Category: Bisnis.com

  • Asia Pacific Fiber (POLY) Menanti Restu Purbaya Percepat Restrukturisasi Utang

    Asia Pacific Fiber (POLY) Menanti Restu Purbaya Percepat Restrukturisasi Utang

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) atau APF tengah menantikan kepastian proses restrukturisasi utang perseroan kepada pemerintah yang mengalami status quo sejak 2005. Percepatan prosesnya kini berada di tangan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. 

    Direktur Utama APF Ravi Shankar mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Menkeu Purbaya untuk memperoleh dukungan percepatan dan win-win solution dalam penyelesaian restrukturisasi utang perseroan. 

    “Rencana perusahaan kalau sudah perbaiki balance sheet kita, bisa ada dapat dukungan perbankan. Satu kita utilisasi kapasitas, kedua ada ekspansi pabrik baru filamen di Kendal, ini terkait restrukturisasi,” kata Ravi saat ditemui di Jakarta, Kamis (11/12/2025). 

    Surat permohonan APF disebut telah diterima oleh Menkeu Purbaya dan diberikan disposisi ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Hal ini pun menjadi angin segar. 

    Saat ini, APF masih menunggu tindak lanjut dari pihak DJKN. Meski demikian, pihaknya tetap optimistis bahwa dengan adanya semangat reformasi dari menteri keuangan yang baru, DJKN akan menindaklanjuti secara konkret.

    “Dengan adanya perubahan kebijakan yang diambil pemerintah saat ini, kami melihat adanya opportunity agar proses restrukturisasi utang segera selesai,” ujarnya. 

    Adapun, nilai restrukturisasi utang APF mencapai US$82 juta atau sekitar Rp1,36 triliun (asumsi kurs Rp16.665 per US$). APF yang merupakan produsen serat dan benang poliester terkemuka di Indonesia, memulai restrukturisasi utangnya menyusul krisis ekonomi Asia 1997–1998. 

    Saat itu, perusahaan yang kala itu bernama PT Polysindo Eka Perkasa di bawah Texmaco Group, kesulitan memenuhi kewajiban finansial dan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 2005.

    Pada 2006, kreditur menyetujui konversi utang tanpa jaminan menjadi saham sebagai langkah awal mengurangi beban utang perusahaan. Beberapa tahun kemudian, pada 2009, perusahaan berekspansi dan memilih rebranding dengan nama APF. Namun demikian, beban utang berjaminan yang lebih besar masih tersisa.

    Selama 2010-an, APF berulang kali mengajukan rencana restrukturisasi termasuk opsi debt–equity swap. Namun, negosiasi dengan kreditur besar seperti PT Perusahaan Pengelola Aset dan pemegang obligasi internasional tidak kunjung menemukan titik temu. Restrukturisasi berjalan lambat dan serangkaian usulan belum mendapatkan persetujuan akhir.

    Sejak 2021, APF mulai terlibat dalam pembahasan dengan Satgas BLBI dan menyampaikan itikad baik termasuk pembayaran awal untuk memulai pembicaraan restrukturisasi. Hingga 2025, proses penyelesaian utang berjaminan masih berlangsung dan belum tuntas sehingga membatasi akses perusahaan terhadap pembiayaan baru serta menghambat ekspansi kapasitas produksi.

    Akibat kondisi tersebut juga, pabrik poliester di Karawang akhirnya ditutup pada 2024 lalu hingga merumahkan 3.000 pekerja. Ravi menjelaskan, akibat berlarut-larutnya lebih dari 20 tahun tanpa kepastian restrukturisasi utang tersebut Perseroan mulai sulit mempertahankan going concern.

    Kreditur yang sebelumnya mendukung kelangsungan usaha Perseroan saat ini mulai kehilangan kepercayaannya. Hal itu membuat Perseroan menghentikan operasi pabrik di Karawang dan mengurangi utilisasi pabrik di Kaliwungu jadi tinggal 30%. 

    “Kondisi seperti ini sebenarnya menunjukkan industri TPT [tekstil dan produk tekstil] di Indonesia masih menghadapi tantangan berat. Ini menjadi alarm bagi pemerintah bahwa restrukturisasi bisnis dan keuangan di sektor TPT ini mendesak diselesaikan,” terangnya. 

    Bila tidak segera dilakukan, dikhawatirkan gelombang kebangkrutan perusahaan TPT bisa berlanjut. Akibatnya, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri TPT semakin tak terbendung dan pada gilirannya bisa berdampak pada stabilitas ekonomi nasional.

    Senada, Direktur Keuangan APF Deddy Sutrisno menambahkan, bila restrukturisasi utang kepada pemerintah bisa segera selesai, Perseroan berkode saham POLY ini berencana melakukan investasi untuk meningkatkan produksi benang dan serat poliester. 

    “Sehingga kami bisa bangkit kembali beroperasi bahkan siap melakukan investasi,” katanya.

    Pasalnya, dengan restrukturisasi utang selesai nantinya, APF berkomitmen dapat memperbaiki neraca keuangan dan mendapatkan modal kerja baru untuk peningkatan kapasitas produksi Perseroan di pabrik Kaliwungu, Kendal.

    Pihaknya pun berharap bisa kembali mempekerjakan karyawan yang terkena PHK dan menyerap tenaga kerja lainnya. Selain itu, Perseroan juga bisa berkontribusi bagi industri TPT nasional dalam menyediakan bahan baku tekstil.

    Sebagaimana diketahui, Perseroan merupakan salah satu manufaktur benang poliester sebagai bahan baku utama tekstil dengan pangsa pasar nasional sebelumnya pernah mencapai 21%. Ini sekaligus menjadikan APF sebagai produsen poliester terbesar kedua di Indonesia. Meski demikian, Deddy belum bisa menyebutkan nilai investasi yang dibutuhkan nantinya.

    “Kami masih hitung berapa kebutuhan nilai investasinya, tapi yang pasti para kreditur siap mendukung bisnis Perseroan,” tuturnya.

    Selain itu, dengan kondisi bisnis perusahaan yang terus menurun saat ini pihaknya menargetkan penjualan mencapai US$44,5 juta atau turun sekitar 76,6% dari tahun 2024 sebesar US$190,15 juta, atau turun sekitar 84,57% dari penjualan tahun 2023 sebesar US$ 288,55 juta.

    Meski demikian, dengan adanya efisiensi usaha Perseroan berhasil menekan kerugian usaha atau EBITDA negatif yang diproyeksikan menjadi US$3,4 juta pada akhir 2025 dibanding periode sama 2024 minus US$7,67 juta.

    Per September 2025, Perseroan telah membukukan penjualan sebesar US$33,38 juta atau turun sekitar 80% dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$166,74 juta. Akibatnya, Perseroan mencatat EBITDA negatif sebesar US$2,55 juta per September 2025.

  • Kapan UMP 2026 Diumumkan? Ini Bocoran Terbaru Wamenaker

    Kapan UMP 2026 Diumumkan? Ini Bocoran Terbaru Wamenaker

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengatakan pemerintah saat ini sedang menunggu momen yang tepat untuk mengumumkan Upah Minimum Provinsi (UMP).

    “Upah minum, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan masih menunggu momen yang tepat untuk mengumumkannya, supaya stabilitas perekonomian dan stabilitas politik lain-lain (tetap) berjalan dengan baik, sesuai dengan apa yang akan diputuskan oleh pemerintah” kata Wamenaker Afriansyah Noor di Bengkulu, Kamis (11/12/2025).

    Yang jelas, kata dia, pemerintah lewat Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) dan tripartit sudah terus rapat-rapat bahkan sejak Maret 2025 lalu.

    “Rapat sampai sekarang ya tentunya melihat segala aspek dan juga pertimbangan hasil keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) Nomor 168/PUU-XXI/2023, ditambah lagi dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), nah ini yang lagi dipertimbangkan,” kata Wamenaker Afriansyah Noor.

    Dia mengatakan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) akan menyampaikan hasil keputusan tentang UMP 2026 yang benar-benar sudah pasti dan tidak ada lagi perubahan atau perbaikan.

    Terkait bencana yang terjadi di sejumlah daerah, lanjut dia, kondisi tersebut ikut menjadi salah satu faktor dalam penentuan dan pengumuman UMP.

    “Ya salah satu faktor juga, tapi di daerah tertentu, makanya skala upah ini tidak merunut rata semua, jadi 38 provinsi naik sama sekian persen, tidak begitu dasarnya,” ucap Wamenaker.

    Dia mengatakan berbagai pertimbangan perekonomian tentang kebutuhan layak hidup serta sejumlah kondisi tertentu akan berperan dalam menentukan besaran upah masing-masing daerah.

    “Ini lah yang sedang kami pertimbangkan, nah ini yang dibilang formula khusus untuk kami lakukan, seperti sekarang keluarga kita yang ada di Sumatera Utara, Sumatra Barat dan Aceh kan sedang dilanda musibah, nah bagaimana yang akan diputuskan nanti, berdampaknya seperti apa, ini harus dipikirkan juga. Pokoknya sebelum 31 Desember, upah 2026 sudah akan diumumkan,” ujarnya.

  • Siap-siap! Ledakan AI Diprediksi Picu Kenaikan Harga RAM Tahun Depan

    Siap-siap! Ledakan AI Diprediksi Picu Kenaikan Harga RAM Tahun Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Ledakan penggunaan Artificial Intelligence (AI) diprediksi memicu kelangkaan sekaligus lonjakan harga RAM pada tahun 2026.

    Maraknya investasi di sektor AI membuat para perusahaan bermodal besar berebut pasokan DRAM dari para produsen utama.

    Banyak dari mereka menyuntikkan dana besar secara agresif agar mendapat porsi memori untuk pusat data berbasis AI. Akibatnya, pabrikan DRAM kini lebih fokus memenuhi kebutuhan data center sehingga ketersediaan produk konsumen menyusut dan memicu kelangkaan global.

    Dikutip dari Windows Central (11/12/2025), salah satu produsen DRAM terbesar dunia, Micron, baru-baru ini memutuskan mundur total dari pasar memori konsumen.

    Dalam keterangan resminya, Micron menyatakan akan menghentikan pengiriman produk Crucial setelah Februari 2026. Keputusan ini membuat Samsung dan SK hynix menjadi dua pemasok DRAM konsumen terbesar yang tersisa.

    EVP & Chief Business Officer Micron, Sumit Sadana, menyebutkan “Pertumbuhan pusat data yang didorong oleh AI menyebabkan lonjakan permintaan memori dan penyimpanan. Karena itu, Micron mengambil keputusan sulit untuk keluar dari bisnis konsumen Crucial demi memperkuat pasokan bagi pelanggan strategis di segmen dengan pertumbuhan lebih cepat.”

    Samsung sendiri mengakui sedang mempertimbangkan pengalihan produksi dari HBM ke DDR5 demi mengoptimalkan keuntungan. Dampaknya, DDR5 konsumen kini menjadi barang mewah harganya bisa berubah drastis dari hari ke hari. Banyak perakit PC melaporkan bahwa biaya rakitan naik karena harga DRAM yang terus melambung.

    SK hynix juga menyiapkan peningkatan kapasitas produksi DRAM secara besar-besaran pada 2026. Perusahaan perakitan PC seperti Maingear dan CyberPowerPC bahkan sudah memperingatkan bahwa harga sistem rakitan akan segera naik.

    Namun dampaknya tidak berhenti pada PC rakitan saja. Hampir semua kategori perangkat laptop, ponsel, tablet, TV, konsol, kamera, hingga mobil mengandalkan DRAM. Produsen perangkat tersebut kini turut merasakan tekanan pasokan.

    Menurut TrendForce, Dell berencana menaikkan harga PC sebesar 15–20% mulai pertengahan Desember 2025.

    Lenovo juga telah memberi tahu pelanggan bahwa harga dan paket penjualan saat ini tidak lagi valid per 1 Januari 2026. Dari sisi HP, CEO Enrique Lores menyebut harga PC kemungkinan naik pada paruh kedua 2026 jika kondisi DRAM tidak kunjung membaik.

    Krisis diperkirakan makin parah karena tekanan juga terjadi pada chip NAND Flash, komponen utama SSD modern. TrendForce mencatat permintaan kontrak wafer NAND Flash melonjak hingga 60% pada November 2025, didorong kebutuhan untuk aplikasi AI dan pesanan SSD kelas enterprise.

    Fokus industri pada sektor enterprise dan AI membuat ruang produksi untuk kebutuhan konsumen semakin menyempit.

    Menurut sejumlah analis, krisis ini baru memasuki fase awal. GM Team Group, Gerry Chen, menyebut harga kontrak DRAM pada Desember melonjak 80–100%, dan peningkatan ini bisa menjadi awal dari siklus kenaikan harga memori jangka panjang. Dia memperkirakan kondisi akan memburuk pada awal 2026 ketika stok lama yang dibeli dengan harga rendah mulai habis. (Nur Amalina)

  • Wapres Gibran Kunjungi Redaksi Bisnis Indonesia

    Wapres Gibran Kunjungi Redaksi Bisnis Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi kantor Bisnis Indonesia Group di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (11/12/2025).

    Orang nomor dua di Indonesia itu disambut oleh Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi Sukamdani dan Komisaris Bisnis Indonesia Dorothea Samola.

    Selanjutnya, Direktur Pemberitaan dan Produksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin; Direktur Pemasaran Hery Trianto; serta Presiden Direktur PT Aksara Solopos, Arif Budisusilo turut menyambut Wapres Gibran.

    Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran dan redaksi Bisnis Indonesia saling bertukar pikiran untuk membahas isu-isu terkini di Tanah Air.

    Salah satunya terkait dengan penanganan bencana di Sumatra. Wapres Gibran menjelaskan saat ini pemerintah berfokus memberikan bantuan ke wilayah yang terdampak bencana banjir di Sumatra.

    Salah satu upaya pemerintah, yakni menggenjot perbaikan infrastruktur di Sumatra agar bisa kembali normal. Dengan demikian, lanjutnya, akses bantuan bisa lebih optimal menjangkau lokasi yang terdampak bencana.

    Mantan Wali Kota Solo ini juga menegaskan bahwa penanganan bencana ini tidak akan lepas dari pantauan pemerintah pusat.

    Bahkan, Wapres Gibran mengaku akan bergantian dengan Presiden Prabowo Subianto untuk memantau percepatan penanganan bencana di Sumatra.

    “Besok pulang dari Rusia, saya lihat jadwalnya Beliau langsung ke Aceh Tamiang dan Langkat. Jadi ini memang menjadi fokus kami selama dua minggu terakhir. Semua all out untuk melakukan percepatan penanganan dan pemulihan [bencana] di Sumatra,” ujar Wapres Gibran pada Kamis (11/12/2025). 

    Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi hingga hilirisasi juga turut menjadi pembahasan dalam kunjungan. Wapres Gibran pun mengarahkan agar hilirisasi di berbagai sektor harus bisa terus dilakukan agar Indonesia dapat bersaing secara global.

    Namun demikian, dia menegaskan bahwa proses hilirisasi tidak boleh mengesampingkan kepentingan lingkungan.

    Oleh sebab itu, Wapres memastikan bahwa pemerintah bakal menjalankan hilirisasi dengan regulasi yang berpihak pada lingkungan.

    “Namanya hilirisasi juga harus tetap menomorsatukan lingkungan,” katanya

    Di samping itu, Wapres Gibran juga menyinggung soal pentingnya ilmu coding dan kecerdasan buatan atau AI. Menurutnya, ilmu teknologi itu harus bisa ditanamkan ke generasi penerus bangsa.

    Dia menegaskan bahwa pembelajaran coding dan AI ini bukan dimaksudkan untuk mencetak generasi muda menjadi programmer handal.

    Pasalnya, dengan adanya pembelajaran AI ini diharapkan dapat membuat pelajar di Tanah Air bisa berpikir kritis atau memiliki critical thinking.

    “Tapi kita mendorong anak-anak untuk di usia dini itu punya critical thinking dan berpikir komputasi. Jadi, itu kemarin yang sering kita gaungkan dan selain sekolah-sekolah. Selain sekolah-sekolah, kita juga masuk ke ini, pesantren-pesantren juga,” pungkasnya.

    Menutup kunjungannya, Gibran bersama komisaris dan direksi Bisnis Indonesia, termasuk jajaran redaksi hingga karyawan lainnya berfoto bersama.

    Di samping itu, Wapres Gibran juga mendapatkan ‘buah tangan’ berupa buku hasil produksi Bisnis Indonesia yang bertajuk “Potret Prabowonomics 365 Hari”.

    Terakhir, Wapres Gibran juga menerima serta plakat berisi naskah pemberitaan halaman depan koran Bisnis Indonesia dengan judul “Wapres Gibran: Hilirisasi Harus Ramah Lingkungan”.

  • UMP 2026 Jakarta Belum Diumumkan, Pengusaha: Belum Ada Ajakan Berunding

    UMP 2026 Jakarta Belum Diumumkan, Pengusaha: Belum Ada Ajakan Berunding

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) buka suara perihal kelanjutan pembahasan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2026.

    Menurut Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo DKI Jakarta Nurjaman, belum ada kesepakatan besaran kenaikan UMP DKI Jakarta tahun depan antara pengusaha dan buruh.

    “Sampai saat ini belum ada perkembangan,” kata Nurjaman kepada Bisnis, Kamis (11/12/2025).

    Lebih lanjut, anggota Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta dari unsur pengusaha ini juga menyampaikan perkembangan serupa mengenai Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengupahan. Belum ada sosialisasi formula UMP 2026 yang dilakukan pemerintah pusat.

    Senada, kalangan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan bahwa belum ada kelanjutan pembahasan UMP 2026 di meja Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta.

    “Belum ada ajakan atau perintah dari gubernur kepada Dewan Pengupahan untuk berunding upah,” kata Winarso kepada Bisnis, Kamis (11/12/2025).

    Kendati belum terdapat sidang resmi Dewan Pengupahan, dia menjelaskan bahwa rapat khusus ataupun rapat terbatas telah berlangsung di lingkup Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta.

    Namun, Winarso tak menjelaskan lebih lanjut perihal hasil rapat tersebut, di samping belum adanya sosialisasi RPP pengupahan maupun rencana penyampaian aspirasi dari buruh agar UMP DKI Jakarta tahun depan segera ditetapkan.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bertutur bahwa pihaknya akan menggelar rapat khusus terkait UMP DKI Jakarta 2026 pada pekan depan.

    Kendati demikian, dia memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berdiri di tengah dan berusaha adil antara pengusaha dan pihak buruh dalam memutuskan besaran upah tersebut.

    “Minggu depan, saya akan merapatkan khusus untuk UMP karena pembahasan sekarang sedang berlangsung antara pengusaha dan pihak buruh,” kata Pramono, Selasa (9/12/2025).

  • Kemendag Bantah Negosiasi Dagang RI-AS Terancam Gagal, Kapan Diumumkan?

    Kemendag Bantah Negosiasi Dagang RI-AS Terancam Gagal, Kapan Diumumkan?

    Bisnis.com, JAKARTA — Negosiasi dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang dicapai pada Juli 2025 dikabarkan terancam gagal.

    Sekadar informasi, Indonesia dan AS telah mencapai kerangka kerja kesepakatan pada Juli 2025. Dalam hal ini, Negara Paman Sam menyetujui untuk menurunkan pengenaan tarif impor terhadap produk-produk Indonesia dari 32% menjadi 19%.

    Kepala Biro Humas Kemendag Ni Made Kusuma Dewi menyatakan hingga saat ini kesepakatan tarif perdagangan Indonesia—AS masih berlangsung.

    “Yang jelas ini [kesepakatan tarif dagang Indonesia—AS] masih berlangsung jika ada dinamika dalam perundingan adalah hal yang biasa,” kata Dewi singkat kepada Bisnis, Kamis (11/12/2025).

    Dihubungi terpisah, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai, jika kesepakatan tarif dagang antara Indonesia dengan AS gagal dan berujung mendapat tarif 32% maka akan menjadi pukulan berat bagi perekonomian Indonesia.

    Terlebih, lanjut dia, jika negara pesaing utama seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand mendapatkan tarif yang lebih rendah dari Indonesia alias tetap 20%.

    “[Jika kesepakatan tarif dagang Indonesia—AS gagal] akan terjadi trade diversion dan investment diversion, di mana importir AS akan lebih memilih produk dari negara lain, termasuk Malaysia, Thailand, dan Vietnam,” ungkap Wijayanto kepada Bisnis.

    Wijayanto menilai kondisi ini akan menggerus nilai ekspor dan surplus dagang Indonesia dengan AS. Hal ini mengingat surplus dengan AS mewakili hampir 50% total surplus perdagangan, meski ekspor ke AS hanya mewakili 10% total ekspor.  

    “Kehilangan surplus tersebut akan membuat neraca pembayaran kita semakin tertekan dan rupiah semakin melemah,” ujarnya.

    Selain itu, Wijayanto menuturkan pengalihan investasi juga berpotensi terjadi. Dengan kata lain, investasi dari negara lain yang menyasar AS akan mengalihkan dari Indonesia ke negara lain yang memperoleh kesepakatan tarif lebih bagus. 

    “Potensi kehilangan perdagangan dan investasi ini akan berdampak cukup tinggi teradap pertumbuhan ekonomi kita, bisa hingga 0,1%. Dampak peningkatan tekanan terhadap rupiah juga akan sangat besar,” tutupnya.

  • 4 Dekade Industri Migas RI: Perlu Kebijakan Harga BBM Rasional

    4 Dekade Industri Migas RI: Perlu Kebijakan Harga BBM Rasional

    Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Sekjen OPEC Soebroto menilai sudah waktunya pemerintah membuat kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) yang lebih rasional—dengan menyerahkannya kepada pasar bebas.

    Pernyataan itu disampaikan oleh Soe­broto kepada pers seusai menyampaikan pidato ilmiah pada acara Wisuda III Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) di Jakarta pada Sabtu, 21 Oktober 1995.

    Berita tentang usulan kebijakan harga BBM agar diserahkan kepada mekanisme pasar tersebut menjadi headline halaman muka Harian Bisnis Indonesia pada edisi Senin, 23 Oktober 1995.

    Soebroto mengatakan bahwa kebijakan harga yang rasional dapat mengurangi ketimpangan antara konsumsi dan produksi energi, meskipun hal itu tidak akan dapat menghindarkan Indonesia sebagai pengimpor energi dalam 15—20 tahun mendatang.

    “Kebutuhan energi meningkat pesat akibat pertumbuhan ekonomi selama PJP II sebesar 7% per tahun,” ujarnya.

    Indonesia, menurut dia, tidak lagi dapat mempertahankan kebijakan export oriented bagi investasi asing yang berminat memasarkan minyak olahannya di pasar dalam negeri.

    “Hal ini mengingat cadangan minyak kita makin menipis,” kata Soebroto menanggapi keengganan perusahaan perminyakan Kuwait untuk menanamkan modal di Indonesia dalam bidang pengilangan minyak.

    Kuwait Petroleum Corp. (BUMN Kuwait) pada saat itu mengadakan serangkaian perjalanan ke beberapa negara di Asia untuk menjajaki pembukaan kilang minyak baru dan memperluas jaringan perdagangan minyak negeri tersebut.

    Managing Director Kuwait Petroleum Corp. (KPC) Hani Hussain mengatakan bahwa KPC sama sekali tidak berminat menanamkan modalnya di Indonesia karena pemerintah masih cenderung memberlakukan kebijakan export oriented daripada membuka pasar dalam negeri.

    Hal itu bertentangan dengan strategi yang akan dikembangkan KPC yang berencana mendatangkan minyak mentah dari Kuwait untuk diolah di beberapa negara Asia dan menjualnya untuk pasar domestik.

    Tajuddin Noer Said, Anggota Komisi APBN DPR mengatakan usulan Soebroto agar pemerintah menghapus kebijakan export oriented di bidang pengilangan cukup tepat.

    Dia berpendapat bahwa sudah saatnya pemerintah mengevaluasi seluruh kebijakan nasional di bidang perminyakan.

  • KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Suap Bupati Lampung Tengah

    KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Suap Bupati Lampung Tengah

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menelusuri aliran uang dari kasus suap kepada Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya sebesar Rp5,75 miliar.

    Pasalnya, Rp5,25 miliar dari dugaan suap itu digunakan untuk membayar utang kampanye Pilkada 2024. Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Mungki Hadipratikto mengatakan tim lembaga antirasuah menelusuri aliran dana menggunakan teknik follow the money.

    Dia menjelaskan pengusutan ini bagian dari memaksimalkan aset recovery kepada negara.

    “Kita akan menelusuri dengan metode follow the money, bagaimana uang yang diterima asalnya dari mana, kemudian larinya kemana, digunakan untuk apa, dan tidak tertutup kemungkinan mungkin ada sebagian sudah digunakan untuk kepentingan-kepentingan politik yang lain,” kata Mungki, Kamis (11/12/2025).

    Penyidik KPK, katanya, sudah bergerak menelusuri aliran dana dan melacak aset di perkara yang melibatkan Anggota DPRD Lampung Tengah ini. 

    Mungki mengatakan KPK bekerja sama dengan PPATK guna mengetahui kemana saja uang tersebut mengalir, termasuk siapa saja pihak yang mendapatkannya.

    “Bagaimana tekniknya? Tekniknya tentu berbagai macam teknik kita gunakan, bekerjasama dengan PPATK tentu saja, kemudian juga dengan pihak perbankan dan pihak-pihak lainnya yang terkait,” ungkap Mungki.

    Pada perkara ini, Ardito meminta Riki, Anggota DPRD Lampung Tengah untuk memenangkan vendor guna menangani proyek Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) melalui mekanisme penunjukan langsung di e-katalog.

    Ironinya pengkondisian berlangsung setelah Ardito dilantik sebagai Bupati. Dia sudah mengatur vendor yang mengerjakan proyek PBJ itu, yakni perusahaan milik keluarga atau tim kampanye dirinya saat bertarung di Pilkada 2024.

    Dari pengkondisian itu, dia mendapatkan fee Rp5,25 miliar. Tak hanya itu, pada proyek pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan setempat, dia juga mendapatkan fee Rp500 dari Direktur PT Elkaka Mandiri (PT EM) karena telah memenangkan perusahaan itu untuk menjalankan 3 paket pengadaan alat kesehatan di Dinkes dengan total nilai proyek Rp3,15 miliar.

  • 82% Eksekutif Berpeluang Temukan Model Bisnis Baru Berkat AI

    82% Eksekutif Berpeluang Temukan Model Bisnis Baru Berkat AI

    Bisnis.com, JAKARTA — IBM, perusahaan teknologi multinasional, memproyeksikan teknologi kecerdasan buatan (AI) akan memegang peranan sentral dalam melahirkan model bisnis baru.

    Pandangan tersebut jadi sorotan utama dalam paparan strategis General Manager and Technology Leader IBM ASEAN Catherine Lian. 

    Dia mengatakan akan ada 5 pilar tren teknologi yang bakal mendefinisikan ulang industri global. Hal tersebut ialah AI sebagai pengganda pertumbuhan, Sovereign AI, agentic AI berskala besar, Trusted AI, dan keuntungan Quantum (Quantum Advantage).

    “AI sebagai pengganda pertumbuhan menempatkan teknologi ini sebagai mesin pencipta pendapatan yang vital bagi perusahaan,” ujarnya di Jakarta Kamis (11/12/2025).

    Dia memaparkan data riset sebanyak 72% CEO menilai AI generatif sebagai sumber keunggulan kompetitif utama. Lebih jauh, 85% eksekutif juga meyakini teknologi ini membuka peluang luas bagi penciptaan model bisnis baru yang inovatif.

    Optimisme ini yang akhirnya mendorong lonjakan investasi di sektor-sektor strategis. Industri yang teregulasi ketat seperti Layanan Keuangan dan Perbankan diproyeksikan mencatatkan kenaikan belanja teknologi yang signifikan, dari US$14 miliar atau sekitar Rp233 triliun pada 2023 menjadi US$66 miliar atau sekitar Rp1.100 triliun pada 2028.

    Eskalasi belanja teknologi tersebut berjalan beriringan dengan tren Sovereign AI atau kedaulatan AI. Lian menegaskan bahwa konsep kedaulatan data kini menjadi strategi bisnis fundamental untuk mendorong perusahaan ke level berikutnya. 

    Pada 2027, diperkirakan 80% perusahaan multinasional akan menerapkan strategi data berdaulat melalui pendekatan hybrid cloud by design.

    Di sisi lain, pihak IBM menekankan bahwa kesiapan sumber daya manusia memegang kunci utama dalam realisasi potensi ekonomi ini. Sebanyak 64% CEO mengakui kesuksesan implementasi teknologi bergantung penuh pada adopsi oleh manusia dibandingkan kecanggihan sistem itu sendiri. 

    Selain faktor SDM, aspek kepercayaan dan keamanan siber disinyalir juga menjadi fondasi yang tidak terpisahkan. IBM mendorong pelaku industri untuk memprioritaskan kesiapan menghadapi era kuantum atau Quantum Safe.

    IBM memandang Quantum Safe sebagai fitur paling kritis saat ini untuk melindungi investasi masa depan. Organisasi yang telah siap secara kuantum berpotensi mengadopsi teknologi baru tiga kali lebih cepat dibandingkan kompetitornya.

    Menutup laporannya, IBM menegaskan komitmen untuk terus mendukung pasar Indonesia. Melalui fokus pada kedaulatan data dan modernisasi infrastruktur perbankan, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam ekonomi digital global pada 2026. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Kemenhub Pastikan Angkutan Kurir & Pos Tak Dibatasi saat Nataru

    Kemenhub Pastikan Angkutan Kurir & Pos Tak Dibatasi saat Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan bahwa angkutan barang berupa hantaran pos dan uang, dikecualikan dari kebijakan pembatasan angkutan barang selama masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). 

    Direktur Lalu Lintas Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Rudi Irawan menyampaikan mengenai kelonggaran atau pengecualian, pihaknya selalu memberikan dispensasi untuk angkutan yang membawa kebutuhan vital. 

    Rudi menegaskan pembatasan ini tidak berlaku untuk angkutan yang mengangkut  hantaran uang dan barang antaran pos. Pasalnya, dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) sebelumnya hanya tercantum hantaran pos yang dikecualikan dari kebijakan tersebut. 

    “Kami menjamin angkutan yang membawa hantaran pos dan uang termasuk dalam kategori pengecualian dan diizinkan untuk tetap beroperasi sesuai jadwal pengiriman,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip pada Kamis (11/12/2025).

    Selain hantaran uang dan pos, pembatasan ini juga tidak berlaku untuk angkutan yang mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Bahan Bakar Gas (BBG), hewan ternak, ⁠⁠pupuk, ⁠⁠keperluan penanganan bencana alam, ⁠⁠pakan ternak, ⁠⁠serta sepeda motor gratis. 

    Selain itu, angkutan yang mengangkut ⁠⁠barang pokok (beras, tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioka, jagung, gula, sayur & buah, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng & mentega, susu, telur, garam, kedelai, bawang, cabai) juga masuk dalam pengecualian. 

    “Kami berharap semua pihak dapat mendukung kebijakan ini demi terwujudnya penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun yang lancar dan selamat bagi semua pengguna jalan,” tutur Rudi. 

    Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) sempat mengeluhkan tak adanya hantaran pos sebagai angkutan yang dikecualikan dalam pembatasan angkutan barang selama Nataru 2025/2026. 

    Ketua Asperindo Budiyanto Darmastono menyampaikan, pada tahun-tahun sebelumnya truk kurir selalu diberikan keleluasaan untuk tetap dapat beroperasi dalam momen-momen serupa. Alhasil, barang pesanan masyarakat pun tetap dapat dikirim dan sampai tepat waktu. 

    Barang-barang jenis pos umumnya dapat diangkut dengan truk enam ban yang melintasi tol maupun non-tol. 

    Sebelumnya pun, asosiasi memberikan surat imbauan atau rekomendasi bahwa barang-barang yang di kirim jenisnya adalah kiriman Pos.

    “Sehingga surat tersebut jadi pegangan driver apabila ada kendala di lapangan,” tambahnya.

    Sebagaimana diketahui, pembatasan kendaraan angkutan barang selama 11 hari dilakukan pada mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.

    Pembatasan kendaraan angkutan barang di ruas jalan tol diberlakukan mulai 19 Desember 2025 pukul 00.00 – 20 Desember 2025 pukul 24.00 waktu setempat. Kemudian, diberlakukan kembali pada tanggal 23 Desember 2025 hingga 28 Desember 2025 pukul 00.00 sampai pukul 24.00 waktu setempat. 

    Selanjutnya, pembatasan pada 2 Januari 2026 hingga 4 Januari 2026 pukul 00.00 hingga 24.00 waktu setempat.

    Adapun, pembatasan operasional angkutan barang di ruas jalan non tol berlaku mulai 19 Desember 2025 hingga 20 Desember 2025 pukul 00.00 sampai 22.00 waktu setempat. Dilanjutkan kembali pada 23 Desember 2025 hingga 28 Desember 2025 mulai pukul 05.00 – 22.00 waktu setempat.

    Kemudian, pada momentum tahun baru dilakukan pembatasan mulai tanggal 2 Januari 2026 hingga 4 Januari 2026 mulai pukul 05.00 hingga 22.00 waktu setempat.