Category: CNBCindonesia.com News

  • Beras Oplosan Langgar Mutu-Kemasan Rugikan Rp 99 T, Ini Kata Mentan

    Beras Oplosan Langgar Mutu-Kemasan Rugikan Rp 99 T, Ini Kata Mentan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Satgas Pangan Polri, menemukan 10 produsen beras yang melakukan dugaan pelanggaran kualitas dan mutu. Menteri Pertahanan (Menhan) Amran Sulaiman mengatakan praktik curang ini merugikan masyarakat Indonesia kurang lebih Rp99 triliun.

    Lebih lanjut, Amran menjelaskan modus pelanggaran kualitas dan mutu oleh produsen beras beragam. Ia mencontohkan, ada yang mengatakan menjual beras 5kg padahal hanya 4,5kg. Lalu ada yang mengaku menjual beras 96% premium, padahal kenyataannya beras biasa.

    “Artinya, beda 1kg bisa selisih Rp2.000-3.000/kg. Gampangnya, misalnya emas ditulis 24 karat, tetapi sesungguhnya 18 karat. Ini kan merugikan masyarakat Indonesia kurang lebih Rp99 triliun, hampir Rp100 triliun,” kata Amran di Makassar, Sabtu (12/7/2025).

    Amran mengatakan fenomena kecurangan seperti ini terjadi hampir setiap tahun. Artinya, dalam 10 tahun kerugian yang dicapai bisa berkisar Rp1.000 triliun.

    “Kalau ini kita sadari, kita kembali ke regulasi, bisa mengangkat daya beli masyarakat dan mensejahterakan petani,” ujar Amran.

    Amran menekankan pelanggaran kualitas dan mutu beras terutama merugikan masyarakat yang berada di garis kemiskinan.

    “Kalau menengah ke atas mungkin tidak terlalu berat, tapi saudara kita yang di bawah garis kemiskinan ini harus kita pedulikan. Ini pesan Pak Presiden. Beliau tegas meminta berantas korupsi, berantas mafia. Tidak ada lagi korupsi di sektor pangan,” Amran menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gibran Siap Dipindahkan ke Papua, Ternyata ini Alasannya

    Gibran Siap Dipindahkan ke Papua, Ternyata ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wapres Gibran Rakabuming mengaku siap untuk menjalankan tugas memimpin percepatan pembangunan di Papua. Hal itu merespons pemberitaan yang beredar terkait penunjukannya untuk berkantor di Papua.

    “Saya sebagai pembantu presiden siap ditugaskan ke mana pun, kapan pun, dan ini kan melanjutkan kerja keras dari Pak Wapres Maruf Amin untuk masalah Papua,” ujar Gibran di Klaten, Jawa Tengah, mengutip detik, Minggu (12/7).

    Melalui unggahan video, Gibran mengatakan bahwa keterlibatannya dalam isu Papua bukanlah hal yang baru. Penugasan dirinya tersebut merupakan kelanjutan dari upaya yang telah dilakukan Wakil Presiden RI ke-13 Ma’ruf Amin.

    Bahkan, jajaran di Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) yang berada di bawah koordinasinya sudah kerap menjalankan berbagai kegiatan di Papua. Di antaranya mengirimkan alat sekolah, laptop, dan mengecek kesiapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah di Papua, seperti Sorong dan Merauke.

    Ia juga menegaskan bahwa dirinya siap menjalankan tugas tersebut kapan pun dan di mana pun. “Dan saat ini kita menunggu perintah berikutnya. Kita siap, kita siap,” ucapnya.

    Gibran juga mengungkapkan, terkait perkara teknis pelaksanaan tugas seperti penempatan kantor, Ia juga fleksibel dalam hal lokasi kerja baik di Jakarta, Ibu Kota Nusantara (IKN), maupun di Papua.

    “Kalau saya bisa berkantor di mana saja. Bisa di Jakarta, di Kebon Sirih, bisa di IKN kalau Desember nanti sudah jadi, bisa di Papua, bisa juga di Klaten di Jawa Tengah. Ini kita di mana pun kita jadikan kantor,” tegasnya

    Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan komitmen sebagai pembantu presiden yang harus sering turun ke daerah, berdialog dengan berbagai pihak, serta membuka ruang untuk masukan dan evaluasi.

    “Karena bagi saya, sekali lagi sebagai pembantu presiden, harus sering ke daerah, harus sering berdialog dengan pelaku-pelaku usaha seperti tadi, menerima masukan, menerima kritikan, evaluasi apa pun itu. Jadi, bisa berkantor di mana saja, bisa bertemu dengan warga, itu yang paling penting,” tuturnya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan, pemerintah saat ini tengah mendiskusikan terkait percepatan pembangunan Papua.

    Untuk mendorong hal tersebut, Wapres Gibran Rakabuming Raka mendapat mandat untuk mengurusi percepatan pembangunan di daerah tersebut. Mandat itu ternyata bukan tugas khusus dari Presiden Prabowo Subianto, melainkan berdasarkan Undang-undang Otonomi Khusus (UU Otsus).

    “Concern pemerintah dalam menangani papua ini dalam beberapa hari terakhir ini sedang mendiskusikan untuk memberikan suatu penugasan dari presiden kepada wakil presiden untuk percepatan pembangunan Papua,” kata Yusril dalam acara Launching Laporan Tahunan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia 2024, mengutip YouTube Komnas HAM.

    Menurutnya, penugasan kepada Wapres Gibran merupakan yang pertama kali. “Karena sampai hari ini belum ada penugasan khusus dari presiden, dan biasanya itu dengan keppres,” imbuhnya.

    Yusril menjelaskan, penugasan terhadap wapres ini hal yang wajar. Sama halnya seperti Wapres ke-13 Ma’ruf Amin yang diberikan tugas pengembangan ekonomi syariah oleh Presiden ke-7 Joko Widodo.

    Dengan penunjukan Gibran menangani masalah pembangunan di Papua, terbuka kemungkinan orang nomor 2 di Indonesia tersebut akan berkantor di Papua.

    “Kalau Pak Kiai Ma’ruf diberi tugas untuk pengembangan ekonomi syariah oleh Pak Jokowi, dan sekarang ini akan diberikan penugasan bahkan mungkin ada juga mungkin kantornya wapres bekerja dari Papua menangani masalah ini,” ujarnya.

    Dalam kesempatan lain, Yusril menekankan, penunjukan tugas Gibran dalam mempercepat pembangunan di Papua berdasarkan pada ketentuan Pasal 68A Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.

    “Dalam Pasal 68A UU Otsus Papua tersebut, diatur tentang keberadaan Badan Khusus untuk melakukan sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan Otonomi Khusus Papua,” sebutnya mengutip detik.

    Badan khusus itu dibentuk oleh Presiden ke-7 Joko Widodo dengan Perpres No 121 Tahun 2022. Namun, Yusril mengungkapkan, aturan-aturan terkait dengan pembentukan badan tersebut bisa saja direvisi sesuai kebutuhan untuk lebih mempercepat pembangunan Papua.

    Adapun Badan Khusus Percepatan Pembangunan Otsus Papua itu diketuai oleh Wakil Presiden dan beranggotakan Menteri Dalam Negeri, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan satu orang wakil dari tiap provinsi yang ada di Papua. Ketentuan lebih lanjut mengenai badan ini akan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Yusril menyebut, yang berkantor di Papua adalah kesekretariatan dan personalia pelaksana dari Badan Khusus yang diketuai oleh Wakil Presiden itu. Sebagai Ketua Badan Khusus, apabila Wakil Presiden dan para Menteri anggota badan itu jika sedang berada di Papua, mereka tentu dapat berkantor di Kesekretariatan Badan Khusus tersebut.

    “Jadi bukan Wakil Presiden akan berkantor di Papua, apalagi akan pindah kantor ke Papua,” jelas Yusril.

    Yusril memaparkan, Gibran memiliki tugas-tugas konstitusional yang telah diatur oleh UUD 1945, sehingga tempat kedudukan wakil presiden adalah di Ibu Kota Negara mengikuti tempat kedudukan Presiden.

    Menurut Yusril, secara konstitusional, tempat kedudukan Presiden dan Wakil Presiden tidak mungkin terpisah. “Tidak mungkin wakil presiden akan pindah kantor ke Papua sebagaimana diberitakan oleh beberapa media,” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perang Saudara Menggila di Dekat RI, Rumah Ibadah Hancur Lebur

    Perang Saudara Menggila di Dekat RI, Rumah Ibadah Hancur Lebur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang saudara di Myanmar antara junta militer yang berkuasa dan kelompok perlawanan pro-demokrasi masih terus berlangsung. 

    Terbaru, junta militer membombardir rumah ibadah atau biara di desa Lintalu, wilayah Sagaing, Myanmar, pada Jumat (11/7) dinihari waktu setempat, melalui serangan udara.

    Hal ini diungkap Kepala Administrasi Rakyat Distrik Sagaing, Hlaing Bwa, yang merupakan kelompok pro-demokrasi di wilayah tersebut.

    Saksi mata mengatakan setidaknya 23 orang tewas, termasuk di antaranya 4 anak-anak, dalam insiden tersebut, dikutip dari Reuters, Sabtu (12/7/2025).

    Juru bicara junta militer Myanmar tidak menanggapi permintaan komentar.

    Hlaing Bwa mengatakan rumah ibadah yang diserang menampung sekitar 200 orang yang mengungsi akibat pertempuran antara tentara dan pasukan pro-demokrasi di wilayah sekitar. 

    Seorang juru bicara Pemerintah Persatuan Nasional sipil paralel, yang melacak serangan udara, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Myanmar dilanda konflik berkepanjangan sejak militer menekan protes terhadap kudeta 2021 yang menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi.

    Beberapa hari setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter melanda Sagaing pada 28 Maret 2025, pemerintah mengumumkan gencatan senjata sementara untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan membantu membangun kembali wilayah tersebut, menyusul langkah serupa dari kelompok anti-junta bersenjata.

    Namun, militer terus melancarkan serangan udara dan artileri ke wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak, termasuk wilayah-wilayah yang telah hancur akibat gempa, yang menewaskan hampir 3.700 orang.

    Pada Mei 2025, NUG menuduh junta militer menewaskan sedikitnya 17 siswa dalam serangan udara yang menghantam sebuah sekolah di kota Depayin, juga di Sagaing dan dekat dengan episentrum gempa.

    Phoee Kaine, seorang warga Lintalu yang tinggal di dekat biara tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa selain 23 korban tewas yang dikonfirmasi, banyak lagi yang terluka dalam serangan tersebut.

    “Kami sedang mengevakuasi pasien yang membutuhkan perawatan medis segera sebagai bagian dari upaya penyelamatan dan bantuan yang sedang kami lakukan,” kata Phoe Kaine.

    Namun, militer terus melancarkan serangan udara dan artileri ke wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak, termasuk wilayah-wilayah yang telah hancur akibat gempa, yang menewaskan hampir 3.700 orang.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Zelensky Ngamuk! Ukraina Tembak 155 Drone Serang Rusia

    Zelensky Ngamuk! Ukraina Tembak 155 Drone Serang Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sistem pertahanan udara Rusia mencegat 155 pesawat nirawak Ukraina dalam rentetan serangan semalam. Hal ini disebutkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (11/7/2025).

    Dalam rilis resminya, pencegatan terjadi dari pukul 23.00 waktu Moskow hingga pukul 07.00 pagi. Laporan itu menambahkan bahwa 53 pesawat nirawak ditembak jatuh di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina.

    Sebelumnya, Gubernur wilayah Lipetsk Barat, Igor Artamonov, mengatakan bahwa satu orang tewas setelah sebuah pesawat nirawak jatuh di area pertanian. Insiden ini terjadi di Khlevensky, yang berjarak sekitar 400 kilometer (250 mil) selatan Moskow.

    “Akibatnya, terjadi kebakaran, yang dengan cepat dipadamkan,” ujarnya, seraya menambahkan satu orang lainnya luka-luka.

    Selain di Moskow dan Lipetsk, satu orang tewas dan satu lainnya luka-luka dalam serangan pesawat nirawak di wilayah Tula, Rusia Barat. Data ini dirilis oleh Gubernur Dmitry Milyaev di Telegram.

    Di sisi lain, di wilayah Kharkiv, Ukraina, yang berbatasan dengan Rusia, serangan Rusia menghantam kota Chuguiv Jumat dini hari. Serangan itu menghancurkan dua rumah pribadi dan merusak sebuah bangunan rumah sakit.

    “Tiga orang luka-luka akibat serangan itu,” tulis Wali Kota Kharkiv Galyna Minaeva di Facebook.

    Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Tymur Tkachenko, mengatakan Jumat pagi di Telegram bahwa setidaknya 28 orang terluka dalam penembakan Rusia pada hari Kamis. Ini termasuk dua anak di bawah umur.

    Selama seminggu terakhir, Moskow telah menggempur Ukraina dengan rentetan serangan pesawat nirawak dan rudal terbesar sejak mengirim pasukan ke negara tetangganya pada Februari 2022. Hal ini terjadi saat Amerika Serikat (AS) sedang intens berkomunikasi dengan kedua pihak terkait potensi perdamaian.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Zelensky Ngamuk! Ukraina Tembak 155 Drone Serang Rusia

    Zelensky Ngamuk! Ukraina Tembak 155 Drone Serang Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sistem pertahanan udara Rusia mencegat 155 pesawat nirawak Ukraina dalam rentetan serangan semalam. Hal ini disebutkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (11/7/2025).

    Dalam rilis resminya, pencegatan terjadi dari pukul 23.00 waktu Moskow hingga pukul 07.00 pagi. Laporan itu menambahkan bahwa 53 pesawat nirawak ditembak jatuh di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina.

    Sebelumnya, Gubernur wilayah Lipetsk Barat, Igor Artamonov, mengatakan bahwa satu orang tewas setelah sebuah pesawat nirawak jatuh di area pertanian. Insiden ini terjadi di Khlevensky, yang berjarak sekitar 400 kilometer (250 mil) selatan Moskow.

    “Akibatnya, terjadi kebakaran, yang dengan cepat dipadamkan,” ujarnya, seraya menambahkan satu orang lainnya luka-luka.

    Selain di Moskow dan Lipetsk, satu orang tewas dan satu lainnya luka-luka dalam serangan pesawat nirawak di wilayah Tula, Rusia Barat. Data ini dirilis oleh Gubernur Dmitry Milyaev di Telegram.

    Di sisi lain, di wilayah Kharkiv, Ukraina, yang berbatasan dengan Rusia, serangan Rusia menghantam kota Chuguiv Jumat dini hari. Serangan itu menghancurkan dua rumah pribadi dan merusak sebuah bangunan rumah sakit.

    “Tiga orang luka-luka akibat serangan itu,” tulis Wali Kota Kharkiv Galyna Minaeva di Facebook.

    Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Tymur Tkachenko, mengatakan Jumat pagi di Telegram bahwa setidaknya 28 orang terluka dalam penembakan Rusia pada hari Kamis. Ini termasuk dua anak di bawah umur.

    Selama seminggu terakhir, Moskow telah menggempur Ukraina dengan rentetan serangan pesawat nirawak dan rudal terbesar sejak mengirim pasukan ke negara tetangganya pada Februari 2022. Hal ini terjadi saat Amerika Serikat (AS) sedang intens berkomunikasi dengan kedua pihak terkait potensi perdamaian.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Lawan Rusia-China-Korut, Korsel-AS-Jepang Tiba-Tiba Bertemu di Seoul

    Lawan Rusia-China-Korut, Korsel-AS-Jepang Tiba-Tiba Bertemu di Seoul

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para petinggi militer Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), dan Jepang menggelar pertemuan trilateral di Seoul pada Jumat (11/7/2025). Hal itu dilakukan untuk memperkuat kerja sama keamanan di tengah meningkatnya ketegangan kawasan, terutama terkait Korea Utara (Korut) dan China.

    Jenderal Dan Caine dari militer AS bertemu dengan Ketua Gabungan Kepala Staf Korsel Jenderal Kim Myung-soo, serta Kepala Staf Gabungan Jepang Jenderal Yoshihide Yoshida. Pertemuan ini merupakan bagian dari forum tahunan untuk membahas tantangan keamanan regional.

    Dalam pernyataan bersama, ketiga pejabat militer mengungkapkan kekhawatiran atas kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang, termasuk potensi alih teknologi militer dari Rusia ke Korut.

    “Kami mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan semua aktivitas ilegal, termasuk dukungan militer terhadap Rusia,” demikian isi pernyataan tersebut, seperti dikutip AFP.

    Jenderal Caine juga menyoroti bahwa Korut an China tengah melakukan ekspansi militer dalam skala besar dengan ambisi yang jelas.

    “China dan Korea Utara sedang membangun kekuatan militer mereka secara belum pernah terjadi sebelumnya, dengan tujuan yang tegas untuk melanjutkan agenda masing-masing,” kata Caine.

    Ia mengatakan semua pihak harus sadar akan ancaman itu. Karenanya, perlu tekad, sikap proaktif, dan kemitraan inovatif untuk itu.

    Pada hari yang sama, ketiga negara juga menggelar latihan udara gabungan di wilayah udara sekitar Pulau Jeju, Korsel. Latihan itu melibatkan pesawat pengebom strategis AS, B-52H.

    AS saat ini menempatkan sekitar 28.500 personel militer di Korea Selatan. Meski kedua negara telah menyepakati pembagian biaya pasukan dalam perjanjian lima tahun yang dimulai 2024, mantan Presiden Donald Trump kembali melontarkan kritik.

    “(Korsel) membayar sangat sedikit untuk militer. Mereka seharusnya membayar untuk militer mereka sendiri,” kata Presiden AS Donald Trump, seperti dikutip sejumlah media.

    Ia bahkan mengancam akan mengenakan tarif 25% terhadap Korsel jika tidak tercapai kesepakatan dagang baru.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ekonomi Inggris Kontraksi, Ambles 0,1%

    Ekonomi Inggris Kontraksi, Ambles 0,1%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perekonomian Inggris secara tak terduga kembali menyusut pada bulan Mei 2025. Data Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) yang dirilis Jumat (11/7/2025) menyebut ekonomi Negeri Big Ben itu berkontraksi 0,1% secara bulanan.

    Pelemahan terkonsentrasi pada output produksi yang turun 0,9%, dan konstruksi yang turun 0,6%. Angka-angka ini akan menjadi pukulan bagi Menteri Keuangan Rachel Reeves, yang telah menjadikan pemulihan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan defisit anggaran Inggris sebagai tujuan utamanya.

    Data terbaru ini menyusul kontraksi 0,3% pada bulan April, ketika kenaikan pajak domestik diberlakukan dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif pada mitra dagang dan musuh. Kebijakan tarif ini membuat pasar global terpuruk dan menciptakan ketidakpastian bisnis yang meluas.

    “Inggris dikenakan tarif timbal balik sebesar 10% dari Trump meskipun memiliki hubungan perdagangan yang kurang lebih seimbang dengan AS dalam hal pertukaran barang, meskipun mengalami surplus besar dalam hal jasa,” menurut data perdagangan ONS untuk tahun 2024 yang dikutip CNBC International.

    Inggris sejak itu telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS. Namun menjadi negara pertama yang melakukannya di tengah perundingan perdagangan yang masih alot dengan mitra dagang lainnya, termasuk Uni Eropa yang masih menunggu penandatanganan perjanjian perdagangan dengan Washington.

    Meskipun merasa nyaman dengan kesepakatan perdagangan AS, Inggris menghadapi tantangan ekonomi domestik. Ekspansi PDB sebesar 0,7% yang luar biasa pada kuartal pertama (Q1) (dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan aktivitas ekonomi sebelum tarif perdagangan Trump) diperkirakan tidak akan terulang dalam pembaruan triwulanan berikutnya ini.

    Estimasi pertama PDB kuartal kedua (Q2) akan dirilis pada 14 Agustus. Para ekonom sebelumnya telah memperkirakan pertumbuhan akan melambat di sisa tahun ini di tengah pasar tenaga kerja yang melemah dan ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan. 

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BMKG Laporkan Gempa Bumi M 5,2 Guncang Aceh, tidak Berpotensi Tsunami

    BMKG Laporkan Gempa Bumi M 5,2 Guncang Aceh, tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi di Provinsi Aceh, malam ini.

    Berdasarkan laporan BMKG, gempa bumi tersebut berkekuatan M 5,2 dan terjadi pada Jumat (11/7/2025) pukul 19:45:13 WIB.

    Lokasi gempa berada pada 3.15 lintang utara dan 97.26 bujur timur atau 15 km tenggara Kabupaten Aceh Selatan. Titik kedalaman gempa bumi berada sedalam 11 kilometer.

    “Tidak berpotensi tsunami,” tulis akun X resmi BMKG.

    [Gambas:Twitter]

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Wamenkop Akui Data Semu Jadi Tantangan Serius di Program Kopdes

    Video: Wamenkop Akui Data Semu Jadi Tantangan Serius di Program Kopdes

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Koperasi dan UKM sekaligus Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Ferry Juliantono mengungkap salah satu tantangan besar dalam realisasi koperasi desa adalah minimnya data akurat di tingkat pedesaan.

    Menurut Ferry, ketidakakuratan data menjadi hambatan serius karena menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan dan penentuan intervensi program. Ia menyebut, selama ini terdapat tumpang tindih pendataan antar kementerian. Data yang ada sekarang ini kebanyakan bersifat pseudo data atau data semu dan validitasnya rendah.

    Saksikan dialog Bunga Cinka bersama Wakil Menteri Koperasi dan Koordinator Ketua Pelaksana harian Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Ferry Juliantono di Program Nation Hub CNBC Indonesia, Jumat (11/07/2025).

  • Terlalu Gemuk, Trump Mulai PHK 15% PNS Amerika

    Terlalu Gemuk, Trump Mulai PHK 15% PNS Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), akan mulai mengirimkan pemberitahuan untuk merumahkan sejumlah karyawannya. Hal ini disampaikan dua pejabat senior departemen strategis itu kepada CBS News, Jumat (11/7/2025).

    Dalam laporan itu, 15% dari total tenaga kerja Deplu akan terdampak. Pemotongan tersebut akan mencakup PHK atau pengurangan tenaga kerja (RIF), pengunduran diri sukarela oleh staf  serta dalam program pembelian aset pemerintahan Presiden Donald Trump.

    “Departemen tersebut juga akan menutup atau menggabungkan sejumlah kantor yang berbasis di AS dan menata ulang bagan organisasinya segera setelahnya. Setelah pemberitahuan pengurangan masa kerja dikeluarkan, kami akan memasuki masa transisi beberapa minggu untuk menerapkan struktur organisasi baru secara bertahap,” kata seorang pejabat.

    “Jumlah total PHK yang diperkirakan dalam beberapa hari mendatang akan cukup mendekati sekitar 1.800 yang tercantum dalam rencana yang diajukan ke Kongres awal tahun ini,” tambahnya.

    Draf pemberitahuan pengurangan tenaga kerja yang diperoleh CBS News menyatakan bahwa tujuannya adalah “merampingkan operasi domestik agar fokus pada prioritas diplomatik”. Pejabat senior itu menambahkan pemotongan tersebut “telah dirancang secara hati-hati untuk memengaruhi fungsi non-inti”.

    Pejabat tersebut mengatakan perubahan tersebut bertujuan untuk merampingkan birokrasi yang membengkak ini, memangkas departemen yang berlebihan, mengkonsolidasikan fungsi-fungsi lain seperti sumber daya manusia dan keuangan. Ini juga bertujuan mengalihkan lebih banyak fokus ke kedutaan besar dan kantor-kantor asing yang ditugaskan untuk menangani wilayah-wilayah tertentu.

    Sebagai contoh, Departemen Luar Negeri yang memiliki beberapa kantor untuk mengawasi sanksi. Jumlahnya saat ini akan dipangkas.

    “Sekarang, tidak ada yang mengatakan bahwa orang-orang yang bekerja di salah satu kantor sanksi tersebut tidak melakukan pekerjaan dengan baik atau bukan anggota keluarga Departemen Luar Negeri yang berharga,” katanya.

    “Tetapi pada akhirnya, kita harus melakukan apa yang benar untuk misi dan apa yang benar untuk rakyat Amerika, dan itu berarti memiliki satu kantor sanksi gabungan,” tambah pejabat tersebut.

    Pemangkasan yang telah lama direncanakan ini terjadi beberapa hari setelah Mahkamah Agung (MA) menyetujui rencana besar pemerintahan Trump untuk memangkas jumlah pegawai pemerintah. Hal ini otomatis menunda perintah pengadilan yang lebih rendah yang menghentikan rencana PHK di puluhan lembaga federal.

    Pemangkasan anggaran di Departemen Luar Negeri telah memicu penolakan dari anggota parlemen Demokrat, yang berpendapat bahwa langkah tersebut dapat merusak upaya diplomatik Amerika. Banyak staf departemen juga telah menyatakan kekhawatiran atas perubahan tersebut.

    Tak hanya yang di PHK, sejumlah pegawai yang dimobilisasi ke divisi lainnya juga memprotes kebijakan ini. Hal ini ditakutkan tidak sesuai dengan kompetensi mereka.

    “Jadi mengapa Anda menghukum mereka karena sebelumnya pernah memegang pekerjaan yang tidak lagi mereka tekuni? Itu sama sekali tidak masuk akal,” ujar seorang pegawai.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]