Category: Bisnis.com

  • Menag Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV

    Menag Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dunia dan mengapresiasi pesan pertamanya seusai dikukuhkan sebagai Paus Leo XIV.

    “Pesan damai sejahtera dari Paus Leo XIV dalam pidato perdananya patut kita apresiasi. Ini merupakan pesan universal yang harus kita upayakan bersama agar kehidupan dunia ini semakin damai di masa mendatang,” kata Menag Nasaruddin dilansir dari Antara, Jumat (9/5/2025). 

    Kardinal Robert Francis Prevost terpilih dalam proses konklaf yang berlangsung sejak 7 Mei 2025. Dia merupakan orang Amerika Serikat pertama yang menjadi Paus. 

    Kardinal Robert Francis Prevost akan menggunakan nama kepausan Paus Leo XIV. Dia terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik baru menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April 2025.

    Menag mengapresiasi Paus Leo XIV yang berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan mendiang Paus Fransiskus. Menurut dia, banyak hal yang telah diukir oleh Paus Fransiskus dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.

    Selain Dokuman Persaudaraan Manusia yang ditandatangani bersama Grand Syekh Al Azhar pada 2019, Paus Fransiskus juga telah menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pada September 2024.

    Deklarasi ini lahir sebagai diplomasi lintas iman yang berfokus pada isu kemanusiaan dan pelestarian lingkungan. Deklarasi ini antara lain menegaskan bahwa nilai-nilai agama adalah sumber solusi atas tantangan global, mulai dari dehumanisasi, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial.

    “Kami berharap, komitmen atas Deklarasi Istiqlal akan terus terbangun dan terjalin dengan baik dalam kepemimpinan Paus Leo XIV untuk dunia yang lebih humanis, alam yang makin lestari, serta kohesi sosial yang makin kuat dan tidak timpang,” kata Menag.

  • OPINI : Menanti Insentif Pajak UMKM

    OPINI : Menanti Insentif Pajak UMKM

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah, khu­­­susnya Direktorat Jenderal Pa­­­jak se­­­­­­­dang meng­­­go­­­­dok be­­­­leid pajak UMKM (Usaha Mikro Kecil Me­­­ne­­­­­ngah) secara lebih me­­­­nyeluruh.

    Upaya ini ber­­­tu­­­ju­­­an untuk mendorong ekstensifikasi peningkatan pajak ke kalangan UMKM. Dalam aspek perpajakan yang termasuk dalam peng­­usa­ha yang digolongkan UMKM adalah mereka yang memiliki omzet (peredaran bruto) sebesar Rp4,8 miliar per tahun.

    Sudah menjadi viral di me­­­dia online secara terbu­ka Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pada Senin, (16/12/2024) akan diumumkan perpanjangan periode pemanfaatan Pajak Penghasilan (PPh) Final 0,5% bagi UMKM.

    Kebijakan ini akan diumumkan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pereko­nomian, Jakarta, pukul 10.00 WIB. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian hukum soal perpanjangan pajak UMKM yang dihitung dengan PPh Final tarif 0,5% dari omset (peredaran bruto).

    Fungsi UMKM

    Sejatinya perkembangan perekonomian di Indonesia dijiwai konsep pembangunan yang meletakkan akumulasi kapital sebagai determinan penting.

    Semangat ini telah menyebabkan terputusnya diskursus ekonomi berbasis kerakyatan atau UMKM, padahal seharusnya pemerintah memperhatikan sektor UMKM. Mengingat saat ini berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional. UMKM memiliki peran yang sangat signifikan dalam perekono­mian Indonesia. Dengan jum­­lah unit usaha yang mencapai sekitar 66 juta, UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

    Jika 66 juta UMKM dirata-ratakan mendapatkan om­­­zet atau peredaran bruto Rp100.000 per UMKM dikali­kan dengan jumlah UMKM maka akan diperoleh Rp6,6 triliun per hari dan Rp2.376 triliun per tahun. Produk Do­­mestik Bruto (PDB) di Indonesia tahun 2025 yang sekitar Rp24.479 triliun maka dari estimasi ini omzet UMKM menyumbang 9,7% ke PDB, angka yang cukup siginifikan.

    Perhitungan ter­­­se­­­but adalah analisa pe­­nu­­­lis semata sedangkan ber­­­dasarkan penelitian yang yang lebih akurat yang diteliti oleh dua ekonom senior kelahiran Jerman, Enste dan Scheneider, persentase ekonomi UMKM di negara maju bisa mencapai 14%—16% da­­ri PDB.

    UMKM juga merupakan sa­­­lah satu pilar kekuatan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan bukan sekadar omong kosong. Pada saat kemelut ekonomi di kurun waktu 1997—1999, keberadaan UMKM yang membuat pereko­nomian Indonesia tetap berjalan. Pada saat itu denyut perekonomian terus berdetak karena adanya andil besar kalangan UMKM.

    Dari data ini, seharusnya pe­­merintah memberikan per­hatian khusus dan membayar lunas kesetiaan para pengusaha UMKM yang telah membantu perekonomian In­­­do­nesia, salah satu nya de­­­ngan memberikan insentif perpajakan dengan tarif rendah sehingga mereka bisa bertahan dalam menjalankan praktek bisnis yang penuh persaingan ketat.

    Beleid Pajak UMKM

    Sebenarnya pemerintah telah memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak (WP) yang menjalankan usaha dengan peredaran bruto tertentu atau untuk UMKM. Sehingga UMKM memungkinkan WP hanya perlu melakukan pencatatan atas omzet yang diterima setiap bulannya tanpa harus membuat pembukuan yang rumit dan memakan biaya adminstrasi. Tarif 0,5% yang diberlakukan untuk UMKM dapat dinilai adil, sehingga dapat diterapkan dalam semua sektor UMKM tanpa mengganggu.

    Sejatinya beleid pemberian tarif PPh Final 0,5% bagi UMKM merupakan manifestasi pemerintah mendukung masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi nonformal. Kebijakan tersebut direalisasikan melalui upaya pemberian kemudahan dan keadilan untuk wajib pajak yang memiliki omzet tertentu selama jangka waktu tertentu.

    Sejarah pada mulanya tarif UMKM adalah sebesar 1% sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 46/2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Setelah itu diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah No. 23/2018 (PP 23/2018), tarif tersebut disesuaikan menjadi 0,5%.

    Dilanjutkan PP 55/2022 yang memberikan fasilitas pajak tambahan untuk wajib pajak orang pribadi (WP OP) yang melakukan pekerjaan bebas (pengusaha) dibebaskannya pembayaran PPh atas omzet sampai dengan Rp500 juta pertahun. Guna menerapkan petunjuk pelaksanaan (Jutlak) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang menjadi perubahan keenam atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh).

    Mengapa beleid insentif pajak UMKM perlu diperpanjang? Karena berdasarkan Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 55/2022, WP OP mendapatkan fasilitas pemanfaatan PPh Final diberi waktu selama 7 tahun. Apabila orang pribadi telah terdaftar sejak 2018 atau sebelum diberlakukan PP 23/2018 maka WP OP hanya dapat memanfaatkan tarif 0,5% hingga 2024.

    Dampaknya setelah tahun 2024 WP OP tersebut harus menggunakan pembukuan atau menggunakan pencatatan omzet dan menggunakan norma perhitungan penghasilan neto (NPPN). Sehingga menyebabkan UMKM membayar pajak lebih tinggi atau menggunakan tarif normal, jika menggunakan pembukuan harus menggunakan Undang-Undang PPh pasal 31 E dengan tarif 11 % dari laba dan jika menggunakan NPPN harus dikenakan tarif progresif sesuai UUN PPh pasal 17 sebesar 5%, 15%, 25%, 30% dan 35 % sesuai dari jumlah laba yang didapati. Bukankah hal ini akan memberatkan wajib pajak UMKM.

    Dari analisa di atas sudah seyogianya beleid insentif pajak UMKM dengan tarif 0,5% segera diperpanjang agar sektor UMKM dapat menarik napas lega dalam membayar pajak tanpa menganggu cash flow dan UMKM dapat menjual produk dengan harga yang terjangkau dan dapat bersaing dengan produk impor. Semoga cepat terealisasi.

  • Kemana Triliunan Uang Korupsi yang Disita Kejagung? Ini Penjelasannya

    Kemana Triliunan Uang Korupsi yang Disita Kejagung? Ini Penjelasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan uang yang disita dalam perkara rasuah selalu disimpan di rekening penitipan bank persepsi.

    Kapuspenkum Kejagung RI Harli Siregar menyampaikan bahwa pihaknya tidak pernah menyimpan sepeserpun uang hasil sitaan ke rumah atau kantor.

    “Ini [uang sitaan] tidak dibawa ke rumah atau disimpan di kantor. Tetapi langsung berpindah dititipkan di rekening penitipan lainnya di bank persepsi,” ujarnya di Kejagung, Kamis (8/5/2025).

    Dia menekankan uang yang telah disita tersebut juga nantinya bakal digunakan dalam rangka pemulihan keuangan negara akibat dari perkara korupsi.

    Sebagai contoh, uang triliunan yang sudah masuk dalam rekening penitipan yakni terkait dengan perkara dugaan TPPU Duta Palma Group.

    Dalam perkara ini, korps Adhyaksa telah menyita uang Rp6,8 triliun serta berbagai jenis valuta asing (valas). Perinciannya, SGD 12.859.605; US$13.274.490,57 dan Yuan China 2.005.

    Kemudian, Yen Jepang 2.000.000, Won Korea 5.645.000 dan RM 300.000. Jika di total, uang asing yang disita mencapai Rp383,9 miliar.

    “Supaya masyarakat juga bisa memahami bagaimana upaya-upaya yang secara keras dan serius dilakukan oleh kejaksaan khususnya jajaran jampidsus dalam rangka pemulihan kerugian keuangan negara,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, bank persepsi merupakan bank umum yang telah ditunjuk oleh negara untuk menerima setoran negara.

  • Kubu Hasto Protes Soal Tiga Penyidik KPK jadi Saksi di Persidangan

    Kubu Hasto Protes Soal Tiga Penyidik KPK jadi Saksi di Persidangan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kubu Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto memprotes dijadikannya tiga penyidik KPK sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara suap dan perintangan kasus Harun Masiku.

    Penasihat hukum Hasto, Maqdir Ismail menyatakan pihaknya keberatan lantaran keterangan dari penyidik ini bisa jadi tidak berasal dari pengalamannya secara langsung.

    “Menurut hemat kami ini sangat tidak tepat mereka menjadi saksi dalam perkara ini apalagi kita kembali ke Pasal 153 KUHAP bahwa keterangan seperti yang akan disampaikan oleh saksi ini adalah keterangan bukan karena melihat sendiri,” ujar Maqdir di PN Tipikor, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

    Kemudian, jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan bahwa ketiga penyidik KPK ini dihadirkan untuk menjelaskan fakta pada peristiwa OTT dan perintangan penyidikan yang menyeret Hasto.

    “Untuk menjelaskan fakta kejadian pada waktu itu dan juga fakta terintanginya atau terhalanginya penyidikan perkara Harun Masiku,” tutur jaksa.

    Namun, kubu Hasto masih belum puas. Kuasa Hukum Hasto, Ronny Talapessy menekankan bahwa keterangan penyidik ini seharusnya sudah dituangkan ke dalam berkas perkara yang diuji di persidangan.

    Dengan demikian, menurut Ronny, dihadirkannya tiga penyidik komisi antirasuah menjadi saksi ini dinilai kurang tepat.

    “Kami rasa tidak tepat untuk persidangan ini ketika menghadirkan penyidik yang memeriksa berkasnya sendiri, apakah mereka nanti menjadi saksi yg kita anggap netral atau tidak terlibat dalam conflict of interest,” tutur Ronny.

    Adapun, Ketua Majelis Hakim, Rios Rahmanto memutuskan agar persidangan ini agar tetap dilanjutkan. Sebab, menurutnya, dihadirkannya tiga saksi ini tidak akan mempengaruhi proses pembuktian dan penilaian hakim.

    “Kami memahami permintaan PH terdakwa dan kaki catat keberatan saudara. Karena ini proses pembuktian ya kita beri kesempatan kita uji dulu keterangan saksi, alat bukti semuanya. Dan hakim pun kita belum tahu kok substansi apa yg akan disampaikan nanti,” tegas Hakim.

    Sekadar informasi, dalam sidang lanjutan perkara Hasto ini, jaksa menghadirkan tiga penyidik KPK sebagai saksi. Tiga penyidik KPK itu yakni Rossa Purbo Bekti, Rizka Anungnata dan Arif Budi Raharjo.

  • Bursa Asia Bergerak Variatif jelang Pertemuan AS-China Bahas Perang Dagang

    Bursa Asia Bergerak Variatif jelang Pertemuan AS-China Bahas Perang Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham Asia menguat pada perdagangan Jumat (9/5/2025) seiring dengan rencana pembicaraan antara AS dan China soal perdagangan pada akhir pekan ini.

    Sebelumnya, AS dan Inggris telah menyepakati perjanjian dagang yang menimbulkan keyakinan perang dagang mereda.

    Dilansir Bloomberg, Jumat (9/5/2025), indeks Jepang Topix menguat 1,5% selama 11 hari, yang merupakan reli paling panjang sejak Oktober 2017, bursa Hong Kong meningkat 0,5%. Bursa Australias S&P ASX 200 juga menguat sebesar 0,5%.

    Namun, saham di Korea Selatan mengalami pelemahan usai Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyampaikan kesepakatan dagang antara AS dengan Korsel dan Jepang butuh lebih banyak waktu ketimbang Inggris. The Shanghai Composite juga turun 0,5%.

    Pasar saat ini fokus pada hasil perundingan dagang akhir pekan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan yakin negosiasi tersebut dapat menghasilkan kemajuan nyata, dengan China membuat konsesi.

    Pasar merasa sedikit lega dan saham AS menguat pada perdagangan Kamis kemarin, saat Trump mengajukan kerangka kerja perdagangannya dengan Inggris sebagai langkah pertama dalam upayanya untuk merombak ekonomi global.

    “Terdapat tingkat optimisme yang lebih tinggi bahwa akan ada beberapa pembatalan kenaikan tarif yang sangat ekstrem yang telah diberlakukan,” kata Marc Franklin, seorang manajer portofolio senior di Manulife Investment Management.

    Dia menambahkan jika optimisme telah sampai pada titik di mana orang berpikir akan ada solusi yang cepat dan mudah untuk negosiasi atau keterlibatan China-AS, maka hal itu mungkin terbukti tidak berdasar. Dalam skenario seperti ini, volatilitas pasar akan kembali, katanya.

    Sebelumnya, Trump juga mengatakan bahwa berita perdagangan yang menjanjikan yang dipadukan dengan upaya Partai Republik untuk meloloskan undang-undang yang memperpanjang dan memperluas pemotongan pajak seharusnya menjadi alasan untuk optimisme investor.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer akan bertemu di Swiss dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng. Trump mengatakan bahwa jika pembicaraan berjalan dengan baik, dia dapat mempertimbangkan untuk menurunkan tarif 145% yang telah dikenakannya pada banyak barang China.

    “Kita juga dapat mengharapkan beberapa kemajuan dalam perjanjian mendatang dengan negara-negara lain. Sentimen risiko menyebar sebagai respons terhadap kinerja saham AS yang kuat,” kata Hideyuki Suzuki, seorang manajer umum di SBI Securities di Tokyo.

  • Indeks Keyakinan Konsumen April 2025 Naik, Akhiri Penurunan Tiga Bulan Beruntun

    Indeks Keyakinan Konsumen April 2025 Naik, Akhiri Penurunan Tiga Bulan Beruntun

    Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan bahwa optimisme atau keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi mengalami peningkatan per April 2025.

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang naik menjadi 121,7 pada April 2025 atau lebih tinggi dibandingkan dengan Maret 2025 yang sebesar 121,1.

    “Terjaganya keyakinan konsumen pada April 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini [IKE] dan Indeks Ekspektasi Konsumen [IEK],” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (9/5/2025).

    Capaian IKE tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya, yakni pada April 2025 sebesar 113,7 atau naik dari Maret 2025 sebesar 110,6.

    Adapun, IEK April 2025 tercatat sebesar 129,8, turun dari posisi Maret 2025 sebesar 131,7.

    Melihat hasil survei secara rinci, keyakinan konsumen pada April 2024 hanya meningkat di sejumlah kategori pengeluaran, yakni masyarakat yang mencatatkan pengeluaran (spending) Rp2,1 juta—3 juta dan di kelompok Rp4,1 juta—5 juta.

    Masyarakat di kelompok pengeluaran terendah yakni Rp1 juta—2 juta justru mencatatkan penurunan IKK, sementara kelompok tertinggi atau spending di atas Rp5 juta mencatatkan IKK yang sama.

    Keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian barang tahan lama tercatat meningkat pada mayoritas kelompok pengeluaran, utamanya dari kelompok masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp5 juta serta kelompok usia 20—30 tahun dan 31—40 tahun.

    Secara spasial, sejumlah besar kota mencatatkan peningkatan IKE, terbesar di Kota Bandung (16,2 poin), disusul Palembang (9,7 poin) dan Jakarta (4,1 poin).

    Di sisi lain, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan variatif di beberapa kota, dengan sebagian besar mengalami penurunan.

    Secara spasial, beberapa kota mencatat peningkatan IEK, terbesar di Medan (naik 8,0 poin), diikuti Makassar (5,4 poin), dan Bandung (2,1 poin). Namun, beberapa kota mencatatkan penurunan IEK yang cukup tinggi, seperti Bandar Lampung (turun 24,8 poin), Palembang (turun 14,8 poin), dan Denpasar (turun 13,1 poin).

    Adapun rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi, proporsi pembayaran cicilan/utang, dan proporsi pendapatan konsumen yang disimpan, tercatat relatif stabil dari bulan sebelumnya, yakni sebesar 74,8%, 10,5%, dan 14,8%.

    Untuk diketahui, Survei Konsumen yang BI lakukan dilakukan terhadap 4.600 responden rumah tangga di 18 kota. Survei ini menjadi informasi dini mengenai konsumsi rumah tangga, ekspektasi inflasi, dan kondisi keuangan rumah tangga.

  • Ipar dan Pengacara Jokowi Serahkan Ijazah Asli ke Bareskrim

    Ipar dan Pengacara Jokowi Serahkan Ijazah Asli ke Bareskrim

    Bisnis.com, JAKARTA — Penasihat hukum Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Yakup Hasibuan memenuhi permintaan penyidik untuk menyerahkan dokumen ijazah asli ke Bareskrim Polri.

    Yakup mengatakan bahwa penyerahan dokumen ini dilakukan sebagai bagian dari proses klarifikasi atas sejumlah isu yang berkembang di ruang publik.

    Dalam keterangannya kepada awak media di lokasi, Yakup menjelaskan bahwa agenda utama hari ini hanya terkait dengan pemenuhan permintaan dari Bareskrim.

    “Agenda hari ini tuh hanya kami memenuhi permintaan dari pihak Bareskrim untuk menghadirkan dan membawa sejumlah dokumen, termasuk ijazah asli dari Pak Jokowi. Itu saja agendanya hari ini,” katanya kepada wartawan di Bareskim Polri, Jumat (9/5/2025).

    Yakup tidak datang sendiri. Dia menyebut bahwa selain tim kuasa hukum, turut hadir juga perwakilan dari keluarga Jokowi. 

    Penyebabnya, dia menekankan dokumen sensitif seperti ijazah memang perlu dibawa langsung oleh anggota keluarga untuk menjamin keamanan dan keaslian dokumen tersebut.

    Ketika ditanya lebih lanjut mengenai siapa yang menjadi perwakilan keluarga tersebut, Yakup menjelaskan bahwa yang hadir adalah Andri, ipar dari Presiden Jokowi.

    Yakup menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak mengirim dokumen menggunakan jasa pengiriman adalah bentuk kehati-hatian terhadap dokumen yang sangat penting dan bersifat pribadi.

    “Karena kan tentunya dokumen sensitif ya, jadi nggak mungkin dikirim pake kurir kan, jadi diberikan kepada pihak yang dipercaya oleh Pak Jokowi langsung untuk membawa itu dokumennya,” imbuh Yakup.

    Saat ditanya alasan mengapa Presiden Jokowi tidak hadir secara langsung dan justru menunjuk iparnya untuk membawa dokumen tersebut, Yakup menjelaskan bahwa permintaan dari penyidik memang hanya sebatas dokumen, sehingga kehadiran Presiden tidak diperlukan. 

    Dia menyampaikan atas dasar itu maka pihak kuasa hukum diperbolehkan untuk memberikan kepada pihak Bareskrim dengan hanya mengajak perwakilan pihak keluarga Jokowi.

    “Kembali lagi ini kan dokumen sensitif, nggak mungkin dikirim lewat pos,” ucapnya.

    Terkait kemungkinan adanya proses pemeriksaan lanjutan atau pengecekan dokumen di tempat, Yakup mengaku belum mendapatkan kepastian dari pihak penyidik.

    “Belum tahu, untuk teknisnya kita belum tau nih. Apakah nanti diperlihatkan atau bagaimana, tapi ya kita lihat. Nanti mungkin setelah dari dalam mungkin kita bisa beritahu lebih lanjut ya,” ujarnya.

    Selain ijazah, Yakup menyebut bahwa timnya juga membawa beberapa dokumen tambahan sebagai antisipasi jika dibutuhkan oleh penyidik. 

    Meski begitu, dia tak menjelaskan dokumen apa saja yang dibawa. Namun, Yakup menegaskan bahwa fokus utama tetap pada ijazah. 

    “Khususnya sih ijazah aja, ada beberapa dokumen kita bawa juga, kalau diperlukan. Semua kita bawa, tapi nanti teknisnya kita belum tau, jadi kita tunggu lah hasilnya,” pungkas Yakup.

  • GS Supermarket-Lulu Hypermarket Tutup, Sunset Ritel Modern Kian Nyata?

    GS Supermarket-Lulu Hypermarket Tutup, Sunset Ritel Modern Kian Nyata?

    Bisnis.com, JAKARTA – Kabar tutupnya GS Supermarket hingga Lulu Hypermarket menambah daftar panjang gerai ritel modern yang berguguran.

    GS Supermarket, jaringan ritel modern asal Korea Selatan, disebut akan menutup seluruh cabangnya di Indonesia pada 31 Mei 2025.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di GS Supermarket Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025), kabar penutupan dibenarkan oleh karyawan GS Supermarket Mampang yang sedang bertugas. Menurutnya, kepemilikan GS akan diambil alih oleh peritel lain.

    “GS ditutup per tanggal 31 Mei. Nanti diambil alih sama ritel lain,” kata seorang customer service saat ditemui Bisnis.

    Salah seorang karyawan GS lainnya menuturkan gerai masih akan tetap buka di tengah proses pergantian kepemilikan. Selain itu, dia juga menjelaskan para karyawan lain tetap bekerja seperti biasa.

    “Barang-barang masih kami display, tetap kerja kayak biasa, masuk [kerja],” ujarnya.

    Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah juga membenarkan bahwa GS Supermarket memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan bisnisnya di Indonesia dan akan diambil alih oleh investor lain.

    Sayangnya, Budihardjo enggan memberikan informasi secara detail siapa investor yang akan mengambil alih GS Supermarket di Indonesia. Namun, dia memastikan investor baru yang akan mengambil alih masih bergerak di bisnis ritel.

    “Belum bisa ngomong ya. Nanti tunggulah bulan Mei nanti siapa yang akan ngambil, kan kita tunggu. Mungkin ada investor yang masih lagi negosiasi,” kata Budihardjo saat dihubungi Bisnis, Kamis (8/5/2025).

    Sebelumnya, Lulu Hypermarket juga menutup permanen jaringan gerainya di Indonesia pada 30 April 2025, setelah hampir 10 tahun beroperasi. Perusahaan ritel asal Uni Emirat Arab (UEA) ini beroperasi di Indonesia sejak 2016. Cabang pertamanya hadir di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

    Budihardjo mengungkap, setidaknya ada tiga ritel yang tutup sepanjang 5 bulan pertama 2025. Selain GS Supermarket dan Lulu Hypermarket, ada pula ritel skala kecil yang menutup cabangnya.

    “Lulu [Lulu Hypermarket] kan mau tutup juga, GS Supermarket. Ada Scan and Go, itu supermarket kecil ada tiga cabang. Yang saya tahu baru tiga brand itu [yang tutup]. Yang luar Pulau belum tahu saya,” kata Budihardjo.

    Menurutnya, fenomena ritel berguguran ini merupakan siklus normal lantaran tren bisnis ritel terus mengalami pasang-surut. Meski demikian, dia juga tak memungkiri penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu alasan bagi ritel menutup bisnisnya.

    “Tetapi juga ada yang buka, ada yang tutup, ada yang ramai, ada yang sepi. Kalau kami bilang saat ini lebih ke kompleks juga, bisa juga karena itu [penurunan daya beli], bisa karena persaingan usaha, bisa juga karena pergeseran orang belanja [pola gaya hidup],” katanya.

    Sebelumnya, Budihardjo juga mengungkapkan bahwa tingginya biaya operasional menjadi salah satu pemicu gerai ritel berguguran. Dia menyebut, beberapa ritel juga tak bisa bersaing dengan pesaing yang lebih banyak memiliki toko.

    “Mungkin costing-nya besar. Misalnya tokonya cuma 10. Enggak bisa bersaing sama tokonya yang banyak,” kata Budihardjo saat ditemui di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    Menurutnya, tren penutupan gerai ritel juga imbas dari perang dagang Amerika Serikat (AS)-China. Berkaca dari sana, dia meminta agar pemerintah memberikan kemudahan izin berusaha agar industri ritel bisa leluasa berekspansi.

    “Itu efek dari perang dagang, itu pasti lagi lesu seluruh dunia. Kita cuma minta pemerintah mempermudah izin-izin berusaha, mempermurah pajak-pajak, berikan BLT [bantuan langsung tunai], itu akan menyelamatkan [industri ritel],” tuturnya.

    Kendati demikian, Budihardjo memproyeksi bisnis ritel di Tanah Air akan tetap positif di tengah toko ritel yang berguguran, seiring dengan populasi penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta.

    Perubahan Pola Belanja

    Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut, tren gerai ritel yang berguguran tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain.

    Dia mengatakan penutupan gerai ritel juga terjadi di Singapura lantaran tak bisa mengadopsi pola belanja masyarakat yang telah berubah. Sayangnya, Budi tak menginformasikan secara detail berapa banyak jumlah gerai ritel yang tutup di Tanah Air.

    “Nanti saya cek ya [jumlah gerai ritel yang tutup], itu enggak hanya di Indonesia lho ya, di Singapura juga tren itu ada [tren gerai ritel yang tutup],” kata Budi seusai acara peluncuran Gerakan Kamis Pakai Lokal di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Budi menyebut, Kemendag telah berdiskusi dengan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) perihal gerai ritel yang tutup di tahun ini. Berdasarkan informasi yang diterima Kemendag, Budi mengungkap konsep ritel besar tidak hanya sekadar tempat berbelanja, melainkan juga harus mengadopsi pola belanja dan gaya hidup masyarakat modern.

    “Ketika kami diskusi [dengan APPBI], makanya mal, department store, atau pusat perbelanjaan modern yang bertahan itu apabila dia ada experience dan journey. Jadi orang belanja itu kan sambil pengin jalan-jalan, pengin makan, pengin mungkin hangout sama keluarga dan teman-temannya,” terangnya.

    Selain itu, lanjut Budi, ritel besar juga akan kalah saing dengan gerai daring (online). Untuk itu, dia menegaskan bergugurnya gerai ritel di Indonesia bukan disebabkan penurunan daya beli masyarakat, melainkan pola gaya hidup yang telah berubah.

    “Jadi itu karena pola belanja masyarakat yang berubah, daya belinya enggak berpengaruh kan hanya pindah saja mereka,” tandasnya.

    Pelemahan Daya Beli Pemicu Utama

    Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut bergugurannya ritel modern lebih disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga juga menunjukkan perlambatan ke level 4,89% pada kuartal I/2025. Angkanya lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,98%.

    Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan, fenomena penutupan gerai ritel merupakan implikasi dan dampak dari pelemahan daya beli dari masyarakat.

    “Tidak hanya ritel supermarket saja, tetapi ritel yang lain seperti pusat perbelanjaan mal, itu juga mengalami penurunan yang sama,” kata Andry kepada Bisnis, Kamis (8/5/2025).

    Andry menjelaskan, penurunan pengunjung maupun tingkat okupansi di pusat perbelanjaan akan mengurangi jumlah pembeli di supermarket. Adapun, penyebab utamanya dipicu daya beli masyarakat yang menurun.

    Menurut Indef, jika pemerintah tak memberikan paket stimulus sepanjang 2025, maka daya beli masyarakat berpeluang terus melemah, bahkan bisa semakin buruk di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Di sisi lain, Andry menyebut, persoalan yang tengah dihadapi industri ritel tak hanya sebatas persaingan antara toko fisik (offline) dan toko daring (online). Sebab, lanjut dia, sejatinya peritel sudah menyadari akan pergeseran ini dan mulai beralih ke penjualan online.

    Lebih lanjut, dia juga mengkhawatirkan jika daya beli masyarakat masih terus mengalami penurunan maka akan menggerus kinerja industri ritel di Tanah Air, sebab tidak ada pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

    “Perlu diperhatikan bahwa implikasi dari penurunan daya beli masyarakat itu cukup besar dan jika itu dibiarkan sampai dengan tahun ini berlangsung, maka tidak ada pertumbuhan konsumsi yang cukup tinggi dan pada akhirnya itu akan menggerus kinerja industri ritel di dalam negeri,” tuturnya.

  • Polisi Tangkap Pengunggah Meme Tak Senonoh Prabowo-Jokowi

    Polisi Tangkap Pengunggah Meme Tak Senonoh Prabowo-Jokowi

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menangkap seorang wanita berinisial SSS yang diduga telah membuat foto palsu vulgar Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Informasi penangkapan itu disampaikan langsung oleh Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.

    “Bahwa seorang Perempuan berinisial SSS telah ditangkap dan diproses,” ujar Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).

    Trunoyudo tidak menjelaskan secara detail terkait sosok yang telah diringkus tersebut. Namun, dia menyampaikan bahwa saat ini SSS sudah menjadi tersangka dan masih dalam proses penyidikan.

    “Saat ini masih dalam proses penyidikan,” imbuhnya.

    Dia menambahkan, tersangka yang diduga mahasiswi kampus ternama di Bandung itu diduga melanggar pasal pada Undang-undang (UU) tentang Informasi dan Elektronik (ITE).

    “Tersangka SSS melanggar Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) dan/atau Pasal 51 ayat (1) jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE,” pungkas Trunoyudo.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku mengunggah meme vulgar atau “ciuman” itu di media sosial X. Salah satu akun X @bengkeldodo sempat mengunggah tangkapan layar meme vulgar tersebut dan disandingkan dengan foto yang diduga pembuatnya.

  • Data sebagai ‘Minyak’ Baru dan Bernilai

    Data sebagai ‘Minyak’ Baru dan Bernilai

    Bisnis.com, JAKARTA — Hampir setiap saat, kita memproduksi data raksasa atau big data. Proses untuk memperoleh data juga mulai beragam dan makin mudah, melalui ponsel, email, transaksi, sosial media, sensor, dan perangkat teknologi informasi yang berkembang saat ini.

    Jika dianalisis data tersebut bisa menggambarkan tren atau kecenderungan yang terjadi di masyarakat untuk menyusun strategi yang akan digunakan dalam memenangkan persaingan. Dengan kata lain, data dapat digunakan untuk kepentingan bisnis dan politik dalam membangun strategi .

    Data raksasa merupakan sumber daya atau resources dan komoditas baru yang sangat bernilai di dunia. Data menciptakan cara baru dalam persaingan (Economist, terbitan 6—12 Mei 2017).

    Data membuka cara baru dalam melakukan bisnis. Menciptakan model bisnis yang baru. Mendorong disrupsi diberbagai bisnis dan paradigma.

    Dulu rempah-rempah, logam-logam, dan emas merupakan komoditas yang diperebutkan. Kemudian minyak, gas, dan uranium menjadi komoditas yang sangat berharga. Sebelumnya minyak menjadi keunggulan suatu bangsa (Stephen Leeb, 2004).

    Tapi kini data sudah menjadi kekuatan yang luar biasa dari suatu organisasi atau negara karena bernilai ekonomi yang tinggi.

    Mengapa Data Bernilai dan Diperebutkan?

    Perusahaan memiliki  dua jenis resources yaitu pertama, tangible resources (seperti gedung, pabrik, kantor, dan lain-lain). Kedua yaitu intangible resources, seperti knowledge, skill, brand, networking.

    Big data merupakan fondasi mengatrends/trends dan knowledge sebagai arah yang harus dipahami para pengambil keputusan seperti pebisnis, politisi, korporasi, dan negara untuk menghasilkan sebuah keputusan yang tepat dalam memenangkan pertarungan dan persaingan.

    Pada masa lalu, perebutan data memang sudah ada. Data itu, semisal berupa laporan, hasil riset dan teknologi, atau data yang sangat penting lainnya yang disebut small data.

    Saat ini berbagai jenis data, dari mulai teks, peta, suara, video, foto, kebiasaan di media sosial  yang disebut big data diperebutkan lagi. Pasokan big data itu berasal dari koneksi internet, baik dari komputer maupun telepon pintar (smartphone) seperti SMS, WhatsApp, email, Facebook, Twitter, Instagram, percakapan online, data pribadi di perusahaan teknologi, termasuk data kependudukan.

    Data yang semula dianggap remeh sekarang menjadi sangat bernilai ketika mereka bisa melakukan ekstraksi data itu. Dengan menggunakan algoritma dan bantuan para ahli, dapat diperoleh informasi dan knowledge yang berharga seperti megatren, tren, dan behavior dari penghuni dunia ini.

    Produk-produk kecerdasan buatan (artificial intelligence), seperti mobil tanpa sopir, layanan taksi daring, hingga layanan konsumen, muncul dari big data.

    Awalnya semua perkembangan ini tak memunculkan masalah. Namun, karena kemudian data itu memberi nilai ekonomi (economic value) bagi organisasi. Perburuan, pencurian, dan sengketa data mulai muncul. ketika mereka berhasil melakukan pengambilan dan pengolahan data maka data memberikan nilai ekonomi yang tinggi.  

    Komoditas ini menjadi barang yang bisa diperjualbelikan dan kini telah ada upaya memberi valuasi data yang sangat berguna bagi perusahaan. Tanpa disadari, setiap hari kita telah membagi aneka informasi pribadi, mulai dari perbincangan sosial, kebiasaan belanja, pola bepergian, hingga transaksi keuangan, melalui berbagai aplikasi berbasis internet yang kita miliki.

    Dunia baru menyadari ketika data dalam jumlah besar itu telah dipegang perusahaan-perusahaan teknologi yang besar, seperti Facebook, Google, Amazon, dan Microsoft.

    Beberapa negara mulai mempermasalahkan penguasaan data itu meski belum ada langkah yang signifikan. Setiap negara akan mencari alasan untuk mendapatkan setidaknya memperoleh keuntungan ekonomi dari data yang diambil oleh perusahaan-perusahaan besar itu.

    Saatnya semua kalangan mulai memikirkan cara pandang dan langkah menghadapi era komoditas baru ini. Pengusaha dan organisasi perlu memutar visi bisnis, pemerintah perlu memperhatikan kemungkinan munculnya masalah baru, dan perguruan tinggi perlu menyiapkan sumber daya yang kompeten menghadapi era komoditas data.

    Aliran data yang luar biasa besar memberi beberapa perusahaan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebuah komoditas baru menumbuhkan industri yang menguntungkan dan cepat untuk sekelompok perusahaan teknologi seperti Facebook, Google, Amazon, dll.

    Perusahaan teknologi diatas memberi mereka kekuatan yang sangat besar. Berpikir dengan cara lama tentang persaingan seperti yang tercipta di era minyak, terlihat ketinggalan jaman dalam apa yang kemudian disebut “ekonomi data”.

    Perusahaan yang masih berpikir untuk berinvestasi di teknologi big data harus segera bersiap sebelum terlambat untuk tetap kompetitif. Dapat disimpulkan bahwa big data merupakan fondasi dari semua megatrends dan trends yang akan terjadi hari ini, besok, lusa, dan yang akan datang.

    Megatrends dan trends adalah opportunity bagi seorang entrepreneur, pebisnis, politikus, organisasi, partai, perusahaan dan negara.