Category: Bisnis.com Nasional

  • Aset Mau Disita, Yusril Protes ke Prancis Soal Kasus Navayo

    Aset Mau Disita, Yusril Protes ke Prancis Soal Kasus Navayo

    Bisnis.com, JAKARTA–Pemerintah Indonesia protes kepada Pemerintah  Prancis soal penyitaan aset milik negara Indonesia di Paris terkait kasus dengan Navayo.

    Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra mengatakan alasan pihaknya protes terkait kasus tersebut, lantaran pihak  Pengadilan Prancis tidak pernah memanggil pihak Indonesia namun langsung menyita aset diplomatik.

    “Kami sangat memerhatikan keputusan ini, karena pengadilan Prancis menetapkan penyitaan terhadap aset-aset diplomatik tanpa memanggil Pemerintah Indonesia sebagai pihak dalam persidangan,” tutur Yusril di Jakarta, Kamis (26/3/2025).

    Menurut Yusril, hal itu bertentangan dengan asas-asas praktik pengadilan internasional, di mana semua pihak yang terlibat dalam suatu perkara seharusnya turut diberikan kesempatan untuk memberikan keterangan sebelum putusan dijatuhkan. 

    “Kelalaian terhadap prinsip ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kredibilitas pengadilan Prancis dalam menangani permohonan yang diajukan oleh Navayo Internasional,” katanya.

    Yusril juga menegaskan bahwa aset-aset yang disita merupakan objek diplomatik yang seharusnya dilindungi oleh Konvensi Wina. 

    “Aset diplomatik suatu negara di luar negeri tidak boleh disita oleh pihak swasta. Jika penyitaan ini tetap dikabulkan, maka akan menjadi preseden buruk bagi hubungan diplomatik internasional,” ujarnya.

  • Serahkan Zakat, Prabowo: Kemiskinan Ekstrem Bisa Dihapus Dengan Rp30 Triliun

    Serahkan Zakat, Prabowo: Kemiskinan Ekstrem Bisa Dihapus Dengan Rp30 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Kamis (27/3/2025).

    Orang nomor satu di Indonesia itu mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk tidak hanya fokus pada ibadah pribadi, tetapi juga memikirkan nasib saudara-saudara yang tengah berjuang dalam kesulitan.

    Presiden Ke-8 RI itu juga menekankan pentingnya zakat sebagai sarana untuk mengurangi ketimpangan sosial dan mendorong pemerataan kesejahteraan.

    “Zakat adalah cerminan dari sikap gotong royong, upaya untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dan menciptakan keadilan sosial,” ucapnya dalam forum itu.

    Dia juga mengapresiasi peran Baznas yang telah bekerja keras, baik di dalam negeri maupun luar negeri, seperti di Palestina, untuk membantu mereka yang membutuhkan.

    Selain itu, Prabowo menegaskan pentingnya pengelolaan zakat yang transparan dan efektif.

    “Pengelolaan zakat harus dilakukan dengan sebersih-bersihnya, harus sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.

    Prabowo juga berharap agar sektor ini semakin diperkuat, dengan melibatkan peran lebih banyak pihak, termasuk Kementerian dan Lembaga yang memiliki otoritas untuk menyalurkan dana zakat secara lebih optimal.

    Menurut laporan Baznas, potensi zakat di Indonesia tahun ini diperkirakan mencapai Rp327 triliun, dengan estimasi penerimaan sekitar Rp41 triliun.

    Prabowo mengungkapkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, Indonesia dapat menghilangkan kemiskinan ekstrem hanya dengan sekitar Rp30 triliun.

    “kita dapat menghilangkan kemiskinan absolut hanya dengan sekitar Rp30 triliun. Bayangkan kita bisa hilangkan tahun ini juga,” pungkas Prabowo.

  • Ada Peningkatan Arus Mudik, One Way Diperpanjang hingga KM 210 Tol Palikanci

    Ada Peningkatan Arus Mudik, One Way Diperpanjang hingga KM 210 Tol Palikanci

    Bisnis.com, JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah memperpanjang rekayasa lalu lintas one way menjadi KM 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai KM 210 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci).

    Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho mengatakan perpanjangan rekayasa one way itu lantaran pihaknya menemukan adanya peningkatan arus lalu lintas di ruas tol tersebut.

    “Sehingga one way yang kedua kami berlakukan one way lokal dari KM 70 sampai KM 188, dan saat ini kami perpanjang sampai ke KM 210,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

    Dia menyampaikan, penerapan rekayasa lalu lintas itu bersifat situasional atau bergantung pada eskalasi kendaraan pada jalur mudik tersebut.

    Menurut Agus, jika memang diperlukan maka pihaknya bakal menerapkan rekayasa lalu lintas ini hingga Jumat (28/3/2025).

    “Kami akan melihat situasi di lapangan. Kalau memang diperlukan ya mungkin sampai malam dan bahkan sampai besok pagi,” tambahnya.

    Sebelumnya, Korlantas Polri melalui akun Instagram resminya menyatakan bahwa seluruh Gardu Gerbang Tol Cikatama 1 KM 70 Tol Jakarta-Cikampek bakal digunakan untuk one way arah Jawa. 

    Oleh karena itu, untuk kendaraan arah Jakarta bakal dialihkan ke GT Cikopo, Dawuan, dan Kalihurip Utama. 

    “Pelaksanaan One Way bersifat situasional sesuai diskresi kepolisian. Pengendara diimbau untuk melakukan jaga jarak aman serta perhatikan batas kecepatan saat berkendara. Selalu waspada terhadap kondisi jalan, utamakan keselamatan,” tulis @korlantaspolri.ntmc, Kamis (27/3/2025).

  • DPR Setuju dengan Usulan Menteri HAM Natalius Pigai Soal Penghapusan SKCK

    DPR Setuju dengan Usulan Menteri HAM Natalius Pigai Soal Penghapusan SKCK

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman mengaku setuju dengan usulan Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) agar surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dihapus.

    Dia bahkan mempertanyakan apa manfaat dari adanya pembuatan SKCK, karena sebenarnya juga ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

    “Kalau saya pribadi, saya Ketua Komisi III, tentu pendapat pribadi saya ngaruh banget kan ya. Menurut saya sih sepakat, tidak usah ada SKCK,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

    Dia melanjutkan, usulan penghapusan SKCK ini harus berlaku bagi semua pihak, tidak hanya terkhusus untuk para mantan narapidana saja.

    “Untuk semua, kan tinggal berlaku saja ini. Kalau ketentuan apa namanya orang nggak pernah dipidana dalam pemilu segala macam, kan orang sudah tau semua yang pernah dipidana,” tutur Habiburokhman.

    Legislator Gerindra ini pun menilai sebenarnya SKCK bisa menyulitkan bagi sebagian masyarakat, terlebih perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan itu.

    “Saya mau cari kerja misalnya, perlu SKCK, itu benar-benar satu, ongkos ke kepolisiannya, ngantrinya. Apakah ada biaya? Ya, seterusnya ada ya. Tapi tidak tau ya, dicek ya kan. Resmi nggak resmi? Gimana?” singgungnya. 

    Lebih lanjut, dia juga menilai bahwa meski seseorang telah memiliki SKCK, belum tentu juga orang tersebut sebenarnya bersih dari masalah.

    “Tidak ada jaminan orang punya SKCK tidak bermasalah. Kalau orang pernah dihukum, kan akan tau, tinggal dicek di pengadilan. Kalau saya sih sepakat dengan Mr. Pigai,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) berkirim surat kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang berisi usulan agar surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) dihapus karena dinilai berpotensi menghalangi hak asasi warga negara. 

    Direktur Jenderal Instrumen dan Penguatan HAM Kementerian HAM Nicholay Aprilindo saat diskusi di kantornya, Kuningan, Jakarta, mengatakan surat tersebut ditandatangani oleh Menteri HAM Natalius Pigai dan telah dikirim ke Mabes Polri pada Jumat ini. 

    “Alhamdulillah tadi Pak Menteri sudah menandatangani surat usulan kepada Kapolri untuk melakukan pencabutan SKCK dengan kajian yang kami telah lakukan secara akademis maupun secara praktis,” kata Nicholay dilansir dari Antara, Senin (24/3/2025). 

    Menurut Nicholay, sekalipun mantan narapidana mendapatkan SKCK, terdapat keterangan yang menyatakan bahwa mereka pernah dipidana. Oleh sebab itu, sukar perusahaan atau tempat pekerjaan lain mau menerima mantan narapidana. 

    “Beberapa narapidana ini juga mengeluhkan betapa dengan dibebankannya SKCK itu, masa depan mereka sudah tertutup. Bahkan, mereka berpikiran bahwa mereka mendapatkan hukuman seumur hidup karena tidak bisa untuk hidup yang baik, layak, maupun normal karena terbebani oleh stigma sebagai narapidana,” ujarnya.

  • Polri Catat 15 Pemudik Tewas dalam 54 Kecelakaan hingga H-5 Lebaran

    Polri Catat 15 Pemudik Tewas dalam 54 Kecelakaan hingga H-5 Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Polri mencatat 54 kecelakaan telah terjadi pada periode mudik H-5 Lebaran 2025 atau Rabu (26/3/2025).

    Juru bicara Operasi Ketupat Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan dari puluhan kejadian itu telah mengakibatkan 15 orang meninggal dunia.

    “Data kecelakaan lalu lintas pada hari Rabu 26 Maret 2025 sebanyak 54 kejadian dengan rincian orang meninggal dunia 15 orang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025).

    Selain korban meninggal dunia, dia juga mengungkap ada korban dengan luka berat sebanyak dua orang dan luka ringan 64 orang.

    “Luka berat 2 orang dan luka ringan 64 orang. kerugian materiil Rp129.550.000,” imbuhnya.

    Atas kejadian tersebut, Jansen mengimbau kepada masyarakat agar memastikan kondisi kesehatan saat akan melakukan mudik Lebaran 2025.

    Selain kondisi fisik, pemudik juga diminta agar melakukan pengecekan kendaraan agar tetap dalam kondisi prima.

    “Jaga jarak aman dan tetap berkonsentrasi. manfaatkan rest area seefektif mungkin untuk beristirahat, dan pastikan saldo uang elektronik mencukupi,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Polri juga telah mengumumkan angka kecelakaan pada H-6 Lebaran atau pada Selasa (25/3/2025). Dari laporan itu, tercatat telah terjadi 148 kecelakaan yang telah mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, luka berat 19 orang dan luka ringan 201 orang.

  • Kepala BNPB Ungkap Operasi Modifikasi Cuaca Telan Biaya Rp200 Juta untuk Satu Pesawat

    Kepala BNPB Ungkap Operasi Modifikasi Cuaca Telan Biaya Rp200 Juta untuk Satu Pesawat

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto membeberkan biaya rekayasa cuaca melalui operasi modifikasi cuaca (OMC) bisa mencapai Rp200 juta untuk satu unit pesawat atau satu kali sorti berangkat.

    Akan tetapi, untuk jumlah pesawat yang digunakan itu tergantung dari prediksi cuaca yang ada. Dia menyebut, pada Januari hingga Maret ini paling tidak satu hari ada tiga kali sorti karena masuk dalam musim hujan.

    “Kalau satu kali sorti berangkat itu sekitar Rp200 juta lah lengkap semuanya. Nah untuk berapa yang harus digunakan ya tergantung nanti dari prediksi cuacanya,” ungkapnya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

    Suharyanto mengakui bahwa tiga kali sorti memang menelan biaya cukup besar, tetapi kini ada bantuan dari Pemprov Jawa Barat dan Jakarta imbas adanya banjir yang cukup besar beberapa waktu lalu.

    “Sehingga mulai 10 sampai 20 [Maret] kemarin itu ada tiga pesawat, ada tiga dari DKI, dari Jawa Barat, dan dari BNPB. Dan terbukti ya dari 10 sampai 20 kemarin kan prediksi BMKG-nya akan terjadi curah hujan yang ekstrem, tetapi akibat dengan rekayasa cuaca kemarin baik-baik saja,” katanya.

    Dia melanjutkan, pihaknya pun turut memonitor cuaca menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran supaya para pemudik tidak terganggu akibat cuaca yang ada.

    “Kita setiap hari memonitor cuaca dan sampai hari ini yang diwaspadai adalah tanggal 28 [Maret] yaitu terjadi hujan yang cukup lebat di kawasan Puncak Jawa Barat,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, lanjutnya, dirinya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahwa pada hari ini BNPB dan Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan rekayasa cuaca secara bersama-sama.

    “Mudah-mudahan dengan dua kekuatan ini, prediksi BMKG hujan berat itu tidak terjadi di tanggal 28 [Maret],” tegasnya.

  • Triple Job Suryo Utomo: Dirjen Pajak, Komisaris SMI, & Komut BBTN

    Triple Job Suryo Utomo: Dirjen Pajak, Komisaris SMI, & Komut BBTN

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dalam rapat umum pemegang saham atau RUPS yang berlangsung pada Rabu (26/3/2025) kemarin. 

    Suryo adalah birokrat yang sudah lama malang melintang di otoritas pajak. Dia pertama kali menjabat sebagai Dirjen Pajak pada tahun 2019 lalu. Saat itu Suryo menggantikan posisi Robert Pakpahan yang memasuki masa pensiun. 

    Selain menjabat sebagai Dirjen Pajak, Suryo tercatat sebagai Komisaris PT Sarana Multi Infrastruktur atau PT SMI (Persero). Suryo menjabat sebagai Komisaris PT SMI sejak tahun 2019 lalu. Jabatan Suryo seharusnya berakhir pada tahun 2024. Namun pada pertengahan 2024 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menunjuk Suryo sebagai komisaris PT SMI.

    Adapun, jabatan Suryo kembali bertambah pada Rabu kemarin. RUPS BBTN menunjuk Suryo sebagai Komisaris Utama emiten perbankan milik pemerintah tersebut. Suryo menggantikan posisi Chandra M. Hamzah yang sebelumnya mengisi jabatan Komisaris Utama/Independen. 

    Terkait triple job Dirjen Pajak, Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak, Dwi Astuti hanya menjawab bahwa posisi tersebut adalah bagian dari pengabdian Suryo sebagai abdi negara. “Sebagai abdi negara, tentunya harus menerima penugasan apapun dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.”

    Boleh Rangkap Jabatan?

    Dalam catatan Bisnis, sangat jarang posisi Direktur Jenderal alias Dirjen Pajak aktif menjabat komisaris BUMN. Apalagi kalau mengacu kepada UU BUMN yang lama, seorang komisaris dilarang merangkap jabatan lain yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. Klausul itu tertuang dalam Pasal 33 UU BUMN lama.

    Menariknya, dalam UU BUMN yang baru, ketentuan dalam Pasal 33 itu dihapus. Pengaturan mengenai syarat rangkap jabatan komisaris BUMN kemudian diatur dalam Pasal 27B. Dalam pasal itu, hanya diatur bahwa dewan komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai anggota direksi, Dewan Komisaris, atau dewan pengawas di BUMN lain, anak usaha BUMN dan turunannya, serta BUMD.

    Klausul mengenai potensi benturan kepentingan alias conflict of interest tidak lagi diatur dalam beleid UU BUMN yang baru. 

    Selain itu, Pasal 17 UU No.25/2009 tentang Pelayanan Publik, juga secara eksplisit mengatur bahwa pelaksana pelayanan publik dilarang untuk merangkap jabatan sebagai komisaris atau pengurus usaha baik yang berasal dari institusi pemerintah, BUMN, hingga BUMD.

    Pelaksana pelayanan publik jika mengacu kepada UU tersebut adalah pejabat, pegawai dan setiap orang yang bertugas sebagai penyelenggara pelayanan publik. 

    Adapun sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama BBTN, Suryo Utomo tercatat pernah menjabat sebagai komisaris PT SMI, BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan alias Kemenkeu.

    Seperti diketahui, Suryo menggantikan posisi Chandra M. Hamzah yang sebelumnya mengisi jabatan Komisaris Utama/Independen. Saat ini, Suryo juga masih menduduki jabatan sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), posisi yang dia pegang sejak November 2019.

    Profil Suryo Utomo

    Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu, pria kelahiran 26 Maret 1969 itu menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Diponegoro pada 1992. Suryo kemudian melanjutkan pendidikan Master of Business Taxation di University of Southern California, Amerika Serikat dan mendapatkan gelarnya pada 1998.

    Suryo mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai pelaksana di Kementerian Keuangan pada 1993 di Sekretariat Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Pajak. 

    Dia tercatat pernah mengisi beberapa pos di Kementerian Keuangan,  sebagai Kepala Seksi PPN Industri pada 1998, sebagai Kepala Seksi Pajak Penghasilan Badan pada 2002. 

    Kemudian, pada 2006 dia dipromosikan menjadi Kepala Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Tiga. Selanjutnya, pada 2008 menjadi Kepala Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu. 

    Pada 28 Maret 2009, Suryo mengisi pos Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I, dan kemudian pada 2010 menjadi Direktur Peraturan Perpajakan I.

    Kemudian, dia mengisi kursi Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian sejak Maret 2015. Tak lama kemudian, pada Juli 2015  sampai 31 Oktober 2019 Suryo dipercaya menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Kepatuhan Pajak sebelum resmi menjadi Dirjen Pajak pada 1 November 2019.

  • Buka Puasa Bersama Prabowo, Jokowi: Suasana Istana Sudah Berubah

    Buka Puasa Bersama Prabowo, Jokowi: Suasana Istana Sudah Berubah

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengundang Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) untuk berbuka puasa bersama di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, (26/3/2025).

    Sekitar pukul 17.30 WIB, Presiden ke-7 RI tiba di Istana melalui gerbang utama, tampak enam pasukan Paspampres berbaju biru menyambut kedatangan Joko Widodo. 

    Selanjutnya, Prabowo langsung menyambut ketibaan Jokowi di Istana dengan hangat dan saling berjabat tangan, keduanya kemudian menuju Presidential Lounge untuk memulai acara buka puasa bersama. Tampak keduanya saling menyapa dan menikmati momen kebersamaan di tengah bulan Ramadan.

    Saat memasuki Istana Merdeka, Jokowi merasakan adanya perubahan suasana. Hal tersebut diungkap Jokowi saat mengobrol dengan Prabowo di meja makan. Momen buka puasa bersama itu berlansung, Rabu (26/3/2025). 

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menanyakan kabar Jokowi. Jokowi pun menjawab Prabowo dengan menyebut dengan senyuman dan sedikit guyonan.

    “Seger banget,” kata Jokowi menimpali sambil menunjuk Prabowo.

    Keduanya lalu menuju ruang presidential lounge. Di dekat pintu ruangan tersebut, Jokowi sempat menyapa dan bersalaman dengan Mensesneg Prasetyo Hadi dan Seskab Teddy Indra Wijaya.

    Dalam suasana akrab di Presidential Lounge, keduanya duduk bersama dan berbincang, menikmati hidangan berbuka puasa yang telah disiapkan. Selain menikmati hidangan tersebut, acara ini juga mencerminkan pentingnya dialog antarpemimpin dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

    Tak hanya itu, terlihat momen Prabowo dan Jokowi berbincang hangat. Di momen itu, Jokowi mengungkap suasana Istana yang kini berubah.

    “Ganti suasana ya, saya kira waktu saya masuk ke Istana merdeka suasananya langsung kelihatan berubah,” kata Jokowi sambil tertawa.

    Acara berbuka puasa ini memberikan keduanya kesempatan untuk berbincang lebih santai, saling bertukar cerita, dan menikmati kebersamaan di tengah rutinitas keduanya.

    Usai pertemuan, Presiden Prabowo kemudian mengantar langsung Joko Widodo menuju kendaraan untuk selanjutnya meninggalkan Istana Merdeka.

  • Menko PMK dan 3 Pemprov Bentuk Tim Tangani Banjir Jakarta-Bekasi, Diketuai Wamen PU Diana

    Menko PMK dan 3 Pemprov Bentuk Tim Tangani Banjir Jakarta-Bekasi, Diketuai Wamen PU Diana

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) membentuk tim yang bertugas untuk menangani dan mengurangi risiko bencana banjir di Jakarta, Bekasi, Karawang, hingga sekitarnya seperti Cianjur.

    Pembentukan tim ini dilakukan dalam rapat koordinasi tingkat menteri yang dihadiri langsung oleh Menko PMK Pratikno, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Plt. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy, Wamen PU Diana Kusumastuti, Wamenkeu Anggito Abimanyu, Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan. 

    Selain itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung, Gubernur Banten Andra Soni, dan perwakilan Pemprov Jawa Barat juga turut langsung menghadiri rapat tersebut.

    Menko PMK menjelaskan, alasan pembentukan tim ini karena bercermin pada banjir besar yang melanda Jakarta, Bekasi, Karawang, hingga sekitarnya seperti Cianjur beberapa saat waktu lalu.

     “Oleh karena itu kita tadi membahas penanganan yang lebih sinergis, lebih komprehensif dari hulu sampai dengan hilir. Tadi forum menyepakati untuk dibentuk tim,” ujarnya seusai rapat, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

    Pratikno melanjutkan, dari forum itu pun disepakati bahwa ketua timnya adalah Wamen Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti. Anggotanya adalah berbagai eselon I di masing-masing kementerian/lembaga (K/L).

    “Jadi ini tim yang ditangani secara komprehensif karena memang kita korbannya sangat besar, jadi pengorbanan ekonomi sangat besar dan ini tidak bisa dibiarkan terus. Oleh karena itu kami berusaha untuk menangani lebih optimal,” kata dia.

    Sementara itu, Wamen PU menyebut hal terpenting yang akan timnya lakukan adalah menyelesaikan tanggul. Dia menyebut pemerintah daerah pun sepakat akan hal ini.

    “Penyelesaian tanggul yang sampai dengan saat ini untuk DKI Jakarta masih menyisakan 16,5 km dan juga untuk Bekasi masih memerlukan 19,6 km,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.

  • Korlantas Terapkan Rekayasa Lalu Lintas One Way di KM 70 Tol Japek hingga KM 188 Cipali

    Korlantas Terapkan Rekayasa Lalu Lintas One Way di KM 70 Tol Japek hingga KM 188 Cipali

    Bisnis.com, JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah menerapkan rekayasa lalu lintas one way dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 188 Tol Cipali.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan pemberlakuan rekayasa lalu lintas tersebut untuk mengurai kepadatan lalu lintas di ruas tol tersebut.

    “One way local itu sekarang clearance sudah selesai, kurang lebih 10 menit lagi sudah akan kami lepas dari kilometer 70. Jadi one way local itu dari kilometer 70 sampai kilometer 188,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (27/3/2025).

    Dia menambahkan, apabila penerapan one way tersebut masih belum optimal, maka nantinya akan diperpanjang jika memang nantinya diperlukan. 

    “Manakala nanti tarikan arus yang one way local masih kurang, nanti masih akan kita perpanjang. Ingat ya ini one way local,” tambahnya.

    Di samping itu, Korlantas Polri mengumumkan bahwa dengan adanya penerapan one way ini maka kendaraan yang akan menuju arah Jakarta bakal dialihkan ke GT Cikopo-Palimanan.

    Adapun, Agus juga mengemukakan, bahwa pihaknya telah menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow sebelumnya. Penerapan itu dilakukan di tiga titik tol Trans Jawa.

    Adapun, penerapan tiga titik contraflow itu yakni di KM 55 – KM 160, KM 109 – KM 132, dan KM 162 – KM 169 sejak 08.00 WIB.

    “Di KM 55 – KM 160, KM 109 – KM 132, dan KM 162 – KM 169,” pungkas Agus.