Category: Bisnis.com

  • Damri Tambah Fasilitas Stasiun Charger Listrik untuk Bus Listrik

    Damri Tambah Fasilitas Stasiun Charger Listrik untuk Bus Listrik

    Bisnis.com, JAKARTA — Damri memperluas infrastruktur pengisian daya baterai atau charging station seiring dengan penambahan jumlah bus listrik.

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah menjelaskan saat ini perseroan telah mengoperasikan 30 unit charging station di Stasiun Damri Klender dan 26 unit di Stasiun Damri Pupar.

    Dia melanjutkan sebagai bagian dari rencana ekspansi armada bus listrik, perseroan akan menambah fasilitas charging station di Stasiun Cawang sebanyak 15 unit dan di Stasiun Ciputat sebanyak 24 unit.

    “Penambahan fasilitas charging station ini merupakan langkah strategis untuk mendukung operasional seluruh unit armada listrik Damri, terutama mengingat proyeksi penambahan 200 unit bus listrik di tahun 2025,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (21/6/2025).

    Dari jumlah tersebut, 70 unit Zhongtong dan 5 unit VKTR hasil karya anak bangsa yang mulai beroperasi pada akhir Juni 2025, menandai tonggak penting dalam transformasi transportasi publik yang lebih bersih dan efisien.

    Setiap charging station mampu mengisi daya penuh satu unit bus listrik dalam waktu maksimal dua jam. Dengan kapasitas baterai sebesar 350 kWh, bus listrik Damri dapat menempuh jarak hingga 250 kilometer dalam satu kali pengisian penuh, memberikan solusi transportasi yang andal dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

    Dia menjelaskan pengembangan infrastruktur charging station ini sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional armada bus listrik yang terus bertambah. 

    Dengan penguatan infrastruktur ini, perseroan optimis dapat memberikan layanan transportasi publik yang lebih bersih, nyaman, dan efisien, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon di sektor transportasi.

    Hal ini, lanjutnya, juga dilakukan untuk mendukung transisi menuju transportasi berkelanjutan dan mendukung target Net Zero Emission pada 2060 melalui inovasi dan investasi berkelanjutan.

  • Peneliti Microsoft Kurangi Kesalahan Komputer Kuantum AI hingga 1.000 Kali Lipat

    Peneliti Microsoft Kurangi Kesalahan Komputer Kuantum AI hingga 1.000 Kali Lipat

    Bisnis.com, JAKARTA — Para ilmuwan komputer dari Microsoft mengklaim telah memecahkan masalah koreksi kesalahan dalam komputasi kuantum melalui pendekatan baru menggunakan “kode 4D”. Inovasi ini diklaim mampu mengurangi tingkat kesalahan hingga 1.000 kali lipat pada sistem kuantum masa depan, membuka jalan bagi era komputer kuantum yang lebih andal dan efisien.

    Komputer kuantum adalah jenis komputer yang menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum untuk melakukan komputasi. Berbeda dengan komputer klasik yang menggunakan bit (0 atau 1), komputer kuantum menggunakan qubit yang dapat berada dalam beberapa keadaan secara bersamaan (superposisi). 

    Hal ini memungkinkan komputer kuantum untuk memproses informasi dengan cara yang tidak mungkin dilakukan oleh komputer klasik, terutama untuk masalah-masalah kompleks seperti pemecahan kode, simulasi molekul, dan pengembangan kecerdasan buatan. 

    Livescience, Minggu (22/6/2025) melaporkan bahwa toleransi kesalahan merupakan salah satu hambatan terbesar dalam pengembangan komputer kuantum. Tidak seperti komputer klasik yang dapat menggandakan bit informasi untuk koreksi kesalahan, qubit dalam komputer kuantum tidak dapat disalin dan pengukurannya dapat menyebabkan “collapse” atau keruntuhan status kuantum, sehingga mengganggu proses komputasi.

    Dengan Kode 4D, Microsoft memanfaatkan topologi empat dimensi untuk menciptakan memori kuantum yang dapat mengoreksi dirinya sendiri. Dengan “memutar” geometri kode torus 4D, para peneliti berhasil menciptakan ruang representasi yang lebih besar dengan lebih sedikit keterikatan qubit fisik. 

    Hal ini memungkinkan deteksi kesalahan secara efisien tanpa mengganggu proses kuantum yang sedang berjalan.

    Technical Fellow di Microsoft Quantum  Krysta Svore mengatakan kode geometris empat dimensi ini membutuhkan sangat sedikit qubit fisik per qubit logis, dapat memeriksa kesalahan dalam satu langkah, dan menurunkan tingkat kesalahan hingga seribu kali lipat.

    Selain itu, tim peneliti juga berhasil mengembangkan teknik revolusioner untuk menggantikan atom yang hilang selama siklus komputasi tanpa mengganggu perhitungan. Dalam beberapa sistem komputasi kuantum, qubit dibuat dengan menjebak atom netral menggunakan laser. 

    Jika atom ini hilang, kini dapat digantikan secara real-time menggunakan berkas atom, tanpa menghentikan proses komputasi.

    Perbandingan dengan IBM dan Prospek Masa Depan

    Pendekatan Microsoft ini berbeda dengan metode IBM yang baru-baru ini juga mengumumkan terobosan koreksi kesalahan kuantum. Jika IBM mengembangkan teknik dari atas ke bawah dengan memanfaatkan perangkat keras khusus, Microsoft membangun solusi dari bawah ke atas yang berpotensi memiliki aplikasi lebih luas di luar perangkat keras yang diuji saat ini.

    Penemuan ini membuka jalan bagi komputer kuantum universal yang tahan terhadap kesalahan (fault-tolerant) dengan efisiensi dan keandalan lebih tinggi, mempercepat realisasi manfaat nyata komputasi kuantum di berbagai bidang.

  • Kapan BSU 2025 Cair? Ini Jawaban Kemnaker

    Kapan BSU 2025 Cair? Ini Jawaban Kemnaker

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan bantuan subsidi upah (BSU) segera cair dalam waktu dekat. Oleh karena itu, para pekerja yang menjadi penerima bantuan diimbau untuk bersabar menunggu pencairan.

    “Dalam waktu dekat ini (BSU) akan diberikan. Mohon teman-teman pekerja supaya bersabar karena ini adalah wujud perhatian dari pemerintah kepada teman-teman pekerja,” kata Kepala Biro Humas Kemnaker Sunardi Manampiar Sinaga usai acara diskusi Double Check di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

    Sunardi mengatakan, pencairan BSU mengalami keterlambatan karena masih berlangsungnya proses pemadanan dan validasi data pada beberapa waktu lalu. Namun, seluruh proses tersebut kini sudah selesai dan saat ini sedang dalam tahap finalisasi.

    Untuk diketahui, BSU ini ditujukan bagi 17,3 juta pekerja dan guru honorer dengan besaran Rp300.000 per bulan per penerima. BSU akan diberikan sekaligus untuk dua bulan (Juni-Juli 2025), sehingga total yang dicairkan Rp600.000 per penerima.

    Program BSU berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian. Data penerima BSU dari kalangan pekerja/buruh berasal dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan dikonsolidasikan bersama Kemnaker. Sementara data guru honorer dikoordinasikan melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

    “Target 17 juta tenaga kerja. Sekarang kalau tidak salah, data yang sudah masuk dan verifikasi sudah sekitar 4 jutaan. Dan para pekerja ini anggota BPJS Ketenagakerjaan aktif. Khusus untuk honorer dan guru PAUD, ini datanya melalui Kemendikdasmen. Jadi nanti kita (Kemnkaer) khusus yang dari pekerjanya saja, yang di luar guru honorer dan PAUD,” kata Sunardi.

    Sebagai informasi, aturan terkait BSU tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 5 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh.

    Dalam Permenaker tersebut, pekerja/buruh yang mendapatkan BSU harus memenuhi sejumlah persyaratan seperti seorang warga negara Indonesia dengan kepemilikan nomor induk kependudukan; peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan April 2025 dan menerima gaji/upah paling banyak sebesar Rp3,5 juta per bulan.

    BSU merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat serta menstabilkan perekonomian selama Juni hingga Juli 2025. Adapun anggaran yang digelontorkan untuk penyaluran BSU mencapai Rp10,72 triliun.

  • Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter di Rinjani, Begini Kronologinya

    Turis Brasil Jatuh ke Jurang 200 Meter di Rinjani, Begini Kronologinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Petugas gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap seorang pendaki bernama Julia, turis yang berasal dari Brasil yang jatuh di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “Korban masih dalam keadaan selamat,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman di Lombok Timur, Sabtu (21/6/2025).

    Peristiwa itu bermula ketika korban bersama rekannya berjumlah enam orang berangkat dari kantor TNGR untuk melakukan pendakian ke Gunung Rinjani menuju Pos Pelawangan Sembalun, pada Jumat (20/6).

    Pada Sabtu, dini hari, korban didampingi pemandu wisata melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani.

    “Dalam perjalanannya di cemara Nunggal Gunung Rinjani korban mengalami kelelahan dan guide (pemandu) menyarankan korban untuk melakukan istirahat,” katanya.

    Pemandu wisata tersebut melanjutkan perjalanan bersama lima teman korban menuju puncak Rinjani, karena korban lama tidak kunjung datang sehingga pemandu kembali ke bawah, ke tempat korban beristirahat.

    “Setelah tidak menemukan korban di tempat beristirahat dan dilakukan pencarian,” ujarnya.

    Nicolas mengatakan saat dilakukan pencarian, pemandu melihat cahaya senter korban di bawah tebing dengan kedalaman sekitar 200 meter ke arah Danau Segara Anak, sehingga merasa curiga bahwa cahaya senter tersebut milik korban.

    “Dan guide memastikan bahwa benar itu adalah korban. Setelah itu guide menghubungi TO dan pihak berwajib untuk dilakukan tindakan,” jelasnya.

    Tim berjumlah 11 orang telah berangkat untuk melakukan pertolongan terhadap korban. Namun, hingga saat ini belum diketahui luka yang dialami korban karena di lokasi kejadian tidak ada jaringan komunikasi.

    “Tim diperkirakan akan tiba di Puskesmas Sembalun pada hari Minggu (22/6) dini hari melalui jalur pendakian Bawak Nao Desa Sajang, Sembalun,” ungkapnya.

  • Kemlu: 97 WNI Berhasil Dievakuasi dari Iran Lewat Jalur Darat

    Kemlu: 97 WNI Berhasil Dievakuasi dari Iran Lewat Jalur Darat

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyatakan bahwa pemerintah telah mengevakuasi sebanyak 97 warga negara Indonesia (WNI) dari Iran di tengah memanasnya konflik dengan Israel.

    Menlu Sugiono mengatakan evakuasi sejumlah WNI ini dilakukan melalui jalur darat dengan melewati perbatasan antara Iran dan Azerbaijan.

    “Hari ini 97 orang WNI yang terdiri dari 93 WNI, 3 Staf kedutaan dan 1 warga negara Iran yang merupakan pasangan dari WNI, alhamdulillah melewati perbatasan Iran – Azerbaijan,” kata Sugiono dikutip dari akun media sosial Kemlu RI, Sabtu (21/6/2025).

    Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa para WNI tersebut saat ini tengah beristirahat di Baku, Azerbaijan usai menempuh perjalanan darat selama 16 jam.

    “Perjalanan yg mereka tempuh sekitar 16 jam dan alhamdulillah berjalan cukup aman dan cukup lancar mengingat situasi perbatasan yang sedikit agak ramai dari biasanya,” ujarnya.

    Selain itu, Sugiono mengatakan bahwa pemerintah juga telah mengevakuasi 4 WNI dari Israel melalui Jordan. Dia menyebut kondisi para WNI tersebut saat ini dalam keadaan baik.

    “Kita masih melakukan komunikasi dengan warga kita yang lain. Saya akan monitor terus proses evakuasi ini, alhamdulillah tahap pertama yang kita lakukan berjalan baik,” ucap Sugiono.

    Diberitakan sebelumnya, Menlu RI telah memerintahkan agar status pelindungan WNI di Iran dinaikkan dari Siaga 2 menjadi Siaga 1 dan agar segera diambil langkah-langkah evakuasi WNI di Iran. Hal tersebut disampaikan Menlu Sugiono di sela-sela mendampingi Presiden RI dalam kunjungan resminya di Rusia (19/6).

    “Saya memutuskan untuk meningkatkan level kesiagaan di Kedutaan Tehran dari level Siaga 2 menjadi Siaga 1 dan mulai juga melaksanakan langkah-langkah kontingensi evakuasi WNI. Kami juga telah melakukan komunikasi dengan beberapa negara tetangga Iran, memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti, warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasan karena situasi semakin tidak menguntungkan,” ujar Sugiono.

    Lebih lanjut, Menlu RI menambahkan bahwa pada 21 Juni, OKI akan melakukan konferensi darurat di Istanbul dalam rangka membahas perkembangan situasi di Timur Tengah yang semakin memanas.

    Dalam keterangan terpisah, Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha menyampaikan bahwa Kemenlu dan KBRI Tehran telah mempersiapkan langkah-langkah evakuasi selain melakukan town hall meeting dengan para WNI untuk menyampaikan update situasi keamanan terakhir dan langkah-langkah kontingensi evakuasi yang tengah disiapkan.

    Saat ini terdapat 386 WNI di Iran dan telah dilakukan pendataan WNI yang ingin dievakuasi mengingat evakuasi bersifat voluntary dan bukan mandatory.

    Untuk 194 orang WNI yang berada di Israel, KBRI Amman juga sudah menyusun langkah kontingensi evakuasi dan Kemlu telah menerima permintaan 11 WNI utuk dievakuasi dari Israel. Sebagai informasi, KBRI Amman sudah menetapkan status Siaga 1 untuk Israel dan Palestina sejak 2023.

  • Gempa 4,9 M Guncang Wilayah Banten Sabtu 21 Juni

    Gempa 4,9 M Guncang Wilayah Banten Sabtu 21 Juni

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang wilayah Sumut, Banten pada Sabtu (21/6/2025) pada pukul 23.34 WIB.

    BMKG menyebut pusat gempa terjadi 48 kilometer Barat Laut Sumur, Banten di laut dengan kedalaman 10 kilometer.

    “Update Info Gempa Mag:4.9, 21-Jun-25 23:34:58 WIB, Lok:6.73 LS – 105.15 BT (48 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedlmn: 17 Km,” tulis BMKG dikutip dari laman resminya, Sabtu (21/6/2025).

    Lebih lanjut, BMKG menyatakan bahwa getaran gempa turut dirasakan di sejumlah wilayah Banten seperti Kecamatan Malingping dengan skala II-III, Pandeglan skala II.

    Kemudian, daerah Labuan turut merasakan gempa dengan skala II dan Kecamatan Kabandungan dengan skala II.

  • Pemulangan Jemaah Haji dari Jeddah dan Madinah Kembali Berbasis Kloter

    Pemulangan Jemaah Haji dari Jeddah dan Madinah Kembali Berbasis Kloter

    Bisnis.com, JEDDAH — Setelah terpisah akibat pemberlakuan sistem berbasis syarikah, jemaah haji akan kembali disatukan berdasarkan kelompok terbang (kloter) saat dipulangkan melalui Bandara Jeddah dan Bandara Madinah. 

    Petugas Penyelenggara Ibadah Haji(PPIH) Arab Saudi berupaya untuk menyatukan dan menormalisasi jemaah yang terpisah di sejumlah hotel kembali bersama dalam satu kloter utuh. 

    Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi menjelaskan pihaknya menempuh sejumlah upaya agar jemaah dipulangkan dalam satu kloter utuh, sebagaimana pemberangkatan. 

    Pertama, menyatukan dokumen jemaah berupa paspor yang tersebar di delapan Syarikah. Paspor disatukan di syarikah penanggung jawab pemberangkatan.

    Kedua, menyatukan seluruh jemaah yang tersebar di sejumlah hotel, di hotel titik kumpul yang telah ditentukan, sebelum pemberangkatan.

    Ketiga, mengumpulkan barang bawaan jemaah ke dalam titik kumpul pemberangkatan; dan keempat, memperbarui data manifest transportasi awal yang basisnya satu syarikah menjadi terbuka. 

    “Kemudian kami input ulang manifest pemberangkatan tersebut, sehingga bisa satu kloter utuh dan kemudian bisa diberangkatkan,” kata Ali Machzumi dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025).

    Lebih lanjur, saat ini hotel di Madinah dapat ditempati oleh jemaah dari beberapa syarikah, berbeda dengan penempatan sebelumnya yang harus dari satu syarikah. 

    “Penempatan jemaah haji pada gelombang kedua ini, kami menyatukan beberapa syarikah ke dalam satu hotel. Dengan adanya ini, kami berharap jemaah haji dapat beribadah dengan lebih nyaman,” lanjut Ali.

    Ali mengatakan, upaya tersebut atas koordinasi dan proses dari Kementerian Haji Arab Saudi. Dia menjelaskan bahwa Kementerian Haji Arab Saudi telah memberikan ruang untuk kenyamanan dan keamanan jemaah, dengan kembali jemaah tergabung dalam satu kloter utuh.

    Sementara itu, proses pemberangkatan jemaah ke Madinah saat ini masih berlangsung. Dengan ritme yang terpola dan konsisten, diharapkan proses pemberangkatan jemaah haji dari Makkah ke Madinah dan ke Jeddah berjalan dengan lancar sampai selesai. 

    Ali menyampaikan, hingga 20 Juni 2025, jemaah haji dan petugas gelombang kedua yang telah diberangkatkan ke Madinah berjumlah 19.636 orang. Mereka tergabung dalam 50 kelompok terbang. 

    “Sementara jemaah haji dan petugas yang telah diberangkatkan ke Jeddah untuk selanjutnya diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 68.229 orang atau 175 kelompok terbang,” katanya. 

    Adapun, pada Sabtu (21/6/2025) ada 20 kloter dengan total jemaah haji dan petugas berjumlah 7.801 orang dijadwalkan pulang ke Tanah Air. 

  • Kemendagri Hati-Hati Selesaikan Sengketa 13 Pulau Trenggalek-Tulungagung

    Kemendagri Hati-Hati Selesaikan Sengketa 13 Pulau Trenggalek-Tulungagung

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan bakal berhati-hati mengambil sikap soal polemik sengketa 13 pulau di pesisir perairan selatan Jawa Timur antara Trenggalek dan Tulungagung.

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya menyatakan Mendagri Tito Karnavian sudah melakukan evaluasi terhadap sengketa 13 pulau tersebut.

    “Pak menteri langsung memimpin proses evaluasi soal sengketa 13 pulau di Trenggalek itu. Yang pasti belajar dari sengketa 4 pulau di Aceh, tentu kami hati-hati,” kata Bima di kantor BPSDM, Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan, pihaknya akan mempelajari dokumen dari kedua belah pihak agar persoalan sengketa pulau ini lebih terang benderang.

    Di samping itu, Bima menekankan bahwa keputusan terkait kepemilikan itu tidak akan diambil dari data geografis saja. Namun, historis dan kesepakatan masa lalu akan masuk dalam pertimbangan juga.

    “Bukan saja soal data geografis tapi historis, dan kesepakatan-kesepakatan masa lalu penting sedang ditelusuri. Kami berhati-hati sekali,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, 13 pulau yang dipersoalkan itu adalah Pulau Anak Tamengan, Pulau Anakan, Pulau Boyolangu, Pulau Jewuwur, Pulau Karangpegat, Pulau Solimo, Pulau Solimo Kulon, Pulau Solimo Lor, Pulau Solimo Tengah, Pulau Solimo Wetan, Pulau Sruwi, Pulau Sruwicil dan Pulau Tamengan.

    Pada intinya, polemik ini terjadi lantaran ada duplikasi pencatatan terkait dengan kepemilikan 13 pulau antara Trenggalek dan Tulungagung.

    Untuk diketahui, sengketa pulau juga sebelumnya terjadi antara Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatra Utara (Sumut). Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa secara administratif empat pulau yang belakangan menjadi sumber polemik antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara masuk dalam wilayah administratif Aceh.

    Keempat pulau yang dimaksud yakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang dan Pulau Mangkir Ketek. 

    Hal ini disampaikan berdasarkan dokumen resmi milik pemerintah pusat yang disampaikan dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

    “Secara administratif, berdasarkan dokumen yang dimiliki oleh pemerintah, adalah masuk ke wilayah administratif Provinsi Aceh,” ujar Prasetyo dalam forum itu.

  • Ini Bocoran Materi Retret Jilid 2 untuk Kabinet Prabowo-Gibran 2 jam yang lalu

    Ini Bocoran Materi Retret Jilid 2 untuk Kabinet Prabowo-Gibran

    2 jam yang lalu

  • Terungkap! Densus 88 Sebut Ancaman Bom Pesawat Saudia via VPN Radio

    Terungkap! Densus 88 Sebut Ancaman Bom Pesawat Saudia via VPN Radio

    Bisnis.com, JAKARTA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri mengungkap metode ancaman bom yang dilayangkan ke pesawat Saudia Airlines dilakukan melalui VPN radio.

    Juru Bicara Densus 88 Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan metode itu dilakukan secara ground to ground pada saat pesawat melintas di India.

    “Pengancaman dilakukan melalui komunikasi suara melalui VPN radio telescope dimana bisa dilakukan dari ground to ground atau dari 1 negara ke negara lain pada saat pesawat di atas India,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan, pesawat yang mengangkut 376 jemaah haji dengan 11 crew kapal itu telah dilakukan tahap screening.

    Hasilnya, baik dari penumpang, crew hingga barang bawaan seluruh pihak di kapal itu dinyatakan aman. Adapun, penumpang dan crew bakal beristirahat di sekitar Bandara Internasional Kualanamu dan akan kembali diberangkatkan pada Minggu (22/6/2025).

    “Dan hasil screening terhadap penumpang, crew, barang bawaan dan pesawat dinyatakan aman,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, ancaman bom ini merupakan kali kedua pesawat Saudia mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu pada sepekan terakhir.

    Kronologi Ancaman Bom

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Airlines mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025).

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. 

    Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut. Adapun, pesawat ini memiliki rute Jeddah-Musticat-Surabaya.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” pungkas Nyoman.

    Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan 376 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya telah diamankan dari ancaman bom yang kedua kali.

    Untuk diketahui, maskapai Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah – Jakarta kembali mendapatkan ancaman bom pada hari ini (21/6/2025).

    Sebelumnya, ancaman bom diungkapkan melalui e-mail, tetapi kali ini ancaman disampaikan melalui telepon yang diterima Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, tapi dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah – Muscat (Oman)  Surabaya.

    Dalam situasi tersebut, Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom.  

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal. Dalam laporannya juga menjelaskan bahwa penanganan (emergency treatment) dilakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu.

    “Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartment [barang penumpang di bagasi],” kata Asri Santosa dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025). 

    Dia menjelaskan bahwa pada pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang pesawat telah selesai dilakukan. Pemeriksaan pesawat dilanjutkan secara gabungan oleh Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.