Category: CNBCindonesia.com News

  • Tanpa Naikkan Tarif, Guru Besar UI Ungkap Cara Tambah Setoran Pajak

    Tanpa Naikkan Tarif, Guru Besar UI Ungkap Cara Tambah Setoran Pajak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tarif pajak yang tinggi, belum tentu dapat meningkatkan penerimaan negara. Berdasarkan teori Kurva Laffer, tarif pajak yang terlalu tinggi justru dapat menurunkan penerimaan negara karena mendorong penghindaran pajak.

    Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty pun menjelaskan bahwa struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh sektor informal yang sulit dijangkau oleh sistem perpajakan.Tantangan besar Indonesia adalah tingginya para pengemplang pajak pada sektor tersebut.

    “Sehingga, yang membayar pajak itu, yang itu-itu saja, yang patuh, bisa jadi kalau kita makin menaikkan, karena yang bayar itu hanya sebagian sektor formal saja, yang ada malah akan menurunkan penerimaan perpajakan,” ujar Telisa dalam program Evening Up CNBC Indonesia, dikutip Senin (16/6/2025).

    Telisa pun menjelaskan teori kurva Laffer bisa diterapkan di Indonesia jika sudah mencapai titik optimal perpajakan. Namun, menurutnya Indonesia masih jauh dari level optimal rasio pajak jika dibandingkan dengan negara-negara maju anggota OECD yang memiliki rasio pajak 15-30%. Sementara Indonesia pada tahun lalu hanya mencapai 10,08%.

    “Tapi, ide ini kita setuju bahwa kalau kita melewati titik optimal tertentu, takutnya tarif pajak dinaikkan itu malah akan menurunkan. Apalagi di negara yang seperti Indonesia, yang sektor formalnya sangat tinggi, tadi kemampuan membayar pajak masyarakat di sektor informal,” ujarnya.

    Maka dari itu, ia menyarankan pemerintah dapat fokus pada kebijakan perpajakan yang lebih inklusif. Seperti skema PPh final untuk UMKM dengan tarif rendah dan regulasi lebih mudah.

    “Karena UMKM kan bayar pajak tuh repot lah kalau dengan hitungan-hitungan yang rumit gitu kan. Cukup simpel aja kan, sekian persen dari omset atau sekian persen dari laba final,” ujarnya.

    Selain itu, menurut Telisa memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan yang membayar pajak dengan baik juga dapat meningkatkan penerimaan pajak. Dengan adanya penghargaan dan kemudahan membayar pajak, masyarakat dapat memberikan kontribusi besar kepada perpajakan.

    “Kalau bayar pajak itu nanti bayar listriknya dimudahkan, bayar listriknya dapat diskon, dan lain sebagainya. Jadi, pemerintah bisa bikin semacam program bundling gitu, supaya orang lebih sadar untuk membayar pajak dan bisa meningkatkan basis pajak,” ujarnya.

    Mendorong digitalisasi sistem perpajakan pun juga akan sangat membantu mendongkrak penerimaan pajak. Telisa mengambil contoh negara India yang dapat meningkatkan penerimaan pajak melalui pelacakan digital.

    “Apabila semua transaksi itu sudah didigitalkan, orang kan juga akan sulit untuk menghindar dari kewajiban pajaknya,” ujarnya.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Potret Langit Israel Penuh Kilatan, Iron Dome Dibobol Iran

    Potret Langit Israel Penuh Kilatan, Iron Dome Dibobol Iran

    Langit Israel berubah jadi medan tempur saat rudal yang diluncurkan dari Iran berusaha dicegat sistem Iron Dome, memunculkan kilatan cahaya yang menerangi malam diiringi suara sirene peringatan. Peristiwa ini terlihat jelas dari Ashkelon, Israel, Minggu (15/6/2025) malam. (REUTERS/Amir Cohen)

  • Video: Israel-Iran Panas, Airlangga Ungkap Efeknya ke Indonesia

    Video: Israel-Iran Panas, Airlangga Ungkap Efeknya ke Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel dan iran kembali terlibat serangan udara pada Minggu malam. Konflik memunculkan ketegangan baru setelah serangan Israel ke fasilitas Nuklir Natanz. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi RI belum terpengaruh langsung akibat konflik ini, meski kenaikan harga minyak masih menjadi risiko utama bagi perekonomian nasional.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Senin, 16/06/2025) berikut ini.

  • Sengketa Memanas, Kamboja Gugat Thailand ke Mahkamah Internasional

    Sengketa Memanas, Kamboja Gugat Thailand ke Mahkamah Internasional

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan perbatasan antara Kamboja dan Thailand kembali memanas. Setelah pembicaraan bilateral berujung buntu dan bentrokan bersenjata menewaskan seorang prajurit, Kamboja memilih jalur hukum internasional dan menggugat Thailand ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag.

    Phnom Penh secara resmi mengajukan permintaan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menyelesaikan sengketa perbatasan dengan Thailand. Langkah ini diambil setelah konflik yang berkepanjangan di sepanjang perbatasan sepanjang 820 km tidak kunjung menemukan titik terang.

    “Kamboja memilih resolusi damai berdasarkan hukum internasional melalui mekanisme ICJ untuk menyelesaikan sengketa perbatasan,” kata Perdana Menteri Hun Manet melalui unggahan di Facebook pada Minggu (15/6/2025), seperti dikutip Reuters.

    Dalam unggahan tersebut, Hun Manet turut menampilkan foto Wakil Perdana Menteri Prak Sokhonn yang memegang surat resmi untuk ICJ. Surat itu diklaim berisi permintaan resmi Kamboja kepada pengadilan internasional yang berbasis di Den Haag.

    Konflik terbaru terjadi pada 28 Mei lalu dan menewaskan satu tentara Kamboja dalam bentrokan singkat di wilayah yang diklaim kedua negara. Insiden itu mempertegas potensi eskalasi di empat titik perbatasan yang masih menjadi sengketa.

    Menurut Hun Manet, keempat wilayah tersebut “rumit dan berisiko tinggi memicu bentrokan bersenjata dan tidak dapat diselesaikan melalui mekanisme bilateral.” Oleh karena itu, Kamboja juga telah mengusulkan agar Thailand bersama-sama membawa kasus tersebut ke ICJ, namun akan tetap melanjutkan proses hukum secara sepihak bila Bangkok menolak.

    Sementara itu, Thailand belum memberikan tanggapan resmi. Kementerian Luar Negeri Thailand menolak berkomentar ketika dimintai pernyataan. Sebelumnya, Bangkok telah menyatakan tidak mengakui yurisdiksi ICJ dalam persoalan ini dan lebih memilih penyelesaian lewat jalur bilateral.

    Pembicaraan demarkasi perbatasan terakhir pada akhir pekan lalu kembali menemui jalan buntu. Meskipun kedua pihak berjanji meredakan ketegangan, hasil konkret belum tercapai. Thailand hanya menyebut akan “melanjutkan diskusi dan implementasi bersama,” serta dijadwalkan menjadi tuan rumah pembicaraan berikutnya pada September mendatang.

    Dalam pernyataan terpisah, Kamboja juga mengumumkan langkah tegas sebagai bentuk protes terhadap sikap Thailand. Phnom Penh menyatakan akan menghentikan pembelian listrik, bandwidth internet, dan produk Thailand lainnya. Pemerintah juga telah memerintahkan stasiun televisi lokal untuk menghentikan penayangan film Thailand.

    ICJ bukan hal baru bagi Kamboja. Negara ini pernah menang dalam sengketa kuil Preah Vihear pada 1962 dan meminta klarifikasi atas wilayah sekitarnya pada 2013.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Warga Arab Kompak Pergi ke RI Cari Tanaman yang Disebut di Al-Quran

    Warga Arab Kompak Pergi ke RI Cari Tanaman yang Disebut di Al-Quran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ratusan tahun lalu, para pedagang Arab rela menempuh ribuan mil pelayaran menuju sebuah wilayah asing yang kini bernama Indonesia. Tujuan mereka bukan emas atau rempah-rempah, melainkan sebuah tanaman harum yang disebut dalam Al-Qur’an: kapur barus atau kamper.

    Dalam Surat Al-Insan ayat ke-5, disebutkan bahwa orang-orang saleh kelak akan meminum dari gelas berisi air bercampur kafur. Banyak ulama menginterpretasikan kafur sebagai air hasil ekstrak tanaman kapur barus (Dryobalanops aromatica)-bukan kapur sintetis atau kamper kimia modern yang kita kenal sekarang.

    Tanaman yang dipercaya menyehatkan dan harum ini tak tumbuh di jazirah Arab. Untuk mendapatkannya, para pedagang Timur Tengah harus mencarinya jauh ke wilayah tropis-dan itu membawa mereka ke pusat kamper dunia: Barus, sebuah pelabuhan di barat Pulau Sumatera.

    Barus, Pusat Kamper Dunia Kuno

    Arkeolog Edward McKinnon dalam Ancient Fansur, Aceh’s Atlantis (2013) menyebutkan bahwa perdagangan kamper telah menjadikan Barus, yang dulunya dikenal sebagai Fansur, aebagai pelabuhan penting sejak ribuan tahun lalu. Ibn Al-Faqih, seorang pedagang Arab pada tahun 902 M, sudah mencatat wilayah ini sebagai penghasil utama kapur barus, pala, cengkih, hingga kayu cendana.

    Catatan lain dari geograf Muslim abad ke-13, Ibn Sa’id al-Magribi, juga secara tegas menyebutkan bahwa kapur barus berkualitas tinggi berasal dari Pulau Sumatera, bukan dari Malaya atau Kalimantan. Bahkan, sejarawan Romawi Ptolemy telah menyebut nama Barus sejak abad ke-1 M.

    Para pedagang Arab biasanya berlayar langsung dari Teluk Persia, melintasi Ceylon (Sri Lanka), dan akhirnya tiba di pantai barat Sumatera. Mereka membawa kapal besar untuk mengangkut kapur barus yang laris dan bernilai tinggi di pasar internasional.

    Dari Perdagangan ke Penyebaran Islam

    Tak hanya berdagang, kedatangan para pedagang Arab juga membawa pengaruh agama. Barus menjadi titik awal proses Islamisasi di Nusantara. Sejarawan Claude Guillot dalam Barus: Seribu Tahun yang Lalu (2008) menyebutkan bahwa dari Barus, ajaran Islam menyebar ke wilayah sekitarnya seperti Lamri dan Haru.

    Bukti arkeologis menunjukkan Islam telah hadir di Barus sejak abad ke-7 M, terlihat dari nisan-nisan kuno di kompleks makam Mahligai. Dari sini, muncul teori bahwa Barus adalah salah satu pintu masuk awal Islam ke Indonesia, meski masih menjadi bahan perdebatan di kalangan sejarawan.

    Kisah kamper bukan sekadar soal perdagangan rempah atau bahan pewangi. Ia adalah titik temu antara spiritualitas, ekonomi, dan peradaban. Dari Al-Qur’an ke pelabuhan Barus, dari kapal dagang ke masjid, tanaman ini menghubungkan dunia Arab dengan Nusantara jauh sebelum Indonesia dikenal dunia.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • NASA Ungkap Jakarta & 9 Kota Besar Dunia Terancam Tenggelam

    NASA Ungkap Jakarta & 9 Kota Besar Dunia Terancam Tenggelam

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan, di mana tanda-tandanya sudah nyata. Dari banjir yang makin sering hingga erosi garis pantai, kota-kota besar dunia kini berada di ambang bencana, salah satunya Jakarta, yang disebut sebagai salah satu yang tercepat tenggelam di dunia.

    NASA memperkirakan permukaan laut akan naik setinggi 3 hingga 6 kaki (sekitar 0,9-1,8 meter) pada tahun 2100. Penyebab utamanya adalah pencairan es di kutub akibat pemanasan global. Jika tren ini terus berlanjut, ratusan juta orang di seluruh dunia terancam kehilangan tempat tinggal, terutama di wilayah pesisir yang padat penduduk.

    Salah satu laporan dari Sciencing menyebut ada 10 kota besar yang diprediksi bakal tenggelam dan Jakarta masuk dalam daftar tersebut.

    Fenomena banjir yang semakin sering terjadi jadi pertanda awal bencana. Di awal Maret 2025, banjir besar sudah melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek dan Jawa, dengan Bekasi mencatat kondisi terparah dalam satu dekade terakhir.

    “Jakarta merupakan salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia. Masalah ini kian ekstrem, hingga pemerintah Indonesia memilih memindahkan ibu kota ke IKN,” tulis Sciencing.

    Menurut laporan itu, Jakarta tenggelam sekitar 17 cm per tahun. Kota ini secara geografis terletak di dataran rendah bekas rawa, dilintasi 13 sungai, dan langsung berbatasan dengan Laut Jawa. Ini merupakan faktor-faktor yang membuatnya sangat rentan terhadap naiknya air laut.

    Banjir besar pernah melanda pada 2007, menewaskan 80 orang dan menyebabkan kerugian ratusan juta dolar. Akumulasi krisis ini mendorong pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota ke IKN pada 2022. Proyek ibu kota baru ini ditargetkan selesai pada 2045, dengan harapan dapat menjadi “pelarian” dari Jakarta yang terancam tenggelam.

    Selain Jakarta, berikut sembilan kota besar lain yang dilaporkan juga terancam tenggelam:

    1. Alexandria, Mesir

    Populasi: 5,7 juta

    Kota pelabuhan utama Mesir ini berisiko terendam hingga 30% pada 2050, berdampak pada 1,5 juta pengungsi dan mengancam Delta Nil, salah satu pusat peradaban tertua dunia.

    2. Miami, AS

    Populasi: 460.000 (metro: 6 juta+)

    Sebanyak 60% wilayah Miami terancam tenggelam pada 2060. Proyek properti pesisir memperparah situasi, membuat Miami bisa jadi pusat bencana ekonomi terbesar akibat iklim.

    3. Lagos, Nigeria

    Populasi: 16,5 juta

    Kota terbesar di Afrika ini mengalami penurunan tanah lebih dari 3 inci per tahun. Banjir musiman menimbulkan kerugian miliaran dolar tiap tahun.

    4. Dhaka, Bangladesh

    Populasi: 23,9 juta

    Dhaka ‘tenggelam’ setengah inci per tahun. Bangladesh juga termasuk salah satu negara paling terdampak bencana iklim versi PBB.

    5. Yangon, Myanmar

    Populasi: 5,7 juta

    Berada dekat sesar aktif dan sering diterpa banjir, kota ini berisiko tenggelam jika terjadi gempa besar yang merusak sumur air tanahnya.

    6. Bangkok, Thailand

    Populasi: 11,2 juta

    Bangkok kehilangan daratan setiap tahun akibat naiknya air laut. Garis pantainya diprediksi mundur lebih dari 1 kilometer per tahun.

    7. Kolkata, India

    Populasi: 15,6 juta

    Ancaman datang dari kombinasi kenaikan permukaan laut dan ekstraksi air tanah berlebih. Banjir besar pada 2024 berdampak pada 250.000 orang.

    8. Manila, Filipina

    Populasi: 14,9 juta

    Manila tenggelam hingga 4 inci per tahun. Aktivitas vulkanik dan rusaknya hutan mangrove memperparah kerentanannya.

    9. Guangdong-Hong Kong-Makau (China)

    Populasi: 86,9 juta

    Kawasan urban terbesar dunia ini diperkirakan akan mengalami kenaikan permukaan laut hingga 5 kaki dalam satu abad ke depan. Pearl River Delta jadi titik rawan.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Houthi Yaman Koordinasi dengan Iran Serang Israel

    Houthi Yaman Koordinasi dengan Iran Serang Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok Houthi Yaman untuk pertama kalinya secara terbuka mengakui bahwa serangan rudal mereka ke wilayah Israel dilakukan dalam koordinasi langsung dengan Iran. Pernyataan ini mempertegas keterlibatan Teheran dalam eskalasi konflik Timur Tengah yang makin memanas.

    Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Minggu (15/6/2025), juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, menyebut pihaknya telah menargetkan kota Jaffa di Israel tengah menggunakan sejumlah rudal balistik dalam 24 jam terakhir.

    “Sebagai bentuk dukungan untuk rakyat Palestina dan Iran yang tertindas, operasi ini kami lakukan bersama dengan tentara Iran terhadap musuh kriminal Israel,” ujar Sarea, seperti dikutip Reuters.

    Militer Israel sebelumnya melaporkan sistem peringatan dini rudal diaktifkan di beberapa wilayah setelah peluncuran rudal dari arah Yaman dan Iran. Namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel terkait dampak serangan terbaru ini.

    Israel dan Iran telah saling melancarkan serangan rudal sejak Jumat lalu, saat Israel meluncurkan operasi militer besar terhadap Iran. Pada hari yang sama, Israel menyebut sebuah rudal dari Yaman jatuh di Hebron, Tepi Barat. Namun, Houthi saat itu belum mengklaim serangan tersebut.

    Kelompok Houthi yang didukung Iran telah secara konsisten meluncurkan serangan ke arah Israel sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023. Sebagian besar rudal tersebut berhasil dicegat sistem pertahanan Israel.

    Sementara itu, Amerika Serikat (AS) juga sebelumnya melancarkan serangan intensif terhadap Houthi. Namun serangan itu dihentikan setelah kelompok tersebut menyatakan setuju menghentikan serangan terhadap kapal-kapal Amerika.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Potret dari Satelit Kerusakan Iran Akibat Serangan Israel

    Potret dari Satelit Kerusakan Iran Akibat Serangan Israel

    Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Israel menyerang tiga lokasi penting: Natanz, Fordow, dan Isfahan. Namun, citra satelit hanya menunjukkan kerusakan di Natanz dan Isfahan, sementara Fordow tidak terdampak. Natanz, yang berjarak sekitar 220 km dari Teheran, adalah pusat utama pengayaan uranium Iran dan sebagian bangunannya berada di bawah tanah untuk perlindungan dari serangan udara. (X/@Shayan86 via Maxar)

  • Helikopter Bawa Peziarah Jatuh di Pegunungan, 7 Orang Tewas

    Helikopter Bawa Peziarah Jatuh di Pegunungan, 7 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah helikopter yang mengangkut peziarah Hindu jatuh di kawasan pegunungan Himalaya, Uttarakhand, India pada Minggu (15/6/2025) dini hari waktu setempat. Kecelakaan tragis ini menewaskan seluruh tujuh orang di dalamnya dan memicu penghentian sementara layanan penerbangan ke situs suci tersebut.

    Laporan Reuters, mengutip pejabat pemerintah, helikopter Bell 407 yang dioperasikan oleh Aryan Aviation itu lepas landas dari kuil Kedarnath pada pukul 05.19 pagi waktu setempat menuju Guptkashi. Helikopter kemudian jatuh di distrik Rudraprayag yang menjadi bagian dari jalur ziarah Char Dham Yatra.

    “Ini adalah kabar yang sangat menyedihkan. Operasi pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan oleh Pasukan Tanggap Bencana Negara dan otoritas lokal,” ujar Kepala Menteri Uttarakhand, Pushkar Singh Dhami, melalui akun resminya di platform X.

    Sebagai respons atas insiden tersebut, pemerintah negara bagian menangguhkan sementara seluruh layanan helikopter ke kawasan Kedarnath hingga Senin (16/6/2025), menyusul cuaca buruk dan meningkatnya kekhawatiran atas keselamatan penerbangan di wilayah ekstrem ini.

    Direktur Jenderal Informasi Uttarakhand, Bansidhar Tripathi, mengungkapkan bahwa dalam satu setengah bulan terakhir telah terjadi tiga pendaratan darurat dan dua kecelakaan helikopter di rute yang sama.

    “Kami tidak akan mengambil risiko lebih lanjut. Layanan baru akan dibuka kembali setelah evaluasi menyeluruh bersama seluruh operator helikopter,” kata Tripathi.

    Pemerintah juga memerintahkan penyelidikan mendalam atas kecelakaan ini. Dhami menegaskan bahwa hanya pilot dengan pengalaman luas menerbangkan helikopter di wilayah Himalaya yang akan diizinkan beroperasi ke depannya.

    Pihak Kementerian Penerbangan Sipil India menyatakan tengah meninjau ulang regulasi keselamatan serta membatasi frekuensi penerbangan ke Char Dham, jalur ziarah yang meliputi Kedarnath, Badrinath, Gangotri, dan Yamunotri, yang setiap tahun dikunjungi ratusan ribu umat Hindu.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak Aryan Aviation terkait kecelakaan tersebut.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Makin Panas! Iran Diserang, Gedung Pertahanan & Kilang Terbakar

    Makin Panas! Iran Diserang, Gedung Pertahanan & Kilang Terbakar

    Kebakaran hebat terjadi di sebuah kilang minyak dekat ibu kota Iran, Teheran, pada Minggu (15/6/2025) dini hari, menyusul serangan yang dilancarkan Israel. Media pemerintah Iran melaporkan, kepulan asap tebal tampak membubung ke langit saat fajar, memperlihatkan skala kebakaran yang cukup besar. (Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS)