Category: Bisnis.com Ekonomi

  • Inflasi Inti Naik pada Oktober 2024, Tanda Daya Beli Masyarakat Pulih?

    Inflasi Inti Naik pada Oktober 2024, Tanda Daya Beli Masyarakat Pulih?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga konsumen atau IHK pada Oktober 2024 tercatat terjadi inflasi bulanan sebesar 0,08% dan mengalami inflasi tahunan sebesar 1,71%. Utamanya terdorong oleh inflasi oleh komoditas emas perhiasan dan lauk pauk. 

    Dari tiga komponen, inti tercatat mengalami inflasi bulanan yang lebih tinggi pada Oktober 2024 sebesar 0,22%, dari pada September yang sebesar 0,16% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,14% month to month (MtM).

    Sementara komponen harga diatur pemerintah dan harga bergejolak masih mencatatkan deflasi yang cukup dalam, masing-masing 0,25% dan 0,11%. 

    Ekonom Center of Reform on Economics alias Core Yusuf Rendy Manilet mengungkapkan meski masih terlalu dini menyimpulkan pemulihan daya beli masyarakat dari berbaliknya deflasi lima bulan beruntun, tetapi beberapa indikator menunjukkan adanya pemulihan tersebut. 

    “Beberapa indikasi menunjukkan inflasi yang terjadi di bulan lalu [Oktober] disebabkan salah satunya karena peningkatan permintaan,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (1/11/2024). 

    Indikasi tersebut terlihat dari indikator inflasi komponen inti Oktober yang secara bulanan maupun tahunan relatif lebih tinggi dari posisi September. Secara tahunan atau year on year (YoY), tingkat inflasi inti naik dari 2,09% pada September menjadi 2,21% pada Oktober.

    Yusuf menekankan bahwa inflasi inti yang menjadi indikator terkait permintaan barang dan jasa di masyarakat. Artinya, ketika inflasi inti mengalami peningkatan, sangat mungkin mengindikasikan bahwa permintaan terhadap komoditas dari komponen inti mengalami kenaikan pada Oktober dibandingkan September. 

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nasi dengan lauk menjadi salah satu komoditas yang memiliki bobot terbesar dalam komponen inti. 

    Komoditas tersebut mengalami inflasi bulanan dan tahunan masing-masing 0,67% dan 2,54% dan memberikan andil masing-masing 0,02% dan 0,06%. 

    Sementara itu, komoditas emas perhiasan yang tidak menjadi lima teratas dengan bobot terbesar dalam komponen inti, mengalami kenaikan harga di pasar global yang signifikan sepanjang tahun ini. 

    “Ini langsung pasti ditransmisikan dari perkembangan harga emas global ke harga emas di pasar domestik. Para pedagang pasti mengacu kepada harga emas internasional. Jadi itu tidak ada lag, langsung secara instan,” jelasnya Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024). 

    Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Reny Eka Putri mengamini pergerakan harga emas dunia sepanjang tahun ini sudah naik sebesar 12%. 

    Naiknya harga emas dipengaruhi situasi global di mana tensi geopolitik kembali memanas, sehingga membuat pelaku pasar/investor mencari instrumen investasi yang dinilai aman (safe haven) di saat ketidakpastian meningkat. 

    Dua aset utama yang biasanya menjadi pilihan pasar adalah mata uang dolar AS dan komoditas emas. Meningkatnya permintaan terhadap komoditas emas membuat harganya berlanjut dalam tren peningkatan pada tahun ini.

    Meski demikian, Eka melihat umumnya komoditas ini dikonsumsi oleh kalangan menengah atas yang memiliki kelebihan pendapatan. 

    “Emas perhiasan bukan kebutuhan pokok. Kalau masyarakat kelas bawah, akan fokus untuk memenuhi kebutuhan pokok [pangan],” ujarnya. 

    Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap indeks daya beli masyarakat tersebut akan semakin membaik meski saat ini inflasi yang tercatat masih tipis. 

    “[Daya beli] Sudah mulai membaik, ya kita terus dorong saja,” ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/11/2024). 

  • 15 Investor Tekstil Taiwan Berencana Relokasi Pabrik dari China ke RI, Ini Syaratnya

    15 Investor Tekstil Taiwan Berencana Relokasi Pabrik dari China ke RI, Ini Syaratnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada rencana investor asal Taiwan yang bergerak di bidang tekstil untuk merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia.

    Airlangga menyampaikan hal tersebut usai menerima lawatan dari 15 investor asing yang tergabung dalam Taiwan Textile Federation dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/11/2024). 

    “Mereka menyatakan punya keinginan untuk investasi di Indonesia, karena beberapa dari mereka sudah investasi di Indonesia, di daerah Purwakarta,” ungkapnya. 

    Rencana tersebut akan terkabul, namun hanya apabila pemerintah memenuhi prasyarat dari para pengusaha tersebut. 

    Pasalnya ke-15 investor, salah satunya Formosa Taffeta Co., mengusulkan empat kondisi sebelum memindahkan usahanya ke Tanah Air. 

    Pertama, terkait dengan pembelian tanah yang lebih mudah. Airlangga mendorong pengusaha tekstil tersebut untuk memindahkan pabriknya ke kawasan industri. Bila lahan di luar kawasan tersebut, akan membutuhkan waktu lebih lama dalam pengurusan izin amdal. 

    Kedua, energi hijau. Airlangga menyebutkan pemerintah perlu mengadakan energi hijau yang lebih massif karena industri tekstil tersebut mengacu pada standar ESG. Untuk wilayah Jawa Barat, pemerintah telah memiliki beragam sumber energi hijau mulai dari air, solar floating, dan gas. 

    Ketiga, para pengusaha meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menyediakan harga gas yang baik dan terjangkau.  

    “Tadi mereka mengeluh ada beberapa gas yang harganya terlalu tinggi, di atas US$12 per MMBTU. Saya katakan kalau harga rata-rata US$9 per MMBTU. Jadi kalau mereka dapat di atas itu, mereka mesti sampaikan ke pemerintah, nanti pemerintah panggil lah PGN,” tuturnya. 

    Keempat, mengenai pasar ekspor Indonesia. Airlangga menuturkan bahwa pengusaha tersebut selama ini mendapatkan keuntungan dari investasi di China dan Vietnam. 

    Sementara Vietnam memiliki keuntungan dalam ekspor ke ranah Eropa karena telah memiliki perjanjian mengenai Free Trade Agreement (FTA). 

    Indonesia, saat ini masih memperjuangkan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan  Comprehensive and Progressive Agreement to Trans Pacific Partnership (CPTPP). 

    “Dengan adanya IEU-CEPA dan CPTPP, maka membuka pasar dengan biaya masuknya nol. Sedangkan Indonesia sekarang dengan Eropa masih 16%-20%,” lanjutnya. 

    Bahkan menurut Airlangga, bila Indonesia telah memiliki sederet perjanjian tersebut, tidak menutup para investor tersebut juga akan melakukan relokasi pabriknya dari Vietnam ke Indonesia. 

    Sebagaimana diketahui, sederet manufaktur besar mendirikan usahanya di Vietnam. Bahkan di saat Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur sejumlah negara mengalami kontraksi, Vietnam tetap akselerasi. 

     

    “Jadi itu PR-PR yang harus diselesaikan,” ujar Airlangga. 

     

    Meski demikian, Airlangga menekankan bahwa para investor tersebut melakukan relokasi dan berorientasi ekspor. 

  • Harga Pangan 2 November 2024: Telur Ayam dan Bawang Naik, Beras Turun

    Harga Pangan 2 November 2024: Telur Ayam dan Bawang Naik, Beras Turun

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, mayoritas komoditas pangan secara rata-rata nasional mengalami kenaikan harga di tingkat pedagang eceran.

    Komoditas itu diantaranya kedelai biji kering impor, bawang, produk unggas, gula, jagung, ikan, dan tepung terigu kemasan.

    Merujuk Panel Harga Bapanas, Sabtu (2/11/2024) pukul 09.08 WIB, harga kedelai biji kering impor menjadi Rp10.800 per kilogram atau naik 1,41% dibanding hari sebelumnya.

    Harga bawang merah bergerak ke level Rp31.830 per kilogram atau naik 1,34%, sementara bawang putih bonggol naik 0,12% menjadi Rp40.060 per kilogram.

    Kenaikan harga turut terjadi pada produk unggas. Bapanas merekam, harga daging ayam ras pagi ini naik 1,90% menjadi Rp36.980 per kilogram dan telur ayam ras naik signifikan 2,39% menjadi Rp29.150 per kilogram.

    Komoditas lainnya yakni gula konsumsi dan minyak goreng kemasan sederhana turut terkerek. Di tingkat pedagang eceran, harga gula konsumsi naik 0,50% menjadi Rp18.040 per kilogram dan minyak goreng kemasan sederhana naik 1,43% menjadi Rp18.500 per kilogram.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternakan tembus Rp6.000 per kilogram pagi ini, atau naik 1,52% dibanding hari sebelumnya. Harga tepung terigu naik 0,23% menjadi Rp13.120 per kilogram.

    Berbagai jenis ikan, seperti ikan kembung dan ikan tongkol juga tercatat naik. Bapanas melaporkan, harga ikan kembung naik 1,21% menjadi Rp37.500 per kilogram dan ikan tongkol naik 0,42% menjadi Rp31.210 per kilogram. 

    Sementara itu, sejumlah komoditas pangan pagi ini dilaporkan turun harga. Bapanas mencatat, harga berbagai jenis beras secara rata-rata nasional mengalami penurunan.

    Harga beras premium turun 0,26% menjadi Rp15.420 per kilogram dan beras medium turun 0,30% menjadi Rp13.500 per kilogram. Harga beras SPHP stabil di level Rp12.550 per kilogram.

    Selanjutnya, berbagai jenis cabai pagi ini tercatat turun. Cabai merah keriting turun signifikan 1,56% menjadi Rp28.450 per kilogram dan cabai rawit merah turun 0,54% menjadi Rp40.460 per kilogram.

    Harga daging sapi murni turun 0,57% menjadi Rp134.070 per kilogram, tepung terigu curah turun signifikan 2,17% menjadi Rp9.910 per kilogram, dan minyak goreng curah turun 0,18% menjadi Rp16.570 per kilogram.

    Harga ikan bandeng merosot 3,33% dibandingkan hari sebelumnya, menjadi Rp31.890 per kilogram dan garam halus beryodium turun 0,52% menjadi Rp11.540 per kilogram.

  • Modal Asing Keluar Rp4,86 Triliun dari Indonesia Pekan Ini

    Modal Asing Keluar Rp4,86 Triliun dari Indonesia Pekan Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia merekam di tengah kondisi ekonomi global dan domestik saat ini terjadi aliran modal asing keluar dari para investor nonresiden alias asing sebanyak Rp4,86 triliun pada pekan terakhir Oktober 2024. 

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyebutkan pada periode 28–31 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto paling banyak di pasar Surat Berharga Negara (SBN).  

    “Berdasarkan data transaksi 28 – 31 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,86 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,53 triliun di pasar saham, jual neto sebesar Rp3,95 triliun di pasar SBN,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (2/11/2024). 

    Aliran keluar modal asing tersebut terkoreksi oleh adanya beli neto senilai Rp1,63 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

    Berdasarkan data sepanjang tahun ini hingga 31 Oktober 2024, nonresiden tercatat beli neto sejumlah Rp39,91 triliun di pasar saham, Rp43,51 triliun di pasar SBN, dan Rp200 triliun di SRBI.

    Sementara sepanjang semester II/2024, nonresiden tercatat beli neto senilai Rp39,57 triliun di pasar saham, Rp77,47 triliun di pasar SBN, dan Rp69,65 triliun di SRBI.

    Adapun, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 31 Oktober 2024 sebesar 68,69 bps, naik dibandingkan 25 Oktober 2024 sebesar 67,80 bps.

    Pada periode yang sama, tingkat imbal hasil atau yield SBN tenor 10 tahun tercatat mengalami penurunan pada pekan ini dari 6,8% pada Kamis (31/10) menjadi 6,73% pada Jumat (1/11). 

    Sementara nilai tukar rupiah pada akhir Kamis (31/10) ditutup pada level (bid) Rp15.690 per dolar AS dan dibuka pada Jumat pagi (1/11) pada level (bid) Rp15.685 per dolar AS.

    Pada penutupan pasar di akhir Jumat, Bisnis mencatat rupiah ditutup pada level Rp15.732 per dolar AS. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, terpantau aliran modal asing ramai ramai keluar sepanjang Oktober 2024. Dari lima pekan, hanya satu pekan terjadi aliran modal masuk, yakni pada pekan pertama senilai Rp570 miliar. 

    Denny menuturkan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. 

  • Di Depan 75 Dubes, Menko Airlangga Pamer Bisa Kendalikan Inflasi

    Di Depan 75 Dubes, Menko Airlangga Pamer Bisa Kendalikan Inflasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan capaian tingkat inflasi Indonesia yang bisa dijaga di level 1,71%. Menurutnya, pencapaian ini tak banyak negara G20, seperti Amerika Serikat (AS), bisa menekan inflasi di level rendah seperti Indonesia.

    Hal itu diungkapkan Airlangga di acara Kadin Indonesia bertajuk Diplomatic—Economic Reception Dinner di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (1/11/2024) malam. Adapun, acara ini dihadiri 75 duta besar atau 90 perwakilan luar negeri.

    “Saya ingin menggarisbawahi bahwa Indonesia telah berhasil tumbuh sebesar 5% dan inflasi kami adalah 1,71%. Jadi saya pikir tidak banyak negara, bahkan di G20, yang dapat mengelola pertumbuhan serta inflasi,” kata Airlangga.

    Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengakhiri tren deflasi selama lima bulan berturut-turut pada Oktober 2024. Adapun, inflasi bulanan Indonesia adalah 0,08% secara month-to-month (mtm).

    Di sisi lain, inflasi tahunan Indonesia pada Oktober 2024 juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Oktober 2023, inflasi Indonesia berada di level 2,56% dan melandai ke level 1,71% pada periode yang sama tahun ini.

    Kendati demikian, Airlangga mengaku bahwa ke depan akan terjadi sedikit gejolak karena fragmentasi perdagangan global dan konflik Timur Tengah dan di Indo Pasifik yang masih memanas.

    Apalagi, International Monetary Fund (IMF) melaporkan bahwa biaya output global dari fragmentasi perdagangan berkisar antara 0,2%—7% dari produk domestik bruto (PDB).

    Namun, menurut Airlangga, Indonesia sebagai kekuatan menengah dan pemain global yang sedang berkembang secara aktif memimpin inisiatif untuk memanfaatkan aset geopolitik dan geoekonomi.

    “Dan pemerintahan Presiden Prabowo membuka jalan menuju keadilan ekonomi dan sosial dengan menyeimbangkan kerja sama dan memperkuat doktrin kebijakan bebas dan aktif yang tidak selaras,” tuturnya.

  • Laju Inflasi Melambat, Argentina Pangkas Suku Bunga ke 35%

    Laju Inflasi Melambat, Argentina Pangkas Suku Bunga ke 35%

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Argentina menurunkan suku bunga acuannya untuk pertama kalinya dalam hampir enam bulan seiring dengan melambatnya inflasi pada perekonomian yang rawan krisis tersebut.

    Dalam siaran pers yang dikutip dari Bloomberg pada Sabtu (2/11/2024), otoritas moneter Argentina memangkas bunga pinjaman menjadi 35% dari sebelumnya 40%. Keputusan tersebut didasarkan pada konteks likuiditas negara, penurunan ekspektasi harga konsumen dan jangkar fiskal pemerintah. 

    Selain itu, Argentina juga menurunkan suku bunga uang kertas yang dikenal secara lokal sebagai pases menjadi 40% dari 45%.

    Obligasi pemerintah negara tersebut memimpin kenaikan di pasar negara berkembang menyusul berita tersebut, dengan obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2030 dan 2029 masing-masing naik setidaknya 0,5 sen terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (1/11/2024) waktu setempat.

    Di bawah kepemimpinan Presiden Javier Milei, inflasi bulanan Argentina telah melambat menjadi 3,5% pada September dari 25,5% pada Desember 2023, yang menandai tulang punggung kesuksesan politiknya. Angka bulan Oktober, yang akan dirilis pada 12 November, diperkirakan akan semakin menurun, menurut perkiraan.

    Ketika Milei pertama kali menjabat, dia melakukan serangkaian penurunan suku bunga untuk mengurangi pembayaran bunga dari neraca bank sentral – yang merupakan syarat utama untuk pencabutan kontrol mata uang dan modal. 

    Terakhir kali bank sentral melonggarkan kebijakan moneternya adalah pada pertengahan bulan Mei, ketika bank tersebut memangkas biaya pinjaman menjadi 40% untuk keenam kalinya, dari sebelumnya sebesar 133%.

    “Langkah ini tidak akan membantu posisi negara ini dalam upaya mencapai kesepakatan baru dengan IMF, dan tidak memudahkan Presiden Javier Milei untuk mencabut kontrol mata uang – yang menunjukkan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.” kata Adriana Dupita, Deputy Chief Emerging Markets Economist dari Bloomberg Economics.

    Menyusul serangkaian pemotongan pada bulan Juni, Argentina mengubah skema kebijakan moneternya dan memindahkan utang bank sentralnya ke Departemen Keuangan. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk menutup apa yang oleh tim ekonomi negara tersebut dianggap sebagai salah satu “keran” emisi moneter yang berisiko semakin memicu inflasi tahunan.

    Nilai tukar riil yang positif dan rezim mata uang yang lebih fleksibel telah lama menjadi persyaratan Dana Moneter Internasional (IMF), di mana Argentina berutang sebesar US$44 miliar. 

    Adapun, Argentina sedang mempertimbangkan untuk memulai program baru untuk menggantikan program yang dinegosiasikan oleh pendahulu Milei yang beraliran kiri. Tidak jelas apa yang mungkin terjadi pada kebijakan moneter ketika kontrol valuta asing dan modal pada akhirnya dilepaskan.

  • Ramai-ramai Konglomerat Sumbang Program 3 Juta Rumah, dari Aguan hingga Boy Thohir
                                    
                                
                    3 jam yang lalu

    Ramai-ramai Konglomerat Sumbang Program 3 Juta Rumah, dari Aguan hingga Boy Thohir 3 jam yang lalu

    Ramai-ramai Konglomerat Sumbang Program 3 Juta Rumah, dari Aguan hingga Boy Thohir

    3 jam yang lalu

  • Top 5 News BisnisIndonesia.id: Kontraksi Manufaktur Hingga Rumah Gratis

    Top 5 News BisnisIndonesia.id: Kontraksi Manufaktur Hingga Rumah Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA – Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober 2024 masih terjebak di zona kontraksi. Kebijakan bebas impor dituding menjadi penyebab utamanya.

    Indeks manufaktur nasional itu telah terkontraksi sejak Juli 2024 di level 49,3 atau kontraksi pertama sejak 34 bulan ekspansif di atas 50, sementara pada Agustus merosot ke angka 48,9.

    Dalam laporan S&P Global terbaru, operasional manufaktur Indonesia masih mengalami penurunan dari sisi produksi, permintaan baru, dan ketenagakerjaan.

    Selain soal indeks manufaktur, terdapat berita komprehensif lainnya yang menjadi pilihan redaksi BisnisIndonesia.id pada Sabtu (2/11/2024). Di antaranya adalah:

    1. Membarui Peta Jalan Penghiliran

    Penghiliran menjadi salah satu dari delapan misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam upaya meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, untuk menuju Indonesia Emas 2045.

    Pemerintah juga membidik rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 8% dalam 5 tahun ke depan. Dengan dilakukannya penghiliran, diyakini dapat membawa Indonesia menjadi negara maju yang mampu mengolah sumber daya alamnya sehingga memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.

    Sejalan dengan itu, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah menyempurnakan peta jalan atau roadmap penghiliran menjadi 28 komoditas prioritas.

    2. Sebab di Balik Level Konstraksi 4 Bulan PMI Manufaktur RI

    Economics Director S&P Global Market Intelligence Paul Smith mengatakan, hal tersebut karena aktivitas pasar yang belum bergairah karena ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan klien waspada dan tidak bergerak.

    Kondisi pasar yang lesu membuat penumpukan pekerjaan baru turun karena perusahaan mampu menyelesaikan pekerjaan, sedangkan stok barang jadi meningkat.

    Kepercayaan diri pelaku industri tentang perkiraan mendatang secara keseluruhan masih bertahan positif, meskipun turun ke posisi terendah dalam 4 bulan.

    3. Gebrakan Pertama Menteri Maruarar Bangun Rumah Gratis Kolaborasi Swasta
    Belum genap dua minggu Maruarar Sirait dilantik sebagai Menteri Perumahan dan Permukiman Rakyat, namun sudah membuat gebrakan pertamanya dalam melaksanakan Gerakan Nasional Gotong Royong Bangun Rumah untuk Rakyat sebagai bagian dari program pembangunan 3 juta rumah per tahun Presiden Prabowo Subianto.

    Pada Jumat (1/10/2024), Maruarar bersama dengan Chairman Agung Sedayu Group dan Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) Sugianto Kusuma atau Aguan dan Komisaris Utama PT Bumi Samboro Sukses Antonio melakukan groundbreaking proyek perumahan rakyat untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Pada awalnya, Maruarar menjadwalkan groundbreaking rumah gratis yang lokasinya sekitar 20 kilometer dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta tersebut pada 10 November 2024 mendatang, namun dimajukan menjadi tanggal 1 November.

    4. Kinerja Perbankan: Kredit Melandai, Kualitas Aset Membaik

    Kinerja industri perbankan dari sisi pertumbuhan penyaluran kredit tercatat lebih landai secara tahunan pada September 2024 dibandingkan dengan Agustus 2024. Sementara itu, pada kualitas kredit cenderung membaik.

    Berdasarkan paparannya dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK bulanan, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan bahwa pertumbuhan kredit hingga bulan kesembilan tahun ini mencapai 10,85% secara tahunan (year-on-year/YoY) dengan nilai Rp7.579,25 triliun. Pertumbuhan ini lebih landai dibandingkan dengan realisasi pada Agustus 2024 dengan 11,4% YoY.

    Di sisi lain, Dian menyebut bahwa kualitas kredit bank tetap terjaga dengan rasio kredit macet alias non-performing loan (NPL) gross pada September 2024 tercatat sebesar 2,21%, turun dibanding bulan lalu yang sebesar 2,26%. NPL nett masih stagnan pada angka 0,78% seperti bulan sebelumnya.

    5. Tiga Emiten Jumbo Siap Masuk Bursa

    Bursa Efek Indonesia bakal kedatangan tiga emiten baru yang memiliki ukuran jumbo, memeriahkan aksi penggalangan dana di pasar modal pada pengujung tahun 2024.

    Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan tiga perusahaan jumbo atau mercusuar bakal menggelar penawaran umum saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) pada sisa tahun ini. Iman mengatakan tiga perusahaan mercusuar atau dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun dan satu di antaranya berasal dari sektor energi.

    Meski demikian, dia belum dapat memerinci informasi tersebut. Begitupun dengan informasi dua calone emiten lainnya. Sementara itu, BEI sebelumnya melaporkan terdapat 16 perusahaan skala besar yang masuk dalam pipeline penawaran saham perdana ke publik.

  • Bahlil Beri Bocoran Perusahaan RI yang Bakal Pasok Prekursor ke Tesla

    Bahlil Beri Bocoran Perusahaan RI yang Bakal Pasok Prekursor ke Tesla

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyebut pemerintah berencana melakukan ekspor prekursor baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ke pabrikan Tesla milik Elon Musk.

    Bahlil menuturkan, prekursor yang nantinya diekspor ke Tesla nantinya bakal berasal dari pabrik smelter nikel milik Huayou Indonesia yang berada di di Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara. 

    “Huayou (asal prekursor),” kata Bahlil saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (1/11/2024).

    Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan bahwa persiapan pabrik Huayou sudah berada dalam tahap akhir.

    Untuk peresmian pabrik tersebut, Bahlil menyampaikan bahwa pabrik Huayou dijadwalkan selesai pada November atau paling lambat Desember tahun ini.

    “Sudah, sudah mampir selesai. Mungkin bulan depan ini peresmian pabriknya,” ujarnya.

    Kala Bahlil menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dia sempat mengungkap kabar tersebut pada kuartal I/2024 lalu. Menurut Bahlil, ekspor ke Tesla akan dilakukan pada 1 Januari 2025. 

    Prekursor yang dibuat di Indonesia tersebut merupakan bahan setengah jadi yang nilai tambahnya telah meningkat 60%-70%.

    “Huayou sedang bangun prekursor di Maluku Utara untuk menyuplai permintaan Tesla. Jadi ke depan 1 Januari 2025, Indonesia akan mengirim material bahan baterai prekusor dari pabriknya [Huayou] di Wedabay,” jelas Bahlil saat paparan Realisasi Investasi Triwulan II/2024 di Jakarta. 

  • Harga Pangan Hari Ini (2/11): Bawang dan Cabai Lebih Murah, Daging Ayam Naik

    Harga Pangan Hari Ini (2/11): Bawang dan Cabai Lebih Murah, Daging Ayam Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah harga pangan terpantau mengalami penurunan pada hari ini, seperti bawang putih, bawang merah, sertai cabai. Namun, ada pula yang terkerek naik, seperti daging ayam.

    Berdasarkan data yang tersaji pada Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (2/11/2024) pukul 07.20 WIB, harga rata-rata beras premium turun 1,62% menjadi Rp15.210 per kilogram. Begitu pun dengan rata-rata beras medium yang turun harga menjadi Rp13.390 per kilogram atau turun 1,11%.

    Namun, beras SPHP Bulog terkerek 0,16% atau sebesar Rp20. Rata-rata harga beras SPHP dipatok menjadi Rp12.570 per kilogram.

    Penurunan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah dan bawang putih bonggol. Kedua komoditas ini masing-masing turun menjadi Rp30.740 per kilogram dan Rp39.810 per kilogram.

    Harga komoditas pangan seperti cabai merah keriting juga turun 8,06% atau sebesar Rp2.330 menjadi Rp26.570 per kilogram. Sama halnya dengan cabai rawit merah melandai 5,19% atau turun Rp2.110 menjadi Rp38.570 per kilogram.

    Untuk harga pangan kedelai biji kering impor juga terpantau turun 2,07% atau sebesar Rp220 menjadi Rp10.430 per kilogram. Sementara, harga jagung pakan di tingkat peternak naik 7,61% atau sebesar Rp450 menjadi Rp6.360 per kilogram.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni di pedagang eceran turun 3,70% atau sebesar Rp4.990 menjadi Rp129.850 per kilogram, sedangkan harga daging ayam ras justru naik Rp1.050 atau 2,89% menjadi Rp37.340 per kilogram.

    Selain daging ayam, harga rata-rata telur ayam ras di pedagang eceran juga naik 2,60% atau sebesar Rp740 menjadi Rp29.210 per kilogram.

    Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,04% menjadi Rp18.430 per liter, sedangkan rata-rata minyak goreng curah turun 3,92% atau Rp650 ke harga Rp15.950 per liter.

    Di sisi lain, panel harga Bapanas menunjukkan harga rata-rata gula konsumsi di pedagang eceran naik 0,33% menjadi Rp18.010 per kilogram. Harga garam halus beryodium turun 1,98% menjadi Rp11.370 per kilogram.

    Lalu, harga rata-rata tepung terigu curah turun 1,48% menjadi Rp9.980 per kilogram. Sementara itu, tepung terigu kemasan (non-curah) terkerek tipis 0,84% menjadi Rp13.200 per kilogram.

    Beralih ke komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani mengalami beragam harga. Untuk harga rata-rata ikan kembung bernilai Rp36.560 per kilogram, turun 1,32% atau sebesar Rp490.

    Adapun, harga rata-rata ikan bandeng juga turun 1,32% atau sebesar Rp600 menjadi Rp32.390 per kilogram. Namun, harga rata-rata ikan tongkol naik 1,74% menjadi Rp31.620 per kilogram.