Category: Bisnis.com

  • Terkait Kekurangan Penyelenggaraan Haji 2025, Menag Sebut Karena Sistem Baru

    Terkait Kekurangan Penyelenggaraan Haji 2025, Menag Sebut Karena Sistem Baru

    Bisnis.com, JEDDAH — Penyelenggaraan ibadah haji 2025 tidak lepas dari hambatan dan kekurangan. Menteri Agama Nasaruddin Umar yang berkesempatan menyapa jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah jelang kepulangan ke Tanah Air, mengatakan sistem baru dengan 8 syarikah terlibat menyebabkan sejumlah penyesuaian dalam pelayanan kepada jemaah. 

    Meski demikian, dia mengapresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan pihak Pemerintah Arab Saudi yang telah memungkinkan hajatan besar penyelenggaraan ibadah haji tahun ini hampir rampung dengan beberapa catatan prestasi. 

    “Memang di awal-awal ada krusial karena kami pakai sistem baru ya. Ada keterlambatan penemuan hotel, tetapi itu teratasi semuanya sih sebetulnya, tidak ada yang sampai terbengkalai, terlantar,” katanya di Bandara Jeddah, Minggu (15/6/2025). 

    Salah satu indikator catatan prestasi penyelenggaraan ibadah haji tahun ini yakni turunnya jumlah jemaah haji yang wafat. Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Mingu (15/6/2026) tercatat ada 279 jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci, turun dari akumulasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 461 jiwa. 

    “Alhamdulillah terjadi pengurangan jumlah kematian. Itu juga salah satu indikator yang sangat penting,” katanya. 

    Menag mengajak semua pihak untuk tidak mendramatisasi kekurangan-kekurangan yang terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji, melainkan menjadikan hal itu sebagai catatan untuk perbaikan ke depan. 

    Dengan tidak mengecilkan kepentingan jemaah yang terdampak kebijakan sistem baru tahun ini, Menag mengatakan keterlambatan dan kemacetan selalu terjadi setiap tahun pada musim haji di Tanah Suci karena padatnya jemaah dari seluruh dunia. 

    “Jadi yang penting buat kami adalah seluruh jemaah kita itu menyelenggarakan ibadah hajinya. Tidak ada yang tidak terangkut ke Arafah. Tidak ada yang terangkut melalui Muzdalifah. Tidak ada yang tidak ke Mina” katanya. 

    Kini, jemaah haji Indonesia berangsur pulang ke Tanah Air, gelombang pertama melalui Bandara Jeddah, dilanjutkan dengan gelombang kedua melalui Bandara Madinah. Menurut Siskohat, hingga Minggu (15/6/2025) pukul 15:41 Waktu Arab Saudi (WAS) sudah ada 64 kelompok terbang (kloter) dari 525 kloter yang tiba di Indonesia, dengan total 25.011 jemaah. 

  • Jemaah Haji Diimbau Tak Bawa Pulang Dua Barang Ini

    Jemaah Haji Diimbau Tak Bawa Pulang Dua Barang Ini

    Bisnis.com, JEDDAH — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan kepada seluruh jemaah haji Indonesia agar memperhatikan ketentuan barang bawaan yang diperbolehkan masuk ke kabin pesawat.

    Salah satu poin penting yang kerap terabaikan adalah larangan membawa payung dan kabel rol ke dalam kabin saat kepulangan ke Tanah Air.

    Larangan ini dikeluarkan mengacu pada ketentuan keselamatan penerbangan internasional yang berlaku di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, serta peraturan maskapai.

    Barang-barang tersebut dikategorikan sebagai barang yang dapat mengganggu keselamatan atau kenyamanan penerbangan.

    “Jemaah diimbau tidak membawa kabel rol atau payung ke kabin. Benda-benda tersebut termasuk dalam daftar barang yang dilarang dibawa ke dalam kabin pesawat. Silakan masukkan ke dalam koper besar yang akan dimuat di bagasi,” kata Sekretaris Daerah Kerja Bandara PPIH, Ihsan Faisal di Jeddah, Minggu (15/6/2025).

    Selain dua barang tersebut, PPIH juga mengingatkan agar jemaah tidak membawa benda tajam, cairan lebih dari 100 ml, serta barang-barang yang mudah meledak atau terbakar ke dalam kabin.

    Ihsan menambahkan, larangan ini bukan semata aturan formalitas, tetapi merupakan bagian dari prosedur keamanan internasional demi keselamatan bersama. Jika ditemukan membawa barang terlarang saat pemeriksaan akhir, jemaah akan diminta untuk mengeluarkannya, bahkan tidak menutup kemungkinan barang tersebut disita petugas bandara.

    “Petugas kami di bandara juga akan terus memberikan pendampingan dan sosialisasi kepada jemaah agar proses kepulangan berjalan tertib dan aman,” katanya.

    Dengan memperhatikan ketentuan ini, jemaah diharapkan bisa kembali ke Tanah Air dengan nyaman tanpa hambatan di pintu pemeriksaan keamanan bandara.

  • Soal Petugas Nebeng Haji, Menag: Yang Penting Menjalankan Tugas

    Soal Petugas Nebeng Haji, Menag: Yang Penting Menjalankan Tugas

    Bisnis.com, JEDDAH — Menteri Agama Nasaruddin Umar angkat bicara mengenai tudingan banyaknya petugas haji tahun ini yang yidak maksimal menjalankan tugasnya, karena sembari menjalankan ibadah haji. Nasaruddin mengatakan tidak etis mengatakan petugas haji nebeng menjalankan haji. 

    Menurutnya, yang terpenting adalah petugas menjalankan fungsinya semaksimal mungkin. 

    “Kalau menunggu orang yang sudah haji baru menjadi petugas, bagaimana caranya kan? Ada polisi kita, ada tentara kita kan juga enggak pernah naik haji. Yang penting buat saya itu adalah mereka menjalankan tugas atau enggak? Apa artinya yang sudah haji tetapi kalau dia urus, bukan petugasnya yang mengurus tapi itu petugasnya diurus,” kata Nasaruddin di Bandara Kkng Andulaziz Jeddah, Minggu (15/6/2025). 

    Menag melanjutkan, pada praktiknya banyak petugas yang kehilangan sebagian besar waktu istirahatnya karena menjalankan tugas. Pernyataan bahwa petugas nebeng haji, hanya akan mengecilkan kerja-kerja petugas yang telah berjibaku dengan kondisi di lapangan yang tidak mudah. 

    “Jangan kita mengatakan itu nebeng itu haji, ya memang mungkin tetapi bagi saya jangan melukai perasaannya mereka. Mereka itu tidurnya di lapangan. Kasihan itu. Ya jadi saya tidak ingin melemahkan, mengecilkan prestasi petugas kita tahun ini,” katanya. 

    Dia melanjutkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tentu tidak luput dari kekurangan dan kelalaian petugas. Akan tetapi, hendaknya kekurangan-kekurangan itu tidak mengecilkan peran petugas haji yang sebagian besar telah melaksanakan fungsinya. 

    “Ini lah yang terbaik ya. Pengakuan juga dari seluruh dunia bahwa tahun ini adalah tahun pelaksanaan haji yang terbaik. Kesediaan pemerintah Saudi Arabia menciptakan suatu sistem yang luar biasa ya,” lanjut Menag. 

    Sebelumnya, pernyataan banyaknya petugas yang nebeng haji diungkapkan Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurutnya, sejumlah peristiwa yang merugikan jemaah pada penyelenggaraan haji tahun ini, salah satunya, karena peran petugas yang belum maksimal. 

    Sebagai pihak akan menjadi penyelenggara haji mulai tahun depan, Dahnil pun sempat mengatakan seleksi petugas perlu diperketat, hingga persyaratan sudah pernah berhaji. 

  • Komdigi Siapkan Skema Jaringan Terbuka Lewat Spektrum Frekuensi Baru, Apa Saja Tantangannya?

    Komdigi Siapkan Skema Jaringan Terbuka Lewat Spektrum Frekuensi Baru, Apa Saja Tantangannya?

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana menerapkan skema jaringan terbuka (open access) berbasis spektrum frekuensi baru untuk memperluas akses internet tetap berkecepatan tinggi, khususnya di wilayah tanpa jaringan serat optik.

    Meski dinilai strategis, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menilai implementasi skema ini masih menghadapi tantangan regulasi, risiko hukum, dan beban biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi. Dia menyarankan penghapusan BHP dan percepatan lelang spektrum agar kebijakan ini benar-benar efektif. Saat ini, mayoritas sekolah, puskesmas, dan kantor desa masih belum memiliki koneksi internet tetap yang memadai.

    “Open akses bukan merupakan kebijakan baru, ini sudah lama dijalankan, namun dalam praktiknya tidak mudah,” kata Heru saat dihubungi Bisnis pada Minggu (15/6/2025). 

    Heru menilai apabila pemerintah benar-benar ingin menjalankan skema ini, maka harus ada penguatan regulasi dan dukungan dari aparat penegak hukum untuk menghindari potensi pelanggaran hukum. Dia mencontohkan kasus Indosat Mega Media (IM2) yang sempat tersandung persoalan hukum karena adanya perbedaan tafsir terhadap penggunaan spektrum.

    Lebih lanjut, Heru menjelaskan bahwa dalam praktiknya, open access relatif lebih mudah diterapkan pada spektrum frekuensi berbasis kelas seperti 2,4 GHz atau 5,8 GHz yang bersifat bebas (free), karena tidak menimbulkan implikasi keuangan bagi negara. Kendati begitu, penerapan skema serupa pada spektrum yang memiliki kewajiban Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi membutuhkan kejelasan skema pembayaran dan pengaturan teknis.

    “Sebab kalau ada pemancaran BTS operator A, kemudian dipakai operator B, ini selama ini dianggap pelanggaran,” kata Heru.

    Menurutnya, skema ini akan lebih efektif jika BHP frekuensi bisa dihapuskan untuk mendukung kolaborasi antaroperator. Jika tidak, dia khawatir kebijakan ini justru menimbulkan persoalan baru. Di sisi lain, Heru juga menyoroti pentingnya percepatan lelang frekuensi agar program pemerataan digital berjalan optimal. Dia menyebut Indonesia sudah terlambat dua tahun dalam proses lelang, khususnya pada pita 700 MHz yang seharusnya bisa dimanfaatkan lebih awal.

    Lebih lanjut, Heru menekankan pentingnya penyesuaian harga lelang agar tidak terlalu membebani operator. Jika biaya terlalu tinggi, operator bisa kesulitan melakukan pembangunan infrastruktur.

    Heru mengingatkan saat ini regulatory cost di sektor telekomunikasi Indonesia sudah sangat tinggi. Untuk mendorong perluasan jaringan dan pemerataan layanan, diperlukan kebijakan insentif seperti pengurangan harga atau skema pembayaran yang fleksibel.

    Dia juga menyebutkan bahwa saat ini telah tersedia berbagai model alokasi dan pembayaran spektrum yang bisa dipertimbangkan pemerintah, mulai dari skema pay as you grow, grace period, hingga relaksasi atau penghapusan BHP frekuensi dalam jangka waktu tertentu.“Tinggal dipertimbangkan mana yang lebih optimal bagi pemerintah, bagi masyarakat, dan operator telekomunikasi,” pungkas Heru.

    Sebelumnya, Komdigi menyiapkan skema jaringan terbuka berbasis spektrum frekuensi baru untuk mendukung penyediaan layanan internet tetap berkecepatan tinggi di wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan serat optik. 

    Kebijakan tersebut dirancang untuk mendorong keterlibatan berbagai penyelenggara telekomunikasi dengan model open access, di mana pemegang izin jaringan wajib membuka infrastrukturnya untuk digunakan bersama. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari strategi percepatan pemerataan digital nasional, sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

    “Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam pidato pelantikannya, Presiden menyampaikan secara berulang pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat,” kata Meutya dalam pertemuan dengan pimpinan Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL Smart di Jakarta, pada Kamis (12/6/2025).

    Spektrum baru yang akan dialokasikan itu disiapkan melalui proses seleksi operator yang berlangsung secara transparan dan akuntabel. Meutya menambahkan kebijakan spektrum ini tidak semata berfokus pada regulasi, tetapi juga mengedepankan keterlibatan dan kesiapan industri.

    “Ini adalah langkah kami dalam memastikan bahwa setiap kebijakan spektrum tidak hanya mengutamakan aspek regulasi, tapi juga membuka ruang seluas-luasnya untuk keterlibatan dan kesiapan industri,” jelasnya.

    Komdigi juga telah merampungkan penyusunan Peraturan Menteri yang menjadi landasan hukum dari program internet murah tersebut. Regulasi ini telah melalui masa konsultasi industri selama lebih dari satu bulan. Ke depannya, pemilihan operator penyedia jaringan akan mengedepankan kesiapan teknologi dan komitmen untuk menyediakan layanan dengan harga yang terjangkau.

    Sebelum peluncuran kebijakan ini, pemerintah telah melakukan pertukaran pandangan dengan sejumlah operator seluler terkait penyediaan akses internet tetap hingga kecepatan 100 Mbps, khususnya di wilayah yang belum memiliki infrastruktur serat optik seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa.

    Menurut data Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, saat ini 86% sekolah atau sekitar 190.000 unit belum memiliki akses internet tetap. Sementara itu, 75% Puskesmas atau sekitar 7.800 unit belum terkoneksi dengan baik, dan sebanyak 32.000 kantor desa masih berada dalam zona blank spot. Adapun penetrasi fixed broadband di rumah tangga baru mencapai 21,31% secara nasional.

  • Pertamina EP dan RH Petrogas Segera Eksplorasi Migas di Papua Barat Daya

    Pertamina EP dan RH Petrogas Segera Eksplorasi Migas di Papua Barat Daya

    Bisnis.com, JAKARTA — pertamina EP dan RH Petrogas menyatakan kesiapannya untuk melakukan pengembangan dan eksplorasi sumur minyak baru di wilayah Sorong, Papua Barat Daya.

    Janji itu disampaikan usai kunjungan lapangan Menteri ESDM Bahlil lahadalia dan Kepala SKK Migas Djoko Siswanto beberapa hari sebelumnya.

    Djoko mengingatkan bahwa saat ini Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) harus lebih fokus pada percepatan eksplorasi dan eksploitasi migas. Selain itu, KKKS juga harus menarik investor untuk meningkatkan cadangan migas Indonesia. 

    Di samping itu, SKK Migas juga berjanji memberikan insentif dan kemudahan untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) yang akan melakukan eksplorasi dan eksploitasi.

    “Target kita adalah menaikan lifting, tidak ada yang lain. Ini sejalan dengan program dan Asta cita Presiden Prabowo-Gibran dan telah menjadi target Kementerian ESDM, kita akan kejar terus lifting sesuai target yang telah ditetapkan, “ kata Djoko melalui keterangan resmi diikuti Minggu (15/6/2025).

    President RH Petrogas Indonesia Ferry Hakim mengatakan, saat ini Wilayah Kerja Kepala Burung menghasilkan lebih dari 4.000 barel minyak per hari (BPH) dan lebih dari 20 juta standar kaki kubik gas per hari. 

    “Keseluruhan produk baik minyak mentah maupun gas dari Wilayah Kerja Kepala Burung diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dan ketahanan energi domestik,” jelas Ferry.

    Dia menyebut, Petrogas (Basin) Ltd. berencana akan melakukan tajak dua sumur eksplorasi yaitu sumur karim 1 dan NW klagagi-1 di Wilayah Kerja Kepala Burung untuk menemukan cadangan minyak dan gas baru pada 2025. 

    Kemudian, pada 2026 akan dilakukan kegiatan eksplorasi lanjutan yaitu survey Onshore 3D Seismic Acquisition untuk mengevaluasi prospektifitas dan potensi cadangan migas di Wilayah Kerja Kepala Burung. 

    Selain itu, untuk mengoptimalkan produksi dari lapangan eksisting, juga direncanakan untuk dilakukan Walio Pilot EOR di Wilayah Kerja Kepala Burung, serta Matoa Huff & Puff di Wilayah Kerja Salawati.

    Sementara itu, Direktur Utama Regional Timur Indonesia Subholding Upstream Pertamina Muhamad Arifin menyampaikan, dukungan penuh dari pemerintah menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan kontribusi Papua Field terhadap target produksi nasional.

    “Kunjungan Bapak Menteri ESDM menjadi penyemangat bagi seluruh insan Papua Field untuk terus berkarya dalam menjaga ketahanan energi nasional serta menjalankan operasi yang selamat, andal, dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Dalam upaya mendukung program Pemerintah meningkatkan produksi nasional, Pertamina EP Papua Field menargetkan 5 sumur eksplorasi dan 4 sumur pengembangan.

    Adapun 4 sumur eksplorasi telah selesai dikerjakan yaitu Markira (MKS)-001, Kembo (KMO)-001, Buah Merah (BMR)-001, North East Markisa(NEM)-001 dan 1 sumur eksplorasi Bintangur (BIT)-001 yang saat ini sedang proses serta 4 sumur pengembangan di Salawati (SLW-C4X, SLW-E6X, SLW-F2X, SLW-F3X).

    Saat ini, Pertamina EP zona 14 regional Indonesia Timur (Papua Field) mengelola lebih dari 100 sumur aktif dengan produksi minyak sebesar 800 BPH.

  • InJourney Pastikan Layanan Optimal Sambut Kepulangan Jemaah Haji

    InJourney Pastikan Layanan Optimal Sambut Kepulangan Jemaah Haji

    Bisnis.com, JAKARTA – Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports memastikan layanan optimal selama menyambut kepulangan sekitar 200.000 jemaah haji melalui 524 penerbangan dengan menyiapkan fasilitas, personel, dan sistem operasional di seluruh bandara yang dikelola.

    “Periode kedatangan penerbangan debarkasi di bandara-bandara InJourney Airports ini berlangsung selama 30 hari, mulai 12 Juni hingga 11 Juli 2025,” kata Wakil Direktur Utama InJourney Airports Achmad Syahir sebagaimana keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Dia mengatakan sebanyak 13 bandara yang dikelola InJourney Airports siap menyambut momen istimewa tersebut.

    “Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik di bandara saat jemaah haji tiba di Tanah Air, untuk turut menjaga kebahagiaan ketika bertemu kembali dengan keluarga,” ujarnya.

    Ia menuturkan InJourney Airports bersama pemangku kepentingan di sektor bandara telah berkoordinasi agar proses kedatangan di bandara dapat berjalan lancar dan baik serta memenuhi regulasi.

    Ia menyebutkan bandara yang dikelola InJourney Airports dalam melayani kepulangan jemaah haji dari tanah suci meliputi Soekarno-Hatta Tangerang, Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, Kualanamu Deli Serdang, SAMS Sepinggan Balikpapan.

    Selanjutnya Hang Nadim Batam, Zainuddin Abdul Majid Lombok, Adi Soemarmo Solo, Syamsuddin Noor Banjarmasin, Kertajati Majalengka, Sultan Iskandar Muda Aceh, Minangkabau Padang, dan Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

    Sementara itu, Direktur Operasi InJourney Airports Agus Haryadi mengatakan seluruh bandara yang menyambut kepulangan jemaah haji telah menyiapkan rencana operasi guna memastikan terjaganya pelayanan.

    Ia menuturkan alur kedatangan penerbangan debarkasi telah ditetapkan, yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing bandara. Slot time penerbangan di bandara dipastikan tersedia, kemudian dialokasikan parkir khusus untuk pesawat angkutan haji.

    “Prosedur penjemputan jemaah haji dengan bus hingga pengantaran bus ke asrama haji juga sudah disiapkan,” ujar Agus.

    Lebih lanjut dia mengatakan penjemputan jemaah haji oleh keluarga dilakukan di asrama haji dan bukan di bandara kedatangan.

    Agus menuturkan seluruh fasilitas baik di sisi udara (airside) seperti runway, taxiway dan apron, serta fasilitas di terminal atau sisi darat (landside) dipastikan dalam kondisi baik.

    “Personel dan fasilitas di bandara sudah disiapkan untuk menyambut kedatangan penerbangan angkutan haji yang seluruhnya menggunakan pesawat berbadan lebar atau widebody,” jelas Agus.

    Ia menambahkan Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk di Indonesia akan melayani kedatangan 122 flight jemaah haji.

    “Fasilitas pendukung dipastikan siap, mulai dari alur dan proses kedatangan, sistem penanganan bagasi terintegrasi, serta dukungan stakeholders,” kata Agus.

  • LRT Jabodebek Uji Coba Kereta Baru TS20 Mulai Hari Ini

    LRT Jabodebek Uji Coba Kereta Baru TS20 Mulai Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – LRT Jabodebek bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Industri Kereta Api (INKA) memperkuat kesiapan rangkaian TS20 melalui uji ketahanan (endurance test), demi memastikan keselamatan, kenyamanan, dan keandalan layanan angkutan massal perkotaan.

    “LRT Jabodebek terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Uji coba ini sebagai bagian dari persiapan peningkatan layanan pada bulan Juli 2025,” kata Executive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi, di Jakarta, Sabtu.

    Uji coba akan berlangsung pada 15-22 Juni 2025, dengan rute perjalanan antara Stasiun Jati Mulya hingga Dukuh Atas BNI. Uji coba dilakukan pada jam non-sibuk (off peak hour), sehingga diharapkan tetap dapat melayani pengguna secara optimal tanpa mengurangi kenyamanan perjalanan.

    Purnomosidi menjelaskan uji ketahanan itu menjadi bagian penting dalam memastikan kesiapan rangkaian TS 20 untuk mendukung program peningkatan jumlah perjalanan LRT Jabodebek ke depannya.

    “Kami memahami pentingnya keandalan dan kenyamanan dalam transportasi publik. Oleh karena itu, uji coba ini menjadi bagian dari upaya kami dalam memastikan bahwa setiap rangkaian yang dioperasikan benar-benar siap dan optimal,” ujarnya.

    Purnomosidi menuturkan melalui pengujian ini, performa teknis dan daya tahan rangkaian akan dinilai secara menyeluruh sebagai langkah awal menuju layanan yang lebih baik bagi masyarakat.

    Uji coba ini juga merupakan upaya LRT Jabodebek menghadirkan layanan yang semakin efisien. Dengan penambahan rangkaian yang telah teruji, LRT Jabodebek menargetkan peningkatan frekuensi perjalanan, waktu tunggu yang lebih singkat, serta kenyamanan yang lebih maksimal terutama pada jam-jam sibuk.

    Sebagai bagian dari proses pengujian, LRT Jabodebek mengimbau para pengguna untuk tidak menaiki rangkaian TS 20 yang sedang menjalani uji coba.

    Untuk memudahkan pengguna dalam mengenali rangkaian TS 20 yang sedang diuji coba, LRT Jabodebek akan memberikan garis pembatas di pintu rangkaian kereta sebagai penanda bahwa rangkaian tersebut tidak melayani pengguna selama proses pengujian.

    Selain itu, akan ada pengumuman khusus saat rangkaian TS 20 memasuki stasiun. Petugas juga akan hadir di stasiun maupun di dalam rangkaian TS 20 untuk membantu mengarahkan dan menginformasikan kepada pengguna.

    LRT Jabodebek berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan transportasi massal berbasis rel yang modern, aman, dan dapat diandalkan.

    “Melalui berbagai pengembangan berkelanjutan, LRT Jabodebek siap menjadi pilihan utama masyarakat dalam mobilitas perkotaan yang terintegrasi dan berkelanjutan,” kata Purnomosidi.

  • Kesepakatan Dagang AS-China Tak Temukan Jalan Keluar untuk Logam Tanah Jarang

    Kesepakatan Dagang AS-China Tak Temukan Jalan Keluar untuk Logam Tanah Jarang

    Bisnis.com, JAKARTA – Kesepakatan dagang AS-China yang diperbarui di London, tidak membahas masalah pembatasan ekspor yang terkait dengan keamanan nasional.

    Dilansir Reuters pada Minggu (15/6/2025), Pemerintah China belum berkomitmen untuk memberikan izin ekspor untuk beberapa logam tanah jarang khusus yang dibutuhkan pemasok militer AS untuk jet tempur dan sistem rudal, kata sumber Reuters.

    Sementara, AS mempertahankan pembatasan ekspor pada pembelian chip kecerdasan buatan canggih oleh China karena khawatir chip tersebut juga memiliki aplikasi militer.

    Dalam pembicaraan di London minggu lalu, negosiator China tampaknya menghubungkan kemajuan dalam mencabut kontrol ekspor magnet tanah jarang untuk keperluan militer dengan pembatasan AS yang sudah berlangsung lama terhadap ekspor chip AI.

    Hal itu menandai perubahan baru dalam pembicaraan perdagangan yang dimulai dengan perdagangan opioid, tarif, dan surplus perdagangan China, tetapi kemudian beralih fokus pada kontrol ekspor.

    Selain itu, pejabat AS juga mengisyaratkan bahwa mereka ingin memperpanjang tarif yang ada terhadap China selama 90 hari setelah batas waktu 10 Agustus yang disepakati di Jenewa bulan lalu, kata kedua sumber, yang menunjukkan bahwa kesepakatan perdagangan yang lebih permanen antara dua ekonomi terbesar di dunia itu tidak mungkin terjadi sebelum saat itu.

    Dua orang yang berbicara kepada Reuters tentang perundingan di London meminta untuk tidak disebutkan namanya karena kedua pihak telah membatasi pengungkapan informasi secara ketat.

    Gedung Putih, Departemen Luar Negeri AS, dan Departemen Perdagangan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait dengan kabar tersebut.

    Sementara, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan China tidak menanggapi permintaan komentar melalui faks.

    Presiden Donald Trump mengatakan pada Rabu lalu bahwa kesepakatan jabat tangan yang dicapai di London antara negosiator Amerika dan China merupakan kesepakatan yang hebat.

    “Kami memiliki semua yang kami butuhkan, dan kami akan melakukannya dengan sangat baik. Dan mudah-mudahan mereka juga demikian.”

    Adapun, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan tidak akan ada quid pro quo dalam pelonggaran pembatasan ekspor chip AI ke China sebagai imbalan atas akses ke tanah jarang.

  • Wamenhub Sebut Proyek Kereta Cepat Jakarta—Surabaya Mulai Dilirik Investor

    Wamenhub Sebut Proyek Kereta Cepat Jakarta—Surabaya Mulai Dilirik Investor

    Bisnis.com, JAKARTA — Rencana pembangunan Kerta Cepat Jakarta – Surabaya itu saat ini tengah dalam tahap penyelesaian studi kelayakan. 

    Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Suntana mengatakan proyek kereta cepat Jakarta – Surabaya telah mendapat minat investasi dari sejumlah investor. Adapun saat ini proyek kereta cepat Jakarta – Surabaya itu masih dalam tahap penyelesaian feasibility study dimana salah satunya pembahasan penetapan jalur. 

    “Beberapa perusahaan itu tertarik untuk melanjutkan program ini, termasuk yang Whoosh ini ya. Cuma kita lagi lihat jalur mana yang akan dipakai, apakah menggunakan jalur yang selatan atau utara,” ujarnya dikutip Minggu (15/6/2025).

    Namun demikian, Suntana belum dapat memastikan kapan proyek Kereta Cepat Jakarta – Surabaya itu bakal mulai dieksekusi. Adapun pengadaan kereta Cepat Jakarta – Surabaya penting dilakukan guna menunjang proses mobilisasi barang dan jasa masyarakat.

    “Tetap harus kita laksanakan, pasti kita bikin targetnya, tapi secara hitung kita sedang studi kelayakannya untuk itu ya,” tegasnya.

    Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta – Surabaya tetap berlanjut. Luhut mengatakan, belum berjalannya proyek tersebut lantaran pemerintah belum rampung menyusun payung hukumnya. 

    Luhut menegaskan, proyek perpanjangan kereta cepat Jakarta – Surabaya telah masuk ke dalam program pengembangan jaringan dalam Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor KM 296 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.

    “Tadi kita bicarakan, memang masalah dari kita karena masih belum selesai menyusun aturan, itu aja simple tapi kalau sudah ada kita akan mulai bicara joint study,” tuturnya. 

     

    Adapun, aturan yang dimaksud tersebut bakal berbentuk peraturan presiden (perpres). Di mana, Luhut pun mengaku sudah meminta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono untuk ikut langsung mengawal pembuatan perpres tersebut.
     

    “Harus segera perpresnya karena ditunggu pihak China, kalau sudah Oke baru joint study yang pasti akan lebih bagus dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” pungkasnya.

  • MedcoEnergi Capai Lifting Minyak 10.000 Barel Perdana dari Lapangan Migas Forel

    MedcoEnergi Capai Lifting Minyak 10.000 Barel Perdana dari Lapangan Migas Forel

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mengumumkan pencapaian lifting minyak perdana dari Lapangan Migas Forel di South Natuna Sea Block B. Produksi dari lapangan ini telah mencapai 10.000 barel minyak per hari (BOPD) dan ditampung di Floating Production Storage and Offloading (FPSO) Marlin Natuna sebelum dikapalkan.

    Direktur & Chief Operating Officer MedcoEnergi Ronald Gunawan menuturkan FPSO Marlin Natuna merupakan proyek konversi kapal tanker pertama yang dikerjakan di Indonesia oleh anak bangsa. Adapun Lapangan Forel sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 16 Mei 2025. 

    “Keberhasilan lifting minyak perdana ini mencerminkan sinergi yang kuat antara Pemerintah, SKK Migas, dan tim MedcoEnergi,” ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (15/6/2025).

    Pemerintah sebelumnya meresmikan produksi perdana lapangan minyak Forel dan Terubuk. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

    Lapangan yang dikelola oleh Medco E&P Natuna Ltd bakal menambah produksi 20.000 barel minyak per hari sebagai bentuk kemampuan anak bangsa dalam mengelola industri migas secara mandiri.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung pun menyoroti pentingnya kandungan lokal dalam proyek ini. Dia menegaskan bahwa hampir seluruh fasilitas dan infrastruktur pendukung dalam kegiatan investasi Forel dan Terubuk dikerjakan oleh tenaga dan perusahaan dalam negeri dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang nyaris menyentuh angka 100%.

    Investasi besar pun mengiringi keberhasilan proyek ini. Yuliot menyebut bahwa proyek ini digarap oleh Medco EP Natuna dan total dana yang digelontorkan untuk pengembangan kedua lapangan tersebut mencapai hampir Rp10 triliun.

    “Untuk investasi yang dilakukan di Forel dan Terubuk dilakukan oleh Medco EP Natuna Energy, dengan adanya investasi oleh Medco ini total investasi yang dikucurkan itu hampir Rp10 triliun,” katanya. 

    Menurutnya, keberadaan fasilitas produksi ini akan memberikan kontribusi jangka panjang dalam memperkuat fondasi energi nasional di tengah tantangan global dan kebutuhan energi yang terus meningkat.

    “Tentu dengan adanya fasilitas ini akan memperkuat ketahanan energi kita ke depan,” ucapnya.