Category: CNBCindonesia.com News

  • Video: Padat Karya RI Butuh Lingkungan Usaha Kondusif & Adil

    Video: Padat Karya RI Butuh Lingkungan Usaha Kondusif & Adil

    Jakarta, CNBC Indonesia –Kondisi deindustrialisasi dini yang terjadi di Indonesia selama satu dekade terakhir bisa diatasi dengan fokus pada perbaikan ekosistem usaha dari sisi pasokan atau Supply Side.

    Selengkapnya saksikan dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (16/06/2025).

  • Produksi Minyak RI Bisa Nambah 30.000 Barel, Ini Sumbernya

    Produksi Minyak RI Bisa Nambah 30.000 Barel, Ini Sumbernya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat ini akan ada tambahan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari (bph), yang berasal dari Wilayah Kerja (WK) atau Blok Cepu di Jawa Tengah.

    Menurut dia, tambahan produksi dari Blok Cepu tersebut rencananya akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Namun, hingga kini pihaknya masih menunggu kepastian jadwal dari Presiden.

    “Nanti Bapak Presiden Prabowo yang akan meresmikan ada penambahan minyak kita 30 ribu bph di Cepu,” kata Bahlil di Teluk Bintuni, Papua Barat, dikutip Senin (16/6/2025).

    Bahlil pun optimistis target lifting minyak nasional pada tahun 2025 akan tercapai seiring dengan tambahan produksi dari Blok Cepu. Bahkan, untuk lifting gas, realisasinya per kuartal disebut hampir melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Oleh sebab itu, ia berharap Prabowo dapat meresmikan secara langsung penambahan produksi minyak dari Blok Cepu. Mengingat, sejak 2008, realisasi lifting minyak nasional tidak pernah mengalami peningkatan.

    “Coba cek, selalu target lifting tidak pernah mencapai target APBN. Jadi ini sekarang lagi kita genjot makanya hari Minggu pun kita turun kerja, nih kalian juga mau ikut saya ke sini itu luar biasa loh. Kalian nih pahlawan lifting ini. Jadi nanti kita akan menunggu jadwal Bapak Presiden,” tambahnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Asap Kebakaran Hutan Kanada Cemari Udara AS

    Video: Asap Kebakaran Hutan Kanada Cemari Udara AS

    Video

    Video: Asap Kebakaran Hutan Kanada Cemari Udara AS

    News

    1 jam yang lalu

  • Gempa Bumi Guncang Peru, Magnitudo 6,1

    Gempa Bumi Guncang Peru, Magnitudo 6,1

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa dengan magnitudo 6,1 skala melanda Peru Minggu waktu setempat. Gempa ini menewaskan satu orang dan memicu tanah longsor

    Menurut Pusat Seismologi Nasional. empa terjadi sesaat sebelum tengah hari dan berpusat sekitar 30 kilometer (20 mil) dari Callao, kota pelabuhan di sebelah ibu kota Lima. Mengutip Survei Geologi AS menyebutkan kekuatan gempa 5,6.

    “Peru mengatakan gempa tersebut tidak menimbulkan peringatan tsunami,” tulis AFP, dikutip Senin (16/6/2025).

    Lebih detail, Kepolisian Nasional menegaskan bagaimana seorang pria tewas di Lima ketika tembok runtuh menimpa mobil yang dikendarainya. Selain itu, Pusat Operasi Darurat melaporkan lima orang cedera di Lima.

    Sementara itu, Presiden Dina Boluarte menyerukan agar warga “tenang”, dengan menyatakan bahwa tidak ada peringatan tsunami di garis pantai Pasifik negara Amerika Selatan itu. Saluran TV Latina menayangkan rekaman tanah longsor di beberapa wilayah ibu kota.

    Peru adalah rumah bagi 34 juta orang dan terletak di apa yang disebut Cincin Api, hamparan aktivitas seismik dan vulkanik yang intens di sekitar cekungan Pasifik. Peru mengalami sedikitnya 100 gempa bumi yang dapat dideteksi setiap tahun.

    Gempa besar terakhir, pada tahun 2021 di wilayah Amazon, berkekuatan 7,5, menyebabkan 12 orang terluka dan menghancurkan lebih dari 70 rumah. Gempa bumi dahsyat pada tahun 1970 di wilayah Ancash utara Peru menewaskan sekitar 67.000 orang.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Korean Food Festival Hadir di Transmart!

    Video: Korean Food Festival Hadir di Transmart!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi anda pecinta kuliner Korea, wajib datang ke Korean Food Festival yang dihadirkan oleh transmart. Acara ini juga merupakan hasil kolaborasi dengan Ministry of Agriculture, Food and Rural Affairs Korea Selatan, Food Korea, dan Korea Agro-Fisheries and Food Trade Corporation di 4 gerai pilihan transmart.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Senin, 16/06/2025) berikut ini.

  • Video: Zulhas Sebut 37.000 Kopdes Merah Putih Sudah Dapat Legalitas

    Video: Zulhas Sebut 37.000 Kopdes Merah Putih Sudah Dapat Legalitas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan, sebanyak 37 ribu koperasi Desa Merah Putih telah resmi mengantongi legalitas hingga pertengahan Juni 2025.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Senin, 16/06/2025) berikut ini.

  • Video: Prabowo Ke Singapura, Ini Agendanya

    Video: Prabowo Ke Singapura, Ini Agendanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto tiba di Singapura pada Minggu malam, untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan dan mengikuti pertemuan Leaders’ Retreat, dengan perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Senin, 16/06/2025) berikut ini.

  • Video: Grab Indonesia Gelontorkan Rp 16,3 Miliar Dukung Program MBG

    Video: Grab Indonesia Gelontorkan Rp 16,3 Miliar Dukung Program MBG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Grab Indonesia menggelontorkan dana sebesar 1 juta Dolar Amerika Serikat atau setara 16,3 miliar Rupiah untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis atau MBG.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Senin, 16/06/2025) berikut ini.

  • Tarif Pajak Rendah, Strategi Dorong Ekonomi Negara Berkembang

    Tarif Pajak Rendah, Strategi Dorong Ekonomi Negara Berkembang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonom ternama asal Amerika Serikat, Arthur B. Laffer, menegaskan bahwa tarif pajak yang terlalu tinggi justru dapat menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Dalam wawancara eksklusif bersama CNBC Indonesia, Laffer menjelaskan bagaimana kebijakan fiskal yang tepat dapat menciptakan kemakmuran dan meningkatkan penerimaan negara secara berkelanjutan.

    Sebagai pencetus teori Kurva Laffer, ia menyoroti hubungan antara tarif pajak dan penerimaan negara. Menurutnya, menaikkan tarif secara ekstrem tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan negara. Sebaliknya, hal itu justru bisa menekan daya beli, mengurangi investasi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

    “Menurut saya, efek kurva Laffer jauh lebih kuat di Indonesia dibandingkan di AS. Karena itu, Indonesia harus sangat berhati-hati agar tidak membunuh kemakmuran. Sebuah negara tidak bisa mengenakan pajak pada diri mereka sendiri untuk mencapai kemakmuran,” ujar Laffer dalam Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (16/6/2025).

    Laffer menekankan bahwa tarif pajak yang tinggi justru mendorong masyarakat untuk mencari celah penghindaran pajak. Hal ini dapat mengalihkan fokus pelaku usaha dari aktivitas produktif ke strategi penghindaran pajak.

    “Ketika tarif pajak semakin tinggi, ketidakpatuhan menjadi semakin menguntungkan. Akibatnya, orang mulai mengakali pajaknya. Mereka berhenti menjalankan usahanya dan justru lebih fokus pada urusan pajak ketimbang kegiatan bisnis yang seharusnya mereka lakukan,” tegasnya.

    Foto: Tabel Doktor Laffer. (Dok. Dr. Arthur B. Laffer)
    Tabel Doktor Laffer. (Dok. Dr. Arthur B. Laffer)

    Pernyataan ini menjadi relevan di tengah wacana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% sesuai amanat UU HPP yang berlaku mulai 1 Januari 2025. Namun, Presiden Prabowo Subianto memutuskan bahwa kenaikan tersebut hanya berlaku untuk barang dan jasa mewah, sementara kebutuhan pokok tetap dikenakan PPN 11%.

    Menurut Laffer, negara berkembang seperti Indonesia perlu mengadopsi pendekatan fiskal yang ringan namun efektif. Pemerintah sebaiknya tidak terlalu mendominasi pasar, melainkan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan sektor swasta.

    “Pemerintah sebaiknya berperan kecil, mengenakan pajak yang ringan, dan regulasi yang juga ringan. Itulah jalan menuju kemakmuran,” ujarnya.

    Ia juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik dan memastikan agar pemerintah tidak menjadi hambatan dalam proses pembangunan ekonomi. “Perlu memastikan para produsen, pelaku industri, wirausaha, dan investor bisa fokus pada pertumbuhan, bukan pada pajak,” tambahnya.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Vietnam Resmi Jadi Negara Ke-10 Mitra BRICS

    Video: Vietnam Resmi Jadi Negara Ke-10 Mitra BRICS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vietnam resmi bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra. Merapatnya Vietnam disampaikan oleh Brasil, yang saat ini memegang jabatan Presiden BRICS.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Senin, 16/06/2025) berikut ini.