Category: Bisnis.com Nasional

  • Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono memberikan penjelasan mengenai makna dan dampak konkret dari kesepakatan keamanan terbaru antara Indonesia dan Australia.

    Hal ini disampaikan sebelum ia mendampingi Presiden Prabowo Subianto menghadiri jamuan makan malam kenegaraan bersama Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/11/2025) malam.

    Menurut Sugiono, kesepakatan keamanan yang diumumkan kedua negara merupakan penguatan mekanisme komunikasi tingkat tinggi antara pemimpin Indonesia dan Australia, terutama dalam merespons dinamika kawasan Indo-Pasifik. 

    “Jadi itu adalah merupakan media konsultasi antarpemimpin kedua negara dalam rangka menghadapi perkembangan situasi di wilayah Indo-Pasifik. Jadi building blocks-nya adalah Lombok Declaration dan DCA Defense Cooperation Agreement antara kedua negara,” ujarnya kepada wartawan.

    Ketika ditanya apakah kesepakatan ini terkait dengan respons terhadap China sebagaimana perjanjian keamanan 1995 pada era Presiden Soeharto, Sugiono menepis anggapan tersebut.

    “Nggak, dari mana respons dengan China?” ujarnya ketika ditanya mengenai konteks sejarah 1995.

    Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada motif tertentu yang diarahkan pada negara mana pun. Fokus kerja sama Indonesia–Australia saat ini, kata Sugiono, adalah memperkuat media konsultasi dan koordinasi keamanan secara terbuka antarnegara bertetangga. 

    “Itu tadi, saya kira ini adalah merupakan bentuk kerja sama yang lebih intensif. Ini kan jalur media konsultasi, Australia merupakan tetangga kita, kita tidak bisa memilih siapa tetangga kita, apa yang terjadi di wilayah ya memengaruhi semuanya,” ujarnya.

    Kesepakatan keamanan tersebut diumumkan sehari sebelumnya oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di atas kapal HMAS Canberra di Sydney.

    Kedua negara berkomitmen meningkatkan konsultasi rutin pemimpin dan menteri, serta memperkuat kerja sama pertahanan dalam menghadapi berbagai tantangan kawasan.

    Sugiono menegaskan bahwa Indonesia memandang Australia sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas Indo-Pasifik, dengan pendekatan yang mengedepankan diplomasi, konsultasi, dan rasa saling menghormati antarnegara tetangga.

    “Kita ingin kerja sama lebih intensif lagi. Jadi intinya kalau misalnya ada sesuatu yang perlu dibicarakan terkait masalah keamanan itu ada konsultasi,” jelas Sugiono.

  • Momen Prabowo Disematkan Tanda Kehormatan Paling Tinggi Kerajaan Yordania

    Momen Prabowo Disematkan Tanda Kehormatan Paling Tinggi Kerajaan Yordania

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dianugerahi salah satu tanda kehormatan paling bergengsi dari Kerajaan Yordania, yaitu The Bejeweled Grand Cordon of Al-Nahda (Order of the Renaissance).

    Penganugerahan tersebut diberikan langsung oleh Raja Yordania, Abdullah II ibn Al Hussein, dalam sebuah prosesi resmi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

    Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan apresiasinya atas penganugerahan itu. Menurutnya, penghargaan dari Kerajaan Yordania tersebut tidak hanya merupakan bentuk pengakuan terhadap Presiden Ke-8 RI itu, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

    “Itu merupakan bentuk penghargaan, ya saya kira. Saya kira kebanggaan juga buat kita, Bapak Presiden menerima,” ujar Sugiono setelah mendampingi Prabowo.

    Prosesi penyematan dimulai setelah Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II mengadakan pertemuan empat mata, dilanjutkan dengan sesi bilateral bersama delegasi kedua negara. Seusai pembahasan, keduanya berjalan berdampingan menuju aula utama istana untuk melaksanakan upacara penganugerahan. 

    Dalam prosesi resmi itu, Raja Abdullah II mengambil selempang kehormatan berwarna hijau dan putih—warna yang mencerminkan identitas Yordania—dan mengalungkannya langsung kepada Presiden Prabowo.

    Usai penyematan, keduanya saling berjabat tangan dan berpelukan sebagai simbol kedekatan dan persahabatan kedua negara.

    Kepala negara pun memberikan hormat sebelum sesi foto bersama dilaksanakan. Setelah seluruh rangkaian upacara selesai, Prabowo kemudian mengundang Raja Abdullah II untuk menghadiri jamuan makan malam di Istana Negara.

    Penganugerahan ini menandai semakin eratnya hubungan diplomatik dan personal antara Indonesia dan Yordania, terutama di bawah kepemimpinan kedua negara saat ini.

  • Sidang Impor BBM, Klaim Tim Kuasa Hukum Terdakwa: Pertamina Untung, Bukan Rugi

    Sidang Impor BBM, Klaim Tim Kuasa Hukum Terdakwa: Pertamina Untung, Bukan Rugi

    Bisnis.com, JAKARTA – Sidang lanjutan perkara dugaan korupsi impor BBM yang menjerat tiga mantan pejabat Pertamina Patra Niaga (PPN), yakni Riva Siahaan, Maya Kusmaya, dan Edward Corne, kembali digelar pada Kamis (13/11/2025).

    Persidangan kali ini memeriksa saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU), di antaranya Mantan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Alfian Nasution, hingga eks Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dan Elia Massa Manik.

    Seusai jalannya persidangan, tim advokat Riva Siahaan, Maya Kusmaya, dan Edward Corne menyoroti keterangan Alfian Nasution dan Nicke Widyawati. Mereka menyatakan kliennya justru mencetak keuntungan historis bagi perusahaan, bukan kerugian negara seperti yang dituduhkan.

    “Saksi Alfian Nasution dan Nicke Widyawati menyatakan bahwa di masa Riva Siahaan sebagai Direktur Pemasaran Pusat & Niaga, Maya Kusmaya sebagai VP Trading & Other Business dan Edward Corne sebagai Manajer Product Trading di PPN, yaitu tahun 2021-2023, PPN berhasil mendapat untung sekitar US$1,2 miliar – US$1,3 miliar,” tulis pernyataan tertulis tim kuasa hukum, Jumat (14/11/2025).

    Lebih lanjut, tim kuasa hukum menekankan bahwa 90% dari keuntungan tersebut bersumber dari penjualan solar non-subsidi. Mereka menyebut angka itu sebagai pencapaian keuntungan yang paling tinggi selama Pertamina berdiri.

    “Dengan demikian, tidak benar ada kerugian Rp285 triliun seperti yang diduga,” tegas pernyataan itu.

    Mengenai aktivitas impor BBM yang menjadi pokok perkara, tim kuasa hukum terdakwa membelanya dengan argumen bahwa langkah itu merupakan kebutuhan nasional. Impor dilakukan karena kebutuhan dalam negeri tidak dapat dipenuhi seluruhnya dari hasil kesepakatan dalam rapat optimalisasi hilir (Ophil).

    “Dalam melaksanakan tugasnya untuk impor BBM, proses negosiasi dengan vendor, termasuk DMUT, adalah hal yang wajar dan harus dilakukan untuk mendapatkan harga terbaik, sebagaimana berdasarkan TKO [Tatacara Kerja Operasional],” jelas pernyataan itu.

    Mereka menegaskan bahwa tidak ada perlakuan istimewa dalam proses komunikasi dengan vendor, karena hal serupa dilakukan terhadap semua peserta tender. Justru, klaim mereka, tim trading PPN pada periode tersebut berhasil mengoptimalkan biaya pengadaan impor.

    “Artinya, berhasil mendapat harga murah dalam pengadaan. Negara justru berhasil melakukan penghematan,” bunyi pernyataan pers tersebut.

  • Momen Prabowo Suruh Wartawan Ngopi Malah Bikin Raja Yordania Tertawa

    Momen Prabowo Suruh Wartawan Ngopi Malah Bikin Raja Yordania Tertawa

    Bisnis.com, JAKARTA – Suasana hangat mewarnai pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Di tengah prosesi resmi yang penuh kehormatan, sebuah momen jenaka terjadi dan seketika membuat ruangan dipenuhi tawa, termasuk dari Raja Abdullah II.

    Setelah rangkaian upacara penyambutan kenegaraan, keduanya memasuki sesi pertemuan bilateral bersama delegasi. Presiden Prabowo memberikan sambutan pembuka yang berisi penghormatan mendalam kepada Raja Yordania serta penegasan komitmen memperkuat hubungan kedua negara. Sambutannya ditutup dengan kalimat yang justru memicu tawa para hadirin.

    “Dan sekarang, saya mempersilahkan media untuk ngopi dulu,” kata Prabowo.

    Sontak, dia menyadari bahwa sesuai tata acara, ada sambutan balasan dari Raja Abdullah II seharusnya disampaikan terlebih dahulu. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono sempat terlihat memberi isyarat halus agar Prabowo tidak langsung menutup sesi pers.

    “Oh. Maaf, maaf, maaf. Saya kurang baik dalam protokoler ini,” ucap Prabowo sambil tersenyum.

    Raja Abdullah II menyambut momen itu dengan tawa ringan dan kemudian melanjutkan pidato balasannya.

    Dalam perayaannya, dia menyampaikan penghargaan dan kedekatan pribadi yang sudah terjalin selama puluhan tahun dengan Presiden Prabowo. Dia juga memuji kepemimpinan Prabowo dan arah baru yang dibawa Indonesia.

    “Saya tahu bahwa Indonesia akan menuju ke arah yang sangat baik dengan kekuatan Anda, keberanian Anda, um, dan kepemimpinan Anda. Jadi, terima kasih. Sekarang mereka [wartawan] boleh meminum kopinya,” ujar Raja Abdullah II sambil mengulang candaan Prabowo, yang kembali mengundang senyuman dan gelak tawa para hadirin.

    Momen ringan tersebut menampilkan keakraban dua pemimpin negara yang dikenal memiliki hubungan pribadi sejak lama. Di balik diplomasi resmi yang berlangsung, suasana cair itu menjadi penanda kuatnya persahabatan Indonesia–Yordania yang terus berlanjut hingga hari ini.

    Untuk diketahui, Raja Abdullah II ibn Al Hussein melakukan kunjungan ke Indonesia dan tiba dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama strategis antara Indonesia dan Yordania.

    Kunjungan ini menjadi salah satu agenda diplomatik penting mengingat kedua negara memiliki hubungan historis yang kuat serta kepentingan bersama di berbagai isu kawasan dan global.

  • Cerita Prabowo Siapkan Rumah Hambalang untuk Sambut Raja Yordania

    Cerita Prabowo Siapkan Rumah Hambalang untuk Sambut Raja Yordania

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengaku telah menyiapkan Hambalang untuk menerima Raja Yordania Abdullah II ibn Al Hussein

    Prabowo juga menyampaikan bahwa dirinya telah menyiapkan kediaman pribadinya atau Hambalang untuk menyambut Raja Abdullah II, tetapi lokasi yang berjarak sekitar satu jam dari Jakarta membuat rencana itu batal.

    “Sebenarnya, saya sudah menyiapkan, saya sudah menyiapkan tempat tinggal saya sendiri untuk menyambut Anda, tapi jaraknya satu jam dari Jakarta, jadi mungkin lain kali saya bisa meyakinkan Anda untuk kembali lagi bersama keluarga dan sebagainya,” ujarnya usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Dia kemudian mengundang Raja Abdullah untuk kembali berkunjung di masa mendatang bersama keluarga.

    “Anggaplah Indonesia sebagai rumah kedua Anda,” kata Prabowo sembari menyampaikan penghargaan tinggi Indonesia terhadap Yordania.

    Presiden Ke-8 RI itu juga mengapresiasi kerja sama pendidikan yang memungkinkan banyak pemuda Indonesia mendapatkan pelatihan di Yordania. Kolaborasi tersebut, menurutnya, menjadi fondasi penting dalam memperkuat hubungan kedua negara.

    Kunjungan Raja Abdullah II ini menegaskan semakin eratnya hubungan Indonesia–Yordania, baik secara diplomatik maupun personal antara kedua pemimpin negara.

    “Kami juga ingin berterima kasih kepada Anda karena telah menerima banyak anak muda kami yang sedang dilatih di Yordania, bahkan saat kita berbicara ini,” pungkas Prabowo.

    Pertemuan bilateral diakhiri dengan meminta agar wartawan meninggalkan ruangan, di mana Prabowo sempat mencairkan suasana dengan gurauan terkait protokol acara. Namun, jenakanya ternyata sambutan seharusnya dilanjutkan terlebih dahulu oleh pernyataan dari Raja Abdullah II.

    “Saya mengundang media untuk minum kopi. Oh. Maaf, maaf, maaf. Saya kurang mahir dalam protokol ini,” kata Prabowo yang disambut tawa dari Raja Abdullah II.

  • Prabowo: Saya Selalu Kenang Masa-masa Indah di Yordania

    Prabowo: Saya Selalu Kenang Masa-masa Indah di Yordania

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima Raja Yordania Abdullah II ibn Al Hussein dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Pertemuan ini berlangsung setelah upacara penyambutan kenegaraan yang digelar dengan penuh kehormatan untuk menyambut kedatangan sang Raja beserta delegasi.

    Dalam sambutannya, Presiden Ke-8 RI itu menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Raja Abdullah II, terlebih di tengah situasi sulit yang melanda kawasan Timur Tengah.

    “Kita sedang berada di masa-masa sulit, di saat kami tahu Anda sedang menghadapi situasi yang sulit di kawasan Timur Tengah, tetapi terima kasih. Selamat datang di Jakarta. Saya sangat senang bertemu Anda kembali setelah kunjungan saya ke Amman April lalu,” ujarnya dalam forum itu

    Prabowo menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Yordania telah terjalin erat selama lebih dari tujuh dekade.

    Dia mengingatkan bahwa kedua negara telah menjalin hubungan diplomatik sejak Oktober 1951 atau 74 tahun yang lalu. Selain kedekatan resmi antarnegara, Prabowo juga mengakui adanya ikatan personal yang kuat dengan Yordania.

    Dalam pernyataannya, Prabowo mengenang masa ketika Raja Hussein, ayahanda Raja Abdullah II, menerima dirinya puluhan tahun lalu. Kenangan itu disebutnya sebagai bagian dari hubungan emosional yang membuat Yordania selalu memiliki tempat khusus baginya.

    “Hampir berapa, 25 tahun yang lalu? 26, 27, 28, 29, ya. Jadi, betapa dekatnya hubungan kita. Saya selalu mengenang masa-masa saya di Yordania dengan penuh kasih,” ujar Prabowo sambil menegaskan kedekatan hubungan keduanya.

  • Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Abdullah II Kutuk Keras Ledakan di SMAN 72

    Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Abdullah II Kutuk Keras Ledakan di SMAN 72

    Bisnis.com, JAKARTA – Raja Yordania Abdullah II ibn Al Hussein mengecam keras insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta beberapa waktu lalu.

    Hal itu disampaikan saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto usai rangkaian upacara penyambutan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Dia menegaskan bahwa Yordania mengutuk adanya serangan di sebuah sekolah di Indonesia.

    “Kami sebagai sebuah negara dengan tegas mengutuk serangan mengerikan yang menargetkan sekolah menengah Anda. Kami mengecam hal itu, dan seperti Anda tahu, Yordania akan selalu berada di sisi Anda dan mendukung Anda dalam segala hal,” tegas Raja Abdullah II.

    Tak hanya itu, Abdullah II Ibn Al Hussein turut menyampaikan belasungkawa kepada para korban terdampak banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

    Meski begitu, dia tak secara spesifik menyebut lokasi kejadian bencana alam tersebut.

    “Pertama-tama, saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam kepada para korban yang terdampak oleh banjir baru-baru ini,” tandas Raja Abdullah II.

    Menurut pantauan Bisnis, rombongan Prabowo dan Raja Yordania tiba sekitar pukul 16.50 WIB, diiringi pasukan berkuda yang mengawal perjalanan mereka dari kawasan Monas menuju istana.

    Sesampainya di halaman Istana Merdeka, keduanya mendapat sambutan meriah dari para siswa sekolah dasar yang mengibarkan bendera Indonesia dan Yordania. Ratusan siswa tersebut bersorak sorai saat mobil sedan yang membawa Raja Yordania dan Presiden Prabowo tiba. 

    Presiden Ke-8 RI itu bersama Raja Abdullah II bahkan sempat membuka kaca jendela mobil untuk menyapa anak-anak tersebut.

    Prosesi penyambutan resmi kemudian digelar di halaman Istana Merdeka. Upacara kenegaraan dimulai dengan kumandang lagu kebangsaan kedua negara, disertai 21 kali dentuman meriam kehormatan.

    Setelah itu, Prabowo dan Raja Abdullah II melakukan inspeksi pasukan yang berjajar rapi di atas karpet berwarna biru muda.

    Sejumlah pejabat tinggi Indonesia turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penyambutan ini, antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Pendidikan Tinggi dan Sains Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Sejarah Brimob: Polisi Khusus yang Lahir sejak Zaman Jepang hingga Basmi Terorisme

    Sejarah Brimob: Polisi Khusus yang Lahir sejak Zaman Jepang hingga Basmi Terorisme

    Bisnis.com, JAKARTA – Korps Brigade Mobile Polisi RI, atau yang dikenal sebagai Korps Brimob, merayakan hari jadinya setiap 14 November. Sebagai salah satu bagian kepolisian RI yang paling tua, ternyata Brimob memiliki cikal bakal sejak penjajahan Jepang.

    Bagian dari kesatuan khusus milik Kepolisian Indonesia yang memiliki tugas menanggulangi ancaman berkadar tinggi seperti kerusuhan massa, kejahatan bersenjata, hingga penanganan bencana. Bagian ini memiliki kemampuan khusus, dan sudah disiapkan untuk menangani kejahatan berkadar tinggi sejak Jepang menjajah Indonesia.

    Sejarah Brimob Sejak Zaman Jepang 

    Cikal bakal Brimob berasal dari lembaga Tokubetsu Keisatsu Tai (Pasukan Polisi Istimewa) di setiap Karesidenan Jawa, Madura dan Sumatera beranggotakan polisi muda yang terlatih, disiplin, dan terorganisasi dengan rapih, yang dibentuk pada April 1944 oleh Militer Jepang.

    Melansir situs resmi Brimob Sumatera Utara, pada Maret hingga Desember 1944 Pemerintah Militer Jepang merekrut banyak tenaga militer dari penduduk Indonesia karena sekutu yang semakin menguat. Oleh sebab itu, Jepang secara intensif membentuk beberapa organisasi semimiliter dan militer seperti Seinendan (Barisan Pemuda), Keibodan (Barisan Pemuda Pembantu Polisi), Heiho (Pembantu Prajurit ), dan Peta (Pembela Tanah Air).

    Jepang yang sedang membutuhkan bantuan militer sebanyak-banyaknya dari penduduk Indonesia, juga menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai tenaga tempur. Dari situ, Jepang membentuk satuan Polisi Khusus yang bernama Tokubetsu Keisatsu Tai.

    Tokubetsu Keisatsu Tai beranggotakan para polisi muda dan pemuda polisi serta didirikan di setiap Karesidenan di seluruh Jawa, Madura dan Sumatera. Organisasi ini memiliki persenjataan yang lebih lengkap daripada polisi biasa dan pendidikannya setara dengan militer dari tentara Jepang.

    Setelah kemerdekaan Indonesia dan bubarnya satuan bentukan Jepang, Tokubetsu Keisatsu Tai menjadi salah satu organisasi yang masih boleh memegang senjata.

    Mereka juga menjadi lembaga pertama yang memperebutkan senjata dari Jepang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Senjata tersebut dibagikan kepada bekas anggota satuan Jepang yang sudah bubar untuk berjuang melawan kependudukan Belanda di Agresi Militer.

    Pada 14 November 1946, seluruh kesatuan Tokubetsu Kaisatsu Tai dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig). Hari inilah yang ditetapkan oleh Presiden Soekarno sebagai hari dibentuknya Brimob lewat surat Y. M. Menteri Kepala Kepolisian Negara No. Pol. 23 /61/ tanggal 12 Agustus 1961 yang menyatakan bahwa tanggal 14 November 1961 merupakan hari Mobile Brigade ke-16.

    Pada saat upacara tersebut, Presiden Soekarno menganugerahkan Pasukan Tanda Kehormatan (Pataka) “Nugraha Cakanti Yana Utama“ sebagai penghargaan pemerintah atas pengabdian dan kesetiaan Mobile Brigade. Saat itu pula, Soekarno secara resmi mengubah nama satuan ini dari Mobile Brigade menjadi Brigade Mobile agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

    Brimob Era Reformasi

    Sejak era Reformasi dimulai dengan dipisahkannya TNI dan Polri menjadi lembaga masing-masing, Brimob turut menyesuaikan tugasnya dengan Kepolisian RI dengan fungsi pemerintahan negara yang bertujuan dan berperan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) serta menegakkan hukum dalam kultur polisi sipil.

    Kini, Brimob ditugaskan dalam menjaga keamanan dalam negeri dari ancaman kriminal berintensitas tinggi, salah satunya terorisme. Brimob semakin terlibat dalam penanggulangan terorisme sejak serangan Bom Bali I hingga terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, yang bergabung dalam operasi bersama TNI. (Stefanus Bintang Agni)

  • Prabowo Gelar Pertemuan Empat Mata dengan Raja Yordania di Istana

    Prabowo Gelar Pertemuan Empat Mata dengan Raja Yordania di Istana

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan empat mata atau tête-à-tête dengan Raja Yordania Abdullah II ibn Al Hussein usai rangkaian upacara penyambutan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Pertemuan empat mata tersebut menjadi salah satu agenda utama dalam kunjungan resmi Raja Abdullah II ke Indonesia, yang bertujuan memperkuat hubungan strategis kedua negara. Sebagai informasi, Prabowo dan Raja Abdullah merupakan kawan lama dan memiliki kedekatan sejak dahulu. 

    Setelah penyambutan yang berlangsung hangat dan meriah di halaman Istana Merdeka, Presiden Prabowo mendampingi Raja Abdullah II menuju ruang pertemuan khusus di Istana Merdeka. Sebelumnya Raja Abdullah II sempat menandatangani buku tamu di ruang kredensial.

    Pertemuan Prabowo dan Raja Abdullah pada sore tadi digelar tertutup tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan produktif.

    “Kami hanya berdua,” ujar Prabowo mengisyaratkan pertemuan agar dilakukan secara tertutup.

    Kunjungan kenegaraan Raja Abdullah II ke Jakarta mencerminkan hubungan erat kedua negara yang telah dibangun selama lebih dari tujuh dekade.

    Pertemuan tête-à-tête antara Presiden Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II diharapkan menjadi fondasi baru bagi peningkatan kemitraan yang lebih mendalam dan berorientasi pada kepentingan bersama.

  • KDM: Dirut BJB Yusuf Saadudin Sempat Bebaskan Keluarga yang Dipenjara Sebelum Wafat

    KDM: Dirut BJB Yusuf Saadudin Sempat Bebaskan Keluarga yang Dipenjara Sebelum Wafat

    Bisnis.com, BANDUNG – Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menceritakan sosok almarhum Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin di hari-hari terakhirnya sempat membantu satu keluarga lolos dari persoalan hukum.

    Dedi Mulyadi mengenang terakhir dirinya bertemu Yusuf pada Selasa (11/11/2025) di City Tower, Jakarta dalam acara forum percepatan investasi Jawa Barat. Di sela acara, Yusuf turut menemani dirinya menemui seorang ibu yang tersangkut kasus di Karawang.

    Adapun, kasus utang piutang menyebabkan sang ibu dan keluarganya sempat menjalani tahanan di penjara. 

    “Dia [Yusuf Saadudin] ikut membantu menyelesaikan kasus ibu yang ditahan di Karawang, agar BJB berpartisipasi menyelesaikan problem-nya. Dan itu direalisasikan,” katanya usai menghadiri acara WJIS 2025 di Pullman Hotel, Bandung, Jumat (14/11/2025).

    Menurutnya, Yusuf telah meninggalkan warisan kebaikan semasa hidupnya. Dedi Mulyadi menilai tindakan Yusuf, yang notabene seorang bankir, merupakan hal yang luar biasa.

    “Menjelang akhir hidupnya, ada satu keluarga yang diselamatkan dari penjara. Bagi saya, seorang perbankan melakukan itu luar biasa,” katanya.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya mendapatkan kabar jika Yusuf meninggal ketika dalam keadaan tengah berpuasa.

    “Kita doakan semoga almarhum diterima iman dan Islamnya diampuni segala dosanya, dan mendapat tempat yang layak di sisi Allah subhanahu wa ta’ala,” katanya.

    Pihaknya juga menyampaikan doa agar keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan, kesabaran, dan kemuliaan atas kepergian figur yang dicintai. Menurut pemegang saham pengendali Bank BJB ini, Yusuf merupakan sosok pemimpin yang baik.

    Sosok yang terpilih sebagai Dirut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024, di Menara Bank Bjb, Bandung pada Rabu (16/4/2025) menurut Dedi seorang pemimpin yang memiliki dedikasi yang sangat kuat.

    “Loyal terhadap pekerjaan dan jujur dalam pelaksanaan tugas. Semoga almarhum pergi dalam keadaan bahagia,” katanya.