Category: CNBCindonesia.com News

  • Video: Negosiasi Tarif Trump, RI Siap Tambah Impor dari AS

    Video: Negosiasi Tarif Trump, RI Siap Tambah Impor dari AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia akan membeli tambahan barang dari Amerika Serikat senilai 18-19 Miliar Dolar Amerika Serikat. Hal ini bagian dari negosiasi tarif impor 32% untuk Indonesia yang diumumkan Presiden AS Donald Trump beberapa waktu lalu.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Senin (14/04/2025).

  • Video: Para Investor Pabrik Smartphone Minta TKDN Tak Dihapus

    Video: Para Investor Pabrik Smartphone Minta TKDN Tak Dihapus

    Jakarta, CNBC Indonesia –Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) mendorong pemerintah untuk tidak menghapus kebijakan TKDN. Mereka menilai kebijakan ini berperan strategis melindungi industri yang telah berinvestasi di dalam negeri.

    Selengkapnya saksikan di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (14/04/2025).

  • Video: Kemenperin Wajibkan Industri Setor Data 4 Kali Setahun

    Video: Kemenperin Wajibkan Industri Setor Data 4 Kali Setahun

    Jakarta, CNBC Indonesia –Pemerintah mewajibkan industri dan pengelola kawasan industri untuk melaporkan data sektoral empat kali dalam setahun. aturan ini diatur dalam peraturan menteri perindustrian nomor 13 tahun 2025.

    Selengkapnya saksikan di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (14/04/2025).

  • Perang Dagang Trump Bikin Runyam, Eropa Mulai Lirik Gas Rusia Lagi

    Perang Dagang Trump Bikin Runyam, Eropa Mulai Lirik Gas Rusia Lagi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Negara-negara Eropa mulai menghadapi dilema dalam keamanan energi. Pasalnya kini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengguncang hubungan dengan Eropa, meski sempat ‘menolong’ benua biru selama krisis energi 2022-2023.

    Melansir Reuters pada Senin (14/4/2025), keamanan energi Eropa sempat rapuh akibat invasi Rusia ke Ukraina lebih dari tiga tahun. Gas alam cair AS membantu menutup kesenjangan pasokan Rusia di Eropa selama krisis energi tersebut.

    Namun, Trump kini beralih ke energi sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi perdagangan dengan Eropa. Para pebisnis khawatir bahwa ketergantungan pada minyak AS telah menjadi kerentanan lain.

    Dengan latar belakang ini, para eksekutif di perusahaan-perusahaan besar Uni Eropa mulai mengatakan sesuatu yang tidak terpikirkan setahun lalu: bahwa mengimpor sejumlah gas Rusia, termasuk dari raksasa negara Rusia Gazprom, bisa jadi ide yang bagus.

    Itu akan memerlukan perubahan kebijakan besar lainnya mengingat invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 membuat Uni Eropa berjanji untuk mengakhiri impor energi Rusia pada tahun 2027.

    Eropa memiliki pilihan yang terbatas. Pembicaraan dengan raksasa LNG Qatar untuk mendapatkan lebih banyak gas telah terhenti, dan meskipun penggunaan energi terbarukan telah dipercepat, lajunya tidak cukup cepat untuk membuat UE merasa aman.

    “Jika ada perdamaian yang wajar di Ukraina, kita dapat kembali ke aliran 60 miliar meter kubik, mungkin 70, per tahun, termasuk LNG,” kata Didier Holleaux, wakil presiden eksekutif di Engie Prancis, kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

    Negara Prancis sebagian memiliki Engie, yang dulunya merupakan salah satu pembeli gas Gazprom terbesar. Holleaux mengatakan Rusia dapat memasok sekitar 20-25% dari kebutuhan UE, turun dari 40% sebelum perang.

    Kepala perusahaan minyak besar Prancis TotalEnergies, Patrick Pouyanne, juga telah memperingatkan Eropa agar tidak terlalu bergantung pada gas AS.

    “Kita perlu melakukan diversifikasi, banyak rute, tidak terlalu bergantung pada satu atau dua,” kata Pouyanne. Total adalah eksportir besar LNG AS dan juga menjual LNG Rusia dari perusahaan swasta Novatek.

    “Eropa tidak akan pernah kembali mengimpor 150 miliar meter kubik dari Rusia seperti sebelum perang … tetapi saya berani bertaruh mungkin 70 bcm,” tambah Pouyanne.

    Gas AS mencakup 16,7% impor UE tahun lalu – di belakang Norwegia dengan 33,6% dan Rusia dengan 18,8%. Pangsa Rusia akan turun di bawah 10% tahun ini setelah Ukraina menutup jaringan pipa. Aliran yang tersisa sebagian besar adalah LNG dari Novatek.

    UE bersiap untuk membeli lebih banyak LNG AS karena Trump ingin Eropa menurunkan surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat.

    “Yang pasti, kita akan membutuhkan lebih banyak LNG,” kata komisaris perdagangan UE Maros Sefcovic minggu lalu.

    Perang tarif telah memperkuat kekhawatiran Eropa tentang ketergantungan pada gas AS, kata Tatiana Mitrova, seorang peneliti di Pusat Kebijakan Energi Global Universitas Columbia. “Semakin sulit untuk menganggap LNG AS sebagai komoditas netral: pada titik tertentu, LNG AS mungkin menjadi alat geopolitik.”

    Jika perang dagang meningkat, ada risiko kecil bahwa Amerika Serikat dapat menahan ekspor LNG, kata Arne Lohmann Rasmussen, kepala analis di Global Risk Management.

    Seorang diplomat senior Uni Eropa, yang berbicara dengan syarat anonim, setuju, dengan mengatakan tidak seorang pun dapat mengesampingkan “bahwa pengaruh ini digunakan”.

    Jika harga gas domestik AS melonjak karena meningkatnya permintaan industri dan AI, AS dapat membatasi ekspor ke semua pasar, kata Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING.

    Pada tahun 2022, Uni Eropa menetapkan sendiri tujuan yang tidak mengikat untuk mengakhiri impor gas Rusia pada tahun 2027, tetapi telah dua kali menunda penerbitan rencana tentang caranya.

    (luc/luc)

  • Detik-Detik AS Deportasi Gangster Venezuela ke Penjara El Savador

    Detik-Detik AS Deportasi Gangster Venezuela ke Penjara El Savador

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Video: Tarif Trump Ancam Ekspor Tekstil Hingga Udang RI

    Video: Tarif Trump Ancam Ekspor Tekstil Hingga Udang RI

    Jakarta, CNBC Indonesia –Ekonom senior Mari Elka Pangestu mengingatkan pemerintah untuk segera bertindak menghadapi ancaman tarif dagang dari Amerika Serikat. Produk ekspor andalan seperti tekstil, udang hingga furnitur terancam terkena kebijakan resiprokal Presiden Donald Trump.

    Selengkapnya saksikan di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (14/04/2025).

  • Video: Pemerintah Dorong Investasi Swasta Lewat Kredit Biodiversitas

    Video: Pemerintah Dorong Investasi Swasta Lewat Kredit Biodiversitas

    Jakarta, CNBC Indonesia –Pemerintah Indonesia bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) serta kedutaan besar Inggris mendorong pengelolaan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Sebagai panduan strategis nasional, pemerintah telah mensahkan Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2025-2045 yang berlaku bagi seluruh pemangku kepentingan.

    Selengkapnya saksikan di Program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (14/04/2025).

  • China Tidak Takut Lawan Trump Habis-habisan: “Langit Tak Akan Runtuh”

    China Tidak Takut Lawan Trump Habis-habisan: “Langit Tak Akan Runtuh”

    Jakarta, CNBC Indonesia – China telah meremehkan risiko ‘kerusakan’ ekspornya akibat tarif yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pasalnya, Beijing telah memiliki cara sendiri untuk menguatkan perekonomiannya.

    Melansir The Guardian, Juru Bicara Administrasi Bea Cukai Lyu Daliang, dalam komentar yang dilaporkan oleh badan milik negara Xinhua, mengatakan negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah mendiversifikasi perdagangannya dari AS dalam beberapa tahun terakhir.

    Laporan bea cukai menyoroti “pasar domestik China yang luas”, dan mengatakan “negara itu akan mengubah kepastian domestik menjadi penyangga terhadap volatilitas global”. China pun makin berupaya untuk merangsang konsumsi swasta.

    “Langit tidak akan runtuh” untuk ekspor China,” kata Lyu. “Upaya-upaya ini tidak hanya mendukung pembangunan mitra kami tetapi juga meningkatkan ketahanan kami sendiri”.

    Presiden China Xi Jinping sempat mengkritik tarif AS selama kunjungan ke Vietnam. Vietnam dalam beberapa dekade terakhir telah tumbuh menjadi sumber barang terbesar kedelapan bagi konsumen AS, tetapi menghadapi ancaman tarif 46% ketika jeda 90 hari Trump berakhir.

    Dalam sebuah laporan di surat kabar Vietnam, Xi mengatakan bahwa “perang dagang dan perang tarif tidak akan menghasilkan pemenang, dan proteksionisme tidak akan menghasilkan apa-apa”.

    China sebelumnya telah membalas dengan tegas tarif Washington untuk Beijing sebesar 145%, dengan pungutan 125% atas impor AS.

    Perang dagang telah memicu kekacauan di pasar keuangan sejak Trump pertama kali mengungkapkan tarif pada setiap negara di dunia pada tanggal 2 April. Sejak saat itu, ia telah menarik sebagian pungutan tertinggi pada sebagian besar mitra dagang selama setidaknya 90 hari, tetapi telah menggandakan pertengkarannya dengan China.

    Gedung Putih menawarkan keringanan lebih lanjut selama akhir pekan dengan pengecualian dari tarif tertinggi untuk barang elektronik termasuk telepon pintar, laptop, dan semikonduktor.

    Pejabat Trump kemudian tampaknya menarik kembali pernyataan tersebut melalui menteri perdagangan, Howard Lutnick, yang mengatakan bahwa perangkat tersebut akan “dimasukkan dalam tarif semikonduktor yang mungkin akan berlaku dalam waktu satu atau dua bulan”.

    Trump mengatakan pada Minggu malam di jejaring sosialnya, Truth Social, bahwa “TIDAK ADA YANG ‘lepas dari tanggung jawab’”, dengan menekankan bahwa telepon pintar masih dikenakan pungutan sebesar 20% dan mengisyaratkan harganya masih bisa naik lebih tinggi.

    (luc/luc)

  • Toyota Recall Alphard! Pemilik Mobil Tahun Produksi Ini Segera Melapor

    Toyota Recall Alphard! Pemilik Mobil Tahun Produksi Ini Segera Melapor

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan pemanggilan kembali atau recall untuk Toyota Alphard. Disebutkan, mobil yang masuk ke dalam radar ada pada rentang 8 tahun, yakni tahun produksi Agustus – Oktober 2020 dan juga tahun produksi Desember 2014 – Desember 2022. Ada dua komponen yang bakal menjadi sorotan yakni Front Hood Moulding dan Alternator Pulley.

    “Mengingat ada potensi ketidaksempurnaan, kami mengajak para pemilik Toyota Alphard tahun produksi tertentu, supaya datang ke bengkel resmi Toyota di seluruh Indonesia untuk memastikan apakah kendaraannya memperoleh panggilan recall. Selanjutnya, kami akan melakukan pemeriksaan dan penggantian Front Hood Moulding dan Alternator Pulley untuk memastikan kedua komponen ini sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan,” jelas Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, Senin (14/4/2025).

    Penggantian Front Hood Moulding Toyota Alphard

    Toyota Alphard memiliki Front Hood Moulding atau awam menyebutnya sebagai moulding kap mesin. Toyota mendeteksi adanya potensi masalah pada Front Hood Moulding Toyota Alphard tahun produksi Agustus – Oktober 2020.

    Diperlukan tindak lanjut pemeriksaan terhadap posisi struktur pemasangan yang perlu diperkuat dikarenakan terdapat potensi Front Hood Moulding dalam kondisi tertentu dapat terlepas dari posisinya. Estimasi waktu pengecekan dan penggantian sampai inspeksi hanya sekitar 30 menit.

    Penggantian Alternator Pulley Toyota Alphard

    Toyota Alphard dilengkapi dengan alternator sebagai komponen yang menghasilkan daya listrik untuk mengoperasikan sistem kelistrikan mobil. Supaya dapat bekerja dengan baik, terdapat pulley yang bertugas memutar alternator mengikuti putaran mesin melalui sabuk.

    Terdapat potensi ketidaksempurnaan pada Alternator Pulley Toyota Alphard tahun produksi Desember 2014 – Desember 2022. Altenator Pulley berpotensi dapat menimbulkan bunyi abnormal dan bising, serta pada kondisi tertentu dapat menyebabkan output kelistrikan menurun. Estimasi waktu pengecekan dan penggantian sekitar 1 jam.

    Pelanggan Toyota Alphard disarankan melakukan booking service terlebih dahulu, agar dealer dapat mempersiapkan stall dan teknisi, serta tidak perlu terlalu lama menunggu antrean karena sudah terjadwal. Seluruh proses pemeriksaan hingga final check tidak dipungut biaya sama sekali atau gratis.

    “Mengingat ada 2 recall Toyota Alphard dengan tahun produksi berbeda, pelanggan bisa memastikannya dengan menghubungi jaringan dealer resmi Toyota yang tersebar di seluruh Indonesia, website resmi https://www.toyota.astra.co.id/ssc, atau via Toyota Customer Care yang beroperasi 24 jam di nomor telepon 1-500-315 untuk pengecekan status mobil,” kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Jap Ernando Demily.

    Cara lainnya, pelanggan dapat berinteraksi dengan Toyota Interactive Virtual Assistant (TARRA) melalui Whatsapp di nomor 08111500315.

    (dce)

  • Video: Surplus Neraca Dagang China Melejit Tembus USD 102,64 Miliar

    Video: Surplus Neraca Dagang China Melejit Tembus USD 102,64 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia- Surplus perdagangan China melonjak menjadi USD 102,64 miliar pada Maret 2025, dari sebelumnya sebesar USD 58,65 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Surplus ini melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan di angka USD 77 miliar.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Senin, 14/04/2025) berikut ini.