepat-cepat ribut, kerjain aja, kalau mau sempurna di surga aja sempurna, kita masih di dunia ya udah lah kita kerjain, tapi kita sendiri yang harus jelas, kita harus bekerja dalam sistem yang benar, sistem yang kita bangun supaya holistik,” sebut Luhut.

    Lebih lanjut Luhut juga membahas program pemerintah lain yakni Core Tax yang baru berjalan. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan pajak lewat administratif yang lebih rapi. Namun Luhut melihat tetap ada kritikan pada program ini.

    “Nanti pembayar pajak nasional akan semakin luas dan itu disampaikan oleh World Bank, kalau koleksi pajak bisa dilakukan dengan benar maka angka penerimaan negara bisa bertambah Rp 1.500 triliun, dan ini angka besar sekali. Kita harus bersama-sama untuk bekerja, jadi jangan ada yang cepat-cepat kritik sini, kritik sana, wong baru jalan, kasih waktu,” ujar Luhut.

    (fys/wur)

  • Kembangkan Hidrogen Hijau, PGE Incar Pasar Ekspor

    Kembangkan Hidrogen Hijau, PGE Incar Pasar Ekspor

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan akan menjajaki Negeri Sakura alias Jepang untuk bisa menjual hidrogen hijau (green hydrogen) yang dihasilkan melalui energi panas bumi.

    Direktur Operasi PGEO Ahmad Yani mengungkapkan pihaknya membuka kemungkinan penjualan hidrogen hijau pada perusahaan asal jepang yakni Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD), hingga lembaga riset dan pengembangan nasional Jepang (NEDO).

    “Untuk offtaker, kita akan berupaya bagaimana melihat ini. Memang pasar dalam negeri saat ini kan masih sepi, tapi kita juga tidak tertutup kemungkinan untuk pasar di luar. Kita juga sudah kerjasama dengan TEPCO, NEDO, kemungkinan untuk ekspor green hydrogen ke luar,” jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (14/1/2025).

    Sejatinya, pihaknya sudah memiliki kerja sama dengan pihak Jepang perihal hidrogen hijau yang ada di Sulawesi Utara. Yani mengatakan bahwa nantinya hidrogen tersebut bisa dikombinasikan dengan amonia untuk mempermudah proses transportasinya.

    “Di Sulawesi Utara, kita juga sudah kerjasama dengan TEPCO, NEDO Jepang. Kemungkinan untuk hydrogen itu akan ekspor ke luar. Dan hydrogen ini juga bisa dikombinasikan dengan menjadi amonia, sehingga proses transportasinya menjadi lebih efisien,” katanya.

    Saat ini PGEO sudah memulai proyek percontohan atau pilot project pengembangan panas bumi menjadi hidrogen hingga 100 kilogram (kg) per hari di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Ulubelu.

    Ahmad Yani meyakini pasar hidrogen di dunia akan mengalami peningkatan di 2030. Maka dari itu, pihaknya merasa pengembangan hidrogen dari panas bumi menjadi peluang yang bagus.

    “Kita sudah banyak mendengar publikasi, mendengar release terkait dengan bagaimana perkembangan kebutuhan hidrogen dunia, bahkan Indonesia, dunia menyatakan tahun 2030 bakal ada peningkatan segala macamnya. Nah, apa yang kita lakukan di pertamina? Tentunya kita tidak tinggal diam untuk melihat ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, hidrogen yang dihasilkan dari panas bumi oleh PGEO, bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Selain itu, untuk kebutuhan kilang dalam proses produksinya.

    “Nanti hidrogen yang dihasilkan kita akan coba deliver untuk pemenuhan SPBG yang dengan PNRE, atau waktu mungkin di kilang Plaju yang membutuhkan hidrogen. Jadi, hal yang menarik dalam pilot project yang kita lakukan, kita ada di samping membuktikan di geothermal, tapi juga ada research pengembangan di sini untuk optimisasi teknologi hidrolisis itu sendiri,” tandasnya.

    (pgr/pgr)

  • Ungkap Peran Pembiayaan Hijau bagi ESG & Ekonomi RI di Forum Ini

    Ungkap Peran Pembiayaan Hijau bagi ESG & Ekonomi RI di Forum Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia sedang menghadapi tantangan global yang berkaitan dengan penerapan prinsip keberlanjutan Environmental, Social, and Governance (ESG) mencakup tiga aspek penting, yaitu perlindungan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik.

    Aspek-aspek tersebut semakin relevan, mengingat adanya tekanan global untuk mengatasi dampak perubahan iklim, mengurangi ketimpangan sosial, dan meningkatkan tata kelola yang transparan serta akuntabel. Tantangan global ini juga mendesak di tengah adanya ketidakpastian ekonomi dunia, tekanan geopolitik, dan krisis lingkungan.

    Kebijakan iklim yang dihasilkan dari konferensi The Conference of the Parties (COP29) menekankan perlunya integrasi keberlanjutan dalam setiap aspek Pembangunan untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Integrasi ini tidak hanya bertujuan melindungi lingkungan, tetapi juga untuk menciptakan ekosistem yang lebih adil, inklusif, serta mendukung kesejahteraan masyarakat.

    Di Indonesia, penerapan prinsip ESG menunjukkan adanya perkembangan dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan menyadari perlunya mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam kegiatan operasional mereka.

    Pembiayaan hijau pun muncul sebagai instrumen penting untuk mendukung pergerakan ke arah pembangunan lebih ramah lingkungan dan inklusif. Pembiayaan hijau mencakup investasi pada proyek-proyek strategis, seperti energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, serta teknologi yang mendukung efisiensi dari sumber daya dan pengelolaan limbah.

    Perkembangan penerapan prinsip ESG memang terlihat berprogres. Namun masih ada tantangan dari segi kecepatan dan pemerataan demi implementasi yang lebih optimal.

    Untuk menghadapi tantangan ini, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dengan berfokus pada upaya mitigasi dampak dari perubahan iklim melalui pengurangan emisi, penciptaan lapangan kerja yang inklusif, serta peningkatan tata kelola yang mendukung.

    Dalam mendorong kolaborasi, CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025 dengan tema “ESG dan Pembiayaan Hijau untuk Ekonomi RI yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

    CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025 diharapkan mampu memperkuat kolaborasi tersebut, menghasilkan rekomendasi kebijakan strategis untuk memperkuat integrasi ESG dalam berbagai sektor dan memperkuat ekosistem pembiayaan hijau.

    CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025 dapat disimak secara eksklusif dan live di CNBC Indonesia TV dan streaming di CNBC Indonesia. Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.

    (dpu/dpu)

  • Kebakaran Los Angeles Menggila, ‘Geng Rp65 Kuadriliun’ Ikut Terancam

    Kebakaran Los Angeles Menggila, ‘Geng Rp65 Kuadriliun’ Ikut Terancam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles, California, membuat sejumlah perusahaan manajemen aset yang berkantor di wilayah itu terancam. Beberapa dilaporkan merelokasi ruang kantor dan mendukung anggota staf yang kehilangan rumah.

    Mengutip Reuters, Rabu (15/1/2025), Los Angeles adalah rumah bagi para pelaku industri besar seperti Capital Group, TCW Group, dan dana lindung nilai Oaktree Capital dan Ares Management. Secara total, perusahaan-perusahaan di Los Angeles ini mengelola lebih dari US$4 triliun atau sekitar Rp65 kuadriliun.

    Kebakaran besar ini telah mengubah seluruh lingkungan menjadi reruntuhan yang membara, menghancurkan pinggiran kota dan kantong-kantong orang kaya.

    Anacapa Advisors, dana lindung nilai senilai US$60,5 juta (Rp986 triliun) baru pindah kantor baru ke Pacific Palisades hanya beberapa minggu sebelum kebakaran, melihat gedung itu terbakar habis saat kebakaran.

    Dalam surat kepada klien perusahaan, pendiri dan CIO Anacapa, Phil Pecsok, mengatakan semua karyawannya aman dan tim berhasil mengaktifkan rencana kesinambungan bisnisnya.

    “Mereka sekarang bekerja dari jarak jauh dengan akses penuh ke platform perdagangan dan sistem pemantauan risiko. Mereka memesan layar perdagangan tambahan dan berkomunikasi satu sama lain secara terus-menerus melalui Zoom,” katanya.

    Oaktree Capital, sebuah perusahaan manajemen aset yang mengelola aset senilai lebih dari US$200 miliar (Rp3.260 triliun) yang berlokasi di pusat kota Los Angeles, tetap beroperasi seperti biasa. Mereka menyebut ada 700 karyawan Oaktree yang terkena dampak kebakaran.

    “Pusat data kami di Los Angeles dilengkapi dengan daya cadangan dan tersedia tanpa gangguan jika terjadi pemadaman listrik regional atau lokal yang disebabkan oleh kebakaran hutan,” kata Todd Molz, kepala operasi perusahaan tersebut.

    The Milken Institute, sebuah lembaga pemikir yang berkantor pusat di Santa Monica, dan Dimensional Fund Advisors, sebuah perusahaan investasi yang berkantor pusat di Texas dengan aset hampir US$800 miliar (Rp13.000 triliun), mengatakan bahwa mereka sebagian besar telah beralih ke pengaturan kerja dari rumah.

    Milken Institute mengatakan telah menutup kantornya dan mendorong staf untuk mengurus keluarga mereka dan bekerja dari rumah. Di sisi lain, DFA mengatakan mendesak siapa pun yang mampu melakukannya untuk bekerja dari jarak jauh.

    Hingga saat ini, petugas masih berupaya memadamkan api yang telah muncul sejak Selasa pekan lalu di sejumlah titik di Los Angeles. Tercatat, kebakaran terparah melanda wilayah Palisades dan Eaton, dengan 25 korban dilaporkan meninggal dunia dan 12.300 bangunan terbakar.

    (luc/luc)

  • Video: Prabowo Mau Bisnis di RI Murah & Gampang, Nyatanya Tak Mudah

    Video: Prabowo Mau Bisnis di RI Murah & Gampang, Nyatanya Tak Mudah

    Jakarta, CNBC Indonesia- Iklim bisnis di Indonesia dihadapkan pada sejumlah persoalan, mulai dari tingginya biaya logistik hingga sulitnya mendapatkan perijinan. Persoalan tersebut juga seringkali membuat sejumlah perusahaan dari barat ogah-ogahan untuk berinvestasi di Indonesia. Sebut saja seperti perusahaan raksasa teknologi Apple, yang berkomitmen untuk investasi di Indonesia hanya Rp 16 triliun, sedangkan di Vietnam lebih dari Rp 250 triliun. Ada juga Nvidia yang berinvestasi Rp 3 triliun di Indonesia, sedangkan di Malaysia mencapai Rp 66 triliun. Apa akar masalahnya?

    Simak paparan Shania Alatas, selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Rabu, 15/01/2025) berikut ini.

  • Duh! Atap Ruang Kelas SD di Depok ini Ambruk, Material Rapuh dan Lapuk

    Duh! Atap Ruang Kelas SD di Depok ini Ambruk, Material Rapuh dan Lapuk

    Suasana kelas yang ambruk di SDN Mekarjaya 29, Depok, Jawa Barat, Rabu (15/1/2024). Menurut pihak sekolah, ambruknya atap sekolah dikarenakan material bangunan yang sudah rapuh serta lapuk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

  • Video : Jepang Tak Terkalahkan, 3 Merek Rajai RI di 2024

    Video : Jepang Tak Terkalahkan, 3 Merek Rajai RI di 2024

    Video

    Video : Jepang Tak Terkalahkan, 3 Merek Rajai RI di 2024

    News

    6 jam yang lalu

  • ‘Bom’ Terbesar AS ke Rusia Bikin Pening, China-India Ambil Langkah Ini

    ‘Bom’ Terbesar AS ke Rusia Bikin Pening, China-India Ambil Langkah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah perusahaan penyulingan minyak China dan India mulai mencari pasokan alternatif. Hal ini terjadi setelah sanksi baru Amerika Serikat (AS) menyasar produsen dan kapal tanker Rusia untuk melemahkan kemampuan Negeri Beruang Merah dalam mendanai perangnya dengan Ukraina.

    Sebelumnya, Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberlakukan paket sanksi terluas sejauh ini yang menargetkan pendapatan minyak dan gas Rusia pada Jumat. Departemen Keuangan AS mengatakan telah menjatuhkan sanksi kepada produsen minyak Rusia Gazprom Neft serta 183 kapal yang telah mengirimkan minyak Rusia.

    Menurut Morgan Stanley, yang mengutip data dari pelacak kapal tanker Vortexa, kapal tanker yang dikenai sanksi terbaru mengangkut sekitar 1,5 juta barel minyak mentah per hari pada tahun 2024. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 1,4% dari permintaan minyak global.

    Banyak kapal tanker itu telah digunakan untuk mengirimkan minyak ke India dan China karena sanksi Barat dan batasan harga yang diberlakukan oleh negara-negara Kelompok Tujuh, yang mengalihkan perdagangan minyak Rusia dari Eropa ke Asia. Beberapa kapal tanker Moskow juga telah mengirimkan minyak dari Iran, yang juga sedang dikenai sanksi.

    Sejumlah sumber mengatakan sanksi baru tersebut akan mendorong China dan India kembali ke pasar minyak yang patuh untuk mencari lebih banyak pasokan, seperti dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika.

    “Harga minyak jenis Timur Tengah sudah meningkat. Tidak ada pilihan lain selain kita harus membeli minyak Timur Tengah. Mungkin kita juga harus membeli minyak AS,” kata seorang sumber di India.

    Sumber penyulingan India lainnya mengatakan sanksi terhadap perusahaan asuransi minyak Rusia akan mendorong Rusia untuk akhirnya memberi harga minyak mentahnya hingga di bawah US$ 60 (Rp 977.000) per barel. Ini juga merupakan langkah yang dapat diambil Moskow untuk dapat terus menggunakan asuransi dan tanker Barat.

    Kepala penelitian di Onyx Capital Group, Harry Tchilinguirian, menyebutkan perpindahan ke Timur Tengah dapat meningkatkan posisi tawar sejumlah negara di dunia Arab itu.

    “Kekuatan patokan Dubai hanya dapat meningkat dari sini karena kita cenderung melihat penawaran agresif untuk pemuatan kargo Februari dari negara-negara seperti Oman atau Murban, yang mengarah ke selisih Brent/Dubai yang lebih ketat,” tambahnya.

    Bulan lalu, pemerintahan Biden menunjuk lebih banyak kapal yang menangani minyak mentah Iran menjelang tindakan lebih keras yang diharapkan dari pemerintahan Trump yang akan datang. Ini menyebabkan Shandong Port Group melarang kapal tanker yang dikenai sanksi untuk singgah di pelabuhannya di sejumlah kota di China Timur.

    “Akibatnya, China, pembeli utama minyak mentah Iran, juga akan beralih ke minyak Timur Tengah yang lebih berat dan kemungkinan besar akan memaksimalkan penyerapan minyak mentah Kanada dari jaringan pipa Trans-Mountain (TMX),” tambah Tchilinguirian.

    Perlawanan Terhadap Sanksi

    Sejauh ini, Kremlin mengatakan sanksi tersebut berisiko mengganggu stabilitas pasar global. Presiden Rusia Vladimir Putin pun bersumpah bahwa Moskow akan berusaha melawannya.

    “Jelas bahwa AS akan terus mencoba melemahkan posisi perusahaan kami dengan cara yang tidak kompetitif, tetapi kami berharap dapat menangkalnya,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.

    Para analis mengatakan sanksi baru tersebut kemungkinan akan mengurangi ekspor minyak Rusia dalam jangka pendek, tetapi Rusia dapat beradaptasi dengan menggunakan kapal-kapal dalam armada bayangannya yang masih belum terkena sanksi.

    Para analis juga mengatakan ukuran sebenarnya dari armada bayangan Rusia tidak diketahui, tetapi diperkirakan terdiri dari hampir 600 tanker. Di sisi lain, Sinara Bank yang berkantor pusat di Moskow juga akan menjatuhkan diskon sementara mungkin diberikan untuk campuran minyak andalan Rusia Urals terhadap minyak Brent.

    Sementara itu, seorang sumber Pemerintah India mengatakan sanksi ini tidak akan melarang seluruhnya pasokan minyak Rusia untuk masuk ke negara itu. Ini disebabkan diskon besar yang diberikan oleh Moskow.

    “India akan mengizinkan kargo minyak Rusia yang dipesan sebelum 10 Januari untuk dibongkar di pelabuhan,” ujarnya.

    “Rusia juga dapat menawarkan diskon lebih besar kepada India untuk memenuhi batasan harga US$ 60 per barel yang diberlakukan oleh negara-negara Kelompok Tujuh pada tahun 2022. Pengiriman di bawah level itu dapat menggunakan kapal tanker barat dan asuransi.”

    (luc/luc)