Category: Bisnis.com Nasional

  • Komitmen Iklim RI Pasca AS Mundur dari Perjanjian Paris

    Komitmen Iklim RI Pasca AS Mundur dari Perjanjian Paris

    Bisnis.com, JAKARTA – Setelah Donald Trump dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), negeri itu secara resmi menarik diri dari Perjanjian Paris, sebuah kesepakatan penting dalam mengatasi krisis iklim.

    Perjanjian Paris adalah sebuah perjanjian internasional yang mengamanatkan agar negara-negara mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), penyebab krisis iklim. Dengan menjalankan perjanjian itu diharapkan suhu di bumi bisa ditekan maksimal pada angka 2,0 derajat Celsius.

    Menurut data World Population Review, pada 2023 negara AS masuk dalam lima besar negara pengemisi GRK terbesar di dunia. Negara itu merupakan pengemisi terbesar kedua setelah China. Mundurnya AS dari Perjanjian Paris adalah sinyal buruk bagi penanganan krisis iklim. Langkah mundur AS dalam mengatasi krisis iklim bukan tidak mungkin akan diikuti negara-negara pengimisi GRK terbesar lainnya.

    Indonesia sebagai negara kepulauan yang rentan terhadap bencana iklim adalah salah satu negara yang paling dirugikan jika negara-negara di dunia gagal mengatasi krisis iklim. Tak heran Indonesia termasuk negara yang sudah meratifiakasi Perjanjian Paris melalui Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change.

    Sebagai negara yang rentan menjadi korban krisis iklim dan juga telah meratifikasi Perjanjian Paris, seharusnya menjadi bagian dari negara yang menentang langkah AS yang membahayakan kehidupan di bumi itu. Namun, alih-alih menentang kebijakan Trump yang membahayakan iklim, Indonesia nampaknya justru memberikan sinyal untuk mengikuti langkah Donald Trump, mengesampingkan Perjanjian Paris yang sudah diratifikasi melalui UU itu.

    Sinyal buruk komitmen iklim Indonesia itu datang dari Utusan Khusus Indonesia untuk Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, yang juga adik kandung Presiden Prabowo Subianto. Di acara ESG Sustainable Forum, akhir Januari lalu, ia mengungkapkan bahwa Perjanjian Paris tidak lagi relevan bagi Indonesia.

    Sinyal buruk terkait komitmen iklim Indonesia itu diperkuat oleh pernyataan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Ia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkannya untuk melakukan kedaulatan energi, bukan mengganti semua energi ke energi terbarukan.

    Sejatinya, sinyal bahwa Indonesia makin lemah komitmen iklimnya sudah mulai muncul sejak pelantikan Prabowo Subianto menjadi Presiden Indonesia ke-8. Saat pidato pelantikannya Prabowo Subianto mengungkapkan jargon kedaulatan energi. Ia menamakannya dengan swasembada energi. Dalam pidato pelantikannya, Prabowo Subianto mengatakan bahwa swasembada energi yang ia gagas mendasarkan pada batubara dan biofuel. Inilah sebuah sinyal awal bahwa Indonesia tidak menjadikan persoalan krisis iklim dan lingkungan hidup sebagai arus utama dalam pembangunan.

    Agenda iklim dan lingkungan hidup ditempatkan di bawah agenda ekonomi elite. Dengan kata lain, agenda itu sewaktu-waktu akan disingkirkan bila menganggu agenda ekonomi elite. Sebaliknya, agenda iklim dan lingkungan hidup akan didukung bila selaras dengan agenda ekonomi elite.

    Kedaulatan energi yang digagas Prabowo Subianto yang berbasiskan biofuel yang berasal dari sawit, singkong dan tebu misalnya, berpotensi merusak alam dengan alih fungsi hutan menjadi kebun sawit secara ugal-ugalan. Sinyal untuk melakukan alih fungsi hutan menjadi kebun sawit secara ugal-ugalan itu juga diungkapkan Presiden Prabowo Subianto saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada akhir tahun 2024 lalu. Di acara itu, ia berpidato bahwa Indonesia akan terus memperluas lahan sawit tanpa harus takut deforestasi.

    Di tataran operasional, pidato Presiden Prabowo itu diperkuat dengan pernyataan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Ia mengungkapkan bahwa Pemerintahan Prabowo Subianto akan membuka lahan hutan cadangan seluas hampir 2 kali lipat Pulau Jawa untuk sumber ketahanan pangan dan energi.

    Dalam gagasan kedaulatan energi, Prabowo Subianto juga mendasarkan pada batubara. Dari kacamata lingkungan hidup, batubara ini memiliki daya rusak sejak dari hulu (pertambangan) hingga di hilirnya (pembakarannya). Di hulu, lokasi pertambangannya, batubara menyebabkan pencemaran air, udara dan tanah. Sementara di hilirnya, pembakaran batubara, juga menyebabkan polusi udara dan emisi GRK.

    Meskipun terbukti menyebabkan kerusakan alam, baik di hulu dan hilirnya, elite politik di Indonesia tetap menjadikan batubara sebagai primadona. Bahkan elite politik, tanpa merasa berdosa terhadap alam, justru memperluas aktor-aktor pertambangan dengan cara membagi-bagi tambang batubara ke ormas keagamaan dan perguruan tinggi.

    Batubara memang masih menjadi sumber energi dominan di Indonesia. Data dari Kementerian ESDM mengungkapkan dalam penyediaan bauran energi di Indonesia, komposisi batubara masih sebesar 39,69 persen, minyak bumi 29,91 persen, gas alam sebesar 17,11 persen, dan energi terbarukan hanya sebesar 13,29%. Dari data ini terlihat bahwa elite politik Indonesia sedang mengalami kecanduan batubara.

    Seperti halnya sesorang yang kecanduan narkoba, elite politik lupa bahwa batubara adalah energi kotor yang cepat atau lambat akan habis. Data Kementerian ESDM menyebutkan bahwa jika rata-rata produksi batubara sebesar 600 juta ton per tahun dan tidak ada temuan baru, maka batubara Indonesia akan habis pada 2086.

    Tanpa ada upaya mengecilkan porsi batubara dalam bauran energi nasional, sudah dapat dibayangkan bahwa di 2086, Indonesia akan gelap gulita. Apakah situasi seperti ini yang dimaksudkan dari kedaulatan energi?

    Kedaulatan energi hanya akan menjadi sekedar jargon kosong bahkan nasionalisme palsu bila itu dilakukan dengan cara bunuh diri ekologi. Resiko ekologi dan sosialnya terlalu besar untuk mencapai kedaulatan energi yang berbasiskan biofuel dan batubara. Kini sinyal buruk komitemen iklim Indonesia, kian jelas. Pertanyaannya kemudian adalah siapa yang diuntungkan dari buruknya komitmen iklim Indonesia itu?

    Jawaban dari pertanyaan itu sebenarnya sudah jelas, mereka para pengusaha di industri batu bara dan fosil yang akan diuntungkan. Dalam konteks Indonesia, pebisnis di sektor energi fosil seringkali berada di lingkar kekuasaan politik. Sehingga publik sulit untuk membedakan apakah ia seorang pejabat publik atau pebisnis energi fosil.

    Komitmen iklim pemerintah Indonesia yang sejak awal tidak begitu kuat, kini makin melemah pasca Donald Trump membawa AS mundur dari Perjanjian Paris. Publik, sebagai pembayar pajak, harus bersuara agar pemerintah tetap melaksanakan UU Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change. Publik harus mencegah pemerintah mengikuti AS yang mengabaikan Perjanjian Paris.

  • Gibran Curhat Terus Ditagih Makan Bergizi Gratis Sebelum Dilantik jadi Wapres

    Gibran Curhat Terus Ditagih Makan Bergizi Gratis Sebelum Dilantik jadi Wapres

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menceritakan soal perkembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sepanjang Januari 2025. 

    Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional MATAKIN yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Minggu (9/2/2025). 

    Awalnya, Gibran menyebut bahwa MATAKIN selalu bersinergi dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto, utamanya mengenai MBG. 

    Dia juga bercerita bahwa MBG adalah program yang telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat bahkan sebelum Gibran dilantik. 

    “Bahkan sebelum dilantik [sebagai Wapres], setiap hari orang nanya, kapan makan siang gratis? Kapan makan siang gratis?” jelasnya dalam kesempatan tersebut. 

    Gibran menyebut bahwa program MBG di awal bulan sudah terlaksana di beberapa tempat. Dia berharap agar MBG bisa berjalan lebih merata. 

    “[MBG] Ini bulan Januari kemarin sudah berjalan di beberapa tempat, ini harapannya nanti lebih merata,” jelasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar semua penerima mendapatkan manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga akhir 2025.

    Asal tahu saja, sudah satu bulan MBG, yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo digulirkan sejak 6 Januari 2025 silam. Adapun, penerima MBG bukan hanya untuk siswa di sekolah, melainkan juga untuk santri, ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak balita.

    “Pak Presiden ingin semua mendapat manfaat [program Makan Bergizi Gratis] akhir 2025,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kepada Bisnis, Kamis (6/2/2025).

    Dadan menyampaikan bahwa terdapat tiga faktor kunci dalam pelaksanaan program prioritas Prabowo, antara lain anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur.

    Dari ketiga kunci tersebut, Dadan mengeklaim bahwa anggaran untuk pelaksanaan MBG sudah selesai. Kini, SDM hingga infrastruktur tengah dalam proses pendidikan dan percepatan.

    Lebih lanjut, Dadan juga meminta agar sekolah yang belum mendapatkan MBG untuk bersabar. “Sekolah yang belum dapat [program MBG] hanya masalah waktu saja,” katanya.

  • Berbagai Spekulasi di Balik Kasus Kebakaran Kantor Kementerian ATR/BPN

    Berbagai Spekulasi di Balik Kasus Kebakaran Kantor Kementerian ATR/BPN

    Bisnis.com, JAKARTA — Tudingan penghilangan barang bukti mencuat dalam peristiwa kebakaran Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional atau ATR BPN pada Sabtu (8/2/2025) lalu.

    Menteri ATR/BPN Nusron Wahid memberikan penjelasan soal penyebab kebakaran tersebut.

    Dia menduga ada pegawai Kementerian ATR/BPN yang lupa mematikan komputer sehingga memicu kebakaran. Beruntung kejadian tersebut cepat diketahui oleh satpam yang tengah berjaga. 

    “Kebetulan tadi itu kayanya ya, itu ada petugas atau pegawai, komputernya itu enggak dimatikan. Lalu, kejadian ketahuan sama security,” kata Nusron di Jakarta, Sabtu (8/2/2025).

    Namun, Nusron menyebut bahwa pihak-pihak terkait masih akan menyelidiki lebih lanjut penyebab kebakaran tersebut. 

    Adapun politikus Golkar itu, menganggap bahwa kebakaran yang menimpa kantornya merupakan musibah bagi Kementerian ATR/BPN. Pasalnya, bagian yang terbakar merupakan ruangan Biro Humas dan tidak ada dokumen seperti hak guna bangunan (HGB) dan hak guna usaha (HGU).

    “Yang terbakar itu [ruangan] bagian Humas, di sana tidak ada dokumen HGB, HGU, atau apapun, jadi tidak ada yang namanya penghilangan barang bukti,” tegas Nusron.

    Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Harison Mocodompis menyampaikan, dugaan awal kebakaran di ruangan Biro Humas ini disebabkan oleh korsleting listrik.

    “Saat ini, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab pastinya,” ujar Harison.

    Lokasi kebakaran saat ini telah dipasang garis polisi. Penyelidikan akan dilanjutkan oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab kebakaran dan memastikan keselamatan seluruh karyawan serta pengunjung gedung. 

    Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendataan kerusakan dokumen dan peralatan, serta evaluasi sistem keamanan dan mitigasi risiko kebakaran untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

    Kronologi Kebakaran

    Diberitakan sebelumnya, kantor Kementerian ATR/BPN mengalami kebakaran pada Sabtu malam (8/2/2025).

    Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga (PHAL) Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN Risdianto Prabowo Samodro menyampaikan, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB itu terjadi di Lantai 1 ruang Biro Hubungan Masyarakat.

    “Terkait kebakaran yang terjadi di Kementerian ATR/BPN. Perlu kami sampaikan bahwa kebakaran terjadi di Lantai 1 ruang Biro Hubungan Masyarakat. Kebakaran terjadi sekitar pukul 23.00 dan berhasil ditangani dengan cepat oleh Pemadam Kebakaran sehingga tidak menyebar ke area yang lebih luas,” katanya dikutip dari Antara, Minggu (9/2/2025). 

    Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta berhasil memadamkan kebakaran yang sempat melanda Gedung Kementerian ATR/BPN.

    Informasi mengenai kebakaran itu diterima oleh Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, pada Sabtu sekitar pukul 23.09 WIB. 

    Petugas damkar kemudian segera dikerahkan untuk melakukan operasi pemadaman mulai pukul 23.18 WIB. Memasuki pukul 23.45 WIB, api di lantai 1 berhasil dilokalisir, untuk kemudian dilakukan proses pendinginan serta pengeluaran asap dari gedung.

  • Dua Jenazah ABK WNI Kecelakaan Kapal di Jeju, Korsel Dipulangkan ke Tanah Air

    Dua Jenazah ABK WNI Kecelakaan Kapal di Jeju, Korsel Dipulangkan ke Tanah Air

    Bisnis.com, JAKARTA – Dua jenazah anak buah kapal (ABK) warga Indonesia yang menjadi korban kecelakaan kapal nelayan di perairan dekat pulau Jeju, Korea Selatan, dipulangkan ke daerah asal pada Minggu (9/2/2025).

    Sebagai informasi, penjaga pantai Korea Selatan sebelumnya melaporkan menerima laporan sebuah kapal nelayan seberat 32 ton yang membawa tujuh orang dan kapal seberat 29 ton dengan delapan awak terdampar di bebatuan di perairan sekitar Pulau Jeju pukul 09.24 waktu setempat.

    Dilansir dari Antara, kedua jenazah ABK itu diketahui bernama Agus Muslim (34), warga Kapetakan, Cirebon, Jawa Barat dan Moehammad Farukeffero (44), warga Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim).

    “Untuk kedua jenazah ABK ini kami akan langsung menyerahkan ke keluarganya masing-masing pada hari ini,” kata Direktur Jenderal Pemberdayaan KP2MI Moh Fachri di Tangerang, Minggu (9/2/2025).

    Dia menjelaskan pemulangan kedua jenazah ABK ini melalui Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Korea Selatan dengan diterbangkan ke Tanah Air dan tiba sekitar pukul 17.45 WIB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

    Dari kedua jenazah tersebut, jenazah Agus Muslim saat ini telah dikembalikan dan diserahkan kepada keluarga dengan keberangkatan pada pukul 18.00 WIB.

    Sementara, jenazah Moehammad Farukeffero (44), warga Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim) akan langsung diserahkan ke keluarganya pada malam ini yang langsung ditangani pihak BP3MI daerah setempat.

    “KP2MI sudah melalui BP3MI Banten sudah koordinasi dengan BP3MI Jateng untuk memastikan bahwa seluruh kepulangan jenazah sampai ke rumah keluarga,” ujarnya.

    Dia mengatakan berdasarkan informasi dari KBRI Seoul, Korea Selatan bahwa jenazah ABK warga Indonesia ini bagian dari hasil temuan tim evakuasi kecelakaan kapal nelayan di pulau wisata Jeju.

    Saat itu, terdapat 10 ABK dilaporkan menghilang dan kemudian tujuh orang di antaranya ditemukan dengan kondisi selamat, dua meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian.

    “Dalam kedua kapal itu terdapat 10 PMI status ABK, di mana tiga di antaranya di kapal dan tujuh lainnya di kapal Man Seo Kho. Kemudian dari 10 ABK diberitakan tujuh orang selamat , dua orang meninggal dan satu belum ditemukan,” katanya.

    Hingga saat ini, pemerintah Indonesia melalui KBRI terus berkoordinasi dengan pemerintah Korea Selatan melalui tim pencarian dan penyelamatan agar mengupayakan pencarian kepada satu ABK yang hilang karena tenggelam kapal penangkap ikan tersebut.

    “Dari pihak Indonesia terutama perwakilan kita Kemlu dan pihak terkait sedang komunikasi dengan pemerintah Korsel untuk proses pencarian kepada satu PMI kita belum ditemukan,” kata dia.

    Adapun, hingga pukul 15.00 waktu setempat, 13 awak telah diselamatkan, tetapi dua di antaranya ditemukan tewas. Operasi pencarian masih berlangsung untuk menyelamatkan dua awak lainnya yang hilang.

    Di antara korban yang diselamatkan, kapten kapal 32 ton yang berusia 50-an tahun ditemukan dalam kondisi henti jantung dan dibawa ke rumah sakit. Namun, dia kemudian dinyatakan meninggal dunia.

    Seorang awak kapal Indonesia ditemukan sekitar empat jam setelah kecelakaan selama operasi pencarian di sepanjang pantai. Dia ditemukan dalam kondisi henti jantung dan kemudian meninggal dunia.

    Di antara awak yang diselamatkan, satu orang dipindahkan ke rumah sakit setelah didapati pingsan, tetapi tidak mengalami masalah kesehatan yang serius. Sementara itu, 10 orang lainnya dilaporkan mengalami hipotermia tetapi kasusnya diyakini ringan.

  • Perayaan Imlek Nasional, Matakin: Jika Pemimpin Lurus, Semuanya jadi Mudah

    Perayaan Imlek Nasional, Matakin: Jika Pemimpin Lurus, Semuanya jadi Mudah

    Bisnis.com, JAKARTA – Imlek memiliki makna sebagai momen untuk introspeksi diri. Jika pemimpin berperilaku lurus, maka semuanya akan semudah membalikkan telapak tangan.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Dewan Rohaniwan Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi S. Tanuwibowo kala berpidato di perayaan Imlek Nasional 2576 Kongzili yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (9/2/2025). 

    “Bila pemimpinnya lurus niscaya semuanya akan mudah seperti membalikan telapak tangan. Tapi kalau pemimpinnya tidak lurus, bagaimana bisa mengurus orang lain,” ujarnya dalam kesempatan tersebut. 

    Dia kemudian menceritakan ajaran Konghucu yang pernah ditanya oleh muridnya tentang syarat sebuah negara yang baik. Salah satu syarat tersebut mencakup persenjataan dan seorang pemimpin yang dapat dipercaya.

    Ketika sang murid bertanya syarat mana yang dapat dihilangkan, Konghucu menjawab bahwa persenjataan tidak perlu kuat. Banyak negara dengan persenjataan lemah tetap bertahan karena adanya kepercayaan rakyat dan kesejahteraan yang terjaga.

    “Yang kedua, guru si murid ini masih ngeyel, kalau dihilangkan salah satu apa? Tidak perlu tangan yang kuat. Selama ada kepercayaan pada rakyatnya, negara pasti bisa berdiri,” jelasnya. 

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa Matakin sengaja mengusung tema “Pemimpin yang lurus akan meluruskan hati rakyat” pada perayaan kali ini. Tema tersebut diangkat untuk mendukung program Kabinet Merah Putih yang berkomitmen menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

    “Yakinlah kalau itu bisa dilakukan, kemajuan akan semudah membalik telapak tangan. Indonesia dicipta ketika Tuhan sedang jatuh cinta. Semua rasa cintanya ditumpahkan untuk Indonesia. Tapi yang kita lupa, bahwa cinta yang besar pun perlu diolah, perlu digali, dan perlu ditumbuhkan. Dan itu hanya mungkin kalau pemimpinnya telah selesai dengan dirinya sendiri,” pungkasnya. 

  • Disebut Paling Beruntung, Gibran: Saya dan Pak Presiden Sama-sama Shio Kelinci

    Disebut Paling Beruntung, Gibran: Saya dan Pak Presiden Sama-sama Shio Kelinci

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyebut tiga shio yang paling beruntung pada Tahun Baru Imlek 2025. Ternyata salah satunya, shio kelinci. 

    Hal tersebut dia ungkapkan dalam acara Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional MATAKIN yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Minggu (9/2/2025). 

    Awalnya, Gibran sempat mengabsen para hadirin di acara. Dia mengabsen warga yang lahir pada shio ayam, kerbau, dan ular. 

    “Ini coba kita absen dulu. Di sini Bapak Ibu siapa yang shio ayam? Sedikit, coba tangannya diangkat. Shio kerbau? Banyak juga. Shio tikus?” ucap Gibran. 

    Usai mengabsen satu-satu, Gibran kemudian mengatakan bahwa tiga shio yang ia sebut tersebut adalah shio yang paling beruntung pada tahun ini. 

    “Ini tadi kalau saya dengar ketiga shio itu adalah shio yang paling beruntung tahun ini. Benar begitu ya Pak Ketua ya? [pengurus pusat MATAKIN Budi S. Tanuwibow]. Tapi yang lain, shio yang lain juga semoga tetap beruntung dan bahagia,” ujar Gibran. 

    Lanjutnya, Gibran menyebut bahwa dirinya dan Presiden RI Prabowo Subianto memiliki shio yang sama, yakni shio kelinci. 

    “Kebetulan kalau saya dan Pak Presiden shio-nya sama. Sama-sama shio kelinci,” ujarnya. 

    Dalam kesempatan itu,

    Gibran menyampaikan tantangan dan harapan di tengah ketidakpastian yang terjadi saat ini, termasuk agar Tanah Air dapat terus bersatu. 

    “Mari Bapak-Ibu, di tahun yang baru ini kita sebagai bangsa yang bersatu dapat terus bergandengan tangan, saling mendukung, saling membantu dalam menghadapi beragam tantangan ke depan,” kata Gibran dalam pidatonya. 

    Adapun, dia menyebut beberapa tantangan mulai dari perekonomian hingga iklim.

    “Baik itu terkait ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik maupun dampak perubahan iklim yang semakin berat,” jelasnya. 

    Sebab demikian, putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu berharap agar persatuan, kerukunan, dan toleransi yang terus terjaga. Hal ini dalam maksud untuk visi Indonesia Emas 2045. 

    “[Agar] Indonesia terus mampu melaju untuk menjadi negara maju menuju Indonesia emas 2045, sesuai visi-visi Bapak Presiden kita,” ujar Gibran. 

    Terlebih, ia juga berharap agar Imlek 2025 kali ini, yakni tahun ular kayu dapat membawa hal-hal positif. 

    “Semoga Tahun Ular Kayu ini membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan hal-hal baik bagi kita semua,” ucapnya. 

    Sebagai informasi, kehadiran Gibran sendiri mewakilkan Presiden Prabowo Subianto yang seharusnya dijadwalkan hadir dalam kesempatan tersebut. Ia kemudian memberikan ucapan maaf. 

    “Mohon maaf Bapak Presiden tidak bisa hadir pada hari ini. Tapi doa dan harapan beliau selalu menyertai Bapak Ibu semua. Saya senang bisa hadir di sini, suasananya meriah, penuh suka cita,” jelasnya. 

  • Hadiri Perayaan Imlek 2025, Gibran Berharap Tahun Ular Kayu Bawa Keberuntungan

    Hadiri Perayaan Imlek 2025, Gibran Berharap Tahun Ular Kayu Bawa Keberuntungan

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional MATAKIN yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Minggu (9/2/2025). Dia berharap tahun ular kayu membawa keberuntungan. 

    Gibran menyampaikan tantangan dan harapan di tengah ketidakpastian yang terjadi saat ini, termasuk agar Tanah Air dapat terus bersatu. 

    “Mari Bapak-Ibu, di tahun yang baru ini kita sebagai bangsa yang bersatu dapat terus bergandengan tangan, saling mendukung, saling membantu dalam menghadapi beragam tantangan ke depan,” jelas Gibran dalam pidatonya. 

    Adapun, dia menyebut beberapa tantangan mulai dari perekonomian hingga iklim.

    “Baik itu terkait ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik maupun dampak perubahan iklim yang semakin berat,” jelasnya. 

    Sebab demikian, putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu berharap agar persatuan, kerukunan, dan toleransi yang terus terjaga. Hal ini dalam maksud untuk visi Indonesia Emas 2045. 

    “[Agar] Indonesia terus mampu melaju untuk menjadi negara maju menuju Indonesia emas 2045, sesuai visi-visi Bapak Presiden kita,” ujar Gibran. 

    Terlebih, ia juga berharap agar Imlek 2025 kali ini, yakni tahun ular kayu dapat membawa hal-hal positif. 

    “Semoga Tahun Ular Kayu ini membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan hal-hal baik bagi kita semua,” ucapnya. 

    Sebagai informasi, kehadiran Gibran sendiri mewakilkan Presiden Prabowo Subianto yang seharusnya dijadwalkan hadir dalam kesempatan tersebut. Ia kemudian memberikan ucapan maaf. 

    “Mohon maaf Bapak Presiden tidak bisa hadir pada hari ini. Tapi doa dan harapan beliau selalu menyertai Bapak Ibu semua. Saya senang bisa hadir di sini, suasananya meriah, penuh suka cita,” jelasnya. 

  • Program Cek Kesehatan Gratis Dimulai Besok (10/2), Begini Caranya!

    Program Cek Kesehatan Gratis Dimulai Besok (10/2), Begini Caranya!

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diklaim sebagai kado ulang tahun dari negara kepada masyarakat. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut akan dimulai pada Senin (10/2/2025). 

    Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Maria Endang Sumiwi menuturkan bahwa program ini hadir sebagai upaya preventif terhadap berbagai penyakit yang banyak terjadi di Indonesia.

    Dia mengatakan pemeriksaan kesehatan ini mencakup berbagai jenis penyakit yang bisa dicegah melalui deteksi dini. Hal ini juga menimbang kebutuhan mendesak terkait tingginya angka kematian akibat penyakit yang seharusnya bisa dicegah.

    “Kita telah memetakan beban penyakit berdasarkan siklus hidup masyarakat Indonesia, mulai dari bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lansia,” ujar Endang, yang dikutip pada Minggu (9/2) dari keterangan resmi. 

    Adapun, program Cek Kesehatan Gratis ditujukan bagi dewasa hingga lansia serta bayi baru lahir hingga usia prasekolah. 

    Pendaftaran bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni melalui aplikasi Satu Sehat Mobile, WhatsApp, atau langsung ke Puskesmas terdekat. Berikut untuk lebih rincinya. 

    Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis

    1. Lewat Aplikasi Satu Sehat Mobile

      Buka aplikasi Satu Sehat Mobile dan login menggunakan email, nomor HP, PIN, atau Biometrik,
      Masuk ke menu, pilih Periksa Kesehatan Gratis, lalu pilih tiket pemeriksaan,
      Tekan Buat Tiket Baru, isi dan lengkapi data diri, lalu pilih jadwal dan lokasi pemeriksaan,
      Periksa kembali data yang diisi, lalu tekan Simpan. Jika berhasil, tiket akan muncul dan bisa ditunjukkan kepada petugas kesehatan saat pemeriksaan.

    2. Lewat WhatsApp ke Kemenkes RI

    Kirim pesan ke 0811 10 500 567 dengan mengetik “Halo” atau “Hai”,
    Pilih tombol Cek Kesehatan Gratis, lalu pilih Setuju untuk melanjutkan,
    Pilih ya atau tidak memiliki aplikasi Satu Sehat Mobile,
    Jika tidak memiliki aplikasi Satu Sehat Mobile, sistem akan mengarahkan ke menu baru dan ikuti langkah selanjutnya,
    Setelah selesai, aktifkan notifikasi untuk mengetahui jadwal pemeriksaan yang telah dipilih.

    3. Langsung ke Puskesmas

    Kunjungi Puskesmas terdekat dan scan barcode, daftar cek kesehatan gratis yang tersedia di lokasi,
    Isi formulir dengan lengkap,
    Scan barcode screening mandiri,
    Setelah semua proses selesai, nantikan sesuai antrian yang berlaku di puskesmas. Jangan lupa untuk membawa KTP. 

    Program Cek Kesehatan Gratis berlaku sejak tanggal ulang tahun peserta hingga 30 hari setelahnya. Bagi masyarakat yang berulang tahun pada Januari hingga Maret, layanan ini tetap bisa digunakan hingga April 2025.

    Adapun, jenis pemeriksaan dalam CKG  bervariasi, mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gizi, telinga, mata, dan tekanan darah. Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan akan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik.

  • Nusron: Tidak Ada Penghilangan Barang Bukti saat Kebakaran di Kementerian ATR/BTN

    Nusron: Tidak Ada Penghilangan Barang Bukti saat Kebakaran di Kementerian ATR/BTN

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri ATR/BPN Nusron Wahid memastikan kebakaran yang terjadi di Kementerian ATR/BPN pada Sabtu malam (8/2/2025) bukan upaya penghilangan barang bukti dari masalah pertanahan yang terjadi.

    Dia menyebut, kebakaran yang menimpa kantornya merupakan musibah bagi Kementerian ATR/BPN. Pasalnya, bagian yang terbakar merupakan ruangan Biro Humas dan tidak ada dokumen seperti hak guna bangunan (HGB) dan hak guna usaha (HGU).

    “Yang terbakar itu [ruangan] bagian Humas, di sana tidak ada dokumen HGB, HGU, atau apapun, jadi tidak ada yang namanya penghilangan barang bukti,” tegas Nusron dalam keterangannya, Minggu (9/2/2025).

    Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Harison Mocodompis menyampaikan, dugaan awal kebakaran di ruangan Biro Humas ini disebabkan oleh korsleting listrik.

    “Saat ini, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab pastinya,” ujar Harison.

    Lokasi kebakaran saat ini telah dipasang garis polisi. Penyelidikan akan dilanjutkan oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab kebakaran dan memastikan keselamatan seluruh karyawan serta pengunjung gedung. 

    Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendataan kerusakan dokumen dan peralatan, serta evaluasi sistem keamanan dan mitigasi risiko kebakaran untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

    Diberitakan sebelumnya, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga (PHAL) Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN Risdianto Prabowo Samodro menyampaikan, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB itu terjadi di Lantai 1 ruang Biro Hubungan Masyarakat.

    “Terkait kebakaran yang terjadi di Kementerian ATR/BPN. Perlu kami sampaikan bahwa kebakaran terjadi di Lantai 1 ruang Biro Hubungan Masyarakat. Kebakaran terjadi sekitar pukul 23.00 dan berhasil ditangani dengan cepat oleh Pemadam Kebakaran sehingga tidak menyebar ke area yang lebih luas,” katanya dikutip dari Antara, Minggu (9/2/2025). 

    Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta berhasil memadamkan kebakaran yang sempat melanda Gedung Kementerian ATR/BPN.

    Informasi mengenai kebakaran itu diterima oleh Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, pada Sabtu sekitar pukul 23.09 WIB. 

    Petugas damkar kemudian segera dikerahkan untuk melakukan operasi pemadaman mulai pukul 23.18 WIB. Memasuki pukul 23.45 WIB, api di lantai 1 berhasil dilokalisir, untuk kemudian dilakukan proses pendinginan serta pengeluaran asap dari gedung.

  • Nusron Wahid Blak-blakan Ungkap Penyebab Kebakaran Kementerian ATR/BPN

    Nusron Wahid Blak-blakan Ungkap Penyebab Kebakaran Kementerian ATR/BPN

    Bisnis.com, JAKARTA – Terjadi kebakaran di Kantor Kementerian ATR/BPN pada Sabtu malam (8/2/2025). Menteri ATR/BPN Nusron Wahid memberikan penjelasan soal penyebab kebakaran tersebut. 

    Nusron menduga ada pegawai Kementerian ATR/BPN yang lupa mematikan komputer sehingga memicu kebakaran. Beruntung kejadian tersebut cepat diketahui oleh satpam yang tengah berjaga. 

    “Kebetulan tadi itu kayanya ya, itu ada petugas atau pegawai, komputernya itu enggak dimatikan. Lalu, kejadian ketahuan sama security,” kata Nusron di Jakarta, Sabtu (8/2/2025).

    Namun, Nusron menyebut bahwa pihak-pihak terkait masih akan menyelidiki lebih lanjut penyebab kebakaran tersebut. 

    Diberitakan sebelumnya, kantor Kementerian ATR/BPN mengalami kebakaran pada Sabtu malam (8/2/2025).

    Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga (PHAL) Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN Risdianto Prabowo Samodro menyampaikan, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB itu terjadi di Lantai 1 ruang Biro Hubungan Masyarakat.

    “Terkait kebakaran yang terjadi di Kementerian ATR/BPN. Perlu kami sampaikan bahwa kebakaran terjadi di Lantai 1 ruang Biro Hubungan Masyarakat. Kebakaran terjadi sekitar pukul 23.00 dan berhasil ditangani dengan cepat oleh Pemadam Kebakaran sehingga tidak menyebar ke area yang lebih luas,” katanya dikutip dari Antara, Minggu (9/2/2025). 

    Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta berhasil memadamkan kebakaran yang sempat melanda Gedung Kementerian ATR/BPN.

    Informasi mengenai kebakaran itu diterima oleh Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, pada Sabtu sekitar pukul 23.09 WIB. 

    Petugas damkar kemudian segera dikerahkan untuk melakukan operasi pemadaman mulai pukul 23.18 WIB. Memasuki pukul 23.45 WIB, api di lantai 1 berhasil dilokalisir, untuk kemudian dilakukan proses pendinginan serta pengeluaran asap dari gedung.