Category: Bisnis.com Nasional

  • Pengurusan Visa Haji 2025 Hampir Rampung, Kemenag Sebut 99% Sudah Terbit

    Pengurusan Visa Haji 2025 Hampir Rampung, Kemenag Sebut 99% Sudah Terbit

    Bisnis.com, MAKKAH — Pengurusan visa haji jemaah reguler Indonesia hampir rampung. Kementerian Agama RI mencatat sebanyak 203.279 visa jemaah reguler telah terbit. 

    Direktur Layanan Haji Dalam Negeri pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Muhammad Zain mengatakan masih ada 41 visa haji lainnya sedang dalam proses pemvisaan.  Artinya, sampai dengan H-3 penutupan pemberangkatan jemaah dari Tanah Air, penerbitan visa haji telah mencapai 99,98%. 

    “Hingga saat ini, ada 203.279 visa yang terbit dan 41 lainnya dalam proses pemvisaan. Sehingga total 203.320 visa,” sebut Muhammad Zain saat konferensi pers di Makkah, Rabu (28/5/2025).

    Tahun ini, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. 

    Sementara itu, total visa haji yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi untuk jemaah Indonesia sejumlah 204.770. Angka itu juga mencakup 1.450 visa reguler jemaah yang batal berangkat karena berbagai sebab. 

    “Visa yang kami proses memang jika ditotal jumlahnya sudah melebihi kuota jemaah haji reguler. Ini karena dalam proses nya ada jemaah yang sudah tervisa namun tidak jadi berangkat karena berbagai sebab. Sehingga kami harus memproses visa penggantinya sesuai dengan ketentuan berlaku,” katanya.  

    Upaya ini dilakukan, sebagai upaya Kementerian Agama untuk memaksimalkan serapan kuota haji tahun ini dan memperpendek masa tunggu jemaah.

    Proses keberangkatan jemaah haji reguler akan berlangsung hingga 31 Mei 2025. Muhammad Zain berharap tidak ada lagi jemaah haji Indonesia yang sudah terbit visanya lalu membatalkan keberangkatan. Sebab, proses pemvisaan sudah ditutup sehingga tidak bisa lagi diproses penggantinya.

    “Semoga tidak ada lagi yang membatalkan keberangkatan sampai akhir masa pemberangkatan jemaah haji reguler pada 31 Mei 2025. Kita berharap kuota haji tahun ini terserap maksimal,” kata Zain.

  • Poin Kerja Sama Strategis yang Dibahas Prabowo dan Macron Saat Bertemu di Istana

    Poin Kerja Sama Strategis yang Dibahas Prabowo dan Macron Saat Bertemu di Istana

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan hasil pertemuan empat mata dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berlangsung di Istana Merdeka, Rabu (28/5/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas secara mendalam isu-isu geopolitik, geoekonomi, serta arah hubungan bilateral Indonesia dan Prancis ke depan.

    “Kami membahas secara intensif kondisi internasional, kondisi geopolitik dan geoekonomi, serta meninjau hubungan Indonesia dan Prancis yang penuh dengan persahabatan, saling menghormati, dan saling mendukung,” ujar Prabowo di ruang kredensial. 

    Di bidang pertahanan, Prabowo menekankan bahwa Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam upaya modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Kerja sama ini mencakup joint production, alih teknologi, serta penguatan industri pertahanan nasional.

    “Kami mencatat hasil positif dari Indonesia-France Defence Dialogue ke-11 bulan lalu di Jakarta dan partisipasi Indonesia dalam latihan Angkatan Laut La Perouse sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga stabilitas kawasan,” tambahnya.

    Prabowo juga mengundang Presiden Macron untuk meninjau langsung kegiatan pendidikan dan latihan di Akademi Militer Magelang, sebagai bagian dari penguatan kerja sama pertahanan yang mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.

    Dalam bidang ekonomi, kedua negara sepakat untuk mendorong hubungan dagang dan investasi yang lebih seimbang. Prabowo menyampaikan harapan agar Prancis dapat mendukung percepatan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

    “Kami juga berterima kasih karena Presiden Macron menyatakan dukungan terhadap keanggotaan Indonesia di OECD,” ujarnya.

    Kerja sama juga diperkuat di berbagai sektor strategis lainnya, seperti transisi energi, ketahanan pangan, dan program makan bergizi gratis. Di bidang maritim, Indonesia akan mengirim utusan khusus dalam United Nations Ocean Conference ketiga yang akan diselenggarakan di Prancis bulan depan.

    Presiden Prabowo juga menyoroti kolaborasi di bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif, serta partisipasi aktif Prancis dalam pengembangan transportasi antar-kota dan transportasi kota di Indonesia.

    Di bidang pendidikan, Indonesia mendorong peningkatan kerja sama khususnya dalam sains, teknologi, teknik (engineering), dan kedokteran. Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia telah mengajukan permintaan kepada pemerintah Prancis untuk meningkatkan jumlah pelajar Indonesia yang dapat menempuh pendidikan tinggi di negara tersebut.

    “Hubungan Indonesia dan Prancis terus menguat di berbagai sektor, dan kami sepakat untuk membawa kemitraan strategis ini ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” pungkas Prabowo.

  • Deretan Kesepakatan Kerja Sama Strategis yang Diteken Prabowo dan Macron

    Deretan Kesepakatan Kerja Sama Strategis yang Diteken Prabowo dan Macron

    Bisnis.com, JAKARTA —Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi menyepakati 17 bentuk kerja sama strategis yang mencakup berbagai sektor, mulai dari pertahanan hingga energi terbarukan.

    Empat deklarasi bersama menjadi fondasi utama hubungan jangka panjang Indonesia-Prancis, termasuk “Joint Vision 2050” untuk pengembangan kemitraan strategis, strategi kebudayaan bilateral, komitmen terhadap solusi dua negara untuk Palestina, dan pernyataan bersama kedua kepala negara.

    Selain deklarasi, terdapat 11 kesepakatan kerja sama (deliverables signing) yang ditandatangani di hadapan Presiden. Sepuluh di antaranya adalah kesepakatan antar-pemerintah (G-to-G). Pertama, kesepakatan Kerja Sama di bidang Peningkatan Kapasitas Diplomatik yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan French Minister Delegate for Francophonie and International Partnership Thani Mohamed Soilihi.

    Kedua, kesepakatan Kerja Sama di bidang Pertukaran dan Pelindungan Bersama atas Informasi Rahasia dan Dilindungi dalam bidang Pertahanan (MPCIA) yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan French Minister of Armed Forces Sébastien Lecornu. Ketiga, pernyataan Kehendak Kerja Sama Pertahanan Strategis yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan French Minister of Armed Forces Sébastien Lecornu.

    Keempat, kesepakatan Kerja Sama di bidang Pertanian yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan French Minister of the Economy, Finance and Industrial and Digital Sovereignty Éric Roger Pierre Lombard. Kelima, kesepakatan Kerja Sama di Mineral Kritis dan Metal yang ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan French Minister of the Economy, Finance and Industrial and Digital Sovereignty Éric Roger Pierre Lombard.

    Keenam, kesepakatan Kerja Sama di Bidang Kehutanan Berkelanjutan yang ditandatangani oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan French Minister of the Economy, Finance and Industrial and Digital Sovereignty Éric Roger Pierre Lombard. Ketujuh, Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Ekonomi Kreatif yang ditandatangani oleh

    Selain antara Prabowo dan Macron, 4 penandatanganan kerja sama  dilakukan antara Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya dan French Minister of Culture Rachida Dati. Keempat kesepakatan itu antara lain: 

    Kedelapan, kesepakatan Kerja Sama di Bidang Kebudayaan yang ditandatangani oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan French Minister of Culture Rachida Dati. Kesembilan, kesepakatan Kerja Sama di Bidang Pengelolaan Risiko Bencana yang ditandatangani oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan French Minister Delegate for Francophonie and International Partnership Thani Mohamed Soilihi.

    Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Transportasi yang ditandatangani oleh:

    Signatories: Minister for Transportation (ID)

    Minister Delegate for Francophonie and International Partnership (FR)

    Kesepakatan P-to-P (1 deliverable)

    11. Kesepakatan Kerja Sama di Bidang Pengembangan Ekosistem Olahraga Kuda yang ditandatangani oleh Pengurus Pusat Persatuan Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), The French Horse and Riding Institute (IFCE), French Equestrian Federation (FFE), France Galop The Association for Training and Social Action of Racing Stables (AFASEC) dan Filiere Cheval

    Selain itu, kerja sama diperluas pada 5 bidang. Kerja sama itu bersifat G2B dan B2B.

    1. Kesepakatan kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN dan Danone untuk mendukung upaya peningkatan gizi nasional untuk membangun generasi yang sehat dan maju.

    2. Kesepakatan kerja sama antara Danantara, Indonesia Investment Authority (INA) dan Eramet terkait kerja sama mineral kritis untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dan hilirisasi nikel.

    3. Investasi Bersama antara PT. RGE Indonesia dan TotalEnergies: terkait pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya dan penyimpanan energi baterai guna mendukung transisi energi.

    4. Investasi antar PT Citra Bonang dan Lesaffre terkait perluasan fasilitas produksi ragi guna memperkuat rantai pasok dalam rangka mendukung prioritas ketahanan pangan.

    5. Kesepakatan kerja sama antara PT SMI, PT PLN, dan HDF mengenai pengembangan proyek hidrogen hijau di Indonesia Timur untuk mendorong energi bersih termasuk melalui dukungan pembiayaan di sektor ketenagalistrikan.

    Satu kesepakatan lainnya merupakan kerja sama antar masyarakat (P-to-P), yakni pengembangan ekosistem olahraga kuda yang melibatkan asosiasi dari kedua negara, seperti PORDASI dari Indonesia dan sejumlah institusi berkuda terkemuka dari Prancis.

    Terakhir, diumumkan pula satu kerja sama antar bank sentral, yaitu antara Bank Indonesia dan Banque de France, sebagai bagian dari penguatan kerja sama keuangan kedua negara.

    Langkah ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dan Prancis dalam memperdalam hubungan bilateral dan menghadapi tantangan global bersama melalui kemitraan yang inklusif dan berorientasi masa depan.

  • Diundang Macron Hadir di Hari Bastille, Prabowo: Dulu Saya Nonton dari Pinggir Jalan

    Diundang Macron Hadir di Hari Bastille, Prabowo: Dulu Saya Nonton dari Pinggir Jalan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menerima undangan dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk menghadiri Hari Bastille.

    Dia menyampaikan apresiasi atas hubungan erat antara Indonesia dan Prancis yang kini berada pada tingkat yang sangat baik.

    Hal ini disampaikan dalam pernyataan resmi saat menerima kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya menerima undangan khusus sebagai tamu kehormatan dalam peringatan Hari Bastille pada 14 Juli mendatang di Paris—sebuah hari bersejarah yang menandai lahirnya Republik Prancis modern.

    “Saya terima kasih atas undangan tersebut. Dulu kalau saya di Paris, saya hanya menonton dari pinggir jalan. Sekarang saya bisa berdiri di podium bersama Presiden Macron,” ujarnya dalam forum itu

    Tak hanya itu, Presiden Macron juga mengundang kontingen Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk ambil bagian dalam defile militer Hari Bastille.

    Mendapat apresiasi itu, Prabowo pun langsung menginstruksikan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin untuk mempersiapkan yang terbaik.

    “Saya sampaikan kepada Menteri Pertahanan, siapkan yang terbaik,” tegasnya.

    Di sisi lain, Prabowo juga menyatakan keinginannya untuk mengundang Presiden Macron ke kediamannya di Hambalang, meskipun keterbatasan waktu selama kunjungan ini menjadi kendala.

    “Saya sebetulnya mau undang Presiden Macron ke tempat saya di Hambalang, tapi kita lihat waktunya mungkin gak cukup. Ini alasan nanti untuk undang beliau kembali lagi kesini,” pungkas Prabowo.

  • Bertemu Macron, Prabowo: Penting Stabilikan Geopolitik dan Geoekonomi

    Bertemu Macron, Prabowo: Penting Stabilikan Geopolitik dan Geoekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyambut hangat kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta hari ini, Rabu (28/5/2025).

    Dalam sambutannya, Prabowo menekankan pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis yang telah terjalin selama 75 tahun, serta penguatan kemitraan strategis yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.

    “Yang saya hormati Presiden Emmanuel Macron, Presiden Republik Prancis, beserta delegasi yang saya hormati. Pertama-tama, selamat datang di Indonesia. Terima kasih atas kehormatan besar yang diberikan kepada kami dengan kunjungan yang mulia ini,” ujar Prabowo dalam sambutan resminya saat pertemuan bilateral.

    Kepala negara menyoroti bahwa hubungan kedua negara dilandasi oleh prinsip-prinsip bersama seperti penghormatan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, hak asasi manusia, dan demokrasi.

    Prabowo juga menyampaikan bahwa meskipun kerja sama telah terjalin erat, masih banyak potensi yang dapat dikembangkan di masa mendatang.

    “Saya menyambut baik pertemuan hari ini karena keadaan geopolitik internasoonal dengan geo ekonomi penuh ketidak pastian,” katanya.

    Mengakhiri sambutannya, Prabowo menyampaikan apresiasi atas kunjungan Presiden Macron dan memberi kesempatan kepada pemimpin Prancis tersebut untuk menyampaikan pandangannya.

    “Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geoekonomi,” pungkas Prabowo.

  • Prabowo Sebut Macron Presiden Eropa Pertama yang ke RI Sejak 20 Oktober 2024

    Prabowo Sebut Macron Presiden Eropa Pertama yang ke RI Sejak 20 Oktober 2024

    Bisnis,com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto, menerima kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta hari ini, Rabu (28/5/2025).

    Prabowo menilai kunjungan ini memiliki makna simbolis dan strategis yang kuat, sekaligus menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis.

    “Presiden Macron adalah kepala negara pertama dari Uni Eropa yang berkunjung secara resmi ke Indonesia sejak saya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Ini membuktikan kedekatan dan persahabatan kita yang kuat antara dua negara kita,” ujar Prabowo dalam konferensi pers bersama.

    Kepala negara mengaku bahwa selain memperingati sejarah panjang hubungan bilateral, pertemuan tersebut juga menghasilkan sejumlah kesepakatan penting untuk masa depan.

    Salah satunya adalah adopsi Deklarasi Visi Bersama Indonesia–Prancis 2050, yang menjadi tonggak komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama menuju peringatan 100 tahun hubungan diplomatik pada 2050.

    “Kami sepakat untuk melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis pada 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan kerja sama kita di bidang strategis,” kata Prabowo.

    Dalam semangat mempererat hubungan antarmasyarakat, kedua negara juga meluncurkan Deklarasi Strategis di Bidang Kebudayaan Indonesia–Prancis. Deklarasi ini akan menjadi pedoman kerja sama di sektor kebudayaan dan ekonomi kreatif, yang dinilai memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi dan sosial kedua negara.

    “Sebagai negara yang sama-sama memiliki tradisi budaya yang kuat, kami juga meluncurkan deklarasi strategis di bidang kebudayaan Indonesia–Prancis sebagai pedoman bagi kerja sama di berbagai bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif,” pungkas Prabowo.

  • Respons Istana Soal MK Putuskan Negara Harus Gratiskan SD-SMP Negeri dan Swasta

    Respons Istana Soal MK Putuskan Negara Harus Gratiskan SD-SMP Negeri dan Swasta

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian permohonan uji materil Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

    Perlu diketahui, dalam amar putusan Nomor 3/PUU-XXII/2024 MI mengabulkan sebagian permohonan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) bersama tiga pemohon lainnya dan menyatakan bahwa negara wajib membiayai pendidikan dasar di sekolah atau madrasah negeri maupun swasta.

    Merespons hal tersebut, Hasan mengaku pihaknya masih belum membaca dan mendapatkan salinan putusannya, sehingga menurutnya lebih baik ditanyakan langsung kepada Kementerian Pendidikan dan Dasar Menengah (Kemendikdasmen).

    “Coba tanya dulu sama Kementerian Pendidikan dulu ya, kita juga belum baca, kita juga belum dapat salinannya,” ungkapnya kepada wartawan di Movenpick Hotel, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Hasan melanjutkan, dirinya saja baru mendapatkan informasi tersebut sebatas dari berita. Namun, dia memastikan akan meminta petunjuk dari Presiden Prabowo terkait putusan MK itu.

    “Saya baru dengar saja kemarin dari berita. Kita juga belum baca putusannya. Nanti kita tentu minta petunjuk dan arahan dari Presiden juga,” tuturnya.

    Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan siap membahas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) apabila sudah mendapatkan berkas salinan lengkap terkait putusan tersebut.

    “Kami baru akan membahas kalau sudah mendapatkan berkas salinan putusan lengkap,” katanya sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (28/5/2025).

    Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa negara, dalam hal ini pemerintah pusat dan daerah harus menggratiskan pendidikan dasar yang diselenggarakan pada satuan pendidikan SD, SMP, dan madrasah atau sederajat, baik di sekolah negeri maupun swasta.

    “Mengabulkan permohonan para pemohon untuk sebagian,” kata Ketua MK Suhartoyo membacakan amar Putusan Nomor 3/PUU-XXII/2024 di MK RI, Jakarta, Selasa.

    MK menyatakan frasa “wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya” dalam Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) telah menimbulkan multitafsir dan perlakuan diskriminatif sehingga bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945.

    Dijelaskan Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih bahwa frasa “wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya” yang penerapannya hanya berlaku bagi sekolah negeri dapat menimbulkan kesenjangan akses pendidikan dasar bagi siswa yang bersekolah di sekolah swasta.

    Dalam kondisi demikian, menurut MK, negara tetap memiliki kewajiban konstitusional untuk memastikan tidak ada peserta didik yang terhambat memperoleh pendidikan dasar hanya karena faktor ekonomi dan keterbatasan sarana pendidikan dasar.

  • Macron Puji Prabowo, Tegaskan Komitmen Perkuat Kemitraan Strategis

    Macron Puji Prabowo, Tegaskan Komitmen Perkuat Kemitraan Strategis

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku senang atas sambutan hangat dari pemerintah Indonesia disambut saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Rabu (28/5/2025).

    Membuka pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto, Macron menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas sambutannya dalam pertemanan ini untuk bisa berdiskusi bersama dalam kunjungan negara ini. Dan ini merupakan satu peluang luar biasa untuk memberi marka baru dalam kemitraan strategis yang baru saja diingatkan oleh Bapak Presiden dengan adanya sejumlah keyakinan dengan kerja sama di bidang ekonomi, teknologi, dan keamanan,” ucap Macron.

    Dia menggarisbawahi panjangnya sejarah hubungan kedua negara sudah cukup lama atau mencapai 75 tahun dengan berkembang luar biasa 10 tahun terakhir ini.

    Meski sempat terganggu oleh kendala teknis mikrofon, Macron melanjutkan dengan menyoroti pentingnya keterlibatan Prancis di kawasan.

    “Sudah 8 tahun Prancis memiliki strategi Indo-Pasifik yang merupakan jalan tengah dalam kawasan ini, dengan adanya sejumlah besar dari anggota tentara kami, dan adanya operasi bersama. Dan bulan-bulan terakhir ini terdapat kemajuan luar biasa dengan pelatihan bersama, dengan adanya juga career strike group dan kedekatan antara kita,” ungkapnya.

    Macron menekankan bahwa kerja sama tidak hanya terbatas pada bidang militer, tapi juga mencakup sektor penting lainnya. “Baik di bidang pertahanan energi, transisi energi, transportasi mineral kritis, dan saya ingin mengedepankan aspek budaya,” ujarnya.

    Dia juga mengungkapkan adanya kesepakatan baru yang akan ditandatangani dalam waktu dekat.

    “Ada besok perjanjian yang akan ditandatangani di Borobudur, persahabatan antara Indonesia dan Prancis. Itu bukan hanya satu kata saja, tetapi memang semakin kuat dari tahun ke tahun. Dan ini menjadi suatu kenyataan dewasa ini,” tuturnya.

    Mengakhiri sambutannya, Macron menyampaikan apresiasi atas pertemuan tersebut. “Jadi terima kasih banyak sebesar-besarnya Bapak Presiden atas sambutan ini, atas kesempatan berdiskusi yang baru saja kita lakukan, dan untuk upaya kita bersama dalam dua hari mendatang ini. Terima kasih,” pungkas Macron.

  • Menerka Arah Revisi Sejarah Indonesia Versi Pemerintahan Prabowo

    Menerka Arah Revisi Sejarah Indonesia Versi Pemerintahan Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Publik membutuhkan penjelasan dari Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, tentang proses perubahan dalam narasi sejarah ‘resmi’ yang tengah disusun oleh pemerintah. Narasi ‘resmi’ sejarah sudah sepatutnya tidak mengulang versi Orde Baru, yang cenderung hanya untuk melegitimasi kepentingan penguasa. Sejarah harus mewakili semua elemen anak bangsa, baik dan buruknya.

    Adapun, perdebatan tentang penulisan sejarah resmi itu semakin sering muncul ke publik. Pada Senin kemarin, misalnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendapat rentetan pertanyaan dari anggota Komisi X DPR, Bonnie Triyana. Dia mengkritisi diksi ‘Indonesiasentris’ yang dipakai Fadli Zon dalam penulisan sejarah kali ini. Selain itu, Bonnie juga menyoroti tentang kebaruan kajian dalam buku yang digadang-gadang akan menjadi babon atau rujukan utama dalam memahami sejarah Indonesia.

    “Apa yang baru dari buku ini, dari buku ini. Apabila, buku ini hanya kompilasi sumber sekunder, maka saya pikir ya mubazir. Bagaimanapun proyek ini adalah menggunakan uang rakyat,” ujar Bonnie.

    Sekadar catatan, proyek sejarah ‘resmi’ era Presiden Prabowo Subianto menelan anggaran senilai Rp9 miliar. Proyek ini melibatkan sejumlah guru besar dan tim ahli dari kalangan sejarah maupun disiplin ilmu lainnya. Sejumlah akademisi maupun sejarawan yang terlibat antara lain, Susanto Zuhdi dari Universitas Indonesia (UI), Singgih Tri Sulistoyono dari Universitas Diponegoro, hingga Jajat Burhanuddin dari UIN Syarif Hidayatullah.

    Kalau merujuk kepada penjelasan pemerintah di DPR, revisi sejarah atau penulisan ulang sejarah resmi versi pemerintahan Prabowo membuat sejumlah substansi. Pertama, menghapus bias kolinial dan menegaskan perspektif Indonesiasentris. Kedua, menjawab tantangan kekinian dan globalisasi. Ketiga, membentuk identitas nasional yang kuat. Keempat, menegaskan otonomi sejarah. Kelima, relevansi untuk generasi muda. Keenam, reinventing Indonesian Identity.

    Terkait hal itu, Bonnie mengemukakan bahwa poin pertama tentang Indonesiasentris, sejatinya bukan suatu yang baru. “Itu bahkan sejak Seminar Sejarah pertama tahun 1957, memang sudah Indonesiasentris. Itu kan sudah pernah,” jelasnya.

    Sementara itu, di kalangan publik, belakangan ini muncul kekhawatiran mengenai berbagai macam substansi di dalam proses penyusunan narasi sejarah resmi tersebut. Para aktivis perempuan, misalnya, mengkritisi ‘hilangnya’ sejumlah poin tentang perempuan di dalam sejarah. Sementara itu, Marzuki Darusman beserta sejumlah sejarawan maupun aktivis lainnya, khawatir ada proses naturalisasi sejarah dan pembelokan sejarah untuk melegitimasi kekuasaan tertentu.

    Adapun, Marzuki Cs menuding bahwa proses revisi sejarah yang sedang berlangsung bertujuan untuk merekayasa masa lalu bangsa Indonesia dengan tafsir tunggal. Pemerintah, kata dia, juga ingin menegakkan suatu rekonstruksi sejarah tertentu, sehingga melahirkan ilusi bahwa pemerintah seolah mendapat mandat bangsa untuk menegakkan sejarah yang dirancangnya.

    “Tindakan itu merupakan cara halus pemerintah untuk mengontrol pemikiran rakyat dan memonopoli kebenaran atas sejarah bangsa,” beber Marzuki.

    Apa Jawaban Fadli Zon?

    Fadli Zon telah memberikan jawaban terkait berbagai macam kritikan publik terkait rencana penulisan sejarah versi pemerintahan Prabowo Subianto. Soal perempuan misalnya, Fadli menegaskan tidak ada penghapusan peristiwa Kongres Perempuan Indonesia 1928 dalam rencana penulisan sejarah Indonesia.

    Menurutnya, informasi soal penghapusan tersebut di media sosial adalah berita palsu atau hoaks yang dapat menyesatkan publik. “Misalnya tadi yang disampaikan ada upaya untuk menghilangkan kongres perempuan. Padahal justru kita ingin memperkuat adanya keterlibatan perempuan di dalam sejarah itu,” tegasnya saat rapat dengan Komisi X DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

    Lebih lanjut, Fadli Zon menekankan yang pihaknya ingin susun saat ini adalah sejarah versi Indonesia alias melalui perspektif Indonesia.

    Mantan Wakil Ketua DPR ini berpandangan sejarah bukan hanya sekadar caratan masa lalu, tetapi sejarah telah menjadi jembatan yang menghubungkan identitas nasional, kebijakan politik, dan perjuangan kolektif.

    “Lalu masih ada narasi sejarah yang kita pelajari belum sepenuhnya membebaskan diri dari perspektif kolonial, kurang menjawab tantangan kekinian dan globalisasi, sehingga sering dipandang kurang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern terutama generasi muda,” ujar Fadli Zon.

    Politikus Gerindra ini menyoroti saat ini banyak generasi muda yang mungkin belum memahami sejarah Indonesia. Bahkan ada beberapa dari mereka yang tidak tahu bahwa Presiden ke-1 RI Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta adalah dua orang yang berbeda.

    “Itu sebagai contoh saja bagaimana di era globalisasi yang informasi ini sangat masif, kalau kita tidak menuliskan sejarah ini, mungkin akan kesulitan,” tuturnya.

    Meski demikian, dia turut menyebut bahwa sejarah yang pihaknya kini susun dengan memiliki 11 jilid hanyalah bersifat garis besarnya saja.  “Tentu saja sejarah yang ditulis ini adalah sejarah yang sifatnya highlight, garis besar. Tidak menulis secara terlalu detail. Karena kalau terlalu detail mugkin kita memerlukam lebih dari 100 jilid, tidak selesai,” tutupnya.

  • Presiden Macron Puji Prabowo: Terima Kasih atas Sambutan Luar Biasa Ini

    Presiden Macron Puji Prabowo: Terima Kasih atas Sambutan Luar Biasa Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengapresiasi sambutan hangat Presiden Prabowo Subianto, saat kunjungannya ke Jakarta.

    Dalam sebuah pernyataan hangat usai sambutan kenegaraan, Macron mengungkapkan rasa terima kasihnya secara langsung kepada Presiden Prabowo.

    “Terima kasih Pak Presiden atas upacara dan kunjungan yang luar biasa ini. Saya senang bisa kembali ke Indonesia, terutama karena saya pernah datang sebelumnya untuk G20. Dan kami memiliki hubungan kedatangan yang istimewa,” ujar Macron di ruang kerja Prabowo, Rabu (28/5/2025).

    Lebih lanjut, Macron menekankan pentingnya memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Prancis di tengah dinamika global saat ini.

    “Hubungan kita telah terjalin dalam berbagai waktu dan bidang. Kemitraan kita di sektor pertahanan dan keamanan, ekonomi, serta budaya sudah kuat, tapi kami akan terus meningkatkannya. Saya pikir ini adalah cara terbaik untuk mengatasi momen menantang saat ini,” tegasnya.

    Dia juga menyampaikan penghargaan atas dukungan dan hubungan pribadi yang erat antara Prabowo dan Prancis. “Terima kasih banyak untuk dukungan Anda, persahabatan kita, dan kedekatan personal Anda dengan Prancis,” katanya

    Pernyataan tersebut disambut tawa hangat dari Presiden Ke-8 RI itu yang dengan ringan menjawab, “Hahaha, merci,” pungkas Prabowo