Category: CNBCindonesia.com News

  • Prabowo Bertemu 8 Taipan RI, Ada Aguan, Boy Thohir Hingga TW

    Prabowo Bertemu 8 Taipan RI, Ada Aguan, Boy Thohir Hingga TW

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran 8 pengusaha besar di Indonesia yang memiliki latar belakang bisnis yang berbeda-beda. Mereka adalah Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Pertemuan tersebut digelar di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Dalam keterangan Sekretariat Kabinet di akun media sosial Instagram, Prabowo berdiskusi mengenai perkembangan terkini di Tanah Air dan dunia global.

    “Serta program-program utama yang tengah dijalankan oleh pemerintah, termasuk program Makan Bergizi Gratis, infrastruktur, industri tekstil, swasembada pangan dan energi, industrialisasi, hingga Badan Pengelola Investasi Danantara,” sebut Seskab dalam keterangan.

    [Gambas:Instagram]

    Diskusi berjalan dengan hangat. Prabowo memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh para pengusaha terhadap berbagai kebijakan dan program pemerintah.

    “Terutama yang menyangkut kepentingan dan kesejahteraan rakyat,” sebutnya.

    Turut hadir Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi

    (wur/wur)

  • AU Filipina Hentikan Operasi FA-50 Setelah Kecelakaan Mematikan

    AU Filipina Hentikan Operasi FA-50 Setelah Kecelakaan Mematikan

    Video

    AU Filipina Hentikan Operasi FA-50 Setelah Kecelakaan Mematikan

    News

    5 jam yang lalu

  • Bukan Singapura, Investor Pilih Bangun Pusat Data Center di Jakarta

    Bukan Singapura, Investor Pilih Bangun Pusat Data Center di Jakarta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sektor properti di Jakarta bukan hanya mengandalkan gedung perkantoran dan apartemen dalam menggerakkan ekonomi, namun juga mulai bergeser ke data center. Beberapa investor baik dari dalam dan luar negeri pun sudah mulai masuk ke wilayah pusat Jakarta.

    Salah satu pusat data center yang sedang dibangun berada di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan dengan nilai investasi US$ 300 juta hampir Rp 5 triliun (kurs Rp 15.000/USD) antara anak perusahaan Sinar Mas (SM+) dengan Korea Investment Real Asset Management (KIRA).

    Kalangan pengusaha mengungkapkan alasan mengapa pusat kota Jakarta dipilih menjadi lokasi yang menggiurkan untuk sektor data center, salah satunya karena ekosistem teknologi yang udah terbentuk. Selain itu, permintaan dari perkantoran juga terbaca begitu tinggi.

    “Dengan lokasi di pusat kota, maka semakin dekat dengan hub-hub dan fiber optik yang sudah ada. Termasuk sudah banyak perkantoran financial, banking yang perlu support, termasuk jarak dengan BEI (Bursa Efek Indonesia) juga tidak jauh,” kata President Director and CEO of SM+ Holdings Herson Suindah Kamis (6/3/2025).

    Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi dan artificial intelligence, ekonomi digital Asia Tenggara diproyeksikan akan mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2030. Jakarta sebagai ibu kota memiliki pasar yang besar untuk kebutuhan domestic serta untuk internasional.

    Foto: Pekerja melakukan pengecekan jaringan di Kampus Pusat Data H2, Karawang, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Kampus Pusat Data H2 menjadi salah satu pusat penyimpanan data digital karya Indonesia dengan tujuan memperkuat infrastruktur ekonomi digital Indonesia sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan ekonomi Indonesia di dunia.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Pekerja melakukan pengecekan jaringan di Kampus Pusat Data H2, Karawang, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023). Kampus Pusat Data H2 menjadi salah satu pusat penyimpanan data digital karya Indonesia dengan tujuan memperkuat infrastruktur ekonomi digital Indonesia sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kekuatan ekonomi Indonesia di dunia.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Jakarta juga memanfaatkan kekurangan dari wilayah lain di regional ASEAN, yakni Singapura. Negara ini diketahui sudah menjadi hub untuk data center, namun persoalan lahan menjadi masalah baginya.

    “Kenapa pilih Jakarta? Karena untuk connect ke benua Amerika, Seattle, India sedangkan Singapura daratannya nggak banyak, mereka butuh wilayah lain untuk membangun digital infrastruktur untuk memenuhi permintaan domestik dan internasional dan Jakarta punya prospek, jadi selain akomodir kebutuhan internasional, tapi domestik juga besar,” sebut Senior Managing Director Korea Investment Real Asset Management (KIRA) Do ik Chang.

    Berdasarkan data Knight Frank, penyerapan data center sebagai yang paling aktif dalam beberapa tahun terakhir. Setidaknya sekitar 33% lahan di kawasan industri di koridor Timur Jakarta terserap oleh sektor data center.

    Walaupun tingkat penggunaan data Indonesia saat ini masih rendah, di bawah 1 watt per kapita dibandingkan 10-100 watt per kapita di negara-negara Asia lainnya, Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan yang substansial. Diantaranya terbukti dari penyerapan ruang data center yang tinggi di area kawasan industri Jabodetabek, dan menjadikan penyerapan data center sebagai yang paling aktif dalam beberapa tahun terakhir.

    Walaupun demikian, para operator harus secara proaktif mengkoordinasikan pendekatan-pendekatan mereka dalam melobi perusahaan untuk meningkatkan produksi energi, karena diperlukan produksi energi hingga bergiga-giga watt dan distribusinya di seluruh pasar data center utama untuk memenuhi permintaan ini.

    (fys/wur)

  • Ini Biang Kerok Industri Tekstil RI “Berdarah-darah”, Awas Tsunami PHK

    Ini Biang Kerok Industri Tekstil RI “Berdarah-darah”, Awas Tsunami PHK

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia tengah menghadapi tekanan besar. Banjirnya barang impor yang tak terkendali dan lemahnya daya saing telah membuat banyak pabrik kesulitan bertahan. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Farhan Aqil mengungkapkan, setidaknya ada lebih dari sepuluh perusahaan TPT kini dalam kondisi kritis dan terancam tutup.

    Ketika dikonfirmasi soal kabar ada dua pabrik yang mengalami tekanan berat dan terancam tutup selain Sritex, Farhan menegaskan, jumlahnya jauh lebih banyak.

    “Sebenarnya banyak ya, nggak cuma dua yang memang lagi under pressure soal tekanan impor ini, apalagi karena masalah daya saing. Nggak cuma dua sebenarnya, banyak yang mengeluhkan terkait dengan market yang kurang mendukung industrinya,” ungkap Farhan kepada CNBC Indonesia, Kamis (6/3/2025).

    Menurutnya, industri tekstil yang selama ini bergantung pada pasar domestik kini kesulitan bertahan karena membanjirnya produk impor yang tidak terkendali. Hal ini menyebabkan banyak pabrik harus mencari pasar alternatif di luar negeri dengan mengandalkan ekspor, meskipun solusi ini bersifat sementara.

    “Orientasinya sekarang di ekspor karena mereka nggak bisa jualan di domestik lagi. Tapi pasar ekspor ini ibarat ya hanya sementara, karena kalau ada geopolitik sedikit saja keganggu,” ujarnya.

    Farhan menegaskan bahwa impor tekstil perlu dikontrol, agar tidak semakin menghancurkan industri dalam negeri.

    “Harus dikontrol sih sebetulnya. Kita nggak anti-impor. Kalau misalnya memang produknya nggak dibuat di sini, itu nggak apa-apa mau impor. Cuma harus dikontrol. Kalau nggak ada kontrolnya, ya bakal seperti ini terus,” tegas dia.

    Ia pun mendorong pemerintah untuk menerapkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara optimal, baik dalam belanja pemerintah maupun sektor swasta, termasuk BUMN. “Kita ngedorong banget nih pemerintah supaya seenggaknya TKDN-nya bisa diterapkan dengan optimal,” tambahnya.

    PHK Massal Jadi Ancaman Nyata

    Dampak buruk dari krisis ini sudah terlihat jelas dalam angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus meningkat. Berdasarkan data APSyFI, sejak tahun 2019 hingga 2023, sekitar 214 ribu pekerja tekstil (di luar sektor garmen) telah kehilangan pekerjaannya. Pada tahun 2023, jumlah tenaga kerja di sektor TPT tercatat sebanyak 3.765 juta orang.

    Namun, situasi memburuk drastis pada tahun 2024. Di mana berdasarkan data APSyFI per Januari-Oktober 2024, ada sekitar 319 ribu pekerja TPT yang kehilangan pekerjaan. Artinya, jumlah tenaga kerja di industri TPT per Oktober 2024 hanya tinggal 3.446 juta orang.

    Di tengah gelombang PHK ini, pemerintah mengklaim, penciptaan lapangan kerja baru lebih besar dibandingkan jumlah pekerja yang di-PHK. Merespons hal itu, Farhan menilai hal itu bisa menjadi peluang untuk mendapatkan tenaga kerja yang lebih profesional dan berpengalaman.

    “Pasti, karena bagi industri tekstil ini kesempatan untuk dapat tenaga kerja yang lebih profesional dan berpengalaman,” pungkasnya.

    (dce)

  • Video: Kebakaran Hutan Jepang Meluas: 1 Tewas, 4 Ribu Warga Dievakuasi

    Video: Kebakaran Hutan Jepang Meluas: 1 Tewas, 4 Ribu Warga Dievakuasi

    Video

    Video: Kebakaran Hutan Jepang Meluas: 1 Tewas, 4 Ribu Warga Dievakuasi

    News

    15 menit yang lalu

  • Amran Ngamuk Respons Viral MinyaKita Isinya Cuma 0,75 Liter, Ancam Ini

    Amran Ngamuk Respons Viral MinyaKita Isinya Cuma 0,75 Liter, Ancam Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian Amran Sulaiman buka suara terkait ditemukannya minyak goreng bersubsidi MinyaKita dengan berat yang tidak sesuai keterangan. Sebelumnya viral di media sosial unggahan video yang memperlihatkan minyak goreng bersubsidi Minyakita dalam kemasan 1 liter ternyata hanya berisi 750 ml.

    Amran pun mengancam siapapun yang bermain-main dengan timbangan.

    “Itu harus diberi sanksi, baik disegel, bisa izinnya dicabut,” tegas Amran di Gedung DPR, Kamis (6/3/2025).

    Video itu memicu kemarahan publik karena produk yang seharusnya membantu masyarakat malah diduga menyalahi aturan. Ancaman ini berlaku untuk pedagang maupun produsen.

    Foto: Foto Kolase MinyaKita dan Minyak Curah. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
    Foto Kolase MinyaKita dan Minyak Curah. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

    “Iya, (sanksi) termasuk produsen,” sebutnya lagi.

    Dugaan pelanggaran ini makin ramai diperbincangkan karena harga Minyakita di pasaran juga terpantau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter, sebagaimana yang ditetapkan pemerintah. Di pasaran, harga MinyaKita sudah tembus di atas Rp 18.000/liter.

    Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan kasus itu sudah ditindaklanjuti oleh pihaknya. Ia mengonfirmasi bahwa perusahaan yang terlibat adalah PT Navyta Nabati Indonesia (NNI), yang sebelumnya juga tersandung kasus penimbunan Minyakita.

    “Ya, ya sudah kita tindaklanjuti. Sebenarnya itu si produsen itu juga pernah kita yang dulu kasus penumpukan barang itu,” kata Budi saat ditemui di Sarinah Jakarta, Rabu (5/3/2025).

    (fys/wur)

  • Detik-Detik Tom Lembong Didakwa Rugikan Negara Rp578 M

    Detik-Detik Tom Lembong Didakwa Rugikan Negara Rp578 M

    “Bahwa Terdakwa Thomas Trikasih Lembong sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia sejak 12 Agustus 2015 sampai dengan 27 Juli 2016 telah melakukan atau turut serta melakukan perbuatan secara melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,” kata JPU dalam sidang di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, (6/3).  (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

  • Video:AS Ngotot Pindahkan Warga Gaza & Muka Trump di Uang 100 Dolar AS

    Video:AS Ngotot Pindahkan Warga Gaza & Muka Trump di Uang 100 Dolar AS

    Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak proposal Mesir soal rekonstruksi jalur Gaza, yang didukung pimpinan negara Arab.

    Anggota Parlemen Amerika Serikat dari Partai Republik, Bradon Gill memperkenalkan rancangan undang undang untuk mencantumkan wajah Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Sementara itu, sosok Benjamin Franklin yang wajahnya ada di uang USD 100 jadi sorotan, setelah munculnya wacana uang kertas baru dengan gambar wajah Donald Trump.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Kamis, 06/03/2025) berikut ini.

  • Tsunami PHK Menggila di AS, Raksasa Hiburan Disney Pangkas 6% Karyawan

    Tsunami PHK Menggila di AS, Raksasa Hiburan Disney Pangkas 6% Karyawan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Disney berencana untuk mengurangi jumlah karyawan sekitar 6% dari total tenaga kerja ABC News Group dan Disney Entertainment Network. Rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) ini terjadi saat raksasa hiburan itu bergulat dengan menurunnya jumlah pemirsa TV.

    Menurut seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Selasa (4/3/2025), PHK yang akan memengaruhi kurang dari 200 staf di kedua unit tersebut, diharapkan akan diumumkan paling cepat pada Rabu. Dampak terbesar terjadi pada ABC News.

    Sumber dengan syarat anonim itu menyebut beberapa acara ABC News termasuk “20/20” dan “Nightline” akan dikonsolidasikan menjadi satu unit.

    “Disney juga mengintegrasikan tim editorial dan sosial digitalnya dengan pengumpulan berita, acara, dan stasiun milik sendiri,” kata orang tersebut, seperti dikutip Reuters pada Kamis (6/3/2025).

    ABC News adalah rumah bagi acara bincang-bincang berita populer “Good Morning America”. The Wall Street Journal, yang melaporkan berita tersebut pada hari sebelumnya, mengatakan bahwa ketiga jam acara bermerek tersebut akan dikonsolidasikan di bawah satu pemimpin. Jam ketiga acara tersebut saat ini memiliki tim produksi yang terpisah.

    Raksasa media sedang membentuk kembali strategi bisnis mereka sebagai respons terhadap migrasi pemirsa TV kabel ke platform streaming yang terus berlanjut.

    Disney melaporkan kenaikan laba per saham yang disesuaikan sebesar 44% sebesar US$1,76 untuk kuartal Oktober-Desember 2024.

    (luc/luc)

  • Video: Arah Perkembangan Asuransi di Era Prabowo

    Video: Arah Perkembangan Asuransi di Era Prabowo

    Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Prabowo Subianto, melalui Perpres Nomor 15 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029, menginstruksikan optimalisasi peran industri asuransi, dana pensiun, dan pasar modal sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang. Lantas bagaimana fokusnya untuk industri asuransi di Indonesia?

    Simak paparan Shania Alatas, selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Kamis, 06/03/2025) berikut ini.