Category: Bisnis.com

  • Rencana Tambah Saham di Proyek Dragon, Danantara: Masih Diskusi dengan CATL

    Rencana Tambah Saham di Proyek Dragon, Danantara: Masih Diskusi dengan CATL

    Bisnis.com, KARAWANG — Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) masih berdiskusi dengan perusahaan China, Contemporary Ampherex Technology Co. Ltd. (CATL) terkait dengan keinginan Indonesia untuk menambah porsi kepemilikan saham pada proyek ekosistem baterai listrik terintegrasi, Proyek Dragon. 

    Proyek tersebut digarap oleh konsorsium CATL, PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM), dan Indonesia Battery Corporation (IBC). 

    Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria mengatakan, saat ini porsi kepemilikan saham Indonesia melalui BUMN pada megaproyek baterai EV itu sebesar 30%. Indonesia tengah berdiskusi dengan CATL agar porsi kepemilikan saham bisa ditingkatkan. 

    “Kemungkinan kita menambah porsi kepemilikan kita di joint venture baterai ini. Saat ini kita punya 30%. Kita harap ke depannya hasil negosiasi kedua belah pihak harus memiliki satu kesepahaman,” katanya saat ditemui usai acara groundbreaking proyek tersebut di Kawasan Industri Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025). 

    Dony menjelaskan bahwa proses penambahan kepemilikan saham itu dilakukan melalui penyetoran modal ke IBC melalui holding MIND ID yang saat ini sudah di bawah Danantara. 

    Dia enggan memerinci lebih lanjut bagaimana langkah selanjutnya dari holding BUMN pertambangan itu. 

    Penyetoran modal juga bisa dilakukan oleh Antam, sebagaimana MIND ID, yang berada di masing-masing joint venture (JV) subproyek ekosistem baterai listrik hulu ke hilir itu. 

    Namun demikian, pria yang juga Wakil Menteri BUMN itu mengatakan Danantara tidak akan secara langsung menyetorkan dana untuk menambah porsi kepemilikan saham di Proyek Dragon. 

    “Jadi ada yang memang dilakukan sendiri oleh perusahaan. Bagi itu berupa equity mereka sendiri, bisa juga dalam bentuk loan dan lain sebagainya. Tetapi untuk kasus ini tidak dari Danantara,” tutur Dony. 

    Menurut Dony, pemerintah Indonesia berharap agar kerja sama dengan CATL dalam ekosistem baterai listrik itu bisa juga mendorong transfer knowledge. Harapannya adalah Indonesia bisa mengembangkan teknologi baterai kendaraan listrik sendiri. 

    Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, CEO Danantara Rosan Roeslani menyampaikan bahwa superholding BUMN itu akan masuk ke proyek pengembangan baterai mobil listrik atau electric vehicle (EV) hulu ke hilir yang digarap oleh dua konsorsium asal China, CATL (Proyek Dragon), sekaligus Huayou (Proyek Titan).

    Sovereign wealth fund (SWF) baru itu rencananya akan masuk ke dalam konsorsium Indonesia pada dua proyek baterai EV itu guna menambah kepemilikan saham nasional. 

    “Ada Danantara yang kita akan ikut masuk dalam rangka memperkuat dari konsorsium ini sehingga diharapkan kepemilikan dari proyek ini mayoritas bisa berada di konsorsium Indonesia, baik itu melalui BUMN maupun juga bersama-sama dengan Danantara langsung,” terang Rosan konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/5/2025). 

    Untuk diketahui, porsi kepemilikan saham Indonesia pada proyek baterai berbasis nikel, baik yang digarap Huayou (Proyek Titan) maupun CATL (Proyek Dragon), di sisi hulu atau proyek tambang sebesar 51% atau mayoritas. 

    Pada tahapan selanjutnya yang terbagi dalam beberapa joint venture (JV), porsi kepemilikan saham Indonesia melalui BUMN baru mencapai 30%. Presiden Prabowo Subianto disebut memerintahkan agar porsi itu ditambah hingga 40% sampai dengan 50%. 

    Rosan menjelaskan Proyek Titan yang kini resmi diambil alih Huayou dari LG Energy Solution, memiliki nilai investasi US$9,8 miliar. LG telah mengucurkan investasi sebesar US$1,2 miliar dan sisanya sebesar US$8 miliar bakal dilanjutkan oleh Huayou. 

    Sementara itu, Proyek Dragon yang digarap CATL memiliki nilai investasi sekitar US$6 miliar dan juga meliputi hulu-hilir pengembangan baterai mobil listrik. Rosan mengaku dengan masuknya Danantara, kendala pendanaan proyek tersebut bisa diatasi. 

    “Memang kalau dulu mungkin ada kendala pendanaan tapi sejak ada Danantara ini pendanaan ini kita yang membantu karena kita melihat pekerjaan ini, proyek ini memang sangat-sangat baik baik dari segi return-nya, baik dari segi pekerjaannya dan juga baik dari segi dampak perekonomiannya ke depan untuk Indonesia,” ujar pria yang juga menjabat menteri investasi dan hilirisasi itu. 

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengungkap bahwa Presiden telah memerintahkan agar Indonesia bisa menambah porsi kepemilikan saham pada proyek baterai EV itu.  

    “Nah, ini ada arahan Bapak Presiden kita akan memaksimalkan untuk di atas 40% bahkan sampai dengan 50%. Tapi itu semua dalam proses negosiasi. Tapi yang sudah firm, sekarang adalah di angka 51% di hulu, kemudian JV berikutnya 30%,” ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

  • Menteri PU: Sekolah Rakyat Sentra Handayani Beroperasi Pertengahan Juli 2025

    Menteri PU: Sekolah Rakyat Sentra Handayani Beroperasi Pertengahan Juli 2025

    Bisnis.com, Jakarta — Pemerintah menjamin 100 bangunan Sekolah Rakyat gratis sudah siap dioperasikan mulai pertengahan Juli 2025 nanti.

    Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan sekolah rakyat yang ada di Sentra Handayani akan menjadi satu sekolah dari 100 sekolah rakyat yang siap beroperasi saat tahun ajaran 2025/2026 nanti.

    Dia juga memastikan Pembangunan sekolah rakyat di Sentra Handayani akan rampung dalam waktu dekat.

    “Jadi ini di [Sentra Handayani] sudah 92% ya. Beberapa tempat lain ada yang 80-88%, 83% rata-rata,” tuturnya di Jakarta, Minggu (29/6).

    Menurutnya, sekolah rakyat yang berlokasi di Sentra Handayani akan memiliki ruang kelas sekaligus asrama para murid. Dia juga menjelaskan total ada 75 siswa tingkat SMP yang akan menempuh pendidikan di tempat seluas 1,2 hektare tersebut.

    “Jadi ini yang bikin lama [pembangunannya] itu mebel, karena mebel harus di-custom,” katanya.

    Dia menjelaskan sekolah rakyat di Sentra Handayani kini masuk dalam proyek yang digarap konsorsium Nindya Karya-Adhi Karya di mana biaya pembangunan 100 sekolah rakyat di seluruh Indonesia disebut menelan anggaran Rp1 triliun.

    Menurutnya, setelah membangun sekolah rakyat gelombang pertama, Pemerintah juga akan mendirikan 60 sekolah lain untuk sekolah rakyat gelombang kedua.

    “Kemudian, untuk yang bangun baru, biaya pembangunan satu sekolah Rp200an miliar dan akan memiliki luas 6 hektare. Jadi ada sekitar 60 sekolah yang dibangun,” ujarnya.

  • Pengusaha Sambut Baik Pabrik Baterai EV CATL, Ciptakan Insentif Pasar Hilirisasi Nikel

    Pengusaha Sambut Baik Pabrik Baterai EV CATL, Ciptakan Insentif Pasar Hilirisasi Nikel

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik mega proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV). Ekosistem itu dinilai dapat menciptakan insentif pasar bagi hilirisasi nikel.

    Adapun proyek yang dimaksud adalah proyek hasil investasi bersama perusahaan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan PT Industri Baterai Indonesia (IBC). CBL merupakan anak usaha dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL).

    Proyek tersebut pun baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Minggu (29/6/2025).  proyek hilirisasi nikel ini dibangun di Kawasan Industri PT Feni Haltim (FTH), Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, untuk hulu.

    Sementara untuk hilir, dibangun pabrik di kawasan Artha Industrial Hill (AIH) dan Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat.

    Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani menilai, ekosistem pabrik itu dapat mendukung industri EV yang sedang berkembang di Indonesia. Pabrik itu juga menjadi katalisator untuk  percepatan industrialisasi pada sektor-sektor lainnya di Tanah Air.

    “Kehadiran ekosistem baterai EV bisa dipastikan akan sangat membantu dan menciptakan insentif pasar bagi hilirisasi nikel dan barang tambang lainnya di Indonesia,” ucap Shinta kepada Bisnis.

    Namun, lanjut Shita, perlu dipahami bahwa ekosistem baterai EV hanya bisa menciptakan insentif pasar yang tinggi, apabila dikelola dengan mengindahkan prinsip berkelanjutan/sustainable, minim dampak lingkungan, dan rendah emisi.

    Oleh karena itu, seluruh supply chain ekosistem EV perlu memperhatikan dan mengedepankan implementasi prinsip keberlanjutan dalam seluruh proses bisnisnya. Ini mulai dari penambangan nikel hingga proses manufaktur baterai.

    “Kami berharap agar seiring dengan terbentuknya ekosistem baterai EV, praktik penambangan, supply chain dan proses produksi EV di Indonesia juga semakin mengadopsi sustainability excellence,” kata Shina.

    Menurutnya, hal ini menjadi keniscayaan agar dampak ekonomi yang ingin diciptakan lebih optimal. Shinata juga mengatakan, nilai ini dapat dilakukan secara nasional, pihaknya meyakini hilirisasi pada sektor-sektor lain di luar EV, bisa lebih mudah dan lebih cepat direplikasi.

    Terkait dampaknya, dia meyakini kehadiran ekosistem baterai EV di Indonesia akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha. Ini khususnya di sektor EV nasional.

    “Ini karena bila baterai EV bisa diproduksi sepenuhnya di Indonesia, supply chain EV di Indonesia bisa menjadi jauh lebih efisien dan kompetitif,” ujarnya.

    Kendati, Shinta mengatakan hal itu dilakukan dengan catatan. Menurutnya, pemerintah harus bisa memastikan kepastian berusaha dan efisiensi iklim investasi Indonesia di sektor terkait. Hal ini bisa dilakukan dengan simplifikasi regulasi, debirokratisasi, dan harmonisasi berbagai peraturan industri serta peraturan perdagangan supply chain terkait.

    “Kami berharap pemerintah juga fokus melakukan upaya-upaya upskilling atau reskilling pekerja agar penyerapan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan ekosistem EV bisa lebih mudah dan cepat dilakukan sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri yang ada,” tutup Shinta.

    Asal tahu saja, proyek hilirisasi nikel ini dibangun di Kawasan Industri PT Feni Haltim (FTH), Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, untuk hulu. FTH sendiri merupakan perusahaan patungan antara Hong Kong CBL Limited (HKCBL) dan ANTAM.

    Sementara untuk hilir, dibangun pabrik di kawasan Artha Industrial Hill (AIH) dan Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat. Proyek yang dibangun di atas lahan seluas 3.023 hektare (Ha) itu memiliki masa pembangunan selama lima tahun (2024-2029). Sedangkan khusus di hilir atau pabrik di Karawang dibangun di lahan seluas 43 Ha.

    Proyek ini ini mencakup enam sub proyek utama. Perinciannya, lima sub proyek di Halmahera yakni pengembangan tambang nikel laterit, peleburan pirometalurgi, peleburan hidrometalurgi, produksi material baterai, dan daur ulang baterai. Sedangkan, satu sub proyek di Karawang, yakni manufaktur baterai. 

    Khusus proyek pabrik baterai lithium ion di Karawang, IBC dan CBL membentuk perusahaan patungan bernama PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB).

    Pabrik ini direncanakan memiliki kapasitas awal sebesar 6,9 GWh per tahun pada fase pertama yang akan mulai beroperasi pada akhir 2026, dan akan diekspansi hingga mencapai kapasitas total 15 GWh per pada fase kedua. Adapun total investasi dari proyek ini mencapai US$5,9 miliar atau setara Rp96,04 triliun (asumsi kurs Rp16.278 per dolar AS).

  • Prancis Pede Uni Eropa Capai Kesepakatan Dagang dengan AS Sebelum 9 Juli

    Prancis Pede Uni Eropa Capai Kesepakatan Dagang dengan AS Sebelum 9 Juli

    Bisnis.com, JAKARTA — Prancis percaya diri bahwa Uni Eropa dan Amerika Serikat dapat mencapai kesepakatan dagang sebelum tenggat 9 Juli, saat Washington berencana menerapkan tarif 50% terhadap hampir seluruh produk asal Eropa.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Prancis Eric Lombard dalam wawancara dengan dengan surat kabar La Tribune Dimanche pada Minggu, (29/6/2025).

    “Dari pengalaman beberapa bulan terakhir, jelas bahwa AS menunjukkan itikad baik dalam perundingan,” ujar Lombard seperti dilansir Bloomberg.

    Lombard menyebutkan energi menjadi salah satu topik utama dalam proses negosiasi dengan AS, terutama terkait impor gas alam cair (LNG).

    “Eropa masih membeli LNG dari Rusia. Saat ini ada tiga fasilitas pencairan gas LNG yang sedang dibangun di Teluk Meksiko. Kita bisa meningkatkan impor gas dari AS, dan itu bisa dimanfaatkan untuk menghindari kenaikan tarif bea masuk sebesar 10%,” jelasnya.

    Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan paket tarif balasan terhadap hampir semua mitra dagang utama AS, termasuk tarif 50% atas produk asing sebagai respons atas hambatan dagang yang dihadapi perusahaan AS, seperti bea masuk, regulasi domestik, dan pajak.

    Selain tarif universal tersebut, Trump juga telah menetapkan tarif tambahan: 25% untuk mobil dan 50% untuk baja dan aluminium.

    Rencana perluasan tarif juga tengah digodok untuk sektor lain, termasuk farmasi, semikonduktor, dan pesawat komersial.

    Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah menyampaikan kepada para pemimpin UE dalam pertemuan tertutup pekan lalu bahwa ia yakin kesepakatan bisa tercapai sebelum batas waktu, guna menghindari eskalasi yang dapat merugikan ekonomi, demikian laporan Bloomberg yang mengutip sumber internal.

    Meski demikian, Lombard menegaskan pentingnya sikap tegas terhadap Washington.

    “Paket sanksi awal atas impor senilai 22 miliar euro dari AS masih ditangguhkan. Kami tengah menyusun paket balasan yang lebih luas bersama Komisi Eropa,” ujarnya.

    Ia menegaskan, idealnya kedua negara dapat mencapai kesepakatan tanpa harus menerapkan sanksi tersebut.

  • Prabowo Resmikan Proyek Baterai EV CATL, Ekonom Soroti Hilirisasi dan Tantangan Lingkungan

    Prabowo Resmikan Proyek Baterai EV CATL, Ekonom Soroti Hilirisasi dan Tantangan Lingkungan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat memberikan sejumlah catatan terkait peresmian mega proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) di Karawang, Jawa Barat.

    Adapun proyek yang dimaksud adalah proyek hasil investasi bersama perusahaan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan PT Industri Baterai Indonesia (IBC). CBL merupakan anak usaha dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL).

    Proyek tersebut pun baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Minggu (29/6/2025). Pabrik ini direncanakan memiliki kapasitas awal sebesar 6,9 GWh per tahun pada fase pertama yang akan mulai beroperasi pada akhir 2026, dan akan diekspansi hingga mencapai kapasitas total 15 GWh per pada fase kedua.

    Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Muhammad Ishak Razak menilai, proyek tersebut memang memiliki potensi besar untuk memperkuat hilirisasi nikel di Indonesia. Terlebih, RI menguasai 52% cadangan nikel dunia.

    “Proyek ini dapat meningkatkan nilai ekspor, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong transfer teknologi,” ucap Ishak kepada Bisnis.

    Selain itu, proyek dengan total investasi dari proyek ini mencapai US$5,9 miliar atau setara Rp96,04 triliun (asumsi kurs Rp16.278 per US$) itu menjanjikan. Pasalnya, peresmian proyek itu seiring dengan tingginya permintaan global baterai lithium-ion.

    Menurut Ishak, proyek itu juga menjadi penting lantaran mencakup kerja sama strategis dengan investor global. Karenanya, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam rantai pasok baterai global.

    Oleh karena itu, Ishak mengingatkan pemerintah untuk tersus kepastian investasi melalui negosiasi yang transparan dan kuat. Dengan begitu, proyek pabrik baterai itu bisa berjalan kian mulus.

    Di samping itu, pemerintah juga perlu membuat strategi agar investasi ini tetap berkelanjutan. Sebab, penggunaan LFP alias Lithium Ferro Phosphate terus meningkat dibandingkan baterai berbasis nikel pada EV.

    Tak hanya itu, pemerintah perlu mendorong munculnya produsen lokal yang memiliki kemampuan untuk memproduksi EV. Dengan begitu, negara ini tidak hanya bergantung pada produsen EV asing.

    “Kita perlu belajar dari China yg sukses mengembangkan EV yg merupakan buah dari kebijakan joint venture pabrikan asing dengan domestik,” imbuh Ishak.

    Lebih lanjut, Ishak pun menyoroti isu lingkungan. Dia pun mengingatkan pemerintah harus memperhatikan hal tersebut.

    Ashak tahu saja, proyek hilirisasi nikel ini dibangun di Kawasan Industri PT Feni Haltim (FTH), Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, untuk hulu. FTH sendiri merupakan perusahaan patungan antara Hong Kong CBL Limited (HKCBL) dan ANTAM.

    Sementara untuk hilir, dibangun pabrik di kawasan Artha Industrial Hill (AIH) dan Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat. Proyek yang dibangun di atas lahan seluas 3.023 hektare (Ha) itu memiliki masa pembangunan selama lima tahun (2024-2029). Sedangkan khusus di hilir atau pabrik di Karawang dibangun di lahan seluas 43 Ha.

    Proyek ini ini mencakup enam sub proyek utama. Perinciannya, lima sub proyek di Halmahera yakni pengembangan tambang nikel laterit, peleburan pirometalurgi, peleburan hidrometalurgi, produksi material baterai, dan daur ulang baterai. Sedangkan, satu sub proyek di Karawang, yakni manufaktur baterai.

    Khusus proyek pabrik baterai lithium ion di Karawang, IBC dan CBL membentuk perusahaan patungan bernama PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB).

    Ishak mengingatkan pengelolaan limbah HPAL dari tambang dan smelter nikel harus memenuhi standar ESG alias Environmental, Social, and Governance yang transparan dan sesuai dengan benchmark global.

    “Proyek ini menjadi momentum untuk menegakkan prinsip-prinsip pengelolaan tambang dan turunannya secara berkelanjutan,” ucapnya.

    Ishak menambahkan bahwa peningkatan investasi infrastruktur EV perlu diperkuat untuk mendorong pasar mobil listrik domestik. Di satu sisi, implementasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi produsen EV perlu dikawal agar tidak lagi molor.

    “Selain itu insentif EV dan infrastruktur SPKLU/SPBKLU masih krusial agar keberhasilan proyek dan hilirisasi nikel berkelanjutan,” kata Ishak.

    Sementara itu, Direktur Pelaksana Energy Shift Institute Putra Adhiguna mengatakan, perkembangan proyek baterai EV di Karawang perlu disikapi positif. Sebab, pabrik itu bisa memberi nilai lebih pada hilirisasi nikel.

    Dia juga berharap industri baterai itu bisa mendorong perbaikan standar lingkungan dan sosial.

    “Kelebihan kapasitas produksi baterai dunia sudah sangat besar sehingga keuntungan juga cukup tergerus, namun mengembangkan pabrikan di luar Tiongkok tetap penting,” kata Putra.

    Dia pun memberikan catatan agar pabrik baru itu kelak harus mampu memenuhi standar yang lebih tinggi seperti Uni Eropa. Sebab, 70% kendaraan listrik baru China tidak menggunakan baterai berbasis nikel.

  • ASDP Jual 558.801 Tiket Diskon Selama Libur Sekolah, Subsidi Terserap Rp18,06 Miliar

    ASDP Jual 558.801 Tiket Diskon Selama Libur Sekolah, Subsidi Terserap Rp18,06 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan lonjakan signifikan dalam pergerakan penumpang dan kendaraan selama masa liburan sekolah. Hingga kemarin, Sabtu (28/6/2025), tiket diskon yang terjual mencapai 558.801 dengan subsidi yang terserap sebesar Rp18,06 miliar.

    Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan bahwa momentum libur sekolah saat ini menjadi katalis positif bagi pergerakan masyarakat antarpulau yang lebih terjangkau dan efisien. 

    “Program stimulus melalui diskon tarif pelabuhan tidak hanya mendukung aksesibilitas masyarakat, tetapi juga memperkuat konektivitas wilayah dan mendongkrak roda ekonomi daerah, khususnya sektor logistik dan pariwisata,” katanya melalui keterangan pers.

    Heru menjelaskan bahwa tren perjalanan bersifat fluktuatif mengingat masa libur sekolah masih berlangsung. Dia optimistis akan terjadi lonjakan pada minggu terakhir masa liburan saat masyarakat mulai kembali dari perjalanan wisatanya.

    ASPD mencatat dominasi pengguna jasa masih berada pada kendaraan roda 2 (Golongan II) sebanyak 187.677 unit, disusul kendaraan pribadi (Golongan IVA) sebanyak 191.430 unit. 

    Sementara itu, jumlah penumpang pejalan kaki yang menyeberang selama periode 5—28 Juni mencapai 155.182 orang. Secara keseluruhan, total kendaraan dari berbagai golongan yang telah menyeberang mencapai 403.619 unit.

    Program diskon tarif ini berlaku di tujuh lintasan utama, yakni Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, Lembar–Padangbai, Kayangan–Pototano, Tanjung Uban–Telaga Punggur, Ajibata–Ambarita, dan Sape–Labuan Bajo, yang dilayani melalui 14 pelabuhan. Berdasarkan evaluasi internal hingga 23 Juni 2025 lalu, penerapan diskon jasa pelabuhan ini berdampak pada peningkatan kinerja dengan rata-rata nilai produksi tumbuh empat persen dibandingkan periode normal tahun sebelumnya.

    Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan bahwa pihaknya juga terus melakukan penguatan layanan digital di pelabuhan utama, khususnya di Merak dan Bakauheni, dengan menghadirkan layanan self-service check-in kendaraan di terminal eksekutif. 

    Melalui sistem ini, pengguna jasa cukup memindai e-ticket yang diterima melalui WhatsApp, email, aplikasi Ferizy, atau mitra penjualan resmi, untuk kemudian mencetak boarding pass secara mandiri. Layanan ini terbukti mempercepat proses check-in dan mengurangi antrean pada masa puncak arus libur.

    Di sisi lain, ASDP turut menyampaikan adanya potensi kepadatan lalu lintas di sekitar akses keluar Pelabuhan Merak yang saat ini terdampak proyek perbaikan dan pelebaran jalan oleh Kementerian PUPR. 

    Akses Jalur Cikuasa Atas, yang merupakan jalur utama keluar dari pelabuhan menuju gerbang tol, untuk sementara ditutup hingga Juli 2025, sebagai bagian dari proyek penguatan infrastruktur yang dijadwalkan rampung pada Desember 2025.

    Tercatat pada periode 28 Juni 2025 saja, sebanyak 3.897 pejalan kaki dan 7.978 unit kendaraan yang melintas di jalur Merak-Bakauheni (pp). Kendaraan hingga saat ini masih didominasi oleh kendaraan pribadi sebanyak 5.559 unit.

    ASDP bersama para pemangku kepentingan, termasuk kepolisian, Dinas Perhubungan, dan operator jalan tol, terus melakukan koordinasi intensif guna memastikan pengaturan lalu lintas berjalan optimal. 

    “Kami mengimbau pengguna jasa untuk memperhitungkan waktu perjalanan dan terus memantau informasi melalui kanal resmi ASDP, agar perjalanan tetap aman dan lancar,” ungkap Shelvy.

  • Pedagang Beras Disebut Makin Tertekan, HET Stagnan Harga Gabah Naik

    Pedagang Beras Disebut Makin Tertekan, HET Stagnan Harga Gabah Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menyebut keuntungan yang diperoleh pedagang beras hingga ritel modern semakin menipis seiring dengan tidak adanya perubahan harga eceran tertinggi (HET) beras.

    Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500 per kilogram any quality.

    Sementara itu, HET beras tidak mengalami perubahan meski HPP gabah naik. Padahal, Khudori menyebut gabah adalah bahan baku beras.

    “Kalau harga bahan baku naik, tentu output juga harganya naik. Tidak masuk akal harga gabah naik, tetapi HET beras tidak disesuaikan,” kata Khudori kepada Bisnis, Minggu (29/6/2025).

    Jika dibandingkan tahun lalu ketika HPP gabah masih Rp6.000 per kilogram, Khudori mengatakan bahwa HET beras premium di zona I adalah Rp14.900 per kilogram sedangkan beras medium di zona I dibanderol Rp12.500 per kilogram.

    Di sisi lain, Khudori menyampaikan bahwa saat ini harga gabah di petani sudah semakin tinggi. Adapun di sejumlah tempat, harganya bergerak di rentang Rp7.200–Rp7.500 per kilogram.

    “Dengan harga gabah sebesar ini dan HET [beras] tidak berubah, menjual beras medium pasti boncos alias rugi. Menjual beras premium jika semula masih untung tipis, kini pun bisa merugi,” ungkapnya.

    Bahkan ke depan, menurut Khudori, penjualan beras premium di rak ritel modern akan kosong jika pemerintah tidak segera melakukan perubahan kebijakan.

    “Para pedagang beras tidak kuat lagi menanggung kerugian. Margin ritel pun semakin turun,” ujarnya.

    Jika menengok Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (29/6/2025) pukul 17.05 WIB, harga rata-rata beras premium dan beras medium di tingkat konsumen terpantau melampaui HET yang telah ditetapkan.

    Perinciannya, harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.847 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional. Harganya melampaui HET beras premium secara nasional yang semestinya di level Rp14.900 per kilogram, atau naik 6,36%.

    Sementara itu, harga rata-rata beras medium dipatok Rp14.073 per kilogram secara nasional. Harganya naik 12,58% dari HET beras medium yang semestinya di level Rp12.500 per kilogram.

  • Masyhur Sejak Dulu, Orang Nusantara Paling Banyak Berhaji ke Tanah Suci

    Masyhur Sejak Dulu, Orang Nusantara Paling Banyak Berhaji ke Tanah Suci

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara penyumbang jemaah haji terbesar di dunia. Jika dirunut ke belakang, tradisi tersebut telah terjaga hingga setengah abad terakhir.

    Adapun, penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/ 2025 telah sampai pada fase akhir yakni pemulangan jemaah haji gelombang II dari Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah. Pemulangan jemaah haji gelombang II akan berlangsung hingga 12 Juli 2025 yang juga menandai berakhirnya operasional penyelenggaraan haji tahun ini.

    Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Minggu (29/6/2025) pukul 17:00 WIB, sudah sebanyak 316 kelompok terbang (kloter) dari 512 kloter yang dipulangkan ke Tanah Air. Jumlah tersebut mencaakup 123.173 jemaah.

    Tahun ini, Indonesia mengantongi 221.000 kuota jemaah haji dari Pemerintah Arab Saudi, terdiri atas 203.320 haji reguler dan 17.680 haji khusus.

    Jumlah itu menempatkan Indonesia di posisi teratas pengirim jemaah haji tahun ini atau 13,20% dari total 1.673.230 jemaah haji seluruh dunia. Menyusul kemudian Pakistan dengan kuota 180.000 jemaah, India 175.025, Bangladesh 127.198, dan Nigeria 95.000.

    Tak hanya di era kekinian, menukil buku Tawaf Bersama Rembulan (Muhammad Subarkah, 2020) menonjolnya Indonesia di dunia perhajian telah berlangsung sejak sekitar setengah abad terakhir. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, jumlah jemaah haji dari Nusantara berkisar antara 10% hingga 20% dari seluruh peziarah sejagad.

    Bahkan pada dasawarsa 1920-an, sekitar 40% dari seluruh jemaah haji berasal dari Indonesia. Van der Plas yang pernah menjabat Konsul Belanda di Jeddah pada 1931 menulis bahwa sekurang-kurangnya jumlah jemaah Nusantara saat itu berkisar 10.000 jiwa dari total jemaah haji seluruh dunia sebanyak 30.000 jiwa.

    Peneliti masalah keislaman asal Belanda, Martin van Bruinesen juga pernah menulis dalam hasil kajiannya bertajuk “Mencari Ilmu dan Pahala di Tanah Suci: Orang Nusantara Naik Haji” bahwa sejak 1860, Bahasa Melayu adalah bahasa kedua di Makkah setelah Bahasa Arab.

    Semenatara itu menurut Martin, dari data yang berhasil dilacak, pada 1853 ada 1.100 jemaah haji Indonesia mendarat di Makkah. pada 1858 jumlahnya naik menjadi 3.900 orang dan terus bertambah pada tahun-tahun selanjutnya.

    Arus orang Nusantara berhaji hanya terjeda ketika pada 1916 hingga 1917 dunia dilanda wabah kolera. Saat itu, jumlah jemaah haji Nusantara hanya mencapai 70 orang.

    Pada 1935 keadaannya kembali normal, dan pada 1930 hingga 1931 tercatat ada 17.000 jemaah atau 42% dari jumlah jemaah haji tahun itu. Sedangkan pada 1935 hingga 1936 jumlahnya menurun menjadi 4.000 jemaah atau mencapai 12% dari keseluruhan jemaah haji yang saat itu mencapai 34.000.

    Jemaah wafat dan aspek kesehatan

    Pada masa itu, Belanda juga mencatat bahwa banyak orang Indonesia yang berangkat ke Makkah tidak kembali lagi. Hal itu menunjukkan kerasnya medan perjalanan haji yang memakan waktu hingga satu tahun lebih.

    Antara 1853 dan 1858, jemaah haji yang pulang dari Makkah ke Nusantara tidak sampai separuh dari mereka yang berangkat. Banyak di antaranya yang meninggal di perjalanan.

    Jemaah haji Indonesia berjalan meninggalkan tenda Mina di Makkah, Arab Saudi, Minggu (8/6/2025)./Dok. Media Center Haji

    Sekitar 1930-an ketika fasilitas kesehatan sudah lebih baik dibandingkan dengan abad sebelumnya, setiap tahun sekitar 10% jemaah haji Indonesia meninggal di Tanah Suci.

    Sementara itu, pada tahun ini, jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci tercatat sebesar 412 jiwa, terdiri atas 249 laki-laki dan 163 perempuan.

    Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Abdul Fattah Mashat dalam kunjungannya ke kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, Sabtu (28/6/2025) memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan jemaah haji Indonesia. Ada dua aspek yang menjadi perhatian, yaitu tingkat istitha‘ah kesehatan dan jumlah jemaah wafat.

    “Ini harus menjadi perhatian kita semua dalam menyusun langkah-langkah persiapan yang lebih baik di masa mendatang, termasuk dalam penyaringan, pemantauan, dan pendampingan kesehatan jemaah sejak sebelum keberangkatan,” sebutnya.

    Asisten Deputi Bidang Operasional Haji, Eyad Rahbini menambahkan pentingnya menjadikan pengalaman tahun ini sebagai pelajaran bersama untuk peningkatan layanan haji di masa mendatang. Di samping itu dia juga turut menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara PPIH Arab Saudi dan Kementerian Haji dalam mengatasi tantangan penyelenggaraan haji.

    “Catatan teknis lapangan telah ditangani dengan baik sepanjang operasional haji berlangsung,” ujarnya.

  • Makin Siap, Bos XLSMART Tunggu Momentum Tepat Dorong 5G di Kota Pilihan

    Makin Siap, Bos XLSMART Tunggu Momentum Tepat Dorong 5G di Kota Pilihan

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) masih memantau perkembangan 5G di Indonesia. Perusahaan akan selektif dan terukur dalam membangun jaringan tersebut.   

    Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, mengatakan merger dua operator besar ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat infrastruktur jaringan serta efisiensi operasional perusahaan. Langkah tersebut, menurutnya, juga menjadi fondasi penting dalam menyambut era konektivitas generasi kelima.

    “Pengembangan 5G di Indonesia masih lambat dibanding negara tetangga. Merger ini juga menyiapkan jaringan kami untuk 5G, sehingga saat waktunya tepat, kami siap meluncurkan 5G di kota-kota yang kami targetkan,” kata Rajeev dalam wawancara eksklusif di XLSMART Tower, Kuningan, Jakarta pada Rabu (18/6/2025).

    Diketahui, sebelum merger XL Axiata telah mengembangkan 5G di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Perusahaan menggunakan pita spektrum 1800 MHz dan 2100 MHz, dengan metode Dynamic Specturm Sharing. 

    Sementara itu Smartfren sempat melakukan uji coba 5G untuk salah satu manufaktur di Meruya, Jakarta Utara. 

    Dia menjelaskan, salah satu dampak positif dari merger adalah efisiensi infrastruktur jaringan. XLSMART kini dapat menggabungkan menara-menara yang sebelumnya berdiri berdampingan, dan mengalihkannya ke wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal.

    Tak hanya menara, kombinasi spektrum dari kedua operator juga menjadi keunggulan tersendiri. XLSMART kini memiliki kapasitas dan efisiensi jaringan yang lebih besar dibanding sebelumnya.

    “Dengan merger, kami gabungkan spektrum XL dan Smartfren, sehingga kapasitas dan efisiensi jaringan kami jadi yang terbaik di pasar. Jaringan juga akan di-refresh, semua peralatan baru dan siap untuk 5G,” tambah Rajeev.

    Dia menegaskan saat perangkat pelanggan sudah kompatibel dengan jaringan 5G, XLSMART akan siap menjadi pelopor dalam layanan tersebut di Indonesia. 

    “Jadi, saat perangkat pelanggan sudah siap, kami bisa langsung jadi pemimpin 5G,” katanya. 

    Dia memastikan perusahaan memanfaatkan merger untuk membebaskan sumber daya, membuat jaringan lebih efisien, dan mendistribusikan kembali ke daerah baru. 

    Rajeev juga menyoroti ketidakseimbangan dalam industri telekomunikasi nasional yang dinilainya belum sehat. 

    Dia menyebut praktik perang harga kartu SIM dan rotasi pelanggan yang terlalu tinggi sebagai salah satu tantangan utama industri.

  • Daya Beli Masyarakat Turun, Beras SPHP Diminta Segera Diluncurkan

    Daya Beli Masyarakat Turun, Beras SPHP Diminta Segera Diluncurkan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menyarankan agar pemerintah segera meluncurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) kepada masyarakat, seiring dengan harga beras yang masih cenderung merangkak naik. Begitu pula dengan penyaluran bantuan beras Juni—Juli 2025.

    Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyebut belum terlihat langkah konkret pemerintah untuk mengatasi harga beras.

    Padahal, ungkap dia, pemerintah telah merencanakan untuk menyalurkan SPHP. Serta, bantuan beras Juni—Juli 2025 kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang disalurkan secara sekaligus.

    Khudori memandang, beban masyarakat dengan daya beli terbatas seperti rakyat miskin/rentan akan terangkat dengan adanya penyaluran beras ini.

    “Di tengah daya beli yang turun, penyaluran bantuan pangan beras dan beras SPHP adalah langkah yang ditunggu-tunggu. Karena penyaluran itu bisa meringankan beban masyarakat,” kata Khudori kepada Bisnis, Minggu (29/6/2025).

    Namun, Khudori menyebut keterlambatan penyaluran membuat harga beras terus naik. Dia menjelaskan bahwa harga beras yang naik disebabkan berbagai faktor. Salah satunya adalah surplus beras yang terjadi mayoritas diserap oleh Perum Bulog.

    Penyebab lainnya, lanjut dia, penghentian penyaluran/penjualan beras Bulog membuat pasokan beras ke pasar lebih kecil dari biasanya.

    “Semakin lama disimpan beras itu susut volume, bisa turun mutu, bahkan rusak, selain membebani biaya pengelolaan,” terangnya.

    Perlu diketahui, pemerintah akan menggelontorkan beras SPHP mulai Juni—Desember dengan total penyaluran maksimal sampai 1,5 juta ton.

    Adapun, target 1,5 juta ton ini merupakan salah satu keputusan dalam Rapat Terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto (30/12/2024).

    Sementara itu, realisasi SPHP beras di 2025 baru mencapai 181.100 ton. Dengan demikian, sekitar 1,318 juta ton beras SPHP bakal disalurkan ke masyarakat dalam 6 bulan ke depan.

    Nantinya, daerah sasaran beras SPHP akan ditentukan secara selektif dengan tetap memperhatikan harga petani padi setempat.

    Selain beras SPHP, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga berencana menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18,2 juta KPM pada awal Juli 2025.

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan penyaluran bantuan beras akan dilakukan satu kali untuk alokasi dua bulan sekaligus, yaitu pada Juni dan Juli 2025.

    “Bantuan menyasar 18.277.083 KPM, masing-masing akan menerima 10 kilogram beras per bulan,” ujar Ketut dalam keterangan, dikutip pada Jumat (27/6/2025).

    Ketut menjelaskan data penerima bantuan bersumber dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial (Kemensos), yang nantinya juga digunakan dalam program Kartu Sembako.

    Adapun, total beras yang akan disalurkan selama dua bulan mencapai 365.000 ton.

    Bantuan beras ini berasal dari cadangan pangan pemerintah (CPP) dan dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 593 Tahun 2024 dan Nomor 206 Tahun 2025 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran CPP untuk Pemberian Bantuan Pangan Beras Tahun 2025.

    Nantinya, penyaluran beras akan dilakukan oleh Perum Bulog yang menyalurkan beras dari gudang ke titik pembagian di tingkat desa atau kelurahan.