Category: CNBCindonesia.com News

  • Ibu Suri Thailand Sirikit Meninggal Dunia Usia 93 Tahun, Ini Profilnya

    Ibu Suri Thailand Sirikit Meninggal Dunia Usia 93 Tahun, Ini Profilnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sirikit, mantan ratu sekaligus ibu suri Thailand, meninggal dunia. Ibunda Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, yang juga merupakan istri dari mendiang raja yang paling lama memerintah di negara itu, Bhumibol Adulyadej, wafat saat usia 93 tahun.

    “Kondisi Yang Mulia memburuk hingga Jumat dan beliau meninggal dunia pukul 21.21 di Rumah Sakit Chulalongkorn pada usia 93 tahun,” demikian pengumuman pihak istana pada Sabtu (25/10/2025) sebagaimana dilansir Aljazeera.

    Sirikit menikah dengan Raja Bhumibol yang telah berkuasa di Thailand selama tujuh dekade. Raja Bhumibol meninggal pada 2016.

    Ia sudah jarang tampil di publik, setelah menderita berbagai penyakit. Kondisi Sirkit melemah seusai terkena stroke pada 2012 silam, dan dirawati di rumah sakit sejak September 2019.

    Pada 17 Oktober lalu, Sirkit juga berjuang melawan infeksi darah.eskipun tim medis telah berupaya, kondisinya tidak kunjung membaik, menurut laporan yang diterima Aljazeera.

    Seorang juru bicara pemerintah mengatakan Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul juga telah membatalkan penerbangannya pada Sabtu ini ke Malaysia setelah mengetahui kematian Sirkit. Ia dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin ASEAN pada Minggu hingga Selasa.

    Pemimpin Thailand itu langsung mengadakan rapat kabinet pada Sabtu pagi untuk membahas prosesi pemakaman. Suasana pertemuan itu muram, menurut media berita Thailand, The Nation, dengan semua yang hadir mengenakan pakaian hitam.

    Anutin kembali terjadwal terbang ke Malaysia pada Minggu, menurut The Nation, mengingat Presiden AS Donald Trump juta akan menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja setelah sengketa perbatasan meningkat menjadi konflik habis-habisan pada Juli.

    Raja Vajiralongkorn telah menetapkan bahwa masa berkabung resmi selama satu tahun akan dijalani oleh anggota keluarga kerajaan dan pelayan kerajaan sejak tanggal kematiannya, menurut outlet media Thai PBS.

    Jenazah mendiang Ibu Suri akan diabadikan di Istana Agung Bangkok.

    Meskipun dibayangi oleh catatan kekuasaan putranya, Raja Thailand Vajiralongkorn, Sirikit adalah sosok yang dicintai di sebagian besar negaranya. Ulang tahunnya tanggal 12 Agustus bahkan dirayakan sebagai Hari Ibu.

    Selama protes besar-besaran yang dipimpin mahasiswa pada 2020 dan 2021 – yang berubah menjadi kritik publik yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap monarki dan seruan untuk mencabut undang-undang penghinaan terhadap raja yang kejam – kemarahan para pengunjuk rasa sebagian besar ditujukan kepada Raja, bukan kepada orang tuanya.

    Keluarga kerajaan dihormati di Thailand, dan monarki dilindungi oleh beberapa hukum paling keras di dunia yang melarang kritik terhadap institusi tersebut.

    Mereka diperlakukan oleh banyak orang sebagai tokoh semi-dewa dan diliput media dengan gemilang serta potret-potret berhiaskan emas yang tergantung di tempat umum dan rumah-rumah pribadi di seluruh negeri.

    Meninggalnya Raja Bhumibol pada 2016 diikuti oleh ungkapan duka cita publik yang mendalam dan masa berkabung resmi selama setahun, dengan banyak warga Thailand memilih mengenakan pakaian hitam selama masa berkabung tersebut.

    Sirikit dilahirkan dalam keluarga bangsawan kaya di Bangkok pada 1932, tahun ketika monarki absolut digantikan oleh sistem konstitusional di Thailand.

    Ia bertemu Bhumibol pada 1948 di Paris, tempat ayahnya menjadi duta besar Thailand dan Sirikit yang berusia 16 tahun sedang belajar musik serta bahasa.

    Pasangan itu menikah dua tahun kemudian pada 28 April 1950, seminggu sebelum Bhumibol secara resmi dinobatkan sebagai Rama IX dari Dinasti Chakri.

    Sirikit diberi gelar kerajaan Somdet Phra Nang Chao Sirikit Phra Borommarachininat. Pasangan ini dikaruniai empat orang anak – Raja Vajiralongkorn, dan putri-putri Ubolratana, Sirindhorn, dan Chulabhorn.

    Selama dekade-dekade awal mereka di atas takhta, para bangsawan muda Thailand berkelana di seluruh dunia sebagai duta besar yang berniat baik, menjalin hubungan pribadi dengan para pemimpin dunia, dengan Sirikit yang dikenal secara internasional karena selera busananya.

    Pada 1970-an, para bangsawan mulai memperhatikan masalah dalam negeri Thailand dengan menyiapkan program pembangunan guna mengatasi masalah sosial dan lingkungan, termasuk penggundulan hutan, kemiskinan di pedesaan, dan kecanduan opium di kalangan suku pegunungan.

    Kegiatan amal mereka disiarkan setiap malam di Royal Bulletin negara itu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Shutdown Trump Jilid 2: The Fed Terbang Tanpa Radar

    Video: Shutdown Trump Jilid 2: The Fed Terbang Tanpa Radar

    Video

    Video: Shutdown Trump Jilid 2: The Fed Terbang Tanpa Radar

    News

    54 menit yang lalu

  • Warga India Ramai-ramai Mandi Kotoran Sapi, Ternyata Ini Maknanya

    Warga India Ramai-ramai Mandi Kotoran Sapi, Ternyata Ini Maknanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat India baru saja merayakan Diwali pada 20 Oktober 2025. Umat Hindu, Jain, dan Sikh, merayakan Festival Cahaya selama 5 hari berturut-turut yang melambangkan kemenangan cahaya (kebaikan) dari kegelapan (kejahatan).

    DI akhir perayaan Diwali, umumnya masyarakat India mulai beristirahat dan kembali ke aktivitas normal. Namun, tradisi berbeda dilakukan para penduduk desa Gumatapura di Talavadi, Chamarajanagar.

    Mereka merayakan ritual yang sudah berlangsung selama berabad-abad yang disebut Gore Habba alias ‘Festival Kotoran Sapi’.

    Setiap tahun, sehari setelah Balipadyami atau hari ke-4 Diwali, ribuan orang dari desa-desa sekitar dan Tamil Nadu yang berdekatan berkumpul untuk menyaksikan perayaan yang unik dan meriah ini.

    Sebagai bagian dari ritual tersebut, penduduk desa saling melempar dan mengolesi kotoran sapi ke badan mereka. Tradisi ini diyakini membawa berkah, persatuan, dan penyucian, dikutip dari Bharat, Sabtu (25/10/2025).

    Perayaan dimulai di Kuil Beereshwara, tempat penduduk desa memanjatkan doa dan menumpuk tumpukan besar kotoran sapi segar di depan kuil. Anak-anak berkeliling dari pintu ke pintu untuk mengumpulkan susu dan ghee, yang digunakan untuk ritual khusus mandi dewa desa, Kareswara.

    Seorang tokoh simbolis yang dikenal sebagai ‘Chadikora’ berpakaian dedaunan dan rumput, dengan kumis palsu dan untaian jerami. Ia diarak keliling desa dengan seekor keledai. Prosesi ini mengelilingi kuil Beerappa sebelum pertarungan kotoran sapi dimulai.

    Tradisi ini, menurut penduduk setempat, memenuhi keinginan dewa desa dan merupakan bagian penting dari identitas budaya mereka.

    Menurut para tetua desa, asal usul festival ini sudah ada sejak beberapa abad yang lalu. Konon, seorang suci dari utara pernah tinggal di rumah seorang penduduk setempat bernama Kalegowda.

    Setelah wafat, harta bendanya dibuang ke dalam lubang. Beberapa hari kemudian, sebuah gerobak yang melewati lubang itu memperlihatkan sebuah lingga (simbol Dewa Siwa) yang mulai berdarah ketika roda gerobak melindasnya.

    Malam itu, orang suci tersebut muncul dalam mimpi seorang penduduk desa, memerintahkan mereka untuk merayakan Gore Habba sehari setelah Diwali setiap tahun untuk mengenangnya. Kuil Beerappa yang sekarang berdiri di lokasi tersebut, beserta tradisinya berlanjut hingga saat ini.

    Sebelum acara, penduduk desa memandikan dan menghias keledai, berdoa di tepi kolam, lalu mengaraknya dalam prosesi menuju kuil.

    Setelah itu, para peserta mandi di kolam dan kembali ke desa diiringi sorak-sorai, berjenaka satu sama lain, dan tertawa bersama. Semuanya merupakan bagian dari ritual kuno ini.

    Festival ini juga bersifat simbolis. Dua pria berpakaian ‘Chadikora’ melambangkan individu yang palsu atau suka menipu, dan parade tiruan mereka berfungsi sebagai pengingat untuk menjunjung tinggi kebenaran dan kerukunan dalam masyarakat.

    Ketika perang kotoran dimulai, pria, wanita, dan anak-anak dengan riang saling melempar gumpalan kotoran sapi selama hampir dua jam. Suasana dipenuhi sorak-sorai dan tawa riuh saat orang-orang dari desa-desa terdekat dan bahkan distrik lain berkumpul untuk menonton.

    Meskipun terkesan berantakan, penduduk desa mengatakan Gore Habba adalah perayaan kesetaraan dan kebersamaan. Festival ini bermakna “semua orang menjadi kotor, dan semua orang menjadi bersih kembali.”

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Bukti Sukses Kampung Nelayan Biak, Pendapatan Warga Naik 100%

    Video: Bukti Sukses Kampung Nelayan Biak, Pendapatan Warga Naik 100%

    Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono memastikan komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mendorong pengembangan Ekonomi Biru (Blue Economy) sebagai strategi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya laut berkelanjutan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

    Salah satu bagian dari program mendorong ekonomi kelautan adalah pembangunan 4.000 Kampung Nelayan Merah Putih hingga akhir tahun 2029. Trenggono mengatakan di Indonesia terdapat sekitar 12.000 perkampungan yang masyarakatnya terkait dengan sektor perikanan dan kelautan yang masih membutuhkan penataan dan pengelolaan untuk mendorong produktivitas dan perekonomian masyarakat

    KKP mulai membangun fasilitas kampung nelayan percontohan di Biak, Papua dengan penyediaan dermaga dan bengkel kapal, pabrik es khusus ikan,cold storage, balai nelayan, SPBU hingga Koperasi logistik nelayan dengan pendampingan penyuluh perikanan dan pemerintah daerah. Hasilnya tingkat pendapatan nelayan hingga 100%.

    Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum’at, 24/10/2025)

  • Pesawat Meledak Kobarkan Api Besar, 2 Orang Tewas Di Tempat

    Pesawat Meledak Kobarkan Api Besar, 2 Orang Tewas Di Tempat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah pesawat kecil jenis Piper Cheyenne I terbakar setelah gagal lepas landas di Bandara Paramillo, Táchira, Venezuela, pada Rabu (22/10) waktu setempat. Kecelakaan tragis itu menewaskan dua orang dan melukai dua lainnya.

    Laporan DailyMail, Jumat (24/2025), menyebut video yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik pesawat berusaha terangkat dari landasan sebelum miring ke satu sisi dan jatuh, lalu meledak menjadi bola api besar. Teriakan saksi mata terdengar dalam rekaman saat pesawat kehilangan kendali.

    Pesawat tersebut diketahui digunakan untuk kegiatan logistik pemerintah Venezuela, menurut laporan media lokal El Nacional. Dua korban yang meninggal diidentifikasi secara tidak resmi sebagai Toni Bortone dan Juan Maldonado.

    Petugas dari Pemadam Kebakaran, Perlindungan Sipil Táchira, dan Polisi Nasional Bolivarian (PNB) segera dikerahkan ke lokasi kejadian. Dua korban selamat dilaporkan mengalami luka-luka dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

    Sumber dari otoritas bandara menyebutkan bahwa pilot kehilangan kendali setelah salah satu ban pesawat meledak sesaat sebelum pesawat sepenuhnya lepas landas. Hingga kini, penyelidikan terhadap penyebab pasti kecelakaan masih berlangsung.

    “Tim teknis sedang memeriksa kondisi pesawat dan catatan penerbangan untuk memastikan penyebab kecelakaan,” kata seorang pejabat Perlindungan Sipil Táchira, dikutip dari El Nacional.

    Pesawat jenis Piper Cheyenne I (PA-31T1) buatan Piper Aircraft ini pertama kali diproduksi pada akhir 1970-an. Pesawat bermesin ganda tersebut dikenal memiliki performa tinggi dan efisiensi biaya operasional yang baik.

    Insiden ini menambah daftar kecelakaan udara di Venezuela dalam beberapa bulan terakhir. Pada September lalu, sebuah Learjet 55 jatuh di dekat Bandara Internasional Simón Bolívar, Caracas, akibat cuaca buruk dan angin kencang. Dua penumpang dalam insiden itu berhasil diselamatkan dan berada dalam kondisi stabil.

    Otoritas penerbangan Venezuela mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem dan tak menentu di kawasan pegunungan Caracas dan Táchira sering kali menjadi tantangan bagi pesawat kecil atau jet pribadi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Badai Dahsyat Ancam 11 Provinsi di Negara Ini, Presiden Turun Tangan

    Badai Dahsyat Ancam 11 Provinsi di Negara Ini, Presiden Turun Tangan

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Ramai-ramai Warga RI Kumpul Kebo, Ternyata Paling Banyak di Area Ini

    Ramai-ramai Warga RI Kumpul Kebo, Ternyata Paling Banyak di Area Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasangan laki-laki dan perempuan yang tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan marak terjadi di Indonesia. Masyarakat umum kerap mengistilahkan fenomena ini sebagai ‘kumpul kebo’.

    Menurut laporan dari The Conversation beberapa saat lalu, fenomena ‘kumpul kebo’ bisa dipicu oleh pergeseran pandangan terkait relasi dan pernikahan. Banyak anak muda di era sekarang yang memandang pernikahan adalah hal normatif dengan aturan rumit.

    Alhasil, mereka memandang ‘kumpul kebo’ sebagai alternatif relasi romantis yang lebih murni. Di wilayah Asia yang menjunjung tinggi budaya, tradisi, serta agama, ‘kumpul kebo’ masih menjadi hal tabu. Kalaupun terjadi, ‘kumpul kebo’ biasanya hanya berlangsung dalam waktu yang singkat dan dinilai sebagai langkah awal menuju pernikahan.

    Pada 2021 lalu, studi di Indonesia berjudul The Untold Story of Cohabitation mengungkapkan bahwa ‘kumpul kebo’ lebih banyak terjadi di wilayah bagian Timur yang mayoritas penduduknya non-Muslim.

    Peneliti ahli muda dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yulinda Nurul Aini, mengatakan setidaknya ada 3 alasan pasangan di Manado yang merupakan lokasi penelitiannya memilih untuk ‘kumpul kebo’ bersama pasangan. Masing-masing terkait beban finansial, prosedur perceraian yang terlalu rumit, hingga penerimaan sosial.

    “Hasil analisis saya terhadap data dari Pendataan Keluarga 2021 (PK21) milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 0,6 persen penduduk kota Manado, Sulawesi Utara, melakukan kohabitasi,” ungkap Yulinda beberapa saat lalu.

    “Dari total populasi pasangan kohabitasi tersebut, 1,9% di antaranya sedang hamil saat survei dilakukan, 24,3% berusia kurang dari 30 tahun, 83,7% berpendidikan SMA atau lebih rendah, 11,6% tidak bekerja, dan 53,5% lainnya bekerja secara informal,” lanjutnya.

    Dampak Kumpul Kebo

    Yulinda menyebut, pihak yang paling berdampak secara negatif akibat ‘kumpul kebo’ adalah perempuan dan anak. Dalam konteks ekonomi, tidak ada jaminan keamanan finansial bagi anak dan ibu, seperti yang diatur dalam hukum terkait perceraian. Dalam kohabitasi, ayah tidak memiliki kewajiban hukum untuk memberi dukungan finansial berupa nafkah.

    “Ketika pasangan kohabitasi berpisah, tidak ada kerangka regulasi yang mengatur pembagian aset dan finansial, alimentasi, hak waris, penentuan hak asuh anak, dan masalah-masalah lainnya,” terang Yulinda.

    Sementara itu dari segi kesehatan, ‘kumpul kebo’ dapat menurunkan kepuasan hidup dan masalah kesehatan mental. Sejumlah penyebab dampak negatif akibat kohabitasi adalah minimnya komitmen dan kepercayaan dengan pasangan dan ketidakpastian tentang masa depan.

    Menurut data PK21, sebanyak 69,1% pasangan kohabitasi mengalami konflik dalam bentuk tegur sapa, 0,62% mengalami konflik yang lebih serius seperti pisah ranjang hingga pisah tempat tinggal, dan 0,26% lainnya mengalami konflik kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

    Lalu, anak-anak yang lahir dari hubungan kohabitasi juga cenderung mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan, kesehatan, dan emosional.

    “Anak dapat mengalami kebingungan identitas dan memiliki perasaan tidak diakui karena adanya stigma dan diskriminasi terhadap status ‘anak haram’, bahkan dari anggota keluarga sendiri,” kata Yulinda.

    “Hal ini menyulitkan mereka untuk menempatkan diri dalam struktur keluarga dan masyarakat secara keseluruhan,” ia menjelaskan.

    Itu dia penjelasan terkait fenomena kumpul kebo yang makin marak di Indonesia. Semoga informasi ini menambah wawasan Anda!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perang Baru Trump Menggila, 40 Orang Tewas Diserang Pasukan AS

    Perang Baru Trump Menggila, 40 Orang Tewas Diserang Pasukan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump makin kencang menyerang kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di wilayah perairan Karibia, dekat Venezuela. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan serangan terbaru ke sebuah kapal angkutan pada Jumat (24/10) waktu setempat, telah menewaskan 6 orang.

    Dalam unggahan di akun X, Hegseth mengatakan ini adalah serangan pertama yang dilakukan pada malam hari. Adapun kapal yang diserang, menurut Hegseth, dioperasikan oleh geng Tren de Aragua.

    Hegseth tak memperinci bukti yang menunjukkan bahwa kapal tersebut mengangkut narkoba. Ia hanya membagikan video berdurasi 20 detik yang menunjukkan kapal tersebut di atas air sebelum diserang oleh proyektil dan peledak dari pasukan AS.

    Sejak September 2025, AS sudah melancarkan 10 operasi penyerangan ke kapal-kapal yang diduga membawa narkoba di Karibia dan Samudra Pasifik. Secara total, hampir 40 orang tewas dalam serangan bertubi-tubi AS, dikutip dari Reuters, Sabtu (25/10/2025)

    Pada Kamis (23/10), Trump mengatakan pemerintahannya berencana memberikan pengarahan kepada Kongres AS mengenai operasi melawan kartel narkoba.

    Trump menekankan meskipun ia tidak memerlukan deklarasi perang, operasi melawan kartel di darat akan menjadi prioritas berikutnya.

    Sebagai informasi, militer AS telah meningkatkan kehadirannya di Karibia, termasuk pengerahan kapal perusak berpeluru kendali, jet tempur F-35, kapal selam nuklir, dan ribuan pasukan.

    Serangan AS telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa pakar hukum dan anggota parlemen Demokrat, yang mempertanyakan apakah mereka mematuhi hukum perang.

    Pekan lalu, Reuters menjadi yang pertama melaporkan bahwa dua orang yang diduga sebagai pengedar narkoba selamat dari serangan militer AS di Karibia. Mereka diselamatkan dan dibawa ke kapal perang Angkatan Laut AS sebelum dipulangkan ke negara asal mereka, Kolombia dan Ekuador.

    Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah berulang kali menuduh bahwa AS berharap untuk menggulingkannya dari kekuasaan. Pada Agustus lalu, Washington menggandakan hadiahnya untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi US$50 juta.

    Pemerintah AS menuduh Maduro memiliki hubungan dengan perdagangan narkoba dan kelompok kriminal. Hal ini dibantah Maduro.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Longsor Hantam Rumah Warga di Bandung, Bandung Barat, Bogor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Indonesia akhir-akhir ini memicu longsor di Jawa Barat. Ada 3 lokasi yang dilaporkan mengalami longsor pada Jumat (24/10), yakni Kota Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kab. Bogor.

    Di Kota Bandung, titik longsor berada di Desa Jatisari, Desa Cibadak, Desa Ciumbuleuit, dan Desa Pasir Kaliki, menurut catata BPBD Provinsi Jawa Barat, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (25/10/2025).

    Insiden ini membuat 1 unit bangunan di Desa Jatisari dan 1 unit rumah di Desa Pasir Kaliki terdampak.

    Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, dalam keterangannya mengatakan tidak ada korban jiwa yang terdeteksi sejauh ini. Kendati demikian, 1 kepala keluarga dengan 3 anggota terdampak di Desa Pasir Kaliki. Salah satunya mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor.

    Selanjutnya, di Kab. Bandung Barat, longsor terjadi di Desa Jayagiri dan Desa Kayuambon (Kec. Lembang), serta Desa Cibenda (Kec. Cipongkor).

    Sebanyak 4 unit rumah terdampak di Desa Jayagiri, 8 unit rumah di Desa Kayuambon, dan 1 unit rumah di Desa Cibenda.

    Selain itu, 13 jiwa dari 4 kepala keluarga terdampak di Jayagiri. Lalu ada 9 kepala keluarga dengan 31 jiwa terdampak di Kayuambon.

    Terakhir, longsor di Kab. Bogor berdampak pada 20 kepala keluarga dengan 91 jiwa. Hujan deras berkepanjangan di wilayah Kab. Bogor mengakibatkan 2 unit rumah rusak ringan di Desa Kedungwaringin, Kec. Bojong Gede.

    BPBD Provinsi Jawa Barat bersama dengan BPBD Kab. Bogor segera menurunkan tim untuk melakukan koordinasi di lapangan, melaksanakan analisis cepat di Tempat Kejadian Musibah (TKM), dan memberikan edukasi kebencanaan dan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada menghadapi potensi hujan susulan.

    Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan dini terkait peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, termasuk di Jawa Barat. Masyarakat diminta untuk terus waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kedubes AS di Tokyo Diserang Pria Bersenjata Jelang Kunjungan Trump

    Kedubes AS di Tokyo Diserang Pria Bersenjata Jelang Kunjungan Trump

    Seorang pria bersenjata pisau ditangkap di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Tokyo, Jepang, pada Jumat (24/10/2025). Menurut media lokal, insiden itu menyebabkan seorang polisi anti huru hara terluka, meski tingkat keparahan lukanya belum diketahui. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)