Category: Bisnis.com

  • Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II/2025 Diragukan, Ekonom Indef Desak Transparansi

    Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II/2025 Diragukan, Ekonom Indef Desak Transparansi

    Bisnis.com, JAKARTA — Keraguan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2025 menjadi sorotan di kalangan ekonom. Salah satu lembaga riset, Indef, mendesak pemerintah untuk memberikan keterbukaan atau transparansi informasi publik guna menjaga kinerja makroekonomi. 

    Ekonom Indef Ariyo DP Irhamna mengatakan dalam konteks pengelolaan kebijakan dan kinerja ekonomi nasional, transparansi data publik tak hanya sebagai mandat moral dan konstitusional, melainkan fondasi utama dalam membangun kepercayaan pasar dan masyarakat.

    “Saya mendorong pemerintah, khususnya Presiden dan para Menteri, utamanya Menteri Keuangan, Menteri Ketenagakerjaan, dan Kepala BPS, untuk mengembalikan komitmen terhadap keterbukaan data dan transparansi informasi publik,” kata Ariyo dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (10/8/2025). 

    Dalam hal ini, dia juga menyoroti sejumlah paparan publik yang dilewatkan oleh pemerintah beberapa waktu terakhir. Menurut Ariyo, beberapa data penting terkait kinerja ekonomi dan kebijakan publik mengalami pengurangan intensitas publikasi.

    Misalnya, publikasi ‘APBN Kita’ yang sebelumnya dirilis rutin tiap bulan oleh Kementerian Keuangan sebagai instrumen akuntabilitas fiskal, namun belakangan tidak lagi diterbitkan sejak awal tahun.

    “Padahal, laporan tersebut memuat informasi strategis terkait belanja negara, defisit, dan realisasi pendapatan yang sangat diperlukan untuk analisis independen para akademisi, pengusaha, dan masyarakat luas,” tuturnya. 

    Tak hanya itu, data pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sebelumnya dirilis secara berkala oleh Kementerian Ketenagakerjaan kini publikasinya mengalami kemunduran dalam hal waktu. 

    Menurut Ariyo, data tersebut sangat penting di tengah dinamika pasar tenaga kerja yang sensitif terhadap perubahan ekonomi dan teknologi.

    Kekhawatiran makin meningkat ketika Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 sebesar 5,12% (year-on-year) yang disebut tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi riil di lapangan.

    Sebab, dia menilai mesin-mesin pertumbuhan seperti investasi dan ekspor terlihat masih belum sepenuhnya pulih. Sementara itu, konsumsi rumah tangga menunjukkan pelemahan yang konsisten dengan sinyal-sinyal tekanan daya beli masyarakat. 

    “Jika pemerintah memaksakan narasi positif tanpa dukungan data yang utuh dan kredibel, maka kepercayaan pasar dan publik justru bisa terguncang,” jelasnya. 

    Dia menekankan bahwa sejumlah ekonom dan akademisi memiliki kemampuan serta perangkat analitis untuk mendeteksi anomali atau manipulasi data. 

    Dengan keterbukaan dan publikasi data yang konsisten, pemerintah justru akan dapat masukan yang objektif dan berbasis bukti yang dibutuhkan dalam merumuskan dan mengevaluasi kebijakan publik secara berkelanjutan.

    Sebab, Ariyo menilai setiap pemerintahan, tanpa terkecuali, pasti memiliki blindspot terhadap efektivitas kebijakan maupun kondisi di lapangan, terlebih di negara seluas dan sekompleks Indonesia. 

    Dalam hal ini, transparansi data memungkinkan terjadinya dialog kebijakan yang sehat, dan pada akhirnya berujung pada kebijakan yang lebih responsif dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

    “Ketidaktransparanan bukan hanya merusak kredibilitas pemerintah saat ini, tapi juga mengurangi kualitas pengambilan keputusan jangka panjang,” tuturnya. 

  • Tarif Trump Buka Jalan China Jadi Mitra Dagang Utama Jerman

    Tarif Trump Buka Jalan China Jadi Mitra Dagang Utama Jerman

    Bisnis.com, JAKARTA — China nyaris menyalip Amerika Serikat (AS) sebagai mitra dagang terbesar Jerman pada semester I/2025 seiring turunnya ekspor Jerman ke AS akibat kenaikan tarif.

    Berdasarkan data awal kantor statistik Jerman yang dikutip dari Reuters Minggu (10/8/2025), total perdagangan Jerman dengan AS mencapai sekitar 125 miliar euro (US$145 miliar) sepanjang Januari–Juni 2025, sementara perdagangan dengan China menyentuh 122,8 miliar euro.

    “Meski AS masih mampu mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang terpenting Jerman, selisihnya dengan China sangat tipis,” ujar Ekonom Commerzbank Vincent Stamer.

    AS menyalip China sebagai mitra dagang utama Jerman pada 2024, mengakhiri dominasi 8 tahun China. Pergeseran itu terjadi seiring upaya Jerman mengurangi ketergantungan terhadap China, dengan alasan perbedaan politik dan tuduhan praktik dagang tidak adil oleh Beijing.

    Namun, dinamika perdagangan kembali berubah pada 2025 setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih dan memberlakukan tarif baru. Perjanjian dagang Uni Eropa–AS pada Juli menetapkan tarif sebesar 15% untuk sebagian besar produk.

    “Seiring berjalannya tahun, penurunan ekspor Jerman ke AS kemungkinan akan berlanjut bahkan semakin tajam,” kata Kepala Kebijakan Ekonomi Internasional Cologne Institute for Economic Research, Juergen Matthes.

    Ekspor Jerman ke AS pada paruh pertama tahun ini turun 3,9% menjadi 77,6 miliar euro dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Commerzbank memproyeksikan tarif baru AS akan memperlambat ekspor Jerman ke AS hingga 20%–25% dalam dua tahun ke depan.

    “Dengan demikian, China kemungkinan akan kembali merebut posisi puncak mitra dagang Jerman pada akhir tahun ini,” imbuh Stamer.

    Lonjakan Impor dari China

    Impor Jerman dari China melonjak 10,7% secara tahunan pada paruh pertama, mencapai 81,4 miliar euro. “Tampaknya perusahaan dan konsumen Jerman sulit menggantikan produk-produk asal China,” kata Stamer.

    Kenaikan ini diduga menunjukkan bahwa China mulai mengalihkan arus perdagangan dari AS ke Eropa, membanjiri pasar Jerman dan Eropa dengan barang-barang murah, menurut Kepala Ekonomi Makro Global ING Carsten Brzeski.

    Matthes dari Cologne Institute menambahkan, pelemahan signifikan nilai yuan terhadap euro juga membuat barang impor dari China menjadi lebih murah.

    Sementara itu, ekspor Jerman ke China anjlok 14,2% menjadi 41,4 miliar euro, di tengah ketatnya persaingan dengan produsen asal China.

    Penurunan tajam ekspor tersebut, ditambah lonjakan impor, menyebabkan defisit perdagangan Jerman dengan China mencapai rekor €40 miliar, terbesar kedua setelah 2022.

    “Seluruh perkembangan ini merugikan perekonomian Jerman dan semakin memperparah krisis industri,” ujar Matthes.

  • Anggota Dewan Gubernur The Fed Ini Dorong Tiga Pemangkasan Suku Bunga pada 2025

    Anggota Dewan Gubernur The Fed Ini Dorong Tiga Pemangkasan Suku Bunga pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Pengawasan Dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed) AS, Michelle Bowman menyatakan bahwa dia mendukung tiga pemangkasan suku bunga tahun ini. Bowman mengatakan dalam pernyataan tertulisnya bahwa pandangannya diperkuat oleh data pasar tenaga kerja yang lemah baru-baru ini.

    “Pengambilan keputusan pada pertemuan pekan lalu akan secara proaktif mengantisipasi risiko memburuknya kondisi pasar tenaga kerja dan pelemahan lebih lanjut aktivitas ekonomi,” kata Bowman dalam sambutan yang disiapkan untuk pertemuan Asosiasi Bankir Kansas dikutip dari Reuters, Minggu (10/8/2025).

    Laporan ketenagakerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (8/8/2025) menunjukkan tingkat pengangguran naik menjadi 4,2%, yang oleh Bowman disebut “hampir membulat ke 4,3%”. Laporan itu juga merevisi data sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja melambat tajam dalam tiga bulan terakhir menjadi rata-rata 35.000 per bulan.

    Menurut Bowman, hal ini jauh di bawah laju moderat pada awal tahun yang kemungkinan disebabkan oleh pelemahan signifikan pada permintaan tenaga kerja. 

    “Proyeksi Ekonomi Saya mencakup tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini, konsisten dengan perkiraan saya sejak Desember lalu, dan data pasar tenaga kerja terbaru memperkuat pandangan tersebut,” kata Bowman.

    Adapun, The Fed masih memiliki tiga pertemuan kebijakan tersisa tahun ini, yakni pada September, Oktober, dan Desember.

    Bulan lalu, Bowman menjadi salah satu dari dua gubernur The Fed yang menyatakan tidak setuju atau dissent terhadap keputusan bank sentral AS mempertahankan suku bunga jangka pendek di kisaran 4,25%–4,50% yang berlaku sejak Desember.

    Sebagian besar pejabat The Fed cenderung lebih berhati-hati terhadap penurunan suku bunga, mengingat potensi kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dapat mengganggu upaya menurunkan inflasi menuju target 2%. Namun, dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pembuat kebijakan The Fed tampak semakin mendukung pemangkasan suku bunga.

    Secara historis, ekonom menilai penciptaan 100.000 lapangan kerja per bulan konsisten dengan pasar tenaga kerja yang stabil. Namun, pengurangan besar dalam imigrasi sejak Trump memulai masa jabatan keduanya pada Januari membuat angka tersebut kemungkinan lebih rendah.

    Dukungan penuh Bowman terhadap pemangkasan suku bunga datang di tengah tekanan Trump kepada The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter sepanjang tahun ini. 

    Pencarian pengganti Ketua The Fed Jerome Powell — yang masa jabatannya berakhir Mei mendatang — sedang berlangsung, dengan beberapa kandidat, termasuk sesama dissent Bowman, Christopher Waller, masuk dalam pertimbangan. Bowman mengungkapkan bahwa dia sudah mulai mendorong pemangkasan suku bunga Juli sejak rapat The Fed pada Juni.

    Trump sendiri menyebut data ketenagakerjaan terbaru “direkayasa” dan memecat Kepala Biro Statistik Tenaga Kerja sesaat setelah laporan tersebut dirilis.

    Bowman mengulang pandangannya bahwa revisi besar dalam data membuatnya berhati-hati untuk menarik kesimpulan dari laporan pasar tenaga kerja. Namun, dia menyebut berita terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi, pasar tenaga kerja, dan inflasi konsisten dengan meningkatnya risiko terhadap sisi ketenagakerjaan dari mandat ganda The Fed.

    Inflasi

    Dia menambahkan, data inflasi terbaru juga meningkatkan keyakinannya bahwa tarif impor yang diberlakukan pemerintahan Trump tidak akan memicu inflasi yang persisten.

    Tanpa kenaikan harga barang terkait tarif, inflasi inti berada jauh lebih dekat ke target 2% The Fed dibandingkan angka resmi 2,8% pada Juni, berdasarkan perubahan tahunan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti.

    Menurut Bowman, kebijakan pemerintahan Trump, termasuk pemotongan pajak dan deregulasi, kemungkinan akan mengimbangi dampak negatif atau tekanan harga dari bea impor.

    Dengan permintaan perumahan yang diperkirakan terlemah sejak krisis keuangan dan pasar tenaga kerja yang tidak lagi mendorong inflasi, risiko kenaikan terhadap stabilitas harga telah berkurang. 

    Dia mengatakan,pelonggaran kebijakan secara bertahap dari posisi moderat-restriktif saat ini akan mengurangi kemungkinan Komite harus melakukan koreksi kebijakan yang lebih besar jika pasar tenaga kerja memburuk lebih lanjut.

  • Pidato Lengkap Prabowo Saat Pimpin Upacara Gelar Pasukan di Batujajar

    Pidato Lengkap Prabowo Saat Pimpin Upacara Gelar Pasukan di Batujajar

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah menghadiri upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer TNI di Batujajar, Jawa Barat pada Minggu (10/8/2025).

    Orang nomor satu Indonesia ini menjadi inspektur atau pemimpin upacara dalam agenda tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga telah melantik Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita.

    Kemudian, Prabowo juga telah meresmikan enam Kodam baru berikut dengan Pangdam masing-masing wilayah dari mulai Pangdam XIX/Tuanku Tambusai Riau hingga XXIV/Mandala Trikora.

    Selain itu, eks Danjen Kopassus ini juga telah memberikan bintang jenderal kehormatan kepada lima purnawirawan TNI, seperti Sjafrie Sjamsuddin, Agus Sutomo hingga Ali Sadikin.

    Berikut ini pidato lengkap Prabowo saat menjadi inspektur upacara di upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer TNI Minggu (10/8/2025) :

    “Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi warahmatullahi wabarakatuh.

    Selamat pagi, Salam sejahtera untuk kita sekalian. Shalom om swastiastu namo budaya salam kebajikan.

    Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia saudara Gibran Rakabuming Raka, para pimpinan lembaga negara yang hadir. Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Ahmad Muzani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia saudara Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Sultan Najamudin, Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Profesor Doktor Sunarto, Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia Amzulian Rifai.

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Udara marsekal TNi Muhammad Tony Harjono, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI purn Sjafrie Sjamsoeddin.

    Para Menteri Koordinator para Menteri, Kapolri para Kepala Badan, Kepala BIN, Wakil Menteri dan seluruh anggota Kabinet Merah Putih yang saya hormati. Para atase pertahanan negara negara sahabat.

    Yang saya hormati, yang saya banggakan dan yang saya cintai seluruh prajurit Tentara Nasional Indonesia, yang berada di hadapan saya, dan yang sedang bertugas dimanapun saudara berada, dan juga seluruh warga masyarakat yang hadir di tempat ini Pusdiklatpassus Batujajar dan terutama para undangan serta rekan pers media yang berkenan hadir.

    Pertama-tama, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Kuasa hanya kepada-Nya lah kita berdoa dan hanya kepada-Nya lah kita minta perlindungan. 

    Kita bersyukur atas segala karunia yang diberikan kepada kita dan kepada bangsa kita pada hari ini kita melaksanakan upacara Gelar Pasukan Operasional dan upacara Kehormatan Militer, adalah suatu kehormatan bagi saya untuk bisa hadir di acara ini sebagai inspektur upacara. 

    Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada Panglima TNI, seluruh pimpinan TNI dan Angkatan yang telah menyelenggarakan acara ini. 

    Tentunya, Menteri Pertahanan dan seluruh jajaran Kementerian Pertahanan dan semua Kementerian yang mendukung. 

    Saya juga mengucapkan terima kasih kepada komandan upacara dan seluruh peserta upacara, dalam pemeriksaan pasukan saya melihat disiplin, semangat yang menyala-nyala dari para prajurit yang hadir di sini. 

    Saudara-saudara, menjadi prajurit adalah suatu kehormatan tapi juga suatu panggilan dan juga suatu kesiapan untuk berkorban. Saya bangga melihat saudara-saudara. Saya bangga melihat kerelaan saudara untuk berkorban. 

    Saudara-saudara sekalian, bangsa kita adalah bangsa yang besar, bangsa kita bangsa yang kaya, tapi bangsa kita, Nusantara kita, ratusan tahun diganggu, ratusan tahun diinvasi, ratusan tahun dijajah. 

    Prajurit-prajurit muda yang di depan saya tidak boleh sekali-sekali melupakan sejarah, bahwa nenek moyang kita, bahwa kakek-kakek kita, eyang-eyang yang kita, orang tua kita pernah dijajah pernah diperbudak, pernah diperlakukan lebih rendah dari binatang. Jangan pernah lupa sejarahmu.

    Makanya bangsa kita butuh tentara yang kuat, tidak ada bangsa yang merdeka tanpa tentara yang kuat. Saya katakan sekali lagi, tidak ada bangsa yang merdeka tanpa tentara yang kuat. 

    Bangsa Indonesia tidak suka perang, bangsa Indonesia ingin damai, tapi bangsa Indonesia telah mengalami pengalaman pahit. Setiap kali kita mau bangkit, kita diganggu. Setiap kali kita mau mensejahterakan rakyat kita, kita diganggu. Kekayaan kita dirampok, kita diadu domba di antara kita. 

    Karena itu, saya Presiden Republik Indonesia yang telah disumpah untuk memegang teguh Undang-Undang Dasar. Saya akan menjalankan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab dan untuk itu memang kita sedang perkuat pertahanan kita.

    Kita harus mempertahankan wilayah kita. Kita harus mempertahankan kedaulatan kita. Kita harus mempertahankan kekayaan kita. 

    Saudara-saudara sekalian, keadaan dunia penuh ketidakpastian. Walaupun kita tidak suka perang, perang terjadi di mana-mana. Di kontinen Eropa perang besar terjadi, di Timur Tengah kita melihat bagaimana bangsa yang lemah diperlakukan, orang tua ibu-ibu, anak kecil dibantai dan tidak ada yang bisa menghentikan itu. 

    Indonesia tidak mau memihak blok manapun, tapi karena itu tidak ada pilihan lain Indonesia harus punya pertahanan yang sangat kuat. Dan untuk itulah hari ini saya melantik 6 Panglima Kodam baru, 20 Komandan Brigade baru dan 100 Batalyon teritorial pembangunan baru. 

    Saya telah melantik panglima-panglima komandan komandan Brigade, orang-orang yang dipilih, saudara-saudara sebagai pemimpin harus memimpin dari depan. Panglima TNI, Panglima Pasukan TNI, komandan-komandan Brigade, komandan-komandan Batalyon memimpin dari depan, memimpin di tengah-tengah pasukan berada selalu di tempat yang paling berbahaya, berada selalu di tempat yang paling kritis.

    Tidak ada Komandan pasukan yang memimpin dari belakang. Pemimpin dari depan, pemimpin memberi contoh, pemimpin adalah prajurit yang paling baik. 

    Saya titip saudara-saudara sekalian jaga pasukan mu sebaik-baiknya. Bina anak buahmu sebaik-baiknya, anak buahmu adalah bagaikan anak kandungmu sendiri. Pimpin dengan baik, jaga mereka dengan baik, latih mereka dengan baik, latih mereka dengan keras tapi tidak dengan kekejaman. 

    Dan selalu ingat, kita adalah tentara rakyat, kita lahir dari rakyat, kita adalah anak kandung rakyat, kita mengabdi untuk rakyat, kita membela rakyat dan kita siap mati untuk rakyat kita saudara-saudara sekalian. Itulah TNI.

    Hari ini, di belakang saya banyak tokoh-tokoh yang memakai seragam, mereka pakai seragam sebagai tanda mereka ingin terlibat, mereka ingin mempertaruhkan diri mereka bersama-sama seluruh rakyat Indonesia, karena bangsa kita punya pertahanan yang kita namakan pertahanan rakyat semesta. 

    Kita tidak mau berbuat selain membela bangsa Indonesia karena itu wawasan kita adalah wawasan, wawasan pertahanan yang defensif. Ada yang mengatakan dalam perang defensif itu tidak bisa menang, itu bacaan sejarah yang keliru.

    Kalau kita mempertahankan bangsa kita, kita pertahankan tiap Kampung, tiap Dukuh, tiap lembah, tiap gunung, tiap kecamatan, tiap kabupaten, tiap provinsi, tiap jengkal tanah kita pertahankan seluruh bangsa Indonesia pertahankan. 

    Saudara-saudara, kita tidak bisa ditaklukkan dan bagi kita tidak ada masalah daripada dijajah kembali lebih baik kita mati saudara-saudara sekalian. 

    Saya kira itu yang ingin saya sampaikan, terima kasih para tokoh-tokoh nasional hari ini menyatakan diri bagian dari pertahanan rakyat semesta. Banyak negara mungkin merasa lebih kuat dari kita tapi semangat kita sudah kita buktikan dan kita akan buktikan terus, bahwa kita bangsa yang pejuang yang tidak pernah mengenal menyerah. 

    Sekali lagi para prajurit saya bangga melihat saudara-saudara, terima kasih semangatmu. Ini yang saya inginkan seorang Letnan Jenderal mimpin dari depan menjadi komandan upacara terima kasih. Sampaikan terima kasih saya kepada seluruh prajurit, perhatian selesai.”

  • Produksi Alat Berat Naik 33% Semester I/2025, Tambang Bukan Penopang

    Produksi Alat Berat Naik 33% Semester I/2025, Tambang Bukan Penopang

    Bisnis.com, JAKARTA — Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) mencatat produksi alat berat sebanyak 4.460 unit pada semester I/2025. Angka tersebut naik 33,65% (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu 3.337 unit. 

    Dalam laporan terbaru Hinabi, permintaan tertinggi masih didominasi oleh hydraulic excavator sebanyak 3.709 unit, bulldozer 3.885 unit, dan dump truck 358 unit. 

    Ketua Umum Hinabi Widayat Raharjo mengatakan kenaikan produksi secara tahunan ini sejalan dengan permintaan alat berat sektor agrikultur yang mengalami peningkatan sejak akhir semester lalu. 

    “First semester tahun 2025 masih imbas dari tahun lalu di mana permintaan tahun lalu sangat tinggi dan berlanjut tahun ini kuartal II/2025,” kata Widayat kepada Bisnis.com, dikutip Minggu (10/8/2025). 

    Terjadi pergeseran tren permintaan dari sektor pertambangan ke arah agrikultur. Adapun, pangsa pasar agrikultur saat ini 40%, kehutanan 45%, konstruksi 10%, dan pertambangan 5%. 

    Penurunan permintaan dari sektor pertambangan disebut terimbas harga komoditas batu bara yang mengalami penurunan. Dia pun memproyeksi tren permintaan ke depan masih akan turun untuk sektor ini. 

    “Sangat berpengaruh, ini bisa dilihat harga batu bara drop berimbas ke demand mining big drop,” jelasnya. 

    Sejak 2022, produksi alat berat nasional mengalami tren penurunan secara tahunan setelah mencapai rekor produksi di angka 8.826 unit di tahun tersebut. 

    Pada 2023, produksi turun ke angka 8.066 unit dan turun menjadi 7.022 unitt pada 2024. Kendati demikian, pihaknya masih optimistis tahun ini produksi akan kembali normal. 

    “Tahun ini yang menarik adalah food estate, kami dari Hinabi berupaya bagaimana Hinabi dapat berkontribusi dengan maksimal di sektor tersebut,” tuturnya. 

    Namun, Widayat masih menemukan tantangan yakni dalam hal pengembangan kualitas produk yang andal dan berdaya saing tinggi agar memenuhi kebutuhan pasar. 

  • Anggaran Rp43 Triliun Disiapkan untuk Renovasi 2 Juta Unit Rumah Tahun Depan

    Anggaran Rp43 Triliun Disiapkan untuk Renovasi 2 Juta Unit Rumah Tahun Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengungkap peta jalan pelaksanaan program 3 juta rumah Tahun Anggaran (TA) 2026.

    Wakil Menteri (Wamen) Fahri Hamzah menjelaskan program 3 juta rumah tahun depan bakal dikebut realisasinya melalui program renovasi atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 2 juta rumah.

    “Renovasi dua juta rumah yang akan dimulai pada tahun anggaran mendatang dengan alokasi dana sekitar Rp43 triliun,” jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (10/8/2025).

    Fahri melanjutkan, program 2 juta BSPS tersebut nantinya bakal ditujukan bagi masyarakat yang telah memiliki rumah, khususnya di desa, tetapi membutuhkan renovasi agar layak huni.

    Kemudian, sisanya yakni sebanyak 1 juta unit bakal dipenuhi melalui skema kerja sama kemitraan strategis dengan sektor swasta. Terutama untuk restorasi kawasan kumuh dan penyediaan hunian layak di perkotaan. 

    Selain itu, Fajri juga menyebut bakal melakukan penataan kawasan pesisir dan pembangunan rumah vertikal, dengan prioritas pada sekitar 10% wilayah pesisir Indonesia, sejalan dengan target pengurangan backlog perumahan nasional sebesar 20 juta unit.

    Fahri turut merinci sejumlah strategi yang bakal dijalankan guna meningkatkan fasilitas hunian masyarakat. Dia menegaskan bahwa arah subsidi perumahan ke depan harus difokuskan pada tanah, bukan semata pada kredit perumahan. 

    “Elemen subsidi di seluruh dunia adalah tanah, bukan kredit. Dengan mengendalikan harga dan zonasi tanah, negara dapat memastikan pembangunan rumah sesuai kepentingan publik, bukan hanya orientasi keuntungan,” tegasnya.

    Pada saat yang sama, Fahri juga menggarisbawahi pentingnya penyediaan hunian vertikal terjangkau melalui konsolidasi lahan oleh negara dan skema sewa jangka panjang. 

    Fahri mengaku optimistis strategi tersebut akan menciptakan efek berganda yang signifikan pada pasar realestate dan lebih jauh bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Ketiga program ini tidak hanya mengurangi backlog perumahan, tetapi juga menggerakkan sektor konstruksi, bahan bangunan, tenaga kerja, dan investasi swasta. Dampaknya langsung terasa terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tutupnya.

  • Prabowo Sebut RI Tidak Suka Perang: Tapi Selalu Diusik dan Diadu Domba

    Prabowo Sebut RI Tidak Suka Perang: Tapi Selalu Diusik dan Diadu Domba

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang damai dan tidak menyukai perang.

    Menurutnya, Indonesia juga berada di posisi yang tidak ingin memilih blok manapun di tengah konflik bangsa lain.

    “Bangsa Indonesia tidak suka perang, bangsa Indonesia ingin damai,” tegas Prabowo dalam upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025). 

    Hanya saja, kata Prabowo, meskipun berada di posisi itu, namun masih saja ada pihak yang ingin selalu menjatuhkan Indonesia.

    Khususnya, ketika RI ingin menyejahterakan rakyatnya maka hal itu selalu diusik oleh pihak lain dengan cara melakukan adu domba.

    “Setiap kali kita mau mensejahterakan rakyat kita, kita diganggu. Kekayaan kita dirampok, kita diadu domba di antara kita,” imbuhnya.

    Oleh karena itu, Prabowo menyatakan bahwa dirinya akan menjalankan tugas sebagai Kepala Negara untuk mengatasi gangguan dari pihak lain tersebut.

    Salah satu upaya yang dilakukan orang nomor satu di Indonesia ini yaitu dengan memperkuat pertahanan di Indonesia.

    “Indonesia tidak mau memihak blok manapun, tapi karena itu tidak ada pilihan lain Indonesia harus punya pertahanan yang sangat kuat,” pungkasnya.

  • Pesan Prabowo untuk Pimpinan TNI : Latih Prajurit dengan Keras Tidak dengan Kekejaman

    Pesan Prabowo untuk Pimpinan TNI : Latih Prajurit dengan Keras Tidak dengan Kekejaman

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar Pimpinan TNI tidak memberikan pelatihan yang kejam untuk prajuritnya.

    Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidato pada upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).

    “Latih mereka dengan baik, latih mereka dengan keras tapi tidak dengan kekejaman,” tutur Prabowo.

    Prabowo menekankan kepada pimpinan TNI baik itu pimpinan pasukan maupun komando agar selalu menganggap prajurit sebagai anak kandung sendiri.

    “Bina anak buahmu sebaik-baiknya, anak buahmu adalah bagaikan anak kandungmu sendiri. Pimpin dengan baik, jaga mereka dengan baik,” imbuhnya.

    Di samping itu, eks Danjen Kopassus ini juga mengemukakan agar pimpinan pasukan harus berada di tempat yang paling berbahaya dan kritis.

    Menurutnya, tidak ada pemimpin pasukan berada di belakang prajuritnya. Sebab, pemimpin harus menjadi contoh yang baik bagi prajuritnya.

    “Tidak ada Komandan pasukan yang memimpin dari belakang. Pemimpin dari depan, pemimpin memberi contoh, pemimpin adalah prajurit yang paling baik,” pungkas Prabowo.

  • Harga Indeks Batu Bara Diproyeksi Rebound Semester II/2025, Pengusaha Pacu Ekspor

    Harga Indeks Batu Bara Diproyeksi Rebound Semester II/2025, Pengusaha Pacu Ekspor

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) optimistis terjadi pemulihan ekspor setelah harga indeks komoditas ini bergerak turun pada periode kedua Juli 2025. 

    Wakil Ketua Umum Aspebindo Fathul Nugroho mengatakan, pihaknya melihat penurunan volume ekspor batu bara pada Semester I/2025 secara tahunan dibandingkan periode yang sama 2024. 

    Data MODI Minerba ESDM menunjukkan bahwa, volume ekspor batu bara mengalami penurunan sebesar 6,13%, dari 198,13 juta ton pada Semester I / 2024 menjadi 185,98 juta ton pada Semester I/2025. 

    “Apabila mengacu kepada data ESDM tersebut persentase penurunan volume ekspor batubara pada semester I/2025 sebenarnya tidak sampai 21%. Memang terjadi penurunan volume permintaan dari pasar global saat ini,” ujar Fathul dalam keterangan tertulis, Minggu (10/8/2025). 

    Dia menerangkan faktor utama yang menyebabkan penurunan ekspor batu bara Indonesia yakni melemahnya permintaan dari importir utama seperti China dan India. Menurut Fathul, penurunan permintaan tersebut didorong oleh peningkatan produksi batu bara domestik di China dan India. 

    Dalam laporan International Energy Agency (IEA) menyebutkan bahwa China telah meningkatkan produksi batu bara mereka secara masif sebagai bagian dari strategi ketahanan energi nasional. 

    Demikian pula di India, Kementerian Batu bara India mengumumkan bahwa produksi batu bara domestik mencapai rekor tertinggi pada tahun fiskal 2024-2025, mengurangi ketergantungan mereka pada impor.

    Untuk diketahui, harga batu bara acuan internasional, termasuk Indonesian Coal Index (ICI) telah turun sekitar 20% year-to-date hingga minggu 1 Juli 2025. “Sebagai ilustrasi, ICI 4 yang mewakili batu bara 4.200 GAR, juga mengalami tren penurunan yang signifikan,” jelasnya. 

    Sementara itu, berdasarkan data dari Argus Coalindo, harga ICI 4 tercatat di kisaran US$40.68 per ton pada awal Juli 2025. Adapun, penurunan tersebut membuat banyak eksportir menahan volume penjualan mereka untuk menghindari kerugian. 

    Kendati demikian, dia melihat dalam empat minggu terakhir ini, harga ICI 4 mulai melandai dan menunjukkan tanda-tanda rebound tipis, yaitu berada di sekitar US$41.92 per ton pada awal Agustus 2025. 

    “Pergerakan ini mengindikasikan bahwa harga telah mencapai garis support, yang diduga kuat adalah harga pokok produksi bagi sebagian besar produsen,” jelas Fathul.

    Pasar batu bara global saat ini menghadapi tantangan besar karena kelebihan pasokan, yang utamanya didorong oleh peningkatan produksi dari negara-negara seperti China, India, dan Mongolia. 

    Di sisi lain, Rusia juga sering kali menawarkan harga yang lebih kompetitif di pasar Asia. Sementara itu, Australia, sebagai produsen utama, juga terus berupaya merebut pangsa pasar yang ada.

    “Meskipun terjadi penurunan harga di semester pertama 2025, kami optimis mengenai prospek ekspor batu bara nasional di semester kedua 2025,” tuturnya.

    Pihaknya berharap tren peningkatan harga batu bara Internasional terus berlanjut dengan ICI 4 hingga akhir 2025 diharapkan dapat naik sekitar 10-20% dari harga awal Agustus ini mencapai kisaran US$45-US$48 per ton 

    “Tentunya ini akan memberikan sinyal harga yang positif bagi para eksportir. Dengan harga yang lebih stabil dan menguntungkan, produsen akan termotivasi untuk meningkatkan kembali volume ekspornya,” tambahnya.

    Jika kondisi pasar global tidak berubah signifikan dan tren kenaikan harga terus berlanjut, pihaknya menargetkan volume ekspor batu bara akan kembali meningkat. “Ke depannya, kami tetap memantau situasi dengan cermat dan berharap adanya stabilitas harga yang lebih baik,” katanya. 

  • Bank Indonesia Mau Guyur Insentif Rp80 Triliun di Program 3 Juta Rumah

    Bank Indonesia Mau Guyur Insentif Rp80 Triliun di Program 3 Juta Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengungkap kelanjutan kerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dalam mendorong realisasi penyaluran perumahan untuk program 3 juta rumah.

    Dalam laporannya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan bahwa pihaknya saat ini telah menyiapkan insentif senilai Rp80 triliun untuk penyaluran Giro Wajib Minimum (GWM) kepada industri perbankan yang melakukan penyaluran kredit perumahan.

    Untuk diketahui, insentif Giro Wajib Minimum (GWM) adalah kebijakan Bank Indonesia yang memberikan kelonggaran atau pengecualian dalam pemenuhan kewajiban GWM kepada bank-bank yang mendukung penyaluran kredit pada sektor tertentu, di mana dalam kasus ini yakni sektor properti.

    Dengan injeksi tersebut, diharapkan akses pembiayaan perumahan atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masyarakat dapat lebih terakselerasi.

    Tak hanya itu, Perry juga menyebut tengah menyiapkan pemberian insentif Surat Berharga Negara (SBN) kepada sektor properti.

    “Selama setahun ini kami sudah membeli SBN dari pemerintah Rp 155 triliun. Dari Rp 155 triliun sekitar Rp 45 triliun oleh Menteri Keuangan disalurkan untuk pendanaan perumahan rakyat,” jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (10/8/2025).

    Gubernur BI menjelaskan, terdapat tiga alasan penting mengapa sektor perumahan rakyat perlu menjadi prioritas tidak hanya pemerintah tapi juga Bank Indonesia. Pertama, sektor perumahan rakyat jelas akan menyejahterakan rakyat karena mampu menyediakan rumah bagi rakyat.

    Kedua, sektor perumahan termasuk perumahan rakyat juga mendukung pertumbuhan ekonomi. Serta ketiga, sektor perumahan khususnya perumahan rakyat menciptakan lapangan kerja banyak. 

    “Kalau perumahan maju, pasirnya, beli pasirnya nambah, batu batanya nambah, semennya nambah, besinya nambah, gentengnya nambah, sehingga itu mendorong sektor-sektor yang lain di pertumbuhan ekonomi,” terangnya.

    Menanggapi hal itu, Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) menjelaskan dukungan Bank Indonesia merupakan bentuk sinergi yang baik untuk Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto. 

    Apalagi, tambah Ara, dari data yang ada pelaksanaan pembangunan perumahan bisa mendorong sektor industri dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

    “Hingga hari ini pembangunan perumahan masih menunjukkan tren kenaikan positif untuk rumah subsidi. Jadi Program 3 Juta Rumah sebagaimana arahan Presiden Prabowo juga perlu melibatkan berbagai pihak dan bersinergi termasuk BI,” pungkasnya.