Category: CNBCindonesia.com News

  • Meraih Potensi Cuan Dari Sektor Bisnis Dan Keuangan Di Tahun Ular Kayu

    Meraih Potensi Cuan Dari Sektor Bisnis Dan Keuangan Di Tahun Ular Kayu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun baru, resolusi baru. Era budaya simbol Tionghoa merupakan simbol kekuatan kesuksesan maupun peruntungan.Tahun 2025 dikenal sebagai tahun ular kayu dalam kalender Tionghoa. Diprediksi menjadi periode penuh perubahan dan transformasi. Lalu seperti apa potensinya dari sektor bisnis dan keuangan?

    Simak penjelasannya bersama Jurnalis CNBC Indonesia Salma Wijaya dan Juru Ridwan Hakiki dalam program Special Report di CNBC Indonesia (Rabu, 29/01/2025) berikut ini.

  • Geliat Ekonomi Petak Sembilan Sambut Tahun Ular Kayu

    Geliat Ekonomi Petak Sembilan Sambut Tahun Ular Kayu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tradisi Imlek dipercaya oleh masyarakat Tionghoa sebagai lambang keberuntungan serta harapan untuk masa depan. Sejumlah destinasi local, juga turut menyambut dan memeriahkan imlek. Salah satunya seperti di Pasar Petak Sembilan Jakarta yang tentunya sudah tidak asing lagi untuk masyarakat ibukota yang setiap tahunnya menjual pernak-pernik imlek dan jajanan khas imlek.

  • Rayakan Tahun Baru Imlek, BRI Salurkan Bantuan Sembako

    Rayakan Tahun Baru Imlek, BRI Salurkan Bantuan Sembako

    Jakarta, CNBC Indonesia – BRI Peduli yang menjadi payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan bantuan 2.000 paket sembako bagi masyarakat Tionghoa di Tangerang, Banten, dan Singkawang, Kalimantan Barat. Secara khusus, penyaluran sembako bagi warga di Tangerang dilakukan di Kelenteng Tjo Su Bio, di Kampung Kahuripan Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

    Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengungkapkan, bahwa penyaluran bantuan sembako bagi masyarakat yang merayakan Tahun Baru Imlek merupakan bentuk kepedulian BRI dalam membantu pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat serta menciptakam rasa kebersamaam dan kepedulian sosial di antara masyarakat. Dia menegaskan, BRI terus mewujudkan kepeduliannya kepada masyarakat melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial BRI Peduli dalam bentuk penyaluran bantuan sosial serta pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat.

    Catur pun berharap bantuan dapat meringankan beban masyarakat dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya.

    “Sehingga perayaan Tahun Baru Imlek 2025 kali ini dapat membawa kesehatan, kebahagiaan, dan kedamaian untuk masyarakat,” ungkap dia dikutip Rabu (29/1/2025).

    Ketua Kelenteng Tjo Su Bio Tangerang, Alam Setiawan mengungkapkan, Kelenteng Tjo Su Bio merupakan salah satu Kelenteng tua di wilayah Tangerang yang berdiri sejak 1948. Selain merupakan tempat ibadah atau kebaktian Umat Khonghucu, Kelenteng ini juga menjadi pusat kegiatan lainnya seperti Tarian Naga, Tarian Barongsai dan Kungfu.

    Saat ini Kelenteng Tjo Su Bio mampu menampung umat yang beribadat hingga 500 orang.

    “Kami berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh BRI Peduli dalam perayaan Imlek kali ini. Harapannya agar program ini bisa terus berjalan, sehingga banyak masyarakat khususnya yang membutuhkan, dapat merayakan tahun baru Imlek dengan penuh kebahagiaan dan berkat,” ungkapnya. 

    (bul/bul)

  • Video:Persaingan Bisnis Transportasi Bikin ODOL Merajalela, Solusinya?

    Video:Persaingan Bisnis Transportasi Bikin ODOL Merajalela, Solusinya?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Adanya persaingan tidak sehat di bisnis transportasi angkutan barang disebut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), Gemilang Tarigan sebagai penyebab makin tak terkendalinya jumlah persoalan kendaraan kelebihan muatan alias (Over Dimension Over Loading/ODOL) yang beroperasi dijalanan.

    APTRINDO juga menyoroti lemahnya aturan terkait muatan kendaraan yang tidak selaras dengan daya dukung infrastruktur jalan di Indonesia. Dimana desain kendaraan yang ada tidak didukung dengan Muatan Sumbu Terberat (MST) yang hanya berkisar di 8-10 ton imbasnya overload tidak dapat dihindari.

    APTRINDO mendorong pemerintah untuk mengatasi persoalan ODOL karena dapat membahayakan keselamatan pengguna jalanan. Hal ini terkait aturan daya angkut yang diharapkan bisa dinaikkan 30% dan diimbangi dengan kenaikan MST sehingga pengusaha bisa memaksimalkan kapastitas angkutan namun masih memenuhi aturan.

    Seperti apa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan ODOL? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), Gemilang Tarigan dalam Profit, CNBC Indonesia (Jum’at, 24/01/2025)

  • Titik Banjir Jakarta Hari Ini, Ketinggian Air Sampai 1 Meter

    Titik Banjir Jakarta Hari Ini, Ketinggian Air Sampai 1 Meter

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Jakarta dilanda hujan deras yang mengakibatkan banjir di beberapa titik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut 43 RT di Jakarta Barat masih terendam banjir. 

    Akibatnya, warga terpaksa mengungsi ke 29 lokasi yang tersebar di wilayah setempat. Adapun ketinggian air beragam, paling tinggi mencapai 1 meter.

    Dikutip dari detikNews, Rabu (29/1/2025), titik-titik banjir di Jakarta Barat terdapat di Kelurahan Kaliangke, Tegal Alur, Kalideres, Cengkareng Barat, Tanjung Duren Utara, Rawa Buaya, hingga Jelambar. 

    Selain di Jakarta Barat, banjir juga terjadi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Tercatat masih ada di 1 RT di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, lalu 1 RT di Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara. 

    Sejauh ini tak ada warga yang mengungsi dari lokasi tersebut. Setidaknya ada 19 ruas jalan yang tergenang banjir, sebagai berikut:

    1. Jl. Pluit Dalam, Kel. Penjaringan

    Ketinggian: 25 Cm

    2. Jl Keramat Raya, Kel. Tugu Utara

    Ketinggian: 15 Cm

    3. Jl. Boulevard Utara, Kel. Kelapa Gading Timur

    Ketinggian: 10 Cm

    4. Jl. Pegangsaan Dua (Green Hill), Kel. Pegangsaan Dua Selasa

    Ketinggian: 20 Cm

    5. Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua

    Ketinggian: 40 Cm

    6. Jl Boulevard Barat Raya, Kel. Kelapa Gading Barat

    Ketinggian: 20 Cm

    7. Jl. Kalibaru Barat 1, Kel. Kali Baru

    Ketinggian: 20 Cm

    8. Jl. Mangga Ujung, Kel. Tugu Utara

    Ketinggian: 15 Cm

    9. Jl. Komplek Uka, Kel. Tugu Utara

    Ketinggain: 15 Cm

    10. Jl. Bhayangkara, Kel. Tugu Utara

    Ketinggian : 10 Cm

    11. Jl. Raya Sulawesi, Kel. Tanjung Priok

    Ketinggian: 10 Cm

    12. Jl. Boulevard Raya, Kel. Kelapa Gading Timur

    Ketinggian: 25 Cm

    13. Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan

    Ketinggian: 20 Cm

    14. Pelabuhan Nizam Zachman, Kel. Penjaringan

    Ketinggian: 20 Cm

    15. Jl. Kelapa Nias Raya, Kel. Kelapa Gading Barat

    Ketinggian: 50 Cm

    16. Jl. Kamal Raya, Kel. Cengkareng Barat

    Ketinggian: 25 Cm

    17. Jl. Perumahan Green Garden, Kel. Kedoya Utara

    Ketinggian: 20 Cm

    18. Jl. Jelambar Baru Raya, Kel. Jelambar Baru

    Ketinggian: 60 Cm

    19. Jl. Pangeran Tubagus Angke Raya, Kel. Jelambar Baru

    Ketinggian: 30 Cm

    (fab/fab)

  • 1 Juli 2025 Berubah, Cek Aturan Iuran & Denda BPJS Kesehatan Terbaru

    1 Juli 2025 Berubah, Cek Aturan Iuran & Denda BPJS Kesehatan Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kabar terbaru mengenai perkembangan implementasi layanan KRIS. Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS akan menggantikan sistem pembagian kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan.

    Disebutkan, sistem ini akan dihapus mulai bulan Juli 2025 nanti.

    “BPJS KRIS harusnya akan diimplementasikan mulai tahun ini ya, tapi bertahap kan 2 tahun,” kata Budi dikutip Rabu (29/1/2025).

    Terkait tarif, dia menjelaskan, tarif yang kemungkinan diterapkan dalam sistem BPJS KRIS. Dia mengatakan tarif BPJS Kesehatan kemungkinan tidak akan berubah dari sebelumnya.

    “Tarifnya belum ditentuin tapi harusnya ga ada perubahan karena didesain dengan harga yang sama,” katanya.

    Sebagaimana diketahui, pemerintah resmi akan mengubah sistem kelas BPJS 1, 2, dan 3 yang selama ini berlaku. Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan KRIS, sebuah sistem di mana semua pasien mendapatkan kelas rawat inap yang sama.

    Keputusan penghapusan kelas BPJS ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

    Sistem KRIS akan diterapkan secara bertahap dengan target penerapan total pada 30 Juni 2025. Selanjutnya iuran untuk peserta akan secara resmi ditetapkan pada 1 Juli 2025.

    Lantas bagaimana dengan iuran saat ini per 29 Januari 2025?

    Besaran iuran saat ini belum ada perubahan hingga ada kabar dari pemerintah lebih lanjut. Selama masa transisi iuran akan berlaku seperti sebelumnya.

    Aturan terkait iuran sebelumnya tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022. Di dalamnya juga dimuat soal pembayaran paling lambat tanggal 10 setiap bulannya, dan tidak ada denda telat membayar mulai 1 Juli 2026.

    Denda dikenakan jika dalam 45 hari sejak status kepesertaan diaktifkan kembali, peserta mendapatkan layanan kesehatan rawat inap.

    Dalam aturan itu, skema iuran dibagi dalam beberapa aspek.

    Berikut penjelasannya:

    1. Peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan yang iurannya dibayarkan langsung oleh Pemerintah.

    2. Iuran bagi peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% dibayar oleh peserta.

    3. Iuran peserta PPU yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan : 4% dibayar oleh Pemberi Kerja dan 1% dibayar oleh Peserta.

    4. Iuran keluarga tambahan PPU terdiri dari anak keempat dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.

    5. Iuran bagi kerabat lain dari PPU seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dan lainnya, peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) serta iuran peserta bukan pekerja ada perhitungannya sendiri, berikut rinciannya:

    a. Sebesar Rp 42.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.

    – Khusus untuk kelas III, bulan Juli – Desember 2020, peserta membayar iuran sebesar Rp 25.500. Sisanya sebesar Rp 16.500 akan dibayar oleh pemerintah sebagai bantuan iuran.

    – Per 1 Januari 2021, iuran peserta kelas III yaitu sebesar Rp 35.000, sementara pemerintah tetap memberikan bantuan iuran sebesar Rp 7.000.

    b. Sebesar Rp 100.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.

    c. Sebesar Rp 150.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.

    6. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, ditetapkan sebesar 5% dari 45% gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.

    (dce/dce)

  • “Maybong” Ritual China Benteng, Ziarah & Makan Bareng di Makam Leluhur

    “Maybong” Ritual China Benteng, Ziarah & Makan Bareng di Makam Leluhur

    Meski tradisi mereka sudah sedikit hilang karena perbedaan generasi, namun masih ada sisa-sisa ritual yang melekat dan masih dilakukan oleh etnis ini. Salah satunya berziarah ke makam leluhur, atau disebut Maybong, yang dilakukan pada saat perayaan Tahun Baru China atau Imlek. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

  • Siap-Siap Stasiun Karet Ditutup, Ini Alasan dan Jadwalnya

    Siap-Siap Stasiun Karet Ditutup, Ini Alasan dan Jadwalnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Stasiun Karet akan ditutup mulai Februari 2025. Hal tersebut sudah dipastikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).

    “Betul rencana nanti di GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api) Baru 2025 bulan Februari Stasiun Karet tidak melayani naik turun penumpang,” kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (29/1/2025).

    Usai ditutup, Stasiun Karet akan dijadikan akses integrasi ke Stasiun Sudirman. Sehingga nantinya di Stasiun Sudirman sebagai hub moda terusan Whoosh-LRT-CL Basoetta.

    Ia pun memastikan fasilitas bangunan dan gedung Stasiun Karet tidak akan dibongkar.

    “Betul bangunannya tidak dihilangkan,” ujar Raden Agus.

    Alasan Stasiun Karet Ditutup

    Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan KAI Rudi As Atturidha menegaskan, penutupan Stasiun Karet karena jarak dengan Stasiun BNI City cukup dekat. Dia bilang nantinya para penumpang KRL Commuter Line akan dilayani di Stasiun BNI City dan Sudirman. Hal yang sama juga dilakukan untuk KA Bandara Soetta

    “Masih dong (KA Bandara) jadi masih tetap karena kita cover orang yang naik-turun LRT kan lumayan jauh. Nah makanya rencananya nanti di situ kita buka, untuk naik-turun juga,” ucapnya.

    “Karet sebetulnya kita sudah berdekatan, jadi sudah enggak efektif. Untuk KRL semuanya naik turunnya di sini (BNI City),” sebutnya.

    Kemudian lanjut Rudi, telah membuat selasar atau kawasan pejalan kaki yang menghubungkan antara area Stasiun BNI City dengan Stasiun Karet.

    “Stasiun Karet ditutup karena sudah dekat sekali dengan BNI City. Jadi kalau orang yang mau ke Karet, dia tinggal jalan aja. Kan kita sudah buat yang selasarnya sampai dengan ke BNI City,” ucapnya.

    Untuk waktunya, saat ini KAI tengah meminta persetujuan ke Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

    “Ini nanti lagi dimintakan persetujuan ke Kementerian,” kata dia.

    Demi Keselamatan Penumpang

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Asdo Artriviyanto mengungkapkan kalau rencana penutupan Stasiun Karet akan dilakukan dalam waktu dekat, yaitu tahun ini juga. Katanya penutupan Stasiun Karet menunggu GAPEKA 2025 diberlakukan.

    “Rencana nanti, di 2025, waktunya baru kita menunggu penyesuaian GAPEKA,” kata Asdo di Jakarta, Rabu (1/1/2024).

    VP Corporate Communication KAI Commuter Joni Martinus menjelaskan dalam upaya mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta, saat ini KAI Commuter bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah melakukan pembahasan dan koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan atau DJKA, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City. Sebab, berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.

    “Pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari. Dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City pun dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya,” tutur Joni.

    Selain dapat menyingkat waktu perjalanan kereta, keberadaan Stasiun Karet dinilai sudah tidak layak. Berdasarkan data KAI, dalam satu jam pengguna Commuter Line yang masuk ke stasiun mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit. Hal itu tentunya membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang.

    Padahal, saat ini hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, sehingga lebih beresiko terhadap keselamatan pengguna. Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan.

    “Jika digabung ke Stasiun BNI City, maka penumpang dapat menikmati fasilitas dan layanan yang optimal, dan tentunya lebih aman. KAI Commuter sebagai pengelola Commuter Line berkomitmen menjadikan safety atau keselamatan pengguna sebagai prioritas,” tegas Joni.

    KAI Commuter juga akan terus mengembangkan dan menambah fasilitas-fasilitas layanan pengguna di Stasiun BNI City secara bertahap. Dengan peningkatan tersebut, Commuter Line Basoetta diharapkan bisa menjadi pendukung ekosistem konektivitas ke Bandara Soekarno-Hatta dari dan menuju pusat kota Jakarta.

    (dce)

  • RI Siaga Bencana! BMKG Warning Cuaca Ekstrem Makin Tak Terkendali

    RI Siaga Bencana! BMKG Warning Cuaca Ekstrem Makin Tak Terkendali

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, laju pemanasan global semakin cepat terjadi.

    Berbeda dari beberapa abad lalu, laju pemanasan global masih lambat dan butuh waktu ratusan bahkan jutaan tahun. Karena itu, dia mengingatkan, perlu segera melakukan perubahan perilaku.

    “Pemanasan global semakin cepat. Sebelumnya butuh waktu ratusan ribu bahkan jutaan tahun,” katanya, dikutip Rabu (29/1/2025).

    “Sekarang, dari tahun 1900 sampai tahun ini sudah capai kenaikan 1,5 derajat Celcius. Padahal kesepakatan dunia di Paris mengizinkan kenaikan 1,5 derajat Celcius tapi nanti di tahun 2100,” tambah Dwikorita.

    Akibatnya, kata dia, bencana hidrometeorologi akan semakin sering terjadi.

    “Karena siklus hidrologisnya semakin kencang, sehingga cuaca ekstrem semakin sering terjadi. Durasinya makin panjang, intensitasnya makin kuat, dan bencananya terjadi tidak hanya skala lokal tapi juga global,” tutur Dwikorita.

    Saat menyampaikan paparan kunci dalam webinar “Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi” yang ditayangkan kanal Youtube Teknik Geofisika ITS, 17 Januari 2025, Dwikorita membeberkan data Badan Meteorologi PBB (WMO), di mana tahun 2024 tercatat menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pengamatan, melampaui tahun 2023.

    Disebutkan, secara rata-rata, sepanjang Januari-September 2024, suhu sudah memiliki anomali sebesar 1,54 plus minus 0,13 derajat Celcius, di atas rata-rata praindustri tahun 1850-1900.

    Selain itu, dalam 10 tahun terakhir (2015-2024), tercatat sebagai periode 10 tahunan terpanas yang pernah tercatat dalam 175 tahun pengamatan.

    “Diprediksi di tahun 2030, (data 2019), kenaikan suhu akan meningkat 0,5 derajat Celcius. Ternyata preediksi ini sudah terlampaui,” sebut Dwikorita.

    Dalam Proyeksi Perubahan Iklim Indonesia tahun 2020-2030 yang dibeberkannya, di masa mendatang, curah hujan pada musim kemarau akan semakin berkurang sampai 20%. Musim kemarau akan terasa lebih panas dan kering.

    “Kejadiannya hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Terjadi kenaikan curah hujan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Hujan ekstrem semakin sering terjadi,” paparnya.

    “Terjadi juga kenaikan penurunan curah hujan di saat musim kemarau. Jadi musim kemarau makin kering, musim hujan makin basah, pokoknya makin ekstrem. Ini prediksi yang dilakukan BMKG,” jelas Dwikorita.

    Foto: enaikan Suhu Global, Paparan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar “Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi, Jumat (17/1/2025). (Dok.BMKG)
    enaikan Suhu Global, Paparan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar “Resolusi 2025: Mitigasi Bencana Geologi, Jumat (17/1/2025). (Dok.BMKG)

    Ancaman Krisis Pangan

    Di saat bersamaan, Dwikorita menambahkan, Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) juga memprediksi, dunia akan mengalami krisis pangan di kisaran tahun 2050, atau berdekatan dengan target Indonesia Emas di tahun 2045.

    Hal ini, terangnya, akan terjadi jika laju kenaikan suhu makin tidak terkendali.

    “Di masa Indonesia Emas atau di pertengahan abad, kalau perilaku kita tidak berubah, tetap memepertahankan energi fosil, tidak berubah ke energi yang lebih ramah lingkungan, maka akan terjadi krisis pangan dunia,” ujarnya.

    “Hampir seluruh dunia mengalami krisis pangan. Kita nggak bisa impor beras dan bahan lainnya karena negara lainnya juga kesulitan,” ucapnya.

    Karena itu, lanjut Dwikorita, dengan Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, upaha ketahanan pangan di Indonesia diharapkan bia segera terwujud.

    “Asta Cita ini untuk menghadapi krisis pangan agar kita terhindar dari krisis pangan,” kata Dwikorita.

    (dce/dce)

  • Cegah Kelangkaan, Pertamina Pasok 9 Juta Tabung LPG 3 Kg Masa Imlek

    Cegah Kelangkaan, Pertamina Pasok 9 Juta Tabung LPG 3 Kg Masa Imlek

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Patra Niaga menyalurkan tambahan fakultatif LPG 3 kg secara nasional dengan total lebih dari 9 juta tabung untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat selama libur nasional Isra Miraj dan Imlek.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan konsumsi atau permintaan atas kebutuhan LPG 3 Kg pada libur panjang ini sedang tinggi sehingga penyaluran tambahan ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di berbagai wilayah.

    “Pertamina Patra Niaga menghimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi Pertamina yang telah menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. Daftar pangkalan resmi dapat diakses dengan menghubungi Pertamina Call Center 135,” ujar Heppy dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).

    Pertamina juga meminta pangkalan LPG 3 kg untuk memprioritaskan pembelian dari rumah tangga guna memastikan distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran.

    “Tidak hanya LPG 3kg, LPG non-subsidi seperti Bright Gas juga kami sediakan dalam jumlah cukup di berbagai outlet resmi dan modern, termasuk layanan antar Pertamina Delivery Service (PDS). Masyarakat tidak perlu khawatir,” pungkas Heppy.

    Jika masyarakat mengalami kendala terkait LPG atau ingin memesan layanan antar LPG Bright Gas, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.

    (hoi/hoi)