Category: Bisnis.com Ekonomi

  • Apindo Dorong Penetapan UMP Secara Bipartit

    Apindo Dorong Penetapan UMP Secara Bipartit

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendorong pemerintah agar penetapan upah minimum ditetapkan secara bipartit, yakni kesepakatan antara pekerja dan perusahaan. 

    Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Bob Azam untuk menyikapi penetapan upah minimum 2025, yang hingga saat ini masih belum jelas aturannya.

    “Kita sebenarnya ingin mendorong upah bipartit karena yang paling tahu maju dan mundurnya perusahaan ya perusahaan itu dan serikat pekerjanya,” kata Bob dalam diskusi bersama media, Selasa (26/11/2024).

    Di sisi lain, Apindo sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) sebelumnya, Ida Fauziyah. 

    Dalam MoU tersebut, pemerintah dan Apindo sepakat untuk mendorong struktur skala upah agar sistem pengupahan semakin membaik ke depannya.

    Namun, seiring adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada akhir Oktober 2024, kesepakatan itu tidak dapat diimplementasikan. 

    Pelaku usaha mengaku kecewa terhadap pemerintah soal putusan MK yang menganulir sistem pengupahan. Kekecewaan itu bahkan telah disampaikan Apindo kepada Menaker Yassierli.

    “Kemarin kita sudah ketemu Pak Menaker dan kita mengungkapkan kekecewaan kami terhadap proses upah minimum,” ungkapnya.

    Menurut Bob, persoalan upah minimum sendiri telah berlangsung lebih dari 13 tahun dan Indonesia tak kunjung keluar dari pembahasan tersebut. Akibatnya, negara kerap melewatkan berbagai kesempatan yang justru dapat menghantarkan Indonesia menjadi negara maju.

    Misalnya, di awal tahun 90-an, perusahaan elektronik kala itu berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, rencana tersebut terpaksa batal lantaran adanya aksi mogok.

    Akibatnya, kata dia, investor di sektor ini akhirnya memiliki berinvestasi di Malaysia dibandingkan Indonesia. Belum lagi, aturan pengupahan yang kerap berubah-ubah dalam waktu dekat.

    Ilustrasi upahPerbesar

    “Dan sampai 13 tahun belum selesai. Kita sampaikan kepada Menteri, kita kecewa,” pungkasnya. 

    Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengamini bahwa dalam waktu dekat pemerintah akan segera merilis Peraturan Menteri (Permen) terkait dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025. 

    Hal ini disampaikannya kepada wartawan usai menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk melaksanakan rapat terbatas (ratas) terkait dengan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/11/2024).

    “Saya punya target akhir bulan ini. Ya, paling lambat awal bulan depan ya, semoga akhir bulan ini peraturan menterinya bisa keluar,” ujarnya kepada wartawan. 

    Lebih lanjut, dia mengaku bahwa dalam diskusi alot bersama Kepala Negara yakni selama 2 jam itu, dirinya menyampaikan dengan progres instansi dalam penyusunan UMP.

    Yassierli mengaku secara penuh mendengarkan arahan dari orang nomor satu di Indonesia itu. Kendati demikian, terkait dengan hasil pembahasan dia menyebut belum bisa menyampaikannya kepada publik.

     “Kami masih harus merumuskan karena banyak pertimbangan yang harus kita perhatikan. Tentu UMP ini kan filosofisnya kita harus bisa menyeimbangkan, bagaimana meningkatkan penghasilan dari buruh dan tetap memperhatikan daya saing usaha,” ucapnya. 

    Dia mengami bahwa berdasarkan Pasal 29 PP Nomor 51 Tahun 2023, terkait dengan penetapan UMP, harus ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dan diumumkan paling lambat pada 21 November tahun berjalan.

    Namun, dia melanjutkan saat ini ada kondisi berbeda dengan adanya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) sehingga aturan tersebut belum bisa keluar di batas waktu yang ditentukan. 

    “Kami masih punya waktu sebenernya, kalau mengacu ke tanggal yang di PP kan sudah lewat ya, tadi saya sampaikan ini kondisinya memang berbeda dengan adanya putusan MK, Tunggu aja. Tentu tadi ya setelah kami mendengar arahan dari Presiden,” imbuhnya.

  • Kadin Luncurkan White Paper, Dorong 4 Pilar untuk Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Kadin Luncurkan White Paper, Dorong 4 Pilar untuk Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meluncurkan White Paper dengan 4 pilar yang perlu dilakukan pemerintah guna mengejar pertumbuhan ekonomi 8%. 

    White Paper Kadin merupakan dokumen strategis sebagai panduan, serta rekomendasi kebijakan terkait arah pembangunan ekonomi Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.

    Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan dokumen ini menjelaskan tantangan dan inisiatif utama yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga White Paper relevan dengan kondisi Indonesia untuk lima tahun ke depan.

    Menurutnya, White Paper ini bisa menjadi panduan sinergi dunia usaha dan pemerintah untuk membangun perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dalam White Paper ini, Kadin Indonesia merumuskan empat pilar strategis, antara lain meningkatkan ketahanan, mendorong kesejahteraan, memperkuat inklusivitas, dan memajukan keberlanjutan yang diturunkan dalam inisiatif utama sebagai panduan mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.

    Adapun, dia menyebut inisiatif utama tersebut berpotensi meningkatkan produk domestik bruto (PDB) hingga 7-8% per tahun. Kadin turut melakukan proyeksi PDB berdasarkan tambahan kumulatif US$450-500 miliar dari seluruh inisiatif utama selama 2024-2029.

    Di mana, terdapat tujuh tema pertumbuhan teratas yang berpotensi memberikan kontribusi lebih dari 80% dari estimasi total dampak PDB selama 2024-2029.

    Ketujuh prioritas ini berasal dari bidang infrastruktur kesehatan, ketahanan energi, UMKM, manufaktur, bisnis hijau dan berkelanjutan, serta ketahanan pangan.

    Pada kesempatan yang sama, Boston Consulting Group Adrian Dimitri mengatakan pemerintah harus membuka keran potensi ekonomi yang terkunci di setiap wilayah untuk mencapai pertumbuhan di level 8%.

    Menurutnya, setiap wilayah di Indonesia memiliki keunikan tersendiri yang berkaitan dengan demografis, komoditas, hingga sumber energi yang berpotensi untuk bisa terus bertumbuh dan berkembang secara signifikan. Sebab, saat ini ekonomi Indonesia masih berpusat di Pulau Jawa.

    Namun, Adrian melihat pusat ekonomi Indonesia ke depan akan bergerak ke arah bagian Timur, yakni berupa critical minerals, agrikultur, perikanan, minyak dan gas, hingga energi.

    “Jadi pengembangan masing-masing daerah nanti akan sangat krusial. Masing-masing daerah dan pulau yang terbesar di Indonesia akan punya fokus,” kata Arsjad di Jakarta, Selasa (26/11/2024). 

    Misalnya saja, wilayah Sumatera yang bisa terus berkembang, baik dari perkebunan kelapa sawit, batu bara, hingga minyak dan gas.

    “Secara umum Indonesia semuanya itu ada di sini, Indonesia mempunyai market, sumber energi, sumber daya, dan tenaga kerja. Komplit semua. [Tinggal] bagaimana kita meng-unlock potensi, ini jarang dimiliki oleh negara lain,” tuturnya.

    Dia menambahkan, Indonesia sebagai salah satu ekonomi terbesar perlu memprioritaskan sektor strategis untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Maka dari itu, dia meyakini target pertumbuhan ekonomi 8% bukan suatu hal yang mustahil terjadi.

    “Target 8% bukan satu hal yang mustahil, bisa kita capai walaupun di beberapa tahun terakhir kita cukup stagnan di 5-6%,” ujar Adrian.

    Sementara itu, Chairperson 5P Global Movement Indonesia William Sabandar mengatakan penguatan inklusivitas penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui pendekatan di beberapa aspek, mulai dari aspek sosial, politik dan tata kelola, ekonomi, ekologi dan keberlanjutan, budaya dan sosial, serta keamanan dan stabilitas.

    Bahkan, dia juga menyebut ekonomi 8% bisa tumbuh seiring dengan adanya pembangunan yang berkelanjutan.

    “Pentingnya pembangunan berkelanjutan sebagai dasar kita bisa bertumbuh 8%. Kita tidak akan bisa tumbuh 8% dengan mengabaikan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.

  • PU Pastikan Pemerintah Bakal Kelola Uang Pendapatan Tol dari Sistem MLFF

    PU Pastikan Pemerintah Bakal Kelola Uang Pendapatan Tol dari Sistem MLFF

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkap pemerintah bakal turun tangan mengelola pendapatan badan usaha jalan tol (BUJT) apabila nantinya sistem tol nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) diterapkan.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PU, Mohammad Zainal Fatah menjelaskan keputusan itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol yang diteken pada 20 Mei 2024.

    “Kita ikuti saja aturan PP yang mengatur tentang siapa yang bisa meng-collect toll fee [apabila MLFF resmi dioperasikan]. Jadi, kita ikuti sebanyak tidak ada aturan yang lain, collecting toll fee itu oleh pemerintah,” jelasnya saat ditemui di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Adapun, aturan itu tertuang dalam Pasal 67 ayat 3 PP No.23/2024 yang menjelaskan bahwa pengumpulan Tol dengan teknologi nontunai nirsentuh nirhenti bakal dilaksanakan langsung oleh Menteri. 

    Dengan catatan, Menteri bakal menjamin badan usaha mendapat seluruh pendapatan tol atas setiap kendaraan yang menggunakan jalan tol sesuai dengan golongan dan tarif. Serta, Menteri bakal menjamin ketersediaan layanan pengumpulan tol tersebut kepada BUJT.

    Akan tetapi, nantinya Badan Usaha Jalan Tol juga bakal dikenai biaya layanan sistem MLFF apabila telah resmi beroperasi.

    Namun demikian, Zainal belum dapat memastikan apakah pengelolaan tarif Tol MLFF itu bakal dikelola sepenuhnya oleh Kementerian PU atau tidak. Dirinya menyebut masih melakukan pendalaman mengenai hal tersebut.

    “Belum tahu, nanti makanya [akan dijelaskan lebih lanjut]. Ini kan masih kerja samanya masih diproses, belum jalan,” tegasnya.

    Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa implementasi MLFF masih tertunda lantaran saat ini masih dalam tahap pengkajian oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

    Dody menuturkan, pengkajian implementasi MLFF itu dilakukan dalam rangka melakukan kurasi sekaligus efisiensi anggaran ke depan. 

    “MLFF sedang diriviu oleh BPKP sih itu, itu prosesnya. Mana kira-kira yang lebih efektif dan efisien kan,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Senin (25/11/2024)

  • Dukung Ekonomi Biru, Environesia Jalin Kemitraan dengan Perusahaan China

    Dukung Ekonomi Biru, Environesia Jalin Kemitraan dengan Perusahaan China

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Environesia Global Saraya, perusahaan konsultan lingkungan di Indonesia, menjalin kemitraan strategis dengan GFT Group, produsen mainan Original Equipment Manufacturer (OEM) terbesar di Asia Tenggara.

    Pada 20-24 November 2024, Environesia telah menyelesaikan kunjungan strategis ke China yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama Saprian beserta jajaran manajemen.

    Melalui kolaborasi ini, Environesia hadir di tenant factory GFT Group Company Ltd. di Guangzhou, China, untuk memulai pekerjaan dokumen lingkungan yang mendukung ekspansi GFT Group ke Indonesia.

    Inisiatif ini tidak hanya memperkuat posisi Environesia sebagai konsultan lingkungan berstandar internasional tetapi juga membuka peluang besar untuk kolaborasi bisnis dan pertumbuhan ekonomi antar kedua negara.

    Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk memperluas hubungan internasional.

    Pekan sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada 8-10 November 2024, yang menghasilkan tujuh perjanjian kerja sama bilateral, termasuk penguatan kerja sama ekonomi biru.

    Saprian, Direktur Utama PT Environesia Global Saraya menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap agenda tersebut.

    “Kami yakin bahwa kerja sama strategis dengan GFT Group ini tidak hanya akan memberikan manfaat besar bagi PT Environesia Global Saraya, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2024).

    Kolaborasi tersebut, lanjutnya, sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, sebagaimana tercermin dari hasil kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Tiongkok yang berhasil mendatangkan investasi sebesar US$10,07 miliar atau sekitar Rp157,64 triliun.

    Saprian juga menyampaikan bahwa selama empat hari kunjungan kerja yang produktif, delegasi Environesia dan GFT Group telah terlibat dalam diskusi intensif terkait berbagai inisiatif strategis.

    Fokus utama Environesia adalah penyusunan dokumen lingkungan yang tidak hanya mendukung pembangunan pabrik tenant-tenant untuk operasional GFT Group di Indonesia, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan, mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal, dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat.

    “Kerja sama ini adalah wujud nyata kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan sekaligus langkah strategis dalam menghadapi tantangan lingkungan global yang semakin kompleks,” ujarnya.

    PT Environesia menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan berkembang sebagai mitra terpercaya dalam menyediakan solusi konsultasi lingkungan yang tidak hanya memenuhi standar nasional tetapi juga mampu bersaing di pasar global.

  • Perusahaan Hashim Djojohadikusumo Bakal Akuisisi Saham Tambang Emas di Sangihe

    Perusahaan Hashim Djojohadikusumo Bakal Akuisisi Saham Tambang Emas di Sangihe

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Arsari Tambang, anak usaha Arsari Group milik pengusaha sekaligus adik Presiden Prabowo Subianto yakni Hashim Djojohadikusumo, akan mengakuisisi 10% saham perusahaan tambang emas, PT Tambang Mas Sangihe.

    Induk usaha Tambang Mas Sangihe (TMS), Baru Gold Corp. menyatakan bahwa perseroan telah menandatangani non-binding letter of intent dengan PT Arsari Tambang untuk menjadi mitra ekuitas dan investor strategis.

    “Berdasarkan uji tuntas, PT Arsari Tambang akan mengakuisisi 10% saham ekuitas di PT TMS dari pemegang saham existing PT TMS, sebuah perusahaan swasta Indonesia. Perusahaan swasta tersebut akan tetap menjadi pemegang saham PT TMS,” demikian pernyataan resmi Baru Gold dikutip, Selasa (26/11/2024).

    Adapun, kepemilikan saham Baru Gold sebesar 70% di PT TMS tidak berubah dan kepemilikan 10% tersebut tidak bersifat dilutif bagi pemegang saham Baru Gold.

    PT TMS akan memberikan PT Arsari Tambang opsi selama 5 tahun untuk membeli tambahan 15% saham ekuitas di PT TMS. Opsi ini dapat dieksekusi sampai dengan tahun kelima dari tanggal perusahaan menerima persetujuan untuk status operasi produksi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

    Harga akuisisi saham tambahan tersebut didasarkan pada valuasi PT TMS pada saat pelaksanaan opsi. Valuasi PT TMS akan ditentukan oleh TSX Venture Exchange, valuator yang disetujui. Estimasi ini akan didasarkan pada estimasi sumber daya dari dua laporan Sangihe National Instrument 43-101 perusahaan dari tahun 2010 dan 2017 dan bukti geologi lainnya yang mungkin diperlukan.

    Jika opsi akuisisi tambahan 15% dieksekusi, kepemilikan Baru Gold di PT TMS akan berkurang dari 70% menjadi 59,5%. Meskipun sedikit mendilusi saham para pemegang saham, Baru Gold akan terus memegang kepemilikan lebih dari 50% saham PT TMS dan dana dari investasi tersebut akan digunakan sebagai modal kerja untuk memperluas operasi dan mengakselerasi nilai bagi para pemegang saham.

    “Manajemen perusahaan berharap kerja sama dengan PT Arsari Tambang akan menjadi kerja sama yang transformatif dan memberikan manfaat yang besar bagi para pemegang saham,” ujar manajemen Baru Gold.

    Tujuan dari kerja sama ini untuk memungkinkan perusahaan memperoleh sumber daya dan keahlian yang diperlukan untuk memulai produksi, membantu memperoleh pendanaan untuk memulai produksi emas, dan mendukung pengeboran eksplorasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi semua sumber daya yang tersedia di Pulau Sangihe.

    Hashim Djojohadikusumo jadi Presiden Komisaris PT TMS

    Seiring aksi korporasi tersebut, Baru Gold mengumumkan bahwa Hashim Djojohadikusumo akan bergabung dengan jajaran dewan komisaris PT TMS sebagai presiden komisaris.

  • Harga Tiket Pesawat Nataru Turun 10% di 19 Bandara

    Harga Tiket Pesawat Nataru Turun 10% di 19 Bandara

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat hingga 10% pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di 19 bandara.

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), bersama Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi menyampaikan penurunan harga tiket pesawat hingga 10% secara nasional.

    Langkah ini diambil untuk memberikan keringanan bagi masyarakat yang ingin bepergian serta mendukung sektor ekonomi kreatif dan pariwisata domestik.

    Dalam konferensi pers yang digelar sore tadi, Selasa (26/11/2024) di Istana Merdeka pasca Rapat Terbatas dengan Presiden Prabowo, Menko AHY menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan hasil kerja keras selama dua minggu terakhir.

    Keputusan ini merupakan langkah kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk maskapai BUMN, untuk memastikan tiket lebih terjangkau bagi masyarakat.

    “Atensi dari Bapak Presiden Prabowo Subianto dan juga harapan masyarakat banyak bersama Menteri Perhubungan dan juga bapak Menko Perekonomian selama dua minggu terakhir ini berupaya agar terjadi penurunan harga tiket pesawat menjelang high seasons yaitu libur natal dan tahun baru. Mudah-mudahan dengan sejumlah elemen yang bisa diturunkan ini melibatkan semua stakeholders, yakni pak Menteri Perhubungan bersama stakeholders yang lainnya, termasuk maskapai BUMN ini juga, sama-sama menyadari pentingnya penurunan harga tiket untuk membantu masyarakat,” ujar Menko AHY.

    Penurunan harga tiket pesawat ini akan berlaku untuk penerbangan domestik melalui 19 bandara utama di Indonesia.

    Menko AHY menambahkan bahwa penurunan harga tiket pesawat ini akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi masyarakat yang ingin bepergian, tetapi juga bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

    “Kita harapkan bisa menjadi kabar baik buat masyarakat yang juga punya keluarga, ingin liburan di akhir tahun. Mudah-mudahan ini juga bisa menggerakkan sektor ekonomi kreatif kita,” jelas Menko AHY.

    Pemerintah optimistis kebijakan ini akan membawa dampak positif jangka panjang, terutama dalam menggerakkan sektor ekonomi kreatif.

    Dengan adanya penurunan harga tiket pesawat, masyarakat diharapkan dapat merencanakan perjalanan dengan lebih leluasa sekaligus meningkatkan konsumsi domestik di akhir tahun.

  • Dirjen Minerba ESDM Soroti PT Timah karena Tak Capai Target sejak 2020

    Dirjen Minerba ESDM Soroti PT Timah karena Tak Capai Target sejak 2020

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyoroti kinerja PT Timah Tbk. (TINS) karena tidak pernah mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) sejak 2020.

    Tri bahkan menyebut target RKAB TINS untuk 2024 ini yang sebesar 48.000 ton, tidak dapat tercapai.

    “Tapi target 48.000 ton kayaknya gak tercapai ya? PT Timah itu kalau tidak salah mulai tahun 2020 sampai sekarang RKAB-nya selalu di bawah [target produksi] ya, Pak ya?” ucap Tri dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Komentar Tri itu pun disambut gelak tawa direksi dan komisaris anggota holding BUMN tambang MIND ID. Adapun salah satu direksi yang hadir dalam forum tersebut adalah Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo.

    Tri juga menyebut TINS menguasai 70% luas lahan izin usaha pertambangan (IUP) timah. Meski demikian, kata Tri, produksi TINS hanya mencapai 20%.

    Oleh karena itu, Tri mengatakan fakta tersebut sebagai tantangan bagi TINS.

    “Jadi poinnya sangat aneh apabila saya gak tahu industri pertambangan, terus dikasih tahu PT Timah itu menguasai 70% luas lahan, tetapi tingkat produksinya hanya 20% [dari total]. Itu orang luar pasti akan heran, kok bisa?” tutur Tri.

    Dia lantas mengingatkan TINS melalui MIND ID tidak membuat target terlalu tinggi dalam RKAB. Dia menilai realisasi yang berada di bawah target bukan disebabkan oleh kapasitas TINS yang kurang.

    “Ya Pak Dilo kalau pas pembuatan RKAP jangan kenceng-kenceng targetnya Pak Dilo,” kata Tri kepada Dilo yang duduk di antara tamu yang hadir. 

    Ditemui setelah acara, Dilo mengatakan tak tercapainya target terjadi karena masih banyak IUP TINS yang berada di tanah milik masyarakat. Oleh karena itu, TINS tidak bisa sembarangan menggarap lahan tersebut.

    “Penguasaan tanahnya itu bukan [oleh TINS], walaupun IUP-nya PT Timah, tapi lahannya kan bukan penguasaan atas nama PT Timah,” jelas Dilo.

    IUP sendiri diberikan kepada perusahaan untuk mengelola sumber daya mineral di bawah tanah. Sementara untuk lahan di atas permukaan tanah tidak termasuk ke dalam IUP tersebut.

    Dengan kata lain, harus ada proses pembebasan lahan yang dilakukan oleh perusahaan dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebesar dua hingga tiga kali lipat sebelum melakukan penambangan.

    “Jadi kalau ada orang PT Timah datang ke rumah gali-gali di situ kan banyak yang harus dibereskan. Pengertian tentang penguasaan yang di atas dan yang di bawah tanah ini juga mungkin tidak aware,” katanya.

  • OECD Beri Saran untuk Kerek Pendapatan RI, Bukan Cuma PPN 12%

    OECD Beri Saran untuk Kerek Pendapatan RI, Bukan Cuma PPN 12%

    Bisnis.com, JAKARTA — Organization for Economic Co-operation and Development atau OECD melihat penerimaan pajak Indonesia masih menjadi salah satu yang terendah di Asia Tenggara (Asean).

    Informalitas dan tingkat kepatuhan pajak yang rendah merupakan tantangan utama bagi pemerintah dalam menghimpun pajak. Untuk itu, OECD menyampaikan penting bagi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan dari pajak. 

    Dalam OECD Economy Surveys Indonesia edisi November 2024, tercatat dalam beberapa tahun terakhir harga komoditas telah menyumbang sebagian dari penurunan rasio penerimaan pajak terhadap PDB sebelum pandemi dan pemulihannya sejak tahun 2022.

    Sementara Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan tujuan untuk meningkatkan pendapatan negara dari 13,5% saat ini menjadi 23% dari PDB pada 2029.

    OECD melihat Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi salah satu cara untuk mengerek penerimaan negara, tetapi bukan hanya sebatas menaikkan tarif dari 11% menjadi 12%. 

    Pemerintah dinilai juga perlu memperluas basis pajak. Saat ini, bisnis dengan omzet di bawah Rp4,8 miliar (US$300.000) tetap dibebaskan dari PPN. Ambang batas ini lebih tinggi dari kebanyakan negara OECD dan jauh lebih tinggi dari Thailand dan Filipina, yang hanya sekitar US$50.000. 

    “Menurunkan ambang batas kewajiban PPN, serta mengurangi jumlah sektor yang tidak dikenai PPN, akan meningkatkan pemungutan PPN dari sektor-sektor yang baru dikenai maupun yang sudah dikenai,” tulis OECD dalam laporannya, dikutip pada Selasa (26/11/2024). 

    Selain PPN, OECD menyarankan pemerintah untuk menerapkan kebijakan perpajakan yang lebih luas, terutama untuk cukai.

    Melalui pertimbangan eksternalitas polusi udara dan tujuan pengurangan emisi, terdapat beberapa peluang untuk melakukan langkah yang saling menguntungkan dalam menaikkan cukai bahan bakar dan mengurangi subsidi bahan bakar, meskipun sensitivitas politik harus diatasi. 

    Meskipun Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) ditanggung oleh rumah tangga yang mampu, pajak ini sangat rumit dan menyebabkan kurangnya deklarasi. 

    Implementasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dengan mengenakan pajak atas kepemilikan mobil, bukan atas pembelian mobil, dapat membuat sistem ini tidak terlalu rentan terhadap deklarasi yang kurang. 

    “Cukai rokok juga harus lebih ditingkatkan, untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesehatan, karena merokok masih menjadi tantangan kesehatan yang sangat besar di Indonesia dan membawa kerugian ekonomi yang cukup besar,” lanjut OECD. 

    Indonesia yang sedang berusaha menjadi anggota organisasi tersebut, juga diminta untuk menurunkan bracket atau ambang batas pendapatan tidak kena pajak (PTKP).  

    Untuk PPh Badan, ketimbang menaikkan tarif, OECD melihat Indonesia memiliki peluang untuk memperluas basis pajak badan dengan mereformasi dan mempersempit rezim pajak praduga usaha kecil, dan dengan menghapuskan insentif pajak atau membuatnya lebih murah. Indonesia juga harus memastikan bahwa insentif pajaknya tetap sesuai dengan perjanjian Pajak Minimum Global.

    Sementara terkait pajak properti, meski Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menjadi ranah pemerintah daerah, mereka dapat meningkatkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sehingga pendapatan daerah akan meningkat. 

    Dari NJOP yang berperan sebagai alat penilaian PBB, akan memungkinkan Indonesia meluncurkan pajak waris secara bertahap. 

    Meski demikian, dengan kenaikan PPN 12% mulai 1 Januari 2025 saja, daya beli masyarakat dikhawatirkan menurun dan menekan konsumsi rumah tangga yang berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi. 

  • Giant Sea Wall hingga IKN dapat Cap Program Strategis era Prabowo

    Giant Sea Wall hingga IKN dapat Cap Program Strategis era Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkap proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masuk ke dalam daftar program strategis era Presiden Prabowo Subianto.

    Staf Ahli Menteri PU Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja menuturkan pembangunan IKN dan giant sea wall itu merupakan dua dari 53 agenda yang dilakukan untuk mendukung program unggulan kementerian dan lembaga lainnya.

    “Ini yang dimasukkan dalam menu quick win-nya PU 2024-2025. Ada giant sea wall ya, IKN juga masih dalam menu,” tuturnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Dalam paparan yang dibagikan, saat ini program giant sea wall tengah masuk dalam tahap review desain dan persiapan konstruksi. Di mana, proyek ini diinisiasi untuk mengatasi masalah penurunan muka tanah khususnya di wilayah Pantai Utara Jawa.

    Sementara itu, dalam program pengembangan IKN terdapat 8 agenda utama yang bakal dibangun. Di antaranya yakni penyelesaian konstruksi kantor presiden, Jalan Tol IKN segmen KKT Kariangau – Simpang Tempadung dan konstruksi Kantor Kemensetneg.

    Kemudian, ada pula Kantor Kementerian Koordinator 1,3,4. Lalu, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu 1 di wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dan Jalan Tol IKN Segmen Sp Tempadung – Jembatan Pulau Balang.

    Adapun sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang menyebut bahwa Presiden Prabowo memang membidik konstruksi KIPP IKN dapat rampung dalam kurun waktu 4-5 tahun.

    “Targetnya 4 – 5 tahun ke depan itu sudah bisa benar-benar berfungsi sebagai pusat pemerintahan yang baru. Ini yang diharapkan Pak Presiden Prabowo” tegasnya dalam Rapat Koordinasi Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Rakorbangwil), Jumat (8/11/2024). 

    Pada tahap awal tersebut, AHY menyebut pemerintahan Prabowo bakal mempercepat pembangunan sarana dan prasarana IKN sebagai pusat legislatif dan juga yudikatif. 

    Serta bakal melakukan dukungan percepatan pembangunan ekosistem IKN yang ramah bagi para pejabat dan ASN yang bakal mulai berkantor di IKN.  

    “Bukan hanya [mempercepat pembangunan] kantornya tapi juga fasilitas pendukung perumahan yang harus disiapkan bagi para pejabat ASN dan warga yang akan mengawaki dan mengoperasikan IKN ke depan,” tegasnya. 

  • Laporan AmCham: Investasi AS di RI Tembus Rp1.000 Triliun sepanjang 2014-2023

    Laporan AmCham: Investasi AS di RI Tembus Rp1.000 Triliun sepanjang 2014-2023

    Bisnis.com, JAKARTA – Investasi Amerika Serikat (AS) di Indonesia mencapai total US$67 miliar atau sekitar Rp1.067 triliun (asumsi kurs Rp15.933 per US$1) pada periode 2014-2023. Investasi tersebut menciptakan dampak ekonomi sebesar US$130 miliar.

    Catatan US$67 miliar dalam laporan ini lebih tinggi dari realisasi investasi AS di Indonesia berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mencatatkan US$17,15 miliar pada periode 2014-2023.

    Perbedaan tersebut karena laporan bertajuk US Investment: A Partner in Innovation for Indonesia ini mencakup seluruh sektor serta aktivitas merger dan akuisisi.

    “Kehadiran perusahaan AS sangat penting, tidak hanya untuk investasi finansial yang signifikan, tetapi juga sebagai katalis invovasi di berbagai sektor,” demikian kutipan laporan tersebut pada Selasa (26/11/2024).

    Dari sisi komposisi, selain realisasi dari data BKPM sebesar US$17,15 miliar, investasi terbesar AS di Indonesia berada di sektor hulu migas dengan total US$37,43 miliar.

    Selanjutnya, aksi merger dan akuisisi menyumbang realisasi sebesar US$7,8 miliar, sedangkan investasi tambahan dari perusahaan AS mencatatkan kontribusi senilai US$5 miliar.

    Laporan tersebut menjelaskan, selama satu dekade terakhir, sektor pertambangan secara konsisten menjadi penerima foreign direct investment atau FDI AS terbesar di Indonesia dengan 80,42%. Menyusul di belakangnya adalah sektor jasa (6,33%), listrik, gas, dan air (3,53%), industri makanan (1,85%), dan industri logam nonmesin dan nonelektronik (1,55%).

    Namun, saat ini pola investasi AS di Indonesia sedang bergeser. Hal ini seiring dengan banyaknya perusahaan AS yang meningkatkan investasi mereka di sektor digital dan program peningkatan sumber daya manusia. Dari segi sektor, investasi AS beralih dari industri berbasis sumber daya alam ke sektor teknologi.

    Hal ini juga mencerminkan perubahan lanskap ekonomi di AS. Tercatat, 10 perusahaan teratas dalam Fortune 500 pada 2024, misalnya, menempatkan Amazon di urutan kedua dalam hal pendapatan, Apple di tempat ketiga, dan Alphabet di tempat kedelapan.

    Managing Director American Chamber Of Commerce in Indonesia atau AmCham Indonesia Lydia Ruddy menuturkan perusahaan AS telah lama dan akan terus menjadi mitra setiap dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Di mana pun Kami melihat peluang, kami hadir dengan menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi dan teknologi mutakhir yang mendorong transformasi pada berbagai industri,” katanya dalam US-Indonesia Investment Summit 2024 di Jakarta pada Selasa (26/11/2024).

    Senada, Direktur Eksekutif untuk Asia Tenggara Kamar Dagang Amerika Serikat (AS) atau U.S. Chamber of Commerce, John Goyer menambahkan, perusahaan asal Negeri Paman Sam telah berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia selama bertahun-tahun. Goyer menuturkan mereka berbagi visi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi di masa depan.

    “Pemerintah yang baru memiliki peluang unik untuk menyesuaikan kebijakan guna mendukung pertumbuhan tersebut dan meningkatkan standar hidup rakyat Indonesia,” ujar Goyer.