Sebelumnya, jelang pertemuan di Alaska, Trump mengatakan ia yakin Putin ingin mencapai kesepakatan, tetapi ia mengakui bahwa masih ada beberapa rintangan untuk mencapainya. “Ini benar-benar menjadi titik awal hari ini,” kata Trump kepada Bret Baier dari Fox News dalam sebuah wawancara di Air Force One. “Kami akan mengadakan pertemuan lagi jika semuanya berjalan lancar, yang akan segera terjadi. Atau kami tidak akan mengadakan pertemuan lagi sama sekali, mungkin selamanya.” (REUTERS/Jeenah Moon)
Category: CNBCindonesia.com News
-

Nonton Konser Gratis-Belajar Keuangan, Daftar LPS Financial Festival!
Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah sukses dengan perhelatan di Surabaya, LPS Financial Festival kembali hadir di Medan, Sumatera Utara, pada 20-21 Agustus 2025. Festival ini merupakan salah satu menggencarkan literasi keuangan dan mendorong sektor keuangan di Indonesia hingga semakin dikenal masyarakat.
LPS Financial Festival Medan akan diselenggarakan di Regale International Convention Center, Medan. Gelaran kali ini tidak kalah seru dengan event di Surabaya, karena selain menampilkan banyak pakar dan tokoh inspiratif, acara ini juga akan menampilkan panggung hiburan yang akan diisi oleh penyanyi dan grup musik ternama mulai dari RAN, Setia Band, Wali, hingga Judika.
Selain itu, ada DJ Herjunot Ali yang juga diharapkan bisa menambah keseruan LPS Financial Festival Medan. Ada pula Stand Up Comedy dari Agak Laen yang diharapkan makin memeriahkan acara tersebut dengan kelucuan mereka.
Sementara untuk sesi educational class acara ini akan diisi oleh Raline Shah, seorang artis kelahiran Medan yang juga Staf Khusus Komdigi. Tidak lupa, pengusaha dan artis papan atas seperti Raffi Ahmad juga akan tampil untuk memberikan inspirasi ke peserta yang ingin sukses berkarier.
Sedangkan nama-nama besar di sektor keuangan seperti Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Pengusaha Senior dan Pendiri CT Corp Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun juga akan memeriahkan festival ini di Medan.
Melalui acara ini, para peserta diharapkan mendapatkan ilmu dari berbagai tokoh-tokoh penting di industri keuangan mulai dari LPS hingga praktisi keuangan.
Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk menghadiri LPS Financial Festival di Medan. Yuk tunggu apalagi? Daftarkan diri segera di sini!
Foto: LPS Financial Festival Medan
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
-

Kupas Sepak Terjang BUMN Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran besar pada perekonomian dan menjadi salah satu motor pertumbuhan. Sepanjang 2024 pendapatan konsolidasi BUMN mencapai Rp 3.128 triliun, dengan laba bersih konsolidasi mencapai Rp 304 triliun.
Dari jumlah ini, akan ada dividen yang diterima oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sekitar Rp 114 triliun. Seperti diketahui BPI Danantara berperan mengelola aset BUMN, dan mengoptimalkan dividen serta investasi dari perusahaan pelat merah.
Kehadiran BPI Danantara, besarnya pendapatan, laba, hingga dividen BUMN semakin mengokohkan perannya sebagai motor pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, perusahaan-perusahaan pelat merah ini diharapkan dapat berkontribusi US$ 50 miliar atau setara Rp 810 triliun (asumsi kurs Rp 16.200/US$) untuk mendukung APBN.
Chief Operating Officer Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria mengatakan pengelolaan BUMN yang tepat dapat memberikan kontribusi signifikan pada fiskal dan pertumbuhan ekonomi ke depannya. Sebagai informasi, jumlah BUMN di Indonesia mencapai 1.046 perusahaan, termasuk dengan anak, cucu, hingga cicit perusahaan.
“Untuk menuju US$ 50 miliar yang diharapkan presiden tentu fundamental perusahaan kita rapikan,” sebut Dony.
BPI Danantara pun hadir di saat yang tepat, ketika tensi geopolitik dunia meningkat tajam. Hal ini pun menyadarkan banyak negara untuk bersandar pada kekuatan ekonomi dalam negeri, dan memperkuat BUMN sehingga bisa memberikan nilai tambah.
Mengingat pentingnya peran BUMN, kinerja keuangan dan capaian bisnisnya pun menjadi sorotan masyarakat. Dengan begitu, BUMN dapat menunjukan kinerjanya yang solid, serta kontribusi nyata dalam mendorong perekonomian nasional.
Untuk membedah secara rinci kinerja BUMN dan kontribusinya pada perekonomian, CNBC Indonesia mempersembahkan “Danantara BUMN Performance Report”. Dengan tema “Kiprah BUMN Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8%”, acara ini akan hadir pada Agustus-September 2025 di program Squawk Box, Profit, Power Lunch, Closing Bell, Evening Up.
Perwakilan Danantara seperti Rosan Roeslani – CEO Danantara, Pandu Patria Sjahrir – Chief Investment Officer Danantara, dan Dony Oskaria – Chief Operating Officer Danantara, akan hadir untuk membuka dan menutup rangkaian acara ini.
Jangan lewatkan Danantara BUMN Performance Report 2025 secara eksklusif dan live di CNBC Indonesia TV dan streaming di CNBCIndonesia.com.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
-

Tentara Bayaran AS Serbu Negara Bandit, Tumpas Gangster Sampai Habis
Jakarta, CNBC Indonesia – “Tentara bayaran” Amerika Serikat (AS) akan bertengger di Haiti. Ini terkait perjanjian terbaru yang dibuat pendukung terkemuka Donald Trump, Erik Prince, soal pasukan penjaga keamanan swasta di negeri itu, melalui perusahaannya Vectus Global.
Prince menyatakan telah mencapai kesepakatan 10 tahun dengan Haiti. Tak hanya mencakup “perjuangan melawan geng-geng kriminal” di negara tersebut tetapi juga mengambil peran dalam memulihkan sistem pengumpulan pajak di negeri para bandit itu.
“Kami berharap bisa merebut kendali jalan-jalan utama dan wilayah dari geng-geng dalam waktu sekitar satu tahun,” ujarnya dikutip Reuters, yang juga dimuat The Guardian, Jumat (15/8/2025).
“Salah satu ukuran keberhasilan utama bagi saya adalah ketika Anda bisa berkendara dari Port-au-Prince ke Cap Haitian dengan kendaraan biasa tanpa dihentikan oleh geng-geng,” kata Prince.
Prince tidak bersedia memberikan komentar mengenai berapa banyak uang yang akan dibayarkan pemerintah Haiti kepada Vectus Global. Ia juga enggan menyebut berapa banyak pajak yang ia harapkan dapat dikumpulkan di Haiti.
Sebenarnya, Vectus mulai beroperasi di Haiti pada bulan Maret. Awalnya, perusahaan tersebut sudah berjaga-jaga di Haiti, menggunakan drone untuk melawan gangster.
Seorang sumber yang mengetahui operasi Vectus di sana mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut akan mengintensifkan upaya melawan bandit beberapa minggu mendatang. Vectus akan bekerja sama dengan polisi Haiti dan mengerahkan beberapa ratus pejuang terlatih dari AS, Eropa, dan El Salvador yang memiliki keahlian sebagai penembak jitu, spesialis intelijen dan komunikasi, serta menggunakan helikopter dan kapal.
Namun, keterlibatan jangka panjang dan peran dalam pengumpulan pajak baru pertama kali dilaporkan. Presiden baru dewan transisi Haiti, Laurent Saint-Cyr, tidak menanggapi permintaan komentar.
Perlu diketahui, Prince sendiri awalnya seorang mantan anggota U.S. Navy Seal. Ia mendirikan perusahaan keamanan militer Blackwater pada tahun 1997.
Ia menjual perusahaan tersebut pada tahun 2010 setelah beberapa karyawannya dihukum karena secara tidak sah membunuh 14 warga sipil tak bersenjata saat mengawal konvoi kedutaan AS di Lapangan Nisour, Baghdad, Irak. Namun, para pelaku tersebut diampuni oleh Trump selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih.
Sejak Trump kembali ke Gedung Putih, Prince telah memberikan saran kepada Ekuador mengenai cara memerangi geng kriminal. Ia juga mencapai kesepakatan dengan Republik Demokratik Kongo untuk membantu mengamankan dan mengenakan pajak atas kekayaan mineralnya.
“Sulit membayangkan mereka beroperasi tanpa persetujuan dari pemerintahan Trump,” kata kepala program Haiti di Global Initiative Against Transnational Organized Crime, Romain Le Cour Grandmaison, yang berbasis di Jenewa, Swiss.
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
-

Negara Terkaya Loyo ‘Diubek-ubek’Trump, Pertumbuhan Melambat Tajam
Jakarta, CNBC Indonesia – Pertumbuhan ekonomi Swiss melambat tajam pada Kuartal-II (Q2) 2025. Ekspor menurun setelah perusahaan-perusahaan bergegas menimbun barang menjelang ancaman tarif baru Amerika Serikat (AS).
Perlu diketahui, ekonomi negara tersebut bergantung pada ekspor. Namun sektor itu hanya tumbuh 0,1% pada periode April-Juni dibandingkan dengan Kuartal-I (Q1), ketika tumbuh sebesar 0,8%.
“Kinerja negatif di sektor industri telah diimbangi oleh keuntungan di sektor jasa,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip Jumat (15/8/2025).
Pertumbuhan telah meningkat pesat dalam tiga bulan pertama tahun ini karena pengiriman barang farmasi ke AS. Ekspor utama itu melonjak untuk mengantisipasi serangan tarif Presiden Donald Trump.
“Pertumbuhan melambat secara signifikan di Swiss pada kuartal kedua karena tarif front-running mereda,” kata ekonom Eropa di perusahaan riset Capital Economics yang berbasis di London, Adrian Prettejohn.
“Kami menduga perlambatan ini akan paling terasa di industri farmasi, setelah perusahaan-perusahaan bergegas mengekspor barang ke AS pada kuartal pertama,” ujarnya.
Trump memberlakukan tarif “dasar” sebesar 10% untuk impor dari seluruh dunia pada bulan April. Ia memperingatkan bahwa puluhan negara, termasuk Swiss, akan menghadapi pungutan yang lebih tinggi lagi.
Ekspor barang Swiss turun 5,3% pada Q2 dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini karena pengiriman produk kimia dan farmasi menurun. Namun, ekspor jam tangan melonjak pada bulan April karena importir AS bergegas membangun stok mereka setelah Trump memperingatkan bahwa Swiss dapat dikenakan tarif sebesar 31%.
Trump sendiri mengejutkan Swiss dengan menandatangani bea masuk yang lebih besar, yaitu 39%, pada 1 Agustus. Tarif ini lebih dari dua kali lipat tarif yang dikenakan pada Uni Eropa (UE) dan para pesaingnya di Jepang.
Pemerintah Swiss masih berharap dapat menegosiasikan tarif yang lebih rendah setelah perundingan terakhir di Washington gagal mengubah keputusan pemerintah AS. Meskipun produk farmasi sejauh ini terhindar dari tarif, pemimpin AS tersebut telah mengancam akan mengenakan tarif hingga 250 persen pada seluruh sektor jika harga obat tidak turun.
“Perekonomian kemungkinan hanya akan tumbuh perlahan dalam beberapa kuartal mendatang karena tarif AS yang tinggi dan ketidakpastian bisnis yang meningkat membebani ekspor dan investasi,” kata Prettejohn.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
-

Demo Anti-pemerintah Chaos, Jalan Ditutup-Polisi Tembak Gas Air Mata
Foto Internasional
Demo Anti-pemerintah Chaos, Jalan Ditutup-Polisi Tembak Gas Air Mata
News
1 jam yang lalu




