Category: Bisnis.com Nasional

  • Intip Hasil Seleksi Pelamar Damkar, Tahap Pertama Diumumkan Rabu

    Intip Hasil Seleksi Pelamar Damkar, Tahap Pertama Diumumkan Rabu

    Bisnis.com, Jakarta — Pemerintah Provinsi Jakarta akan mengumumkan nama-nama pelamar pemadam kebakaran yang lolos seleksi tahap pertama pada hari Rabu 17 September 2025.

    Gubernur Jakarta, Pramono Anung menilai antusiasme warga sangat tinggi terhadap petugas pemadam kebakaran belakangan ini. Menurut Pramono, antusiasme ini harus terus dijaga agar tidak padam di Jakarta.

    “Karena kepercayaan yang seperti ini tidak datang tiba-tiba karena sesuatu yang dilakukan dalam jangka panjang dan kami akan menjaga itu,” tuturnya di sela-sela acara Pembukaan Fire Safety Challange Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi Jakarta 2025 di Jakarta, Senin (15/9).

    Menurut Pramono, tugas seorang pemadam kebakaran belakangan ini sangat bervariasi tidak hanya fokus memadamkan api saja di wilayah Jakarta.

    Dia menjelaskan beberapa tugas pemadam kebakaran saat ini di antaranya mencari kucing hilang, menangkap biawak maupun ular, hingga mengambil bola yang nyangkut di atap rumah.

    “Ini membuktikan bahwa Damkar memang bekerjanya multifungsi serta menunjukkan bahwa Damkar mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat dan kami juga berterima kasih,” katanya.

    Maka dari itu, Pramono akan menambah jumlah pemadam kebakaran untuk bantu warga Jakarta. Pada tahap pertama, ada 1.000 lowongan menjadi petugas pemadam kebakaran yang dibuka Pemprov Jakarta.

    Dari 1.000 lowongan tersebut, pendaftarnya mencapai 24.405 orang karena antusias warga sangat tinggi menjadi petugas pemadam kebakaran.

    “Jadi besok seleksi awal akan diumumkan penetapan nama-nama seribu orang pada hari Rabu,” ujarnya.

  • Syarat Terbaru Dapat BSU Rp600.000 pada September 2025

    Syarat Terbaru Dapat BSU Rp600.000 pada September 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diperkirakan akan kembali menggulirkan bantuan subsidi upah (BSU) pada September 2025.

    BSU sendiri merupakan bantuan yang diberikan sebagai stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli pekerja yang memiliki gaji di bawah Rp5 juta per bulan.

    Melansir Antaranews, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa program BSU akan tetap disalurkan pada semester kedua tahun 2025.

    Sayangnya hingga pertengahan September ini, pemerintah belum merilis jadwal resmi pencairan berikutnya.

    Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk aktif mencari informasi mengenai BSU dan melakukan pengecekan berkala melalui kanal resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) maupun BPJS Ketenagakerjaan guna menghindari informasi yang menyesatkan.

    Syarat Penerima BSU Rp600.000 September 2025

    BSU disalurkan oleh pemerintah langsung ke penerima melalui rekening bank Himbara (BRI, BNI, BTN, Mandiri), Bank Syariah Indonesia, dan juga PT Pos Indonesia.

    Apabila tidak memiliki rekening Bank Himbara, pencairan bisa dilakukan secara langsung di Kantor Pos.

    Syarat menjadi penerima BSU selain memiliki rekening Bank Himbara yakni memiliki gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.

    Pekerja juga harus sudah didaftarkan oleh pihak pemberi kerja sebagai calon penerima BSU, yang juga aktif dalam BPJS Ketenagakerjaan.

    BSU diberikan kepada pekerja/buruh yang belum menerima Program Keluarga Harapan (PKH) pada periode sebelum penyaluran BSU dilakukan.

    Kemudian, pekerja bukan merupakan Aparatur Sipil Negara, atau prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Cara Cek Penerima BSU RP600.000 September 2025

    Terdapat beberapa cara untuk cek daftar penerima BSU Rp600, berikut penjelasannya.

    1. Melalui Situs Kemnaker

    Masuk ke situs resmi bsu.kemnaker.go.id
    Masukkan data diri berupa NIK KTP, nama lengkap, nama ibu kandung, nomor HP, serta alamat email
    Lengkapi kode keamanan yang muncul
    Klik tombol Cek Status untuk melihat hasil verifikasi
    Jika lolos, sistem akan menampilkan notifikasi, dan penerima dapat mencairkan dana melalui bank Himbara (BRI, Mandiri, BNI, BTN), Bank Syariah Indonesia, atau PT Pos Indonesia

    2. Melalui BPJS Ketenagakerjaan

    Buka situs resmi bpjsketenagakerjaan.go.id
    Pilih menu “Cek Status Calon Penerima BSU”
    Isi data lengkap seperti NIK, nama, tanggal lahir, dan lainnya
    Klik “Lanjutkan” untuk melihat hasil
    Apabila anda terdaftar, maka BSU akan segera dikirim ke rekening Bank Himbara yang anda miliki

    3. Melalui Kantor Pos

    Siapkan NIK dan kode QR yang anda terima di aplikasi Pospay
    Siapkan juga nomor HP aktif untuk verifikasi data
    Pergi ke kantor pos: ambil antrean, petugas verifikasi dokumen dan QR code, setelah itu dana Rp 600.000 diserahkan secara tunai

    4. Melalui Pospay

    Unduh Aplikasi Pospay
    Aplikasi tersedia di Google Play Store atau App Store
    Daftar atau Login Akun
    Gunakan nomor ponsel aktif dan lakukan verifikasi OTP
    Masuk ke Menu Pencairan Bantuan
    Pilih kategori “Bantuan Sosial/BSU”
    Ketik NIK atau Nomor Kepesertaan
    Sistem akan menampilkan status penerima BSU Rp600 ribu.

    Penyebab BSU Rp600.000 Belum Cair

    Hingga kini, pemerintah belum mengumumkan jadwal resmi pencairan bantuan subsidi upah (BSU) untuk bulan September 2025. 

    Meski pemerintah memastikan program ini berlanjut,namun jadwal pencairan resmi BSU untuk periode September 2025 masih menunggu pengumuman dari Kemnaker. Pekerja disarankan untuk rutin memantau informasi terkini mengenai pencairan BSU 2025 melalui laman resmi Kemnaker, BPJS Ketenagakerjaan, hingga pengumuman dari Kantor Pos. 

  • Jadwal Pencairan BSU Rp600.000 September 2025

    Jadwal Pencairan BSU Rp600.000 September 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diperkirakan akan kembali menggulirkan bantuan subsidi upah (BSU) pada September 2025.

    BSU sendiri merupakan bantuan yang diberikan sebagai stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli pekerja yang memiliki gaji di bawah Rp5 juta per bulan.

    Melansir Antaranews, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa program BSU akan tetap disalurkan pada semester kedua tahun 2025.

    Sayangnya hingga pertengahan September ini, pemerintah belum merilis jadwal resmi pencairan berikutnya.

    Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk aktif mencari informasi mengenai BSU dan melakukan pengecekan berkala melalui kanal resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) maupun BPJS Ketenagakerjaan guna menghindari informasi yang menyesatkan.

    Cara Cek Penerima BSU September 2025

    1. Melalui Situs Kemnaker

    Masuk ke situs resmi bsu.kemnaker.go.id.
    Masukkan data diri berupa NIK KTP, nama lengkap, nama ibu kandung, nomor HP, serta alamat email.
    Lengkapi kode keamanan yang muncul.
    Klik tombol Cek Status untuk melihat hasil verifikasi.
    Jika lolos, sistem akan menampilkan notifikasi, dan penerima dapat mencairkan dana melalui bank Himbara (BRI, Mandiri, BNI, BTN), Bank Syariah Indonesia, atau PT Pos Indonesia.

    2. Melalui Kantor Pos

    Siapkan NIK dan kode QR yang anda terima di aplikasi Pospay.
    Siapkan juga nomor HP aktif untuk verifikasi data.
    Pergi ke kantor pos: ambil antrean, petugas verifikasi dokumen dan QR code, setelah itu dana Rp 600.000 diserahkan secara tunai.

    3. Melalui Pospay

    Unduh Aplikasi Pospay
    Aplikasi tersedia di Google Play Store atau App Store.
    Daftar atau Login Akun
    Gunakan nomor ponsel aktif dan lakukan verifikasi OTP.
    Masuk ke Menu Pencairan Bantuan
    Pilih kategori “Bantuan Sosial/BSU”.
    Ketik NIK atau Nomor Kepesertaan
    Sistem akan menampilkan status penerima BSU Rp600 ribu.

  • Presiden Prabowo Apresiasi Lima Menteri yang Purna Tugas

    Presiden Prabowo Apresiasi Lima Menteri yang Purna Tugas

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi langsung kepada lima menteri Kabinet Merah Putih yang telah menyelesaikan masa tugasnya. Ungkapan terima kasih itu disampaikan melalui surat khusus yang disusun dan ditandatangani sendiri oleh Presiden.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengungkapkan hal tersebut melalui akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet pada Senin (15/9/2025). Dia bercerita mengenai pertemuannya dengan para mantan pembantu Presiden pada pekan lalu.

    “Berjumpa dengan lima menteri Kabinet Merah Putih yang telah menyelesaikan tugas. Pertemuan ini menjadi kesempatan untuk bersilaturahmi sekaligus menyerahkan surat khusus dari Presiden Prabowo Subianto,” tulis Teddy .

    Dalam unggahan tersebut, Teddy menjelaskan bahwa surat tersebut merupakan bentuk penghargaan Presiden Ke-8 RI itu kepada para menteri yang dinilai telah memberikan dedikasi dan kontribusi besar bagi bangsa.

    “Surat tersebut disusun langsung oleh Presiden sebagai ungkapan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi besar para menteri bagi negeri, selama menjalankan amanah sebagai bagian dari keluarga Kabinet Merah Putih,” tambahnya.

    Adapun, dalam unggahan nampak Teddy berfoto bersama dengan lima menteri yang dimaksud, mulai dari foto bersama Mantan Menteri Keuangan (Menkeu Sri Mulyani) yang juga dilakukan dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

    Kemudian, berfoto bersama dengan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, mantan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, mantan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.

     

  • Sudah Cair! Cek Daftar Penerima Bansos PKH dan BPNT September 2025

    Sudah Cair! Cek Daftar Penerima Bansos PKH dan BPNT September 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Deretan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah segera cair untuk diberikan kepada masyarakat pada September 2025.

    Bansos yang cair pada bulan ini mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

    Namun tak semua masyarakat akan mendapat bantuan ini. Mereka harus terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) yang didasarkan pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Penyaluran bansos pun akan dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang telah ditentukan pemerintah. Dengan kata lain, penerima harus mengecek bansos secara berkala.

    Dalam hal ini, para penerima manfaat bisa melakukan pengecekan secara mandiri melalui aplikasi cek bansos maupun situs resmi cekbansos.kemensos.go.id. 

    Cek Penerima Bansos September 2025

    Berikut cara cek penerima bansos yang diberikan pemerintah pada bulan September 2025:

    1. Kunjungi situs resmi cekbansos.kemensos.go.id.

    2. Pilih provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa/kelurahan sesuai dengan alamat KTP.

    3. Masukkan nama sesuai dengan KTP dan ketik kode verifikasi yang tertera.

    4. Klik “Cari Data” untuk mengecek apakah Anda terdaftar sebagai penerima bansos.

    Selain terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), masyarakat juga harus memenuhi syarat untuk bisa mendapatkan bansos. Di antaranya yakni:

    Terdaftar sebagai Warga Negara Indonesia (WNI)
    Memiliki KTP yang sah
    Termasuk dalam keluarga miskin yang membutuhkan bantuan sosial

    Setelah memenuhi persyaratan dan mencoba daftar bantuan tersebut, Anda dapat memastikan dengan melakukan pengecekan melalui:

    1. Web Cek Bansos: Akses laman cekbansos.kemensos.go.id, pilih wilayah, dan masukkan data sesuai KTP untuk mengecek status penerima.

    2. Aplikasi Cek Bansos: Unduh aplikasi di Play Store atau App Store untuk cek penerima bansos dengan memasukkan NIK.

    3. Datang ke Kelurahan: Bagi yang kesulitan online, bisa langsung mendatangi kelurahan untuk memastikan apakah mereka terdaftar dalam sistem.

    Daftar Bansos Cair September 2025 

  • Alasan TNI-Ferry Irwandi Saling Memaafkan, Kapuspen: Menjaga Persatuan

    Alasan TNI-Ferry Irwandi Saling Memaafkan, Kapuspen: Menjaga Persatuan

    Bisnis.com, JAKARTA — Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) mengungkapkan alasan memilih saling memaafkan terkait dengan polemik CEO Malaka Project, Ferry Irwandi.

    Kapuspen TNI, Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan bahwa sikap saling memaafkan itu diambil untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

    “Betul [menjaga persatuan dan kesatuan bangsa],” kata Brigjen Freddy Ardianzah saat dikonfirmasi, Minggu (14/9/2025).

    Dia menambahkan, alasan lainnya yakni berkaitan dengan menjaga disinformasi dan misinformasi yang bisa menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.

    Adapun Freddy juga mengungkap bahwa pihaknya telah berkomunikasi secara langsung dengan Ferry untuk saling meluruskan informasi terkait dengan polemik yang ada sebelumnya.

    “TNI telah berkomunikasi dengan saudara Ferry Irwandi untuk saling meluruskan informasi yang salah, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar dan menjalani keseharian dengan tenang,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Ferry melalui akun Instagram pribadinya @irwandiferry menyatakan bahwa dirinya dan Freddy sempat berdialog lewat sambungan telepon pada Sabtu (13/9/2025).

    Dari hasil dialog tersebut, Ferry dan Freddy sepakat telah terjadi kesalahpahaman di antara keduanya terkait dengan beberapa isu belakangan ini. 

    “Beliau meminta maaf atas situasi yang terjadi kepada saya dan yang harus saya hadapi, begitu juga sebaliknya, saya juga sudah meminta maaf atas situasi yang terjadi pada tubuh TNI saat ini,” tulis Ferry.

    Ferry mengatakan bahwa masih banyak prajurit TNI yang mencintai Indonesia dan ingin melindungi warganya. Ferry juga memastikan bahwa pihak TNI tidak ada yang melanjutkan proses hukum kepada dirinya. 

    “Urusan saya dan TNI sudah selesai teman-teman,” ujarnya.

    Namun demikian, Ferry meminta masyarakat sekaligus pendukungnya agar berfokus mengawal tuntutan terkait aksi demonstrasi, seperti menuntut agar warga yang ditangkap bisa dibebaskan.

    “Seperti yang sudah saya sampaikan, masih banyak kenkawan kita yang ditangkap, masih ada yang hilang, masih ada yang belum mendapatkan keadilan. Mari saling jaga, jaga warga,” pungkasnya.

  • Viral! Video Prabowo Ditayangkan di Bioskop, Istana Buka Suara

    Viral! Video Prabowo Ditayangkan di Bioskop, Istana Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi angkat bicara terkait viralnya penayangan video berisi kinerja Presiden Prabowo Subianto yang ditayangkan di sejumlah bioskop tanah air.

    Fenomena tersebut memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama di media sosial.

    Menanggapi hal ini, Prasetyo menyatakan bahwa penggunaan media publik seperti bioskop sebagai sarana penyampaian pesan pemerintahan merupakan hal yang lumrah, selama tidak melanggar aturan dan norma yang berlaku.

    “Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan dan keindahan, maka penggunaan media-media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah,” ujar Prasetyo Hadi kepada awak media melalui pesan teks Minggu (14/9/2025).

    Penayangan video kinerja Presiden Prabowo di bioskop diketahui mulai muncul sejak awal pekan ini, dan langsung ramai dan menjadi perbincangan publik.

    Menurut pantauan, dalam video yang ditayangkan di layar lebar sebelum pembuka film itu menampilkan berbagai cuplikan kegiatan dan potongan pernyataan Prabowo.

    Mulai dari memuat narasi dan angka dari berbagai pencapaian program, seperti 21.760.000 ton total produksi beras nasional hingga Agustus 2025 dan 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi.

    Tak hanya itu, video tersebut juga memuat informasi bahwa program makan bergizi gratis (MBG) yang diluncurkan sejak 6 Januari 2025 telah menjangkau 20.000.000 Penerima Manfaat.

    Narasi lainnya adalah sebanyak 80.000 kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih resmi diluncurkan. Termasuk soal informasi 100 Sekolah Rakyat telah diluncurkan.

    Setelah pemutaran video, adegan berlanjut ke peringatan dari pihak bioskop agar penonton tidak merekam film. Kemudian film baru diputar untuk ditayangkan.

  • OPINI: Akhiri Dilema Rangkap Jabatan

    OPINI: Akhiri Dilema Rangkap Jabatan

    Bisnis.com, JAKARTA – Lima dekade setelah Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) 1974, Jakarta kembali bergejolak. Pola yang terlihat tetap sama, keresahan akan ketidakadilan mencari saluran.

    Di balik kerumunan mahasiswa yang turun ke jalan waktu itu, mengemuka keresahan tentang kesenjangan, arah pembangunan, dan keterhubungan antara kekuasaan dengan kepentingan ekonomi. Hari-hari belakangan ini, Jakarta kembali menjadi saksi gejolak di jalanan. Tentu situasi sekarang berbeda jauh dengan setengah abad lalu.

    Namun, ada pola yang bisa dikenali, dimana protes massal sering berangkat dari perasaan publik bahwa ada jarak antara nilai keadilan yang diharapkan dengan kenyataan tata kelola yang dirasakan. Bentuk tuntutan mungkin beragam, tetapi intinya tetap sama, yaitu pencarian legitimasi atas cara negara dijalankan.

    Di tengah situasi ini, Mahkamah Konstitusi (MK) pada 25 Agustus 2025 mengeluarkan Putusan No. 128/PUU-XXIII/2025 (128/2025). Putusan ini mengakhiri kemelut soal rangkap jabatan wakil menteri sebagai komisaris di badan usaha milik negara. Substansinya menegaskan pentingnya pemisahan peran agar fungsi pengawasan di BUMN tidak terdistorsi oleh kepentingan politik.

    Putusan ini memperkuat prinsip independensi dan kejelasan fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang menjadi roh dari UU BUMN serta berbagai peraturan turunannya, yang dilanggar oleh praktik rangkap jabatan ini.

    Dualitas peran berpotensi menciptakan konflik kepentingan yang inheren. Seorang pengawas mustahil dapat objektif mengevaluasi kinerja BUMN yang justru menjadi alat untuk memenuhi janji politik. Lebih parah lagi jika jabatan itu berasal dari kementerian yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan BUMN bersangkutan. Selain konflik kepentingan, timbul pula risiko inkompetensi karena kurangnya latar belakang dan pemahaman operasional. Akibatnya, fungsi pengawasan dan pemberian nasihat strategis yang seharusnya menjadi inti peran komisaris menjadi lumpuh.

    Maka, Putusan MK ini, jika dilaksanakan sungguh-sungguh, bisa menjadi sinyal kuat bahwa negara menempatkan prinsip tata kelola di atas kompromi jangka pendek. Putusan 128/2025 harus dipahami sebagai pintu masuk, bukan tujuan akhir. Masalah mendasar yang diusung oleh para penggugat, dan yang berulang kali tersirat dalam gejolak sosial, adalah pertanyaan tentang untuk siapa BUMN itu dikelola.

    BUMN tidak sepatutnya dijadikan instrumen politik atau arena bagi pemburu rente, melainkan harus berorientasi pada efisiensi nasional dan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, implementasi Putusan 128/2025 harus diikuti dengan penguatan tata kelola yang lebih menyeluruh. Prinsip check and balance tidak berhenti pada soal rangkap jabatan, tapi mencakup transparansi, akuntabili-tas, dan profesionalisme.

    Oleh karena itu, implementasi putusan ini tidak boleh sekadar memindahkan kursi. Pemerintah ditantang untuk melakukan reformasi tata kelola BUMN yang lebih menyeluruh tentang memper-kuat Dewan Komisaris dan Direksi dengan profesional yang dipilih secara meri-tokratis, serta memastikan transparansi dalam proses rekrutmen.

    Dengan begitu, publik dapat melihat bahwa aset negara dikelola oleh orang-orang terbaik.

    Dalam iklim ketidakpercayaan yang kerap memicu unjuk rasa, kepatuhan terhadap putusan MK yang tegas ini dapat menjadi modal penting untuk membangun kembali kepercayaan publik. Tindakan nyata menaati putusan akan berbicara lebih keras dibanding seribu pernyataan, sebab ia menunjukkan bahwa pemerintah sungguh mendengarkan, tunduk pada hukum, dan berkomit-men memperbaiki institusi. Pelajaran dari Malari dan berbagai episode protes lain-nya adalah ketidakpuasan publik bersifat kumulatif.

    Ia tidak selalu meledak karena satu kebijakan, tetapi karena persepsi akan sistem yang dianggap tidak adil. Jadi, pemerintah tidak boleh menunggu protes jalanan untuk bergerak. Pemerintah yang responsif harus mampu membaca sinyal sebelum keresahan itu meluas.

    Reformasi tata kelola BUMN menjadi semakin krusial dalam menghadapi tantangan masa depan. Kepatuhan terhadap Putusan 128/2025 adalah ujian nyata bagi komitmen pemerintah terhadap prinsip good governance.

    Ia adalah langkah konkret yang dapat memutus pola sejarah di mana ketidakpuasan publik terakumulasi hingga meledak di jalanan. Dengan menjadikannya momentum reformasi yang lebih luas, pemerintah tidak hanya menyelesaikan soal hukum, tetapi juga berinvestasi pada stabilitas dan legitimasi jangka panjang.

    Pada akhirnya, stabilitas sejati lahir dari tata kelola yang adil dan dapat dipertanggungjawabkan.

    Kepatuhan pemerintah terhadap putusan MK menjadi isyarat bahwa hukum berdiri di atas segala kepentingan, termasuk kekuasaan. Dari sana, publik akan menanglkap pesan bahwa negara tidak sekadar menuntut ketaatan rakyat, tetapi juga menundukkan diri pada aturan yang sama.

    Itulah fondasi kepercayaan yang sesungguhnya, karena keadilan yang ditegakkan secara konsisten lebih menenteramkan. Akhirnya, sejarah Malari dan semua gejolak setelahnya mengajarkan satu hal, stabilitas yang dibangun di atas fondasi ketidakadilan adalah ilusi. Putusan MK ini adalah kesempatan untuk membangun fondasi yang kokoh. 

  • Ini Jadwal Kedatangan 6 Unit Pesawat Tempur Rafale Pesanan RI

    Ini Jadwal Kedatangan 6 Unit Pesawat Tempur Rafale Pesanan RI

    Bisnis.com, Jakarta — Pesawat tempur Rafale dari Prancis yang telah dibeli Indonesia bakal tiba pada awal tahun depan.

    Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono menjelaskan, pemerintah Indonesia telah memesan sebanyak 42 unit pesawat tempur Rafale. 

    Menurut Tonny, pada awal tahun depan, persisnya antara bulan Februari-Maret 2026, pengiriman batch pertama akan dimulai dengan tiga unit pesawat tempur.

    “Pesawat Rafale, pesawat buatan Prancis. Rencananya antara Februari-Maret 2026 kita akan menerima bacth pertama yaitu tiga pesawat dulu,” tuturnya di Jakarta, Sabtu (13/9).

    Menurutnya, ketiga pesawat tempur batch pertama itu akan dikirim dari Prancis ke Pekanbaru, bukan ke Jakarta. Sayangnya, dia tidak menjelaskan alasan lebih detail terkait penempatan pesawat Rafale di Pekanbaru.

    “Jadi untuk disposisi pertama adalah ada di Pekanbaru,” katanya.

    Namun, dia memastikan bahwa prasarana dan infrastruktur di Pekanbaru sudah sesuai dengan prosedur untuk menempatkan tiga pesawat tempur Rafale tersebut.

    “Sejauh ini kita sedang menyiapkan sarana prasarana infrastruktur yang ada di daerah Pekanbaru untuk bisa menerima pesawat Rafale,” ujarnya.

    Kemudian, dia juga menjelaskan tiga unit pesawat tempur Rafale batch kedua bakal tiba di Indonesia pada April 2026 sehingga pada tahun depan ada enam unit pesawat tempur Rafale di Indonesia.

    “Jadi total nantinya ada enam unit pesawat tempur,” tuturnya.

    Sebelumnya, Karo Humas Setjen Kemenhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menilai kedatangan pesawat tempur Rafale serta persenjataan dan perangkat pendukungnya bisa meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan.

    Edwin menyebut bahwa Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan bagi negara-negara anggota NATO. 

    Menurutnya, Rafale merupakan pesawat yang mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari misi yang superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, serta serangan anti-kapal.

    “Kelebihan Rafale adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara ke udara jarak jauh ‘Beyond Visual Range’,” tutur Edwin.

    Adapun, kontrak pembelian Rafale dilakukan saat Presiden Prabowo Subianto masih menjabat sebagai menteri pertahanan

    Komitmen Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk memperkuat pertahanan Indonesia dan memberikan alutsista terbaik bagi TNI kembali terbukti. Pada tanggal 8 Januari 2024 kontrak pengadaan pesawat tempur Rafale tahap ketiga sejumlah 18 unit secara resmi telah efektif (8/1).

    Sebelumnya Kemhan RI telah mengefektifkan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation, produsen pesawat terbang terkemuka dari Prancis, pada bulan September 2022 sejumlah 6 unit dan bulan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Secara total pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI berjumlah 42 unit.

  • Musim Hujan Datang Lebih Cepat, BMKG Paparkan Ancaman dan Peluang

    Musim Hujan Datang Lebih Cepat, BMKG Paparkan Ancaman dan Peluang

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan 2025/2026 di Indonesia akan datang lebih awal dari kondisi normal. Ada ancaman dan peluang yang dihadapi.

    Berdasarkan pemantauan iklim terkini, sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan sejak Agustus 2025. Secara bertahap akan meluas ke sebagian besar wilayah pada periode September hingga November 2025.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa dibandingkan dengan rata-rata klimatologis 1991–2020, awal musim hujan tahun ini cenderung maju di sebagian besar wilayah Indonesia. 

    “Musim hujan diprediksi berlangsung dari Agustus 2025 hingga April 2026, dengan puncak hujan yang bervariasi, sebagian besar terjadi pada November–Desember 2025 di Sumatera dan Kalimantan, serta Januari–Februari 2026 di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” katanya melalui keterangan pers, Sabtu (13/9/2025)

    Dari 699 zona musim (ZOM) di Indonesia, 79 di antaranya (11,3%) diprediksi akan memasuki musim hujan pada September 2025.

    Kawasan itu meliputi sebagian besar Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat bagian utara, Jambi bagian barat, Bengkulu bagian utara, Bangka Belitung bagian selatan, Sumatera Selatan, sebagian kecil Jawa, Kalimantan Selatan, dan sebagian Papua Selatan.

    Sebanyak 149 ZOM (21,3%) lainnya diprediksikan memasuki musim hujan pada Oktober 2025 yang meliputi sebagian Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian tengah. 

    Sementara itu, 105 ZOM (15%) akan mulai mengalami musim hujan pada November 2025 yang meliputi sebagian besar Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi bagian tengah dan tenggara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, serta sebagian Papua.

    “Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal,” ujarnya.

    Oleh karena itu, lanjut Dwikorita, BMKG mengimbau kementerian/lembaga, pemerintah daerah, sektor terkait, dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. 

    Penyesuaian kalender tanam pertanian, pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan drainase, pengendalian hama di perkebunan, hingga langkah mitigasi dampak ancaman bahaya hidrometeorologi harus dilakukan sejak dini agar dampak dapat ditekan.

    Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menerangkan bahwa faktor global dan regional turut memengaruhi dinamika musim hujan tahun ini. 

    Pada Agustus 2025, fenomena El Niño–Southern Oscillation (ENSO) berada dalam kondisi netral (indeks –0,34), sehingga tidak ada pengaruh signifikan dari Samudra Pasifik. 

    Di sisi lain, Indian Ocean Dipole (IOD) tercatat dalam kondisi negatif (indeks –1,2), yang menandakan adanya suplai tambahan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia khususnya bagian barat.

    Selain itu, kata dia, suhu muka laut di perairan sekitar Indonesia lebih hangat (+0,42) dari rata-rata klimatologis, sehingga memicu pembentukan awan hujan lebih intensif. 

    ENSO netral diprediksikan bertahan hingga akhir 2025, sementara IOD negatif diperkirakan berlangsung hingga November 2025.

    “Kondisi musim hujan yang maju dari normal memberikan manfaat positif bagi petani untuk menyesuaikan pola tanam lebih dini, guna meningkatkan produktivitas sekaligus mendukung upaya swasembada pangan,” terangnya.

    Oleh karena itu, BMKG mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memanfaatkan informasi cuaca dan iklim yang sudah disediakan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

    Di saat yang sama, BMKG menekankan pentingnya langkah antisipasi di berbagai sektor dalam menghadapi musim hujan ini. 

    Untuk sektor pertanian, penyesuaian jadwal tanam, penggunaan varietas tahan genangan, serta perbaikan irigasi dan drainase menjadi kunci agar produksi tidak terganggu. 

    Di sektor perkebunan, kelembaban tinggi perlu diantisipasi melalui pengendalian hama dan penyakit, pengelolaan drainase yang baik, serta penyesuaian pemupukan.