Category: Bisnis.com Nasional

  • Purbaya Pastikan Ada Anggaran untuk Penanggulangan Bencana di Sumatra

    Purbaya Pastikan Ada Anggaran untuk Penanggulangan Bencana di Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan anggaran untuk penanggulangan bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat sudah dialokasikan dalam APBN. 

    Sebagaimana diketahui, terjadi bencana banjir hingga longsor pada sejumlah daerah di ketiga provinsi itu akibat fenomena Siklon Tropis Senyar. 

    Sebagai Bendahara Negara, Purbaya menyebut bantuan penanggulangan bencana sudah menggunakan anggaran yang ada. Dia mengaku belum ada permintaan khusus ke Kemenkeu untuk anggaran baru. 

    “Belum minta ke saya sampai sekarang. Jadi sepertinya pakai anggaran yang ada,” ujarnya saat ditemui setelah acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jakarta, Jumat (28/11/2025). 

    Purbaya juga tidak mengetahui berapa nilai anggaran yang digunakan pemerintah untuk mengirimkan bantuan ke Aceh, Sumatea Utara dan Sumatra Barat.

    Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menyebut Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan upaya tanggap darurat dengan mengirimkan bantuan logistik, berupa tenda pengungsian, makanan serta kebutuhan sehari-hari. 

    “Jadi yang dikirim hari ini atas perintah Bapak Presiden adalah kebutuhan yang sangat mendesak, misalnya tadi disampaikan oleh Pak Seskab [Sekretaris Kabinet], alat komunikasi, perahu karet, kemudian genset listrik. Itu hal-hal yang juga sangat diperlukan untuk supaya pekerjaan-pekerjaan tanggap darurat ini makin efisien,” terangnya kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga bergerak ke beberapa titik lokasi yang terdampak longsor untuk perbaikan jalan. 

    Di sisi lain, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya memerinci lebih lanjut beberapa bantuan yang dikirim pagi ini dari Halim Perdanakusuma. Contohnya, sesuai kebutuhan pemerintah mengirimkan 150 tenda, 64 perahu karet, genset serta 100 alat komunikasi guna memperbaiki sinyal yang terdampak. 

    Selanjutnya, pemerintah pusat turut mengirimkan bahan makanan siap saji, obat-obatan, serta tim medis dari TNI maupun Kementerian Kesehatan. Teddy menyampaikan bahwa pengiriman bantuan ini bukan pertama kalinya diinstruksikan oleh Presiden. Dia mengeklaim Kepala Negara sudah memerintahkan penanggulangan bencana sejak 25 November 2025. 

    “Jadi ini bukan yang pertama. Sejak hari pertama pada 25 November, Bapak Presiden sudah langsung menginstruksikan kepada Bapak Menko PMK untuk mengoordinasi secara langsung terkait penanganan bencana,” terang Teddy.

  • BNPB: Korban Meninggal Banjir di Sumut 116 Orang, 42 Masih dalam Pencarian

    BNPB: Korban Meninggal Banjir di Sumut 116 Orang, 42 Masih dalam Pencarian

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melaporkan bahwa korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatra Utara mencapai 116 orang per Jumat (28/11/2025). Sementara itu, 42 orang masih dalam pencarian.

    “Rinciannya Tapanuli Utara meninggal 11, Tapanuli Tengah meninggal 47, Tapanuli Selatan 32 meninggal dunia, Kota Sibolga ada 17 yang meninggal dunia, Humbang Hasundutan ada 6 meninggal dunia, kemudian Kota Padang Sidempuan ada 1, Pakpak Bharat ada 2,” katanya dalam konferensi pers mengenai perkembangan penanganan bencana banjir dan longsor Sumatra di Jakarta, dikutip dari Antara.

    Suharyanto menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada laporan korban meninggal dunia dari Mandailing Natal. Meski demikian, dia mengatakan bahwa data akan terus diperbarui karena banyaknya lokasi yang belum bisa diakses, sehingga jumlah korban berisiko bertambah dari wilayah-wilayah ini.

    Terkait pengungsian, sebanyak lebih dari 1000 keluarga mengungsi. Untuk Tapanuli Utara, kata dia, titik pengungsian sementara terpusat satu titik di jalur yang menghubungkan Tarutung ke Sibolga.

    “Ada bangunan gereja di sana, dipakai untuk mengungsi, dicek sekitar ada 600 Kepala Keluarga [KK],” katanya.

    Kemudian di Tapanuli Tengah sebanyak 1.100 KK mengungsi di fasilitas milik pemerintah daerah.

    “Tetapi kalau siang kami hitung, kami cek sekitar 600, karena pada saat siang sebagian masyarakat yang mengungsi juga mengecek dan membantu membuka jalur-jalur yang masih putus,” kata Suharyanto.

    Adapun untuk Tapanuli Selatan ada sekitar 250 KK, untuk kota Sibolga sekitar 200 KK, dan Humbang Hasundutan ada 150 KK.

    “Sementara untuk Mandailing Natal, ini tersebar ada di lima titik tempat pengungsian, ini kami hitung sekitar 1.500 KK,” kata Suharyanto.

    Dalam kesempatan itu Suharyanto menjelaskan bahwa jalur komunikasi dan transportasi di Sumatra relatif membaik per Jumat dibandingkan tiga hari sebelumnya.

    “Yang pertama yang masih terus kami berusaha tembus adalah jalur dari Tapanuli Utara atau Tarutung menuju Sibolga. Ini adalah urat nadi atau jalan yang sangat vital, tetapi sekarang masih proses untuk pembukaan, dibuka oleh satgas gabungan,” katanya.

  • PBNU Rotasi Pejabat, Gus Yahya Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen

    PBNU Rotasi Pejabat, Gus Yahya Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merotasi lima orang pejabat organisasi tersebut. Dia mengatakan langkah ini diambil sebagai salah satu langkah transformasi organisasi di tengah polemik kepemimpinan internal PBNU.

    “Rotasi ini sebagaimana diatur dalam aturan perkumpulan sebagai forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar, ini semua kami maksudkan supaya tugas-tugas yang harus dipertanggungjawabkan oleh PBNU tetap bisa dijalankan dengan baik,” kata Gus Yahya setelah rapat tanfidziyah yang diselenggarakan di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, pada Jumat (28/11/2025), dikutip dari Antara.

    Kelima pejabat yang dirotasi yakni KH. Masyhuri Malik dari posisi semula sebagai Ketua PBNU ke posisi Wakil Ketua Umum. Kemudian Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dicopot dari posisi semula sebagai Sekretaris Jenderal PBNU dan kini menempati posisi Ketua PBNU/

    Adapun posisi yang ditinggalkan Gus Yahya kini ditempati oleh H. Amin Said Husni yang sebelumnya menjabat posisi sebagai Wakil Ketua Umum.

    Sementara itu, H. Gudfan Arif dirotasi dari posisi semula sebagai Bendahara Umum ke posisi Ketua PBNU dan H. Sumantri kini menjabat sebagai Bendahara Umum dari posisi semula sebagai Bendahara.

    Selain rotasi pejabat, rapat tersebut juga membahas rancangan peta jalan atau roadmap Nahdlatul Ulama 2025–2050 serta evaluasi kinerja dan program.

    Gus Yahya menegaskan turbulensi atau polemik PBNU yang terjadi belakangan tidak boleh menjadi penghalang bagi organisasi untuk tetap menjalankan tugas-tugas keagamaan dan pengabdian kepada masyarakat.

    “Karena tugas-tugas itu merupakan amanat utama yang harus dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepada Muktamar, melainkan juga kepada konstituen organisasi. Tetapi, bagi kami ini juga merupakan tanggung jawab keagamaan, tanggung jawab ilahiyah yang harus kami pertanggung jawabkan di hadapan jutaan orang,” paparnya.

    Gus Yahya juga menambahkan transformasi dalam NU juga ditempuh untuk memperbaiki dan meningkatkan level khidmah agar mampu mengatasi tantangan-tantangan ke depan.

    “Visinya didasarkan pada wawasan tentang peradaban tahun ke depan. Kami tahu bahwa perubahan-perubahan begitu banyak dan akseleratif, serta menyangkut aspek-aspek fundamental dalam kehidupan masyarakat,” ujar Gus Yahya.

  • Prabowo Minta Maaf ke Menteri, Janji 2027 Tak Ada Rapat Sabtu-Minggu

    Prabowo Minta Maaf ke Menteri, Janji 2027 Tak Ada Rapat Sabtu-Minggu

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan permintaan maaf kepada para menteri di kabinet pemerintahannya karena kerap melakukan panggilan rapat pada akhir pekan Sabtu dan Minggu.

    Hal ini disampaikan Kepala Negara dalam sambutannya pada agenda Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    “Saya juga minta maaf, sering memanggil [rapat] Sabtu Minggu,” kata Prabowo.

    Prabowo mengaku bahwa dia berniat untuk berhenti melakukan panggilan rapat dan pertemuan pada akhir pekan ke menteri-menterinya mulai tahun depan, 2026. Meski demikian, niat tersebut harus tertunda untuk direalisasikan karena Prabowo kerap menerima laporan dan cuplikan video terkait permasalahan yang ada di tengah masyarakat. 

    Kemungkinan, kata dia, niat untuk tak lagi memanggil para Menteri saat akhir pekan perlu diundur menjadi 2027.

    “Kemarin saya berniat tahun 2026 tidak lagi manggil Sabtu Minggu. Tetapi dikirim video klip oleh anak-anak langsung saya… Jadi terpaksa ditunda lagi, mungkin tahun 2027, tidak ada rapat Sabtu Minggu,” ujar Prabowo.

    Prabowo turut menyinggung soal pertumbuhan ekonomi nasional yang dia sebut cukup baik. Namun, dia tidak memungkiri masih ada sebagian masyarakat yang masih mengalami kesulitan. 

    Dia mencontohkan soal kesulitan akses pendidikan yang masih dihadapi sebagian anak-anak di Tanah Air. Hal ini tecermin dari keterbatasan infrastruktur seperti jalan dan jembatan menuju sekolah-sekolah.

    Menyikapi kondisi itu, Prabowo mengatakan bahwa pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Darurat. Kepala Negara juga telah meminta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi untuk mengerahkan mahasiswa teknik sipil agar terjun langsung ke desa-desa guna membantu merancang dan membuat jembatan-jembatan.

    Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkapkan rasa puasnya terhadap kinerja Kabinet Merah Putih. Dia mengaku bangga dengan prestasi para pejabat di kabinetnya. Prabowo bahkan menyatakan penghargaan kepada Menteri Koordinator, Menteri, hingga Kepala Badan yang ada.

    “Saya kira rakyat pantas dan harus bangga dengan prestasi Menteri dan Menteri Koordinator dan pejabat-pejabat mereka sekarang. Mereka bekerja keras, saya tahu,” katanya.

  • Banjir Bandang di Sumatra, Prabowo Masih Kaji Status Darurat Bencana Nasional

    Banjir Bandang di Sumatra, Prabowo Masih Kaji Status Darurat Bencana Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa pemerintah masih mengkaji penetapan status bencana nasional atas banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra. Meski demikian, dia memastikan bahwa penyaluran bantuan dan pemantauan terus berlanjut.

    Hal itu disampaikan Prabowo setelah menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat menyalurkan bantuan bagi para korban.

    “Kami terus monitor dan kirim bantuan terus, nanti kami menilai kondisinya. Bantuannya akan kami kirim terus-menerus,” ujarnya.

    Terkait kemungkinan penetapan status darurat bencana nasional, Prabowo mengatakan pemerintah masih melakukan pemantauan intensif sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

    “Nanti kami monitor terus,” katanya singkat.

    Sebelumnya, Presiden Ke-8 RI memerintahkan percepatan penanganan tanggap darurat sejak hari pertama terjadi bencana alam di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno menyampaikan bahwa pemerintah memastikan seluruh unsur bergerak cepat untuk menjamin keselamatan warga dari bencana yang dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem yang berdampak luas di sejumlah wilayah.

    “Jadi sejak hari pertama terjadinya bencana, Bapak Presiden sudah perintahkan kepada kami Tim BNPB langsung bergerak dibantu TNI-Polri, Pemda aktif, dan untuk tanggap darurat itu tenda-tenda pengungsian terus makanan segala kebutuhan sehari-hari sudah dikirim,” ujarnya kepada awak media di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat pagi (28/11/2025).

    Menurut Pratikno, pengiriman bantuan mendesak kembali dilakukan atas arahan langsung Prabowo. Pemerintah menekankan pentingnya peralatan prioritas untuk mendukung efisiensi operasi tanggap darurat.

    “Tadi di disampaikan oleh Pak Seskab, alat komunikasi, perahu karet, kemudian genset listrik, itu hal yang juga sangat diperlukan untuk supaya pekerjaan-pekerjaan tanggap darurat ini semakin efisien. Tim PU [Pekerjaan Umum] juga bergerak, karena beberapa lokasi titik itu putus, mulai dari tanah longsor, kemudian jalan yang tertimbun, dan lain-lain, itu juga sudah bergerak,” kata Pratikno.

    Menurut Pratikno, fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dipicu Siklon Tropis Senyar yang berdampak luas di sejumlah wilayah. Pemerintah telah mengaktivasi operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi potensi hujan di daratan.

    “Perlu kita ketahui, ini adalah Siklon Tropis Senyar yang memang sangat dahsyat, tetapi menurut BMKG sudah mulai menurun, oleh karena itu kami juga melakukan operasi modifikasi cuaca. Sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan, sehingga nanti curah hujan dibawa ke lautan. Ini juga dilakukan upaya-upaya semacam ini,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Pratikno juga menyampaikan bahwa pemerintah mewaspadai potensi Siklon Tropis Koto yang berada di utara. Meski diharapkan tidak memasuki wilayah Indonesia, seluruh elemen diminta memperkuat kewaspadaan dan menjaga kesiapsiagaan.

    “Dan kemudian kami juga mengantisipasi karena ada Siklon Koto, tapi tempatnya di utara. Kami masih waspada, kami harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan Indonesia. Jadi sekali lagi, kami butuh dukungan dari semua pihak, rekan-rekan semuanya,” kata Pratikno.

  • Bobby Nasution Kirim Logistik dan Obat ke Tapteng–Sibolga yang Terisolir

    Bobby Nasution Kirim Logistik dan Obat ke Tapteng–Sibolga yang Terisolir

    Bisnis.com, MEDAN – Akses darat menuju Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) hingga kini masih terputus akibat banjir bandang dan longsor. Untuk memastikan bantuan tetap masuk, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution terbang langsung menggunakan pesawat Hercules membawa logistik dan obat-obatan ke wilayah yang terisolir tersebut, Jumat (28/11/2025).

    Pesawat Hercules yang ditumpangi Bobby menuju Bandara Pinangsori, Tapteng, yang sudah beberapa hari tidak beroperasi karena bencana. Bandara itu rencananya kembali diaktifkan, dengan prioritas penyediaan bahan bakar untuk genset dan kebutuhan operasional lain. Setibanya di sana, rombongan juga akan mencoba menembus sejumlah titik yang hingga kini belum dapat dijangkau.

    “Masih terisolir (Tapteng dan Sibolga), makanya kita coba nanti sampai dan kita coba tembus sore ini,” ujar Bobby sebelum keberangkatan dari Lanud Soewondo Medan.

    Bobby menyebut pihaknya terus berupaya membuka akses darat. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor dan memperbaiki jalur yang rusak.

    “Masih ada longsoran. Jalur putus ini ada yang karena tertutup material, ada yang memang putus karena jalan amblas,” kata Bobby.

    Adapun logistik yang dibawa meliputi paket sembako, beras, air mineral, makanan ringan, pakaian, handuk, minyak goreng, sabun, mi instan, ikan sarden kaleng, dan berbagai kebutuhan harian lainnya.

    Selain bantuan logistik, Bobby juga membawa tim penyedia layanan komunikasi untuk memperbaiki jaringan di wilayah terdampak. Dalam tahap awal akan digunakan Starlink sebagai solusi komunikasi sementara, sebelum jaringan permanen diperbaiki secara menyeluruh. **(H17/DISKOMINFO SUMUT)

  • Prabowo Sebut MBG Capai 44 Juta Penerima Manfaat: Sudah 2 Miliar Porsi Dibagikan

    Prabowo Sebut MBG Capai 44 Juta Penerima Manfaat: Sudah 2 Miliar Porsi Dibagikan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengungkap capaian terbaru Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam pidatonya di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025). 

    Kepala negara menyampaikan bahwa program unggulan pemerintah tersebut telah menjangkau puluhan juta warga, terutama anak-anak dan kelompok rentan.

    “Saudara-saudara saya terima kasih kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), kita sudah mencapai hari ini lebih dari 44 juta penerima manfaat diberikan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak kita di seluruh Indonesia, ibu-ibu hamil, anak-anak usia dini setiap hari menerima makan,” ujar Prabowo.

    Menurut Presiden, hingga saat ini pemerintah telah memproduksi dan mendistribusikan lebih dari 2 miliar porsi makanan kepada para penerima manfaat. 

    Dia menilai pencapaian tersebut sebagai langkah besar dalam meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat.

    “Sudah 2 miliar porsi makanan kami produksi dan kami sudah sampaikan ke penerima manfaat. Saya kira ini prestasi yang cukup membanggakan,” tambahnya.

    Prabowo juga menyampaikan apresiasinya kepada jajaran kementerian yang terlibat dalam pelaksanaan program tersebut. 

    Dia menegaskan bahwa keberhasilan MBG merupakan hasil kerja bersama antarlembaga yang bahu-membahu memastikan distribusi berjalan merata.

    “Saya kira terima kasih kepada menteri-menteri yang lain,” tandas Prabowo.

  • Kerusakan Lingkungan Picu Banjir Besar, Pemerintah Sulit Kirim Bantuan ke Korban di Sumatra

    Kerusakan Lingkungan Picu Banjir Besar, Pemerintah Sulit Kirim Bantuan ke Korban di Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa kerusakan lingkungan di Sumatra Utara telah memicu adanya banjir bandang, saat cuaca ekstrem di sebagian besar Pulau Sumatra.

    Dia mengatakan bahwa pemberian bantuan ke daerah bencana alam sangat berat. Sebab, akses banyak terputus.

    “Pemerintah bergerak cepat, kita dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara,” ucapnya, Jumat (28/11/2025).

    Presiden ke-8 RI menjelaskan bahwa kondisi di lapangan masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari akses yang terputus hingga cuaca yang tidak menentu. 

    Kendati demikian, orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa berbagai upaya terus dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak.

    “Memang kondisinya sangat berat, banyak yang terputus, cuaca juga masih tidak memungkinkan. Kadang-kadang juga helikopter dan pesawat kita sulit untuk mendarat. Tadi pagi kita telah berangkatkan 3 pesawat Hercules C-130 dan 1 pesawat A-400. Untuk kesekian kalinya kita kirim bantuan dan terus-menerus kebutuhan mereka di lapangan kita dukung,” imbuhnya.

    Selain itu, Prabowo juga menyinggung pentingnya kesiapsiagaan bangsa dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang berpotensi memicu bencana.

    Kepala Negara mendorong peningkatan edukasi mengenai lingkungan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.

    “Ini juga mengingatkan kita bahwa dunia penuh dengan tantangan. Perubahan iklim, pemanasan global, kerusakan lingkungan, ini menjadi tantangan yang harus kita hadapi. Ini juga saya kira mungkin para guru-guru di seluruh Indonesia yang sudah bisa mulai. Saya yakin sudah mulai, tapi mungkin perlu kita tambah dalam silabus, dalam mata pelajaran, juga kesadaran akan sangat pentingnya kita menjaga lingkungan alam kita, menjaga hutan-hutan kita,” ujar Prabowo.

    Lebih jauh, Presiden menekankan bahwa upaya menjaga kelestarian lingkungan harus dimulai dari rumah dan menjadi gerakan bersama seluruh masyarakat. 

    Dia menyerukan langkah konkret, seperti mencegah pembabatan hutan dan memastikan sungai tetap bersih agar mampu menahan potensi bencana.

    “Benar-benar mencegah pembabatan pohon-pohon, perusakan hutan-hutan. Benar-benar juga sungai-sungai harus kita jaga agar bersih sehingga dapat menyalurkan air yang bisa tiba-tiba datang. Saudara-saudara ini nanti usaha bersama kita, tiap rumah ikut berperan,” pungkas Prabowo.

  • Bangun 300.000 Jembatan, Prabowo: Ini Bakal Tambah Pusing Lagi Purbaya

    Bangun 300.000 Jembatan, Prabowo: Ini Bakal Tambah Pusing Lagi Purbaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan jembatan di daerah terpencil.

    Dalam pidatonya pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat, (28/11/2025) Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan 300.000 jembatan untuk memastikan keselamatan akses pendidikan bagi anak-anak di pelosok.

    Prabowo mengungkapkan bahwa dia menerima langsung berbagai keluhan dari masyarakat lewat fitur digital yang memungkinkan warga desa menghubunginya tanpa perantara.

    Prabowo mengatakan kondisi tersebut membuatnya membentuk Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan, yang kini tengah memetakan kebutuhan pembangunan jembatan di seluruh wilayah terpencil Indonesia.

    “Anak-anakku sabar, saya sedang bekerja. Mudah-mudahan tahun depan semua jembatan bisa berdiri,” tegasnya.

    Untuk mengejar target besar itu, Prabowo menginstruksikan berbagai institusi untuk terlibat langsung dalam pembangunan. Dia meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto untuk mengerahkan potensi kampus, termasuk mahasiswa teknik sipil.

    “Mungkin semua mahasiswa di fakultas teknik sipil akan saya minta terjun ke desa-desa itu untuk membangun jembatan,” katanya.

    Selain itu, Prabowo meminta TNI mengerahkan pasukan zeni dan batalyon pembangunan, serta memerintahkan Polri ikut menurunkan kompi-kompi untuk membantu masyarakat membangun jembatan desa.

    Dalam pidatonya yang berlangsung penuh emosi, Prabowo menyinggung kelompok elite di Jakarta yang menurutnya sering hanya berdebat tanpa memberi solusi nyata.

    “Hei elit-elit di Jakarta, hei kelompok orang pintar, lihat rakyatmu. Kita atasi itu tidak dengan wacana, tidak dengan teori, tidak dengan gagasan, tidak dengan hardik-menghardik, tidak dengan maki-memaki, tidak ngenyek. Kita harus atasi jembatan itu dengan kerja nyata,” tegasnya.

    Saat berbicara soal anggaran pembangunan ratusan ribu jembatan, Prabowo melontarkan kelakar kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, yang hadir dalam acara.

    “Ini sedang tambah lagi pusing Purbaya. Gak apa-apa Purbaya, pusingmu mulia untuk rakyat. Aku lihat kau belum botak, jadi masih kuat kau,” tandas Prabowo yang disambut tawa peserta acara.

  • Prabowo Bentuk Satgas Darurat Jembatan, Target Bangun 300.000 Tahun Depan

    Prabowo Bentuk Satgas Darurat Jembatan, Target Bangun 300.000 Tahun Depan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pembentukan satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani darurat jembatan di berbagai daerah terpencil di Indonesia.

    Prabowo mengungkapkan bahwa keputusan itu ia ambil setelah menerima berbagai laporan dan video langsung dari masyarakat melalui platform Digital Rakyat. Salah satu video memperlihatkan anak-anak yang harus menyeberangi sungai tanpa jembatan setiap hari demi pergi ke sekolah.

    Pengumuman ini disampaikan dalam pidatonya saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    “Coba itu anak-anak yang ke sekolah harus nyebrang sungai tiap hari. Tayangkan itu. Nah ini mohon untuk dibangun kembali agar warga masyarakat bisa melewati jembatan ini,” ucapnya dalam forum itu.

    Presiden Ke-8 RI itu pun menyebut warga yang mengirim video itu mengeluhkan kondisi yang membahayakan, mulai dari harus basah kuyup saat pergi dan pulang sekolah hingga terhambat banjir.

    Menindaklanjuti kondisi itu, Prabowo mengaku telah membentuk Satgas Darurat Jembatan yang bertugas membangun jembatan di seluruh pelosok negeri. Dia menargetkan pembangunan hingga 300.000 jembatan, baik jembatan besar maupun jembatan penyeberangan kecil.

    “300.000 jembatan. Ada yang kecil, ada yang penyebrangan. Ini sedang kita rancang. Anak-anakku sabar, saya sedang bekerja. Mudah-mudahan tahun depan semua jembatan bisa berdiri,” ujar Prabowo.

    Untuk mengejar target besar tersebut, Prabowo meminta berbagai kementerian dan institusi terlibat, termasuk perguruan tinggi, TNI, dan Polri.

    “Saya minta Menteri Dikti untuk kerahkan semua potensinya. Mungkin semua mahasiswa di fakultas teknik sipil akan saya minta terjun ke desa-desa itu untuk membangun jembatan,” tegasnya.

    Tak hanya itu, Kepala negara juga memerintahkan TNI untuk mengerahkan pasukan konstruksi. Tak ketinggalan, Polri pun diminta untuk turut serta.

    “TNI kerahkan batalyon-batalyon pembangunanmu untuk bantu membangun jembatan. Kerahkan batalyon-batalyon zenimu untuk bantu. Saya juga minta polisi juga turun. Kompi-kompi terjunkan, bantu rakyat di desa-desa,” ucapnya.

    Prabowo menegaskan bahwa persoalan jembatan ini menjadi prioritas nasional, karena menyangkut keselamatan anak-anak Indonesia.

    “Saya tidak rela anak-anak seperti itu tiap hari mempertaruhkan nyawanya untuk ke sekolah,” tandas Prabowo.