Category: CNBCindonesia.com News

  • Begini Hitung-hitungan RI Gabung BRICS, Untung atau Buntung?

    Begini Hitung-hitungan RI Gabung BRICS, Untung atau Buntung?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah dinamisnya kondisi geopolitik, langkah Indonesia bergabung dengan aliansi BRICS memberikan sejumlah peluang dan juga tantangan.

    Dalam riset terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat – Universitas Indonesia menilai masuknya Indonesia ke BRICS dapat memperkuat peran geopolitik Indonesia. Pasalnya, BRICS memungkinkan untuk Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap negara-negara barat seperti AS, Jepang dan institusi global seperti International Monetary Fund (IMF) dan World Bank.

    “Memperkuat solidaritas selatan-selatan, di mana Indonesia dapat lebih aktif dalam menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan reformasi sistem keuangan internasional,” tulis Trade and Industry Brief LPEM FEB edisi Juli 2025 dikutip Kamis (17/7/2025).

    Bergabungnya Indonesia dengan BRICS pun dinilai dapat memperkuat perekonomian. Karena aliansi tersebut menyumbang 37% terhadap PDB dunia pada tahun 2024, memiliki 46% populasi dunia dan 25% wilayah daratan dunia.

    Selain itu perekonomian negara-negara anggotanya terus tumbuh dan naik lebih dari empat kali lipat dari 1990 sampai 2023, menyumbang 24.2% ekspor dunia pada tahun 2023 dan menyumbang 19.4% impor dunia sepanjang 2023.

    “Akses ke pendanaan alternatif: BRICS memiliki New Development Bank (NDB) yang dapat menjadi sumber pembiayaan alternatif untuk pembangunan,” tulisnya.

    Kendati demikian, LPEM UI mengingatkan bahwa aliansi BRICS belum seefektif G7 atau OECD dalam menghasilkan kebijakan ekonomi konkret. Tidak ada kesepakatan perdagangan bebas, penghapusan tarif, atau harmonisasi kebijakan seperti ASEAN atau RCEP.

    Indonesia pun juga masih mencatat defisit perdagangan dengan beberapa anggota BRICS. Seperti China, Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan. Tak hanya itu tantangan non tarif seperti persyaratan sertifikasi, pelabelan, hingga standar teknis juga kerap mempersulit produk RI masuk ke dalam pasar mereka.

    “Beberapa negara BRICS juga mengenakan berbagai hambatan non-tarif seperti sertifikasi, labelling, residu limit dan technical barriers to trade lainnya,” tulisnya.

    Menurut LPEM UI, Indonesia perlu menjaga agar keanggotaan ini tetap dipandang sebagai suatu langkah netral dan bagian dari politik bebas aktif, memastikan dapat menjaga posisi non-blok dan tidak dipandang condong ke blok tertentu.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Luhut Tunjukkan Simulasi Tarif Trump 19% ke Ekonomi RI, Simak!

    Luhut Tunjukkan Simulasi Tarif Trump 19% ke Ekonomi RI, Simak!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, penurunan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump yang dikenakan ke Indonesia, dari 32% menjadi 19%, dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi tanah air.

    DEN kata Luhut telah melakukan simulasi ekonomi dengan dua skenario utama. Pada skenario pertama, tarif tambahan terhadap produk Indonesia tetap tinggi di angka 32%, sebagaimana sebelum kesepakatan dicapai. Sementara pada skenario kedua, tarif berhasil diturunkan menjadi 19%.

    Ketika tarif diturunkan, disertai dengan penyesuaian tarif impor Indonesia terhadap sebagian besar produk dari AS. Lalu, kedua skenario ini dianalisis untuk mengukur dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi, tenaga kerja, dan kesejahteraan masyarakat.

    Dari hasil simulasi penurunan tarif, Produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan naik sebesar 0,5%, didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi. Penyerapan tenaga kerja tumbuh sebesar 1,3%, sementara kesejahteraan masyarakat meningkat sebesar 0,6%.

    Simulasi juga memperkirakan lonjakan investasi hingga 1,6%, yang menunjukkan potensi relokasi industri global ke Indonesia, terutama di sektor-sektor padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, serta perikanan.

    “Indonesia menjadi negara dengan tambahan tarif AS paling rendah dibandingkan negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS dan juga diantara negara ASEAN lainnya. Ini tentunya memberikan kesempatan yang besar bagi Indonesia,” kata Luhut dikutip dari siaran pers, Kamis (17/7/2025).

    Penurunan tarif ini menurut Luhut juga akan membuka peluang besar bagi industri padat karya di Indonesia seperti tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta furnitur untuk memperluas akses pasar di Amerika Serikat dengan hambatan biaya yang lebih rendah.

    Selain mendorong ekspor, penurunan tarif ini juga berpotensi menarik minat investor asing untuk merelokasi industrinya ke Indonesia, demi memanfaatkan keunggulan tarif dalam mengakses pasar AS.

    DEN juga melihat kesepakatan ini sebagai pijakan penting untuk mempercepat agenda deregulasi dan menurunkan biaya logistik serta produksi di dalam negeri (high cost economy). Dengan demikian, bukan hanya ekspor yang terdorong, tetapi juga daya saing ekonomi nasional secara menyeluruh.

    DEN mendorong sinergi lintas kementerian untuk mengoptimalkan momentum ini demi perluasan basis pelaku ekspor nasional dan berkomitmen untuk mendampingi pemerintah dalam memantau implementasi kebijakan ini agar seluruh manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha.

    “Kita tidak sedang memberi karpet merah untuk pihak luar, tetapi justru membuka jalan yang lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia untuk bersaing di pasar global. Ini adalah diplomasi ekonomi dengan visi jangka panjang yang jelas, yang berlandaskan kepentingan nasional,” ujar Luhut.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Turunkan Tarif ke 19%, Prabowo-Trump Cuma Butuh 17 Menit

    Turunkan Tarif ke 19%, Prabowo-Trump Cuma Butuh 17 Menit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat menurunkan tarif impor produk Indonesia dari 32% menjadi 19% pada Selasa (15/7/2025) malam. Keduanya mencapai kesepakatan dalam pembicaraan via telepon yang hanya berlangsung selama 17 menit.

    “Dalam percakapan yang sangat serius namun penuh kehangatan dan keakraban selama hampir 17 menit, kedua pemimpin membahas sejumlah isu, terutama mengenai kebijakan tarif Amerika Serikat,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam postingan di akun Instagram @sekretariat.kabinet, Rabu (16/7/2025).

    Teddy menyebut, penurunan tarif tersebut merupakan hasil negosiasi alot namun konstruktif antara kedua kepala negara.

    “Presiden Prabowo secara langsung melakukan negosiasi dengan Presiden Trump, yang dikenal sebagai negosiator tangguh, demi memperjuangkan kepentingan nasional,” ujarnya.

    Ia menambahkan, tarif baru sebesar 19% menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan beban tarif terendah di Asia dalam akses perdagangan ke pasar Amerika.

    Kesepakatan ini dipandang sebagai kabar baik bagi ekspor Indonesia, menyusul keberhasilan sebelumnya dalam mencapai tarif nol persen dengan Uni Eropa.

    Tindak lanjut teknis dari kesepakatan ini akan dibahas oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, termasuk pengaturan komoditas dan sektor-sektor yang terdampak langsung.

    Pemerintah berharap, penurunan tarif ini dapat memberikan dorongan signifikan bagi kinerja ekspor nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global. Kesepakatan ini juga menegaskan arah diplomasi ekonomi aktif di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Luhut Tanggapi Deal AS-RI: Kita Tak Sedang Beri Karpet Merah ke Asing

    Luhut Tanggapi Deal AS-RI: Kita Tak Sedang Beri Karpet Merah ke Asing

    Jakarta, CNBC Indonesia-Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS) oleh Presiden Donald Trump, dari 32% menjadi 19%.

    Menurutnya, ini bagian dari langkah kebijakan yang bersifat strategis untuk memperkuat rantai pasok, menarik investasi berbasis nilai tambah, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra dagang yang dihormati.

    “Kita tidak sedang memberi karpet merah untuk pihak luar, tetapi justru membuka jalan yang lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia untuk bersaing di pasar global. Ini adalah diplomasi ekonomi dengan visi jangka panjang yang jelas, yang berlandaskan kepentingan nasional,” ujar Luhut dalam siaran pers, Kamis (17/7/2025)

    Luhut menambahkan, Indonesia mengambil langkah strategis dengan menyederhanakan tarif terhadap sebagian besar produk impor dari AS, sebagai bagian dari pendekatan timbal balik yang terukur dan menguntungkan kedua belah pihak.

    Kebijakan ini bukanlah konsesi sepihak, melainkan strategi untuk membuka peluang investasi, mendorong transfer teknologi, dan memperluas akses pasar ekspor Indonesia secara lebih kompetitif.

    DEN telah melakukan simulasi ekonomi dengan dua skenario utama. Pada skenario pertama, tarif tambahan terhadap produk Indonesia tetap tinggi di angka 32%, sebagaimana sebelum kesepakatan dicapai.

    Pada skenario kedua, tarif berhasil diturunkan menjadi 19%, disertai dengan penyesuaian tarif impor Indonesia terhadap sebagian besar produk dari AS. Hasilnya Produk Domestik Bruto (PDB) diprediksi naik sebesar 0,5%, didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi. Penyerapan tenaga kerja tumbuh sebesar 1,3%, sementara kesejahteraan masyarakat meningkat sebesar 0,6%.

    Simulasi juga memperkirakan lonjakan investasi hingga 1,6%, yang menunjukkan potensi relokasi industri global ke Indonesia, terutama di sektor-sektor padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, serta perikanan.

    “Indonesia menjadi negara dengan tambahan tarif AS paling rendah dibandingkan negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS dan juga diantara negara ASEAN lainnya. Ini tentunya memberikan kesempatan yang besar bagi Indonesia,” terangnya.

    Penurunan tarif ini membuka peluang besar bagi industri padat karya di Indonesia seperti tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta furnitur untuk memperluas akses pasar di Amerika Serikat dengan hambatan biaya yang lebih rendah. Selain mendorong ekspor, kebijakan ini juga berpotensi menarik minat investor asing untuk merelokasi industrinya ke Indonesia, demi memanfaatkan keunggulan tarif dalam mengakses pasar AS.

    DEN juga melihat kesepakatan ini sebagai pijakan penting untuk mempercepat agenda deregulasi dan menurunkan biaya logistik serta produksi di dalam negeri (high cost economy). Dengan demikian, bukan hanya ekspor yang terdorong, tetapi juga daya saing ekonomi nasional secara menyeluruh.

    DEN mendorong sinergi lintas kementerian untuk mengoptimalkan momentum ini demi perluasan basis pelaku ekspor nasional dan berkomitmen untuk mendampingi pemerintah dalam memantau implementasi kebijakan ini agar seluruh manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha.

    “DEN percaya bahwa arah kebijakan ekonomi nasional yang tepat dan berbasis data akan menjadi kunci dalam mengakselerasi pertumbuhan inklusif dan berdaya saing di era global,” pungkasnya.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: 300 BUMD Merugi, Akumulasi Kerugian Capai Rp 5,5 Triliun

    Video: 300 BUMD Merugi, Akumulasi Kerugian Capai Rp 5,5 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melaporkan setidaknya terdapat sebanyak 300 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang masih mencatatkan kerugian. secara akumulasi, kerugian yang dihasilkan mencapai Rp 5,5 Triliun.

    Selengkapnya dalam program Property Point CNBC Indonesia, Rabu (16/07/2025).

  • Minggu Depan Freeport Produksi Katoda Tembaga Perdana

    Minggu Depan Freeport Produksi Katoda Tembaga Perdana

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan bahwa fasilitas pemurnian dan pemrosesan (smelter) tembaga Gresik saat ini sudah selesai dibangun. Bahkan, rencananya minggu depan akan dimulai produksi pertama dari smelter baru ini.

    Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan smelter baru PTFI di Gresik saat ini sudah selesai dibangun dan siap memulai produksi katoda tembaga.

    “Rencananya minggu depan produksi pertama dari smelter baru. Tahun ini rencana total 441 ribu ton katoda tembaga, semuanya diproduksi di dalam negeri,” katanya di Gedung DPR RI, Rabu (16/7/2025).

    Di sisi lain, saat disinggung terkait kemungkinan permintaan AS untuk mengimpor bijih tembaga RI, Tony menegaskan bahwa saat ini pihaknya telah memproduksi logam murni di dalam negeri.

    “Emas batangan sudah diproduksi, perak batangan sudah diproduksi, ini kan akan sangat baik untuk ekosistem dalam negeri,” katanya.

    Menurut dia, hilirisasi dari sektor tambang sudah final. Sehingga yang saat ini pihaknya butuhkan adalah hilirisasi lanjutan di sisi manufaktur.

    “Hilirisasi dari sektor tambang tuh sudah final. Hilirisasi lanjutan yang kita butuhkan di manufacturing side. Kami kan 99,99 persen metal sudah diproduksi dalam negeri,” ujarnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Mentan Ungkap Potensi Kerugian Beras Oplosan Capai Rp 99 T

    Video: Mentan Ungkap Potensi Kerugian Beras Oplosan Capai Rp 99 T

    Video

    Video: Mentan Ungkap Potensi Kerugian Beras Oplosan Capai Rp 99 T

    News

    19 menit yang lalu

  • Negara NATO Ini Marah ke Zelensky, Minta Ukraina Dibom Sanksi

    Negara NATO Ini Marah ke Zelensky, Minta Ukraina Dibom Sanksi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hungaria telah meminta Uni Eropa (UE) untuk memberikan sanksi kepada para pejabat Ukraina. Hal ini menyusul kematian Jozsef Sebestyen, seorang warga negara ganda Ukraina-Hungaria yang diduga dipukuli hingga tewas oleh petugas perekrutan di Ukraina.

    Mengutip Russia Today, Rabu (16/7/2025), Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah membawa isu ini ke UE. Menurutnya, ini merupakan pelanggaran hak asasi yang serius.

    “Pemerintah Hungaria telah memulai di Brussels untuk segera memasukkan para pemimpin Ukraina yang bertanggung jawab atas kematian warga negara Hongaria Jozsef Sebestyen ke dalam daftar sanksi hak asasi manusia UE,” tulis Orban dalam akun Facebook-nya.

    Menurut media Hungaria, Sebestyen yang berusia 45 tahun, yang tinggal di Wilayah Zakarpatye Ukraina, rumah bagi minoritas besar Hungaria, meninggal pada 6 Juli akibat luka-luka yang dideritanya saat dipukuli dengan batang besi oleh petugas perekrutan.

    Berita kematian Sebestyen memicu kemarahan di Hungaria, di mana ratusan orang berkumpul di luar Kedutaan Besar Ukraina di Budapest pada hari Jumat untuk mengutuk pembunuhan yang keji tersebut. Budapest juga memanggil duta besar Ukraina untuk menyampaikan protes resmi.

    Kyiv telah membantah tuduhan tersebut. Angkatan Darat Ukraina mengklaim Sebestyen telah “dimobilisasi secara legal”, tetapi ia membelot dan dirawat di rumah sakit, di mana ia meninggal dunia akibat “emboli paru” tanpa tanda-tanda kekerasan.

    Orban menolak penjelasan tersebut dan menuntut penyelidikan yang transparan. Dalam wawancara dengan Magyar Nemzet pada hari Senin, ia mengatakan kasus tersebut menunjukkan mengapa Ukraina tidak layak untuk menjadi anggota potensial Uni Eropa.

    “Tidak dapat diterima jika orang-orang, bahkan di negara yang sedang berperang, dipukuli sampai mati karena mereka tidak mau atau tidak bisa berperang,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Sebestyen adalah anggota komunitas Uni Eropa dan oleh karena itu berhak atas perlindungan dari blok tersebut.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Hasan Nasbi Umumkan AS- RI Capai Kesepakatan Tarif Impor

    Video: Hasan Nasbi Umumkan AS- RI Capai Kesepakatan Tarif Impor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Hasbi menanggapi Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam kesepakatan yang telah dicapai terkait kesepakan tarif import sebesar 19 % untuk Indonesia.

    Selengkapnya saksikan di Program Evening Up CNBC Indonesia, Rabu (16/07/2025).

  • MIND ID Sudah Lakukan Reklamasi Pasca Tambang Hingga 7.200 Hektare

    MIND ID Sudah Lakukan Reklamasi Pasca Tambang Hingga 7.200 Hektare

    Jakarta, CNBC Indonesia – MIND ID sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan Indonesia mencatat, hingga saat ini perusahaan sudah melakukan reklamasi pasca tambang hingga 7.200 hektar lahan di tahun 2024.

    Direktur Strategi Hilirisasi dan Ekosistem Mineral MIND ID Tedy Badrujaman mengatakan bahwa kegiatan reklamasi pasca tambang yang dilakukan oleh pihaknya tersebut sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

    “Kewajiban reklamasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memastikan bahwa lahan yang telah dibuka dapat dipulihkan kembali sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Reklamasi telah dilaksanakan di seluruh wilayah yang telah selesai ditambang sesuai ketentuan yang berlaku dengan luasan kumulatif mencapai lebih dari 7.000 hektare hingga tahun 2024,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

    Realisasi reklamasi pasca tambang yang sudah mencapai 7.200 hektare itu lebih besar dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar 6.700 hektar.

    Selain itu, dia mengatakan pihaknya telah melakukan kegiatan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) sebagai bagian dari pemenuhan ketentuan pinjam pakai kawasan hutan.

    “Adapun, realisasi kampanye rehabilitasi DAS hingga tahun 2024 mencapai lebih dari 37.000 hektare,” ujarnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]