Category: CNBCindonesia.com News

  • Demo Buruh di DPR Batal Dihadiri 10.000 Massa, Said Iqbal Bilang Ini

    Demo Buruh di DPR Batal Dihadiri 10.000 Massa, Said Iqbal Bilang Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan masa buruh yang melakukan aksi demo di depan Gedung DPR RI hanya sekitar 5.000 buruh, dari targetnya 10.000 massa.

    Said Iqbal mengatakan alasan mengapa masa demo hanya sekitar 5.000 orang yakni karena sengaja disebar aksinya di beberapa daerah.

    “Jumlah masa hanya sekitar 5.000 orang karena kita kurangi jumlahnya yang demo di depan DPR dan kami sebar di beberapa daerah,” kata Said Iqbal kepada CNBC Indonesia.

    Foto: Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyampaikan orasi saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (28/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
    Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyampaikan orasi saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (28/8/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    Selain itu, adapula buruh yang sudah diarahkan untuk tidak ikut turun aksi di depan DPR.

    “Ada serikat lain yang diarahkan oleh pemimpinnya untuk tidak ikut turun demo, saya heran kok masih ada pemimpin buruh seperti itu,” tegasnya.

    Begitu juga perubahan aksi, di mana awalnya aksi demo dilakukan di dua tempat yakni di depan DPR RI dan Istana Negara. Namun, pada akhirnya hanya dilakukan di depan DPR RI.

    “Di DPR saja, karena keterbatasan waktu,” terang Said Iqbal.

    (chd/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Kopra by Mandiri, Platform Pengelolaan Keuangan Bisnis Terdepan

    Video: Kopra by Mandiri, Platform Pengelolaan Keuangan Bisnis Terdepan

    Jakarta, CNBC Indonesia- Sejak diluncurkan pada 2021, Kopra by Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sukses membuktikan diri sebagai solusi wholesale terdepan di Indonesia. Dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 100 triliun atau setara dengan nilai produk domestik bruto (PDB) harian nasional, Kopra by Mandiri sukses menjadi solusi utama bagi nasabah dalam mengelola keuangan bisnis.

    Selengkapnya dalam A Minute Insight CNBC Indonesia (Kamis, 28/08/2025) berikut ini.

  • Anggota Legislatif Mau Tonjok Jurnalis di Depan Umum, Ini Penyebabnya

    Anggota Legislatif Mau Tonjok Jurnalis di Depan Umum, Ini Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang politisi senior Australia yang juga anggota legislatif memicu kecaman publik setelah mengancam seorang jurnalis dalam konferensi pers di Brisbane, Kamis (28/8/2025), ketika isu soal latar belakang keturunannya disinggung.

    Bob Katter (80), anggota parlemen veteran sekaligus pendiri Katter’s Australian Party, terlihat mengacungkan tinju dan memperingatkan bahwa ia pernah memukul orang karena menyebut dirinya berdarah Lebanon.

    Dilansir Reuters, insiden itu terjadi di luar gedung parlemen negara bagian Queensland saat Katter menggelar konferensi pers untuk membicarakan rencananya menghadiri March For Australia, sebuah aksi antiimigrasi yang dijadwalkan berlangsung di sejumlah kota pada Minggu mendatang.

    Ketegangan memuncak ketika seorang jurnalis dari Channel Nine, Josh Bavas, menyinggung soal asal-usul Katter.

    “Anda punya darah Lebanon juga,” kata Bavas.

    Katter langsung memotong dan berteriak, “Jangan katakan itu! Karena itu membuat saya marah, dan saya sudah pernah memukul orang di mulut karena mengatakan itu. Keluarga saya sudah berada di sini selama 140 tahun.”

    Dengan nada tinggi, Katter menambahkan bahwa dirinya sedang “menahan diri hari ini” karena tidak sampai melakukan kekerasan terhadap Bavas. Kamera televisi menangkap momen ketika pria berusia 80 tahun itu mendekat ke jurnalis sambil mengacungkan tinjunya dan menyebut Bavas sebagai “rasis.”

    Bavas kemudian menyampaikan pernyataan resmi menanggapi ancaman tersebut.

    “Selama hampir 20 tahun saya berkarier di jurnalisme, saya belum pernah mengalami reaksi seperti itu dari seorang wakil rakyat,” ujarnya.

    Sikap Katter langsung menuai kritik keras dari media. Fiona Dear, direktur berita dan urusan aktual di perusahaan induk Channel Nine, menyebut ancaman itu tidak bisa diterima.

    “Tuduhan rasisme itu tidak berdasar dan menyinggung. Kami mendesak Katter untuk segera meminta maaf,” kata Dear.

    Dalam konferensi pers tersebut, jurnalis lain sempat menegaskan kembali bahwa ancaman kepada wartawan merupakan hal yang tidak pantas.

    “Menurut saya, cukup ofensif mengancam seorang jurnalis,” ujar seorang reporter.

    Pernyataan itu hanya ditanggapi singkat oleh putra Katter, Robbie Katter, yang juga anggota parlemen negara bagian Queensland.

    “Pesan diterima,” kata Robbie.

    Bob Katter dikenal sebagai salah satu anggota parlemen federal paling senior di Australia, dengan reputasi yang eksentrik. Ia sudah lebih dari lima dekade aktif di dunia politik.

    Pada 2017, ia pernah menjadi sorotan global setelah wawancara televisinya mendadak viral. Saat itu, ketika ditanya mengenai isu pernikahan sesama jenis, Katter menjawab ia tidak punya waktu membahasnya karena “setiap tiga bulan, ada orang yang dicabik-cabik buaya di Queensland utara.”

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Kejagung Sita Rumah Riza Chalid

    Video: Kejagung Sita Rumah Riza Chalid

    Video

    Video: Kejagung Sita Rumah Riza Chalid

    News

    3 jam yang lalu

  • Skandal “Pahlawan” Rusia Tipu Putin di Medan Perang, Nekat Lakukan Ini

    Skandal “Pahlawan” Rusia Tipu Putin di Medan Perang, Nekat Lakukan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Letkol Konstantin Frolov, salah satu pahlawan perang Rusia yang paling dihormati, kini terungkap sebagai dalang di balik skema penipuan besar. Hal ini terkait kompensasi uang luka dalam perang di Ukraina.

    Mengutip Fox News, dijuluki “sang Algojo” karena keahlian menembak jitunya, Frolov dituduh membantu pasukannya menyedot hampir US$2,5 juta (Rp36,8 miliar) melalui skema penipuan militer. Aksi ini dilakukan bahkan dengan melibatkan komandan lainnya.

    Skandal ini mencuat pada musim panas lalu setelah seorang pelapor memberi tahu pihak berwenang. Frolov ditangkap pada Juni 2024, disusul oleh Gorodilov sebulan kemudian. Keduanya kini menghadapi tuduhan penipuan.

    “Frolov dan seorang mantan komandan brigade, Artem Gorodilov, terlibat dalam kasus ini,” tulis surat kabar Rusia, Kommersant, dikutip Rabu (27/8/2025).

    Frolov diduga mengarang tindakan heroiknya. Ini termasuk mengaku telah selamat dari lima luka ringan dan dua luka serius selama perang tiga tahun di Ukraina.

    Tindakan heroiknya yang direkayasa ini membuatnya mendapatkan empat “Orders of Courage”-salah satu penghargaan tertinggi Rusia-dan dua medali keberanian lainnya. Namun, para penyelidik kini menuduh bahwa semua luka tersebut direkayasa.

    Frolov bahkan dilaporkan mengaku telah memerintahkan tentaranya untuk menembaknya dengan sengaja. Namun, ia juga telah memastikan peluru tidak mengenai organ vitalnya sehingga tidak menyebabkan kematian.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Potret Militer AS Terjun di Negara Asia, Bersiap Perang Skala Penuh

    Potret Militer AS Terjun di Negara Asia, Bersiap Perang Skala Penuh

    FOTO Internasional

    Potret Militer AS Terjun di Negara Asia, Bersiap Perang Skala Penuh

    News

    4 jam yang lalu

  • Resmi Dirombak, Ini Daftar Direksi & Komisaris Terbaru PGN

    Resmi Dirombak, Ini Daftar Direksi & Komisaris Terbaru PGN

    Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten milik BUMN, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) telah merubah susunan pengurus perusahaan sektor migas tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Rabu, 27 Agustus 2025.

    Keputusan RUPSLB tersebut telah kuorum atau memperoleh hasil pemungutan suara sebesar 77,98% yang selesai pada pukul 20:44 WIB.

    Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman mengatakan, formasi kepemimpinan PGN yang baru diharapkan dapat menahkodai PGN dalam menghadapi tantangan-tantangan volatilitas perekonomian dan sektor energi. Apalagi, peran utama PGN dalam menyalurkan gas bumi untuk seluruh sektor pelanggan tentunya terus berkelanjutan.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi yang telah mengantarkan PGN untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

    Ia menambahkan, harapannya pengurus yang baru juga berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi demi keterjangkauan masyarakat dengan gas bumi.

    “Diversifikasi bisnis gas bumi juga akan terus berkembang untuk mengoptimalkan peran gas bumi dalam rangka percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission. Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder akan memperkuat PGN untuk mencapai target-target pemanfatan gas bumi untuk ketahanan energi nasional,” tutup Fajriyah.

    Berdasarkan hasil RUPSLB, berikut perubahan pengurus Perseroan yang baru:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Tony Setia Boedi Hoesodo
    Komisaris : Edward Omar Sharif Hiariej
    Komisaris : Rambe Kamarulzaman
    Komisaris : Thanon Aria Dewangga
    Komisaris Independen : Conny Lolyta Rumondor
    Komisaris Independen : Widjono Hardjanto

    Dewan Direksi

    Direktur Utama : Arief Kurnia Risdianto
    Direktur Keuangan : Catur Dermawan
    Direktur Komersial : Aldiansyah Idham
    Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Mirza Mahendra
    Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Hery Murahmanta
    Direktur Manajemen Risiko : Eri Surya Kelana
    Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Rachmat Hutama.

    Foto: Dok. PGN
    Arief Setiawan Handoko (Dirut lama PGN) bersama Direktur Utama PGN baru terpilih Arief Kurnia Risdianto (kanan).

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Urusan Perut 8 Miliar Lebih Manusia Bumi Dihantui Perubahan Iklim

    Urusan Perut 8 Miliar Lebih Manusia Bumi Dihantui Perubahan Iklim

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produksi tanaman pangan, khususnya serealia atau biji-bijian diprediksi melonjak 3% pada periode tahun 2025-2026, menjadi 2,377 miliar ton. Produksi jagung disebut cetak pertumbuhan tertinggi.

    Sementara, produksi gandum dunia pada 2025-2026 diperkirakan naik menjadi 811 juta ton, lebih tinggi dari 800 juta ton tahun sebelumnya.

    Namun, di balik kabar positif itu, para peneliti memberi peringatan, yakni iklim ekstrem kian sering terjadi dan berpotensi memangkas hasil panen di banyak wilayah.

    Disebutkan, pelaku industri biji-bijian global tengah menyoroti adanya variabel negatif iklim yang semakin meningkat, dan memengaruhi setiap hektare. Sementara, ada sekitar 8,2 miliar orang di seluruh bumi yang harus diberi makan. Dan, terus bertambah.

    Demikian melansir World Grain yang membahas tantangan tekanan tanaman pangan di tengah perubahan iklim yang semakin meningkat.

    Tulisan itu mengutip hasil analisis University of Illinois yang menunjukkan, produksi pangan dunia memang menunjukkan peningkatan konstan setiap tahunnya, dalam periode tahun 1981-2022. Hanya saja, di tingkat lokal, perubahan iklim menyebabkan hasil panen, secara konstan, juga mengalami penurunan.

    Disebutkan, meski ada penurunan variabilitas atau keberagaman hasil panen, terutama jagung dan kecelai, namun diduga tak memiliki korelasi antarwilayah akibat perubahan iklim.

    Presiden dan ahli meteorologi pertanian senior di World Weather, Inc Drew Lerner menyatakan, dengan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, bumi mungkin saja tidak benar-benar kekurangan biji-bijian atau minyak nabati.

    “Saya pikir dengan cuaca ekstrem dan kerusakan yang ditimbulkannya, dengan semua publisitasnya, mudah untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kita mungkin tidak dapat menanam cukup banyak tanaman di masa depan, tetapi saya ragu untuk melakukannya,” katanya, seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (27/8/2025).

    “Saya pikir ada tempat-tempat di planet ini yang mungkin tidak bisa berproduksi seperti dulu, tetapi akan ada tempat-tempat lain yang akan lebih baik. Saya pikir, secara keseluruhan, kita masih bisa sukses,” sambungnya.

    Di sisi lain, studi yang dilakukan Universitas Stanford yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada bulan Mei melaporkan, cuaca panas dan kekeringan yang sering terjadi telah menurunkan hasil panen. Terutama untuk biji-bijian utama seperti gandum, jelai, dan jagung.

    Studi itu memperkirakan, hasil panen jelai, jagung, dan gandum global 4-13% lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi tidak ada tren iklim seperti sekarang.

    “Dalam banyak hal, perubahan yang dialami petani sepenuhnya sejalan dengan prediksi model iklim, sehingga dampak keseluruhannya seharusnya tidak mengejutkan,” ujar Analis Riset di Pusat Keamanan Pangan dan Lingkungan (FSE) Stanford, Stefania Di Tommaso.

    Studi tersebut juga menyoroti paradoks iklim, di mana kadar karbon dioksida yang lebih tinggi memang dapat meningkatkan hasil panen, tetapi justru mengurangi kualitas gizi biji-bijian, termasuk protein dan zat mikro penting pada gandum maupun beras.

    Kekhawatiran lain datang dari aspek produktivitas jangka panjang. Laboratorium Inovasi Sereal Tahan Iklim (CRCIL) di Kansas State University mencatat perlambatan pertumbuhan produktivitas pertanian global.

    “Tahun lalu, Laporan Produktivitas Pertanian Global menemukan bahwa produktivitas pertanian hanya meningkat 0,7% per tahun selama 10 tahun terakhir, dan ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia di masa depan,” tegas Dr. Tim Dalton, direktur sementara CRCIL.

    Secara umum, tanaman bisa memperoleh manfaat dari kadar karbon dioksida (CO2) yang lebih tinggi, proses yang dikenal sebagai “pemupukan karbon”. Kedelai, beras, dan gandum mendapat peningkatan signifikan, sementara jagung hanya sedikit terbantu, terutama saat kekeringan.

    Meski begitu, Lerner menekankan, iklim ditentukan banyak faktor, mulai dari komposisi atmosfer, letusan gunung berapi, hingga siklus alam seperti El Niño, La Niña, Osilasi Arktik, maupun Osilasi Atlantik Utara. “”Yang menentukan cuaca kita pada hari tertentu adalah di mana kita berada dalam setiap siklus tersebut dan siklus mana yang memiliki pengaruh paling besar,” ujarnya.

    Ia menegaskan pemanasan atmosfer sudah pasti terjadi. “Pemanasan atmosfer dan pemanasan lautan memiliki banyak implikasi,” kata Lerner.

    Menurutnya, laut yang lebih hangat memicu penguapan tinggi, menghasilkan badai lebih besar, hujan lebih deras, dan membuat hasil panen kian sulit diprediksi. “Jadi, curah hujannya lebih tinggi, suhunya lebih hangat, dan karbon dioksidanya lebih tinggi, dan semua itu akan benar-benar mengendalikan potensi hasil panen di seluruh dunia,” tambahnya.

    Dampak nyata sudah terlihat. Panen gandum Australia pada 2024 anjlok 22% akibat kekeringan, Rusia mengalami rekor panas yang menurunkan hasil dan protein gandum dua musim terakhir, sementara di India proyeksi menunjukkan peningkatan suhu 2,5°-4,9°C dapat memangkas hasil gandum 41-52% dan beras 32-40%.

    Laporan Bank Dunia 2019 juga memperingatkan Asia Tengah akan menjadi kawasan paling rentan, sedangkan laporan IPCC menyebut pemanasan 1,5°C saja bisa memangkas lahan cocok tanam jagung hingga 40% di Afrika sub-Sahara.

    Namun, Lerner menilai adaptasi membuat sebagian petani tetap bertahan. Ia mencontohkan Amerika Serikat yang tetap mencatat hasil baik meski sering kering.

    “Hibridanya telah berubah dan kami, melalui genetika, mampu membuat tanaman ini lebih efisien dalam memanfaatkan curah hujan dan lebih toleran terhadap periode kekeringan,” ujarnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Xi Jinping Tolak Ikut Diskusi AS-Rusia soal Nuklir, Kenapa?

    Xi Jinping Tolak Ikut Diskusi AS-Rusia soal Nuklir, Kenapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – China mengatakan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Hal ini dilontarkan setelah Presiden Donald Trump menyatakan harapannya untuk memasukkan Beijing dalam negosiasi.

    Dalam sebuah pernyataan, Rabu (27/8/2025), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengatakan bahwa “tidak masuk akal dan tidak realistis” untuk mengharapkan China berpartisipasi dalam negosiasi perlucutan senjata nuklir trilateral dengan AS dan Rusia. Ia mengaku Beijing belum dalam tingkatan sebesar kedua negara terkait nuklir.

    “China dan Amerika Serikat sama sekali tidak berada pada tingkat yang sama dalam hal kemampuan nuklir,” kata Guo, dilansir AFP.

    “Negara-negara dengan persenjataan nuklir terbesar harus sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab khusus dan utama mereka untuk perlucutan senjata nuklir,” katanya.

    Beijing mengatakan mereka pada prinsipnya mendukung perlucutan senjata tetapi secara teratur menolak undangan Washington untuk bergabung dalam pembicaraan AS-Rusia tentang pengurangan persenjataan nuklir mereka.

    “China memiliki senjata nuklir pada tingkat minimum yang diperlukan untuk keamanan nasional, dan tidak terlibat dalam perlombaan senjata dengan negara mana pun,” tuturnya.

    Sebelumnya, pada Senin, Trump mengatakan bahwa Washington sedang berusaha untuk mengupayakan denuklirisasi dengan kedua negara. Hal ini untuk menghentikan perkembangan senjata nuklir yang pesat.

    “Saya pikir denuklirisasi adalah tujuan yang sangat besar. Tapi Rusia bersedia melakukannya dan saya pikir China juga akan bersedia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

    Rusia dan AS, yang merupakan mantan saingan Perang Dingin, memiliki hampir 90% senjata nuklir dunia di antara mereka. Namun Moskow menarik diri dari perjanjian kontrol senjata terakhir yang tersisa dengan Washington pada tahun 2023.

    Menurut perkiraan tahun 2024 oleh Stockholm International Peace Research Institute, Amerika Serikat memiliki 3.708 hulu ledak nuklir dan Rusia 4.380, tidak termasuk hulu ledak yang sudah tidak digunakan.

    China memiliki 500 hulu ledak nuklir, 90 lebih banyak dari tahun 2023. Di belakang mereka adalah Prancis (290) dan Inggris (225).

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sah! Direksi PGN Dirombak, Arief Kurnia Risdianto Jadi Direktur Utama

    Sah! Direksi PGN Dirombak, Arief Kurnia Risdianto Jadi Direktur Utama

    Jakarta, CNBC Indonesia –  PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Rabu (27/08/25) di Kantor PGN, Jakarta dengan agenda tunggal Perubahan Pengurus Perseroan. RUPSLB berlangsung hingga pukul 20.44 WIB.

    Keputusan RUPSLB yang berdasarkan sekitar 77,98 % dari hasil pemungutan suara pemegang saham yang hadir, menetapkan perubahan pengurus Perseroan sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Tony Setia Boedi Hoesodo
    Komisaris : Edward Omar Sharif Hiariej
    Komisaris : Rambe Kamarulzaman
    Komisaris : Thanon Aria Dewangga
    Komisaris Independen : Conny Lolyta Rumondor
    Komisaris Independen : Widjono Hardjanto

    Direksi

    Direktur Utama : Arief Kurnia Risdianto
    Direktur Keuangan : Catur Dermawan
    Direktur Komersial : Aldiansyah Idham
    Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Mirza Mahendra
    Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Hery Murahmanta
    Direktur Manajemen Risiko : Eri Surya Kelana
    Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Rachmat Hutama.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi yang telah mengantarkan PGN untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman.

    Formasi kepemimpinan PGN yang baru diharapkan dapat menahkodai PGN untuk semakin solid dan lincah dalam menghadapi tantangan-tantangan volatilitas perekonomian dan sektor energi. Peran utama PGN dalam menyalurkan gas bumi untuk seluruh sektor pelanggan tentunya terus berkelanjutan.

    PGN juga berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi demi keterjangkauan masyarakat dengan gas bumi. Inisiatif baru mengiringi langkah PGN dalam menjalankan core bisnis, dengan harapan dapat memberikan added value gas bumi bagi negara dan masyarakat.

    “Diversifikasi bisnis gas bumi juga akan terus berkembang untuk mengoptimalkan peran gas bumi dalam rangka percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission. Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder akan memperkuat PGN untuk mencapai target-target pemanfatan gas bumi untuk ketahanan energi nasional,” tutup Fajriyah.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]