Category: Bisnis.com Nasional

  • Barang-Barang Jemaah Haji Langsung Dikirim ke Debarkasi, Tidak lewat Bandara Soekarno-Hatta

    Barang-Barang Jemaah Haji Langsung Dikirim ke Debarkasi, Tidak lewat Bandara Soekarno-Hatta

    Bisnis.com, JAKARTA — Barang-barang milik jemaah haji yang tiba di Bandara Soekarno Hatta akan langsung dikirim ke debarkasi, sehingga para jemaah dapat mengambilnya dengan lebih mudah di debarkasi.

    Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu dalam konferensi pers bersama Wakil Menteri Imigrasi Silmy Karim dan jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengenai kesiapan pelayanan menyambut kepulangan jemaah haji di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Rabu (11/6/2025) malam.

    Anggito menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan pengembangan pelayanan untuk jemaah haji yang pulang ke Tanah Air, misalnya layanan pindai pengenalan wajah (face recognition) untuk mendeteksi manifes penumpang atau jemaah. Lalu, terdapat pula layanan pengangkutan barang jemaah langsung ke debarkasi.

    “Barang-barang tidak lagi melalui conveyor tapi langsung diangkut dari penerbangan langsung diangkut ke debarkasi di Pondok Gede. Jadi, ini adalah inovasi baru yang kita lakukan di Bandara Soekarno-Hatta dan nanti akan dilakukan juga di beberapa bandara,” ujar Anggito pada Rabu (11/6/2025) malam.

    Menurut Anggito, pemerintah akan memberlakukan layanan itu di bandara-bandara lainnya, tetapi saat ini telah berlaku di Bandara Soekarno Hatta. Dia menilai bahwa pelayanan bandara tersebut lebih terdepan sehingga dapat menjadi tolok ukur bagi bandara lain.

    “Kami mengadari jamaah haji yang sudah pulang itu ingin segera bertemu dengan keluarganya, kan. Jadi, kami fasilitasi supaya proses di bandara dan di debarkasi cepat. Ini alhamdulillah sudah kami praktikkan untuk kepulangan jemaah haji di Tanah Suci, mulai kepulangan pertama, jam 2 pagi,” ujarnya.

    Selain itu, Bea Cukai juga memberikan fasilitas berupa pembebasan bea masuk terhadap barang kiriman jemaah haji yang mencapai US$149.144 atau setara Rp2,4 miliar (asumsi kurs Rp16.260 per dolar AS).

    Anggito mengungkapkan bahwa fasilitas tersebut diberikan mengacu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 4/2025 tentang Ketentuan Kepabeanan, Cukai, dan Pajak atas Impor dan Ekspor Barang Kiriman.

    Jemaah haji mendapatkan pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) barang kiriman untuk dua kali pengiriman per musim haji dengan nilai maksimal US$1.500 atau sekitar Rp24,39 juta.

    “Itu adalah fasilitas yang diberikan khusus yang baru berlaku tanggal 6 [Juni 2025]. Kita sudah menerima barang kiriman, perhari ini 1.188 dokumen,” ujar Anggito.

    Secara perinci, dari 1.188 dokumen barang kiriman selama 1 Mei hingga 11 Juni 2025, seluruhnya merupakan barang milik jemaah haji plus dan tidak ada kiriman dari jemaah haji reguler.

    Sebanyak 1.169 diantaranya mendapatkan fasilitas bea masuk dan PDRI. Sementara sisanya atau 19 dokumen tidak mendapatkan fasilitas karena tidak sesuai dengan ketentuan pembebasan bea masuk dan PDRI.

  • SBY Sebut Kampus Bhineka Tunggal Ika Unhan jadi Warisan dari Prabowo

    SBY Sebut Kampus Bhineka Tunggal Ika Unhan jadi Warisan dari Prabowo

    Bisnis.com, BOGOR – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri peresmian Kampus Bhineka Tunggal Ika Universitas Pertahanan (Unhan) di Citeureup, Bogor, Rabu (11/6/2025).

    Di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan para undangan, SBY menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas pengembangan kampus Unhan yang kini semakin maju.

    “Ini sejarah, ini legacy beliau. Oleh karena itu sebagai yang ikut andil dalam pembangunan Universitas ini sekali lagi dengan tulus kami menyampaikan hormat, terima kasih, dan penghargaan,” ucap SBY disambut tepuk tangan.

    SBY menuturkan bahwa dirinya termasuk salah satu penggagas pendirian Universitas Pertahanan 15 tahun silam. Dia menyebut, apa yang dilakukan Prabowo saat ini adalah bentuk kesinambungan dan wujud nyata komitmen terhadap penguatan SDM strategis Indonesia.

    Lebih jauh, SBY mendukung penuh arah pengembangan Unhan yang dikaitkan dengan dinamika global saat ini. Menurutnya, kampus seperti Unhan penting dalam mencetak patriot bangsa sekaligus pemikir dan ahli strategi di tengah gejolak dunia.

    “Universitas ini salah satu jawaban, salah satu solusi agar Indonesia tidak tertinggal dan bisa do something untuk dunia kita yang terus berubah,” jelas SBY.

    Tak hanya itu, SBY juga menyampaikan keyakinannya bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Universitas Pertahanan akan menjadi pusat lahirnya tokoh-tokoh hebat Indonesia di bidang pertahanan, keamanan, geopolitik, hingga perubahan iklim.

    “Saya mendoakan agar bangsa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo makin maju makin sejahtera mendapatkan keadilan dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain di dunia,” pungkas SBY.

  • Menyoal Mechanical Rights dalam Perkara Hak Cipta Vidi Aldiano

    Menyoal Mechanical Rights dalam Perkara Hak Cipta Vidi Aldiano

    Bisnis.com, JAKARTA — Munculnya sengketa hak cipta yang melibatkan penyanyi Vidi Aldiano dan pencipta lagu Nuansa Bening, Keenan Nasution alias Keenan Nasution, diproyeksi lebih kompleks dibandingkan dengan perkara Agnez Mo vs Andi Bias.

    Praktisi Hukum Kekayaan Intelektual Ari Juliano Gema menjelaskan bahwa kasus Oxavia Aldiano alias Vidi Aldiano ini tidak hanya berkutat pada hak pertunjukan (performing rights), seperti yang menjadi inti sengketa Agnez Mo.

    “Betul, selain performing rights, ada juga masalah di penggunaan lagunya sebutlah rekaman,” ujar Ari, saat dihubungi Bisnis, Rabu (11/6/2025).

    Untuk memahami duduk perkara ini secara utuh, Ari menekankan pentingnya melihat kasus ini dari perspektif yang lebih luas.

    Menurutnya, jika sengketa Agnez Mo dengan Ari Bias straight to the point berkenaan dengan performing right, maka perkara Vidi Aldiano dengan Radakrisnan Nasution berkaitan juga tentang mechanical right.

    Mechanical Rights adalah hak eksklusif pencipta lagu untuk mengizinkan atau melarang penggandaan atau reproduksi karyanya, terutama ketika lagu direkam dan diedarkan dalam berbagai media.

    “itu [mechanical right] kan sebenarnya yang penting adalah kejelasan izin dari pencipta lagu ini dinyanyikan dan direkam oleh perusahaan rekaman. Apakah ini yang tampak belum jelas, sehingga menimbulkan sengketa para pihak?,” katanya.

    Adapun dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, konsep mechanical rights tercakup dalam pengaturan Hak Ekonomi Pencipta dan Hak Terkait Produser Fonogram, khususnya dalam hak untuk melakukan Penggandaan (reproduksi) dan Pendistribusian Ciptaan.

    “Kita harus melihat bahwa ada masalah mechanical right berkenaan dengan ketidakjelasan kontrak saat pertama kali lagu itu direkam [oleh Vidi Aldiano]” papar Ari.

    Di sisi lain, apabila terkait performing rights, Ari merujuk Peraturan Pemerintah (PP) No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik, pembayaran royalti untuk penggunaan lagu dalam pertunjukan musik merupakan tanggung jawab penyelenggara acara, bukan penyanyinya. 

    Mempertanyakan Kewajiban Izin Penggunaan 

    Sebelumnya, dalam wawancara cegat kuasa hukum Keenan Nasution dan Rudi Pekerti, Minola Sebayang menjelaskan bahwa kewajiban untuk mendapatkan izin penggunaan lagu secara komersial (termasuk mechanical rights) harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum membahas royalti. 

    Minola menjelaskan Izin ini harus diperoleh pelaku pertunjukan, yang bisa mendelegasikan kewajiban tersebut kepada manajemen atau penyelenggara acara, tetapi tetap menjadi tanggung jawabnya.

    “Setelah 2008, Vidi merekam lagu itu [Nuansa Bening] dan kemudian didistribusikan melalui fisik CD dan kaset. Kemudian banyak sekali eksploitasi sesuai dengan teknologi yang baru, yang secara digital, yang itu belum pernah diperjanjikan dan belum pernah diberikan izin,” ujarnya, dikutip dari video yang diunggah di channel youtube Hype, Rabu (28/5/2025).

    Minola juga berharap pembayaran royalti atas penggunaan suatu karya cipta, khususnya lagu, tidak dapat mengesampingkan tahapan paling krusial, yakni izin dari pemegang hak cipta. Praktisi hukum kekayaan intelektual menegaskan bahwa asumsi bisa menggunakan karya asal membayar royalti adalah pandangan yang keliru.

    “Kalau misalnya kemudian ada asumsi bahwa tidak perlu izin yang penting bayar, kan ini yang menurut pendapat saya yang menyesatkan,” tambah Minola.

    Di sisi lain, Ari menjelaskan dalam sengketa Vidi dan pencipta lagu Nuansa Bening dalam ranah hak mekanik juga melibatkan tanggung jawab pihak-pihak terkait. 

    Ketika sebuah lagu telah terekam dalam media apapun, hak atas rekaman tersebut, yang dikenal sebagai karya fonogram, akan dimiliki oleh produser rekaman. 

    Melihat perkembangan perkara yang ada, Ari menyoroti bahwa inti permasalahan bagi penggugat, yaitu pencipta lagu, justru terletak pada proses awal perekaman.

    “Karena dia menganggap kontraknya pada saat dia memberikan izin untuk itu direkam dan dinyanyikan oleh Vidi,” ujar Ari.

    Untuk itu, menurutnya, tanggung jawab utama atas penyelesaian Mechanical Rights berada pada produser rekaman, bukan semata-mata pada penyanyi. 

    “Kalau mechanical [rights] kan si penyanyi ini hanya sekadar menyanyikan, ini yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan segala rights atau license itu si produser rekamannya,” tegas Ari. 

    Produser rekaman memiliki kewajiban untuk memastikan kejelasan izin yang diberikan oleh pencipta lagu. Izin tersebut bisa saja sebatas untuk merekam dan mengedarkan lagu, atau hingga pengalihan kepemilikan lagu kepada perusahaan rekaman. 

    “Jadi ini beda nih, dia hanya memberikan izin saja atau kemudian dibeli, atau diambil alih kepemilikannya oleh label rekaman? Nah ini yang kemarin ini tampaknya belum jelas tuh kesepakatannya,” tambahnya.

    Dilema Kepercayaan di Balik Sengketa Hak Cipta

    Sementara itu, Founder Wara Musika Dzulfikri Putra Malawi menyoroti akar masalah yang lebih dalam dalam konflik royalti seperti kasus Vidi Aldiano. 

    Menurutnya, solusi dari konflik royalti seharusnya datang dari konsolidasi dan kerja sama antara musisi, Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), dan penegak hukum untuk duduk bersama.

    “Yang terjadi justru dilema kepercayaan. Banyak lawyer dan pihak berkepentingan tergoda mengambil jalan pintas demi keuntungan pribadi, dan jadinya merusak upaya kolektif tersebut,” ujarnya.

    Dzulfikri mengatakan sengketa hukum Vidi Aldiano menambah daftar panjang dari rasa frustasi pencipta lagu yang muncul saat karya mereka menjadi komoditas. Banyak yang dulunya hanya berpikir untuk kesenangan berkarya tanpa peduli hak ekonomi, kini hal tersebut menjadi dasar gugatan.

    Parahnya, dampak dari ketimpangan pendapatan bahkan bisa mengubah hubungan personal. 

    “Bahkan dalam hubungan yang begitu personal antara pencipta dan penyanyi bisa berubah karena ada ketimpangan pendapatan. Ini menjelaskan kenapa rekonsiliasi bisa berubah jadi tuntutan. Emosi lama yang direpresi akhirnya meledak,” kata Dzulfikri.

    Dzulfikri juga menyoroti keberadaan Undang Undang Hak Cipta yang berlaku, yang dianggap memiliki celah yang dimanfaatkan. 

    Menanti Kasasi Agnez Mo

    Ari memperkirakan jalannya sengketa Vidi Aldiano bakal berkaca pada kasus Agnez Mo. Jika putusan kasus ini berkekuatan hukum tetap dan memenangkan Ari Bias, maka akan menjadi yurisprudensi.

    “Jadi dianggapnya sebagai apakah putusan yang berkekuatan hukum utama memang selalu dirujuk memang oleh hakim-hakim kalau memang tidak mau melihat fakta-fakta baru,” jelasnya.

    Kasus Vidi Aldiano vs. Radakrisnan Nasution ini menjadi pengingat penting bagi industri musik dan publik tentang kompleksitas hak cipta, di mana Mechanical Rights dan hak pertunjukan memiliki implikasi hukum yang berbeda tetapi saling terkait.

  • Tambahan CAESAR untuk TNI, KNDS: Indonesia Kini Pelanggan Terbesar di Asia

    Tambahan CAESAR untuk TNI, KNDS: Indonesia Kini Pelanggan Terbesar di Asia

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO perusahaan pertahanan darat asal Prancis KMW+Nexter Defense Systems (KNDS) Nicolas Chamussy menyebut bahwa Indonesia menjadi pelanggan perusahaannya yang terbesar di Asia.

    Dia menilai bahwa dengan 56 sistem CAESAR (3 batalion) yang telah disediakan KNDS untuk TNI, Indonesia menjadi pengguna CAESAR terbesar ketiga di dunia dan terbesar di Asia. Korps Marinir TNI-AL juga memiliki 20 senjata tarik ringan 105LG.

    “Kami mengapresiasi dukungan kuat dari Kementerian Pertahanan Indonesia dan Perancis melalui Surat Kesepakatan yang ditandatangani baru-baru ini pada saat kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Jakarta,” katanya di pameran industri pertahanan internasional Indo Defence Expo & Forum 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025)

    Chamussy menegaskan bahwa hubungan antara KNDS dan PT PINDAD bukanlah sekadar hubungan bisnis biasa. Mengingat, keduanya telah menjalin kerja sama selama lebih dari 15 tahun.

    “Bagi KNDS, kerja sama ini merupakan kemitraan industri strategis jangka panjang yang tidak hanya menyasar pasar domestik, tetapi juga regional,” ujarnya.

    Menurutnya PINDAD sebagai mitra utama dalam sektor pertahanan darat, terutama dalam pengembangan sistem artileri dan amunisi berkaliber besar. Kolaborasi ini telah menghasilkan capaian penting, salah satunya pengiriman 56 unit sistem artileri CAESAR untuk TNI, menjadikan Indonesia sebagai pelanggan terbesar ketiga di dunia dan terbesar di Asia untuk sistem tersebut.

    “Kami berkomitmen untuk terus memperluas kerja sama ini dan berharap dapat meningkatkan kemandirian serta ketahanan pertahanan Indonesia, terutama dalam pertahanan darat,” ujarnya.

    Pada hari yang sama, KNDS menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) baru dengan PT PINDAD, yang disebut Chamussy sebagai tonggak penting untuk mendukung modernisasi dan lokalisasi produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

    “Kerja sama ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional TNI-AD dan TNI-AL serta memperkuat industri pertahanan Indonesia, baik BUMN maupun sektor swasta,” jelasnya.

    Dia menjabarkan bahwa fokus utama dari kedua perjanjian ini meliputi transfer perakitan sistem artileri di Indonesia, memungkinkan pembuatan dan pemeliharaan lokal dan transfer manufaktur amunisi berkaliber besar termasuk untuk tank Leopard 2 dan sistem CAESAR milik TNI.

    Menurutnya, langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan lokalisasi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam sektor pertahanan.

    Chamussy melanjutkan bahwa KNDS tak hanya menjual produk, tetapi juga menanamkan investasinya melalui transfer pengetahuan dan teknologi. Chamussy merinci bentuk dukungan konkret KNDS dalam pembangunan kemandirian industri pertahanan Indonesia:

    “Kami akan memperkuat kemitraan industri di Indonesia melalui transfer pengetahuan, teknologi, perakitan senjata artileri, dan manufaktur amunisi kaliber besar.”

    Dari sisi Indonesia, kerja sama ini akan menghasilkan berbagai manfaat, Chamussy memerinci bahwa manfaat tersebut mulai dari pengembalian investasi tinggi, meningkatkan kedaulatan dan kemandirian nasional, dan kontribusi pada pertumbuhan DTIB (Defense Technological and Industrial Base), serta peningkatan kemampuan teknis dan SDM lokal, dan emaksimalkan kesiapan operasional sistem senjata Indonesia

    Dia pun mengaku bahwa visi jangka menengah KNDS mencakup rencana ambisius membawa PT PINDAD menembus pasar internasional. Hal ini diharapkan terealisasi melalui kemungkinan pembentukan Joint Venture antara kedua pihak.

    “Kami ingin melampaui pasar domestik Indonesia dan menargetkan pasar regional, terutama di bidang amunisi kaliber sedang hingga besar,” ungkap Chamussy.

    KNDS juga berkomitmen untuk mengintegrasikan keahlian teknis PINDAD ke dalam rantai pasok global KNDS, sebuah langkah yang akan membuka peluang baru bagi ekspor dan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri.

    Tak hanya itu, KNDS dan PINDAD tengah menjajaki perluasan kolaborasi ke ranah kendaraan tempur lapis baja, robotika, dan sistem persenjataan modern lainnya. Hal ini menandai transformasi kemitraan dari sekadar hubungan teknis menjadi poros strategis pertahanan regional.

    “Kami sedang menjajaki perluasan kerja sama kami dengan PINDAD di bidang lain seperti kendaraan lapis baja, robotika, sistem senjata” pungkas Chamussy.

  • Didampingi SBY, Prabowo Resmikan Kampus Bhineka Tunggal Ika Universitas Pertahanan

    Didampingi SBY, Prabowo Resmikan Kampus Bhineka Tunggal Ika Universitas Pertahanan

    Bisnis.com, BOGOR– Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama keberhasilan sebuah bangsa, termasuk dalam membentuk kepemimpinan nasional.

    Prabowo mengungkapkan bahwa sejak awal menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 2019, kunjungan kerja pertamanya langsung diarahkan ke Universitas Pertahanan.

    Hal ini dia sampaikan saat meresmikan Kampus Bhineka Tunggal Ika Universitas Pertahanan (Unhan), di Bogor, pada Rabu (11/6/2025).

    “Hari pertama saya jadi Menhan, saya buka struktur organisasi Kemenhan. Di situ saya lihat ada Universitas Pertahanan. Saya langsung bilang ke staf saya, saya ingin kunjungan universitas pertahanan sebagai kunjungan kerja saya yang pertama, jadi begitu saya jadi menhan yang saya datangi pertama adalah Universitas Pertahanan,” ujarnya dalam forum itu. 

    Menurut Prabowo, institusi pendidikan seperti Unhan memiliki peran strategis dalam menentukan arah masa depan bangsa. Karena itu, di masa kepemimpinannya sebagai Presiden, dia mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menempatkan sektor pendidikan sebagai alokasi tertinggi.

     “Pendidikan adalah yang tertinggi dan kalau tidak salah yang tertinggi selama sejarah RI. UU mengharuskan kita menganggarkan 20% untuk pendidikan kalau tidak salah anggaran kita di atas itu,” katanya.

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyampaikan penghargaan khusus kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang turut hadir. Dia menyebut SBY sebagai sosok visioner yang menggagas pendirian Universitas Pertahanan.

    Sambil disambut tawa hadirin, Prabowo membagikan kisah uniknya bersama SBY saat mereka sama-sama menjadi taruna militer. Dia menyebut dirinya sebagai “anomali” karena lulus satu tahun lebih lama dibanding SBY.

    “Tapi dua-duanya jadi presiden RI gitu lho. Tapi para kader siswa yang harus kalian contoh pak SBY ya jangan macam-macam kalian. Saya termasuk anomali,” katanya.

    Prabowo berharap Unhan tidak hanya mencetak kader militer, tetapi juga pemimpin nasional dari berbagai bidang. Dia mencontohkan akademi militer AS, West Point, yang bertujuan membentuk pemimpin untuk negara, bukan sekadar untuk tentara.

    Dia juga menekankan pentingnya keberanian dalam menghadapi tantangan dan mengakui kelemahan sebagai bagian dari jiwa kepemimpinan.

    Tak hanya itu, Prabowo pun mengaku alasannya meresmikan kampus baru ini dengan nama “Bhineka Tunggal Ika”, sebagai simbol semangat persatuan dalam keberagaman.

    Orang nomor satu di Indonesia itu berharap kampus ini menjadi pusat pembentukan karakter dan pemikiran strategis untuk pertahanan dan kemajuan bangsa.

    “Dengan mengucap bismillah, pada sore ini Rabu 11 Juni 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden RI, meresmikan Kampus Bhineka Tunggal Ika Universitas Pertahanan RI,” tandas Prabowo menutup pidatonya.

  • Kemendagri Panggil Bobby Nasution dan Muzakir Manaf Soal Polemik Pemindahan Wilayah 4 Pulau

    Kemendagri Panggil Bobby Nasution dan Muzakir Manaf Soal Polemik Pemindahan Wilayah 4 Pulau

    Bisnis.com, Jakarta — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan memanggil Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dalam waktu dekat.

    Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah pada Kementerian Dalam Negeri, Safrizal Zakaria Ali mengatakan upaya pertemuan kedua gubernur itu dilakukan dalam rangka mendiskusikan tentang batas administratif empat pulau yang sebelumnya diakui oleh Kabupaten Aceh Singkil, kini masuk ke wilayah Tapanuli Tengah, Sumatra Utara sesuai dengan Keputusan Mendagri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode serta Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau, yang ditetapkan pada 25 April 2025 kemarin.

    “Jadi nanti akan kita pertemukan keduanya seperti tahun 1992 dulu Pak Ibrahim Hasan dan Pak Raja Inal Siregar,” tutur Safrizal di Kantor Kemendagri Jakarta, Rabu (11/6/2025).

    Safrizal sendiri mengaku tidak keberatan jika pemerintah daerah Aceh melayangkan gugatan atas Keputusan Mendagri tersebut ke PTUN karena keempat pulaunya telah diberikan ke pemerintah Sumatra Utara, meskipun pemerintah Aceh memiliki Surat Kesepakatan Bersama (SKB) 1992 yang menyatakan keempat pulau itu masuk ke wilayah Aceh.

    Keempat pulau di Aceh yang kini masuk ke wilayah Sumatera Utara yakni Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Besar, dan Pulau Mangkir Kecil yang sebelumnya terletak di Kabupaten Aceh Singkil.

    “Jadi bisa diajukan lewat pengadilan PTUN daerah setempat atau PTUN Jakarta sesuai domisili Kemendagri,” katanya.

    Safrizal menjelaskan bahwa masalah soal batas wilayah keempat pulau tersebut juga sempat digugat ke Mahkamah Konstitusi. Namun, dari beberapa gugatan yang telah diajukan, kata Safrizal sebagian ada yang ditolak.

    “Beberapa masalah soal batas daerah ini juga ada tang mengajukan ke MK. Ada yang ditolak karena di luar kewenangan dan ada yang dibahas MK. Intinya, kami patuh dan taat, apabila masuk jalur hukum kita akan ikuti,” ujarnya.

  • Prabowo dan CEO KNDS Teken 5 MoU Pertahanan RI-Prancis di Indo Defence 2025

    Prabowo dan CEO KNDS Teken 5 MoU Pertahanan RI-Prancis di Indo Defence 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk berdialog dengan CEO KNDS Nicolas Chamussy saat mengunjungi booth KNDS France pada acara Indo Defence 2025 di Jiexpo Kemayoran, Rabu (11/06/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, KNDS Perancis menegaskan komitmennya dalam memperkuat kemitraan jangka panjang dengan Indonesia di sektor pertahanan darat melalui penandatanganan lima Nota Kesepahaman (MoU) strategis pada ajang Indodefence 2025.

    Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya mendukung penguatan Basis Industri dan Teknologi Pertahanan (Defense Technological and Industrial Base/DTIB) nasional.

    Kemitraan antara KNDS dan Indonesia telah terjalin selama lebih dari 40 tahun. Sejak 2022, KNDS telah membuka kantor regional di Jakarta sebagai bentuk komitmen memperdalam kerja sama industri strategis secara berkelanjutan.

    “KNDS Perancis memahami aspirasi pemerintah Indonesia untuk mencapai kemandirian dan swasembada dalam bidang pertahanan strategis. Kami berkomitmen untuk turut serta mewujudkan tujuan tersebut melalui kemitraan jangka panjang,” tulis KNDS dalam pernyataan resminya, Rabu (11/6/2025).

    Kelima MoU tersebut mencakup kerja sama dengan sejumlah aktor penting industri pertahanan Indonesia. Dengan PT Pindad, KNDS akan menjalin kolaborasi di bidang artileri dan amunisi kaliber besar, termasuk pengalihan teknologi dan produksi lokal. Sementara itu, dengan PT Dirgantara Indonesia, kerja sama difokuskan pada integrasi meriam 20mm untuk sistem helikopter nasional.

    KNDS juga menggandeng PT SSE dalam pengembangan varian anti-UAV dari sistem P2-TIGER produksi dalam negeri, serta menjalin kemitraan dengan Balitbang Kemhan untuk eksplorasi bersama di bidang riset dan pengembangan teknologi pertahanan darat.

    KNDS menekankan bahwa transfer teknologi dan transfer manufaktur menjadi elemen penting dari semua kesepakatan tersebut, sejalan dengan peta jalan pemerintah Indonesia dalam membangun kemandirian industri pertahanan nasional.

    Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, KNDS mempertegas peran strategisnya dalam mendukung penguatan struktur industri pertahanan Indonesia menuju masa depan yang lebih mandiri dan berdaya saing global.

    Sementara itu, Prabowo sebelumnya mengaku bahwa dengan adanya kehadiran Expo tersebut dimaksud untuk memberikan kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri industri pertahanan baik di Indonesia dan negara-negara sahabat dunia.

    “Expo ini dimaksud untuk memberikan kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri industri pertahanan negara-negara sahabat dunia, akademisi di Indonesia, semua unsur pimpinan politik dan kemasyarakatan dan tentunya generasi muda RI. Untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains khususnya di bidang pertahanan,” pungkas Prabowo.

  • Timwas Haji DPR Kritik Permintaan Maaf Menag soal Pelayanan Haji 2025

    Timwas Haji DPR Kritik Permintaan Maaf Menag soal Pelayanan Haji 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal menyayangkan permintaan maaf Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar atas kekurangan pelayanan jemaah haji Indonesia tahun ini.

    Menurut Wakil ketua DPR tersebut, permintaan maaf semestinya bukan menjadi bentuk penyelesaian. Terlebih, dia menyebut DPR telah memberi peringatan sejak awal soal potensi masalah teknis dalam pelaksanaan ibadah haji.

    “Sebetulnya kalau seorang pejabat negara itu sah-sah saja meminta maaf terhadap suatu hal yang terkait kegagalan. Tapi menurut saya itu bukan hal yang bagus,” bebernya sebagaimana dikutip dari laman DPR, Rabu (11/6/2025).

    Dia berpandangan, semestinya pemerintah menunjukkan kesiapan sejak awal, bukan malah merespons setelah persoalan muncul. 

    Padahal, lanjutnya, pelayanan haji adalah siklus yang bisa dipelajari dari tahun ke tahun, sehingga semestinya tidak ada alasan untuk tidak siap.

    “Saya sudah ingatkan waktu itu pada Pak Menteri Agama, hati-hati, ini akan terjadi kejadian-kejadian yang harus diantisipasi. Tapi apa yang terjadi? Dari transportasi Mekah ke Arafah bermasalah, kemudian tenda di Arafah pun juga bermasalah,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah haji Indonesia atas berbagai kendala yang menyertai rangkaian ibadah Haji 2025. Mulai dari pemberangkatan hingga fase Arafah, Mudzalifah, dan Mina. 

    “Saya selaku Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf,” ujar Menag Nasaruddin Umar dilansir dari Antara, Rabu (11/6/2025). 

    Meski ada sejumlah kendala, dia sependapat dengan penjelasan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Al Rabiah saat pertemuan di Mina dan Wakil Gubernur Makkah sekaligus Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, Pangeran Saud bin Mish’al, bahwa penyelenggaraan ibadah haji  tahun ini lebih baik. 

    Kondisi tersebut ditunjang dengan adanya sejumlah perbaikan pada fasilitas infrastruktur, ketersediaan air, fasilitas Kesehatan. 

    “Alhamdulillah, angka kematian sampai saat ini juga lebih rendah. Semoga kondisi ini akan terus berlangsung hingga seluruh jamaah haji kembali ke negara masing-masing,” kata dia.

  • PTDI Boyong Pesawat Tanpa Awak hingga Simulator Penerbangan di Indo Defence 2024

    PTDI Boyong Pesawat Tanpa Awak hingga Simulator Penerbangan di Indo Defence 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menegaskan kembali peran strategisnya dalam industri pertahanan nasional dengan tampil di ajang The 10th Indo Defence 2025 Expo & Forum yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 11–14 Juni 2025. 

    Bersama perusahaan lainnya dalam naungan Holding Defend ID, PTDI memamerkan beragam produk unggulan yang menampilkan kemajuan teknologi dirgantara berbasis inovasi dalam negeri.

    Mengusung tema Strength In Unity Empowering Indonesia Emas, PTDI hadir di booth Hall A279 dan menampilkan sejumlah produk strategis. Beberapa di antaranya adalah pesawat CN235-220 dan helikopter Bell 412 yang telah dikembangkan untuk mendukung misi Anti-Submarine Warfare (ASW), pesawat NC212i dan N219, serta berbagai sistem senjata seperti Folding Fin Aerial Rocket (FFAR) dan Wrap Around Fin Aerial Rocket (WAFAR).

    PTDI juga memperkuat kapabilitasnya di bidang pengembangan sistem udara tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV). 

    Di area static display, PTDI menampilkan UAV Wulung dan UAV MALE yang dikembangkan untuk mendukung misi pengintaian dan pemantauan taktis.

    UAV Wulung telah mendapatkan sertifikasi dari Indonesian Defense Airworthiness Authority (IDAA) sejak 2016. Sementara UAV MALE dikembangkan melalui konsorsium lintas kementerian, industri, dan akademisi, sebagai upaya mendorong pemanfaatan teknologi drone dalam sistem pertahanan nasional.

    Selain produk-produk utama, PTDI juga menampilkan inisiatif baru berupa integrasi perangkat simulator dalam paket penjualan pesawat.

    Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi pelatihan serta keselamatan awak pesawat. PTDI telah memiliki pengalaman sejak 1994 dalam pengembangan simulator, antara lain untuk pesawat N250, CN235-220M, N219, hingga simulator penuh H225M untuk TNI AU.

    Kolaborasi dengan PT Falah Inovasi Teknologi turut memperkuat pengembangan solusi pelatihan dan sistem manajemen armada pesawat.

    “Simulator ini diharapkan menjadi fitur tambahan dalam pengadaan pesawat seperti CN235-220 agar kesiapan operasional bisa dimulai sejak awal,” demikian keterangan resmi dari PTDI, Rabu (11/6/2025)

    Tak hanya memamerkan produk yang sudah matang, PTDI juga menunjukkan arah pengembangan jangka panjang lewat kolaborasi dengan pelaku industri penerbangan nasional untuk membangun masa depan mobilitas udara.

    Bersama PT Vela Prima Nusantara (Vela), PTDI mengembangkan Vela Alpha, pesawat listrik berkonsep e-VTOL yang dirancang untuk layanan transportasi jarak pendek dan wilayah terpencil.

    Selain itu, kolaborasi dengan PT Intercrus Aero Indonesia menghadirkan Intercrus SOLA, multicopter tiga penumpang yang diproyeksikan sebagai solusi Advanced Air Mobility (AAM).

    Di arena pameran, prototipe sub-skala bernama SOLITA akan ditampilkan dalam sesi demonstrasi untuk menunjukkan kemampuan terbang dan manuver.

  • Menteri PPPA: Kemampuan Fisik Berhaji Jemaah Indonesia Perlu Dievaluasi

    Menteri PPPA: Kemampuan Fisik Berhaji Jemaah Indonesia Perlu Dievaluasi

    Bisnis.com, JEDDAH — Kemampuan fisik ibadah haji jemaah Indonesia perlu dievaluasi dan diseleksi sejak dari Tanah Air. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Chori Fauzi mengatakan bahwa dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, dia banyak menemukan jemaah yang secara fisik tidak memenuhi kriteria mampu.

    Dalam konteks haji, faktor kemampuan itu disebut dengan istitha’ah yang berarti kesanggupan seseorang untuk menunaikan seluruh rangkaian ibadah. Itu mencakup kemampuan finansial, fisik, dan kesehatan mental untuk menjalankan rangkaian ibadah haji yang berat.

    “Ketika saya mengunjungi hotel transit dan di situ para disabilitas dan lansia, dalam hati saya bertanya, istitha’ah-nya itu apa sih karena sepemahaman saya, istitha’ah itu secara lateral itu adalah mampu, tapi orang menafsirkan mampu hanya secara materi, padahal sebetulnya tidak hanya secara materi tapi kekuatan fisik karena ibadah haji itu ibadah fisik,” jelas Arifa, ditemui di Bandara Jeddah, Selasa (11/6/2025).

    Jika sudah lansia dengan banyak keterbatasan sehingga harus didampingi dalam setiap aktivitas dasar penopang hidupnya, menurut Arifah, sudah memenuhi ketentuan untuk dibadalkan hajinya, alias diwakilkan oleh orang lain.

    Selain itu, jemaah lansia dan berisiko tinggi biasanya berangkat bersama pendamping. Arifah mengatakan peran pendamping harus ditekankan betul untuk benar-benar melaksanakan tugasnya. Keberangkatan pendamping jemaah lansia dan risti biasanya lebih cepat daripada waktu tunggu yang sebenarnya, mengikuti jemaah yang didampingi.

    “Saya bertemu dengan beberapa petugas, ada anak yang mendampingi orang tuanya, yang memang sudah enggak bisa ngapa-ngapain, anaknya pergi sendiri dan ini dipasrahkan kepada petugas. Jadi tidak bisa sepenuhnya dipasrahkan kepada petugas, petugas jumlahnya terbatas. Petugas tugasnya hanya membantu, bukan menyelesaikan semuanya,” kata Arifah.

    Menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, dari sebanyak 203.152 jemaah haji reguler yang berangkat tahun ini, 44.100 atau 21,70% diantaranya merupakan lansia.

    Selain itu, dari jumlah kematian jemaah di Tanah Suci sebanyak 221 jiwa, 124 orang atau 56,11% diantaranya adalah mereka yang berusia di atas 64 tahun. Sisanya, 97 orang atau 43,39% berada pada rentang usia 41 tahun hingga 64 tahun.