Category: CNBCindonesia.com News

  • Terbesar dalam Sejarah, Kementerian Ini Lantik 71 Ribu PPPK

    Terbesar dalam Sejarah, Kementerian Ini Lantik 71 Ribu PPPK

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini melantik 71.336 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I Formasi 2024 Kementerian Agama, Senin (26/5/2025). PPPK tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Kementerian Agama (Kemenag).

    Adapun, PPPK ini berasal dari satuan kerja Kemenag seluruh Indonesia, pusat maupun daerah. Kelulusan PPPK Kementerian Agama Formasi 2024 ini mencapai 99,92 % dari jumlah 89.781 formasi yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

    Menteri Nasaruddin Umar mengucapkan selamat kepada seluruh PPPK yang telah dilantik dan diambil sumpah jabatannya. Dia berpesan agar PPPK dapat menjadi ASN Kementerian Agama yang berkepribadian bersih, berperilaku dan berkomunikasi yang baik di kehidupan sehari-hari, termasuk bijak dalam menggunakan media sosial, sehingga dapat menjadi contoh bagi masyarakat yang lain.

    “Sebagai bagian dari Kementerian Agama, PPPK harus turut memahami dan mengimplementasikan Trilogi Kerukunan Umat Beragama. Dalam hal ini ada tiga aspek yang ditekankan, yaitu: cinta manusia kepada Tuhan, cinta sesama manusia, dan cinta kepada alam,” tegasnya.

    Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Purwadi Arianto, dalam sambutannya, mengatakan ASN saat ini dituntut untuk adaptif terhadap perubahan, responsif terhadap kebutuhan masyarakat, serta berkomitmen terhadap etika dan integritas.

    “Birokrasi bukan soal siapa kita, tapi tentang apa yang kita wariskan melalui pelayanan,” ujarnya.

    ASN di lingkungan Kemenag pun menurutnya memiliki peran yang luas. Tidak hanya memperkuat birokrasi, namun para ASN di Kemenag dituntut untuk turut menjaga nilai-nilai kebangsaan, kerukunan umat beragama, dan moderasi dalam kehidupan sosial.

    Tak hanya seremonial, pelantikan PPPK di lingkup Kemenag juga dibarengi dengan aksi peduli lingkungan. Para PPPK terlantik diwajibkan menanam satu pohon di lingkungan kerja, satuan pendidikan keagamaan, atau rumah ibadat.

    Purwadi menyambut baik simbolisasi penanaman pohon dalam pelantikan tersebut. Langkah kecil ini menurutnya dapat merefleksikan prinsip penting bahwa pelayanan tidak hanya menyentuh manusia, tapi juga menjaga alam.

    “Inilah yang disebut ekoteologi, harmoni antara pengabdian spiritual dan tanggung jawab ekologis,” paparnya.

    (haa/haa)

  • Negara Eropa Ini Krisis Air, Raja Arab Turun Tangan Beri Bantuan

    Negara Eropa Ini Krisis Air, Raja Arab Turun Tangan Beri Bantuan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bencana krisis air melanda Siprus. Hal ini bahkan terjadi sesaat sebelum pulau di Laut Tengah itu berada dalam masa liburan musim panas.

    Mengutip Cyprus Mail, Senin (26/5/2025), isu kelangkaan air telah menjadi isu yang sangat serius di Siprus dan telah masuk pada pembahasan Parlemen Eropa (EP). Lembaga itu telah secara terus menerus membahas solusi manajemen dan investasi pengelolaan air di pulau berbahasa Yunani itu.

    Laporan ini juga diperkuat kategorisasi PBB yang menyebut suatu negara mengalami ‘tekanan air’ ketika sumber daya air tahunannya turun di bawah 1700 meter kubik per penduduk. Pasalnya, berdasarkan hal ini, Siprus mengalami tekanan air kronis, sehingga memerlukan langkah-langkah lebih lanjut.

    “Kami mendorong tindakan mendesak untuk mengurangi dampak kekeringan, seperti peningkatan penggunaan air limbah, peningkatan penghematan air pada bangunan dan sektor industri, serta peningkatan efisiensi air di bidang pertanian dan menekankan pentingnya keamanan pasokan air,” ujar EP.

    Menurut hasil riset Eurostat, rata-rata sumber daya air tawar tahunan jangka panjang di Siprus adalah yang terendah kedua di Eropa, setelah Malta, yaitu 400 meter kubik per orang per tahun. Rata-rata untuk Eropa adalah 4000 meter kubik per orang per tahun.

    “Meskipun demikian, penggunaan air rumah tangga Siprus adalah yang tertinggi kedua di Eropa, hanya sedikit lebih rendah daripada di Yunani, yaitu 105 meter kubik per orang pada tahun 2021, dibandingkan dengan median Eropa sekitar 40-50 meter kubik per orang,” tutur Eurostat.

    Sama halnya dengan negara-negara Eropa lainnya, perubahan iklim memperburuk masalah air di Siprus. Panas ekstrem dan kekeringan berkepanjangan akan terus terjadi sehingga menekan jumlah air di negara itu.

    “Di sekitar Mediterania, dan bahkan lebih lagi di Siprus, peningkatan suhu akibat perubahan iklim dan pola cuaca yang berubah jauh lebih tinggi daripada rata-rata global dan, jika ada, suhu tersebut diproyeksikan akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.”

    Raja Arab Beri Bantuan

    Di tengah bencana kekeringan dan krisis air ini, Siprus telah menerima 13 unit desalinasi bergerak dari Uni Emirat Arab, yang dikirimkan secara gratis. Atas hal ini, Menteri Pertanian Maria Panayiotou menuturkan terima kasihnya kepada Abu Dhabi, namun tetap berpesan agar warganya tidak berpuas diri.

    “Ini seharusnya tidak membuat kita berpuas diri. Orang-orang harus tetap menggunakan air dengan hemat,” katanya dikutip Reuters.

    Meskipun Siprus memiliki jaringan waduk yang luas, negara itu semakin bergantung pada desalinasi dalam beberapa dekade terakhir untuk mengimbangi menurunnya curah hujan.

    Hingga Senin, 18 waduk terbesar di negara itu hanya terisi 21,7%, menurut data resmi. Sejauh ini, Siprus memiliki empat pabrik desalinasi besar dengan kapasitas produksi air harian gabungan sekitar 220.000 meter kubik.

    (tps/tps)

  • Skenario Perang Nuklir India-Pakistan: 125 Juta Tewas-Dunia Badai Api!

    Skenario Perang Nuklir India-Pakistan: 125 Juta Tewas-Dunia Badai Api!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Skenario perang nuklir antara India dan Pakistan terus bermunculan. Hal ini terjadi saat situasi kedua kekuatan nuklir itu memanas pascapenembakan di Kashmir India bulan lalu, yang memicu serangan ke Pakistan oleh New Delhi.

    Diketahui, hubungan kedua negara Asia Selatan itu memanas setelah adanya serangan teroris di resor Pahlagam Kashmir yang menewaskan 26 orang wisatawan. India menuding aksi itu dilakukan oleh kelompok teroris yang dibekingi Pakistan, yang membuat New Delhi kemudian melancarkan aksi serangan ke tetangganya itu pada Rabu lalu.

    Hingga saat ini, keduanya masih dalam aksi saling serang. Ketegangan ini merupakan eskalasi terbaru, setelah terakhir keduanya bentrok pada tahun 2019 lalu.

    Saat itu, mulai muncul kajian terkait perang nuklir yang dapat terjadi antara keduanya, mengingat Islamabad dan New Delhi masing-masing memiliki ratusan hulu ledak nuklir. Dalam eskalasi kala itu, salah satu surat kabar Routledge meramalkan konflik nuklir antara India dan Pakistan pada tahun 2025, yang dipicu oleh serangan teror yang menelan banyak korban.

    Para peneliti berteori bahwa serangan teroris besar, yang awalnya dibayangkan sebagai serangan terhadap Parlemen India, akan memprovokasi India untuk memobilisasi pasukan di sepanjang Garis Kontrol (LoC), yang mendorong Pakistan untuk menanggapi dengan cara yang sama. Ketika ketegangan meningkat, pertempuran kecil dan korban di kedua belah pihak akan menyebabkan eskalasi yang cepat.

    “Seperti yang terjadi pada Januari 2002, kedua belah pihak memobilisasi dan mengerahkan pasukan mereka. Pertempuran pecah, dan ada korban jiwa di kedua belah pihak,” demikian pernyataan surat kabar tersebut dikutip Economic Times, Jumat (9/5/2025).

    Menurut penelitian tersebut, begitu pasukan India mulai maju ke wilayah Pakistan, para jenderal Pakistan, yang takut akan kekalahan konvensional, menggunakan senjata nuklir. Pada hari pertama, Pakistan menggunakan 10 senjata nuklir taktis (masing-masing dengan hasil 5 kiloton) di dalam perbatasannya sendiri untuk melawan tank-tank India.

    Di hari kedua, Pakistan meluncurkan 15 senjata nuklir taktis lagi. Sebagai tanggapan, India menggunakan 20 serangan udara nuklir strategis yang menargetkan instalasi militer dan depot nuklir Pakistan.

    “Serangan udara ini menyebabkan kebakaran besar dan gumpalan asap, mirip dengan yang terlihat setelah pengeboman Hiroshima atau kebakaran raksasa akibat gempa bumi San Francisco tahun 1906,” tulisnya.

    Alih-alih menghentikan perang, eskalasi India memicu hari ketiga yang mematikan. Kemudian Pakistan menanggapi dengan 30 serangan udara di garnisun, pangkalan angkatan laut, dan lapangan udara perkotaan India, ditambah 15 serangan taktis lainnya. India kemudian akan membalas dengan serangan nuklir di 10 lokasi militer Pakistan di kota-kota.

    Selama tiga hari berikutnya, Pakistan menggunakan seluruh persenjataan strategisnya yang terdiri dari 120 senjata nuklir, yang menargetkan kota-kota di India. India menanggapi dengan 70 serangan udara nuklir, sambil menyimpan 100 senjata cadangan untuk mencegah China.

    Dampak Kerusakan dan Korban Jiwa

    Dengan asumsi kedua negara masing-masing memiliki sekitar 250 senjata nuklir, para peneliti memperingatkan konsekuensi bencana sejumlah 50 hingga 125 juta kematian langsung, tergantung pada hasil senjata.

    Kota-kota besar di India dan Pakistan akan hancur total atau tidak dapat dihuni lagi. Infrastruktur vital seperti layanan kesehatan, transportasi, energi, dan keuangan akan hancur.

    “Namun kehancuran tidak akan berhenti di situ. Efek iklim dari asap dan badai api akan mempengaruhi seluruh dunia.

    “Dampaknya akan sangat besar dan berdampak global,” demikian simpulan makalah tersebut.

    (tps)

  • Ekonomi RI Dikejar Tumbuh 8%, Puncak Emisi Diramal Terjadi di 2037

    Ekonomi RI Dikejar Tumbuh 8%, Puncak Emisi Diramal Terjadi di 2037

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan puncak emisi karbon di Indonesia diproyeksikan terjadi pada 2037. Hal tersebut menyusul target pertumbuhan ekonomi 8% di Indonesia yang masih membutuhkan pasokan energi yang murah.

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menjelaskan bahwa sektor industri merupakan penyumbang emisi terbesar saat ini. Oleh sebab itu, strategi dekarbonisasi sektor industri cukup penting dilakukan.

    “Target pertumbuhan ekonomi 8% dari Presiden membutuhkan energi murah untuk industri, yang artinya puncak emisi di sektor ini baru akan tercapai pada 2037 dan mulai menurun setelah itu. Tantangan besar ini harus kita atasi dengan meningkatkan energi terbarukan dan menggandakan efisiensi energi,” kata Eniya dalam acara Endress+Hauser Indonesia, Sustainability Recognition Forum 2025, dikutip Jumat (9/5/2025).

    Di sisi lain, Eniya mengatakan bahwa dari sisi kebijakan, pemerintah telah menerbitkan regulasi terkait kewajiban efisiensi energi untuk bangunan pemerintah pusat, daerah, dan industri, termasuk sektor perhotelan.

    “Semua pengelola gedung harus mengetahui kewajiban ini. Kami juga mendorong pengelola energi untuk mendapatkan pembiayaan dan meningkatkan kesadaran pengguna energi terhadap efisiensi,” kata dia.

    Selain itu, ambang batas manajemen energi juga telah direvisi. Saat ini, 49 gedung termasuk 18 gedung pemerintah, diwajibkan melaksanakan efisiensi energi dengan potensi pengurangan emisi mencapai lebih dari 16.000 ton CO2 per tahun.

    “Kami juga mendorong industri agar mendukung komitmen ini melalui implementasi ESG, penggunaan PLTS atap, dan pelaporan kinerja ESG ke pemerintah. Kementerian Perindustrian juga mendorong sertifikasi industri hijau. Pelaporan aktual penurunan emisi akan terhubung dengan Kementerian ESDM,” katanya.

    (wia)

  • Video: Menteri Ara Ungkap Rencana Pendanaan Rumah Gratis

    Video: Menteri Ara Ungkap Rencana Pendanaan Rumah Gratis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri PKP Marwarar Sirait menegaskan bahwa program rumah gratis akan dilaksanakan melalui skema pendanaan kreatif. Program ini akan melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam penyediaan rumah bagi warga miskin.

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia (Selasa, 18/03/2025) berikut ini.

  • Wow! RI Punya Potensi Garap 14 GW PLTS Terapung

    Wow! RI Punya Potensi Garap 14 GW PLTS Terapung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, sumber energi baru terbarukan (EBT) khususnya dari tenaga surya melimpah di Indonesia. Bahkan, Indonesia berpotensi memiliki tenaga surya hingga 14 Giga Watt (GW) yang bisa digarap melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.

    Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi dalam Sustainability Recognition Forum 2025, di Jakarta, dikutip Jumat (9/5/2025). Kata dia, hal itu bisa tercapai dengan memanfaatkan bendungan di Tanah Air untuk bisa dipasang PLTS terapung dalam skala besar.

    Untuk itu, Eniya menyebutkan, pihaknya terus mengundang investor PLTS terapung dan bekerja sama dengan Kementerian Urusan Publik untuk bisa memanfaatkan potensi PLTS terapung di Indonesia.

    “Jadi, kami dapat menambahkan lebih banyak 14 gigawatt tenaga surya sebagai tenaga surya terapung. Jadi, ada banyak target untuk PV terapung. Jadi, saya pikir kita juga harus membuat semacam dorongan kepada industri agar industri tenaga surya lebih agresif di Indonesia,” kata Eniya dalam Sustainability Recognition Forum 2025, di Jakarta, dikutip Jumat (9/5/2025).

    “Kami mengundang lebih banyak PV terapung sekarang. Kami bekerja sama dengan Kementerian Urusan Publik karena mereka memiliki begitu banyak potensi. Semua bendungan sekarang dapat digunakan sebagai permukaan untuk menempatkan tenaga surya terapung di sana,” tambahnya.

    Selain PLTS terapung, sambung Eniya, saat ini pemerintah juga mendorong pemanfaatan potensi PLTS atap dalam skala besar.

    “Jadi, dalam pengembangan tenaga surya, kami memiliki program atap, skala besar, dan juga PV terapung,” katanya.

    (dce)

  • Video: Konflik India-Pakistan, Ancaman Nuklir & Bisnis di Baliknya

    Video: Konflik India-Pakistan, Ancaman Nuklir & Bisnis di Baliknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat, menimbulkan kekhawatiran baru di tingkat global. Dua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir kembali bersitegang akibat konflik perbatasan dan isu geopolitik lama yang belum terselesaikan.

    Di balik kecemasan akan potensi konflik senjata yang meluas, Redaksi CNBC Indonesia menyoroti negara-negara besar yang menjadi pendukung militer kedua belah pihak. Bagi negara-negara tersebut, konflik bukan sekadar ancaman tapi peluang bisnis khususnya dalam industri penjualan senjata dan alutsista. Situasi ini pun menimbulkan pertanyaan, apakah perdamaian benar diinginkan atau justru konflik dibiarkan agar roda ekonomi pertahanan terus berputar?

    Selengkapnya saksikan dialog Dina Gurning Bersama Managing Editor CNBC Indonesia Muhammad Iqbal dan Sefti Oktarianisa di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Jumat (09/05/2025).

  • BMKG Ingatkan Waspada Hujan Tak Biasa di Bulan Mei, Ini Penyebabnya

    BMKG Ingatkan Waspada Hujan Tak Biasa di Bulan Mei, Ini Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, Indonesia tengah memasuki periode transisi musim yang ditandai dengan meningkatnya cuaca panas di beberapa wilayah. Namun tetap menyimpan potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir di sejumlah daerah.

    Dalam prospek cuaca mingguan untuk periode 9-15 Mei 2025, BMKG menyebutkan, dinamika atmosfer saat ini menunjukkan karakteristik khas peralihan musim. Cuaca cerah mulai mendominasi, kelembapan udara cenderung menurun, dan suhu siang hari meningkat. Namun di sisi lain, potensi hujan lokal yang intens masih mengintai akibat aktivitas konvektif dan fenomena atmosfer seperti gelombang Rossby Ekuator.

    “Wilayah selatan Indonesia mengalami curah hujan yang tidak biasa untuk bulan Mei akibat gelombang Rossby Ekuator dan indeks labilitas atmosfer yang tinggi,” tulis BMKG dalam keterangan di situs resmi, dikutip di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

    Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

    Meskipun hujan lebat beberapa hari terakhir cenderung menurun, BMKG mencatat masih ada peluang hujan di atas normal pada dasarian I dan II Mei. Khususnya di wilayah Jawa, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam tiga hari terakhir, curah hujan tertinggi tercatat di Ambon (116,3 mm/hari), Kepulauan Riau (113,2 mm/hari), dan NTT (101 mm/hari), serta Sulawesi Utara (80,1 mm/hari).

    Adanya sirkulasi siklonik di Kalimantan dan gangguan tropis di selatan Laut Arafura turut berkontribusi menciptakan area perlambatan angin (konvergensi) yang mendukung terbentuknya awan hujan di Papua, Sulawesi, hingga Laut Banda. Aktivitas gelombang Kelvin, Rossby, dan Madden-Julian Oscillation (MJO) juga terpantau aktif di beberapa wilayah perairan Indonesia.

    Prakiraan Cuaca 9-15 Mei 2025

    Dengan kondisi tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk potensi cuaca di wilayah-wilayah se-Indonesia untuk sepekan ke depan.

    Periode 9-11 Mei 2025
    Hujan lebat berpotensi terjadi di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

             Angin kencang berpotensi terjadi di: Maluku, NTT, dan Papua Selatan

    Periode 12-15 Mei 2025
    Hujan lebat berpotensi terjadi di: Aceh dan Sulawesi Utara

             Angin kencang berpotensi terjadi di: Maluku dan NTT

    Menghadapi potensi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

    – Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

    – Menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir.

    – Menjauhi pohon atau bangunan rapuh saat terjadi angin kencang.

    – Hati-hati terhadap jalan licin dan potensi banjir atau longsor di wilayah rawan.

    BMKG juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama cuaca panas ekstrem dengan cukup minum air dan menghindari paparan sinar matahari langsung pada siang hari. Informasi cuaca terkini dapat diakses melalui situs resmi BMKG, media sosial, atau aplikasi mobile InfoBMKG.

    (dce)

  • Komunitas PERTIWI Sukses Cetak 40 Pemimpin Perempuan di Pertamina Grup

    Komunitas PERTIWI Sukses Cetak 40 Pemimpin Perempuan di Pertamina Grup

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama empat tahun kehadirannya, komunitas PERTIWI (Perempuan Pertamina Tangguh Inspiratif Wibawa Integritas) telah menjadi motor penggerak dalam pemberdayaan pekerja perempuan di lingkungan Pertamina Grup dan seluruh entitas anak perusahaannya. PERTIWI Pertamina berhasil mencetak 40 pemimpin perempuan di berbagai level di Pertamina Grup.

    Direktur Keuangan Pertamina sekaligus Ketua PERTIWI, Emma Sri Martini mengatakan komunitas PERTIWI merupakan wadah strategis untuk mendukung pengembangan diri, memperkuat kolaborasi, serta mendorong kontribusi terhadap keberhasilan perusahaan.

    Menurut Emma, PERTIWI senantiasa menekankan pentingnya nilai profesionalisme dan integritas yang tidak bisa ditawar dalam kepemimpinan.

    “Seorang pemimpin harus mampu memberi contoh dan berjalan sesuai dengan apa yang diucapkan. Tantangan global menuntut kita untuk terus menjaga Pertamina tetap berada di jalurnya,” ujar Emma dalam keterangan resmi, Jumat (9/5/2025).

    Berbagai program PERTIWI dirancang untuk menyiapkan pekerja Perempuan siap menjadi pemimpin di masa depan. PERTIWI terus aktif menyelenggarakan berbagai program pengembangan diri seperti KickOff & Upskilling, Coaching & Mentoring, PERTIWI Financial Literacy Week, serta PERTIWI Awards sebagai bentuk apresiasi kepada pekerja perempuan.

    Salah satu program unggulan PERTIWI adalah Women Leadership Accelerator (Women Leap), yang hingga kini telah berhasil mencetak 40 pemimpin perempuan baru di lingkungan Pertamina Group. Program ini bertujuan membangun kepercayaan diri, kapabilitas, dan kesiapan perempuan untuk menempati posisi strategis di masa depan.

    Emma menambahkan, ke depan, PERTIWI berkomitmen untuk terus menjadi kekuatan penggerak dalam pengembangan perempuan tidak hanya di lingkungan Pertamina, namun juga di skala nasional, sebagai kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

    “Komunitas gender bukan hanya soal kesetaraan, tapi menjadi langkah dari strategi keberlanjutan jangka panjang lingkungan melalui pendekatan Diversity, Equity, and Inclusion (DEI),” tandas Emma.

    Vice President Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina memberikan peluang seluas-luasnya kepada pekerja perempuan untuk maju dan menjadi pemimpin di berbagai lini bisnis. Menurut Fadjar, hingga akhir tahun 2024, pemimpin perempuan di Pertamina Group telah mencapai 18,4% dari total pemimpin di Pertamina. Sedangkan, total pekerja perempuan mencapai 20,3% dari total pekerja Pertamina Group, naik dari tahun 2023 yang mencapai 19,4% pekerja perempuan.

    “Representasi pemimpin perempuan di Pertamina Grup relatif tinggi dan akan terus didorong sejalan dengan arahan Kementerian BUMN untuk mendorong kepemimpinan perempuan di BUMN,” ujar Fadjar.

    Dengan berbagai manfaat yang didapat peserta, Pertamina berkomitmen melanjutkan program Pertamina UMK Academy.

    “Kami yakin UMKM Indonesia bisa Go International dan ikut menumbuhkan ekonomi di daerahnya masing-masing,” kata Fadjar Djoko Santoso.

    (dpu/dpu)

  • Video: Warga Deli Serdang Beli Beras Pakai Nem SD, Ini Respon Bupati

    Video: Warga Deli Serdang Beli Beras Pakai Nem SD, Ini Respon Bupati

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peristiwa viral warga yang nekat mengambil beras dengan menukar selembar nem membuka mata soal masih adanya tekanan ekonomi di tengah masyarakat. Fenomena ini menjadi cermin tantangan sosial yang perlu mendapat perhatian serius, khususnya di wilayah Deli Serdang.

    Menanggapi peristiwa tersebut, Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan mengatakan tekanan ekonomi saat ini terjadi menyentuh masyarakat wilayahnya. Namun, Asri mengatakan siap memperkuat pondasi ekonomi dengan melibatkan sektor pertanian dan UMKM yang berdaya saing agar diversifikasi ekonomi bisa berjalan dengan baik.

    Selengkapnya saksikan dialog Safrina Nasution bersama Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan di Program Nation Hub CNBC Indonesia, Jumat (09/05/2025).