Category: Bisnis.com Nasional

  • Besok, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Reuni 212 di Monas

    Besok, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Reuni 212 di Monas

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait dengan agenda reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Senin (1/12/2025).

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin mengatakan rekayasa lalu lintas ini dilakukan di Jalan Merdeka Barat, Jalan Merdeka Timur hingga Jalan Merdeka Selatan.

    “Besok direncanakan ada Agenda Kegiatan Reuni 212 di Monas. Untuk itu kami telah menyiapkan beberapa rekayasa arus lalu lintas,” ujar Komarudin di Polda Metro Jaya, Senin (1/12/2025).

    Dia menambahkan, rekayasa lalu lintas ini diterapkan secara situasional. Artinya, penerapan bakal dilakukan dengan bergantung pada eskalasi di lapangan.

    Sebaliknya, jika eskalasi di lapangan masih memungkinkan dilintasi secara normal maka kepolisian tidak akan menerapkan rekayasa lalu lintas.

    “Namun, sekiranya memang nanti hasil pantauan di lapangan masih memungkinkan untuk dilintasi, ini tetap akan kita buka untuk aktivitas masyarakat,” imbuhnya.

    Sementara itu, Komarudin mengimbau kepada masyarakat agar bisa menghindari jalan di sekitar Monas untuk mengurai kepadatan.

    “Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat Jakarta ataupun beraktivitas di Jakarta bisa menghindari ruas jalan tersebut,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro, Kombes Budi Hermanto mengatakan bahwa reuni 212 akan menggelar doa bersama dan salat istigasah. 

    Salah satunya agendanya mendoakan untuk warga yang tertimpa musibah di Sumatra. Budi menambahkan acara reuni 212 itu bakal dimulai pada 17.00 WIB hingga malam hari.

    “Ini sifatnya doa bersama karena pelaksanaan di hari kerja ini dilaksanakan mulai dari pukul 17.00 sampai dengan malam hari, karena pelaksanaan ada doa dan istigasah,” tutur Budi.

  • Prabowo di Padang Pariaman: Pemerintah Tak Akan Biarkan Rakyat Pikul Beban Sendiri

    Prabowo di Padang Pariaman: Pemerintah Tak Akan Biarkan Rakyat Pikul Beban Sendiri

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto kembali melanjutkan peninjauan ke wilayah-wilayah yang terdampak bencana di Sumatra Barat.

    Saat menyapa warga di Padang Pariaman, Senin (1/12/2025), dia menyampaikan belasungkawa sekaligus komitmen kuat pemerintah untuk mendampingi masyarakat hingga masa pemulihan tuntas.

    “Saya turut berduka cita dengan keluarga yang kehilangan saya berdoa bapak-bapak ibu-ibu tegar percaya kita semua satu keluarga besar, kita tidak akan membiarkan saudara-saudara sendiri memikul beban,” ujar Prabowo

    Prabowo menegaskan bahwa negara hadir sepenuhnya untuk rakyat, terutama pada masa-masa sulit seperti saat ini.

    Dia menekankan bahwa seluruh kebijakan pemerintah diarahkan untuk memastikan kekayaan negara dikelola demi kepentingan masyarakat luas.

    “Pemerintah RI adalah milik rakyat kita kerja untuk rakyat kita berbakti untuk rakyat kita akan mengelola kekayaan negara supaya bisa membantu rakyat,” ujarnya.

    Di hadapan warga, Prabowo juga mengajak masyarakat untuk tetap kuat dan saling mendukung dalam menghadapi situasi pascabencana. Solidaritas, menurutnya, menjadi faktor penting dalam mempercepat pemulihan kehidupan warga.

    “Untuk itu, marilah kita saling membantu sama-sama menghadapi masa susah,” katanya.

    Pemerintah memastikan bantuan, perbaikan infrastruktur, dan pemulihan layanan dasar terus dipercepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak.

    Menutup kunjungannya, Presiden kembali menegaskan fokus pemerintah dalam memperkuat tata kelola negara dan memastikan anggaran benar-benar kembali kepada rakyat.

    Dia menyinggung keseriusannya membersihkan praktik korupsi yang merugikan masyarakat.

    “Baik saya akhiri saya pamit, yang penting saya harus mengelola di pusat supaya kekayaan negara bener-bener untuk rakyat, supaya tidak ada kebocoran tidak ada maling-maling yang mencuri uang rakyat. Kalian suka nggak kalau saya sikat maling-maling semua itu?” kata Prabowo disambut riuh warga.

     

  • Prabowo Tinjau Dampak Bencana di Padang Pariaman, Pastikan Distribusi Bantuan

    Prabowo Tinjau Dampak Bencana di Padang Pariaman, Pastikan Distribusi Bantuan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung kondisi wilayah terdampak bencana di Padang Pariaman, Sumatra Barat, pada Senin (1/12/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, Presiden Ke-8 RI itu memeriksa perkembangan penanganan darurat serta memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Dia pun menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi cuaca dan distribusi bantuan yang menunjukkan adanya perkembangan positif.

    “Alhamdulillah cuaca membaik alhamdulillah juga bantuan sudah banyak yang sampai,” ucapnya dalam forum itu.

    Menurut Prabowo, pemulihan sejumlah layanan vital sudah menunjukkan kemajuan signifikan, terutama di Sumatra Utara.

    “Saya dapat laporan listrik di Sumut sudah hampir 100%,” katanya.

    Dia  menambahkan bahwa pasokan air bersih serta berbagai infrastruktur kritis sedang dalam proses perbaikan.

    “Air sedang dibenahi jembatan jembatan sedang kita bentuk semua inshaallah kita akan perbaiki semuanya rumah-rumah yang rusak akan kita bantu,” tegasnya.

    Kendati demikian, Prabowo mengakui beberapa wilayah masih menghadapi kendala akses, terutama di daerah yang terpencil dan mengalami kerusakan parah.

    Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa kondisi serupa juga terjadi di Aceh, di mana bantuan udara menjadi jalur utama untuk menjangkau masyarakat terdampak.

    Oleh sebab itu, Pemerintah memastikan seluruh jalur darat, udara, hingga layanan dasar akan dipulihkan secara bertahap, dengan prioritas pada kebutuhan mendesak masyarakat.

    “Di Sumut baru habis itu kondisi beberapa kabupaten masih sulit beberapa kabupaten belum bisa tembus dari darat tapi sudah bisa kita datangi dari udara dari helikopter pesawat. Di Aceh pun demikian ini musibah,” tandas Prabowo.

     

  • Prabowo Soroti Dapur MBG di Kuta Cane: Koperasi Juga Akan Hadir di Sini

    Prabowo Soroti Dapur MBG di Kuta Cane: Koperasi Juga Akan Hadir di Sini

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyoroti keberadaan dapur makan bergizi gratis (MBG) di Kutacane dan menyampaikan bahwa pembentukan koperasi desa akan terus diperluas.

    “Alhamdulillah saya senang saya lihat sudah ada dapur MBG di Kutacane ini dan sebentar lagi akan ada koperasi koperasi sudah mulai ya jadi nanti setiap desa barang-barang yang disubsidi oleh negara itu langsung ke rakyat nggak lewat perantara-perantara,” ucapnya. 

    Selain itu, dia memastikan pemerintah akan memperbanyak perbaikan fasilitas pendidikan di wilayah tersebut.

    “Kemudian kita akan perbanyak perbaikan sekolah saya kira Kutacane sudah terima layar layar sudah? baik,” ujar Prabowo.

    Kunjungan tersebut berlangsung hangat. Prabowo menyampaikan penghargaan atas ketegaran warga meski tengah menghadapi musibah banjir dan tanah longsor yang menimpa Pulau Sumatra.

    “Terimakasih walaupun saudara-saudara mengalami musibah masih semangat masih cerah, masih menerima saya dengan senyum terima kasih luar biasa,” tandas Prabowo.

    Presiden Ke-8 RI itu menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya mempercepat pemulihan, termasuk perbaikan sarana kritis yang rusak. Dia juga menyatakan duka sekaligus syukur melihat kondisi cuaca yang mulai membaik.

    “Tentunya kita sangat prihatin dan kita juga turut belasungkawa dengan mereka yang korban dan inshaAllah kita bersyukur juga cuaca membaik keadaan berlalu kita berdoa,” ujarnya.

    Dalam kunjungan ini, Prabowo turut didampingi Kepala BNPB Suharyanto dan Menteri Sosial Syaiful Yusul, atau yang dikenal sebagai Gus Ipul. Dia menyampaikan apresiasi atas kerja cepat berbagai unsur.

    Salah satu fokus pemerintah adalah memulihkan konektivitas dengan memperbaiki jembatan-jembatan yang rusak.

    “Kami segera akan membuka jembatan jembatan yang rusak akan segera kita perbaiki,” tegas Prabowo.

    Dia menyebutkan bahwa anggaran untuk rehabilitasi infrastruktur desa dan kabupaten sebenarnya telah dialokasikan sebelumnya.

    “Sebelum-sebelumnya pun saya sudah sebetulnya alokasi anggaran untuk fasilitas dan prasarana yang ada di desa-desa dan di kabupaten-kabupaten jadi alhamdulillah kita punya anggarannya, kita lakukan penghematan banyak di pusat supaya sebanyak mungkin bantuan sebanyak mungkin kita bisa membantu kepentingan rakyat di paling bawah,” ujarnya.

  • Menhut Raja Juli Tinjau Banjir Sumbar, Prioritaskan Evakuasi dan Buka Akses Jalan

    Menhut Raja Juli Tinjau Banjir Sumbar, Prioritaskan Evakuasi dan Buka Akses Jalan

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan prioritas utama pemerintah untuk penanganan dampak bencana alam di Sumatera saat ini adalah evakuasi korban, pembukaan akses, pemulihan awal wilayah terdampak hingga pemulihan psikologis para penyintas, terutama anak-anak.

    Hal tersebut disampaikan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat mendatangi langsung lokasi banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam masa tanggap darurat bencana pada Minggu (30/11/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, Raja Juli Antoni didampingi Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, Sekda Kabupaten Agam Mhd Lutfi, serta jajaran TNI dan relawan. Ia menelusuri sejumlah titik terdampak untuk memastikan proses evakuasi dan distribusi bantuan berjalan optimal.

    Menhut juga memantau proses evakuasi dua jenazah korban yang baru ditemukan. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada masyarakat Agam dan daerah lain yang turut mengalami dampak bencana.

    “Atas nama pribadi dan pemerintah, kami menyampaikan duka cita yang sebesar-besarnya atas musibah ini. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Evakuasi korban masih menjadi fokus utama pemerintah dalam beberapa hari ke depan. Baru saja bersama Kapolda dan TNI, kami mengevakuasi dua jenazah. Tahap tanggap darurat ini tetap menjadi prioritas,” katanya dikutip Senin (1/12/2025).

    Selain meninjau lapangan, Raja Juli Antoni mendatangi posko pengungsian dan berdialog dengan para korban. Seorang Ibu menceritakan bahwa ia masih kehilangan adik kandung dan keponakannya.

    Menhut juga memastikan pemerintah memberi perhatian khusus untuk percepatan penanganan terhadap para penyintas dan memastikan seluruh korban terdata serta tertangani dengan baik.

    “Kami berkoordinasi erat dengan TNI dan Polri untuk menuntaskan fase tanggap darurat. Bantuan sudah banyak masuk, namun masih ada beberapa wilayah terisolasi. Alat berat akan kami kerahkan ke lokasi tersebut,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa pemerintah menempatkan keselamatan warga sebagai prioritas, mulai dari evakuasi korban, pembukaan akses, pemulihan awal wilayah, hingga dukungan psikologis bagi anak-anak yang terdampak.

    Dia juga menuturkan bahwa dirinya terbuka terhadap kritik maupun evaluasi setelah fase darurat selesai.

    “Sekali lagi kita fokus dulu menyelesaikan persoalan yang kita hadapi hari ini. Setelah masa tanggap darurat ini selesai tentu saya sangat terbuka untuk evaluasi, kritik, investigasi apapun, tapi sekali lagi kita coba fokus dulu menyelesaikan apa yang dialami oleh rakyat ini secara bersama-sama,” ucapnya.

    Kementerian Kehutanan bersama Polda Riau turut menyalurkan bantuan bagi korban banjir dan longsor di Sumatra Barat. Bantuan mencakup sembako, air bersih, selimut, pakaian layak pakai, hingga peralatan pendukung evakuasi. (Stefanus Bintang Agni)

  • DPR Desak Pemerintah Berlakukan Status Bencana Nasional untuk Sumatra-Aceh

    DPR Desak Pemerintah Berlakukan Status Bencana Nasional untuk Sumatra-Aceh

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan pemerintah seharusnya memberlakukan status bencana nasional, merespons banjir dan longsor di Sumatra Utara, Sumatra, Barat, dan Aceh.

    Menurutnya, bencana di tiga provinsi tersebut telah menelan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang cukup parah sehingga penerapan status bencana nasional perlu dilakukan.

    “Kondisi ini memang kami sangat mendukung bahwa kondisi ini menjadi bencana nasional. Karena kalau kita berbicara sebagai bencana nasional, maka seluruh perangkat, baik pemerintahan dalam negeri, pemerintah daerah provinsi, pusat, itu harus turun tangan bahu-membahu,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (1/12/2025).

    Terlebih sejumlah jalur darat lumpuh yang mengakibatkan sulitnya penyaluran logistik ke setiap daerah, serta proses evakuasi yang terkendala infrastruktur yang terputus.

    Selain mendesak pemerintah menerapkan status bencana nasional, Dede juga mendorong mitra Komisi II dalam hal ini Kemendagri berkoordinasi dengan pemerintah agar pelayanan publik tetap berjalan optimal.

    Dede mengimbau agar pemerintah mampu melakukan mitigasi ke depannya, sebab kondisi cuaca yang sulit diprediksi. 

    “Tetapi tentu mitigasi tetap harus dilaksanakan. Bukan hanya kepada daerah-daerah yang Tapanuli Tengah, Sibolga, dan lain-lain, tapi daerah sekitar,” ujarnya.

    Apalagi, kata Dede, banyak lahan hutan di Sumatra telah dialih fungsikan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Dia menyampaikan tidak menutup kemungkinan hal serupa terjadi di wilayah lainnya.

    Data BNPB per Minggu (30/11/2025), total korban jiwa mencapai 442 orang, dan 402 orang masih hilang. Sejumlah infrastruktur belum pulih, begitupun jalan masih lumpuh. Pemberian logistik dilakukan menggunakan jalur udara.

  • Gus Yahya Klaim Masih Jabat Ketum PBNU, Meski Dimakzulkan Katib Syuriyah

    Gus Yahya Klaim Masih Jabat Ketum PBNU, Meski Dimakzulkan Katib Syuriyah

    Bisnis.com, JAKARTA – Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyatakan dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU, secara de jure dan de facto.

    Dia mengatakan jabatan Ketum PBNU hanya dapat diganti melalui forum Muktamar atau Muktamar Luar Biasa, sehingga tidak bisa diberhentikan dengan mekanisme lain, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU.

    “Secara de jure, berdasarkan AD/ART NU, saya tetap sebagai Ketua Umum PBNU dan tidak bisa diganti atau dimundurkan kecuali melalui forum Muktamar atau Muktamar Luar Biasa,” katanya, dilansir NU.or.id, dikutip Senin (1/12/2025).

    Gus Yahya menjelaskan secara de facto, dirinya masih menjalankan sejumlah tugas sebagai Mandataris Muktamar Ke-34 NU di Lampung untuk masa khidmah 2021–2026/2027. Begitupun terhadap program serta pelayanan PBNU.

    Dia masih mengupayakan penanganan dinamika konflik di tubuh PBNU melalui bimbingan para masyayikh serta melalui ikhtiar islah untuk menjaga persatuan organisasi

    “Selain itu saya juga terus mengupayakan penanganan permasalahan dan turbulensi yang terjadi di tubuh organisasi PBNU saat ini, dengan bimbingan dan arahan para masyayikh, termasuk mengikhtiarkan islah demi persatuan jamaah dan jam’iyyah NU,” jelasnya.

    Gus Yahya Diberhentikan sebagai Ketum PBNU

    Katib Syuriyah Sarmidi Husna membenarkan surat yang memberhentikan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU.

    Hal itu dia sampaikan saat konferensi pers di Hotel Sultan, Kamis (27/11/2025). Menurutnya, permasalahan mengenai tidak adanya stempel karena terdapat sejumlah masalah.

    “Bahwa Surat Edaran PBNU Nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang ditandatangani oleh Wakil Rais Aam, KH. Afifuddin Muhajir dan Katib Syuriyah, KH. Tajul Mafakhir adalah benar,” kata Sarmidi.

    Dia menegaskan Surat Edaran tersebut merupakan tindak lanjut dari Hasil Rapat Harian Syuriyah pada Kamis 20 November 2025. Surat ini menyatakan bahwa Gus Yahya harus mengundurkan diri dari Jabatan Ketua Umum PBNU dalam waktu 3 hari terhitung sejak diterimanya Keputusan Rapat Harian Syuriyah.

    Kemudian, jika dalam waktu 3 hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Jabatan Ketua Umum PBNU.

    Sarmidi menyampaikan Gus Yahya tidak bisa menggunakan berbagai fasilitas PBNU. Saat ini, jabatan ketua umum diisi oleh Rais Aam selaku pimpinan tertinggi PBNU sampai nantinya ditetapkan Pj. Ketua Umum.

  • Prabowo Tinjau Kuta Cane, Janjikan Perbaikan Infrastruktur dan Penguatan Layanan Publik

    Prabowo Tinjau Kuta Cane, Janjikan Perbaikan Infrastruktur dan Penguatan Layanan Publik

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa prihatin dan duka cita mendalam atas korban yang terdampak bencana alam di wilayah Sumatra.

    Hal ini disampaikannya usai meninjau langsung wilayah terdampak bencana banjir di Kuta Cane, Aceh Tenggara, pada Senin (1/12/2025).

    “Terimakasih saya hari ini berkesempatan untuk menengok Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian dan melihat keadaan,” ucap Prabowo saat membuka arahannya.

    Presiden Ke-8 RI itu menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya mempercepat pemulihan, termasuk perbaikan sarana kritis yang rusak. Dia juga menyatakan duka sekaligus syukur melihat kondisi cuaca yang mulai membaik.

    “Tentunya kita sangat prihatin dan kita juga turut belasungkawa dengan mereka yang korban dan inshaAllah kita bersyukur juga cuaca membaik keadaan berlalu kita berdoa,” ujarnya.

    Dalam kunjungan ini, Prabowo turut didampingi Kepala BNPB Suharyanto dan Menteri Sosial Syaiful Yusul, atau yang dikenal sebagai Gus Ipul. Dia menyampaikan apresiasi atas kerja cepat berbagai unsur.

    Salah satu fokus pemerintah adalah memulihkan konektivitas dengan memperbaiki jembatan-jembatan yang rusak.

    “Kami segera akan membuka jembatan jembatan yang rusak akan segera kita perbaiki,” tegas Prabowo.

    Dia menyebutkan bahwa anggaran untuk rehabilitasi infrastruktur desa dan kabupaten sebenarnya telah dialokasikan sebelumnya.

    “Sebelum-sebelumnya pun saya sudah sebetulnya alokasi anggaran untuk fasilitas dan prasarana yang ada di desa-desa dan di kabupaten-kabupaten jadi alhamdulillah kita punya anggarannya, kita lakukan penghematan banyak di pusat supaya sebanyak mungkin bantuan sebanyak mungkin kita bisa membantu kepentingan rakyat di paling bawah,” ujarnya.

  • Update Banjir Sumatra, Kepala Basarnas Sebut Korban Jiwa Capai 447 Orang

    Update Banjir Sumatra, Kepala Basarnas Sebut Korban Jiwa Capai 447 Orang

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Mohammad Syafii mengungkap pihaknya telah mengevakuasi sebanyak 447 korban jiwa dalam bencana banjir hingga longsor yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Sumatra.

    Hal tersebut disampaikannya dalam agenda Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI. Dalam penjelasannya, korban jiwa tersebut merupakan masyarakat terdampak bencana di wilayah Aceh, Sumatra Barat, serta Sumatra Utara.

    “Di mana dari jumlah yang terdampak, kami telah mengevakuasi 447 jiwa dalam kondisi meninggal,” kata Syafii dalam Raker bersama Komisi V DPR RI, Senin (1/12/2025).

    Syafii menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah melakukan pencarian terhadap 399 orang yang masih dinyatakan hilang.

    Secara keseluruhan, bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah berdampak pada 33.620 jiwa. Meski demikian, Syafii menyebut pihaknya telah mengevakuasi sebanyak 33.173 jiwa masyarakat.

    “Untuk jumlah korban selamat yang dievakuasi oleh Badan SAR Nasional dan juga beserta seluruh potensi SAR yang terdata ada 33.173,” tambahnya.

    Pada kesempatan berbeda, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bencana banjir hingga longsor di sejumlah wilayah Sumatra dipicu cuaca ekstrem dan kondisi geografis. 

    Plt. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Lana Saria menjelaskan, bencana di lima kabupaten, yaitu Humbang Hasudutan, Agam, Mandailing Natal, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara dipicu oleh tiga faktor utama. Adapun, curah hujan tinggi hingga ekstrem sebagai faktor dominan. 

    Selain itu, kondisi geomorfologi yang curam hingga sangat curam serta litologi yang lapuk dan mudah tererosi turut memperparah kerentanan wilayah tersebut. 

    Menurutnya, peningkatan kapasitas masyarakat desa rawan bencana melalui identifikasi tanda awal longsor, jalur evakuasi, serta revitalisasi vegetasi lereng menjadi fondasi pencegahan di tingkat tapak. 

    “Pengendalian tata guna lahan pada lereng curam termasuk pembatasan pembukaan lahan baru dan perbaikan drainase permukaan merupakan langkah struktural yang sangat menentukan dalam menurunkan risiko pada kawasan permukiman,” jelas Lana.

  • Prabowo Buka Suara soal Desakan Status Darurat Nasional Banjir Sumatra

    Prabowo Buka Suara soal Desakan Status Darurat Nasional Banjir Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan peningkatan status menjadi darurat nasional yang didesak oleh banyak pihak.

    Prabowo menegaskan bahwa pemerintah pusat terus memantau perkembangan kondisi di lapangan. Saat ini, kata dia, status penanganan banjir di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh masih berada pada tingkat tanggap darurat provinsi. 

    “Ya kita monitor terus, saya kira kondisi membaik jadi saya kira kondisi yang sekarang ini sudah cukup,” ujarnya saat meninjau langsung kondisi korban dan dampak banjir di Sumatra Utara pada Senin (1/12/2025).

    Setelah meninjau titik-titik terdampak banjir di Sumut pada hari ini, Presiden mengonfirmasi bahwa dia akan melanjutkan kunjungan ke Medan dan Aceh. 

    Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor pulau di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus bertambah menjadi 442 jiwa pada Senin (1/12/2025).

    Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pemerintah mempercepat penanganan warga terdampak dan pemulihan daerah sebagai prioritas utama atas bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera dalam beberapa hari terakhir.

    “Total korban meninggal dunia 442 orang. Sementara itu, untuk total korban hilang di tiga provinsi mencapai 402 jiwa,” kata Kepala BNPB Suharyanto dilansir dari Antara, Senin (1/12/2025).

    Mengacu data dari Pos Pendukung Nasional di Tapanuli Utara, dia memaparkan di Sumatera Utara, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 217 orang setelah tim SAR gabungan menemukan sejumlah korban yang sebelumnya dinyatakan hilang.

    Menurutnya, para korban tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, serta Nias.

    “Selain itu, ada 209 warga Sumatra Utara dilaporkan masih hilang setelah banyak keluarga menyampaikan laporan kehilangan kepada petugas posko darurat bencana yang ada di masing-masing provinsi,” jelasnya.

    Suharyanto menyebutkan bahwa tim petugas gabungan saat ini juga menangani pengungsian yang tersebar di sejumlah titik, antara lain 3.600 jiwa di Tapanuli Utara, 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah, 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 1.378 jiwa di Mandailing Natal.

    Suharyanto mengatakan korban meninggal dunia akibat bencana alam di Aceh saat ini tercatat 96 jiwa. Adapun, dia menuturkan 75 orang masih hilang.

    “Jumlah tersebut tersebar di 11 kabupaten/kota, antara lain Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya. Dengan total pengungsi mencapai sekitar 62.000 kepala keluarga,” tuturnya.

    Adapun di Sumatera Barat, jumlah korban meninggal dunia mencapai 129 jiwa, sementara 118 orang masih hilang dan 16 lainnya mengalami luka-luka.  

    Para korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, serta Pesisir Selatan, dengan total pengungsi sebanyak 77.918 jiwa.