Category: Bisnis.com Nasional

  • Raja Yordania Tertarik Pelajari Struktur hingga Aset-aset Danantara

    Raja Yordania Tertarik Pelajari Struktur hingga Aset-aset Danantara

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan bahwa Raja Yordania Abdullah II menunjukkan ketertarikan besar terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam pertemuan khusus yang digelar pada Sabtu (15/11/2025) pagi di Jakarta.

    Pertemuan tersebut turut dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebelum kemudian keduanya mengantar kepulangan Raja Abdullah II di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

    Rosan menjelaskan bahwa kunjungan Raja Abdullah II ke Danantara memiliki tujuan strategis. Pihak Kerajaan Yordania ingin mempelajari lebih jauh bagaimana Indonesia membentuk dan mengelola sovereign wealth fund (SWF) barunya.

    “Oh ya, ada pertemuan dengan Raja Jordan yang dihadiri langsung juga oleh Bapak Presiden Prabowo. Eh pada intinya dari pemerintahan kerajaan Jordan itu ingin mengetahui lebih banyak mengenai Danantara dan juga mengenai struktur Danantara,” ujar Rosan.

    Pertemuan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kunjungan singkat Raja Abdullah II ke Indonesia yang menekankan semakin eratnya hubungan strategis kedua negara, baik dalam sektor pertahanan, ekonomi, maupun investasi.

    Menurutnya, pemerintah Yordania saat ini tengah menjajaki pembentukan SWF sendiri. Karena itu, wawasan mengenai fondasi Danantara menjadi penting sebagai bahan perbandingan dan pembelajaran.

    “Jadi mereka ingin mengetahui baik dari segi strukturnya, pembentukannya, kemudian aset-asetnya. Jadi itu yang kita bicarakan dan akan segera ditindaklanjuti,” tandas Rosan.

  • Prabowo Antar Kepulangan Raja Yordania Abdullah II di Halim Perdanakusuma

    Prabowo Antar Kepulangan Raja Yordania Abdullah II di Halim Perdanakusuma

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengantarkan kepulangan Raja Yordania Abdullah II di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/11/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi pada pukul 12.03 WIB Presiden Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II turun dari mobil Mercedes-Benz S-Class berwarna hitam yang membawa mereka menuju apron keberangkatan berwarna biru.

    Prabowo yang duduk di kursi belakang sebelah kanan tampak mengenakan baju safari khasnya lengkap dengan topi biru. Di sisi lain, Raja Abdullah II duduk di dekat pintu kiri, mengenakan seragam militer coklat dan topi merah—penampilan yang mencerminkan keduanya sebagai prajurit yang pernah menempuh perjalanan hidup serupa.

    Begitu pintu mobil terbuka dan keduanya turun, Prabowo tampak bercakap kepada Raja Abdullah II. Raja Abdullah tampak tersenyum dalam percakapan tersebut dan menggenggam lengan Prabowo erat.

    Keduanya lalu berjalan berdampingan, menyalami satu per satu para pejabat yang hadir untuk melepas keberangkatan tamu negara tersebut. Terlihat Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet (Seskab Teddy Indra Wijaya, hingga Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) Angga Raka Prabowo.

    Lagu kebangsaan Yordania mulai diperdengarkan dari pengeras suara bandara. Prabowo berdiri, mengantar Raja Yordania hingga ke tangga pesawat. Di hadapan pesawat kerajaan yang siap tinggal landas, momen mengharukan itu terjadi.

    Sebelum keberangkatan Raja Abdullah, Prabowo sempat memberikan hormat. Raja Abdullah langsung menghampiri dan memberikan pelukan kepada Prabowo.

    Kemudian, setelah berjabat tangan, Raja Abdullah II menoleh sekali lagi, mengangguk, lalu menaiki tangga pesawat.

    Tak jauh dari lokasi, pesawat tempur F-16 TNI AU terlihat sudah bersiap. Jet-jet itu akan mengawal pesawat Raja Abdullah II hingga keluar dari wilayah udara Indonesia—sebuah bentuk penghormatan tertinggi bagi Kepala Negara sahabat.

    Saat pesawat mulai bergerak, Prabowo tetap berdiri di tempatnya, menyaksikan keberangkatan sahabat lamanya itu hingga benar-benar lepas landas menuju Yordania.

  • Forum Pemred Gaungkan Good Journalism Lewat Fun Run

    Forum Pemred Gaungkan Good Journalism Lewat Fun Run

    Bisnis.com, JAKARTA – Forum Pemred Indonesia akan menggelar acara Run For Good Journalism 2025, besok, Minggu (16/11) di Jakarta.

    Ajang lari gembira ini bagian dari gerakan jurnalisme berkualitas, dan upaya mendukung keberlanjutan media yang sejak awal dijalankan Forum Pemred bersama seluruh pemangku kebijakan pers tanah air.

    Ketua Forum Pemred Retno Pinasti mengatakan perlu ada upaya berkesinambungan dan terencana dalam mengawal keberlanjutan media dan jurnalisme berkualitas.

    “Kegiatan Fun Run For Good Journalism adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menjaga gerakan jurnalisme berkualitas dan keberlanjutan media terus menyala,” kata Retno Pinasti dalam keterangannya.

    Lebih lanjut Retno Pinasti menjelaskan keberlanjutan media berkualitas mensyaratkan kemampuan untuk bertransformasi, adaptif, berintegritas dan setia pada kode etik jurnalistik di tengah perubahan pesat teknologi.

    Dia menambahkan ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi jurnalis, termasuk melawann hoax dan disinformasi.

    “Tantangan yang tidak mudah harus dihadapi bersama-sama. Melawan hoax dan disinformasi memerlukan stamina prima. Konten berkualitas adalah kunci keberlanjutan media,” jelas Retno Pinasti yang juga Pemimpin Redaksi SCTV

    Run For Good Journalism akan diikuti 350 peserta dari berbagai daerah di Indonesia termasuk tokoh media, jurnalis senior dan pimpinan redaksi media nasional.

    Dalam acara Run For Good Journalism tersebut, juga akan diumumkan para pemenang Anugerah Jurnalistik Forum Pemred kategori surat kabar, media online, radio dan televisi.

    Retno Pinasti menambahkan, panitia juga sudah menyediakan sejumlah doorprize menarik bagi para peserta lari termasuk panggung hiburan.

    “Semua yang ikut harus happy, kita ingin kampanye jurnalisme berkualitas dan keberlanjutan media mendapatkan dukungan khalayak luas,” tutupnya.

  • Raja Yordania Sebut Indonesia Punya Posisi Penting di Komunitas Muslim Dunia

    Raja Yordania Sebut Indonesia Punya Posisi Penting di Komunitas Muslim Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA – Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Raja Abdullah II ibn Al Hussein menegaskan bahwa Indonesia memiliki posisi penting dalam komunitas Muslim dunia, terutama dalam peran diplomatiknya pada masa-masa sulit.

    Hal ini disampaikannya saat menghadiri undangan dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam jamuan santap malam kenegaraan pada Jumat (14/11/2025) malam.

    “Kami selalu memandang Indonesia sebagai bagian yang sangat penting dari komunitas Muslim. Peran Indonesia dalam urusan internasional, terutama di bawah kepemimpinan Anda, di masa-masa sulit ini sangatlah penting,” tuturnya.

    Raja Abdullah II ibn Al Hussein mengatakan bahwa kehadirannya di Indonesia bukan hanya sebagai kepala negara, melainkan sebagai saudara yang ingin mempererat kembali ikatan historis kedua bangsa.

    Raja Abdullah II ibn Al Hussein turut mengungkapkan bahwa bantuan Yordania kepada Indonesia pada masa sulit merupakan wujud persaudaraan sejati

    “Inilah yang dilakukan saudara terhadap satu sama lain, dan hal ini tidak berubah. Saya sangat senang bisa kembali ke sini untuk memperkuat tidak hanya ikatan fisik antara kita berdua, namun juga antara kedua negara kita,” ujarnya.

    Jamuan santap malam kenegaraan ini tidak hanya menjadi penyambutan resmi, tetapi juga simbol solidaritas mendalam dan hubungan historis antara Indonesia dan Yordania.

    Sambutan hangat, pertukaran pesan persaudaraan, dan suasana akrab yang tercipta sepanjang malam menjadi penegas bahwa kedua bangsa memiliki visi yang sama dalam memperkuat perdamaian, stabilitas, dan kerja sama antarbangsa.

     

     

  • Raja Yordania Abdullah II Sebut Ayahnya Anggap Prabowo Sebagai Saudara

    Raja Yordania Abdullah II Sebut Ayahnya Anggap Prabowo Sebagai Saudara

    Bisnis.com, JAKARTA – Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Raja Abdullah II ibn Al Hussein menyampaikan bahwa kunjungannya ke Indonesia memiliki makna yang sangat khusus.

    Dia mengenang hubungan personal antara keluarganya dan Presiden Prabowo yang telah terjalin hampir tiga dekade. Sang Raja menyinggung kedekatan Prabowo dengan ayahnya, mendiang Raja Hussein.

    Hal ini disampaikannya saat pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II ibn Al Hussein di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (14/11/2025).

    “Bapak Presiden, bagi saya, ini merupakan kehormatan istimewa untuk kembali ke Indonesia, dan kebetulan Anda menyebutkan hubungan yang Anda jalin lebih dari 27, 28 tahun yang lalu dengan mendiang Raja Hussein,” katanya.

    Menurut Raja Abdullah II, ikatan yang dimulai puluhan tahun lalu itu berkembang melampaui hubungan diplomatik formal dan menjadi persaudaraan sejati yang didasari rasa saling menghormati dan loyalitas.

    Dia menceritakan sebuah momen yang menggambarkan kedalaman hubungan tersebut. Ketika Prabowo berkunjung ke Yordania bertahun-tahun lalu, Raja Hussein pernah menanyakan kepada putranya tentang sosok yang menjadi sahabatnya.

    “Ayah saya berkata, dia adalah saudara saya. Dan ayah saya berkata, kalau dia saudaramu, maka dia juga saudara saya. Dan sejak itu kami tidak pernah menoleh ke belakang,” kenang Raja Abdullah II.

  • Raja Yordania ‘Kepincut’ Investasi di RI, Danantara Buka Peluang

    Raja Yordania ‘Kepincut’ Investasi di RI, Danantara Buka Peluang

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani membenarkan rencana pertemuan antara pihaknya dan Raja Yordania Abdullah II di St. Regis Jakarta pada Sabtu (15/11/2025).

    Saat dikonfirmasi Bisnis.com melalui pesan teks, Rosan menjelaskan bahwa Raja Abdullah II ingin mendapatkan pemahaman lebih luas terkait peran Danantara dalam ekosistem investasi Indonesia.

    “Raja Jordan ingin mengetahui lebih banyak mengenai Danantara dan potensi kerja sama ke depannya,” ujar Rosan. 

    Meski begitu, Rosan belum merinci apakah pertemuan tersebut akan menghasilkan nota kesepahaman (MoU) atau kesepakatan investasi baru.

    Namun, pertemuan ini dinilai menjadi langkah awal untuk membuka peluang kolaborasi strategis antara Indonesia dan Yordania, terutama setelah rangkaian kunjungan kenegaraan Raja Abdullah II dan pertemuan bilateralnya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta.

    Pertemuan di St. Regis pada pukul 09.30 WIB itu dijadwalkan berlangsung tertutup, dengan fokus pada penjajakan sektor-sektor potensial yang dapat digarap bersama dalam skema investasi jangka panjang.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Sugiono memberikan penjelasan mengenai agenda lanjutan kunjungan kenegaraan Raja Yordania Abdullah II ibn Al Hussein di Indonesia. 

    Hal ini disampaikan usai dirinya mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam penganugerahan tanda kehormatan The Bejeweled Grand Cordon of Al-Nahda (Order of the Renaissance) yang diberikan langsung oleh Raja Abdullah II di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/11/2025). 

    Ketika ditanya mengenai rangkaian kegiatan yang akan berlangsung pada hari berikutnya, Sugiono menegaskan bahwa agenda utama Raja Abdullah II pada Sabtu adalah bertemu dengan Danantara untuk membahas peluang kerja sama ekonomi. 

    “Presiden saya kira tidak ya. Karena langsung akan mengantar beliau juga ke bandara setelah itu,” ujar Sugiono, memastikan bahwa Prabowo tidak akan turut serta dalam pertemuan tersebut.

  • Momen Prabowo, Gibran dan Raja Yordania Duduk Satu Meja saat Gala Dinner di Istana

    Momen Prabowo, Gibran dan Raja Yordania Duduk Satu Meja saat Gala Dinner di Istana

    Bisnis.com, JAKARTA – Dalam suasana penuh kehangatan dan persahabatan, Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, dan Raja Yordania Abdullah II terlihat duduk bersama dalam acara gala dinner di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (14/11/2025) malam.

    Agenda malam ini merupakan rangkaian dari upaya menyambut ketibaan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein di Tanah yang menandai eratnya hubungan kedua negara.

    Kedatangan Raja Abdullah II ibn Al Hussein di Indonesia dalam rangka kunjungan kenegaraan yang berlangsung selama dua hari pada 14 dan 15 November 2025.

    Saat sebelum mendarat, pesawat kenegaraan yang membawa Raja Abdullah II ibn Al Hussein dikawal secara khusus oleh 7 pesawat tempur F-16 dan 3 pesawat temput T50 milik TNI AU saat memasuki wilayah udara Indonesia, tepatnya di wilayah udara Pekanbaru, Provinsi Riau. Pesawat yang membawa Raja Abdullah II ibn Al Hussein mendarat sekitar pukul 16.00 WIB di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    Penyambutan Presiden Prabowo secara langsung di bawah tangga pesawat menunjukkan penghormatan kenegaraan yang memperlihatkan kedekatan dan rasa hormat Indonesia kepada Yordania. Keduanya tampak tersenyum hangat dan berpelukan erat sebelum bersama-sama memberikan penghormatan kepada bendera kedua negara.

    Setelahnya, kedua pemimpin berjalan berdampingan melewati pasukan jajar kehormatan dengan iringan musik instrumental dari korps musik dan dentuman meriam sebanyak 6 kali.

    Turut hadir menyambut kedatangan Raja Yordania yakni Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Duta Besar Kerajaan Yordania untuk Indonesia Sudqi Al Omoush, serta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

    Suasana penyambutan pun makin meriah dengan persembahan tari kreasi baru rampak none khas Betawi sebagai simbol keramahan dan kekayaan budaya Nusantara. Tampak Raja Abdullah II ibn Al Hussein menikmati dan memberikan apresiasi atas persembahan tari tersebut.

    Usai prosesi penyambutan, Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II ibn Al Hussein bersama-sama menuju Istana Merdeka, Jakarta dengan menggunakan kendaraan yang sama. Kebersamaan keduanya sepanjang prosesi penyambutan di bandara mencerminkan hubungan personal yang hangat dan saling menghormati antara kedua pemimpin.

    Kunjungan kenegaraan ini diharapkan makin mempererat kerja sama strategis antar kedua negara pada sejumlah bidang. Sejak dibukanya hubungan diplomatik dua negara pada tahun 1951, Yordania menjadi salah satu mitra penting Indonesia di kawasan dan global.

    “Silakan anggap Indonesia sebagai rumah kedua Anda, dan Indonesia memiliki rasa hormat serta penghargaan yang tinggi kepada Yordania selama bertahun-tahun. Kami ingin bekerja sama dengan Anda secara erat, dan kami juga ingin berterima kasih karena telah menerima banyak anak muda kami untuk dilatih di Yordania, bahkan saat ini. Terima kasih banyak,” ujar Prabowo kepada Raja Abdullah II.

  • Serba-serbi Pertemuan Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II di Istana

    Serba-serbi Pertemuan Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II di Istana

    Bisnis.com, JAKARTA — Raja Yordania Raja Abdullah II ibn Al Hussein melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dan tiba di Pangkalan Halim Perdanakusumah pada, Jumat (14/11/2025) sore.

    Menariknya, Pemerintah Indonesia menjaga kehadiran Raja Kerajaan Yordania Abdullah II ibn Al Hussein dengan mengawal tokoh tersebut menggunakan jet tempur General Dynamics F-16 Fighting Falcon sejak pesawat yang membawa Abdullah II memasuki langit Indonesia.

    Menurut pantauan, sejumlah pesawat jet tempur sempat memperlihatkan manuvernya saat pesawat Raja Abdullah II telah mendarat sekitar pukul 16.00 WIB di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Setelah pesawat mendarat sempurna, kedatangan Raja Abdullah disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Prabowo terlihat bergegas ke arah tangga pesawat kenegaraan Yordania. Tak lama, Prabowo dan Raja Abdullah langsung berpelukan bak dua sahabat lama. 

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo turut mengenalkan jajaran menteri Kabinet Merah Putih kepada Raja Abdullah. Setelahnya, Prabowo dan Raja Abdullah langsung bertolak ke Istana Merdeka, Jakarta dengan menumpangi Mercedes Benz S berwarna hitam dengan plat nomor bertuliskan “Jordan”.

    Sesampainya di Istana Merdeka, Raja Abdullah langsung disambut oleh Upacara Penyambutan Kenegaraan dan berlanjut dengan pertemuan empat mata.

    Pertemuan empat mata tersebut menjadi salah satu agenda utama dalam kunjungan resmi Raja Abdullah II ke Indonesia, yang bertujuan memperkuat hubungan strategis kedua negara. Sebagai informasi, Prabowo dan Raja Abdullah merupakan kawan lama dan memiliki kedekatan sejak dahulu. 

    Setelah penyambutan yang berlangsung hangat dan meriah di halaman Istana Merdeka, Presiden Prabowo mendampingi Raja Abdullah II menuju ruang pertemuan khusus di Istana Merdeka. Sebelumnya Raja Abdullah II sempat menandatangani buku tamu di ruang kredensial.

    Pertemuan Prabowo dan Raja Abdullah pada sore tadi digelar tertutup tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan produktif.

    “Kami hanya berdua,” ujar Prabowo mengisyaratkan pertemuan agar dilakukan secara tertutup.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo turut dianugerahi salah satu tanda kehormatan paling bergengsi dari Kerajaan Yordania, yaitu The Bejeweled Grand Cordon of Al-Nahda (Order of the Renaissance).

    Penganugerahan tersebut diberikan langsung oleh Raja Yordania, Abdullah II ibn Al Hussein, dalam sebuah prosesi resmi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

    Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan apresiasinya atas penganugerahan itu. Menurutnya, penghargaan dari Kerajaan Yordania tersebut tidak hanya merupakan bentuk pengakuan terhadap Presiden Ke-8 RI itu, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

    “Itu merupakan bentuk penghargaan, ya saya kira. Saya kira kebanggaan juga buat kita, Bapak Presiden menerima,” ujar Sugiono setelah mendampingi Prabowo.

    Prosesi penyematan dimulai setelah Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II mengadakan pertemuan empat mata, dilanjutkan dengan sesi bilateral bersama delegasi kedua negara. Seusai pembahasan, keduanya berjalan berdampingan menuju aula utama istana untuk melaksanakan upacara penganugerahan. 

    Dalam prosesi resmi itu, Raja Abdullah II mengambil selempang kehormatan berwarna hijau dan putih—warna yang mencerminkan identitas Yordania—dan mengalungkannya langsung kepada Presiden Prabowo.

    Usai penyematan, keduanya saling berjabat tangan dan berpelukan sebagai simbol kedekatan dan persahabatan kedua negara.

    Kepala negara pun memberikan hormat sebelum sesi foto bersama dilaksanakan. Setelah seluruh rangkaian upacara selesai, Prabowo kemudian mengundang Raja Abdullah II untuk menghadiri jamuan makan malam di Istana Negara.

    Penganugerahan ini menandai semakin eratnya hubungan diplomatik dan personal antara Indonesia dan Yordania, terutama di bawah kepemimpinan kedua negara saat ini.

  • Prabowo Tegaskan Solidaritas RI Buat Palestina di Depan Raja Abdullah II

    Prabowo Tegaskan Solidaritas RI Buat Palestina di Depan Raja Abdullah II

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan kembali keteguhan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

    Dalam pembukaan sambutannya, Prabowo menyatakan bahwa hubungan Indonesia dan Yordania bukan hanya hubungan diplomatik biasa, tetapi ikatan persaudaraan yang telah terjalin lebih dari tujuh dekade.

    Prabowo menekankan bahwa kedua bangsa terus bersatu dalam solidaritas moral dan politik mendukung perjuangan rakyat Palestina. 

    Pernyataan itu disampaikan dalam jamuan makan malam kenegaraan bersama Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein beserta delegasi Kerajaan Hashemite Yordania di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/11/2025) malam.

    “Hubungan kita berakar kuat pada persaudaraan dan persahabatan yang teguh, serta pada solidaritas berkelanjutan terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk kemerdekaan mereka,” kata Prabowo. 

    Di kesempatan yang sama, Prabowo juga kembali mengenang hubungan personalnya yang sangat melekat di memori ingatannya dengan Kerajaan Hashemite juga persahabatan lama dengan Raja Abdullah II dan mendiang Raja Hussein.

    Prabowo menceritakan bagaimana Yordania membuka pintu dengan tulus ketika dirinya menghadapi masa sulit dalam perjalanan hidupnya 25–26 tahun silam.

    “Saya memiliki ikatan emosional yang khusus dengan Kerajaan Hashemite. Pada waktu itu saya sedang menghadapi salah satu periode paling sulit dalam karier saya, dan pada saat itulah saya merasakan persahabatan dan kebersamaan dari Yang Mulia,” cerita Prabowo.

    Presiden Ke-8 RI itu menambahkan bahwa ikatan personal itu berperan penting dalam memperkuat hubungan strategis antara Indonesia–Yordania hingga saat ini.

    Dia menegaskan bahwa kedua negara bukan sekadar mitra, tetapi telah terjalin dalam ikatan persaudaraan dan kebersamaan yang kuat. 

    Prabowo berharap agar hubungan Indonesia–Yordania terus tumbuh serta memberikan kontribusi nyata bagi perdamaian global termasuk perjuangan diplomatik untuk Palestina.

    “Mohon terima harapan terbaik kami bagi kemakmuran kedua negara. Semoga persahabatan kita terus tumbuh dan lestari,” tandas Prabowo.

  • Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Menlu Sugiono Beberkan Dampak Kerja Sama Stabilitas Kawasan RI-Australia

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono memberikan penjelasan mengenai makna dan dampak konkret dari kesepakatan keamanan terbaru antara Indonesia dan Australia.

    Hal ini disampaikan sebelum ia mendampingi Presiden Prabowo Subianto menghadiri jamuan makan malam kenegaraan bersama Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/11/2025) malam.

    Menurut Sugiono, kesepakatan keamanan yang diumumkan kedua negara merupakan penguatan mekanisme komunikasi tingkat tinggi antara pemimpin Indonesia dan Australia, terutama dalam merespons dinamika kawasan Indo-Pasifik. 

    “Jadi itu adalah merupakan media konsultasi antarpemimpin kedua negara dalam rangka menghadapi perkembangan situasi di wilayah Indo-Pasifik. Jadi building blocks-nya adalah Lombok Declaration dan DCA Defense Cooperation Agreement antara kedua negara,” ujarnya kepada wartawan.

    Ketika ditanya apakah kesepakatan ini terkait dengan respons terhadap China sebagaimana perjanjian keamanan 1995 pada era Presiden Soeharto, Sugiono menepis anggapan tersebut.

    “Nggak, dari mana respons dengan China?” ujarnya ketika ditanya mengenai konteks sejarah 1995.

    Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada motif tertentu yang diarahkan pada negara mana pun. Fokus kerja sama Indonesia–Australia saat ini, kata Sugiono, adalah memperkuat media konsultasi dan koordinasi keamanan secara terbuka antarnegara bertetangga. 

    “Itu tadi, saya kira ini adalah merupakan bentuk kerja sama yang lebih intensif. Ini kan jalur media konsultasi, Australia merupakan tetangga kita, kita tidak bisa memilih siapa tetangga kita, apa yang terjadi di wilayah ya memengaruhi semuanya,” ujarnya.

    Kesepakatan keamanan tersebut diumumkan sehari sebelumnya oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di atas kapal HMAS Canberra di Sydney.

    Kedua negara berkomitmen meningkatkan konsultasi rutin pemimpin dan menteri, serta memperkuat kerja sama pertahanan dalam menghadapi berbagai tantangan kawasan.

    Sugiono menegaskan bahwa Indonesia memandang Australia sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas Indo-Pasifik, dengan pendekatan yang mengedepankan diplomasi, konsultasi, dan rasa saling menghormati antarnegara tetangga.

    “Kita ingin kerja sama lebih intensif lagi. Jadi intinya kalau misalnya ada sesuatu yang perlu dibicarakan terkait masalah keamanan itu ada konsultasi,” jelas Sugiono.