Category: CNBCindonesia.com News

  • DJP Kejar Para Penunggak Pajak di Sumut, Aset Miliaran Disita!

    DJP Kejar Para Penunggak Pajak di Sumut, Aset Miliaran Disita!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I menggelar aksi penegakan hukum perpajakan melalui kegiatan Pekan Sita Serentak.

    Melansir keterangan resminya, kegiatan yang berlangsung mulai 14 hingga 18 Juli 2025 ini menyasar penunggak pajak yang telah melalui seluruh proses penagihan aktif sesuai Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP).

    Aksi penyitaan ini resmi dimulai pada Senin (14/7/2025) dengan penyitaan satu unit mobil truk milik perusahaan ekspedisi di Medan oleh Juru Sita dari KPP Pratama Medan Belawan.

    Proses ini dilakukan secara langsung. Sebanyak 25 objek aset telah masuk dalam daftar sita yang tersebar di wilayah kerja sembilan Kantor Pelayanan Pajak di bawah naungan Kanwil DJP Sumut I.

    Kepala Kanwil DJP Sumut I, Arridel Mindra, menjelaskan nilai total taksiran aset yang disita mencapai Rp2,3 miliar dan telah diverifikasi secara sah sebagai aset milik wajib pajak.

    “Langkah ini bukan sekadar penagihan, tetapi juga bagian dari penegakan hukum yang adil, serta dorongan bagi Wajib Pajak agar patuh dan menyadari pentingnya kontribusi pajak sebagai bentuk gotong royong membangun negara,” ujar Arridel Mindra keterangan resmi dikutip Jumat (18/7/2025).

    Kegiatan Pekan Sita Serentak menjadi salah satu strategi DJP dalam menjamin penerimaan negara dan menciptakan deterrent effect atau efek jer) kepada Wajib Pajak yang abai terhadap kewajibannya.

    Aset-aset yang disita merupakan hasil asset tracing oleh Juru Sita Pajak Negara (JSPN) dan dipastikan sah secara hukum. Jika hingga waktu yang ditentukan tidak terdapat penyelesaian atau itikad baik dari pihak Wajib Pajak, aset yang telah disita akan dilanjutkan ke tahap lelang melalui kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).

    “Penyitaan bukan tujuan akhir, tetapi bagian dari proses menuju penyelesaian piutang negara. Jika tidak juga ada tanggapan dari WP, DJP akan mengambil langkah lanjutan sesuai prosedur, termasuk lelang aset untuk monetisasi menjadi penerimaan negara,”ujar Arridel.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nasib PPPK Terkatung-katung, Deretan Pemda Ini Biang Keroknya!

    Nasib PPPK Terkatung-katung, Deretan Pemda Ini Biang Keroknya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Proses hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II tahun 2024 telah dilaksanakan.

    Badan Kepegawaian Negara dalam keterangan resminya, mengingatkan kepada seluruh pihak instansi untuk segera mengumumkan hasil seleksi PPPK tahap II. Adapun pengumuman paling lambat seharusnya dilakukan pada 30 Juni 2025.

    “BKN telah menetapkan bahwa pengumuman hasil seleksi PPPK Tahap II paling lambat dilakukan pada 30 Juni tahun 2025. Namun berdasarkan data dari Deputi Pelayanan, masih banyak instansi yang belum mengumumkan,” ujar Wakil Kepala BKN, Haryomo Dwi Putranto dikutip Jumat (18/7/2025).

    Merujuk kepada UU ASN, seluruh proses penetapan dan pengangkatan tenaga non-ASN menjadi PPPK harus selesai paling lambat 1 Oktober 2025. Oleh karena itu, Haryomo mengingatkan jika masih ada instansi yang belum mengumumkan maka dikhawatirkan tidak akan memenuhi target waktu yang telah ditentukan pemerintah.

    “Kami kembali mengingatkan kepada seluruh instansi agar segera mengumumkan hasil seleksi yang telah diolah. Ini penting agar proses penetapan NI PPPK tidak melampaui waktu yang telah ditentukan,” ujarnya.

    Foto: Dok: BKN
    Dok: BKN

    Tak hanya itu, penyelesaian pengangkatan tenaga non-ASN merupakan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023. Pemerintah wajib menuntaskan penataan tenaga honorer agar ke depan bisa melanjutkan kebijakan pembinaan ASN secara nasional.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Usia 30 Tahun Banyak Nganggur Gegara Susah Dapat Kerja, Ini Datanya!

    Usia 30 Tahun Banyak Nganggur Gegara Susah Dapat Kerja, Ini Datanya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para pencari kerja yang telah memasuki usia 30 tahun ke atas saat ini tengah menghadapi kesulitan untuk masuk ke dunia kerja. Bahkan, di job fair banyak perusahaan yang membatasi usia pelamar di bawah 30 tahun.

    Mengutip catatan data Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia edisi Februari 2025, yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hanya per semester, pengangguran berusia di atas 30 tahun padahal terus mengalami peningkatan jumlah. Walaupun mayoritas pengangguran di Indonesia masih didominasi usia 15-24 tahun.

    Dari total pengangguran yang tercatat pada Februari 2025 sejumlah 7,28 juta orang, 3,54 juta orangnya berusia 15-24 tahun. Namun, jumlah pengangguran usia itu menurun dari catatan per Februari 2024 yang sebanyak 3,61 juta orang saat total pengangguran kala itu berjumlah 7,19 juta orang.

    Sementara itu, di urutan kedua, dengan usia 25-34 tahun, jumlahnya naik dari 1,91 juta orang menjadi 1,93 juta orang. Walaupun untuk pengangguran berusia 35-44 tahun justru mengalami penyusutan dari 755.969 orang menjadi 684.028 orang.

    Pengangguran untuk usia 45-54 tahun jumlahnya juga mengalami peningkatan dari 520.480 menjadi 528.796. Begitu juga untuk usia 55-64 tahun yang jumlah penganggurannya melonjak dari 250.144 menjadi 416.113, dan di atas 65 tahun naik dari 118.342 menjadi 160.343.

    Syarat batasan usia memang kerap kali menjadi tantangan tersendiri bagi para pencari kerja, terutama bagi mereka yang sudah tak muda lagi meski masih dalam cakupan usia produktif. Bahkan seorang pelamar yang baru berusia 30 tahun sudah merasa kesulitan mencari kerja di job fair.

    “Usia 30 saja susah banget, susah banget cari lowongan kerja,” ucap seorang pencari kerja di Jakarta Job Fair GOR Pasar Minggu kepada CNBC Indonesia. Ia sambil menyebut kandidat usia yang boleh melamar mayoritas di Job Fair itu sekitar 23-25 tahun.

    Seorang pelamar lainnya, berdasarkan laporan detikfinance, bernama Ari (40) juga menyampaikan hal serupa. Di hari kedua ia datang ke Job Fair di Kantor Kemnaker untuk mencari kerja usai kontrak kerjanya dengan perusahaan yang lama sudah habis, ia mengaku masih sulit dapat kerja, padahal rela digaji berapapun oleh perusahaan.

    “Itu kalau usia muda kan ada banyak yang keluar-masuk gitu, kalau usia sudah tua kan ibaratnya apapun gajinya, apapun yang diharapkan yang penting dia bekerja,” tutur Ari.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sri Mulyani & Bos BI Terbang ke Afsel, Temui Pejabat G20

    Sri Mulyani & Bos BI Terbang ke Afsel, Temui Pejabat G20

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah menghadiri Pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Zimbali, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan bersama dengan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

    Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin keuangan global membahas kondisi perekonomian dunia yang diwarnai oleh ketidakpastian tinggi, perang tarif, dan meningkatnya fragmentasi global.

    “G20 berusaha terus membangun semangat kolaborasi dan kerjasama seperti yang dikatakan oleh Menteri Keuangan Afrika Selatan, Enoch Godongwana selaku tuan rumah,” tulis Sri Mulyani dalam akun Instagramnya dikutip, Jumat (18/7/2025).

    Sri Mulyani menjelaskan bahwa Indonesia menyambut baik segala upaya untuk memperkuat dialog dan mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan perdagangan dan investasi untuk menciptakan lapangan kerja.

    Serta saling memberikan manfaat, dan meningkatkan inovasi dan produktivitas semua negara.

    “Saya menekankan pentingnya upaya untuk mendorong globalisasi yang lebih adil dan menciptakan manfaat kesejahteraan bersama, dimana kita tetap bisa tumbuh bersama, tanpa harus mengorbankan kepentingan masing-masing negara,” ujarnya.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Horor Kebakaran Mal di Tengah Kota, 69 Orang Tewas-11 Hilang

    Horor Kebakaran Mal di Tengah Kota, 69 Orang Tewas-11 Hilang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebakaran hebat melanda sebuah hypermarket di Kota al-Kut dan menewaskan sedikitnya 69 orang, sementara 11 lainnya dilaporkan masih hilang. Informasi tersebut disampaikan oleh otoritas kesehatan kota dan dua sumber kepolisian kepada Reuters pada Kamis (17/7/2025).

    Kebakaran terjadi semalam di Corniche Hypermarket, salah satu pusat perbelanjaan besar di kawasan tersebut. Rekaman video dari Reuters memperlihatkan bangunan dengan eksterior hangus dan menghitam, sementara tim penyelamat dan pasukan keamanan masih bekerja di lokasi kejadian.

    Video lain yang telah diverifikasi Reuters menunjukkan petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke gedung yang dilalap api, sementara warga terlihat berupaya menyelamatkan diri dari atap gedung dengan bantuan tim evakuasi.

    “Kami masih memiliki jenazah yang belum berhasil dievakuasi, tertimbun di bawah reruntuhan yang terbakar,” kata pejabat kota al-Kut, Ali al-Mayahi, kepada Reuters.

    Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti. Namun, laporan awal dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa api pertama kali muncul di lantai tempat parfum dan kosmetik dijual, barang-barang yang diketahui sangat mudah terbakar.

    “Api menyala dengan hebat dan menjebak banyak orang di dalam pusat perbelanjaan. Semua orang panik dan berusaha mati-matian mencari jalan keluar,” ungkap Ali Al-Zargani, warga yang tinggal di sebelah bangunan hypermarket dan sempat masuk ke dalam setelah api mereda.

    “Saya melihat jasad-jasad hangus dari anak-anak dan perempuan tergeletak di lantai-pemandangannya benar-benar mengerikan,” lanjutnya.

    Beberapa jenazah yang berhasil dikenali telah dipersiapkan untuk dimakamkan, dengan keluarga korban menangis dan berdoa di samping peti mati. Namun, menurut saksi mata Reuters, lebih dari 15 jenazah mengalami luka bakar parah dan memerlukan uji DNA untuk proses identifikasi.

    Sementara tim penyelamat masih menyisir bangunan yang hangus untuk mencari korban tambahan, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani segera memerintahkan dilakukannya investigasi menyeluruh guna “mengungkap segala bentuk kelalaian”. Hal ini disampaikan dalam pernyataan resmi dari kantornya.

    Pemerintah pusat juga mengumumkan akan menggelar hari berkabung nasional untuk menghormati para korban.

    Gubernur Provinsi Wasit, tempat kota al-Kut berada, mengatakan bahwa hasil awal penyelidikan akan diumumkan dalam 48 jam, sebagaimana dilaporkan kantor berita pemerintah INA.

    “Kami telah mengajukan gugatan terhadap pemilik gedung dan pengelola pusat perbelanjaan,” ujar gubernur seperti dikutip INA.

    Tragedi ini kembali menyoroti minimnya standar keselamatan bangunan di Irak, yang kerap memicu bencana dengan korban jiwa besar. Sebelumnya, pada 2023, lebih dari 100 orang tewas dalam kebakaran hebat yang melanda sebuah gedung pernikahan yang penuh sesak di kota di utara Irak.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan Beras, Ketahanan Pangan Takkan Bisa Terwujud Tanpa Ini

    Bukan Beras, Ketahanan Pangan Takkan Bisa Terwujud Tanpa Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB, Retno Marsudi, menyoroti persoalan air dalam kaitannya dengan ketahanan pangan dunia. Dia menekankan bahwa air memegang peran penting dalam sistem pangan dan pertanian.

    “Pada saat kita berbicara mengenai ketahanan pangan, maka tidak dapat dihindari bahwa kita harus berbicara terlebih dahulu mengenai ketahanan air. Karena nexusnya (hubungannya) sangat dekat,” kata Retno dalam KAGAMA Leaders Forum di Kantor Berita RRI, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Retno memaparkan data, 72% air tawar dunia digunakan untuk pertanian. Ia juga mencontohkan besarnya konsumsi air untuk produksi pangan.

    “Pada saat kita makan nasi, 1 kilo gram (kg) beras memerlukan 2.500 liter air dalam setahun, dan untuk 1 kg jagung diperlukan 900 liter air. Dengan kata lain, diperlukan air yang sangat banyak untuk memproduksi pangan,” jelasnya.

    Dengan kebutuhan yang begitu besar, ia pun mempertanyakan kesiapan dunia dalam menyediakan air.

    “Nah, pada saat kita tahu bahwa ketergantungan pangan terhadap air begitu besar, pertanyaannya adalah bagaimana kondisi air dunia saat ini? sehingga dapat memberikan dukungan terhadap upaya para pemerintah dunia mengenai ketahanan pangan,” ucap dia.

    Retno menyayangkan, dunia saat ini tengah menghadapi krisis air.

    “It is very unfortunate bahwa dunia saat ini sedang menghadapi krisis air. Tantangan terbesar ada tiga, kebanyakan air jadi banjir, terlalu sedikit jadi kekeringan, dan terlalu politik. Ini adalah tiga tantangan terbesar air yang dihadapi oleh dunia,” terang Retno.

    Ia mengungkapkan, satu dari empat orang di dunia sudah menghadapi kekeringan atau kekurangan air.

    “Pada 2050 nanti, perkiraan para saintis mengatakan bahwa kekeringan diperkirakan akan berdampak terhadap 3/4 penduduk dunia. Itu sangat banyak,” sambungnya.

    Selain itu, penduduk dunia juga diperkirakan akan melonjak menjadi 10 miliar pada tahun 2050.

    “Dan di tahun 2050 juga, penduduk dunia diperkirakan akan menjadi 10 miliar, kebutuhan pangan akan meningkat 50%, kebutuhan fresh water akan meningkat 30%. Perubahan iklim memperburuk semua tantangan yang dihadapi oleh air saat ini,” tuturnya.

    Di sisi lain, Retno juga menyoroti tantangan dalam pembangunan infrastruktur air. Katanya, menurut data Bank Dunia, kantong pemerintah untuk mendanai infrastruktur air hanya 1,2% dari total belanja publik. Sementara dari sumber pendanaan yang selama ini terjadi untuk infrastruktur air, 90% masih dikeluarkan dari dana pemerintah, dan partisipasi swasta untuk membangun infrastruktur air baru 2%.

    Ia menyebut perlunya kolaborasi dan kemitraan untuk menjawab tantangan ini.

    “Jadi dengan gambaran ini kita juga tahu bahwa ada tantangan dari sisi financing, supporting financing karena begitu dominannya uang pemerintah, padahal uang pemerintah juga terbatas. Oleh karena itu, selanjutnya yang kita bahas antara lain di dalam konferensi PBB mengenai air adalah bagaimana sebuah kemitraan ini bisa dapat terwujud untuk mendukung ketahanan air,” jelasnya.

    Retno pun mengajak semua pihak untuk bertindak tegas.

    “Pertanyaannya adalah, apa yang dapat kita lakukan saat ini? Pertama, business as usual sudah tidak mungkin kita lakukan lagi. Kita harus bertindak tegas. Karena produksi pangan tergantung air, maka pendekatan yang seimbang antara air dan pangan harus diambil,” kata dia.

    Ia mendorong transformasi sistem pangan. Di mana percepatan transformasi sistem agri-food diperlukan, sehingga menjadi lebih efisien, lebih inklusif, lebih resilient, dan lebih sustainable.

    Poin yang kedua, Retno menilai perlu penerapan prinsip produce more with less, yaitu menghasilkan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit. Dalam konteks pertanian, hal ini berarti mendorong peningkatan hasil panen atau yield dengan penggunaan air yang lebih efisien. Tujuannya agar produktivitas tetap tinggi tanpa membebani ketersediaan air yang semakin terbatas.

    Dia menegaskan, pendekatan berbasis air harus jadi inti sistem pangan.

    “Karena tadi, 72% fresh water dunia terserap untuk agriculture. Artinya kita harus menerapkan integrated water resources management approaches dan juga solusi inovatif lainnya,” ujarnya.

    “Maka pendekatan responsif air memang mau tidak mau harus diletakkan di jantung sistem pertanian dan pangan. Itu memang tidak bisa diingkari dan sebuah political will sangat diperlukan, koordinasi lintas sektoral, koherensi kebijakan di semua tingkatan dan sebagainya,” imbuh dia.

    Retno juga menekankan pentingnya data yang akurat. Sehingga keputusan yang diambil baik di sektor air maupun di sektor pertanian dapat diambil dengan tepat.

    “Karena kita tidak dapat merespon dengan baik kalau data yang kita miliki tidak benar. Disitulah teknologi diperlukan, AI diperlukan, dan sebagainya,” pungkasnya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Pekerja Rumah Tangga Desak RUU PPRT Disahkan

    Video: Pekerja Rumah Tangga Desak RUU PPRT Disahkan

    Video

    Video: Pekerja Rumah Tangga Desak RUU PPRT Disahkan

    News

    20 menit yang lalu

  • Trump Kirim Rudal untuk Ukraina, Rusia Ancam Balas dengan Nuklir

    Trump Kirim Rudal untuk Ukraina, Rusia Ancam Balas dengan Nuklir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan antara Rusia dan NATO kembali meningkat setelah juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa doktrin nuklir Rusia tetap berlaku menyusul pengumuman mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang pengiriman senjata canggih ke Ukraina.

    Pernyataan Peskov disampaikan dalam konferensi pers pada Rabu (16/7/2025), hanya dua hari setelah Trump mengumumkan bahwa AS dan sekutu NATO akan memasok peralatan militer bernilai miliaran dolar ke Ukraina, termasuk rudal Patriot. Langkah ini memicu respons keras dari Moskwa, yang selama ini menuduh Barat terus memprovokasi konflik.

    “Doktrin nuklir Rusia tetap berlaku, dan karena itu seluruh ketentuannya masih diterapkan,” kata Peskov kepada wartawan kantor berita milik negara Rusia, Tass.

    Pernyataan itu merujuk pada kebijakan nuklir Rusia yang diperbarui oleh Presiden Vladimir Putin pada Desember 2024, yang menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir. Doktrin tersebut menyebut bahwa serangan terhadap Rusia atau sekutunya oleh negara non-nuklir dengan dukungan negara nuklir akan dianggap sebagai agresi bersama, yang dapat dibalas dengan senjata nuklir.

    Dalam konteks ini, dukungan militer langsung dari negara-negara NATO kepada Ukraina, termasuk Amerika Serikat, berpotensi memicu interpretasi agresi bersama menurut standar Rusia.

    Trump, yang sedang berusaha kembali ke Gedung Putih, telah mengambil pendekatan berbeda terhadap konflik Rusia-Ukraina dibanding pendahulunya, Joe Biden. Meski selama ini dikenal lebih terbuka terhadap Moskwa, pekan ini Trump menyatakan bahwa senjata-senjata canggih akan dikirim ke Ukraina melalui pembelian oleh negara-negara Eropa.

    “Kami akan membuat senjata paling canggih, dan itu akan dikirim ke NATO,” ujar Trump dari Gedung Oval pada 14 Juli lalu.

    Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengonfirmasi bahwa perjanjian tersebut mencakup pengiriman rudal, amunisi, dan sistem pertahanan udara, dengan beberapa persenjataan diambil dari stok yang sudah ada. Salah satu komponen penting dari bantuan ini adalah sistem rudal Patriot, yang sangat dibutuhkan untuk mempertahankan Ukraina dari serangan udara Rusia.

    “Pertemuan luar biasa dengan @POTUS hari ini. Kami sudah mulai merealisasikan keputusan dari #NATOSummit dalam skala besar, meningkatkan pengeluaran, produksi, dan dukungan kepada Ukraina. Kebrutalan Rusia harus dihentikan-inisiatif baru ini akan membantu menciptakan perdamaian yang adil dan abadi,” tulis Rutte di platform X.

    Dalam pernyataannya, Peskov juga menyerukan agar Amerika Serikat menggunakan pengaruhnya untuk mendorong Ukraina kembali ke meja perundingan.

    “Dalam hal ini, upaya mediasi utama datang dari Amerika Serikat-Presiden Trump dan timnya. Banyak pernyataan dan ekspresi kekecewaan telah disampaikan, tapi kami tentu berharap ada tekanan juga ke pihak Ukraina,” kata Peskov.

    Ia menambahkan bahwa pertemuan antara Putin dan Trump dapat diselenggarakan dengan cepat, meskipun hingga kini belum ada rencana konkret.

    Trump sebelumnya juga mengultimatum Moskow dengan ancaman tarif yang “sangat berat” jika Rusia tidak menyepakati perdamaian dalam waktu 50 hari.

    Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa pihaknya tengah meninjau secara menyeluruh produksi senjata dalam negeri dan implementasi kontrak serta kerja sama pertahanan dengan mitra asing.

    “Saya memimpin rapat sektor pertahanan hari ini: produksi senjata dalam negeri, kesepakatan dengan mitra, dan suplai untuk angkatan bersenjata Ukraina. Kami mengidentifikasi langkah-langkah yang harus diambil dalam waktu dekat serta indikator kunci untuk mengukur efektivitas manajemen pertahanan pada akhir tahun ini. Harus ada lebih banyak senjata buatan Ukraina,” tulis Zelensky di X.

    Adapun sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, hubungan Moskow dengan NATO terus memanas. Berbagai peringatan soal kemungkinan eskalasi nuklir berulang kali dilontarkan pejabat Rusia, sementara Barat semakin memperkuat dukungan militer untuk Kyiv.

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video:Het Beras Medium Akan Naik? – Indonesia Lawan Arab Saudi & Irak

    Video:Het Beras Medium Akan Naik? – Indonesia Lawan Arab Saudi & Irak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menyesuaikan kembali harga eceran tertinggi (HET) untuk jenis beras medium.

    Sementara itu,Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dan Irak di babak 4 kualifikasi piala dunia 2026 di grup B berdasarkan hasil drawing hari ini 17 Juli 2025.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Kamis (17/07/2025).

  • Gawat! Nyaris 10% Penduduk Dunia Kelaparan

    Gawat! Nyaris 10% Penduduk Dunia Kelaparan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan Menteri Luar Negeri RI, yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB, Retno Marsudi mengungkap fakta mengejutkan terkait kondisi pangan global. Ia menyebut, hampir 10% atau tepatnya 9,1% penduduk dunia saat ini mengalami kelaparan.

    “9,1% atau hampir 10% penduduk dunia mengalami kelaparan,” ungkap Retno dalam KAGAMA Leaders Forum di Kantor Berita RRI, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Ia menjelaskan, angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2019 yang saat itu masih berada di angka 7,5%.

    Retno mengaitkan masalah kelaparan ini dengan target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin nomor 2 yaitu Zero Hunger.

    “Kita bicara pangan, saya tidak dapat melepaskan diri dari konteks Sustainable Development Goals atau SDGs. Pangan terkait dengan SDGs nomor 2 yaitu Zero Hunger, tanpa kelaparan. Yang intinya adalah mencoba mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Jadi pertanian pun harus berkelanjutan,” jelasnya.

    Namun, dengan tenggat waktu pencapaian SDGs yang semakin dekat, ia mengingatkan bahwa capaian global masih jauh dari harapan.

    “Pada saat kita bicara SDGs 2030 berarti kita hanya memiliki 5 tahun untuk mencapai tujuan dari target SDGs. Pertanyaannya, di mana kita sekarang? Hanya tinggal 5 tahun untuk SDGs-nya secara keseluruhan,” ucap dia.

    “Data mengatakan kita baru mencapai 17% dari tujuan yang pada tingkat sesuai jalur. PR-nya masih sangat banyak,” kata Retno.

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa bukan hanya kelaparan yang menjadi masalah, tetapi juga akses terhadap makanan sehat.

    “2,8 miliar orang di dunia tidak dapat memperoleh makanan sehat,” ungkapnya.

    Menurut Retno, kondisi ini diperparah oleh menurunnya semangat kerja sama internasional dan pergeseran fokus global ke sektor pertahanan.

    “Situasi saat ini.. di mana dunia, semangat kerjasama yang ada di dunia semakin lama semakin menipis. Kita lihat, 2 minggu yang lalu NATO Summit memutuskan meningkatkan 5% dari PDB untuk masalah defense,” ujarnya.

    “Dan pergeseran prioritas ini tentunya juga menyebabkan ruang untuk melakukan kerjasama pembangunan dengan negara lain juga semakin kecil,” imbuh dia.

    Retno juga menyoroti realisasi bantuan internasional dari negara maju kepada negara berkembang yang terus menurun.

    “Kalau kita bicara mengenai official development assistance (bantuan pembangunan resmi), kerjasama yang biasanya diberikan negara maju kepada negara berkembang, perkembangannya hanya separuh komitmen yang dapat dipenuhi,” jelas Retno.

    Ia bahkan menyebut Amerika Serikat sudah menghentikan seluruh bantuan luar negerinya. “Sekarang kita melihat Amerika Serikat dengan segala dinamikanya sudah menghentikan semua bantuan internasional,” lanjutnya.

    Situasi ini, menurut Retno, menjadi tantangan besar dalam upaya dunia untuk mencapai target bebas kelaparan dan memperkuat ketahanan pangan secara global.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]