Category: Bisnis.com Nasional

  • Jokowi Dijadwalkan Isi Diskusi Terbuka di Kongres PSI

    Jokowi Dijadwalkan Isi Diskusi Terbuka di Kongres PSI

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo dijadwalkan mengisi satu sesi diskusi terbuka di arena kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kongres PSI akan berlangsung pada 19—20 Juli 2025.

    Sekretaris Steering Committee PSI Beny Papa mengatakan bahwa Jokowi dijadwalkan akan menggelar diskusi dalam forum terbuka pada Sabtu (19/7/2025) malam.

    “Tanggal 19 Juli malam, Pak Jokowi akan mengisi satu sesi diskusi bersama teman-teman PSI dan itu akan menjadi forum terbuka,” kata Beny yang juga Wakil Ketua Umum DPP PSI dikutip dari situs resmi PSI, Jumat (18/7/2025).

    Jokowi merupakan ayahanda dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang kembali maju sebagai kandidat ketum PSI pada kongres kali ini.

    Selain Kaesang, calon Ketua Umum PSI periode 2025—2030 yakni Ronald Aristone Sinaga dan Agus Mulyono Herlambang.

    Ketiga kandidat dinyatakan telah memenuhi persyaratan khusus untuk bersaing menjadi ketua umum dengan syarat yakni didukung minimal 5 DPW dan 20 DPD PSI.

    Ronald Sinaga memperoleh nomor urut 1 dalam pemilihan calon ketua umum PSI dengan didukung oleh 6 DPW dan 36 DPD. Kandidat nomor 2 yakni Kaesang Pangarep yang didukung 10 DPW dan 78 DPD. Sementara itu nomor urut 3 yakni Agus Mulyono Herlambang dengan dukungan 6 DPW dan 24 DPD.

    Adapun proses pemungutan suara pemilihan ketum PSI digelar secara online sejak 12 Juli 2025 dengan melibatkan 187.306 anggota PSI yang telah diverifikasi sejak Mei lalu.

    Proses pemilihan akan berlangsung hingga hari ini, Jumat 18 Juli 2025. Kandiat yang meraih suara terbanyak akan ditetapkan sebagai ketua umum terpilih.

    Pada kongres di Solo, PSI bakal merilis logo dan warna baru sebagai bagian dari rebranding kepartaian.

    “Selain pertama kalinya kami melaksanakan satu pemilihan ketua umum secara terbuka, kami juga akan melakukan rebranding partai, penyegaran partai,” katanya.

    Sementara itu, jelang pelaksanaan kongres yang dibuka Sabtu (19/7/2025), Pelaksana harian Ketua Umum PSI Andy Budiman memberikan jaket PSI dengan desain baru kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/7/2025).

    Selain Jokowi yang dijadwalkan mengisi satu sesi diskusi terbuka, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan juga akan menghadiri kongres PSI di Solo.

  • Biografi RA Kartini, Pejuang Pendidikan dan Tokoh Emansipasi Wanita

    Biografi RA Kartini, Pejuang Pendidikan dan Tokoh Emansipasi Wanita

    Bisnis.com, JAKARTA – RA Kartini adalah tokoh emansipasi wanita Indonesia terkenal karena pemikiran progresifnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di tengah tekanan budaya dan sistem kolonial Belanda.

    Sosok Kartini menjadi kunci sejarah perjuangan perempuan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesetaraan gender. Melalui tulisan dan gagasannya, dia menjadi simbol perjuangan perempuan dalam mendapatkan hak pendidikan, kebebasan berpikir, serta keadilan sosial.

    Artikel ini mengulas biografi RA Kartini secara lengkap, simak penjelasannya di bawah ini.

    Profil RA Kartini

    Nama Lengkap: Raden Ajeng Kartini
    Tempat, Tanggal Lahir: Jepara, 21 April 1879
    Tempat, Tanggal Wafat: Rembang, 17 September 1904
    Ayah: Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat
    Ibu: M.A. Ngasirah
    Kebangsaan: Indonesia
    Agama: Islam
    Gelar: Pahlawan Nasional Indonesia

    Masa Kecil dan Latar Belakang Kartini

    Kartini lahir dari keluarga bangsawan Jawa, yang memiliki kedekatan dengan lingkungan kolonial Belanda. Dia anak bupati dan memiliki akses terhadap pendidikan formal.

    Pendidikan menjadi hal yang sangat langka bagi perempuan pribumi pada masa itu. Sejak kecil, Kartini dikenal sebagai anak yang cerdas, gemar membaca, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

    Namun, meskipun berasal dari kalangan priyayi, Kartini tetap merasakan ketimpangan yang dialami oleh kaum perempuan. Setelah usia 12 tahun, ia dipingit sesuai adat Jawa, yang berarti dia harus tinggal di rumah dan dilarang melanjutkan pendidikan formal. Masa pingitan inilah yang membuat Kartini semakin sadar akan ketidakadilan gender dan mendorongnya untuk memperjuangkan perubahan.

    Riwayat Pendidikan Kartini

    Berikut adalah perjalanan pendidikan RA Kartini yang membentuk pemikirannya sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia:

    Mengenyam Pendidikan Formal di Europeesche Lagere School (ELS): Kartini masuk ELS, sekolah Belanda untuk anak bangsawan. Di sini ia belajar bahasa Belanda dan mengenal budaya serta ilmu pengetahuan Barat.
    Terhenti oleh Tradisi Pingitan: Pada usia 12 tahun, ia harus berhenti sekolah karena adat pingitan yang berlaku bagi perempuan Jawa, yang mengharuskannya tinggal di rumah dan tidak lagi mengikuti pendidikan formal.
    Belajar Secara Otodidak: Meski dipingit, semangat belajar Kartini tidak padam. Ia membaca berbagai buku, majalah, dan surat kabar berbahasa Belanda yang memberinya wawasan baru tentang dunia luar.
    Menjalin Korespondensi Internasional: Kartini mulai menulis surat kepada sahabat-sahabatnya di Belanda, seperti Estelle Zeehandelaar dan Rosa Abendanon. Dari sinilah ia menyuarakan gagasan dan keprihatinannya tentang nasib perempuan pribumi.
    Menemukan Visi Pendidikan untuk Perempuan: Lewat proses belajar mandiri dan korespondensi, Kartini menyadari bahwa pendidikan adalah kunci bagi perempuan untuk maju dan meraih kebebasan berpikir serta hidup yang mandiri.

    Peran Surat-Surat Kartini

    Dilansir dari Arsip Nasional, Jumat (18/7/2025), surat-surat RA Kartini kepada sahabat-sahabat Eropanya, terutama kepada Estelle Zeehandelaar dan Rosa Abendanon, merupakan cerminan perjuangan intelektualnya. Dalam surat-surat itu, ia mengungkapkan kegelisahan, harapan, dan cita-citanya untuk melihat perempuan Indonesia bebas dari belenggu adat yang mengekang.

    Surat-surat ini kemudian dikumpulkan dan diterbitkan oleh J.H. Abendanon dalam sebuah buku berjudul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) pada tahun 1911. Buku tersebut menjadi karya monumental yang mengangkat nama Kartini ke kancah nasional dan internasional sebagai pelopor hak-hak perempuan di Indonesia.

    Karya dan Gagasan Kartini

    Meskipun Kartini tidak menulis buku secara langsung, kumpulan surat-suratnya adalah warisan intelektual yang sangat berharga. Dalam tulisannya, ia menyuarakan pentingnya pendidikan, kebebasan berpikir, dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Ia juga mengkritisi sistem feodal dan patriarki yang menempatkan perempuan dalam posisi rendah.

    Kartini sempat mewujudkan cita-citanya dengan mendirikan sekolah untuk perempuan pribumi di Rembang bersama suaminya, Raden Adipati Joyodiningrat. Sekolah tersebut menjadi bentuk nyata perjuangan Kartini dalam memajukan pendidikan perempuan.

    Perjuangan Kartini untuk Emansipasi Wanita

    Kartini merupakan pelopor dalam memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia. Ia menyuarakan bahwa perempuan tidak boleh hanya dikurung dalam urusan rumah tangga, tetapi harus memiliki kesempatan untuk belajar, bekerja, dan berperan dalam masyarakat. Kartini percaya bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan perempuan.

    Pemikirannya menginspirasi banyak tokoh perempuan setelahnya dan menjadi tonggak penting dalam gerakan feminisme di Indonesia. Kartini menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari pemikiran, pena, dan keberanian menyuarakan kebenaran.

    Jasa-Jasa RA Kartini

    Berikut adalah jasa-jasa penting RA Kartini yang memperkuat posisinya sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia:

    Membuka Jalan Kesetaraan Gender: Kartini menjadi pelopor dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam akses pendidikan dan kebebasan berpikir.
    Mendirikan Sekolah untuk Perempuan Pribumi: Bersama suaminya, ia mendirikan sekolah perempuan di Rembang yang memberikan kesempatan belajar bagi gadis-gadis dari kalangan pribumi.
    Mengkritisi Sistem Patriarki Lewat Surat-Surat: Melalui korespondensi dengan sahabat-sahabatnya di Belanda, Kartini menyuarakan pandangan kritis terhadap budaya patriarki yang membelenggu perempuan Indonesia.
    Menginspirasi Gerakan Perempuan Indonesia: Pemikiran Kartini menjadi fondasi gerakan perempuan setelah kemerdekaan. Banyak organisasi perempuan yang menjadikannya sebagai simbol perjuangan.
    Mengubah Cara Pandang Masyarakat terhadap Perempuan: Kartini menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki intelektualitas dan kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

    Dengan berbagai sumbangsihnya, RA Kartini tidak hanya dikenal sebagai pahlawan wanita, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang membentuk arah baru dalam sejarah perempuan Indonesia.

    Warisan dan Pengakuan

    Meskipun Kartini wafat pada usia muda, yakni 25 tahun, warisannya begitu abadi. Tanggal kelahirannya, 21 April, ditetapkan sebagai Hari Kartini oleh Presiden Soekarno melalui Keppres No. 108 Tahun 1964. Ia juga diberi gelar Pahlawan Nasional atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan hak perempuan dan pendidikan.

    Nama Kartini terus dikenang sebagai simbol perempuan tangguh yang melampaui batas zaman. Sekolah, jalan, hingga gedung pemerintahan banyak yang diberi nama Kartini sebagai bentuk penghormatan terhadap jasanya.

    Referensi Resmi:

    Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

  • Batas Akhir Pencairan BSU Rp600.000 Tahap 4 di Bank Himbara dan Kantor Pos

    Batas Akhir Pencairan BSU Rp600.000 Tahap 4 di Bank Himbara dan Kantor Pos

    Bisnis.com, JAKARTA – Pencairan bantuan subsidi upah (BSU) sudah memasuki tahap 4 yang disalurkan mulai 14 Juli 2025.

    Pada batch keempat ini, penyaluran BSU akan dilakukan dengan tiga cara yakni langsung melalui rekening Bank Himbara (BRI; BNI; Mandiri; BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Kantor Pos.

    Bagi yang belum mendapatkan, penyaluran tetap akan dilanjutkan hingga batch 5 dalam waktu yang belum ditentukan.

    Batas Waktu Pencairan BSU

    Pencairan BSU tahap 4 melalui Bank Himbara dan BSI masih akan dilakukan, mengingat banyaknya pekerja yang belum mendapat bantuan.

    Hingga kini belum ada pengumuman mengenai pembatasan pencairan BSU yang disalurkan langsung ke rekening pekerja.

    Sedangkan pencairan BSU melalui Kantor Pos dilakukan paling lambat hingga 31 Juli 2025.

    Total Pekerja yang Mendapat BSU

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan penyaluran BSU telah terealisasi sebesar Rp6,88 triliun yang diterima oleh 11,4 juta pekerja dalam periode 23 Juni hingga 1 Juli 2025.

    “Ini merupakan bentuk dukungan negara hadir di tengah berbagai tantangan ekonomi yang kita hadapi. Bukan hanya untuk menjaga daya beli, tetapi juga untuk menjaga semangat para pekerja agar tetap berkarya, karena para pekerja adalah pahlawan di balik kemajuan ekonomi kita,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati di Jakarta, Kamis (17/7) dikutip dari Antaranews.

    BSU merupakan salah satu dari lima stimulus ekonomi yang disiapkan pemerintah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka.

    Sri Mulyani berharap masyarakat dapat memanfaatkan stimulus itu dengan sebaik-baiknya, sehingga bisa membangun ekonomi yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.

    Daftar Penerima BSU Tahap 4 2025

  • Arti Logo Baru PSI yang Tampilkan Gajah Berkepala Merah

    Arti Logo Baru PSI yang Tampilkan Gajah Berkepala Merah

    Bisnis.com, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggelar kongres nasional partai di Solo pada 19-20 Juli 2025.

    Jelang kongres besar tersebut, PSI merubah logo partai mereka dari yang semula mawar merah menjadi gajah merah-hitam.

    Kemudian dari bendera partai yang dipasang di sejumlah ruas jalan di Solo, nama PSI berubah menjadi Partai Super Tbk.

    Pergantian logo baru PSI tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Plt Ketum PSI Andy Budiman saat memberikan jaket ke Jokowi pada Kamis (17/7/2025).

    Menurut dia, gajah merupakan makhluk hidup yang bijaksana, lembut, teguh, memiliki solidaritas kuat, dan cerdas.

    Karakter gajah itu menjadi nilai-nilai yang dikuatkan dalam internal PSI.

    Kemudian dirinya juga menjelaskan bahwa pemilihan kepala gajah berwarna merah, tidak ada makna khusus. Warna merah diambil dari logo sebelumnya yakni mawar merah.

    Adapun makna logo mawar yang sebelumnya dipakai oleh PSI diambil dari ucapan Presiden Soekarno.

    “Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya. Dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya,”

    Tanggapan Jokowi soal Logo Baru PSI

    Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak mempermasalahkan perubahan logo PSI dari mawar merah menjadi gajah.

    “Sebuah brand itu kan perlu terus diperbarui, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kalau dalam bisnis (disesuaikan) permintaan pasar,” kata Jokowi, dikutip dari Instagram @psi_id, Jumat.

    Menurutnya, perubahan logo PSI saat ini menjadi gajah berkepala merah tidak ada masalah.

    Sejalan dengan itu, Jokowi juga diberikan jaket baru PSI yang memiliki logo gajah dengan tulisan “Partai Super Tbk”. 

    Plt Ketum PSI Andy Budiman mengatakan bahwa saat ini Jokowi menjadi role model PSI.

    “Anak-anak muda yang awal bergabung dengan PSI adalah anak muda yang tak punya latar belakang politik lalu masuk ke politik. Karena melihat kiprah Jokowi masuk politik, membawa kebaikan untuk masyarakat, dan bisa memberikan banyak manfaat bagi orang lain sebagai role model,” jelasnya.

  • Persiapan Kongres Besar PSI di Solo: Prabowo-Gibran Hadir, Jokowi Siap Beri Ceramah

    Persiapan Kongres Besar PSI di Solo: Prabowo-Gibran Hadir, Jokowi Siap Beri Ceramah

    Bisnis.com, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan menggelar kongres nasional partai di Solo pada 19-20 Juli 2025.

    Jelang kongres besar tersebut, PSI merubah logo partai mereka dari yang semula mawar merah menjadi gajah merah-hitam.

    Kemudian dari bendera partai yang dipasang di sejumlah ruas jalan di Solo, nama PSI berubah menjadi Partai Super Tbk.

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disebut telah memberikan konfirmasi kehadiran pada kongres tersebut, tepatnya di Edutorium UMS, Solo, Minggu (20/7/2025) malam.

    “Pak Presiden akan hadir, sudah mengonfirmasi. Pak Wakil Presiden juga di Edutorium, Minggu pukul 19.00 WIB,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSI, Andy Budiman, Kamis (17/7), dikutip dari Solopos.

    Andy mengatakan, DPP PSI akan melakukan konferensi pers mengenai kongres tersebut pada Sabtu (19/7) pagi.

    Kemudian acara tertutup sampai ada pengumuman dan pengukuhan Ketua Umum Terpilih PSI pukul 15.00 WIB. Selanjutnya ada sesi diskusi dengan Jokowi pada pukul 16.00 WIB, dilanjutkan seminar bersama tiga narasumber, yakni Direktur Eksekutif Populi Center Afrimadona, politikus senior Zalfan Lindan, dan Staf Khusus Wakil Presiden Suwardi.

    “Nanti terbuka bagi publik pada saat pengumuman dan pengukuhan ketua umum terpilih sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian ada sesi ceramah atau diskusi dengan Pak Jokowi sekitar pukul 16.00 WIB sampai magrib,” lanjutnya.

    Adapun Jokowi sebelumnya telah diberikan jaket PSI berlogo baru yang diberikan PSI menjelang kongres.

    Andy pun mengatakan bahwa saat ini Jokowi menjadi role model PSI.

    “Anak-anak muda yang awal bergabung dengan PSI adalah anak muda yang tak punya latar belakang politik lalu masuk ke politik. Karena melihat kiprah Jokowi masuk politik, membawa kebaikan untuk masyarakat, dan bisa memberikan banyak manfaat bagi orang lain sebagai role model,” jelasnya.

  • Jelang Kongres Besar, Ratusan Bendera PSI di Solo Ditertibkan Satpol PP

    Jelang Kongres Besar, Ratusan Bendera PSI di Solo Ditertibkan Satpol PP

    Bisnis.com, JAKARTA – Ratusan bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo ditertibkan oleh Satpol PP jelang kongres besar yang akan diadakan pada Sabtu-Minggu, 19-20 Juli 2025.

    Namun berbeda dengan sebelumnya, bendera PSI yang ditertibkan tersebut mempunyai logo baru. Bukan lagi mawar merah, kini PSI mengubah lambang menjadi gajah merah-hitam dengan tulisan “Partai Super Tbk”.

    Adapun Satpol PP Kota Surakarta melakukan penertiban ratusan bendera PSI karena dipasang di zona larangan.

    Sekitar 400 atribut di sejumlah ruas jalan ditertibkan karena tidak sesuai aturan.

    “Kami melakukan penertiban karena dipasang tidak pada tempatnya sesuai Peraturan Wali Kota Surakarta Nomor 26 Tahun 2023 Tentang Pemasangan Atribut Partai Politik dan Atribut Organisasi Kemasyarakatan,” kata Kepala Satpol PP Solo Didik Anggono dikutip dari Espos, Jumat (18/7).

    Menanggapi penertiban ini, Wakil Ketua DPW PSI Jateng Muhammad Bilal mengaku tidak mempermasalahkan.

    “Ya mungkin pelaksana lapangan atau simpatisan belum notice zona putih Solo. Jadi kami terus evaluasi terkait SOP atau peraturan yang mengatur pemasangan di zona putih. Tapi saya rasa yang di luar zona putih aman, masih terpampang dan jauh lebih banyak. Kami pasang ribuan bendera,” katanya saat diwawancarai wartawan, Rabu (16/7).

    Bilal menjelaskan PSI sudah mempunyai tim monitoring dan tim perawatan atribut Kongres di Solo.

    “Kami juga ada tim monitoring, tim perawatan. Jadi jangan sampai atribut yang dipasang mengganggu,” ujar dia.

    Diketahui, kongres besar PSI akan dilaksanakan pada 19 Juli 2025 di Graha Saba dihadiri 2.500 pengurus se-Indonesia.

    Kemudian acara berlanjut pada 20 Juli 2025 di Edutorium UMS Solo yang akan dihadiri 20.000 pengurus dan anggota.

  • Wamensesneg Dukung Kadin Gelar Retreat Pengusaha di Akmil Magelang

    Wamensesneg Dukung Kadin Gelar Retreat Pengusaha di Akmil Magelang

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mendukung rencana pembekalan alias retret ratusan pengusaha dari berbagai sektor dan industri yang akan digelar di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Rencananya, retreat itu akan berlangsung pada 8-10 Agustus.

    Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro seusai rapat kerja dengan Komisi XIII DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

    Semula, Juri hanya berkomentar lebih baik persoalan retreat pengusaha itu ditanyakan langsung saja kepada inisiatornya, dalam hal ini adalah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

    “Kadin kan yang bikin, ya tanya Kadin jangan tanya saya. Ya pokonya apa saja yang baik untuk negara dan bangsa kita dukung,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya, ratusan pengusaha dari berbagai sektor dan industri akan mengikuti retreat ke Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Retreat itu akan diselenggarakan pada 8-10 Agustus oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).  

    “Jadi 8 sampai 10 Agustus, Jumat-Sabtu-Minggu, kami pimpinan tertinggi Kadin 150 orang kira-kira, ditambah 38 provinsi ketua umumnya ke Magelang, ke Akmil. Kita kerja sama dengan Lemhannas,” ungkap Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie kepada media saat ditemui di Paris, Prancis beberapa waktu lalu. 

    Anin, sapaannya, menyebut tema retreat khusus untuk pengusaha nasional itu bertajuk ‘Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha’. Dia mengatakan tema itu diambil lantaran kepercayaan bahwa tidak ada ketahanan nasional, tanpa ketahanan ekonomi. 

    Mengenai teknis retreat, Anin pun sempat membocorkan bahwa nantinya pejabat struktural Kadin bakal ikut mengenakan seragam bermotif loreng selayaknya menteri hingga gubernur, bupati dan wali kota beberapa waktu lalu. Bedanya, seragam loreng yang akan dikenakan peserta retreat pengusaha bakal berwarna biru.  

    “Jadi ini kita semua pakai baju loreng Kadin, ya kita terbang naik Hercules juga ke sana. Bukannya kita ikut-ikutan tapi belum pernah ngerasain juga,” ungkapnya.

  • Biografi Jenderal Soedirman: Panglima Besar, Ahli Gerilya, Kalahkan Inggris di Ambarawa

    Biografi Jenderal Soedirman: Panglima Besar, Ahli Gerilya, Kalahkan Inggris di Ambarawa

    Bisnis.com, JAKARTA – Jenderal Soedirman adalah Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia yang dikenal karena memimpin perang gerilya saat masa revolusi kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

    Ia lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah, dan sejak muda dikenal sebagai sosok religius, disiplin, dan berjiwa pemimpin.

    Soedirman memainkan peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui strategi gerilya yang cukup merepotkan penjajah mulai dari Palagan Ambarawa hingga Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.

    Melalui artikel ini, anda akan memahami perjalanan hidup Soedirman, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Biografi Jenderal Soedirman

    Jenderal Soedirman adalah tokoh militer dan pahlawan nasional Indonesia yang sangat dihormati karena pengabdian dan kepemimpinannya dalam masa-masa sulit pasca kemerdekaan.

    Dia lahir dengan nama Soedirman pada tanggal 24 Januari 1916 di desa Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah. Sejak muda, ia dikenal sebagai sosok yang disiplin, religius, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

    Kepemimpinannya dalam berbagai pertempuran, terutama saat memimpin perang gerilya, menunjukkan dedikasi luar biasa bahkan ketika menghadapi kondisi kesehatan yang sangat buruk.

    Gelar “Panglima Besar” yang disematkan kepadanya bukan hanya simbol kehormatan militer, tetapi juga pengakuan atas perjuangan luar biasa yang menginspirasi banyak generasi.

    Jenderal Soedirman wafat pada 29 Januari 1950 dalam usia yang relatif muda, yaitu 34 tahun. Namun warisannya sangat besar bagi bangsa ini. Ia menjadi salah satu ikon nasional yang namanya diabadikan di berbagai tempat seperti jalan, sekolah, universitas, dan rumah sakit.

    Profil Singkat Jendral Soedirman

    Tanggal Lahir: 24 Januari 1916
    Tanggal Wafat: 29 Januari 1950
    Asal: Purbalingga, Jawa Tengah
    Pangkat: Jenderal Besar (Panglima Besar)
    Gelar: Pahlawan Nasional Indonesia

    Masa Kecil dan Pendidikan Soedirman

    Soedirman kecil tumbuh dalam lingkungan yang penuh kesederhanaan dan nilai religius di Cilacap, Jawa Tengah. Meskipun lahir dari keluarga sederhana, ia menunjukkan kecerdasan dan semangat belajar tinggi sejak dini. Ia sempat diasuh oleh pamannya yang merupakan seorang tokoh agama, yang kemudian banyak memengaruhi pandangan hidupnya.

    Pendidikan formal Soedirman dimulai di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sebuah sekolah dasar Belanda untuk pribumi. 

    Sempat mengenyam pendidikan menengah, dia kemudian masuk ke sekolah guru Muhammadiyah di Solo, di mana ia aktif dalam kegiatan organisasi keislaman dan kepemudaan.

    Di sanalah Soedirman belajar nilai-nilai kepemimpinan, kedisiplinan, dan pengabdian terhadap masyarakat. Ia juga menjadi guru dan kepala sekolah Muhammadiyah.

    Karier Militer Soedirman

    Ketika Jepang menduduki Indonesia pada masa Perang Dunia II, mereka membentuk organisasi militer lokal bernama PETA (Pembela Tanah Air). Soedirman bergabung dalam PETA. Ia mendapatkan pelatihan militer dasar dan menunjukkan bakat strategi serta kepemimpinan.

    Sebagai komandan batalyon PETA di Banyumas, Soedirman memimpin pasukan. Ia berhasil mendapatkan kepercayaan tidak hanya dari pasukannya, tetapi juga dari para tokoh nasional. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, perannya semakin penting dalam membentuk kekuatan militer nasional.

    Pada usia 29 tahun, Soedirman terpilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melalui sidang di Yogyakarta. Ia mengalahkan perwira-perwira yang lebih senior karena dinilai lebih mumpuni secara kepemimpinan dan loyalitas terhadap negara. Dari sinilah dimulai kiprahnya sebagai pemimpin tertinggi militer Indonesia.

    Perang Gerilya dan Perlawanan terhadap Belanda

    Saat Agresi Militer Belanda II meletus pada Desember 1948, ibu kota Indonesia di Yogyakarta diduduki oleh Belanda dan para pemimpin pemerintahan ditawan. Namun Jenderal Soedirman yang sedang sakit berat memilih untuk tidak menyerah. Ia meninggalkan Yogyakarta dan memimpin perang gerilya dari pedalaman Jawa.

    Dalam kondisi fisik yang sangat lemah dan paru-paru hanya berfungsi sebagian, Soedirman tetap melakukan perjalanan berbulan-bulan menembus hutan, gunung, dan desa. Dengan ditandu, ia menyemangati pasukannya dan rakyat yang ditemuinya di sepanjang jalan. Strategi gerilyanya membuat Belanda tidak bisa mengklaim kemenangan secara penuh.

    Aksi heroik ini tidak hanya berdampak militer tetapi juga psikologis, memperlihatkan bahwa semangat kemerdekaan Indonesia belum padam. Perjuangan Soedirman selama gerilya menjadi simbol perlawanan rakyat dan menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang sah dan tidak dapat dikalahkan dengan senjata saja.

    Wafat dan Pengaruh Sejarah

    Setelah perjuangan gerilya berakhir dan pengakuan kedaulatan diberikan oleh Belanda pada Desember 1949, kesehatan Jenderal Soedirman semakin menurun. Ia dirawat di Magelang, namun kondisinya yang sudah sangat kritis tidak kunjung membaik. Pada 29 Januari 1950, Soedirman menghembuskan napas terakhir dalam usia 34 tahun.

    Kabar wafatnya Panglima Besar disambut duka mendalam oleh seluruh rakyat Indonesia. Upacara pemakamannya dihadiri ribuan orang dan digelar secara militer penuh penghormatan. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta, dan hingga kini makamnya menjadi tempat ziarah nasional.

    Kepergian Soedirman menandai akhir dari era perjuangan bersenjata, namun semangatnya tetap hidup dalam sanubari bangsa. Ia menjadi simbol keteguhan hati, kepemimpinan sejati, dan pengorbanan yang tulus demi kemerdekaan dan keutuhan negara Indonesia.

    Jasa-Jasa dan Penghormatan Negara

    Jenderal Soedirman adalah Panglima pertama dan satu-satunya dalam sejarah Indonesia yang memimpin langsung perang gerilya dalam kondisi kesehatan yang sangat berat. Sebagai bentuk penghargaan tertinggi, ia dianugerahi pangkat Jenderal Besar, yang hingga kini hanya diberikan kepada tiga tokoh militer.

    Pada tahun 1964, pemerintah Indonesia secara resmi menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional. Namanya diabadikan di berbagai institusi seperti Universitas Jenderal Soedirman, Rumah Sakit Tentara, serta jalan protokol di berbagai kota. Monumen dan patungnya juga dibangun sebagai pengingat perjuangannya.

    Selain itu, banyak kisah hidupnya yang dijadikan inspirasi dalam dunia pendidikan dan militer. Buku-buku biografi, dokumenter, hingga film mengangkat nilai perjuangannya sebagai teladan moral dan patriotisme. Ia bukan hanya tokoh militer, tetapi juga pahlawan karakter dan semangat nasional.

    Fakta Menarik Tentang Soedirman

    Jenderal Soedirman menolak perawatan rumah sakit meskipun dokter menyarankan istirahat total, karena ia merasa tanggung jawab terhadap bangsa lebih penting dari kesehatannya sendiri.
    Dalam kondisi kritis, ia tetap berpidato membakar semangat pasukan dan rakyat. Salah satu pidatonya bahkan dilakukan saat tubuhnya hanya ditopang tandu kayu.
    Rumah yang ia tempati selama gerilya kini menjadi situs sejarah nasional dan museum yang ramai dikunjungi pelajar serta peneliti sejarah perjuangan Indonesia.

    Kata-Kata Mutiara Jenderal Soedirman

    “Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah saya yang sedang berjuang.”
    “Kita tentara Republik akan timbul dan tenggelam bersama negara.”

    FAQ Seputar Jenderal Soedirman

    Kenapa disebut Panglima Besar? Karena beliau adalah Panglima pertama TNI yang memimpin langsung perang kemerdekaan dengan strategi gerilya luar biasa.
    Apakah dia wafat di medan perang? Tidak, beliau wafat di Magelang akibat penyakit paru-paru yang dideritanya sejak lama.

    Referensi Resmi:

    Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

  • Mendagri Tito Buka-bukaan Soal Gaji Bupati: Rp5 Juta, Operasional Rp30 Juta

    Mendagri Tito Buka-bukaan Soal Gaji Bupati: Rp5 Juta, Operasional Rp30 Juta

    Bisnis.com, Jakarta — Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengaku sering mendengar keluhan dari kepala daerah soal gajinya yang kecil.

    Padahal, kata Tito, dana operasional kepala daerah sekelas bupati mencapai Rp30 juta, meskipun gajinya hanya sekitar Rp5 jutaan per bulan, sehingga biaya pencalonannya dulu tidak bisa tertutup.

    Kendati demikian Tito menegaskan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan untuk menaikan gaji kepala daerah dengan cara menaikan biaya operasional.

    “[Bupati bilang] gaji kita kan cuma Rp5 juta, dana operasional bupati itu hanya Rp30 juta bagaimana kita bisa survive,” tutur Tito di sela-sela acara pengukuhan Pengurus APKASI 2025-2030 di Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

    Namun, menurut Tito kenaikan operasional juga harus masuk kategori wajar dan dapat diterima oleh masyarakat agar tidak terjadi kegaduhan di setiap wilayah.

    Tidak hanya masyarakat, tetapi kata Tito, kenaikan kesejahteraan kepala daerah itu juga harus mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

    “Saya juga sampaikan bagaimana kalau seandainya dana operasionalnya kepala daerah ini ya dinaikan, berapa idenya, bicarakan yang masuk akal, yang kira-kira publik tidak marah, rasional,” kata Tito.

  • Hari Kebudayaan 17 Oktober Bertepatan dengan Ultah Prabowo, Fadli Zon: Kebetulan Saja

    Hari Kebudayaan 17 Oktober Bertepatan dengan Ultah Prabowo, Fadli Zon: Kebetulan Saja

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon menegaskan penetapan Hari Kebudayaan pada 17 Oktober tidak ada sangkut pautnya dengan hari ulang tahun Presiden Prabowo Subianto.

    Dia menceritakan, Tim Garuda 9 Plus yang terdiri dari beberapa maestro ketoprak dan tradisi ini mengusulkan tanggal itu karena bertepatan dengan hari lahirnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

    “Tidak ada [kaitannya dengan Prabowo]. Kebetulan saja sama, hari lahir saya kan hari lahir Pancasila 1 Juni, tidak ada hubungannya,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

    Bahkan, ujarnya, Prabowo sama sekali belum memberikan reaksi penetapan Hari Kebudayaan itu karena sampai saat ini Prabowo belum tahu-menahu soal hal tersebut.

    Untuk itu, politisi Gerindra ini mengaku belum pernah membicarakan langsung dengan Prabowo soal penetapan Hari Kebudayaan, karena tak ada kaitannya dengan Prabowo itu sendiri.

    “Pak Prabowo belum tahu. Ini kan Hari Kebudayaan ini soal Bhinneka Tunggal ini. Jadi saya juga belum lapor sama beliau ya karena kan ini masalah biasa lah ya,” sebutnya.

    Tak hanya dengan Prabowo, Fadli Zon juga mengaku bila soal aspirasi atau usulan seperti ini pihaknya tidak perlu berkonsultasi dengan DPR RI. Ini karena Kementerian Kebudayaan adalah eksekutif dan DPR tugasnya melakukan supervisi bilamana eksekutif keliru.

    “Nah di situlah diawasi kalau tidak ada yang keliru, kecuali ada hal-hal yang luar biasa keberatan, tapi kan ada alasan yang kuat,” ujarnya.