Category: Bisnis.com Nasional

  • Prabowo Minta Masyarakat Tenang: Percaya Pada Pemerintah yang Saya Pimpin

    Prabowo Minta Masyarakat Tenang: Percaya Pada Pemerintah yang Saya Pimpin

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto meminta masyarakat untuk tetap tenang dan percaya kepada pemerintah di tengah meningkatnya tensi politik dan aksi massa belakangan ini.

    Prabowo menegaskan pemerintah bersama seluruh partai politik, termasuk yang berada di luar koalisi, berkomitmen memperjuangkan kepentingan rakyat.

    Hal ini dikatakannya saat menyampaikan keterangan pers resmi bersama sejumlah Ketua Umum Partai Politik baik dari dalam maupun luar koalisi, serta pimpinan DPR dan MPR di Istana Merdeka, Minggu (31/8/2025).

    “Saya minta sungguh-sungguh seluruh warga negara untuk percaya kepada pemerintah, untuk tenang. Pemerintah yang saya pimpin dengan semua partai politik termasuk partai di luar pemerintahan bertekad untuk selalu perjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa, termasuk rakyat paling kecil dan tertinggal,” kata Prabowo.

    Kepala negara menekankan pentingnya menjaga persatuan nasional dan menolak upaya adu domba.

    Dia mengajak masyarakat menyuarakan aspirasi dengan cara yang baik dan damai, tanpa melakukan perusakan, kekerasan, penjarahan, atau kerusuhan yang merugikan fasilitas umum.

    “Mari jaga persatuan nasional. Indonesia di ambang kebangkitan. Jangan sampai kita terus diadu domba. Suarakan aspirasi yang baik dan damai tanpa merusak, tanpa kekerasan, tanpa penjarahan, tanpa kerusuhan, tanpa perbuatan yang merugikan fasilitas umum,” ujarnya.

    Prabowo juga mengingatkan bahwa kerusakan terhadap fasilitas umum sama dengan merugikan masyarakat sendiri karena dibangun dari uang rakyat.

    “Kalau merusak fasilitas umum, itu artinya merusak dan menghamburkan uang rakyat. Mari kita saling mengingatkan keluarga kita agar tidak mengikuti kegiatan yang dapat merugikan kepentingan umum,” pungkas Prabowo.

  • Rumah Eko Patrio Dijarah Massa Usai Demo Memanas di Jakarta

    Rumah Eko Patrio Dijarah Massa Usai Demo Memanas di Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — Rumah Anggota DPR RI Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio di Jalan Karang Asem 1, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) malam, pascademonstrasi yang berlangsung di kawasan pusat ibu kota.

    Melansir Antara, sejumlah perabotan rumah tangga, pakaian, hingga barang elektronik tampak berserakan, lantai rumah itu penuh serpihan kaca pintu dan jendela yang pecah dilempar benda keras.

    Beberapa orang terlihat membawa kursi, lampu, kursi, koper, speaker studio dan kasur keluar dari rumah yang disebut milik Eko, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut sekaligus Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

    Bahkan, sejumlah kucing peliharaan ikut dibawa oleh massa yang masuk ke dalam rumah. “Kucing mau saya adopsi,” kata salah satu warga sambil menggendong seekor kucing anggora yang diambilnya dari dalam kandang di basement rumah.

    Petugas keamanan dan aparat berpakaian loreng lengkap yang bersiaga di luar dan dalam rumah tampak tak bisa berbuat banyak ketika orang-orang terus berdatangan.

    Mereka tidak hanya demonstran yang mukanya cemong pasta gigi, tetapi juga ada kalangan pria berpakaian modis membawa mobil, ibu-ibu dan para remaja putri berpakaian tidur sibuk bolak- balik mengangkuti setiap barang berharga dari dalam rumah mewah berlantai tiga itu hingga kosong.

    “Kapan lagi punya baju, sepatu milik orang kaya. Mas Eko… pak dewan yang baik… terima kasih yaa,” pekik mereka bersahut-sahutan.

    Sebagian besar dari warga itu mengaku tahu lokasi dan adanya aktivitas penjarahan di rumah tersebut dari sebaran video siaran langsung dan juga video cuplikan yang diunggah di sejumlah kanal media sosial.

    Aktivitas orang-orang yang sibuk mengangkuti barang menjadi tontonan banyak warga yang memenuhi jalan sekitar kompleks perumahan megah itu.

    “Baru sampenih, masih ada gak barang di dalem? adalah masih cari aja,” celotehan dari dalam kerumunan massa.

    Eko Patrio Minta Maaf Picu Amarah Massa

    Sebelumnya, Eko Patrio telah meminta maaf atas perbuatannya yang membuat masyarakat geram dan menjadi salah satu api penyulut demonstrasi.

    Eko sendiri sempat menjadi sorotan setelah diduga liburan ke China di tengah ramainya aksi unjuk rasa menentang tunjangan bernilai fantastis untuk para anggota DPR yang berujung pada tuntutan membubarkan DPR.

    Sikap anggota DPR yang seolah acuh dengan masyarakat tengah menuai kritikan di publik. Padahal, demonstrasi itu sampai menyebabkan pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan yang dilindas dengan mobil taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.

    Eko pun lantas meminta maaf kepada masyarakat. Dia mengaku mendengar aspirasi masyarakat terhadap kekecewaan yang ada.

    “Saya menyadari sepenuhnya bahwa situasi ini membawa luka bagi bangsa, terlebih bagi keluarga korban yang kehilangan orang tercinta maupun yang harus menanggung penderitaan akibat benturan yang terjadi. Tidak sedikitpun terbesit niat saya memburuk keadaan,” tutur Eko melalui akun Instagram pribadinya, @ekopatriosuper, Sabtu (30/8/2025).

    Pria yang juga menjabat sebagai Sekjen PAN itu pun berjanji akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan menyampaikan pendapat. Dia mengaku bakal berkomitmen menjalankan peran sebagai wakil rakyat.

    Dia bahkan berjanji bekerja dengan tulus, berani, dan tetap menjaga sumpah yang telah diikrarkan.

    “Saya berharap permintaan maaf ini bisa diterima sekaligus jadi pengingat an refleksi bagi saya untuk terus memperbaiki diri dalam menjalan amanah dan tanggung jawab diberikan,” ucap Eko.

    Seperti diketahui aksi demonstrasi terjadi di berbagai kota di Indonesia dalam dua hari terakhir. Massa turun ke jalan menentang tunjangan anggota DPR yang dinilai berlebihan. Padahal, kondisi ekonomi tengah mencekik masyarakat di akar rumput.

    Demonstrasi kian memanas setelah menelan korban, yakni pengemudi ojek online Affan Kurniawan. Pria berusia 21 tahun itu dilindas mobil taktis Brimob pada Kamis malam.

    Merespons situasi yang memanas di Tanah Air, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mengeluarkan maklumat kepada seluruh kader partai yang menjadi anggota DPR dan DPRD, sebagai respons atas situasi yang belakangan ini sedang memanas di Tanah Air.

    Maklumat yang diunggah melalui Instagram @amanatnasional berisikan wanti-wanti agar seluruh anggota bertindak, berpenampilan, dan berbicara sesuai kepatuhan.

    “Peka terhadap situasi, penuh empati, jangan flexing, jangan arogan. Rendah hati dalam mendengar aspirasi ataupun merespons kritik publik,” katanya dalam unggahan tersebut, Sabtu (30/8/2025).

    Zulhas meminta agar para kadernya yang duduk di DPR dan DPRD dapat mencerna, memahami, meresapi, dan melaksanakan maklumatnya ini dengan sebaik-baiknya.

    “Anggota DPR dan DPRD Partai Amanat Nasional harus Siap dievaluasi status, posisi, tunjangan dan fasilitasnya,” ucap dia.

  • Dikira Intel, Pengemudi Ojol Rusdamdiansyah Tewas Dikeroyok Massa

    Dikira Intel, Pengemudi Ojol Rusdamdiansyah Tewas Dikeroyok Massa

    Bisnis.com, JAKARTA – Seorang pengemudi ojek online bernama Rusdamdiansyah, tewas usai dikeroyok massa di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar.

    Menurut laporan, Rusdamdiansyah dikeroyok massa karena dikira intel saat demo ricuh di depan Kampus UMI Makassar, Jumat malam (29/8).

    Rusdamdiansyah yang berusia 25 tahun akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (30/8) usai sempat dirawat di rumah sakit.

    Kabar duka meninggalnya Rusdamdiansyah dibenarkan pada Sabtu, 30 Agustus 2025, oleh Plt. Kepala BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli Tahar.

    “Dugaannya begitu (dikira intel), tapi yang jelas informasi yang kami terima itu, yang bersangkutan ini dikeroyok oleh massa saat kerusuhan di (Jalan) Urip,” ucap Fadli

    Pemkot Makassar langsung memfasilitasi kepulangan jenazah hingga pemakaman Rusdamdiansyah.

    Aplikasi Grab juga menyampaikan duka cita mendalam dengan meninggalnya Rusdamdiansyah.

    “Dengan penuh duka, kami membenarkan bahwa sosok yang berpulang dalam insiden di Makassar semalam adalah Mitra Pengemudi kami, Almarhum Rusdamdiansyah (Dandi),” tulis Grab di Instagram resminya.

    Rusdamdiansyah sudah lebih dari 7 tahun menjadi mitra Grab. “Almarhum telah lebih dari 7 tahun bersama kami, tumbuh dan berjalan bersama. Beliau bukan sekadar Mitra Pengemudi, tetapi pejuang jalanan yang setia, sahabat bagi sesama Mitra, dan bagian dari keluarga besar Grab. Kehilangan ini sungguh terasa tragis, meninggalkan duka yang begitu dalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi kami semua,” tulis Grab.

  • PDIP Minta Tunjangan Perumahan DPR dan Fasilitas di Luar Batas Disetop

    PDIP Minta Tunjangan Perumahan DPR dan Fasilitas di Luar Batas Disetop

    Bisnis.com, JAKARTA – Fraksi PDI Perjuangan DPR RI meminta tunjangan perumahan terhadap anggota DPR serta fasilitas di luar batas dihentikan.

    Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI MH Said Abdullah mengatakan penghentian ini untuk menjaga kepatutan dan kepekaan terhadap kondisi rakyat yang sedang dalam kondisi sulit.

    “Apakah dalam situasi seperti ini, di saat rakyat mempertanyakan kinerja DPR, mempertanyakan fungsinya sebagai aspirator, di saat perekonomian rakyat serba sulit, mereka menyabung nasib di jalanan, namun DPR mendapatkan tunjangan yang jumlahnya oleh ukuran rakyat kebanyakan sangat luar biasa,” kata Said Abdullah, Sabtu (30/8/2025).

    Menurutnya, jika ukuran ukuran etik itu bisa dijalankan oleh mayoritas anggota legislatif di DPR, tentu tidak akan lagi ada berbagai tunjangan dan fasilitas yang melampaui nilai-nilai kepatutan (etik).

    Jika tiap anggota DPR memiliki sensibilitas (empati) terhadap kehidupan rakyat yang pada umumnya masih susah, jelas Ketua Banggar DPR tersebut, maka tidak akan lagi ada berbagai fasilitas dari pajak rakyat yang berlebihan.

    Sebaliknya, jika mayoritas anggota DPR bekerja dengan simpatik, mendengar, mengartikulasikan aspirasi-aspirasi rakyat, lanjut dia, mungkin saja rakyat tidak akan mempertanyakan eksistensi dan kemanfaatan DPR.

    “Jadi bagi Fraksi PDI Perjuangan, ketiga nilai itu menjadi penting sebab menjadi jiwa bagi gerak politik DPR. Bukan sekadar kesepakatan dan ketentuan legal formal,” tegas politisi asal Sumenep Madura itu.

    Said juga mengatakan anggota Fraksi PDI Perjuangan telah diberi peringatan untuk memiliki sense of crisis, tepo sliro, dan mawas diri.

    “Atas pertimbangan-pertimbangan di atas, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI minta untuk dihentikan tunjangan perumahan terhadap anggota DPR serta fasilitas lainnya yang di luar batas kepatutan. Dan semua itu akan menjadi pelajaran buat kami ke depannya,” tutup Said Abdullah.

  • Setelah Eko dan Uya, Giliran Nafa Urbach Minta Maaf ke Masyarakat

    Setelah Eko dan Uya, Giliran Nafa Urbach Minta Maaf ke Masyarakat

    Bisnis.com, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Partai Nasdem untuk periode 2024-2029, Nafa Urbach melalui akun media sosialnya kembali meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, Sabtu (30/8/2025) malam.

    Permintaan maaf ini terjadi seiring dengan maraknya gelombang demonstrasi di depan Gedung DPR RI dan wilayah lainnya.

    Mengenakan kemeja hitam dengan motif polkadot, Nafa Urbach menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.

    “Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh. Salam sejahtera. Selamat malam. Dengan segala kerendahan hati dan hormat yang begitu besar untuk seluruh masyarakat Indonesia. Saya Nafa Indria Urbach minta maaf yang sebesar-besarnya atas setiap perkataan yang keluar dari mulut saya yang menyakiti hati masyarakat Indonesia. Kiranya ada pintu maaf yang besar untuk saya dimaafkan,” ucap Nafa.

    “Sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Wassalamualaikum warohmatullah wabarokatuh,” tutup Nafa.

    Sebelumnya Nafa Urbach sudah meminta maaf kepada publik, Selasa (26/8), usai pernyataannya yang mendukung tunjangan rumah anggota DPR RI sehingga menuai hujatan hingga disusul aksi demonstrasi di sejumlah wilayah di Indonesia.

    Sebelum Nafa, dua anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Patrio dan Uya Kuya juga telah meminta maaf kepada masyarakat pada Sabtu (30/8) malam.

  • Gedung Negara Grahadi Surabaya Terbakar, Terdengar Ledakan Petasan Sebelum Api Berkobar

    Gedung Negara Grahadi Surabaya Terbakar, Terdengar Ledakan Petasan Sebelum Api Berkobar

    Bisnis.com, JAKARTA – Gedung Negara Grahadi yang berada di Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jawa Timur terbakar, Sabtu (30/8) sekitar pukul 21.50 WIB, dalam aksi ribuan massa yang melakukan unjuk rasa.

    Berdasarkan pantauan ANTARA, terpantau suasana di sekitar Jalan Gubernur Suryo Surabaya masih dipenuhi massa yang mengambil gambar dan video peristiwa kebakaran tersebut.

    Adapun bagian yang terbakar adalah gedung di sisi sayap barat, atau ruangan yang digunakan para jurnalis untuk melaksanakan kegiatan jurnalistik usai melakukan peliputan di Gedung Negara Grahadi.

    Sebelum terjadi kebakaran di gedung tersebut, sempat terdengar beberapa kali letusan yang diduga dari petasan berasal dari kerumunan massa menuju ke dalam area gedung tersebut.

    Selain itu beberapa saat sebelum kebakaran, juga terdengar suara keras perusakan pagar di sisi barat gedung dan terlihat sebagian massa membawa besi pagar yang telah lepas.

    Selain itu sejumlah massa juga turut meninggalkan lokasi yang mengakibatkan kondisi lalu lintas di depan SMA Trimurti Surabaya mengalami kepadatan.

    Titik kekacauan juga terpantau berada di Jalan Basuki Rahmat di depan pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza. Sejumlah warga yang berniat melintas terpaksa putar balik melawan arus.

    Dalam pengamatan ANTARA tidak terlihat personel kepolisian yang berjaga baik di sekitar Gedung Negara Grahadi maupun di sepanjang Jalan Basuki Rahmat hingga Jalan Raya Darmo.

    Sebagai informasi, massa yang berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi melaksanakan unjuk rasa untuk menuntut pelepasan sejumlah partisipan aksi yang diklaim telah diamankan petugas imbas aksi serupa di depan Markas Kepolisian Resor kota Besar (Polrestabes) Surabaya pada Sabtu petang.

  • Uya Kuya Sampaikan Permintaan Maaf ke Masyarakat, Minta Kesempatan Sekali Lagi

    Uya Kuya Sampaikan Permintaan Maaf ke Masyarakat, Minta Kesempatan Sekali Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA – Anggota DPR RI dari partai PAN, Surya Utama alias Uya Kuya melalui akun media sosialnya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat usai gelombang demonstrasi besar-besaran yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

    Mengenakan kemeja berwarna abu-abu, Uya kuya menyatakan tidak ada niatan dari dalam dirinya untuk membuat suasana menjadi gaduh seperti sekarang ini.

    “Assalamualaikum warohmatulah wabarokatuh. Saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Tulus dari lubuk hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia atas apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini atas perbuatan yang saya lakukan baik sengaja ataupun tidak sengaja,” ucap Uya, Sabtu (30/8/2025).

    “Kami memahami bahwa apa yang terjadi ini mengakibatkan luka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Terutama korban yang harus gugur dan terluka akibat bentrokan-bentrokan yang terjadi,” ucap Uya suami dari Astrid Khairunisha.

    “Tidak ada niat sedikit pun dari hati kami untuk membuat suasana ini menjadi gaduh,” tambahnya.

    Uya Kuya juga berjanji akan memperbaiki kesalahannya dan menjadi anggota DPR yang lebih baik lagi.

    “Tapi janji dari hati saya yang paling dalam. Saya akan berhati-hati lagi dalam bersikap dan bersungguh-sungguh untuk mewakili warga Indonesia sebagai anggota DPR RI. Beri saya kesempatan sekali lagi untuk menjadi lebih baik lagi, untuk bisa memberikan lebih maksimal dari yang sudah saya lakukan selama ini,” ucap Uya.

    “Saya minta maaf sedalam-dalamnya sekali lagi dari hati saya yang paling dalam. Mudah-mudahan ini menjadi introspeksi buat saya agar saya lebih berhati-hati lagi dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya sebagai anggota DPR RI khususnya untuk Dapil saya dan seluruh masyarakat Indonesia. Saya akan lakukan yang terbaik. Beri saya kesempatan. Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh,” tutup Uya.

  • PPI Australia Kecam Kunker Anggota Komisi Keuangan DPR Saat Demo Dalam Negeri

    PPI Australia Kecam Kunker Anggota Komisi Keuangan DPR Saat Demo Dalam Negeri

    Bisnis.com, JAKARTA — Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia atau PPI Australia menyatakan kecewa sekaligus mengecam kunjungan sejumlah anggota Komisi XI DPR ke Australia di tengah demonstrasi besar-besaran di Tanah Air. 

    Sebagaimana diketahui, salah satu pemicu demonstrasi sejak 28 Agustus 2025 itu adalah tunjangan rumah anggota DPR senilai Rp50 juta per bulan yang dinilai terlalu tinggi di tengah lesunya perekonomian masyarakat. 

    Melalui keterangan tertulis, PPI Australia menyebut publik berhak bertanya apabila benar kunjungan sejumlah anggota Komisi Keuangan DPR itu adalah dalam rangka kunjungan kerja.

    “Mengapa durasi kunjungan kerja hingga akhir pekan? Semua orang tahu bahwa tidak ada aktivitas kantor di Australia pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga kegiatan bilateral antarnegara tidak mungkin dilaksanakan,” ujar demikian dikutip dari Surat Terbuka PPI Australia yang ditandatangani President of PPI Australia 2024/2025, Wildan Ali, Sabtu (30/8/2025).

    Kemudian, PPI Australia juga mempertanyakan mengapa anggota dewan justru ikut serta dalam kegiatan non-kerja seperti Ajang Sydney Marathon, serta Wisata ke Blue Mountain dan Scenic World & Echo Point.

    Padahal, tindakan-tindakan di atas bukan hanya bertolak belakang dengan rencana pemerintah untuk melakukan efisiensi anggaran, tetapi juga memperlihatkan gaya hidup bermewah-mewahan di tengah derita rakyat. 

    “Kalaupun menggunakan uang pribadi, kami merasa bahwa hal tersebut tetap tidak pantas mengingat kondisi negara saat ini sedang tidak baik-baik saja. Lebih jauh lagi, sikap demikian jelas memperlihatkan hilangnya empati terhadap penderitaan dan kemarahan rakyat Indonesia,” terang PPI Australia. 

    Oleh karena itu, PPI Australia menyampaikan sejumlah poin tuntutam secara terbuka kepada beberapa pihak, yakni:

    Delegasi Komisi XI DPR RI

    a. Memberikan penjelasan secara langsung dan terbuka kepada rakyat terkait tujuan, manfaat, dan anggaran kegiatan ini, serta meminta pertanggungjawaban dari anggota yang terlibat;

    b. Segera kembali ke tanah air, menjawab tuntutan aksi, dan menerima aspirasi rakyat secara langsung

    Kemudian, kepada Penyelenggara Sydney Marathon:

    a. Menolak partisipasi para anggota Komisi XI DPR RI yang terbukti mengikuti kegiatan ini untuk kepentingan pribadi;

    b. Mengingat Sydney Marathon adalah ajang internasional bergengsi, partisipasi anggota DPR yang lari dari tanggung jawab publik justru mencoreng reputasi acara dan nilai-nilai yang dikedepankan. Sebagai pelajar Indonesia di Australia. 

    “Kami tidak bisa tinggal diam menyaksikan representasi legislatif yang mengabaikan rakyat dan bersembunyi di balik alasan kerja. Kami malu memiliki wakil rakyat yang tidak transparan, tidak akuntabel, dan jauh dari empati publik,” lanjut PPI Australia. 

    Sebagai informasi, PPI Australia menjadi perhimpunan yang mengakomodasi 12.000 pelajar yang tersebar di 36 cabang dan ranting di seluruh Australia. 

    Sebelumnya, demonstrasi besar diselenggarakan di beberapa titik di Jakarta, termasuk Kompleks Parlemen Senayan, 28-29 Agustus 2025. Salah satu pemicu aksi unjuk rasa adalah akibat polemik tunjangan rumah anggota legislatif yang mencapai Rp50 juta per bulan. 

    Eskalasi aksi unjuk rasa semakin meningkat, dan berujung ricuh saat kendaraan taktis polisi menewaskan seorang pengemudi ojol, Affan Kurniawan (21), Kamis (28/8/2025) malam. 

  • Demonstrasi Merebak di Dalam Negeri, Prabowo Batal Hadiri Parade Militer di China

    Demonstrasi Merebak di Dalam Negeri, Prabowo Batal Hadiri Parade Militer di China

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk tidak memenuhi undangan Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri parade militer di Beijing, 3 September 2025.

    Hal itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Sabtu (30/8/2025). Keputusan itu diambil karena adanya situasi demonstrasi besar di dalam negeri yang terjadi sejak 28 Agustus 2025.

    “Oleh karena itu, Subianto dengan kerendahan hati, memohon maaf kepada Pemerintah Tiongkok, beliau memutuskan untuk belum dapat menghadiri undangan dari Pemerintah Tiongkok,” ujar Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (30/8/2025).

    Prasetyo menjelaskan bahwa awalnya Kepala Negara memutuskan untuk menghadiri undangan pemerintah China, sejalan dengan adanya undangan untuk berpidato di Sidang Umum PBB, New York, Amerika Serikat (AS). Prabowo juga disebut mendapatkan beberapa undangan ke luar negeri dari pihak lain.

    “Yang ini membuat salah satu pertimbangan bagi beliau dalam memutuskan hadir atau tidaknya beliau memenuhi undangan dari pemerintah Tiongkok,” lanjut Prasetyo.

    Adapun keputusan Prabowo dalam mengurungkan niatnya untuk pergi ke Negeri Tirai Bambu itu didasari oleh dinamika di dalam negeri. Prasetyo mengatakan Presiden ingin memantau terus secara langsung, perkembangan penanganan demonstrasi massa di sejumlah daerah di Tanah Air.

    “Beliau juga ingin terus memonitor secara langsung, kemudian beliau juga ingin memimpin secara langsung, dan mencari penyelesaian-penyelesaian yang terbaik,” terangnya.

    Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo diketahui menjadi salah satu dari 26 kepala negara dan pemerintahan yang diundang Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri parade militer, Beijing pada 3 September 2025.

    Parade militer tersebut bertujuan untuk memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis.

    Sementara itu, di dalam negeri demonstrasi besar-besaran terjadi sejak 28-29 Agustus 2025. Demo itu dipicu di antaranya oleh polemik tunjangan rumah anggota DPR Rp50 juta sebulan, dan diperburuk akibat meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) akibat dilindas kendaraan taktis polisi saat demo ricuh.

  • Eko Patrio Minta Maaf Usai Picu Amarah Publik di Tengah Demo Tunjangan DPR

    Eko Patrio Minta Maaf Usai Picu Amarah Publik di Tengah Demo Tunjangan DPR

    Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi VI Fraksi PAN DPR RI sekaligus artis Eko Patrio meminta maaf atas perbuatannya yang membuat masyarakat geram dan menjadi salah satu api penyulut demonstrasi.

    Eko sendiri sempat menjadi sorotan setelah diduga liburan ke China di tengah ramainya aksi unjuk rasa menentang tunjangan bernilai fantastis untuk para anggota DPR yang berujung pada tuntutan membubarkan DPR.

    Sikap anggota DPR yang seolah acuh dengan masyarakat tengah menuai kritikan di publik. Padahal, demonstrasi itu sampai menyebabkan pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan yang dilindas dengan mobil taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.

    Eko pun lantas meminta maaf kepada masyarakat. Dia mengaku mendengar aspirasi masyarakat terhadap kekecewaan yang ada.

    “Saya menyadari sepenuhnya bahwa situasi ini membawa luka bagi bangsa, terlebih bagi keluarga korban yang kehilangan orang tercinta maupun yang harus menanggung penderitaan akibat benturan yang terjadi. Tidak sedikitpun terbesit niat saya memburuk keadaan,” tutur Eko melalui akun Instagram pribadinya, @ekopatriosuper, Sabtu (30/8/2025).

    Pria yang juga menjabat sebagai Sekjen PAN itu pun berjanji akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan menyampaikan pendapat. Dia mengaku bakal berkomitmen menjalankan peran sebagai wakil rakyat.

    Dia bahkan berjanji bekerja dengan tulus, berani, dan tetap menjaga sumpah yang telah diikrarkan.

    “Saya berharap permintaan maaf ini bisa diterima sekaligus jadi pengingat an refleksi bagi saya untuk terus memperbaiki diri dalam menjalan amanah dan tanggung jawab diberikan,” ucap Eko.

    Seperti diketahui aksi demonstrasi terjadi di berbagai kota di Indonesia dalam dua hari terakhir. Massa turun ke jalan menentang tunjangan anggota DPR yang dinilai berlebihan. Padahal, kondisi ekonomi tengah mencekik masyarakat di akar rumput.

    Demonstrasi kian memanas setelah menelan korban, yakni pengemudi ojek online Affan Kurniawan. Pria berusia 21 tahun itu dilindas mobil taktis Brimob pada Kamis malam.

    Merespons situasi yang memanas di Tanah Air, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mengeluarkan maklumat kepada seluruh kader partai yang menjadi anggota DPR dan DPRD, sebagai respons atas situasi yang belakangan ini sedang memanas di Tanah Air.

    Maklumat yang diunggah melalui Instagram @amanatnasional berisikan wanti-wanti agar seluruh anggota bertindak, berpenampilan, dan berbicara sesuai kepatuhan.

    “Peka terhadap situasi, penuh empati, jangan flexing, jangan arogan. Rendah hati dalam mendengar aspirasi ataupun merespons kritik publik,” katanya dalam unggahan tersebut, Sabtu (30/8/2025).

    Zulhas meminta agar para kadernya yang duduk di DPR dan DPRD dapat mencerna, memahami, meresapi, dan melaksanakan maklumatnya ini dengan sebaik-baiknya.

    “Anggota DPR dan DPRD Partai Amanat Nasional harus Siap dievaluasi status, posisi, tunjangan dan fasilitasnya,” ucap dia.