Category: Bisnis.com Nasional

  • Ucapkan Selamat Idulfitri, Sekjen PBB Prihatin Umat Muslim yang Terdampak Perang

    Ucapkan Selamat Idulfitri, Sekjen PBB Prihatin Umat Muslim yang Terdampak Perang

    Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengungkapkan keprihatinannya atas jutaan umat muslim yang merayakan Idulfitri di tengah kondisi perang dan pengungsian. 

    Hal tersebut dia ungkapkan dalam pernyataan videonya melalui akun X pada Sabtu (30/3/2025).

    Dalam pernyataan itu, Guterres menyampaikan ucapan selamat Idulfitri dengan berat hati. Dia mengatakan, saat ini ada jutaan Muslim yang sedang atau akan merayakan hari raya tersebut di tengah perang dan pengungsian, bukan dalam suasana kumpul keluarga tradisional.

    “Saya ingin menyampaikan ucapan selamat Idulfitri terbaik saya kepada semua Muslim di seluruh dunia,” kata Guterres dikutip dari Kantor Berita Anadolu. 

    “Namun, saya menyampaikannya dengan berat hati, memikirkan banyak Muslim yang tidak akan dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga mereka karena perang, konflik, atau pengungsian,” tambahnya.

    Pimpinan PBB menekankan nilai-nilai inti festival tersebut, yaitu solidaritas dan kasih sayang. Dia berharap prinsip-prinsip ini dapat menjembatani masyarakat yang terpecah.

    Pesannya disampaikan saat warga Palestina di Gaza, pengungsi Rohingya, dan populasi Muslim lain yang terdampak konflik menghadapi perayaan yang sangat muram di tengah kekerasan dan krisis kemanusiaan yang terus berlangsung.

    Idul Fitri menandai berakhirnya bulan suci Ramadan, puasa dari fajar hingga senja, yang secara tradisional dirayakan dengan salat, pesta, dan sedekah.

    Sementara itu, sejumlah negara di Timur Tengah telah merayakan Idulfitri pada hari ini, Minggu (30/3/2025) yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan.

    Pihak berwenang agama di Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, dan Bahrain mengatakan bahwa bulan sabit baru Syawal (bulan ke-10 dalam kalender Islam) terlihat pada hari Sabtu dan Idul Fitri akan dirayakan pada hari Minggu.

    Selain itu, pihak berwenang di Palestina, Sudan, dan Yaman membuat pengumuman serupa. Mufti Besar Lebanon, Sheikh Abd al-Latif Drian mengatakan bahwa umat Islam Sunni di negara itu juga akan merayakannya pada hari Minggu.

    Selanjutnya, Idulfitri akan dirayakan pada Senin (31/3/2025) di Oman, Mesir, dan Suriah karena bulan baru tidak dapat terlihat. Umat Islam Sunni dan Syiah di Irak juga akan merayakannya pada hari Senin.

  • Prabowo dan Gibran Salat Id Lebaran 2025 di Masjid Istiqlal Besok

    Prabowo dan Gibran Salat Id Lebaran 2025 di Masjid Istiqlal Besok

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan melaksanakan Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Senin (31/3/2025).

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengamini bahwa orang nomor satu di Indonesia itu akan melaksanakan salat id pertamanya sebagai Presiden di Masjid Istiqlal.

    “Presiden Prabowo Subianto direncanakan melaksanakan Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Minggu (30/3/2025).

    Setelah menunaikan Salat Id, kata Yusuf, Presiden Ke-8 RI itu akan menuju Istana Merdeka untuk menggelar acara gelar griya atau open house. 

    Acara ini menjadi momen bagi masyarakat dan pejabat negara untuk bersilaturahmi dengan Presiden di hari yang penuh berkah ini.  

    Masjid Istiqlal sendiri menjadi salah satu lokasi utama bagi umat Muslim di Jakarta untuk melaksanakan Salat Idulfitri. 

    Kehadiran Presiden Prabowo di masjid terbesar di Asia Tenggara ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan antara pemimpin dan rakyatnya dalam suasana Idulfitri yang penuh kebersamaan.  

    Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai tamu-tamu yang akan hadir dalam acara gelar griya di Istana Merdeka. 

    Namun, seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, biasanya acara ini akan dihadiri oleh para pejabat negara, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum yang ingin bersilaturahmi dengan Kepala Negara.  

    Idulfitri tahun ini menjadi momen istimewa bagi Prabowo Subianto sebagai Presiden RI, setelah resmi dilantik beberapa waktu lalu. Kehadirannya dalam Salat Id di Istiqlal dan acara gelar griya di Istana Merdeka menandai awal dari tradisi kepemimpinannya dalam menyambut Hari Raya bersama rakyat. 

    “Selesai melaksanakan Salat Idulfitri, Presiden Prabowo direncanakan menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya,” pungkas Yusuf.

    Pengurus Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mengamini Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka direncanakan akan melaksanakan Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Senin, 31 Maret 2025.

    Dia menyatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan masjid terbesar di Asia Tenggara itu untuk pelaksanaan Salat Id tingkat kenegaraan dan menunggu kepastian kehadiran para pejabat dari Protokol Istana.

    “Rencananya [Prabowo dan Gibran akan salat Ied di Istiqlal]. Kepastian paling nanti malam. Tugas Kami mempersiapkan Istiqlal untuk sholat Ied tingkat kenegaraan. Kepastian kehadiran beliau akan diinfokan oleh Protokol Istana,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (30/3/2025).

    Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mengungkapkan bahwa dirinya berencana melaksanakan salat Id di Jakarta dan bakal dilanjutkan dengan sungkem atau halal bihalal dengan Presiden Prabowo Subianto.

    “(Salat Id) di Jakarta. Yang jelas, nanti lebaran saya harus sungkem ke Pak Presiden dulu, baru pulang kampung,” kata Gibran usai meninjau kegiatan Program Nasional Digital AI di SMA Negeri 66 Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025).

  • Prabowo Undang Semua Mantan Presiden dan Wapres ke Open House Lebaran

    Prabowo Undang Semua Mantan Presiden dan Wapres ke Open House Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto turut mengundang Mantan Presiden dan Wakil Presiden dalam acara gelar griya atau open house Lebaran di Istana Merdeka pada Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengatakan setiap pejabat negara turut diundang oleh pihak Istana Kepresidenan pada acara open house Lebaran 2025.

    “Kami juga mengundang Mantan Presiden dan Wakil Presiden, para tokoh nasional, termasuk Para Ketum Parpol,” ujarnya kepada Bisnis melalui pesan teks, Minggu (30/3/2025). 

    Kendati demikian, belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai tamu-tamu yang akan hadir dalam acara gelar griya di Istana Merdeka. Namun, memang seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, biasanya acara ini akan dihadiri oleh para pejabat negara, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum yang ingin bersilaturahmi dengan Kepala Negara.

    Tidak hanya itu, Yusuf menekankan bahwa acara ini juga dibuka untuk masyarakat umum yang ingin bersilaturahmi dengan Kepala Negara.

    Menurutnya, Acara ini sebagai wadah silaturahmi antara Presiden Prabowo dengan para pejabat negara, para Duta Besar negara sahabat, tokoh nasional dan masyarakat umum.

    “Masyarakat [bisa] langsung datang,” ucapnya.

    Apalagi, acara ini bertujuan sebagai wadah silaturahmi antara Prabowo dan masyarakat. Mengingat ini akan menjadi pergelaran open house perdananya sebagai orang nomor satu di Indonesia.

    “Selain itu, acara ini juga menjadi simbol sosial untuk menghilangkan sekat dan membangun kekeluargaan serta kebersamaan di hari kemenangan yang fitri,” katanya. 

    Yusuf menjelaskan bahwa Gelar griya akan dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, dengan akses masuk bagi masyarakat umum melalui gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat. 

    Sebelum acara ini, Presiden Ke-8 RI itu, kata Yusuf, dijadwalkan melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta. 

  • Sebagian Warga di Jember-Bondowoso Rayakan Lebaran Hari Ini

    Sebagian Warga di Jember-Bondowoso Rayakan Lebaran Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebagian masyarakat yang berada di sekitar Pondok Pesantren Mahfilud Dluror dan Ponpes Salafiyah Syafi’iyah di Desa Suger Kidul, Kabupaten Jember, Jawa Timur merayakan Lebaran lebih awal dari penetapan pemerintah yakni pada hari ini, Minggu (30/3/2025).

    Ratusan orang dari jamaah dua pondok pesantren itu terlihat memadati masjid yang berada di dalam pesantren untuk melaksanakan salat Id dengan mendapatkan pengamanan dari aparat Kepolisian sektor (Polsek) Jelbuk karena lokasinya berada di perbatasan dengan lalu lintas yang cukup padat.

    “Kami memang puasa lebih awal yakni pada 28 Februari 2025 berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak tahun 1826 dengan sistem khumasi, sehingga genap kami berpuasa 30 hari,” kata Pengurus Ponpes Salafiyah Syafi’iyah, Irwanto di Desa Suger Kidul.

    Dia mengatakan pihaknya melakukan penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah dengan metode hisab dan rukyat. Namun, metodenya berbeda dengan cara yang dilakukan pemerintah dan Muhammadiyah karena hal tersebut sudah dilakukan turun temurun ratusan tahun lalu.

    “Hampir setiap tahun memang penetapan awal puasa dan 1 Syawal berbeda dengan pemerintah atau lebih awal, namun kami tetap menghormati warga yang masih menjalankan puasa hari ini, sehingga merayakan Lebaran secara sederhana,” tuturnya.

    Selama ini tidak ada paksaan kepada warga sekitar pondok pesantren untuk mengikuti hasil ijtihad di ponpes tersebut karena masyarakat bebas memilih dalam merayakan Lebaran 2025. Namun, sebagian jamaah yang mengikuti salat id tersebut berasal dari Kabupaten Jember dan Bondowoso.

    Sementara Kapolsek Jelbuk AKP Brisan Imanulla mengatakan pihaknya bersama tiga pilar melakukan pengamanan di sekitar lokasi masjid yang digunakan shalat Id agar ibadah yang dilakukan ratusan warga berjalan dengan khusyuk. 

    “Alhamdulillah pelaksanaan shalat Id berjalan lancar dan kami juga dibantu oleh petugas keamanan ponpes, sehingga situasi berjalan kondusif dan kami juga mengatur arus lalu lintas karena lokasi pesantren berada di perbatasan dua kabupaten yang cukup padat kendaraan melintas,” katanya. 

    Masyarakat di Desa Suger Kidul tersebut sudah terbiasa dengan perbedaan dalam mengawali puasa Ramadhan dan penetapan Hari Raya Idul Fitri yang dianggap sebagai anugerah dan tidak menjadi penghalang untuk mewujudkan kerukunan bersama.

  • Prabowo Gelar Open House Lebaran di Istana, Terbuka untuk Masyarakat Umum

    Prabowo Gelar Open House Lebaran di Istana, Terbuka untuk Masyarakat Umum

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto akan menggelar acara gelar griya atau open house di Istana Merdeka pada Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada Senin (31/3/2025).

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengatakan bahwa acara open house ini dibuka untuk masyarakat umum yang ingin bersilaturahmi dengan Kepala Negara.

    “Acara ini sebagai wadah silaturahmi antara Presiden Prabowo dengan para pejabat negara, para Duta Besar negara sahabat, tokoh nasional dan masyarakat umum,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Minggu (30/3/2025).

    Apalagi, acara ini bertujuan sebagai wadah silaturahmi antara Prabowo dan masyarakat. Mengingat ini akan menjadi pergelaran open house perdananya sebagai orang nomor satu di Indonesia. 

    “Selain itu, acara ini juga menjadi simbol sosial untuk menghilangkan sekat dan membangun kekeluargaan serta kebersamaan di hari kemenangan yang fitri,” katanya. 

    Yusuf menjelaskan bahwa Gelar griya akan dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, dengan akses masuk bagi masyarakat umum melalui gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat. 

    Sebelum acara ini, Presiden Ke-8 RI itu, kata Yusuf, dijadwalkan melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta.

    Acara open house di Istana Merdeka menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, mengingat kesempatan ini memberikan ruang bagi warga untuk bertemu langsung dengan Presiden dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan.

  • Beda Dengan Indonesia, Arab Saudi, UEA Cs. Rayakan Idulfitri Hari Ini

    Beda Dengan Indonesia, Arab Saudi, UEA Cs. Rayakan Idulfitri Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah negara di Timur Tengah telah merayakan Idulfitri pada hari ini, Minggu (30/3/2025) yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan. Sementara itu, beberapa negara lain akan mulai merayakannya keesokan harinya.

    Melansir Kantor Berita Anadolu, pihak berwenang agama di Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, dan Bahrain mengatakan bahwa bulan sabit baru Syawal (bulan ke-10 dalam kalender Islam) terlihat pada hari Sabtu dan Idul Fitri akan dirayakan pada hari Minggu.

    Selain itu, pihak berwenang di Palestina, Sudan, dan Yaman membuat pengumuman serupa. Mufti Besar Lebanon, Sheikh Abd al-Latif Drian mengatakan bahwa umat Islam Sunni di negara itu juga akan merayakannya pada hari Minggu.

    Selanjutnya, Idulfitri akan dirayakan pada Senin (31/3/2025) di Oman, Mesir, dan Suriah karena bulan baru tidak dapat terlihat. Umat Islam Sunni dan Syiah di Irak juga akan merayakannya pada hari Senin.

    Idul Fitri, hari raya berbuka puasa di akhir bulan suci Ramadan, merupakan hari raya pertama dari dua hari raya utama dalam Islam, hari raya lainnya adalah Idul Adha.

    Adapun, Indonesia juga akan merayakan Idulfitri pada Senin besok. Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran Idulfitri pada 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. 

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwa dari hasil sidang isbat yang dilakukan tertutup bahwa hilal belum terlihat. 

    “Maka disepakati bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin 31 Maret 2025,” kata Nasaruddin.

    Menag Nasaruddin mengatakan bahwa hal itu ditetapkan berdasarkan hisab, posisi hilal di berbagai lokasi di Indonesia yang telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). 

    Hilal dikatakan terlihat (Imkanur Rukyat) apabila tinggi hilal mencapai 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, sesuai dengan kriteria MABIMS. Namun demikian, dalam sidang isbat kali ini masih berada di bawah ketentuan tersebut. 

    Adapun, Kemenag melakukan rukyatul hilal penentu 1 Syawal 1446 di 33 titik lokasi di seluruh Indonesia. Setiap provinsi memiliki satu titik pemantauan, kecuali Provinsi Bali yang tidak menyelenggarakan rukyat karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.

  • Besok Prabowo Salat Id di Istiqlal dan Gelar Open House Lebaran 2025

    Besok Prabowo Salat Id di Istiqlal dan Gelar Open House Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto akan melaksanakan Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada Senin (31/3/2025) di Masjid Istiqlal, Jakarta.

    Setelah melaksanakan salat Id, Prabowo langsung dijadwalkan menggelar acara gelar griya atau open house di Istana Merdeka, Jakarta.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengatakan acara open house oleh Presiden Prabowo juga akan mengundang masyarakat umum.

    “Selesai melaksanakan Salat Idulfitri, Presiden Prabowo direncanakan menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (30/3/2025).

    Yusuf mengatakan acara open house merupakan wadah silaturahmi antara Presiden dengan para pejabat Negara, para duta besar negara sahabat, tokoh nasional dan masyarakat umum.

    Acara open house di Istana akan dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai. Adapun akses masuk masyarakat umum melalui gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jakarta Pusat.

    “Acara ini juga menjadi simbol sosial untuk menghilangkan sekat dan membangun kekeluargaan serta kebersamaan di hari kemenangan yang fitri,” kata Yusuf.

    Yusuf menambahkan seluruh kegiatan tersebut bersifat terbuka atau dapat diliput oleh media khusus Istana Kepresidenan.

    Adapun, Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    “Tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 Masehi,” kata Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Sidang Isbat 1 Syawal 1446 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Sabtu.

    Menag menjelaskan keputusan tersebut diambil setelah adanya hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag RI, yang menyebutkan bahwa tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

  • Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 H Serentak dengan Muhammadiyah 31 Maret 2025

    Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 H Serentak dengan Muhammadiyah 31 Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menetapkan Idulfitri atau 1 Syawal 1446H/2025 M jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar, di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta, Sabtu (29/3/2025).

    “Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H, dikutip Sabtu (29/3/2025).

    Menurut Menag, umat Islam di Indonesia patut bersyukur karena dapat merayakan Ramadan dan Syawal berbarengan dengan Muhammadiyah.

    “Mudah-mudahan keputusan ini merupakan sarana untuk umat Islam di Indonesia agar tetap menjaga toleransi dan kebersamaan, baik dalam menjalankan ibadah maupun dalam bermasyarakat di dalam naungan tanah air yang sama,” pungkasnya.

    Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam, perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.

    Adapun diketahui, Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret 2025. Hal ini sesuai Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah. Maklumat ini dibacakan Sekretaris PP Muhammadiyah M Sayuti dalam konferensi pers pada Rabu (12/2/2025).

    Berdasarkan hasil hisab dalam maklumat tersebut, ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 17:59:51 WIB. Pada hari yang sama, posisi bulan saat Matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia masih berada di bawah ufuk.

    “Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = -01° 59¢ 04² (hilal belum wujud). Pada saat Matahari terbenam, Sabtu, 29 Maret 2025 M, di seluruh wilayah Indonesia Bulan berada di bawah ufuk (hilal belum wujud),” bunyi penetapan Syawal 1446 H poin ke-2 dan 3.

    Ramadan disempurnakan (istikmal) 30 hari, dengan diputuskan 1 Syawal 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025.

    “Di wilayah Indonesia tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing, 31 Maret 2025 M,” bunyi maklumat tersebut.

  • Momen Khusyuk Warga Muslim di Bali Salat Tarawih Terakhir saat Nyepi

    Momen Khusyuk Warga Muslim di Bali Salat Tarawih Terakhir saat Nyepi

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah umat Muslim di Bali, khususnya yang berada di Desa Adat Tuban, menjalankan salat tarawih terakhir pada Ramadan 2025 di tengah suasana Hari Suci Nyepi.

    Ketua Takmir Masjid Agung Asasuttaqwa H Shidiq di Kabupaten Badung mengatakan meskipun dalam suasana Nyepi, yaitu penerangan seadanya dan tanpa pengeras suara, tarawih tetap berlangsung khusyuk.

    Situasi tarawih bersamaan dengan Hari Suci Nyepi ini juga terjadi tahun sebelumnya, sehingga bukan hal yang memberatkan dan tetap bisa diikuti, terutama oleh jamaah yang tinggal tak jauh dari masjid yang terletak di dekat Bandara I Gusti Ngurah Rai itu.

    “Tahun lalu juga sama seperti ini, kemarin awal puasa Nyepi-nya, itu kami batasi juga jamaah yang boleh (tarawih) hanya yang rumahnya dekat, lalu pengurus,” kata Haji Shidiq dilansir dari Antara, Sabtu (29/3/2025). 

    Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, dan pada tarawih terakhir ini sebanyak 10 orang hadir di Masjid Agung Asasuttaqwa. 

    “20 tahun lalu rasanya sempat seperti ini juga, kami tidak masalah, kami sudah biasa, kebetulan saya juga pecalang Muslim, kalau lagi situasi seperti ini yang tidak boleh dilakukan ya menyalakan lampu sampai keluar, menggunakan pengeras suara, dan jamaah juga hanya yang terdekat dari masjid dan berjalan kaki,” ujarnya.

    Pengurus mengatakan pada hari-hari biasa masjid selalu ramai di waktu tarawih, dimana mereka dapat menampung 500-1.000 orang, apalagi area masjid di jalan utama menuju bandara dan dekat pintu Tol Bali Mandara.

    Namun, hari ini selain karena Hari Suci Nyepi, juga sebagian besar masyarakat sudah melakukan perjalanan mudik, sehingga tak banyak yang hadir.

    Hal lain yang berbeda, pada tarawih terakhir ini pengurus masjid meniadakan kuliah tujuh menit (kultum), sehingga shalat hanya berlangsung kurang dari 1 jam.

    Sekretaris Desa Adat Tuban I Gede Agus Suyasa menambahkan untuk menjaga prosesi shalat tarawih bagi umat Muslim disiagakan enam pecalang di pos area masjid.

    Desa adat memastikan tidak ada larangan bagi pelaksanaan shalat, namun demi menjaga kondusivitas Nyepi, dianjurkan agar hanya warga dengan jarak 300 meter yang melaksanakan di masjid dengan berjalan kaki.

    “Kami tidak akan pernah melarang masyarakat untuk melakukan tarawih di masjid, dengan catatan tidak melakukan perjalanan melebihi 300 meter dari rumah, pecalang tetap kami tempatkan, karena menghindari penumpukan masyarakat,” ujar Gede Agus.

  • Hasil Sidang Isbat 1 Syawal: NU-Muhammadiyah Lebaran Bareng Senin 31 Maret

    Hasil Sidang Isbat 1 Syawal: NU-Muhammadiyah Lebaran Bareng Senin 31 Maret

    Bisnis.com, JAKARTA— Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dipastikan akan merayakan Idulfitri 1446 Hijriah secara bersamaan pada Senin, 31 Maret 2025. Kepastian tersebut diumumkan pemerintah melalui sidang isbat yang digelar Kementerian Agama pada Sabtu (29/3/2025) malam.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, kesepakatan ini tercapai setelah seluruh peserta sidang, termasuk perwakilan NU, Muhammadiyah, dan organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya, menerima hasil perhitungan dan pemantauan hilal yang menunjukkan belum terpenuhinya kriteria visibilitas hilal pada Sabtu sore.

    “Tadi sebelum magrib, Muhammadiyah, NU, dan ormas-ormas sepakat semuanya. Karena kan masih di bahwa standar jadi tidak mungkin ada yang bisa melihat bulan, walaupun mungkin mohon maaf ada yang melihat, kalau ada yang mengaku, tapi di bawah 3 derajat itu bisa dikatakan mustahil. Alat secanggih apa pun tidak bisa menyaksikan hilal di bawah tiga derajat, dan memang itu kesepakatan 3 derajat,” kata kata Nasaruddin dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 H yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), pada Sabtu (29/3/2025).

    Kementerian Agama menggunakan kriteria imkanur rukyat (visibilitas hilal) yang telah disepakati bersama, yakni tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Karena hilal belum memenuhi kriteria tersebut, maka Ramadan digenapkan menjadi 30 hari dan Idulfitri jatuh pada Senin (31/3/2025).

    Nasaruddin juga mengapresiasi semangat persatuan dari seluruh pihak yang hadir dan mengajak umat Islam di Indonesia untuk menjaga kebersamaan, meskipun ada yang berbeda mazhab atau metode penetapan.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat kita untuk mengedepankan kebersamaan. Kebersamaan itu indah. Kami juga mengimbau, mari mengedepankan kebersamaan. Maupun nanti ada yang punya mazhab tersendiri, mari kita tetap memelihara kebersamaan, sekali lagi,” ujarnya.

    Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran Idulfitri pada 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Nasaruddin mengatakan bahwa dari hasil sidang isbat yang dilakukan tertutup tersebut, hilal belum terlihat.

    “Maka disepakati bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin 31 Maret 2025,” kata Nasaruddin dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 H yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), pada Sabtu (29/3/2025).

    Nasaruddin mengatakan bahwa hal itu ditetapkan berdasarkan hisab, posisi hilal di berbagai lokasi di Indonesia yang telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Hilal dikatakan terlihat (imkanur rukyat) apabila tinggi hilal mencapai 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, sesuai dengan kriteria MABIMS. Namun demikian, dalam sidang isbat kali ini masih berada di bawah ketentuan tersebut.

    Adapun, Kemenag melakukan rukyatul hilal penentu 1 Syawal 1446 di 33 titik lokasi di seluruh Indonesia. Setiap provinsi memiliki satu titik pemantauan, kecuali Provinsi Bali yang tidak menyelenggarakan rukyat karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.

    Sebelumnya, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelum sidang isbat, Kemenag juga menggelar Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H mulai pukul 16.30 WIB hingga menjelang waktu magrib.