Category: Bisnis.com Nasional

  • Kementerian PKP Siap Bantu BNPB Relokasi Korban Banjir Jabodetabek

    Kementerian PKP Siap Bantu BNPB Relokasi Korban Banjir Jabodetabek

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) membuka peluang untuk membantu relokasi warga yang terdampak bencana banjir.

    Menteri PKP Maruarar Sirait memastikan bahwa pemerintah akan segera mengambil langkah untuk membantu warga korban banjir, termasuk kemungkinan relokasi rumah. 

    Maruarar Sirait atau Ara menyampaikan bahwa Kementerian Perumahan akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menangani bencana ini, khususnya dalam hal relokasi dan pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak.

    “Kami tentu akan membantu, sama kan kami lakukan dengan BNPB. BNPB itu udah biasa kerja sama kami,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/2/2025) malam.

    Menurutnya, dalam kasus bencana yang melibatkan kerusakan besar, kementeriannya akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk memastikan penanganan yang tepat dan efektif.

    “Biasanya kalau jumlahnya tidak terlalu besar BNPB yang tanganin. Tetapi kalau jumlannya besar kami yang menangani,” tambah Maruarar.

    Apalagi, kata Ara BNPB telah diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah. 

    Nantinya, dia melanjutkan berdasarkan temuan BNPB, Kementerian Perumahan akan melakukan rapat koordinasi untuk memutuskan langkah-langkah yang diperlukan, termasuk opsi relokasi rumah bagi warga yang rumahnya tidak dapat lagi dihuni.

    Maruarar juga menekankan bahwa jika kebutuhan perumahan bagi korban banjir besar, pihaknya siap untuk menyediakan dukungan.

    Menurutnya, Dengan adanya kerjasama antara berbagai kementerian dan instansi terkait, diharapkan warga yang terdampak bencana dapat segera mendapatkan tempat tinggal yang layak dan aman.

    “Kami pada dasarnya siap untuk bisa men-support di daerah-daerah bencana. Kami pada dasarnya siap. Tapi saya katakan tadi, kalau jumlahnya tidak besar perumahan yang dibutuhkan pada umumnya BNPB itu menangani sendiri, karena dia sudah punya sistem yang bagus,” pungkas Ara.

  • Kunjungi Pengungsian Banjir Bekasi, Mensos Gus Ipul Ikut Siapkan Makan Sahur

    Kunjungi Pengungsian Banjir Bekasi, Mensos Gus Ipul Ikut Siapkan Makan Sahur

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono ikut menyiapkan sahur bagi para korban banjir di dapur umum kantor Kelurahan Jatiasih, Bekasi, Selasa (4/3/2025) malam.

    Khusus di Bekasi, ujar Gus Ipul, kurang lebih ada 1.600 Kepala Keluarga (KK) terdampak dengan 11.000 jiwa. Sejauh ini, keperluan dasarnya bisa didukung Kemensos melalui makanan siap saji dan dapur umum.

    Dia menuturkan dapur umum Jatiasih mampu melayani 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka dan akan disalurkan ke tiga posko pengungsian.

    “Dengan yang terbesar berada di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menampung sekitar 500 pengungsi. Sebagian warga lainnya memilih mengungsi secara mandiri,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (5/3/2025).

    Dikatakan Politikus PKB ini, Kemensos telah menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta terhadap korban banjir. Bantuan ini mencakup 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 lembar kasur, 100 kidware, dan 50 paket tenda gulung. Kemudian, ada juga 3 unit perahu karet.

    Lebih jauh, dia turut menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memantau bencana banjir yang melanda Jabodetabek ini. Presiden juga memberikan arahan kepada instansi terkait untuk memastikan layanan ke warga berjalan dengan baik.

    “Tentu Presiden Prabowo memantau, melihat, dan memberikan arahan-arahan yang diperlukan,” bebernya.

    Di lain sisi, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi, Madi menyebutkan bahwa 46 personel telah diterjunkan untuk mendukung posko dapur umum. 

    Dia melanjutkan, dari jumlah tersebut, 27 personel bertugas di Dinas Sosial Kota Bekasi, sementara 19 lainnya di Kantor Kelurahan Jatiasih.

    “Tagana sudah mendistribusikan makanan berbuka puasa. Yang tidak berpuasa pun tetap kami suplai,” ujar Madi.

  • Cara Tukar Uang Baru 2025: Jadwal, Syarat, dan Lokasi

    Cara Tukar Uang Baru 2025: Jadwal, Syarat, dan Lokasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Berikut adalah informasi kapan mulai penukaran uang baru 2025 di seluruh wilayah Indonesia.

    Seperti biasa, jelang lebaran BI membuka penukaran uang baru yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menyambut lebaran 2025.

    Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan baru dalam menyambut hari raya.

    Dalam program ini, BI bekerja sama dengan berbagai perbankan di seluruh Indonesia untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan penukaran uang.

    Dengan adanya program ini, maka masyarakat Indonesia bisa menukar uang lama mereka dengan uang yang lebih baru.

    Biasanya, uang baru akan digunakan untuk memberi angpao kepada keponakan atau sepupu yang masih anak-anak.

    Kapan mulai penukaran uang baru 2025?

    Layanan penukaran uang baru dibagi menjadi empat periode pemesanan sebagai berikut:

    – Periode I: 3 Maret 2025 mulai pukul 12.00 WIB, untuk masa penukaran 4-9 Maret 2025.

    – Periode II: 9 Maret 2025 mulai pukul 09.00 WIB, untuk masa penukaran 10-16 Maret 2025.

    – Periode III: 16 Maret 2025 mulai pukul 09.00 WIB, untuk masa penukaran 17-23 Maret 2025.

    – Periode IV: 23 Maret 2025 mulai pukul 09.00 WIB, untuk masa penukaran 24-27 Maret 2025.

    Syarat penukaran uang baru 2025 dan lokasinya…

  • Banjir Jabodetabek Belum Surut, Sejumlah Wilayah Masih Tergenang

    Banjir Jabodetabek Belum Surut, Sejumlah Wilayah Masih Tergenang

    Bisnis.com, JAKARTA – Bencana banjir yang mengepung sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Selasa (4/3/2025) belum seluruhnya surut.

    Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa malam, sejumlah titik di Jabodetabek terpantau masih belum surut. 

    Untuk wilayah Kabupaten Bekasi hingga Selasa (4/3/2025), pukul 19.00 WIB, banjir di beberapa titik belum surut. Tercatat sebanyak 18 desa di 10 kecamatan yang terdampak banjir. 

    Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Bojongmangu, Cikarang Utara, Cikarang Timur, Cikarang Pusat, Cibitung, Cibarusah, Serang Baru, Setu, Tambun Utara dan Tambun Selatan. 

    Sebanyak 13.704 KK atau 51.320 jiwa di sejumlah kecamatan tersebut terdampak banjir. BPBD masih terus melakukan pendataan di lapangan. 

    Sementara itu, di wilayah Kota Bekasi, banjir menggenangi 25 kelurahan di 12 kecamatan. Masyarakat terdampak sebanyak 18.738 KK (61.233 jiwa). Bencana ini mengakibatkan 47 KK atau 360 jiwa dari Kecamatan Bekasi Utara mengungsi sementara waktu ke musola Jumiatur Khair.  

    Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status kedaruratan menyikapi bencana hidrometeorologi di wilayahnya. 

    Sementara itu, banjir di wilayah Jakarta genangan masih terjadi di beberapa kelurahan, seperti di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Total warga terdampak sebanyak 770 KK atau 2.098 jiwa, sedangkan data warga mengungsi sejumlah 313 KK atau sebanyak 1.236 jiwa. 

    BNPB juga memonitor banjir yang terjadi di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Banjir melanda 7 desa pada 7 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Sebanyak 1.373 KK atau 4.157 jiwa terdampak bencana ini.

    Petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak di lapangan, sedangkan di Tangerang Selatan, 1.870 KK terdampak di 5 kecamatan. Hingga Selasa (4/3/2025), sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan genangan belum surut. 

    Di wilayah Kota Depok, banjir menyasar pada 15 kelurahan di 8 kecamatan. Kondisi terakhir terpantau genangan air di sebagian besar wilayah sudah surut. Genangan masih terlihat di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Pancoran Mas, dengan tinggi muka air 30 – 40 cm.

    Bencana banjir di wilayah itu berdampak pada 603 KK atau 398 jiwa.  Di samping itu, tercatat kerugian material dengan kategori terdampak pada rumah 86 unit, fasilitas pendidikan 1, fasilitas ibadah 1 dan jaringan pipa gas 1 titik. 

    Pemerintah Gelar Modifikasi Cuaca

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memastikan pemerintah terus berupaya mengatasi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek dengan berbagai langkah darurat.

    Dia menyatakan bahwa selain upaya evakuasi dan penyelamatan warga terdampak, pemerintah juga memperluas operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di kawasan tersebut.  

    “Iya tadi pagi saya bersama Kepala BNPB sudah menggelar rapat koordinasi, yang hadir ada perwakilan dari Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Basarnas, dan BMKG. Saat ini fokus utama kita adalah penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu, evakuasi sudah dikerahkan, kita sudah koordinasi soal lokasi mana yang butuh bantuan dan pengungsian,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/3/2025).  

    Selain menangani dampak langsung banjir, kata Pratikno pemerintah juga meningkatkan operasi modifikasi cuaca guna mengurangi intensitas hujan, terutama yang berasal dari wilayah hulu.

    “Karena ini banjir ini masalahnya juga ada dikiriman dari hulu dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya di daerah kawasan Jabodetabek. makanya ini harus dikurangi curah hujan, curah hujannya dikurangi,” imbuhnya.  

    Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, operasi modifikasi cuaca (OMC) akan berlangsung menyesuaikan dengan prediksi cuaca yang telah ditetapkan.

    BNPB bersama dengan instansi terkait yang melakukan OMC ini berharap dapat mengalihkan potensi hujan di wilayah Jabodetabek yang terdampak banjir ke area yang lebih aman. Di samping itu, OMC ini diharapkan dapat untuk menurunkan intensitas hujan dan dampak bencana yang lebih besar. 

    “Saat ini kita mulai dari tanggal 4 sampai 8 Maret mengingat prediksi curah hujan masih cukup tinggi,” ujar Suharyanto.

  • Cara Cek Lokasi SPBU Shell dan SPBU Vivo Terdekat

    Cara Cek Lokasi SPBU Shell dan SPBU Vivo Terdekat

    Bisnis.com, JAKARTA – Berikut adalah cara cek lokasi SPBU Shell dan SPBU Vivo terdekat dari rumah Anda.

    SPBU Shell dan SPBU Vivo kian dicari seiring dugaan Pertamax oplosan yang dilakukan Pertamina.

    Sebagaimana diketahui, tengah viral munculnya isu oplosan Pertamax yang dijual Pertamina. Isu ini mencuat seiring terkuaknya kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina.

    Menurut kabar yang beredar, oknum telah mengoplos Pertamax RON 90 menjadi RON 92 dengan blending zat adiktif.

    PT Pertamina (Persero) telah merepons kegaduhan masyarakat di media sosial yang menyebut Pertamax yang dibeli sebenarnya berkualitas RON 90 atau setara Pertalite.

    Pertamina memastikan bahwa Pertamax (RON 92) yang beredar di masyarakat bukan BBM oplosan.

    Meski demikian, sejumlah pengguna media sosial beramai-ramai mulai beralih ke SPBU Shell atau SPBU Vivo ketika membeli bahan bakar kendaraan mereka.

    Buat Anda yang masih bingung bagaimana cek lokasi SPBU Shell dan SPBU Vivo terdekat, berikut adalah caranya.

    Cara cek lokasi SPBU Shell Terdekat

    Buka laman Shell Indonesia https://www.shell.co.id/
    Nantinya, akan ada kolom pencarian di bagian kiri atas.
    Silahkan ketikkan lokasi tempat tinggal Anda dan klik cari.
    Tunggu prosesnya dan sistem akan memberikan daftar lokasi SPBU Shell terdekat dari rumah Anda.

    Cara cek lokasi SPBU Vivo terdekat

    Buka HP Anda dan klik browser
    Ketikkan “SPBU Vivo” di kolom pencarian.
    Nantinya, Google akan memberikan informasi tentang lokasi SPBU Vivo terdekat dari tempat tinggalmu.

    Itulah cara cek lokasi SPBU Shell dan SPBU Vivo terdekat.

  • BPBD Jakarta: 117 RT Masih Terendam Banjir hingga Selasa Malam

    BPBD Jakarta: 117 RT Masih Terendam Banjir hingga Selasa Malam

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 117 RT di wilayah Jakarta masih terendam banjir hingga Selasa (4/3/2025) malam pukul 22.00 WIB.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan sebagaimana dilaporkan Antara.

    Wilayah yang masih terendam banjir menyebar di berbagai kelurahan, seperti di Jakarta Barat yang mencakup Duri Kosambi (1 RT), Kedaung Kali Angke (4 RT), Rawa Buaya (2 RT), Kebun Jeruk (2 RT), Kedoya Selatan (4 RT), Kembangan Selatan (2 RT), Tanah Abang (2 RT).

    Kemudian di wilayah Jakarta Selatan yaitu Lenteng Agung (2 RT), Cipulir (1 RT) , Pondok Pinang (5 RT), Pengadegan (1 RT), Rawajati (7 RT), Pejaten Timur (6 RT), Bintaro (6 RT), Pesanggrahan (8 RT), Kebon Baru (3 RT), dan Manggarai (5 RT).

    Adapun  wilayah di Jakarta Timur yang masih terendam banjir mencakup Bali Mester (3 RT), Bidara Cina (3 RT), Kampung Melayu (38 RT), Bale Kembang (3 RT), Cawang (7 RT), dan Cililitan (2 RT).

    Yohan menjelaskan BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah, dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat.

    Menanggapi situasi ini, dia mengatakan sejumlah upaya telah diambil yakni penyedotan genangan dan pengecekan fungsi tali-tali air. Kebutuhan dasar bagi penyintas juga disiapkan bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam.

  • Situasi Tanggap Bencana, BMKG dan BNPB Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca

    Situasi Tanggap Bencana, BMKG dan BNPB Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal melakukan modifikasi cuaca di tengah situasi tanggap bencana, menyusul curah hujan tinggi yang berisiko memicu banjir di berbagai wilayah.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa BMKG bersama dengan BNPB akan saling berkoordinasi dalam penanganan bencana, termasuk dalam menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) yang akan mulai dilakukan besok.  

    “Saat ini sudah fase tanggap darurat bencana. Sehingga yang mengkoordinasi penanganan adalah BNPB. Modifikasi cuaca untuk tanggap darurat akan dilaksanakan oleh BNPB,” ujar Dwikorita dalam keterangannya.

    Dwikorita menegaksan BMKG tetap terlibat dalam mendukung operasi tersebut, terutama dalam aspek teknologi dan prediksi cuaca.

    “Akan tetapi BMKG terlibat untuk mendukung, terutama dari sisi teknologinya. Yakni penetapan lokasi modifikasi cuaca berdasarkan masukan dari BMKG,” tambahnya.

    BMKG memprediksi bahwa curah hujan tinggi masih akan terjadi hingga 11 Maret mendatang. Oleh karena itu, BNPB bersama BMKG akan segera menjalankan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi dampak banjir di daerah rawan.

    “Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang bergerak ke daerah yang. Jadi dijatuhkannya misalnya masih di laut. Jadi tidak dijatuhkan di darat,” jelas Dwikorita.

    Untuk operasi pada Rabu (5/3/2025), kawasan Jawa Barat menjadi prioritas utama karena kondisi geografisnya yang rentan terhadap peningkatan debit air dari kawasan pegunungan ke wilayah hilir.

    “Terutama di daerah pegunungan, di Puncak, karena itu bisa jadi sumber banjir ke hilir. Tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga mengalir ke utara, termasuk Jakarta,” paparnya.

    Dwikorita menegaskan bahwa beberapa wilayah di Pulau Jawa dan Sumatra juga harus meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa hari ke depan.

    Wilayah yang diperkirakan terdampak curah hujan tinggi antara lain, Jawa Barat, terutama daerah pegunungan dan hilir sungai, kemudian Banten, DKI Jakarta, Lampung, Sebagian Sumatra Selatan (Palembang), dan Bengkulu dengan dampak ringan.

    BMKG berharap bahwa operasi modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan di wilayah-wilayah kritis.

    “Kami prediksi sampai 11 Maret masih perlu waspada atau bahkan siaga,” pungkas Dwikorita.  

  • Banjir Jabodetabek, Wamen PU Pastikan Tak Ada Tanggul yang Jebol

    Banjir Jabodetabek, Wamen PU Pastikan Tak Ada Tanggul yang Jebol

    Bisnis.com, JAKARTA —  Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti memastikan bahwa tidak ada tanggul air yang jebol sehingga menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di Jabodetabek hari ini, Selasa (4/3/2025).

    Informasi ini disampaikan Diana menyusul pengamatan Kementerian Pekerjaan Umum pada sejumlah area yang hari ini digenangi banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (3/3/2025) malam. 

    “Berdasarkan pengamatan kami, itu tidak ada tanggul yang jebol, tetapi volume intensitas hujan itu memang sangat tinggi sekali. Jadi ini meluap, makanya kalau kami harus pompa, airnya mau ditaruh di mana,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3/2025)

    Diana menyebut kementeriannya akan segera mengaktifkan mesin pompa air ketika genangan banjir mulai surut. Sejauh ini, Kementerian PUt telah terjun ke lapangan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir dengan mengirim perahu karet. 

    Dia mengatakan Kementerian PU akan segera melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah kali dan sungai. Akan tetapi, tindakan ini dia sebut  tidak akan dilakukan sekarang.

    “Nanti untuk penanganannya kita akan keruk sedimentasi di sungai itu yang utama harus dilakukan bersama,” ujar mantan Dirjen Cipta Karya itu.

    Pemantauan banjir sendiri telah dilakukan Kementerian PU sejak Senin. Dia memberi contoh banjir di Cisarua yang membutuhkan respons dan penanganan berupa penataan kembali rumah-rumah serta izin bangunan di bantaran kali. 

    Di sisi lain, Diana turut mengamini perlunya normalisasi sungai setelah banjir menggenangi sejumlah area di Jabodetabek hari ini. 

    “Kami harus bicara dengan pemerintah daerah, dan saya juga sudah bicara sama pak Ara [Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, red] mungkin nanti bisa bantu juga bantu untuk rumah-rumah [di bantaran kali] direlokasi itu salah satu yang mungkin bisa dilakukan,” tuturnya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari belakangan memicu terjadinya banjir di sejumlah kabupaten/kota di Jakarta maupun Jawa Barat. 

  • Skandal Korupsi Pertamina, Komisi XII DPR Minta Informasi Publik Sesuai Fakta Hukum

    Skandal Korupsi Pertamina, Komisi XII DPR Minta Informasi Publik Sesuai Fakta Hukum

    Bisnis.com, JAKARTA – Mega skandal korupsi di lingkungan Pertamina yang diungkap oleh Kejaksaan Agung menyentak perhatian publik. Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin pun angkat bicara mengenai masalah ini. Dia mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung penegakan hukum dan transparansi dalam kasus ini.

    “Pengawasan terhadap Pertamina dan sektor energi akan diperkuat untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan,” ucap Mukhtarudin dalam keterangannya, Senin (3 Maret 2025).

    Mukhtarudin pun mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) dengan membentuk tim untuk mendalami kasus tersebut.

    Legislator dari Dapil Kalimantan Tengah ini pun menambahkan, pihaknya telah melakukan inspeksi dadakan (sidak) dan uji sampel Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya RON 90, RON 92, RON 95, RON 98 di sejumlah SPBU bersama Lembaga Minyak dan Gas (Lemigas) dari Kementerian ESDM untuk memastikan bahwa produk yang diberikan ke masyarakat benar-benar berkualitas dan sesuai spek yang ditentukan.

    Mukhtarudin pun meminta PT Pertamina Patra Niaga untuk memberikan penjelasan yang komprehensif dan sosialisasi yang masif terkait isu pengoplosan BBM dengan kualitas RON 92 atau Pertamax. Terutama yang akhir-akhir ini sangat meresahkan agar masyarakat bisa memahami fakta yang sebenarnya.

    “Jangan sampai publik dibuat bingung dengan kasus ini dan terpengaruh dari berita-berita yang tidak benar yang beredar di masyarakat. Pertamina perlu melakukan upaya-upaya untuk menjaga kepercayaan publik terhadap Pertamina agar masyarakat tidak berpaling ke SPBU swasta karena kasus ini. Ujung-ujung nya Pertamina dan negara merugi. Ini harus kita antisipasi,” tuturnya.

    Tak hanya itu, Mukhtarudin juga menyayangkan soal narasi di publik yang kurang tepat dalam kasus ini. Dalam perkembangannya, sejumlah pihak justru menyeret nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam pusaran mega korupsi tersebut. Padahal Bahlil menjabat sebagai Menteri ESDM pada Agustus 2024, sementara kasus korupsi terjadi pada medio 2018-2023.

    Justru, sambung dia, saat ini Menteri Bahlil tengah melakukan pembersihan dan pembenahan terkait tata kelola niaga impor BBM.

    “Komisi energi akan memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik bersumber dari fakta yang akurat dan tidak digunakan untuk kepentingan politik tertentu,” tegas Mukhtarudin.

    Dia pun menekankan terbongkarnya skandal korupsi ini harus menjadi momentum penting bagi Pertamina dan anak perusahaan lainnya untuk melakukan reformasi tata kelola niaga. 

    “Momentum perbaikan ini untuk mengembalikan ruh arah pengelolaan kekayaan alam negara yang sejalan dengan mandat konstitusi,” ucapnya.

  • Detik-detik Air Banjir Masuk ke Mega Mall Bekasi, Pedagang Berlarian

    Detik-detik Air Banjir Masuk ke Mega Mall Bekasi, Pedagang Berlarian

    Bisnis.com, JAKARTA — Derasnya air banjir memasuki Mega Mall Bekasi, Jawa Barat, hari ini, Selasa (4/3/2025). Banjir pun menggenangi lantai dasar pusat perbelanjaan itu. 

    Berdasarkan penggalan video yang diterima Bisnis, para pedagang di sejumlah kios di lantai dasar Mega Mall Bekasi sempat berlarian saat air banjir secara deras mulai memasuki mal melalui pintu samping.  

    Dalam video berdurasi sekitar 30 detik itu, barang dagangan seperti baju, aksesoris hingga perangkat elektronik terlihat hanyut dibawa derasnya air banjir yang masuk dari luar mal.  

    Beberapa pedagang terlihat masih berusaha untuk menyelamatkan barang dagangannya. Namun, beberapa orang pada video mengajak untuk seluruh perdagang naik ke lantai lebih tinggi dan menyelamatkan diri terlebih dahulu.

    “Naik, naik, woy!,” ujar seseorang yang berada di lokasi saat genangan air naik dengan cepat, dikutip dari video tersebut. 

    Air pun terlihat dengan cepat naik dan turut merendam bagian bawa eskalator. Tidak sedikit dari pedagang yang tak memiliki pilihan selain menyelamatkan diri terlebih dahulu. 

    Sejak siang hari ini, video yang memperlihatkan kondisi banjir di pusat perbelanjaan itu turut berseliweran di media sosial. Akun X @txtdrbekasi misalnya yang mengunggah video situasi lantai dasar tersebut yang sudah tergenang air banjir. 

    Barang dagangan berbentuk pakaian yang masih digantung utamanya terlihat paling banyak yang terendam banjir.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menyebut hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (3/5/2025) malam menyebabkan banjir di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi. 

    BPBD Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

    Sebanyak 140 unit rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 300 sentimeter. BPBD Kota Bekasi mendistribusikan bantuan logistik dan mengerahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi warga terdampak. Selain itu, PLN Kota Bekasi memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah adanya korban yang terkena aliran listrik ketika banjir.

    Sementara itu, di Kabupaten Bekasi, hujan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu menyebabkan banjir di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

    BPBD Kabupaten Bekasi melaporkan ketinggian air mencapai 150 sentimeter merendam 15 unit rumah. Berdasarkan pemantauan visual di lapangan, hingga Selasa (4/3) pagi banjir masih menggenangi sejumlah wilayah. BPBD dan tim gabungan melakukan evakuasi warga terdampak menggunakan perahu karet.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa pemerintah pusat melalui BNPB mendukung kebutuhan pemerintah daerah dan masyarakat terdampak pada masa tanggap darurat banjir di daerah Jabodetabek.

    “Kita akan kerahkan personel ke masing-masing daerah terdampak dan peralatan sesuai kebutuhan di lapangan,” tutur Suharyanto pada Konferensi Pers Penanganan Banjir di Wilayah Jabodetabek, Selasa (4/3).

    BNPB mengimbau untuk pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman dan mempersiapkan kebutuhan dasar yang diperlukan serta mengikuti instruksi petugas berwenang.