Category: CNBCindonesia.com News

  • Breaking News: Sukabumi Diguncang Gempa Magnitudo 4,6

    Breaking News: Sukabumi Diguncang Gempa Magnitudo 4,6

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sukabumi, Jawa Barat diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,6. BMKG mencatat, gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami.

    Mengutip laporan BMKG dalam akun resmi twitternya atau X menyatakan, bahwa gempa bumi di Sukabumi ini terjadi pada pukul 20:26 WIB.

    Lokasi titik gempa berada di 7.50 lintang selatan dan 106.65 bujur timur.

    Titik gempa berada di jarak 57 km arah tenggara Kabupaten Sukabumi. Gempa memiliki kedalaman 31 km

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tegas BMKG, Rabu (9/10/2025)

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Stok BBM Kembang Kempis, Ini Dampaknya Bagi BP-AKR

    Stok BBM Kembang Kempis, Ini Dampaknya Bagi BP-AKR

    Jakarta, CNBC Indonesia – BP-AKR mengevaluasi kondisi dari pengembangan bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada tahun ini. Hal ini menyusul menipisnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin yang dijual perusahaan dalam sepekan terakhir.

    Direktur Utama BP-AKR Vanda Laura mengatakan bahwa perusahaan berencana membuka sebanyak 10 SPBU baru pada tahun ini. Namun, rencana tersebut masih dilihat secara jeli oleh perusahaan, mengingat ketersediaan pasokan BBM untuk SPBU.

    “Ya untuk saat ini tentunya kan masih melihat situasi dan kondisi. Kalau misalnya SPBU kami buka pun juga kalau nggak ada barangnya kan juga sayang ya. Itu yang menjadi perhatian kami juga sih,” ujar Vanda ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (10/9/2025).

    Alih-alih menambah impor baru, pemerintah mendorong agar Badan Usaha swasta melakukan proses sinkronisasi dengan pihak PT Pertamina (Persero). Dimana dalam proses ini, Badan Usaha swasta didorong untuk membeli BBM dari Kilang Pertamina.

    Vanda pun mengakui bahwa opsi untuk membeli BBM langsung dari Pertamina memang menjadi pembahasan dalam pertemuan bersama Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung pada hari ini. Namun demikian, rencana tersebut belum final.

    Menurut Vanda, sebelum mengambil keputusan tersebut, pihaknya masih perlu melakukan sejumlah evaluasi lebih lanjut dan melakukan antisipasi apabila terdapat risiko dan hal lain sebagainya.

    “Masing-masing perusahaan itu pasti punya spesifikasi dan standarnya sendiri-sendiri ya. Kami akan serahkan requirements yang kami punya. Ya nanti akan dibicarakan. Yang mesti dievaluasi juga dari tim Pertaminanya juga.

    Mungkin yang tim teknisnya pasti akan lebih memahaminya,” tambahnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Jadi Menteri Koperasi, Ini Perintah Prabowo ke Ferry Juliantono

    Video: Jadi Menteri Koperasi, Ini Perintah Prabowo ke Ferry Juliantono

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengungkapkan sejumlah arahan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto setelah dirinya resmi menjabat sebagai Menteri Koperasi.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 10/09/2025) berikut ini.

  • ESDM Ungkap Alasan Stok BBM di SPBU Swasta Bisa Kosong

    ESDM Ungkap Alasan Stok BBM di SPBU Swasta Bisa Kosong

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan alasan kosongnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta dalam beberapa pekan terakhir.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Laode Sulaeman menjelaskan bahwa menipisnya stok BBM pada badan usaha swasta tersebut terjadi karena adanya peralihan pengguna BBM subsidi ke BBM non subsidi.

    Hal ini diungkapkannya setelah melakukan pertemuan dengan badan usaha penyedia BBM, yakni Pertamina dan Shell, BP-AKR, serta Vivo Energy Indonesia pada Selasa (9/9/2025) di kantor Ditjen Migas, Jakarta.

    “Itu kan dinamika yang terjadi, kan memang ada shifting ya, yang tadinya banyak pengguna RON 90 ada shifting ke RON yang lain. Sebenarnya ini dinamika konsumsi saja,” ungkap Laode.

    Oleh sebab itu, guna mengatasi kondisi tersebut, pemerintah melakukan proses sinkronisasi pasokan BBM. Dalam proses sinkronisasi ini, badan usaha swasta didorong untuk membeli BBM dari Pertamina.

    “Tadi setelah rapat, nanti akan disusul dengan surat dari saya menyampaikan untuk istilahnya sinkronisasi karena di sana ada sinkronisasi volume dan ada sinkronisasi spesifikasi. Spesifikasi tadi sudah saya bacakan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung juga sempat membeberkan biang kerok menipisnya stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, seperti Shell dan BP-AKR dalam beberapa pekan terakhir.

    Menurut dia, menipisnya stok BBM badan usaha swasta terjadi seiring adanya peralihan konsumsi BBM subsidi ke non-subsidi dengan volume mencapai 1,4 juta kiloliter (KL). Hal ini disebabkan oleh penerapan kewajiban penggunaan QR Code untuk pembelian BBM bersubsidi di SPBU Pertamina.

    “Jadi ini terjadi peningkatan. Menurut hitungan kami itu shifting yang terjadi itu sekitar 1,4 juta kilo liter, ini BBM ke non subsidi. Jadi itu yang menyebabkan itu ada peningkatan permintaan untuk badan swasta,” ungkap Yuliot ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (3/9/2025).

    Yuliot mengatakan, banyak masyarakat yang sejatinya belum melakukan pendaftaran QR Code untuk mengisi BBM subsidi. Ini terjadi lantaran kapasitas mesin (CC) kendaraan yang mereka miliki tidak sesuai ketentuan, sehingga akhirnya beralih menggunakan BBM non-subsidi.

    “Sementara masyarakat karena itu perlu mendaftar, kemudian mereka juga mungkin itu CC kendaraannya tidak sesuai, terjadi shifting yang tadinya dari subsidi Pertalite itu menjadi non subsidi,” katanya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video:Chaos di Nepal, Massa Gen Z Bakar Rumah Politisi hingga Parlemen

    Video:Chaos di Nepal, Massa Gen Z Bakar Rumah Politisi hingga Parlemen

    Jakarta, CNBC Indonesia – Demonstrasi berujung kerusuhan besar terjadi di Nepal. Protes telah menyeruak di seluruh negeri sejak Kamis pekan lalu dan makin menggila hingga sekarang. Senin (8/9), dilaporkan bagaimana aksi keras polisi membubarkan demonstran membuat 19 orang tewas.

    Suasana semakin mencekam pascalarangan media sosial picu gelombang protes yang meluas jadi perlawanan antikorupsi. Dilansir dari Reuters, rekaman video menunjukkan demonstran antikorupsi di Nepal merusak dan membakar kediaman pribadi mantan Perdana Menteri K.P. Sharma Oli yang telah mengundurkan diri, pada Selasa (9/8).

    Selain itu, gedung parlemen Nepal juga dibobol dan dibakar oleh massa. Kekacauan pun turut membuat Bandara Internasional Kathmandu ditutup.

  • Soal Reshuffle Menkeu, Ekonom Pastikan Fundamental Ekonomi RI Sehat

    Soal Reshuffle Menkeu, Ekonom Pastikan Fundamental Ekonomi RI Sehat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Purbaya Yudhi Sadewa telah resmi dilantik menjadi Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada Senin (8/9/2025). Serah terima jabatan antara keduanya pun juga telah dilakukan pada Selasa (9/9/2025).

    Pergantian yang terjadi di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian dan tekanan pasar keuangan, sejumlah ekonom menilai fondasi makroekonomi Indonesia masih cukup kuat. Namun para ekonom mengingatkan bahwa momen reshuffle dapat menimbulkan risiko baru, terutama terkait kredibilitas fiskal dan kepercayaan investor.

    Kepala Departemen Makroekonomi Indef, Muhammad Rizal Taufikurrahman menilai kondisi fundamental Indonesia relatif sehat. Pertumbuhan moderat, inflasi terkendali, dan sistem perbankan solid. Namun dirinya menyoroti kenaikan risk premium akibat ketidakpastian arah kebijakan pasca pergantian Menteri Keuangan.

    “Artinya, keseimbangan risiko saat ini lebih ditentukan oleh kredibilitas jangkar kebijakan yakni disiplin defisit kurang dari 3% terhadap PDB, konsistensi APBN, dan koordinatif fiskal-moneter ketimbang sekadar narasi optimism,” ujar Rizal kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/9/2025).

    Rizal mengatakan, bila respons kebijakan cepat, terukur, dan berbasis aturan akan menurunkan persepsi risiko. Tetapi jika sinyal pemerintah tidak jelas arahnya, volatilitas rupiah maupun yield obligasi akan cepat menekan ruang fiskal.

    Maka dari itu, menurutnya, dari sudut stabilitas pasar, pergantian Menteri Keuangan ini tidak ideal. Pasalnya menambah ketidakpastian kebijakan saat volatilitas tinggi.

    “Namun dampaknya bisa dinetralisir apabila dalam hitungan hari Menkeu baru menegaskan 3% sebagai hard ceiling, mempublikasikan peta jalan pembiayaan program yang kredibel, dan memperlihatkan rencana eksekusi APBN yang sequenced dan doable. Dengan demikian, penting kiranya, bahwa kredibilitas ditentukan oleh aturan dan eksekusi, bukan figur semata,” ujarnya.

    Namun Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai tren fiskal Indonesia justru mengkhawatirkan. Penerimaan negara terbatas, sementara belanja terus melejit karena program prioritas dan pembayaran bunga utang yang membengkak.

    “Burden sharing SBN memperburuk situasi dengan meningkatkan ketergantungan kita terhadap utang,” ujar Wijayanto kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/9/2025).

    Wijayanto menilai pergantian Menteri Keuangan di periode krusial ini justru memperbesar risiko. Menurutnya, kinerja Sri Mulyani sebenarnya relatif memuaskan, sehingga pergantian seharusnya dilakukan setelah 2026, bukan saat memasuki masa berat pembiayaan.

    “Tahun 2026 adalah tahun terberat dimana kita perlu refinancing utang dan menerbitkan utang baru senilai Rp 1.400 T; investor confidence sangat diperlukan. Jika memang harus mengganti, idealnya pasca 2026. Saya pribadi menilai sesungguhnya kinerja bu Sri Mulyani relatif memuaskan,” ujarnya.

    Di sisi lain Ekonom Center for strategic and international Studies (CSIS), Riandy Laksono menilai masalah ekonomi Indonesia tidak hanya soal stabilitas makro, tetapi juga lemahnya sektor riil dan ketenagakerjaan. Industri manufaktur belum kompetitif dibandingkan negara pesaing, sehingga penciptaan lapangan kerja tidak maksimal.

    “Dampaknya sektor industri yang lemah adalah penciptaan lapangan kerja juga jadinya tidak bisa terlalu masif, apalagi pekerjaan yang berkualitas. Sekarang ini masyarakat banyak bekerja di sektor jasa yang tidak terlalu produktif, termasuk gig economy seperti ojol. Ini yang harus menjadi concern,” ujar Riandy kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/9/2025).

    Terkait pergantian Menteri Keuangan, Riandy melihat faktor politik ikut berperan. Dirinya menyebut langkah Presiden sebagai bagian dari meredam protes publik, sekaligus momentum berpisahnya jalan Presiden Prabowo Subianto dengan Sri Mulyani.

    “Tidak ada waktu yang benar-benar tepat, saya melihat ini sebagai upaya presiden meredam protes yang beredar termasuk untuk statement yang dirasa oleh publik tone deaf yang juga sempat dilontarkan oleh menteri keuangan, walau dengan level yang jauh lebih mild daripada statement anggota DPR yang bermasalah,” ujarnya.

    Sementara itu, Chief Economist Permata Bank Josua Pardede menjelaskan meskipun fundamental ekonomi masih stabil, pasar finansial sangat sensitif terhadap sinyal kebijakan. Seperti pelemahan rupiah pasca pengumuman reshuffle, kenaikan imbal hasil SBN, serta koreksi IHSG menunjukkan bahwa transmisi dari sisi kepercayaan pasar dapat cepat menekan variabel makro keuangan bila komunikasi kebijakan tidak solid.

    “Dengan kata lain, fondasi makro masih memadai, tetapi penyangga kepercayaan pasar harus segera diperkuat agar volatilitas jangka pendek tidak berubah menjadi pelemahan yang berkepanjangan,” ujar Josua kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/9/2025).

    Menurutnya, langkah kunci pemerintah adalah mempercepat komunikasi kebijakan. Kejelasan outlook defisit fiskal, rencana pembiayaan utang, serta pola komunikasi yang konsisten akan menentukan apakah pasar kembali percaya atau justru semakin meragukan stabilitas ekonomi.

    “Jika sinyal ini cepat keluar, dampak negatif dari penentuan waktu dapat ditekan dan kepercayaan segera pulih,” ujarnya.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Lumpur Basah Terjang Tambang Bawah Tanah, Freeport Akhirnya Buka Suara

    Lumpur Basah Terjang Tambang Bawah Tanah, Freeport Akhirnya Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Freeport Indonesia (PTFI) buka suara perihal insiden longsoran lumpur basah yang terjadi di area tambang bawah tanah Grasberg, Papua. Adapun, insiden ini terjadi pada Senin, 8 September 2025 sekitar pukul 22.00 WIT.

    VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati menjelaskan bahwa saat itu terjadi aliran material basah dalam jumlah besar dari titik pengambilan produksi di salah satu dari lima blok tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).

    “Insiden ini menutup akses ke area tertentu di tambang, membatasi rute evakuasi untuk tujuh pekerja. Lokasi para pekerja yang terjebak telah diketahui dan mereka diyakini aman,” ungkap Katri dalam keterangan tertulis, Selasa (9/9/2025).

    Menurut dia, kru saat ini sedang berupaya membersihkan akses untuk evakuasi yang aman dan cepat. Bersamaan dengan itu, kegiatan penyediaan kebutuhan bagi para pekerja tersebut sedang dilakukan.

    Katri membeberkan, pada tambang Grasberg Block Cave, aktivitas penambangan bijih menggunakan peralatan yang dioperasikan dari jarak jauh. Namun, aliran material dari kejadian ini menghalangi rute akses dimana pekerja terdampak sedang mengerjakan kegiatan pengembangan tambang.

    “Seluruh pekerja lainnya dipastikan aman. Operasi penambangan telah dihentikan sementara untuk memprioritaskan pembersihan jalur akses dan evakuasi yang aman bagi tujuh pekerja kontraktor tersebut,” katanya.

    Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana untuk mengirim inspektur tambang ke lokasi kejadian.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi antisipatif dan penanganan bersama PTFI terkait luncuran lumpur basah di tambang bawah tanah yang terjadi pada Senin malam 8 September 2025, pukul 22.12 WIT.

    “Kami segera mengirim inspektur tambang ke lokasi,” ujar Yuliot kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/9/2025).

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Netanyahu Akui Israel Bertanggung Jawab Atas Serangan di Doha

    Video: Netanyahu Akui Israel Bertanggung Jawab Atas Serangan di Doha

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu buka suara atas serangan Militer Israel di Ibu Kota Qatar Doha. Ia menegaskan serangan tersebut operasi independen dan tanggung jawab penuh Israel.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 10/09/2025) berikut ini.

  • Video: Trump Sudah Peringatkan Qatar Soal Serangan Israel

    Video: Trump Sudah Peringatkan Qatar Soal Serangan Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gedung Putih menyatakan bahwa presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat menyesalkan serangan Israel terhadap sasaran hamas di Doha, Qatar. Melansir Reuters, Trump mengklaim memerintahkan utusan khususnya, Steve Witkoff untuk memperingatkan pihak Qatar mengenai rencana serangan Israel tersebut.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 10/09/2025) berikut ini.

  • Video: 6 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Qatar

    Video: 6 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Qatar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel melancarkan serangan udara di Ibu Kota Qatar, Doha, pada hari Selasa (09/09/2025), dengan menargetkan para pejabat Senior Hamas, yang berkumpul untuk membahas proposal gencatan senjata AS terbaru untuk Gaza.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 10/09/2025) berikut ini.