Category: CNBCindonesia.com News

  • Tanah Terlantar 2 Tahun Bakal Diambil Negara, Petani Sawit Buka Suara

    Tanah Terlantar 2 Tahun Bakal Diambil Negara, Petani Sawit Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan pemerintah terkait pengambilalihan tanah yang tidak dimanfaatkan selama dua tahun menuai pro dan kontra di masyarakat. Pengurus DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Akhmad Indradi mengatakan dirinya mendukung penertiban tanah terlarang sesuai dengan PP Nomor 20 Tahun 2021, namun pelaksanaanya harus memenuhi sejumlah syarat agar adil dan bermanfaar bagi masyarakat.

    Akhmad menilai pemerintah harus terlebih dahulu mendorong dan memfasilitasi upaya pemanfaatan tanah oleh masyarakat. Misalnya bagi area yang terpencil dan kesulitan akses jalan, maka pemerintah harus memfasilitasi pembangunan jalan yang layak.

    “Di Kalimantan khususnya, masyarakat itu tidak mampu mengelola lahan miliknya secara berkelanjutan karena tidak ada akses jalan produksi untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan,” ujar Akhmad dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

    Banyak masyarakat yang hanya mampu membuka dan menanami satu dua kali saja tanaman padi gunung sampai kesuburannya berkurang, setelah itu dibiarkan terlantar. Padahal lahan itu sangat potensial ditanami tanaman perkebunan/pertanian yang bisa menyejahterakan dalam jangka panjang, misalnya sawit, karet, kakao, pisang dan sayuran.

    Selain akses jalan yang layak, Akhmad menilai pemerintah juga harus membimbing dan memfasilitasi usaha-usaha yang sesuai dengan potensi daerah dan kebutuhan pasar, misalnya dengan bantuan bibit, permodalan, pelatihan, dan lainnya.

    Foto: Thomson Reuters Foundation / Michael Taylor
    Seorang petani kelapa sawit (kanan) dan konsultan Wild Asia mendiskusikan ide pertanian berkelanjutan di perkebunan dekat Johor, Malaysia 22 Maret 2018. Yayasan Thomson Reuters / Michael Taylor

    “Pada sisi lain, masyarakat juga harus proaktif dan bersungguh-sungguh mengupayakan pemanfaatan lahannya, misalnya membuat proposal pembangunan jalan dan kegiatan-kegiatan awal sebagai bukti keseriusan dalam mengelola lahan,” ujarnya.

    Kedua, Akhmad menyoroti tingginya biaya sertifikasi tanah. Dirinya menjelaskan di Kalimantan harga tanah per hektare hampir sama dengan biaya pembuatan sertifikat.

    “Harga tanah 8 juta per ha, sedangkan biaya perolehan sertifikat tanah sekitar Rp 6-7 juta per bidang. Kalau pemerintah tidak mampu melanjutkan program PTSL /Prona, ya setidaknya biaya sertifikasi mandiri harus dibuat murah. BPN kan sudah digaji, difasilitasi dan dibiayai negara tapi kok masyarakat bikin sertifikat aja harus bayar mahal, ini kan ironis,” ujarnya.

    Selain itu, mekanisme dan langkah-langkah penertiban itu harus dijalankan sesuai aturan dan memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Jika tidak maka akan terjadi keresahan, kericuhan, konflik sosial dan sikap tidak percaya masyarakat pada pemerintah.

    “Proses sosialisasi juga harus dilakukan dengan benar, berikan waktu yang cukup dan memastikan masyarakat paham aturan tersebut. Jangan asal main pasang plang saja seperti Satgas PKH dalam penertiban kawasan hutan padahal belum dilaksanakan penetapan kawasan hutan sesuai tahapan dalam aturan yang ada,” ujarnya.

    Dirinya pun menilai pengambilan lahan harus memberikan rasa keadilan. Akhmad menilai sudah banyak kasus lahan masyarakat dirampas secara legal lalu diberikan kepada kaum elit /pengusaha besar dengan dalih sudah sesuai aturan atau demi proyek strategis nasional, apalagi dengan cara-cara yang represif.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Malaysia Tolak Nama Blok Ambalat-Pilih Laut Sulawesi, Ini Alasannya

    Malaysia Tolak Nama Blok Ambalat-Pilih Laut Sulawesi, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Malaysia menolak penggunaan istilah Blok Ambalat yang umum dipakai Indonesia untuk menyebutkan wilayah terletak di tenggara negara bagian Sabah, Malaysia, dan di timur provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Kawasan tersebut selama ini merupakan subjek sengketa kedua negara.

    Penolakan ini memicu riuh sepekan terakhir. Presiden RI Prabowo Subianto bahkan memberi respons menyebut “perlu penyelesaian secara damai antara kedua belah pihak”, seraya merujuk ada itikad baik dari kedua negara.

    Bagaimana kronologinya?

    Semua bermula dari pidato Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Mohamad Hasan. Dirinya mengatakan Malaysia telah menegaskan kembali hak kedaulatannya atas wilayah maritim yang dikenal sebagai Blok ND-6 dan ND-7 di Laut Sulawesi, menolak penggunaan istilah Ambalat oleh Indonesia untuk menggambarkan wilayah yang disengketakan tersebut.

    Mengutip Malay Mail, pria yang juga dikenal sebagai Tok Mat itu mengatakan bahwa klaim Indonesia yang merujuk pada Ambalat mencakup sebagian Laut Sulawesi. Ia menjelaskan bahwa Ambalat adalah istilah yang digunakan oleh Indonesia untuk membenarkan klaim mereka atas wilayah tersebut.

    “Malaysia menegaskan bahwa Blok ND-6 dan ND-7 berada dalam wilayah kedaulatan Malaysia dan hak kedaulatan negara berdasarkan hukum internasional, yang didukung oleh putusan Mahkamah Internasional (ICJ) pada tahun 2002,” ujarnya dikutip Jumat (8/8/2025).

    “Oleh karena itu, istilah yang lebih akurat untuk wilayah yang dimaksud yang sejalan dengan posisi Malaysia adalah Laut Sulawesi, bukan Ambalat,” tambahnya di Dewan Rakyat Malaysia.

    Ia pun mengatakan pihaknya akan memastikan kejelasan dan mencegah isu ini dipolitisasi atau dieksploitasi. Terutama sebagai materi kampanye, menjelang pemilihan umum negara bagian.

    Mohamad Hasan mengatakan bahwa kementerian siap memberikan pengarahan kepada Anggota Parlemen dan anggota dewan negara bagian Sabah mengenai masalah ini. Ia menegaskan tak ingin isu ini menyesatkan publik.

    Foto: Perairan Ambalat. (Dok. Bakamla via Detikcom)
    Perairan Ambalat. (Dok. Bakamla via Detikcom)

    “Jika ada permintaan, Kementerian siap mengatur waktu yang tepat untuk pengarahan guna memastikan semua pihak memahami masalah ini,” tambahnya.

    Sebelumnya, mengutip Channel News Asia (CNA), Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kedaulatan Sabah dalam sengketa wilayah maritim dengan Indonesia, terutama di wilayah kaya minyak yang dikenal sebagai Ambalat di Laut Sulawesi. Pernyataan itu disampaikan di tengah proses negosiasi batas maritim antara Malaysia dan Indonesia yang tengah berlangsung dalam forum konsultasi tahunan ke-13 yang digelar 29 Juli lalu.

    “Kami akan melindungi setiap jengkal Sabah. Saya akan mempertahankan prinsip ini. Kami akan merundingkannya dengan benar, tanpa menyerah. Ini semua ada dalam pertemuan, bukan hanya pembicaraan rahasia,” ujar Anwar dalam kunjungannya ke Kota Kinabalu pekan lalu mengutip pula laman Malay Mail.

    Diketahui pada 27 Juni lalu, Anwar bertemu Prabowo di Jakarta. Keduanya sepakat untuk mengeksplorasi opsi pengembangan bersama atas wilayah sengketa tersebut, meski belum ada kesepakatan final.

    “Diskusi kami dengan Indonesia mengenai Ambalat adalah pertanda persahabatan yang baik. Presiden Prabowo adalah sahabat pribadi dan sahabat keluarga. Saya ingin hubungan ini tetap baik,” ungkap Anwar.

    Blok ND6 dan ND7 Tidak Berada di Laut Malaysia?

    Sementara itu, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan keterangan yang disampaikan oleh Menlu Malaysia di depan parlemen Malaysia perlu dikoreksi. Hal tersebut terkait istilah yang digunakan untuk klaim atas ND6 dan ND7 oleh Malaysia yang disebut sebagai kedaulatan (sovereignty).

    “Padahal Blok ND6 dan ND7 yang dikalaim Malaysia tidak berada di wilayah laut teritorial Malaysia,” tegasnya.

    “Blok ND6 dan ND7 berada di Landas Kontinen (Continental Shelf) di mana pada wilayah tersebut yang dapat diklaim adalah hak berdaulat (sovereign right),” ujarnya.

    Istilah yang digunakan oleh Menlu Malaysia, menurutnya lagi, semata-mata dalam perspektif Malaysia saja. Karena negara itu, tambahnya, tidak mengakui klaim Landas Kontinen Indonesia di Blok Ambalat maka istilah Ambalat tidak digunakan.

    “Bagi Indonesia, tentunya, karena tidak mengakui klaim Malaysia atas Blok ND6 dan ND7 maka harus konsisten menyebutnya sebagai Blok Ambalat,” jelasnya.

    “Sengketa perbatasan di Landas Kontinen kedua negara karena Blok Ambalat yang diklaim oleh Indonesia dan Blok ND6 dan ND7 yang diklaim oleh Malaysia terdapat irisian. Irisan inilah yang oleh kedua Pemimpin negara disepakati untuk dikerjasamakan (joint development),” ujarnya.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Siap-Siap! Perusahaan Ini Bakal Buka 8.000 Lowongan Kerja di Brebes

    Siap-Siap! Perusahaan Ini Bakal Buka 8.000 Lowongan Kerja di Brebes

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan asal China PT Xinhai Knitting Indonesia (Xinhai) merealisasikan investasinya di industri tekstil dan produk tekstil (TPP) Indonesia. Adapun investasi yang dilakukan berupa pembangunan pabrik di Brebes, Jawa Tengah.

    Pabrik tersebut seluas 8 hektare (ha), diperkirakan dapat menyerap hingga 8.000 tenaga kerja. Pabrik ini akan memasok jaringan fesyen global yang juga memiliki rantai distribusi-ritel modern sendiri, yaitu H&M.

    Mengutip keterangan di situs resmi Pemerintah Kabupaten Brebes, peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik telah dilakukan pada bulan lalu yang dihadiri oleh Bupati Brebes Hj Paramitha Widya Kusuma bersama Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza serta jajaran manajemen Xinhai di Desa Ciampel Kecamatan Kersana, Brebes.

    Dalam keterangan resmi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) disebutkan, Xinhai membangun fasilitas produksi senilai US$40 juta atau setara Rp652,2 miliar (kurs penutupan hari Senin, 21/7/2025 menurut Refinitiv Rp16.305/ US$).

    “Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M atas komitmennya dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Realisasi investasi ini dinilai sebagai langkah strategis yang akan memperkuat daya saing sektor industri TPT nasional. Sekaligus menjadi jawaban atas tantangan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu,” kata Wamenperin Faisol Riza, dikutip Minggu (10/8/2025).

    “Keberadaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini sebagai bagian dari rantai pasok global H&M yang menerapkan standar keberlanjutan tinggi, sangat sejalan dengan visi Indonesia untuk mewujudkan sektor manufaktur yang tangguh, inklusif, dan berwawasan lingkungan,” tambahnya.

    Rencananya, pabrik baru ini akan mulai berproduksi di medio tahun 2026 nanti.

    “Rencana produksi yang dijadwalkan mulai pada Juli 2026, kehadiran perusahaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini diharapkan akan memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan aktivitas ekonomi lokal, serta mendukung transformasi industri menuju keberlanjutan,” sebutnya.

    “Apalagi, pabrik ini dirancang akan menggunakan solar panel dan pengolahan air limbah sesuai standar industri hijau,” ujar Faisol.

    Realisasi investasi Xinhai ini, menurut Faisol membuktikan kepercayaan tinggi investor atas Indonesia.

    “Ini tidak hanya menandai dimulainya pembangunan fisik, namun juga awal dari kerja sama jangka panjang yang kami harapkan ikut memberikan manfaat nyata bagi para investor, pemerintah, serta masyarakat lokal,” ucapnya.

    Dia menambahkan, investasi Xinhai ini mencerminkan kepercayaan yang kuat terhadap bangsa Indonesia.

    “Bahwa Indonesia bukan hanya mampu menarik investasi, tetapi juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya saing sektor industri TPT di pasar global,” katanya.

    “Apalagi, industri TPT merupakan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan pembangunan industri nasional. Sektor ini juga menjadi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari kinerja pada Triwulan I tahun 2025, sektor industri TPT mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,64
    persen,” tambah Faisol.

    Dari sisi ekspor, untuk periode Januari-April 2025, industri TPT mencatat nilai sebesar US$3,38 miliar, meningkat 3,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Saat ini, sektor TPT menyerap lebih dari 3,76 juta tenaga kerja, atau sekitar 19,18% dari total tenaga kerja di sektor manufaktur nasional.

    Sementara itu, Direktur Xinhai Huang Lu Yu mengungkapkan alasan perusahaan memilih Indonesia sebagai lokasi investasi karena melihat potensi besar yang ditawarkan.

    “Sebagai investor tekstil dan pakaian global, grup kami memiliki basis produksi pakaian rajut skala besar di Nantong, China dan Yangon, Myanmar, dan telah lama menyediakan layanan berkualitas tinggi untuk brand internasional, seperti H&M, partner bisnis kami,” ungkapnya.

    Juga, lanjut dia, untuk memperdalam kerjasama strategis dengan H&M, perusahaan memilih Brebes sebagai titik awal yang baru.

    “Indonesia bukan hanya pusat maritim di ASEAN, tapi juga memiliki tenaga kerja yang melimpah. Masyarakat Brebes yang hangat juga membuat kami percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Huang.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RI Bakal Punya BBM Baru, Ini Namanya

    RI Bakal Punya BBM Baru, Ini Namanya

    RI Bakal Punya BBM Baru, Ini Namanya

    News

    4 jam yang lalu

  • Apartemen di Jakarta Dilego Gede-gedean, Harga Mulai Rp 200 Jutaan

    Apartemen di Jakarta Dilego Gede-gedean, Harga Mulai Rp 200 Jutaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah pengembang di DKI Jakarta bakal mengobral apartemen dengan harga mulai Rp 200 juta di wilayah Jakarta. Program ini dikhususkan untuk masyarakat ber-KTP DKI Jakarta karena bekerjasama dengan Dinas Perumahan DKI Jakarta.

    Ketua Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta Arvin Iskandar menjelaskan apartemen yang di obral mulai dari Rp 200 juta sampai Rp 600 juta di Jakarta.

    “Karena mesti, satu pembelinya itu adalah KTP Jakarta. Kedua memang lokasi tinggalnya ini memang di Jakarta. Samping dikit (kota pinggiran) itu udah nggak bisa,” kata Arvin Iskandar di sela-sela Munasda REI DKI Jakarta, dikutip Minggu (10/8/2025).

    Program ini dikhususkan untuk orang yang belum memiliki hunian atau untuk rumah pertamanya, sehingga orang yang berminat hanya untuk investasi tidak diperkenankan. Pasalnya, harga hunian vertikal ini tergolong miring yakni dihitung belasan juta per m2.

    “Ya, khusus dengan Jakarta sebetulnya kita sudah bekerja sama dengan dinas perumahan itu untuk memberikan perumahan vertikal ini yang ready ya. Dengan limit maksimum harga jual 11,8 juta per meter. Vertikal yang sudah ready. Yang berlokasi di Jakarta, ya macem-macem. Dari gapura prima ada Belmond Residence,” kata Alvin.

    Foto: Wisma Atlet (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
    Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diberikan tugas untuk melaksanakan pembangunan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta dan Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang dalam rangka mendukung event Asian Games XVIII yang dilanjutkan dengan event olahraga Asian Para Games 2018 di Jakarta. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

    Lalu, bagaimana pengembang yang sudah mengeluarkan biaya pembangunan dengan nilai lebih dari Rp 11,8 juta per m2?

    “Gak apa-apa, itu yang kita harapkan juga supaya para pengembang ini memberikan subsidi. Jadi untuk habisin apartemen termasuk LRT City. Kita kalau yang udah Tbk kan CSR, termasuk TOD juga dengan Adhi komuter,” sebut Arvin.

    Adapun program ini ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan tanggung (MBT) yakni batasan penghasilannya maksimal Rp 14 juta.

    “Cuman kalau di Jakarta yang kita harapkan, kita bisa menjual ataupun memberikan hunian layak ini secara vertikal. Kita akan terus berkampanye bahwa hunian apartment atau hunian vertikal ini merupakan hunian layak. Hunian layak untuk masyarakat yang belum mempunyai perumahan,” kata Arvin.

    (fys/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wow! 152.458 Pengunjung Pantau Karya Kreatif Indonesia 2025

    Wow! 152.458 Pengunjung Pantau Karya Kreatif Indonesia 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 152.458 pengunjung meramaikan gelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025. Terdiri dari 15.552 pengunjung yang hadir di JICC dan 136.906 pengunjung hadir secara daring melalui multikanal Bank Indonesia. 

    Antusiasme masyarakat tecermin dari omzet penjualan pada KKI 2025 yang mencapai Rp98,7 miliar. Terdiri dari Rp20 miliar penjualan di lokasi pameran, dan Rp78,7 miliar penjualan online melalui platform KKI.

    “Jadi banyak dari UMKM kita yang punya potensi khususnya apakah itu untuk food termasuk garmen termasuk fashion juga dan handicraft dan termasuk seperti kopi, cokelat. coklat sekarang banyak sekali permintaannya,” tutur Deputi Gubernur Bank Indonesia, Destry Damayanti dalam gelaran KKI 2025 di JICC, Jakarta, Minggu (10/8/2025).

    Di sisi lain, KKI 2025 berhasil mencatatkan business matching (BM) ekspor dengan nilai transaksi Rp168,3 miliar. BM ekspor mempertemukan UMKM binaan BI dan kementerian/lembaga dengan 26 pembeli dan aggregator ekspor dari 17 negara.

    Angka BM pembiayaan juga menggembirakan, ditunjukkan dengan BM pembiayaan UMKM mencapai Rp224 miliar dan BM pembiayaan UMKM hijau sebesar Rp96 milar.

    Destry mengatakan, KKI 2025 menjadi komitmen Bank Indonesia dalam mendorong kemajuan UMKM Indonesia agar berdaya tahan dan berdaya saing global. KKI diselenggarakan berkolaborasi dengan 24 Kementerian/Lembaga, dan lebih dari 1.400 UMKM/pelaku usaha yang terlibat secara luring dan daring.

    “Kehadiran KKI diharapkan dapat menyuguhkan berbagai aktivasi secara inovatif dan memperbanyak kolaborasi internasional yang memperkenalkan karya kreatif Indonesia ke panggung global, sejalan dengan visi mendorong UMKM Indonesia naik kelas dan memperluas pangsa pasar UMKM di kancah global,” ujarnya.

    Sebelumnya, Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman menyampaikan bahwa, UMKM naik kelas, berdaya saing, maju, dan inovatif menjadi prasyarat utama dalam menembus pasar global. Pada 2024, pangsa UMKM dalam ekspor non migas tercatat sebesar 15,7%.

    “Bank Indonesia secara konsisten melakukan upaya mendorong UMKM go ekspor, terutama pada UMKM binaan Bank Indonesia, hingga pada 2024 mampu meraih omzet senilai Rp1,4 triliun,” kata dia.

    Capaian ini terus berlanjut. Pada periode triwulan I-2025, sebanyak 431 UMKM mencatat omzet ekspor senilai Rp452,5 miliar, meningkat 59,7% (yoy). 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Begini Cara Bawang Putih China Kuasai RI, Petani ‘Mati’-Tutup Lahan

    Begini Cara Bawang Putih China Kuasai RI, Petani ‘Mati’-Tutup Lahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masih terjebak dalam ketergantungan impor bawang putih. Produksi domestik masih terpuruk dan belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, akibat lemahnya daya saing, rendahnya harga jual di tingkat petani, serta belum optimalnya integrasi hulu-hilir.

    Kepala Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler (PR EPS) BRIN, Umi Karomah Yaumidin mengungkapkan tahun 1982 menjadi tonggak penting dalam sejarah swasembada bawang putih Indonesia. Keberhasilan swasembada ini didukung oleh luas panen di sentra-sentra utama seperti Temanggung (Jawa Tengah), Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), dan Enrekang (Sulawesi Selatan), yang memiliki agroklimat ideal untuk budi daya bawang putih.

    “Pada periode tersebut, teknologi budi daya masih sederhana, namun cukup memadai untuk mendukung produktivitas. Selain itu, kebijakan pemerintah yang membatasi impor serta harga jual yang stabil turut mendorong minat petani untuk menanam bawang putih,” jelas Umi dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

    Namun, sejak pertengahan 1990-an, terutama setelah 1994, Indonesia mulai membuka impor bawang putih secara lebih luas, terutama dari China yang menawarkan harga jauh lebih murah. Dampak liberalisasi perdagangan semakin terasa setelah krisis moneter 1998, ketika deregulasi perdagangan memperbesar volume impor dan menyebabkan petani lokal kehilangan daya saing.

    Foto: Bawang putih impor dari China di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (23/4/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
    Bawang putih impor dari China di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (23/4/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Akibatnya, luas panen dan produksi nasional menurun drastis. Data menunjukkan pada 2000 impor bawang putih sudah mencapai 174,14 ribu ton, dan melonjak menjadi 587,94 ribu ton pada 2018.

    Pada 2025, Kementerian Perdagangan menetapkan alokasi kebutuhan impor bawang putih sebesar 550.000 ton. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor, terutama dari China, India, Taiwan, dan Amerika Serikat, mendominasi pasar bawang putih nasional saat ini.

    Kondisi tersebut menyebabkan defisit pasokan bawang putih yang terus meningkat setiap tahun. Pada 2020, defisit ketersediaan bawang putih mencapai 393,65 ribu ton dan diproyeksikan terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya.

    Konsumsi nasional pada 2020 diperkirakan sebesar 498,94 ribu ton, dengan proyeksi kebutuhan pada 2023 sekitar 517,93 ribu ton dan 2024 sebesar 526,77 ribu ton. Sehingga, lebih dari 90% konsumsi nasional dipenuhi melalui impor.

    Umi mengemukakan, Pemerintah telah berupaya mengurangi ketergantungan impor melalui berbagai program, seperti penugasan wajib tanam kepada importir dan insentif budi daya di dataran tinggi.

    “Namun, tantangan besar masih dihadapi. Antara lain rendahnya minat petani akibat harga jual yang kurang kompetitif, juga lemahnya integrasi antara sektor hulu (budi daya) dan hilir (pasar),” ucapnya.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Versi Sandiaga Uno ‘Rojali’ Bukan Rombongan Jarang Beli, Tapi Ini

    Versi Sandiaga Uno ‘Rojali’ Bukan Rombongan Jarang Beli, Tapi Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengusaha ternama, Sandiaga Uno merespons fenomena “rombongan jarang beli” (Rojali) dan “rombongan hanya nanya” (Rohana) yang tengah marak di Indonesia, terutama yang terjadi di pusat perbelanjaan atau mall.

    Pengusaha yang juga mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan istilah tersebut berkebalikan dengan masa ketika Ia masih menjabat sebagai Menparekraf. Sandiaga justru menciptakan Rojali yang kepanjangan dari “rombongan jadi beli” dan Rogana alias “rombongan enggak pakai nawar-nawar”.

    “Rojali-Rohana lagi marak ya. Padahal dulu waktu saya di pemerintahan, Rojali itu artinya rombongan yang jadi beli. Jadi kalau dulu ada yang menyebut bahwa Rohana, rombongan yang hanya nanya-nanya attau Rohali, rombongan yang hanya lihat-lihat. Saya menciptakan dulu Rojali, rombongan yang jadi beli dan Rogana, rombongan yang enggak pakai nawar-nawar,” kata Sandiaga dalam unggahan video di akun Instagram @sandiuno, dikutip Minggu (10/8/2025).

    Bahkan, Sandiaga pun membandingkan salah satu mal di Amerika Serikat (AS) yang juga masih cukup ramai pengunjung. Sebagai informasi saja, ekonomi AS juga ditopang oleh konsumsi masyarakat.

    “Saya sekarang berada di sebuah mall yang sangat ramai, yaitu Tyson Corner Center di Fairfax County. Kita lihat bagaimana mal ini sangat ramai kunjungan daripada para masyarakat. Kita bisa melihat ekonomi Amerika juga digerakkan oleh konsumsi,” ujar Sandiaga.

    Sandiaga menambahkan, dengan adanya Rojali dan Rogana saat dirinya masih di pemerintahan, hal tersebut bisa menggerakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal dan berdampak pada konsumsi masyarakat.

    Selain itu, Sandiaga menyarankan kepada pelaku usaha terutama pengelola mall untuk dapat menghadirkan program-program atau kegiatan yang dapat menjaring masyarakat untuk kembali tertarik berkunjung ke mal.

    Foto: Sejumlah pengujung melintas di salah satu mal di kawasan Jakarta Selatan, Senin, (28/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Sejumlah pengujung melintas di salah satu mal di kawasan Jakarta Selatan, Senin, (28/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    “Rojali dan Rogana dulu itulah yang mendorong UMKM lokal. Di mana program-program yang bisa dilakukan mall-mall untuk meramaikan kunjungan daripada para pelanggan. Bisa event-nya itu ada event ekonomi kreatif. Event-event yang berkaitan dengan sales, promo, dan lain-lain,” ungkap Sandiaga.

    Tak hanya itu saja, pengelola mall juga dapat menjaring masyarakat dengan kegiatan lainnya, terutama berkaitan dengan ekonomi kreatif seperti promo, film, animasi, dan lain-lainnya.

    “Kita harus balikkan dengan kegiatan-kegiatan yang inovatif. Mungkin itu bisa musik, ekonomi kreatif lainnya di mall-mall. Bisa juga promo, film, dan juga animasi. Ini bisa kita hadirkan sehingga daya beli bisa terdongkrak. Apalagi ini awal bulan ya, baru saja gajian,” ujarnya.

    Sandiaga juga menyarankan kepada pemerintah atau pihak terkait saat ini untuk mendorong masyarakat terutama kalangan menengah ke atas agar dapat kembali berbelanja karena daya beli yang lesu juga disebabkan masyarakat menengah ke atas yang sedang menahan belanja.

    “Pemerintah harus jeli melihat bagaimana daya beli yang sedang turun ini. Bisa kita balikan keadaannya dengan kerjasama bersama dengan sektor swasta, untuk mendorong kegiatan berbelanja, terutama untuk kelas menengah ke atas. Karena dengan kelas ini berbelanja, maka akan kembali mengangkat ekonomi yang juga di level pertumbuhan yang melingkupi seluruh ekonomi nasional,” ucapnya.

    “Mudah-mudahan ini bisa membawa inspirasi kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Untuk memastikan jangan menjadi rojali rombongan jarang beli. Tapi menjadi rojali rombongan yang jadi beli,” tutup Sandiaga.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Jurus Bikin 30 Juta Petani Jauhi Tengkulak & Dapat Pinjaman

    Video: Jurus Bikin 30 Juta Petani Jauhi Tengkulak & Dapat Pinjaman

    Jakarta, CNBC Indonesia- Rendahnya akses layanan digitalisasi di 30 juta petani RI disebut Agrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta sebagai tantangan dalam mendorong literasi keuangan sektor pertanian RI.

    Selain itu juga diperlukan upaya meningkatkan kepercayaan lembaga keuangan untuk menyalurkan pembiayaan sektor pertanian. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong penyelesaian soal legalitas lahan hingga penguatan asuransi sektor pertanian.

    Seperti apa upaya yang dibutuhkan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan sektor pertanian? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Agrifood Analyst CNBC Indonesia Research, Emanuella Bungasmara Ega Tirta dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 07/08/2025)

  • Jangan Ketinggalan! Agak Laen Mentas di LPS Financial Festival Medan

    Jangan Ketinggalan! Agak Laen Mentas di LPS Financial Festival Medan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Medan dan sekitarnya yang mencari hiburan gratis bisa mendatangi event LPS Financial Festival 2025. Karena acara literasi keuangan bagi masyarakat ini tidak hanya berisi tokoh dan pakar di bidang keuangan, namun juga menghadirkan comedian Agak Laen di panggung hiburan.

    Rencananya, Grup Stand Up Comedy Agak Laen siap menampilkan aksi lucu mereka dalam rangkaian LPS Financial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan pada 20-21 Agustus 2025.

    Kehadiran Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga tentu akan menyemarakkan gelaran festival keuangan yang digagas Transmedia Group ini.

    LPS Financial Festival hadir untuk meningkatkan literasi keuangan, memperluas wawasan generasi muda, serta mendorong terciptanya ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui sejumlah rangkaian kegiatan edukatif dan interaktif, festival ini memiliki tujuan untuk memberdayakan generasi muda melalui pengetahuan keuangan.

    Nantinya, para peserta LPS Financial Festival Medan berkesempatan mendapat ilmu berharga dari berbagai tokoh penting di industri keuangan, mulai dari LPS hingga praktisi keuangan. Tidak hanya itu, para peserta juga akan disuguhkan hiburan dari beberapa artis atau musisi yang tampil di acara tersebut.

    Beberapa sosok terkenal turut mengisi sesi educational class di LPS Financial Festival Medan. Di antaranya adalah artis kelahiran Medan sekaligus Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Raline Shah, kemudian ada aktor Herjunot Ali, hingga Financial & Investment Expert, Michael Yeoh.

    Selain itu, beberapa tokoh penting di sektor keuangan juga akan hadir di LPS Financial Festival Medan. Di antaranya adalah Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, Pendiri CT Corp Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun.

    Tak hanya itu, LPS Festival Medan juga akan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara, M. Bobby Afif Nasution yang akan memberi keynote speech di acara tersebut. Akan hadir pula dalam acara ini adalah Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas.

    Jadi jangan sampai ketinggalan untuk menghadiri LPS Financial Festival di Medan. Segera daftarkan diri Anda segera di sini.

    Serta pantau terus Cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]