Category: Bisnis.com Nasional

  • Polri Buka Suara soal Rumah Menkeu Sri Muyani & Sahroni Cs Dijarah Massa Anarkis

    Polri Buka Suara soal Rumah Menkeu Sri Muyani & Sahroni Cs Dijarah Massa Anarkis

    Bisnis.com, JAKARTA — Mabes Polri angkat bicara terkait dengan pengamanan rumah pejabat Menkeu Sri Mulyani hingga Anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya bisa sampai dijarah massa anarkis dan orang tidak dikenal (OTK) saat aksi demonstrasi 30-31 September 2025.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan untuk saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan data melalui Polda jajaran terkait. 

    “Hal ini telah dilakukan inventarisasi oleh Polda-polda, dan kemudian konsolidasi,” ujar Trunoyudo di Divhumas Polri, Jakarta, Senin (1/9/2025).

    Hanya saja, Trunoyudo tidak memaparkan secara detail terkait dengan pengamanan, termasuk jumlah personel yang disiagakan oleh kepolisian untuk mengamankan sejumlah rumah pejabat dan anggota dewan yang menjadi korban penjarahan. 

    Pada intinya, eks Kabid Humas Polda Metro Jaya ini meminta agar seluruh pihak menunggu hasil pengumpulan dari penyidik di lapangan terkait dengan peristiwa penjarahan tersebut.

    “Dan tentunya secara perkembangan nanti kita lihat dari hasil perkembangannya. Itu dulu bisa kami jawab sementara ini,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, sejumlah rumah pejabat mulai dijarah oleh orang tidak dikenal setelah peristiwa aksi unjuk rasa terkait tunjangan DPR dan demo pengemudi ojol yang dilindas mobil Brimob.

    Tercatat, rumah anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni di Jakarta Utara mulai dijarah massa anarkis dan OTK pada Sabtu (30/8/2025). Kemudian, rumah Uya Kuya, Eko Patrio hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani turut menjadi target penjarahan orang tidak dikenal.

  • Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Demonstran

    Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Demonstran

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya tangkap 1.240 demonstran yang melakukan aksi sepanjang minggu kemarin di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    Kapolda Metro Jaya, Irjen Polisi Asep Edi Suheri mengemukakan bahwa ribuan orang demonstran yang ditangkap itu merupakan warga luar Jakarta yang melakukan aksi di wilayah Jakarta. Menurutnya, demonstran yang ditangkap itu didominasi berasal dari wilayah Jawa Barat dan Banten.

    “Jadi sejak awal kejadian sampai saat ini, total massa aksi yang sudah ditangkap ada 1.240 orang yang berasal dari luar Jakarta,” tuturnya di Jakarta, Senin (1/9).

    Dia menegaskan bahwa pihaknya juga telah mendeteksi demonstran yang melakukan penjarahan, hanya tinggal menunggu waktu untuk diringkus.

    “Kami sudah mendeteksi siapa saja yang melakukan aksi penjarahan, kami akan melakukan tindakan tegas,” katanya.

    Dia memastikan bahwa pihaknya tidak akan segan melakukan tindakan tegas terhadap demonstran yang melakukan pengrusakan fasilitas umum karena sudah mendapatkan izin dari Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    “Kami sudah mendapatkan instruksi untuk menindak tegas setiap aksi anarkis yang merusak fasilitas umum,” ujarnya.

    Menurutnya, aksi penyampaian pendapat harus dilakukan secara santun dan tidak diikuti dengan anarkis. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan aksi tersebut.

    “Mudah-mudahan Kota Jakarta bisa damai dan aman, terima kasih,” tuturnya

  • Pangdam Jaya Tuding Siswa STM hingga Mahasiswa Ikut Demo Anarkis di Jakarta

    Pangdam Jaya Tuding Siswa STM hingga Mahasiswa Ikut Demo Anarkis di Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — Panglima Komando Militer Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi ungkap identitas massa aksi yang ikut gelombang demonstrasi pada pekan lalu di wilayah Jakarta.

    Menurutnya, massa tersebut merupakan massa organik yang didominasi dari sekolah STM dan SMA, bukan dari kelompok lain. Dia mengimbau kepada warga untuk tetap proaktif menjaga wilayahnya agar tidak ikut demonstrasi.

    “Massa ini lebih banyak anak-anak SMA maupun STM dan ini yang menjadi bagian daripada yang harusnya jaga bersama warga,” tuturnya di Jakarta, Senin (1/9).

    Deddy menegaskan bahwa pihaknya siap bersinergi dengan Polri untuk menindak tegas semua demonstran jika melakukan aksi lanjutan di Jakarta.

    “Kami dari TNI bersama Polri akan tindak tegas massa yang anarkis,” katanya.

    Menurutnya, penyampaian pendapat di muka umum harus dilakukan secara benar sesuai dengan amanat konstitusi.

    “Namun ketika penyampaian pendapat itu mulai anarkis, kita akan tindak tegaa,” ujar Deddy.

    Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol  Asep Edi Suheri mengatakan bahwa pelaku aksi anarkis tersebut tidak hanya berasal dari sekolah SMA dan STM saja, melainkan ada juga elemen masyarakat yang ikut aksi anarkis beberapa waktu lalu di Jakarta.

    “Jadi untuk massa ini ada berbagai elemen ya. Ada masyarakat yang ikut-ikutan, ada pelajar juga dan mahasiswa,” tuturnya.

  • Polisi Tangkap 5 Orang Terkait Kebakaran di Markas Gegana Jakpus

    Polisi Tangkap 5 Orang Terkait Kebakaran di Markas Gegana Jakpus

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi telah menangkap lima orang dalam peristiwa pembakaran markas Gegana di Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025).

    Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra.

    “Benar ada lima orang yang diamankan warga,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).

    Dia menambahkan saat ini kelima orang tersebut masih dilakukan pendalaman oleh penyidik Polda Metro Jaya.

    “Terkait fakta-fakta pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Krimum Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

    Sebelumnya, markas Gegana yang berlokasi di Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen Jakarta Pusat terbakar sekitar 16.47 WIB. Kemudian, tim pemadam kebakaran mulai melakukan pendinginan sekitar 17.33 WIB. 

    Dalam hal ini, Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Mulandono mengatakan pihaknya telah mengerahkan 12 unit pemadam dan puluhan personel untuk memadamkan api di lokasi.

    “Iya [ada kebakaran di Mako Gegana] lagi pemadaman,” tutur Mulandono saat dikonfirmasi, Minggu (31/8/2025).

  • Kapolri Listyo Tegaskan Arahan Tembak Sesuai SOP dan Aturan Hukum

    Kapolri Listyo Tegaskan Arahan Tembak Sesuai SOP dan Aturan Hukum

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa arahan terkait tindakan tegas aparat dalam merespons kericuhan sudah jelas, termasuk mengenai penggunaan peluru karet.

    “Sudah jelas kan perintahnya,” kata Kapolri Listyo singkat saat ditanya awak media di Kantor Presiden, Minggu (31/8/2025).

    Sambil berjalan cepat saat didesak soal makna tindakan tegas yang dimaksud, Kapolri menekankan bahwa seluruh langkah aparat tetap di dalam koridor hukum dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

    “Yang jelas kan SOP-nya sudah ada, aturan hukumnya sudah ada, tentunya semuanya dalam koridor aturannya,” katanya.

    Namun, ketika kembali ditanyakan apakah “tindakan tegas terukur” berarti aparat akan melakukan penembakan, Listyo memilih tidak menjawab lebih jauh dan langsung masuk ke mobil dinasnya.

    Pernyataan Kapolri ini disampaikan di tengah meningkatnya tensi politik dan kericuhan yang berdampak pada perusakan sejumlah fasilitas umum di Jakarta.

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengamini bahwa aparat kepolisian dan TNI telah dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

    “Beliau (Presiden Prabowo) menugaskan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu-ragu mengambil langkah-langkah yang terukur dan tegas terhadap terjadinya kegiatan pelanggaran hukum maupun pelanggaran terhadap penegakan hukum,” pungkas Sjafrie.

  • Menkomdigi Meutya Hafid Sebut TikTok Nonaktifkan Fitur Live secara Sukarela

    Menkomdigi Meutya Hafid Sebut TikTok Nonaktifkan Fitur Live secara Sukarela

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut penonaktifan fitur siaran langsung atau live TikTok saat ricuh di beberapa lokasi di Jakarta merupakan keputusan sukarela manajemen platform tersebut.

    Usai menghadiri Sidang Kabinet, Minggu (31/8/2025), Menkomdigi Meutya Hafid menjawab pertanyaan tentang keputusan TikTok menonaktifkan fitur live.

    Meutya menyebut keputusan itu dilakukan sukarela oleh TikTok dengan didasari oleh imbauan dari pemerintah melalui kementeriannya.

    Meutya menambahkan, negara terbuka dan mendengarkan aspirasi-aspirasi masyarakat dan akan menindaklanjutinya sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Termasuk disampaikan bahwa live TikTok itu, kami pun melihat pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok. Bahwa mereka melakukan secara sukarela, untuk penutupan fitur live, dan kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama,” kata Meutya Hafid kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (31/8/2025).

    Mantan Ketua Komisi I DPR itu menuturkan, pihaknya berharap fitur live bisa segera diaktifkan kembali agar tidak berpengaruh ke aktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengandalkan siaran langsung dari media sosial untuk berjualan.

    “Jadi kalau kondisi berangsur baik, mudah-mudahan kita bisa kembali lagi fitur live TikTok dan pada saat ini kami memahami bahwa ada UMKM yang terdampak yang berjualan secara live, tapi mudah-mudahan tetap bisa e-commerce tanpa live,” katanya.

    Saat ditanya apakah ada imbauan dari pemerintah, Meutya enggan menjawab. Dia juga tak menjawab apakah keputusan sukarela TikTok itu sejalan dengan harapan pemerintah.

    “Tanyakan ke TikTok ya, terima kasih,” pungkasnya.

    Live TikTok dan sejumlah aplikasi lain sempat nonaktif atau down pada Sabtu (30/8/2025) malam.

    Saat itu, sejumlah kericuhan terjadi di beberapa titik salah satunya di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

    Aksi ricuh itu merupakan eskalasi aksi unjuk rasa pada 28-29 Agustus di beberapa titik di Jakarta, dan meluas ke berbagai daerah.

    Pihak manajemen TikTok menyatakan, keputusan menonaktifkan fitur live sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia.

    “Kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” bunyi keterangan resmi tertulis Juru Bicara TikTok.

  • Kondisi Terkini Kediaman Affan Kurniawan jelang Tahlilan Hari Ini

    Kondisi Terkini Kediaman Affan Kurniawan jelang Tahlilan Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Kediaman almarhum Affan Kurniawan (21), mitra pengemudi Gojek yang meninggal dunia saat kericuhan demo DPR pada 28 Agustus 2025 lalu, tampak lengang pada sore menjelang tahlilan hari keempat, Minggu (31/8/2025).

    Pantauan Bisnis pada pukul 17.17 WIB, gang menuju rumah Affan dipenuhi sejumlah karangan bunga duka cita. Ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak, mulai dari Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, publik figur Denny Sumargo, hingga masyarakat umum.

    Ketua Karang Taruna Kelurahan Menteng RW 06, Kiki, menyampaikan tahlilan akan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.

    “Tahlilan dimulai pukul 19.00 WIB,” ujarnya saat ditemui di rumah duka.

    Terkait kehadiran pejabat dalam acara tersebut, Kiki mengaku belum mendapat informasi. Biasanya ada petugas yang datang lebih dahulu jika terdapat rencana kedatangan pejabat, namun hingga pagi tadi belum terlihat tanda-tanda.

    “Kalau itu [soal pejabat yang hadir], saya belum tahu,” katanya.

    Hingga sekitar pukul 17.55 WIB, suasana di rumah Affan masih relatif sepi. Beberapa anggota Karang Taruna tampak berjaga di sekitar kediaman.

    Berdasarkan data resmi GoTo Group, almarhum tercatat masih berstatus mitra aktif dan sedang “on bid” atau menunggu pesanan ketika musibah menimpanya. Aktivitas terakhir Affan tercatat pada pukul 19.40 WIB, saat dia tengah bekerja mengantarkan pesanan pelanggan.

    Namun nahas, pada Kamis (28/8/2025) malam, Affan meninggal setelah dilindas mobil rantis milik polisi di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

  • Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Tak Bahas UU Perampasan Aset

    Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Tak Bahas UU Perampasan Aset

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa partainya tidak membahas isu Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset dalam pertemuan antara ketua umum partai politik (parpol) dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Minggu (31/8/2025).

    “Enggak ada, enggak ada (bahas RUU Perampasan Aset),” ujar Surya Paloh saat ditanya wartawan usai mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden.

    Menurut Surya, fokus NasDem dalam pertemuan tersebut lebih kepada membahas perkembangan situasi terkini bangsa.

    “Kami hanya konsentrasi pada perkembangan situasi terkini,” ucapnya.

    Saat ditanya apakah pembahasan soal RUU Perampasan Aset dalam rapat tersebut, Surya hanya melambaikan tangan sambil menegaskan tidak ada topik tersebut.

    Terkait isu internal, khususnya pencopotan sejumlah kader NasDem di DPR RI yang juga menjadi sorotan, Surya enggan membeberkan lebih jauh.

    Dia hanya menyatakan hal tersebut sudah sesuai dengan pemberitaan yang ada dan tersebar luas di masyarakat.

    “Ya, seperti yang sudah diberitakan,” katanya singkat.

  • Menteri PU Pastikan Pemerintah Pusat Turun Tangan Perbaiki Fasilitas Rusak

    Menteri PU Pastikan Pemerintah Pusat Turun Tangan Perbaiki Fasilitas Rusak

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan pemerintah pusat akan ikut serta dalam penanganan dan perbaikan fasilitas umum yang rusak usai berbagai peristiwa unjuk rasa belakangan ini.

    Hal itu disampaikan Dody Hanggodo usai menghadiri Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Minggu (31/8/2025).

    “Pasti, nanti-nantilah belum diisukan Pak Presiden. Namun, pastilah pasti ada [bantuan dari pusat],” ucap Dody kepada Bisnis.

    Dody menegaskan, perbaikan fasilitas tidak hanya akan dibebankan kepada pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    Dia menyebut perbaikan fasilitas umum akan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah.

    “Iya, kalau sudah begini pusat dan daerah jadi satu,” tutur Dody.

    Beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan pasca aksi massa di berbagai daerah Indonesia.

    Gedung DPRD di Makassar, Yogyakarta, Solo, dan wilayah lain mengalami kebakaran dan perlu direnovasi.

    Selain itu, ada beberapa halte TransJakarta dan Gedung Grahadi juga rusak terbakar.

  • Potret Jakarta Minggu Sore Usai Dilanda Aksi Demo Ricuh

    Potret Jakarta Minggu Sore Usai Dilanda Aksi Demo Ricuh

    Bisnis.com, JAKARTA— Lalu lintas di sejumlah ruas jalan protokol di Jakarta berangsur normal pada Minggu (31/8/2025) sore, setelah beberapa hari terakhir terjadi aksi demonstrasi yang berujung ricuh di sejumlah titik. 

    Pantauan Bisnis menunjukkan arus kendaraan di beberapa titik utama Jakarta sudah kembali ramai lancar meskipun tidak sampai padat merayap. Misalnya, di Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, arus kendaraan roda empat dan roda dua terpantau ramai lancar sekitar pukul 16.47 WIB.

    Di sisi seberang jalan, petugas terlihat membersihkan area gerbang depan Gedung DPR pascademonstrasi. Sementara itu, ruas Tol Dalam Kota di Pejompongan yang sempat hangus terbakar masih ditutup untuk sementara.

    Lalu lintas di sejumlah ruas jalan protokol di Jakarta berangsur normal pada Minggu (31/8/2025) sore/Bisnis-Pernita Hestin Untari

    Kondisi serupa juga tampak di Jalan Jenderal Sudirman menuju Bundaran HI. Kendaraan roda dua maupun roda empat melintas tanpa hambatan, dan layanan bus TransJakarta di kawasan tersebut tetap beroperasi normal. Sekitar pukul 17.00 WIB, arus lalu lintas di Bundaran HI juga terpantau ramai lancar tanpa adanya kemacetan.

    Kondisi lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman menuju Bundaran HI Jakarta pada Minggu (31/8/2025) sore/Bisnis-Pernita Hestin Untari

    Kondisi lalu lintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta pada Minggu (31/8/2025) sore/Bisnis-Pernita Hestin Untari

    Sebelumnya, rangkaian aksi demonstrasi berlangsung sejak Senin (25/8/2025). Aksi awal digelar sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap DPR, khususnya terkait kenaikan tunjangan anggota dewan.

    Pada Kamis (27/8/2025), ribuan buruh kembali memadati kawasan DPR dengan tuntutan penghapusan skema pekerja outsourcing dan kenaikan upah minimum. Usai massa buruh membubarkan diri siang hari, giliran mahasiswa yang melanjutkan aksi dengan desakan reformasi di tubuh DPR. 

    Unjuk rasa berlangsung tertib pada siang hingga sore. Namun, memanas saat malam hari. Ketegangan meningkat ketika polisi menembakkan gas air mata, mengerahkan water cannon, serta memukul mundur massa ke arah Senayan, Slipi, hingga Pejompongan. 

    Situasi memuncak setelah kendaraan taktis Brimob melindas pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan, di kawasan Pejompongan. Keesokan harinya, Jumat (29/8/2025), gelombang aksi serupa merebak di berbagai kota, mulai dari Jakarta, Bandung, Solo, hingga Surabaya. Demonstrasi kian meluas setelah kabar meninggalnya Affan. Di Jakarta, massa berpusat di sekitar Mako Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, serta Gedung DPR/MPR.