Category: Bisnis.com Nasional

  • Puan Maharani Sebut IP-CEPA Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Puan Maharani Sebut IP-CEPA Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menilai bahwa kerja sama Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Puan Maharani mengatakan kerja sama tersebut merupakan peluang positif bagi kedua negara untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian

    “Pada saat ini dunia menghadapi ketidak pastian maka peningkatan kerja sama Indonesia dengan berbagai negara termasuk Peru akan menjadi relevan dan signifikan,” katanya setelah bertemu dengan Presiden Peru di Komplek Parlemen, Senin (11/8/2025).

    Puan menyampaikan IP CEPA dapat menjadi kesempatan bagi pengusaha swasta di kedua negara untuk melakukan kerja sama dagang sehingga membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara. 

    Dalam pertemuan itu, Puan menjelaskan bahwa Presiden Peru juga mendorong pertumbuhan di sektor pariwisata. Sebab, Indonesia dan Peru memiliki kemiripan destinasi wisata yang lekat dengan nilai sejarah.

    “Beliau menyampaikan menginginkan produk-produk pertanian yang di Peru bisa masuk ke Indonesia juga bagaimana kemudian di bidang pariwisata karena Peru punya Machu Picchu di Indonesia kita punya Candi Borobudur Bagaimana kemudian bidang pariwisata pun menjadi salah satu konten untuk bisa ditingkatkan antara Indonesia dan Peru,” ungkap Puan.

    Ketika ditanya mengenai target pertumbuhan ekonomi dari kerja sama itu, Puan belum bisa memastikan. Tetapi dirinya percaya melalui IP CEPA, pertumbuhan di sektor perdagangan dan pertanian antar kedua negara dapat tumbuh secara perlahan.

    Dia berharap Indonesia dapat bekerja sama dengan negara lainnya dan menekan kontrak-kontrak kegiatan impor maupun ekspor.

    “Semoga dengan ditandatanganinya kerja sama itu semua itu akan membuat perdagangan antara Indonesia dan Peru bisa semakin baik semakin lancar dan di DPR RI tentu saja mendukung hal-hal yang terkait dengan perdagangan ekonomi pendidikan tipe-tipe kontrak dan lain sebagainya juga termasuk dengan kerjasama di bidang pertanian padi,” tuturnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra menegaskan perjanjian ini memperkuat hubungan ekonomi perdagangan, mendorong pertukaran barang, dan menjadi dasar perjanjian masa depan di bidang investasi, jasa, hingga perdagangan elektronik.

    Menurutnya Indonesia merupakan mitra penting bagi Peru di kawasan Asia Tenggara dalam kebutuhan perdagangan.

    “CEPA adalah bukti tekad pemerintah kita untuk mendorong perdagangan lebih bebas dan memperkuat perekonomian,” kata Dina di Istana Negara, Jakarta. 

  • Kesepakatan IP-CEPA, Peru Mau Ekspor Produk Agribisnis ke Indonesia

    Kesepakatan IP-CEPA, Peru Mau Ekspor Produk Agribisnis ke Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra memiliki mimpi untuk mengekspor produk-produk agribisnis Peru ke Indonesia. 

    Boluarte menyatakan bahwa hubungan ekonomi antara Peru dan Indonesia memasuki babak baru, usai kedua negara menandatangani dan menukar perjanjian bilateral penting, termasuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).

    “CEPA akan memperkuat hubungan ekonomi, memperluas perdagangan, mendorong pertukaran barang, dan menjadi dasar kerja sama di bidang investasi, jasa, perdagangan elektronik, dan lainnya,” ujar Presiden Boluarte dalam konferensi pers bersama Presiden Prabowo Subianto.

    Dia mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk merampungkan perundingan CEPA disepakati sejak pertemuan bilateral pada November 2024. Selain itu, dia juga berencana mengimpor buah blueberry ke Indonesia.

    “Hari ini, kita mencapainya demi kepentingan pengusaha, konsumen, dan rakyat kedua negara,” kata Boluarte.

    Presiden Peru itu menyoroti potensi besar produk pertanian dan superfood dari negaranya, yang telah menjadi salah satu pengekspor utama di dunia.

    “Berkat kekayaan biodiversitas dan kondisi geografis, kami dapat mendukung konsumen Indonesia untuk menikmati anggur dan quinoa asal Peru. Kini, dengan senang hati saya sampaikan, blueberry asal Peru juga akan masuk pasar Indonesia,” ujarnya.

    Menurut Boluarte, produk seperti quinoa dan anggur sudah dikenal di Indonesia. Kini, akses pasar untuk blueberry berhasil diperoleh, dan pihaknya berharap pemerintah Indonesia dapat memfasilitasi masuknya produk lain seperti buah delima ke Tanah Air.

    Selain perdagangan, Presiden Boluarte juga mempromosikan peluang investasi di Peru yang selama hampir tiga dekade mengalami pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan rata-rata 4,4% per tahun, inflasi satu digit, nilai tukar stabil, dan suku bunga terkendali.

    “Kami juga mengadopsi deklarasi kerja sama baru yang memperkuat komitmen sejak 14 November 2024, termasuk di bidang perdagangan, investasi, budaya, pariwisata, pertanian, perikanan, energi terbarukan, dan lainnya,” pungkas Boluarte.

  • Prabowo Anugerahkan Penghargaan Bintang Adipurna untuk Presiden Peru

    Prabowo Anugerahkan Penghargaan Bintang Adipurna untuk Presiden Peru

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra.

    Kepala negara menyampaikan bahwa pemberian Bintang Republik Indonesia Adipurna, tidak terlepas dari penghargaan yang diterima Prabowo dari Peru saat melakukan kunjungan pada 14 November 2024 lalu.

    Hal itu disampaikan orang nomor satu di Indonesia saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).

    “Hari ini saya telah menganugerahkan tanda kehormatan tertinggi dari negara kita yaitu Bintang Republik Indonesia Adipurna atas jasa dan peran beliau yang signifikan dalam meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama bilateral kedua negara,” katanya dalam forum itu.

    Presiden Ke-8 RI itu pun berharap melalui hubungan baik antar kedua negara, maka kerja sama ini akan terus ditingkatkan di masa yang akan datang.

    Diketahui pertemuan terakhir Prabowo dan Dina terjadi November 2024 pada saat Peru menjadi tuan rumah KTT APEC dan Prabowo melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Peru.

    “Kunjungan yang mulia hari ini adalah bersejarah. Sebab pada 12 Agustus 2025 Indonesia dan Peru memperingati 50 tahun hubungan diplomatik. Juga kunjungan ini adalah kunjungan pertama kali presiden Peru ke Indonesia sejak dibuka hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1975,” pungkas Prabowo.

  • Indonesia dan Peru, Deklarasi Berantas Narkotika dan Perdagangan Ilegal

    Indonesia dan Peru, Deklarasi Berantas Narkotika dan Perdagangan Ilegal

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dan Peru resmi mengeluarkan deklarasi bersama sebagai bentuk komitmen untuk memberantas peredaran narkotika.

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan salah satu poin penting adalah kerja sama memberantas narkotika dan perdagangan ilegal yang dinilai mengancam keamanan dan kedaulatan negara. Kerja sama ini sekaligus menandai peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

    Hal ini dia lakukan saat mengumumkan sejumlah kesepakatan strategis antara Indonesia dan Peru saat melakukan pernyataan pers bersama Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).

    “Kita sepakat juga kerja sama dalam pemberantasan narkotika, perdagangan ilegal, ini yang sangat membahayakan kedua negara ini. Kita sepakat kerja sama di bidang pangan, bidang pertambangan, di bidang transisi energi, di bidang perikanan, juga di bidang pertahanan,” tuturnya dalam forum itu.

    Boluarte menilai keberadaan narkotika sangat meresahkan setiap negara. Menurutnya, hal ini perlu diatasi dengan serius. Karena, barang haram tersebut bisa merusak masa depan generasi muda.

    Kedua pemimpin juga membahas perkembangan situasi global serta peluang memperkuat kolaborasi di kawasan Pasifik. Prabowo menegaskan Indonesia siap mendukung kemitraan strategis antara Asean dan Peru, sekaligus memberikan apresiasi atas kepemimpinan Peru dalam pelaksanaan KTT APEC 2024.

    Menurutnya, pertemuan ini diharapkan menjadi momentum memperdalam hubungan bilateral Indonesia–Peru, tidak hanya dalam sektor ekonomi, tetapi juga dalam keamanan, energi, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

    “Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama sebagai negara Pasifik,” pungkas Prabowo.

  • Prabowo Apresiasi Peru atas Dukungan Kemerdekaan Palestina Lewat Solusi Dua Negara

    Prabowo Apresiasi Peru atas Dukungan Kemerdekaan Palestina Lewat Solusi Dua Negara

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Peru atas sikap tegasnya dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

    Hal itu disampaikan Prabowo saat melakukan pernyataan pers bersama Presiden Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).

    “Tentang masalah global, kami sangat menghargai sikap Peru yang mendukung kemerdekaan Palestina. Kami akan bekerja sama untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya solusi dua negara,” ujar Prabowo.

    Kepala negara menegaskan bahwa kerja sama Indonesia–Peru tidak hanya berfokus pada bidang ekonomi dan pembangunan, tetapi juga mencakup isu kemanusiaan dan perdamaian dunia.

    Menurutnya, kunjungan resmi Presiden Boluarte ke Jakarta ini menjadi bagian dari peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Peru, sekaligus momentum memperluas kolaborasi di berbagai sektor strategis. 

    “Saudara sekalian, sekali lagi terima kasih atas kunjungan Yang Mulia. Kita yakin ke depan kita akan bekerja sama dengan produktif,” pungkas Prabowo.

  • Hitung Cepat PSU Pilkada Papua, Paslon Matius-Aryoko Unggul Peroleh 50,71% Suara

    Hitung Cepat PSU Pilkada Papua, Paslon Matius-Aryoko Unggul Peroleh 50,71% Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Indikator Politik Indonesia telah mengumumkan hasil hitung cepat dari pemungutan suara ulang Pilkada Provinsi Papua.

    Metodologi hitung cepat yang dilakukan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia berdasarkan pemilih yang datang langsung ke 250 TPS yang tersebar di Provinsi Papua dengan toleransi kesalahan atau margin of error maksimal quick count diperkirakan +/- 2,19%pada tingkat kepercayaan 95%.

    Direktur Eksekutif Lembaga Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut bahwa pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen ada di posisi teratas dengan raihan suara 50,71%.

    Sementara itu pasangan calon Benhur Tomi Mano-Constant Karma ada di bawahnya dengan raihan suara 49,29% suara.

    “Jadi dari hasil quick count paslon Matius Fakhiri-Aryoko Ferdinand Rumaropen telah meraih suara 50,71%,” tuturnya di Jakarta, Senin (11/8/2025).

    Kendati demikian, kata Burhanuddin, selisih suara kedua pasangan calon itu sangat tipis sehingga belum bisa ditentukan siapa yang memenangkan pemungutan suara ulang pada Pilkada Papua.

    “Jadi secara statistik, selisih suara paslon masing-masing tidak terlalu signifikan, belum bisa disimpulkan siapa yang akan lolos sebagai pemenang,” katanya.

    Burhanuddin mengingatkan bahwa hitung cepat bukanlah hasil resmi pemenang PSU Pilkada Papua. Menurutnya, hitung cepat hanya bisa digunakan sebagai data untuk membandingkan dengan hasil resmi yang dikeluarkan oleh KPUD Provinsi Papua.

    “Hasil resminya hanya berhak diumumkan oleh KPUD Provinsi Papua,” ujarnya.

  • Teken IP-CEPA, RI-Peru Perluas Kerja Sama di Bidang Pangan hingga Pertahanan

    Teken IP-CEPA, RI-Peru Perluas Kerja Sama di Bidang Pangan hingga Pertahanan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyambut penandatanganan Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) antara Indonesia dan Peru sebagai tonggak penting dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara. 

    Hal ini disampaikan dalam konferensi pers bersama Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).

    “Saya sambut dengan sangat hangat penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Peru, CEPA. Perjanjian ini akan memperluas akses pasar dan meningkatkan perdagangan antara kedua negara,” ujar Prabowo.

    Kepala negara pun menyoroti capaian luar biasa dari proses perundingan CEPA yang rampung hanya dalam waktu 14 bulan yang jauh lebih cepat dari rata-rata negosiasi serupa yang umumnya memakan waktu bertahun-tahun.

    “Biasanya ini memakan waktu bertahun-tahun, tapi kami berhasil menyelesaikan perjanjian ini hanya dalam 14 bulan,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Presiden Ke-8 RI itu menyampaikan bahwa kerja sama Indonesia dan Peru akan diperluas ke berbagai sektor strategis. Salah satunya, perdagangan elektronik

    “Kita sepakat untuk bekerja sama di bidang pangan, pertambangan, transisi energi, perikanan, dan juga pertahanan,” katanya.

    Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua kepala negara juga berdiskusi mengenai kondisi global terkini dan komitmen memperkuat kemitraan kawasan.

    “Saya sampaikan bahwa Indonesia siap mendukung kemitraan antara Asean dan Peru. Kami juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Peru dalam menyelenggarakan KTT APEC 2024,” pungkas Prabowo.

  • Prabowo Puji 50 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Peru: Kita Punya Kepentingan yang Sama

    Prabowo Puji 50 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Peru: Kita Punya Kepentingan yang Sama

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan kenegaraan Presiden Republik Peru Dina Boluarte ke Indonesia. 

    Kunjungan ini berlangsung sehari sebelum peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Peru yang jatuh pada 12 Agustus 2025.

    “Terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada kami dapat menerima Yang Mulia dalam kunjungan kenegaraan ini. Ini pertemuan kita yang kedua dalam satu tahun, setelah sebelumnya kita bertemu dalam kunjungan kenegaraan saya ke Lima, Peru, pada November 2024 lalu, serta dalam kesempatan saya hadir di APEC,” ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/8/2025).

    Prabowo juga mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan pemerintah Peru saat kunjungannya tahun lalu, serta menekankan pentingnya hubungan bilateral kedua negara yang sudah berjalan setengah abad.

    “Kunjungan ini memiliki arti yang sangat khusus karena besok kita akan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Peru. Saya sangat yakin bahwa kerja sama kita bisa terus ditingkatkan,” kata Prabowo.

    Menurut Presiden, Indonesia dan Peru memiliki kesamaan visi dan misi, terutama dalam hal pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

    Dengan semangat persahabatan dan solidaritas antarkedua bangsa, Prabowo menutup sambutannya dengan kembali mengucapkan terima kasih atas kunjungan Presiden Boluarte dan komitmen untuk memperkuat kerja sama di masa depan.

    “Kita punya kepentingan yang sama. Kita sama-sama ingin membangun kesejahteraan rakyat kita. Kita sama-sama bagian dari masyarakat Samudera Pasifik, dan berasal dari golongan negara-negara yang sedang membangun,” pungkas Prabowo.

    Sekadar informasi, nantinya Prabowo dan Dina akan menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP-CEPA).

    Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso saat konferensi pers Kick-Off ASEAN Online Sale Day di Auditorium Kemendag.

    Budi menyampaikan bahwa proses perundingan telah rampung dan tinggal menunggu seremoni penandatanganan yang akan disaksikan langsung oleh Dina di Jakarta.

    “Dengan Peru, 11 Agustus akan kita tandatangani. Jadi kita cepat ini. Ini sudah selesai, karena Presiden Peru juga mau ke sini tanggal 11 Agustus,” ujar Budi, Kamis (7/8/2025)

  • Profil Jenderal Tandyo Budi Revita, Wakil Panglima TNI yang Baru Dilantik Prabowo

    Profil Jenderal Tandyo Budi Revita, Wakil Panglima TNI yang Baru Dilantik Prabowo

    Bisnis.com, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto telah resmi menunjuk Jenderal TNI Tandyo Budi Revita untuk menjadi Wakil Panglima TNI.

    Jabatan Wakil Panglima TNI sendiri sudah lama tidak diisi selama lebih dari 20 tahun lamanya. Terakhir, jabatan tersebut diisi Jenderal Fachrul Razi 1999-2000, lalu kosong hingga kini diisi oleh Jenderal TNI Tandyo Budi Revita

    Padahal, jabatan Wakil Panglima TNI itu sudah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dan pada 2020, Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres Nomor 66 Tahun 2019 yang secara resmi menghidupkan kembali jabatan ini, meskipun baru terisi pada 2025.

    Fungsi jabatan Wakil Panglima TNI adalah membantu Panglima TNI mengoordinasikan kerja tiga matra yaitu AD, AL, AU sekaligus mengambil alih tugas Panglima TNI jika berhalangan.

    Berikut sepak terjang Jenderal TNI Tandyo Budi Revita yang kini resmi menjadi Wakil Panglima TNI.

    Tandyo Budi Revita lahir di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, pada 21 Februari 1969, dalam keluarga guru. Dia tamat dari Akademi Militer (Akmil) pada 1991 dan menempuh serangkaian pendidikan militer lanjutan seperti Sesarcabif, Dik Para Dasar dan Madya, Sesko TNI, hingga Lemhannas RI.

    Sebagai perwira muda, Tandyo menjalani berbagai posisi komando: mulai dari Komandan Tim Khusus Combat Intelligence Yonif Linud 330/Tri Dharma (1995), Komandan Yonif Linud 330, hingga Komandan Brigif Linud 17/Kujang I pada tahun 2011–2012.

    Kariernya meluas hingga ke jabatan staf dan komandan wilayah seperti Asisten Operasi Kasdam VII/Wirabuana (2014), Komandan Rindam IX/Udayana (2015), Komandan Resimen Taruna Akmil, serta Korem 142/Taroada Tarogau (2016).

    Selanjutnya, Tendyo juga memegang posisi strategis di Kemhan: Direktur Bela Negara (2018–2019), Direktur Kerjasama Pertahanan (2019–2021), dan Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Kabadiklat, 2021–2023).

    Puncak karir militernya dimulai pada saat Tendyo menjadi Panglima Kodam IV/Diponegoro sejak Desember 2023 hingga Februari 2024, lalu menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD pada Februari 2024 lalu.

    Selanjutnya, pada tanggal 10 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Tandyo sebagai Wakil Panglima TNI, karena jabatan tersebut telah lama kosong selama hampir 25 tahun. Pada saat itu, pangkatnya juga dinaikkan menjadi Jenderal bintang empat.

    Kemudian berdasarkan data dari LHKPN per Maret 2025 mencatat total kekayaan Tandyo sekitar Rp 6,6 miliar, dengan aset mayoritas berupa tanah dan bangunan di berbagai daerah seperti Magelang, Bekasi, Lampung Timur, hingga Mamuju.

  • Prabowo Minta Dukungan Peru untuk Keanggotaan Indonesia di OECD

    Prabowo Minta Dukungan Peru untuk Keanggotaan Indonesia di OECD

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto meminta dukungan Republik Peru terhadap upaya Indonesia untuk bergabung sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

    Permintaan tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Presiden Republik Peru Dina Boluarte di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).

    Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan apresiasi atas kunjungan Presiden Boluarte yang bertepatan dengan momen penting dalam hubungan kedua negara.

    “Yang Mulia Presiden Republik Peru baru saja tiba, dan ini merupakan kehormatan besar bagi kami karena kunjungan ini berlangsung sehari sebelum peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Peru, tepatnya pada 12 Agustus,” ujarnya, Senin (11/8/2025).

    Presiden Ke-8 RI itu menegaskan bahwa Peru adalah negara sahabat dan mitra penting Indonesia di kawasan Amerika Latin.

    “Meskipun secara geografis kita dipisahkan jarak yang jauh, kita sama-sama negara Pasifik yang memiliki kepentingan yang serupa membangun kesejahteraan rakyat dan memperkuat kerja sama regional,” tambahnya.

    Dalam konteks penguatan kerja sama bilateral, Prabowo menyambut baik peningkatan hubungan melalui Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA), serta membuka peluang kolaborasi lebih luas di sektor ekonomi, perdagangan, pertanian, dan perikanan.

    Tak hanya itu, orang nomor satu di Indonesia juga menyampaikan harapannya untuk dukungan kepada Republik Peru terhadap Indonesia agar dapat bergabung di OECD.

    “Kami berharap dukungan Peru atas upaya kami untuk menjadi anggota penuh OECD. Tentu kami ingin kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Peru semakin meningkat. Kami juga telah menjalin komunikasi yang intensif dengan utusan dari Peru,” katanya.

    Prabowo juga menyoroti potensi kerja sama di sektor kelautan dan perikanan, mengingat pengalaman Peru yang maju di bidang tersebut.

    “Pengalaman Peru dalam sektor perikanan sangat menarik dan potensial untuk kita jadikan kerja sama konkret. Saya akan segera bertemu langsung dengan utusan Peru untuk membahas ini lebih lanjut,” pungkas Prabowo.

    Sekadar informasi, Peru belum menjadi anggota OECD, tetapi saat ini merupakan kandidat aksesi. Peru diundang untuk memulai diskusi aksesi pada 2022 dan telah berupaya menyelaraskan kebijakannya dengan standar OECD. 

    Untuk diketahui, OECD adalah kelompok yang terdiri dari 38 negara anggota, terutama negara-negara ekonomi maju, yang bekerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.