Category: Bisnis.com

  • KPK Sita 11 Mobil dan 2 Motor di Kasus Kemnaker, Ada Brio hingga BMW

    KPK Sita 11 Mobil dan 2 Motor di Kasus Kemnaker, Ada Brio hingga BMW

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 11 mobil dan 2 sepeda motor terkait kasus dugaan pemerasan terhadap Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). 

    Sebanyak 11 mobil dan 2 sepeda motor itu disita dari hasil penggeledahan yang dilakukan selama empat hari. Ada beberapa kendaraan juga yang disita saat pemeriksaan saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pekan lalu. 

    “Seluruhnya hari ini akan dipindahkan ke Rupbasan [Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara]. Hal ini untuk memastikan pemeliharaan, perawatan, dan juga keamanan dari barang-barang yang diamankan tersebut tetap terjaga,” terang Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Senin (26/5/2025).  

    Budi menyebut mobil dan motor yang disita itu didapatkan saat tim KPK menggeledah 7 lokasi rumah di Jabodetabek dan kantor Kemnaker, Jakarta. 

    Berdasarkan pantauan Bisnis, sore ini mobil dan motor tersebut akhirnya dibawa ke Rupbasan KPK. Mobil-mobil itu meliputi BMW Type Z3 Merah, BMW Type 3201 Putih, Honda Civic Abu-abu, Wulling Airev Pink serta Wulling Airev Putih. 

    Kemudian, ada juga Honda Brio Merah, Honda HRV Hitam, Mitsubishi Xpander Hitam, Toyota Innova Hitam, Mitsubishi Pajero Dakar Hitam serta Honda WRV Abu-abu. Lalu, dua motor yang ikut disita adalah Vespa Primavera Biru dan Honda ADV Putih.

    Setelah dibawa ke Rupbasan, KPK akan baru secara paralel menghitung nilai aset yang telah disita itu. Menurut Budi, penyitaan aset-aset itu ditujukan untuk optimalisasi pemulihan aset dan nantinya akan dirampas untuk negara. 

    “Sehingga ketika nanti misalnya dilakukan lelang ataupun dilakukan hibah dan PSP, nilai ekonomisnya bisa tetap terjaga sehingga aset recovery atau pemulihan keuangan negara dari penegakan hukum dan korupsi dapat kita lakukan secara optimal,” ujar Budi. 

    Adapun KPK telah menetapkan total delapan orang tersangka pada kasus tersebut. Penyidikan kasus Kemnaker itu dimulai pada Mei 2025. 

    Lembaga antirasuah menduga para tersangka dari internal Kemnaker itu melakukan pemerasan terhadap calon TKA serta menerima gratifikasi. Pihak Kemnaker juga sudah melakukan pencopotan terhadap pejabat terkait. 

  • Penyelundupan Sabu Terbesar sepanjang Sejarah Terbongkar, Barang Bukti Capai 2 Ton

    Penyelundupan Sabu Terbesar sepanjang Sejarah Terbongkar, Barang Bukti Capai 2 Ton

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan bersama Badan Narkotika Nasional/BNN dan TNI AL menindak penyelundupan sabu terbanyak sepanjang sejarah, yakni mencapai dua ton di perairan Kepulauan Riau.

    Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto menyampaikan penindakan yang dilakukan pada Kamis (22/5/2025) tersebut berawal dari joint analysis Bea Cukai dan BNN atas pergerakan sebuah kapal pengangkut yang diduga sebagai pembawa narkotika jaringan internasional.

    Diketahui kapal tersebut berjenis tanker dengan nama MT. Sea Dragon yang berlayar dari Thailand ke Selat Malaka.

    “Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, kami menemukan indikasi kuat bahwa kapal membawa muatan narkotika. Oleh karena itu, kami putuskan untuk menarik kapal menuju Dermaga Bea Cukai Tanjung Uncang, Batam guna dilakukan pemeriksaan menyeluruh,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (26/5/2025).

    Pada Selasa (20/5/2025) kapal patroli Bea Cukai dan TNI AL menemukan dan melakukan pengejaran terhadap kapal target, hingga akhirnya berhasil melakukan penghentian dan pemeriksaan awal terhadap MT. Sea Dragon yang berbendera Indonesia, di Perairan Karimun Anak, Kepulauan Riau.

    Dari pemeriksaan awal tersebut pula tim gabungan mengamankan 6 orang pelaku yang terdiri dari 4 orang WNI, berinisial HS, LC, FR, dan RH dan 2 orang WN Thailand berinisial WP dan TL.

    Selanjutnya, pada Rabu (21/5/2025) tim gabungan melakukan pemeriksaan dan penggeledahan menyeluruh terhadap kapal tersebut di Dermaga PSO Bea Cukai Batam, Tanjung Uncang dengan menggunakan Unit K9 Bea Cukai.

    Hasilnya, tim gabungan menemukan 67 kardus berwarna cokelat berisikan 2.000 bungkus sabu dengan berat bruto 2.000 kilogram atau 2 ton.

    Nirwala menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan pelaku, sabu tersebut berasal dari Phuket, Thailand dengan tujuan akhir Filipina.

    “Saat ini, kami telah melakukan penegahan atas barang bukti sabu, pelaku, dan kapal motor untuk selanjutnya diserahterimakan ke BNN Kepulauan Riau untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.

    Para tersangka dijerat dengan Undang-Undang (UU) Nomor 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal berupa hukuman mati atau penjara seumur hidup. Penindakan ini telah menyelamatkan 8.000.000 jiwa dari ancaman bahaya narkoba.

    Nirwala menegaskan bahwa penindakan terhadap sindikat narkoba ini menjadi bukti nyata bahwa kerja bersama antarinstansi dapat membuahkan hasil yang signifikan dalam menjaga Indonesia dari ancaman narkoba.

    Dirinya menyadari bahwa wilayah Kepulauan Riau memang rawan dijadikan jalur masuk, transit, dan peredaran narkoba.

    Untuk itu, wilayah tersebut terus menjadi fokus pemerintah di samping penindakan juga sejalan dengan Asta Cita Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya perlindungan bgai masyarakat.

    “Dengan semangat kolaborasi, kami akan terus menggagalkan berbagai upaya penyelundupan demi masa depan yang lebih aman dan sehat bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.

  • Literasi AI Warga RI Masih Rendah

    Literasi AI Warga RI Masih Rendah

    Bisnis.com, JAKARTA – Hasil survei Luminate dan Ipsos menunjukkan tingkat literasi kecerdasan buatan (AI) warga Indonesia masih rendah seiring dengan ada ketidakmampuan membedakan dengan konten asli.

    Praktisi tata kelola data dari Luminate, Dinita Putri, mengatakan dalam survei ini, 75% responden percaya bahwa konten buatan AI bisa mempengaruhi pandangan politik publik. Sebagian besar juga merasa konten tersebut bisa mempengaruhi orang-orang terdekat mereka (72%), dan bahkan diri mereka sendiri (63%).

    “Namun menariknya, dari 33% responden yang merasa pandangan politiknya tidak akan terpengaruh, 42% justru mengaku tidak yakin bisa membedakan mana konten asli dan mana yang dibuat AI,” kata Dinita dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).

    Dia menambahkan makin banyak orang memahami AI, makin besar kemungkinan mereka menyadari risikonya. Begitu pula dengan Indonesia.

    Survei tersebut, lanjutnya, juga menyoroti perbedaan cara pria dan wanita menilai kemampuan mereka sendiri. Walaupun secara umum keyakinannya hampir sama (70% pria dan 71% wanita mengaku cukup yakin), hanya 17% wanita yang merasa sangat yakin bisa mengenali konten AI, dibandingkan dengan 30% pria.

    Riset ini juga hadir di momen penting: Indonesia adalah salah satu negara paling aktif secara digital. Lebih dari 90% responden menggunakan WhatsApp setiap hari, dan penggunaan Instagram, Facebook, serta TikTok juga sangat tinggi. Dengan paparan sebesar itu, ditambah rendahnya literasi AI, risiko penyebaran disinformasi jadi semakin besar.

    “Pemahaman soal AI sangat penting untuk melindungi demokrasi. Warga Indonesia yang sangat aktif di dunia maya perlu memiliki literasi AI yang memadai,” ujarnya.

    Di sisi lain, Direktur Program ICT Watch, Prasasti Dewi turut menekankan pentingnya kesadaran komunitas. “Literasi AI adalah fondasi penting untuk memastikan masyarakat dapat berinteraksi dengan teknologi secara etis, inklusif, dan bertanggung jawab,” kata Dewi.

    Dia menambahkan melalui Kerangka Kerja Literasi AI Indonesia, kami menekankan nilai-nilai hak asasi manusia dan tiga dimensi inti, yakni kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial, serta kondisi sosial ekonomi dan kesejahteraan.

    Penggunaan AI yang bermakna harus memberdayakan kelompok rentan, memperkuat partisipasi warga, dan mempromosikan keadilan digital di tengah perubahan teknologi yang begitu cepat.

    ”Fenomena ini juga terlihat di negara lain, bahkan yang sudah maju sekalipun. Di Prancis, Jerman, dan Inggris, lebih dari 70% responden yang paham AI dan teknologi deepfake mengaku khawatir terhadap dampaknya bagi pemilu,” ujarnya.

  • RI Mau Bangun Eskalator di Candi Borobudur, Fadli Zon: Itu Hoaks

    RI Mau Bangun Eskalator di Candi Borobudur, Fadli Zon: Itu Hoaks

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon membantah adanya pembangunan lift atau eskalator di Candi Borobudur. Menurutnya, berita-berita tersebut termasuk hoaks.

    Dia menyebut yang pihaknya kini tengah upayakan adalah pemasangan chairlift yang disandarkan atau dibangun di pegangan tangan tangga.

    “Jadi saya ingin menegaskan bahwa berita-berita tersebut itu berita-berita hoax. Tidak ada yang namanya pembuatan lift di Candi Borobudur. Tidak ada pemasangan eskalator di candi Borobudur. Yang kita sedang upayakan itu ada pemasangan chair, chair lift itu di pegangan, ini untuk inklusivitas,” tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

    Dia mengatakan semua situs-situs dunia pun sudah memakai chair lift tersebut untuk mempermudah akses bagi mereka yang tak mampu sampai di tujuan. Misalnya saja di Pantheon Acropolis Yunani, Kapel Sistina, Gereja St. Peter, Angkor Wat, hingga Tembok China.

    Menurutnya, situs-situs dunia itu sudah beradaptasi dengan fasilitas chair lift yang dimaksud. Dia juga menegaskan pemasangan chair lift itu tidak masif dan tidak merusak situs dunia. 

    “Jadi ini sesuai dengan undang-undang juga dan tidak ada perusakan sama sekali, itu pakai handrail. Jadi itu saya tegaskan. Tidak ada eskalator apalagi ekskavator. Ini yang menyebarluaskan ini benar-benar menyesatkan. Tidak ada eskalator maupun tidak ada ekskavator di Candi Borobudur,” tegasnya.

    Mantan Wakil Ketua DPR RI ini menjelaskan kalaupun ada pembangunan jalur miring berfungsi pengganti tangga atau rampway, ini juga bersifat sementara dan portable.

    “Itu pakai dari kayu, pakai bantalan. Itu juga tidak ada yang merusak. Itu biasa juga digunakan di situs-situs dunia. Saya sudah melihat banyak situs-situs dunia juga melakukan itu. Misalnya kalau keperluan tertentu,” ujarnya.

    Sebelumnya, beredar video di media sosial, khususnya platform X yang menunjukkan pemasangan pelat besi dan papan kayu di tangga Candi Borobudur. 

    Mengutip Antara pada Senin (26/5/2025), aktivitas tersebut memicu sorotan publik karena disebut-sebut sebagai bagian dari persiapan pemasangan eskalator menjelang kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Video ini kemudian diberitakan oleh berbagai media lokal dan turut menjadi perbincangan di ruang digital.

  • Polisi Masukkan Ketua Ormas PP dalam Daftar DPO

    Polisi Masukkan Ketua Ormas PP dalam Daftar DPO

    Bisnis.com, Jakarta — Polda Metro Jaya menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap M. Reza AO selaku Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) organisasi masyarakat Pemuda Pancasila Kota Tangerang Selatan.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan bahwa M. Reza AO dijadikan buronan polisi karena terlibat dalam kasus penguasaan lahan parkir di RSUD Tangsel.

    Menurutnya, buronan M. Reza AO tersebut sudah ditetapkan jadi tersangka atas kasus penguasaan lahan parkir. Buronan tersebut diduga telah menerima jatah parkir ilegal di RSUD Kota Tangerang Selatan sejak 2017 sampai tahun ini.

    “Sudah kami tetapkan tersangka dan dia sedang dalam tahap pengejaran kami,” tuturnya di Jakarta, Senin (26/5/2025).

    Wira menjelaskan posisi kasus itu berawal ketika buronan M. Reza AO sempat ditemui perwakilan dari PT BCI selaku pemenang tender mengelolan lahan parkir RSUD Kota Tangerang Selatan. 

    PT BCI meminta agar buronan M. Reza AO dan ormas Pemuda Pancasila agar angkat kaki dan tidak mengelola lahan parkir lagi di RSUD Kota Tangerang Selatan.

    Sayangnya, hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh buronan M. Reza AO. Bahkan, PT BCI juga sempat mendapat ancaman.

    “Lalu PT BCI meminta kepada RSUD untuk membuat surat pemberitahuan ke MPC PP agar tidak menguasai lahan parkir karena PT BCI telah mengirim surat ke ketua MPC Tangsel tidak direspon, maka dihampiri itu ketua MPC,” katanya.

    Wira juga menjelaskan bahwa PT BCI sudah resmi ditunjuk jadi pengelola parkir sejak 2022. Namun, setiap kali PT BCI memasang palang otomatis, seluruh pekerjanya selalu diserang dan diancam oleh Ormas Pemuda Pancasila.

     “Tim yang kerja mendapatkan intimidasi dari Ormas PP dan menganiaya dengan cara menendang tim yang melakukan pekerjaan. Tim terus mendapatkan intimidasi dari sejumlah anggota PP yang datang semakin banyak dan semakin beraksi berupa atau dalam bentuk dorongan, ancaman dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh kurang lebih dari 30 orang anggota Ormas,” ujarnya.

  • Modus Phising Email Berkedok CEO Marak Serang Dunia Usaha

    Modus Phising Email Berkedok CEO Marak Serang Dunia Usaha

    Bisnis.com, JAKARTA – Penipuan terhadap perusahaan melalui email palsu alias phising berkedok CEO sedang marak. Selama beberapa pekan terakhir, Kaspersky mendeteksi serangkaian upaya serangan canggih menggunakan kedok tersebut.

    Hasil deteksi mengatakan serangan bertujuan menipu departemen keuangan organisasi tertentu agar membayar faktur palsu menggunakan email yang meniru korespondensi antara CEO organisasi dan perusahaan kontraktor layaknya layanan konsultasi.

    Beberapa pelaku insiden diduga mendesak departemen keuangan untuk membayar faktur palsu terlampir. Korespondensi palsu dengan CEO perusahaan korban digunakan sebagai ‘bukti’ bahwa permintaan pembayaran itu sah. 

    “Dalam serangan ini, nama perusahaan mitra fiktif hanya dicantumkan di kolom nama pengirim, dan alamat email yang sebenarnya berbeda serta berubah dari satu email ke email lainnya,” tulis Kaspersky dalam siaran resmi, Senin (26/5/2025).

    Insiden lainnya menampilkan email serupa yang meniru komunikasi antara CEO dan perusahaan kontraktor untuk meminta pembayaran mendesak atas faktur palsu, tetapi kali ini faktur itu sendiri tidak dilampirkan.

    Analis spam di Kaspersky Anna Lazaricheva mengatakan serangan ini menonjol lantaran perhatian terhadap detail yang sangat cermat serta eksploitasi hubungan tepercaya. Dengan rangkaian email meyakinkan yang menyamar sebagai eksekutif tingkat tinggi, penyerang mengandalkan rasa sungkan karyawan untuk mempertanyakan permintaan yang tampaknya asli. 

    “Perusahaan harus memprioritaskan pelatihan karyawan dan sistem verifikasi email yang kuat untuk melawan ancaman yang terus berkembang ini,” kata Lazaricheva.

    Agar terhindar, Kaspersky merekomendasikan sejumlah langkah. Pertama, periksa alamat email pengirim dan jangan mengandalkan nama pengirim yang ditampilkan. Sebab, alamat email asli mungkin tidak ada hubungann dengan perusahaan dan orang yang ditampilkan sebagai pengirim.

    Kedua, buka email dan klik tautan hanya jika yakin dapat mempercayai pengirimnya, serta pastikan alamat pengirimnya sah.

    Ketiga, jika pengirimnya sah, tetapi isi pesannya tampak aneh, sebaiknya periksa pengirimnya melalui cara komunikasi alternatif.

    Keempat, periksa ejaan URL situs web jika menduga tengah dihadapkan pada halaman phishing. URL mungkin berisi kesalahan yang sulit dikenali pada pandangan pertama, seperti angka 1 sebagai ganti I atau 0 sebagai ganti O. Kelima, Gunakan solusi keamanan yang terbukti saat menjelajahi web.

  • Ini Skema Ibadah Haji untuk Jemaah Sakit, Tetap Sah dan Bermakna

    Ini Skema Ibadah Haji untuk Jemaah Sakit, Tetap Sah dan Bermakna

    Bisnis.com, MADINAH – Jemaah calon haji yang mengalami keterbatasan fisik atau sakit tetap memiliki kesempatan untuk menyelesaikan ibadah dengan metode yang telah disesuaikan, seperti safari wukuf, murur, dan tanazul. 

    Konsultan Ibadah Haji Kementerian Agama RI, Aswadi Syuhadak mengatakan ketiga metode itu ditempuh berdasarkan kondisi medis, disertai fatwa fikih yang sah. 

    “Jemaah haji harus menerima realitas dengan penuh syukur. Manusia punya rencana, tapi Allah yang menentukan,” ujar Aswadi saat ditemui di Klik Kesehatan Haji Indonesia, Sabtu (24/5/2025).

    Dengan safari wukuf, jemaah akan diperjalankan dengan kendaraan baik ambulans atau bus, yang melintasi Padang Arafah dan tetap berada di dalam kendaraan selama waktu wukuf berlangsung. Jemaah tidak perlu menempati tenda di Arafah tetapi tetap dapat memenuhi kewajiban wukuf. 

    Adapun murur adalah skema yang dilakukan setelah wukuf di Arafah, yaitu dengan melewati Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan dan kemudian langsung menuju Mina. 

    Sedangkan konsep tanazul memungkinkan jemaah yang tinggal di hotel dekat area Jamarat atau lokasi lontar jumrah untuk kembali ke hotel setelah melempar Jumrah Aqabah. Dengan demikian, jemaah tidak perlu menempati tenda di Mina tetapi tetap menjalankan kewajiban bermalam sesuai ketentuan.

    Selain itu, bagi jemaah yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan umrah wajib karena sakit, disarankan untuk mengubah niat ihram dari haji tamattu’ menjadi haji qiran.

    “Kalau dokter belum bisa memastikan untuk melaksanakan umrah wajib, sedang waktu wukuf sudah tiba, maka disarankan mengubah niat dari tamattu’ menjadi qiran,” jelas Prof. Aswadi.

    Dengan haji qiran, jemaah berniat untuk haji dan umrah sekaligus, sehingga tidak perlu melaksanakan umrah secara terpisah. Ini menjadi solusi fikih yang memungkinkan jemaah melanjutkan tahapan ibadah haji berikutnya meskipun dalam kondisi terbatas.

    Lebih lanjut, untuk jemaah yang tidak mampu melaksanakan lempar jumrah, ibadah tersebut bisa diwakilkan. Semua skema ini disusun untuk menjaga kelangsungan hidup tanpa mengurangi nilai ibadah.

    “Semua langkah ini demi kepentingan kelangsungan hidup jemaah haji,” tambahnya.

  • Waspadai! 7 Ciri WhatsApp Disadap dan Cara Mengatasinya

    Waspadai! 7 Ciri WhatsApp Disadap dan Cara Mengatasinya

    Bisnis.com, JAKARTA – Pernah merasa WhatsApp anda berubah aneh? Pesan terbuka sendiri, akun tiba-tiba logout, atau ada perangkat asing aktif di WhatsApp Web? Bisa jadi itu ciri-ciri WhatsApp Anda disadap. WhatsApp disadap dapat membahayakan privasi dan keamanan data pribadi Anda karena pelaku dapat mengakses percakapan penting atau informasi sensitif.

    Mengenali tanda-tanda WhatsApp disadap sejak dini sangat penting agar Anda dapat segera mengambil tindakan. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan 7 tanda umum WhatsApp yang kemungkinan telah diretas, lengkap dengan cara mengatasi dan mencegahnya agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

    WhatsApp adalah salah satu aplikasi pesan instan paling populer di dunia, namun keamanannya tidak luput dari ancaman penyadapan jarak jauh. Rahasia setiap pesan di WhatsApp harus dijaga oleh masing-masing pengguna.

    Anda tidak perlu panik karena ada beberapa cara mengetahui WA disadap jarak jauh. Hindari mengklik tautan mencurigakan yang dikirim melalui WA untuk mencegah peretasan akun.

    Jangan memberikan informasi pribadi yang sensitif kepada orang yang tidak dikenal. Selain itu juga hindari menggunakan Wi-Fi publik yang tidak aman untuk mengakses WA.

    Ciri-ciri WhatsApp Disadap Jarak Jauh

    Salah satu ciri WhatsApp disadap orang lain adalah saat muncul pesan yang sudah terbaca tanpa anda ketahui atau akun WhatsApp Anda tiba-tiba logout dengan sendirinya.

    1. Pesan Terkirim Sendiri

    Salah satu tanda paling mencolok bahwa WhatsApp Anda disadap adalah ketika pesan terkirim secara otomatis tanpa Anda ketik atau kirim. Ini bisa terjadi karena pelaku yang sudah memiliki akses mengendalikan akun Anda dari jarak jauh. Mereka bisa mengirim pesan ke kontak Anda tanpa sepengetahuan Anda, yang tentu sangat berbahaya dan mengganggu privasi.

    2. Status WhatsApp Sering Online

    Jika Anda melihat status WhatsApp Anda menunjukkan “online” atau “sedang mengetik” padahal Anda sedang tidak membuka aplikasi sama sekali, itu bisa menjadi indikasi bahwa akun WhatsApp Anda sedang digunakan oleh orang lain. Penyadap biasanya memanfaatkan akses ini untuk memantau atau berinteraksi dengan kontak Anda tanpa sepengetahuan Anda.

    3. Pesan Sering Pending

    Saat WhatsApp Anda disadap, terkadang pesan yang Anda kirim mengalami keterlambatan atau bahkan gagal terkirim. Hal ini bisa terjadi karena adanya gangguan sinkronisasi akibat akun Anda sedang diakses di perangkat lain. Penyadapan ini membuat proses pengiriman pesan menjadi terganggu dan tidak lancar seperti biasanya.

    4. Muncul Pesan Tidak Dikenal

    Jika Anda tiba-tiba menerima pesan dari nomor yang tidak Anda kenal, apalagi jika isi pesannya mencurigakan atau meminta informasi pribadi, Anda harus waspada. Hal ini bisa menjadi salah satu metode pelaku untuk mengelabui atau menipu Anda agar memberikan akses ke akun WhatsApp Anda.

    5. Pengaturan WhatsApp Berubah Sendiri

    Perubahan pengaturan dalam aplikasi WhatsApp tanpa ada tindakan dari Anda, seperti perubahan profil, pengaturan privasi, atau pengaturan notifikasi, adalah tanda lain bahwa akun Anda mungkin telah disadap. Pelaku biasanya mengubah pengaturan ini untuk mempermudah mereka dalam mengakses dan mengontrol akun Anda.

    6. Kuota WhatsApp Boros

    Apabila Anda melihat penggunaan data internet pada ponsel Anda melonjak drastis tanpa aktivitas yang jelas, ini bisa menjadi indikasi adanya aplikasi atau perangkat lain yang sedang mengakses WhatsApp Anda secara terus-menerus. Penyadap yang memonitor akun Anda seringkali menyebabkan konsumsi data meningkat secara signifikan.

    7. Muncul Notifikasi Login dari Perangkat tidak Dikenal

    WhatsApp menyediakan fitur notifikasi ketika akun Anda login di perangkat baru melalui WhatsApp Web atau aplikasi lain. Jika Anda menerima pemberitahuan login dari perangkat yang tidak Anda kenali, segera waspada dan segera logout dari semua perangkat untuk mencegah penyalahgunaan akun lebih lanjut.

    Cara Mengetahui WhatsApp Disadap Orang lain

    Cek WhatsApp Web di komputer atau laptop. Periksa apakah ada perangkat lain yang terhubung ke akun WhatsApp Anda. Jika ada, segera keluar dari semua sesi yang tidak dikenal
    Perhatikan pesan yang masuk, apakah ada pesan yang aneh atau tidak sesuai dengan konteks percakapan Anda. Cek apakah ada kontak baru yang mencurigakan dalam daftar kontak Anda
    Buka profil Anda di WhatsApp dan periksa apakah ada perubahan pada informasi kontak seperti foto profil atau status
    Perhatikan pesan dari WhatsApp yang berisi kode verifikasi atau informasi penting lainnya. Jika Anda tidak pernah meminta kode tersebut, segera laporkan
    Periksa daftar teman Anda, apakah ada kontak yang tidak Anda kenal atau sudah lama tidak berinteraksi
    Periksa sesi obrolan terbaru Anda, apakah ada pesan yang belum terbaca atau obrolan yang tidak Anda ingat
    Pasang aplikasi anti-malware di perangkat Anda untuk mendeteksi dan menghapus malware yang mungkin menjadi penyebab WhatsApp Anda disadap

    Cara Mengatasi WhatsApp yang Disadap

    Untuk menghentikan WhatsApp yang disadap dari jarak jauh, Anda bisa melakukan langkah seperti logout dari perangkat asing, mengaktifkan verifikasi dua faktor, dan memeriksa kembali sesi login yang aktif. Berikut cara mengatasi WhatsApp yang disadap dari Jarak jauh:

    1. Log Out Akun WhatsApp di Semua Gadget

    Langkah pertama yang paling penting adalah dengan mengeluarkan atau log out akun WhatsApp anda di semua gadget atau perangkat elektronik. Biasanya potensi sadap paling besar yakni melalui WhatsApp Web. Pasalnya WhatsApp kita bisa diakses melalui browser tanpa diketahui.

    Berikut cara log out WhatsApp Web:

    Buka aplikasi WhatsApp di ponsel
    Pilih Setting dan klik Linked Devices
    Nantinya akan muncul daftar WhatsApp Web yang terkoneksi ke akun kita
    Klik dan pilih “Log Out”

    2. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah

    Setelah melakukan log out akun, sebaiknya mengaktifkan verifikasi dua Langkah atau two-step verification. Hal ini dilakukan agar akun anda tidak bisa diakses oleh orang yang tidak dikenal.

    Fitur ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta kode yang hanya Anda yang tahu saat Anda mendaftar ulang. Bila diaktifkan, saat log in WhatsApp akan diminta 6 digit kode untuk bisa masuk ke WhatsApp.

    Cara mengaktifkan verifikasi dua Langkah:

    Buka WhatsApp di ponsel Anda
    Pilih Setting dan klik Account
    Kemudian pilih Verifikasi Dua Langkah atau Two-step Verification dan klik “Turn On”
    Setelah itu masukkan 6 digit kode yang anda buat untuk kode keamanan
    Jangan lupa masukkan alamat email untuk memulihkan akun, apabila anda lupa 6 digit kodenya

    3. Aktifkan Keamanan dan Perbarui Aplikasi

    Solusi terakhir untuk membuat WhatApp anda terhindar dari sadap adalah mengaktifkan aplikasi anti-malware untuk memastikan tidak ada malware yang tersisa.

    Kemudian selalu perbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru untuk mendapatkan fitur keamanan terbaru.

    4. Aktifkan Pemindai Sidik Jari

    Cara terakhir untuk menghindarkan WhatsApp dari sadap yakni dengan mengaktifkan pemindai sidik jari.

    Mendeteksi WhatsApp yang disadap sangat penting untuk menjaga privasi dan keamanan data pribadi Anda. Jika muncul tanda-tanda mencurigakan seperti di atas segera ambil langkah pencegahan. Aktifkan verifikasi dua langkah, rutin periksa perangkat tertaut, serta hindari membagikan kode OTP ke siapa pun.

    Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda bisa melindungi akun WhatsApp dari risiko penyadapan yang merugikan.

  • KPK Periksa Petinggi Hyundai Engineering dan Eks Bupati pada Kasus Suap PLTU Cirebon

    KPK Periksa Petinggi Hyundai Engineering dan Eks Bupati pada Kasus Suap PLTU Cirebon

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa General Manager (GM) Hyundai Engineering Construction (HDEC) Herry Jung terkait dengan kasus suap izin pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon, Senin (26/5/2025). 

    Untuk diketahui, Herry merupakan salah satu pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Kini, dia telah hadir memenuhi panggilan penyidik dan ditemani kuasa hukumnya. 

    “Herry Jung datang jam 08.10 bersama PH-nya [penasihat hukum],” ungkap Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Senin (26/5/2025). 

    Sebelumnya, Herry telah dipanggil pada 9 Mei 2025 lalu. Namun, dia kemudian mengirimkan permohonan penundaan pemeriksaan kepada tim penyidik KPK. 

    Adapun pada pemeriksaan hari ini, KPK juga memeriksa sejumlah pihak di antaranya Bupati Cirebon 2014–2019 Sunjaya Purwadisastra. Sunjaya diduga menerima suap dari Herry terkait dengan izin pembangunan PLTU 2 Cirebon, yang digarap oleh PT Cirebon Energi Prasarana.

    Kemudian, terdapat dua saksi lainnya yang diperiksa yaitu mantan Direktur Corporate Affair PT Cirebon Energi Prasarana, Teguh Haryono, serta mantan Presiden Direktur Cirebon Energi Prasarana, Heru Dewanto. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, lembaga antirasuah menduga Herry memberi suap senilai Rp6,04 miliar kepada Sunjaya sebagai Bupati Cirebon 2014-2019 terkait dengan perizinan PT Cirebon Energi Prasarana PLTU 2 di Kabupaten Cirebon dari janji awal Rp10 miliar.

    Pemberian uang tersebut dilakukan dengan cara membuat Surat Perintah Kerja (SPK) fiktif dengan PT MIM (Milades Indah Mandiri). Sehingga seolah-lah ada pekerjaan jasa konsultasi pekerjaan PLTU 2 dengan kontrak sebesar Rp10 miliar.

    Kasus suap yang menjerat Sunjaya tidak hanya terkait dengan pembangunan PLTU 2 Cirebon saja. Misalnya, saat itu tersangka Sutikno diduga memberi suap sebesar Rp4 miliar kepada Sunjaya selaku Bupati Cirebon 2014-2019 terkait dengan perizinan PT King Properti.

    Penyidikan perkara ini telah dilakukan KPK sejak 14 Oktober 2019 dengan turut menjerat Herry serta Sutikno. 

    Kasus ini merupakan pengembangan perkara atas kasus suap yang menjerat Sunjaya. Apabila sebelumnya berkaitan dengan penerimaan suap, kali ini pengembangan dilakukan kepada pemberi suap.

    Proses hukum terhadap Sunjaya berawal dari kegiatan tangkap tangan pada 24 Oktober 2018. Pada OTT tersebut, KPK mengamankan barang bukti uang tunai Rp116 juta dan bukti setoran ke rekening total Rp6,4 miliar dan menetapkan dua orang sebagai tersangka, yaitu Sunjaya dan Gatot Rachmanto, Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Cirebon.

  • Komnas Disabilitas: Penanganan Jemaah Haji Difabel dan Lansia Membaik

    Komnas Disabilitas: Penanganan Jemaah Haji Difabel dan Lansia Membaik

    Bisnis.com, MADINAH — Penanganan jemaah calon haji Indonesia pada kelompok difabel dan lanjut usia (lansia) dinyatakan berangsur membaik seiring pemberangkatan gelombang kedua dan sejumlah evaluasi serta langkah taktis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Madinah. 

    Wakil Ketua Komnas Disabilitas Deka Kurniawan yang ikut mendampingi pelayanan jemaah calon haji difabel dan lansia di Madinah mengatakan bahwa tantangannya sejak awal adalah pemberlakuan sistem layanan berbasis syarikah, yang memungkinkan jemaah terpisah dengan anggota keluarga di satu kelompok terbang (kloter). 

    Pada perkembangannya, PPIH Arab Saudi mengupayakan agar jemaah yang terpisah dengan anggota keluarganya di Madinah, dapat bergabung kembali di Makkah. 

    “Kemarin sempat muncul banyak kejadian yang seolah-olah menunjukkan mereka ini tidak tertangani dengan baik. Padahal ini sebetulnya adalah merupakan dampak dari sistem yang dibuat oleh syarikah yang terpisah-pisah. Dimana jumlah anggota kloter itu bisa berbeda-beda dengan jumlah syarikah yang menanganinya,” jelas Deka di Madinah, baru-baru ini.

    Deka melanjutkan, yang menjadi persoalan kemudian adalah banyak penyandang disabilitas mental, termasuk demensia, dan lansia telah mengalami masalah pemicu stress di awal saat mereka dipisahkan dengan anggota keluarga atau pendampingnya. 

    “Itu yang menyebabkan banyak sekali kasus kejadian. Ini belum termasuk dampak yang banyak terjadi mayoritas adalah jamaah yang hilang, mereka linglung, tidak kenal siapa temannya karena terpisah. Ditambah lagi ada variabel pemicu yang lain, yaitu terpisah koper, terpisah hotel dan seterusnya,” jelas Deka. 

    PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Madinah kemudian menugaskan pendamping bagi jemaah calon haji yang butuh penanganan khusus ini, melobi syarikah untuk mengeluarkan mereka dari rombongan, dan bahkan dikumpulkan di satu hotel transit untuk mempermudah pendampingan. 

    “Ini kan tidak ada dalam SOP kan, tapi ini langkah berani inovasi. Kenapa? Ada rasa kemanusiaan yang memang diwujudkan secara nyata untuk bisa meminimalisir [dampak dari sistem berbasis syarikah],” katanya. 

    Selanjutnya, pergerakan sisa jemaah calon haji yang masih berada di Madinah ke Makkah, akan dilakukan dengan pola yang sama. 

    Menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Rabu (21/5/2025) pukul 11:15 Waktu Arab Saudi (WAS), telah tiba di Tanah Suci sebanyak 132.806 jemaah calon haji asal Indonesia. Jumlah itu mencakup 64,95% dari total rencana kedatangan haji reguler sebesar 203.320. 

    Dari jumlah tersebut, 101.517 jemaah calon haji telah tiba di Makkah, terdiri atas 76.491 dari Madinah dan 25.026 dari Jeddah. Sebanyak 8.571 jemaah calon haji lainnya sedang dalam perjalanan ke Makkah.